Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sedimentasi
Sedimentasi adalah pemisahan solid dari liquid menggunakan
pengendapan secara gravitasi untuk menyisihkan suspended solid. Umumnya
proses sedimentasi digunakan setelah proses koagulasi dan flokulasi yang
berfungsi untuk destabilisasi dan memperbesar gumpalan/ukuran partikel,
sehingga mudah untuk diendapkan (Asdak, 1995 : 33). Pada kehidupan sehari-
hari sedimentasi dipakai untuk menjernihkan air untuk mendapatkan air yang
bersih. Selain untuk kehidupan sehari-hari, operasi sedimentasi ini juga
digunakan pada skala industri untuk mengurangi polusi dari limbah industri.
Sedimentasi merupakan salah satu cara yang paling ekonomis untuk
memisahkan padatan dari suspensi, bubur atau slurry.
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak
larut yang terdispersi dalam fase cair. Suspensi dapat dibagi dalam dua jenis,
yaitu suspensi yang siap digunakan atau suspensi yang direkonstitusikan
dengan sejumlah air atau pelarut lain yang sesuai sebelum digunakan. Jenis
produk ini umumnya campuran serbuk yang mengandung obat dan bahan
pensuspensi yang dengan melarutkan dan pengocokan dalam sejumlah cairan
pembawa (biasanya air murni) menghasilkan bentuk suspensi yang cocok untuk
diberikan.
Sedimentasi adalah suatu proses pemisahan suspensi secara mekanik
menjadi dua bagian, yaitu slurry dan supernatant. Slurry adalah bagian dengan
konsentrasi partikel terbesar, dan supernatant adalah bagian cairan yang
bening. Proses ini memanfaatkan gaya gravitasi, yaitu dengan mendiamkan
suspensi hingga terbentuk endapan yang terpisah dari beningan.
Proses sedimentasi dalam industri kimia banyak digunakan ,misalnya
pada proses pembuatan kertas dimana slurry berupa bubur selulose yang akan
dipisahkan menjadi pulp dan air, proses penjernihan air (water treatment),dan
proeses pemisahan buangan nira yang akan diolah menjadi gula.
Proses sedimentasi dalam dunia industri dilakukan secara sinambung
dengan menggunakan alat yang dikenal dengan nama thickener,sedangkan
untuk skala laboratorium dilakukan secara batch. Data-data yang diperoleh dari
prinsip sedimentasi secara batch dapat digunakan untuk proses yang
sinambung.
Proses sedimentasi dapat dilakukan dengan tiga macam cara, yaitu :
1. Cara Batch
Cara ini cocok dilakukan untuk skala laboratorium, karena
sedimentasi batch paling mudah dilakukan, pengamatan penurunan
ketinggian mudah.
2. Cara Semi-Batch
Pada sedimentasi semi-batch , hanya ada cairan keluar saja, atau cairan
masuk saja. Jadi, kemungkinan yang ada bisa berupa slurry yang masuk
atau beningan yang keluar.
3. Cara Kontinyu
Pada cara ini, ada cairan slurry yang masuk dan beningan yang dikeluarkan
secara kontinyu. Saat steady state, ketinggian tiap zona akan konstan.
2. Gaya Apung
Gaya ini terjadi jika massa jenis partikel lebih kecil dari pada massa jenis
fluida yang sehingga padatan berapa pada permukaan cairan.
m x p x g
Fa = . (2.2)
rp
3. Gaya Dorong
Gaya dorong terjadi pada saat larutan dipompakan kedalam tabung klarifier.
Gaya dorong dapat juga dilihat pada saat mulai turunnya partikel padatan
karena adanya gaya gravitasi, maka fluida akan memberikan gaya yang
besarnya sama dengan berat padatan itu sendiri.
V x D 2 ( rg - rg )
Fd = . (2.3)
18
Dari ketiga gaya gravitasi di atas diturunkan suatu laju pengendapan
menurun yaitu :
V x D 2 P ( rg - rg )
Fd = . (2.4)
18
Geancoplis, J.C, 1983, Transport Proses and Unit Operation 2nd ed, Allyn and
Bacon Inc, Massachussett.