Professional Documents
Culture Documents
asetaldehid yang diperoleh pada reaksi maka kecepatan reaksi kimia adalah
tahap pertama menghasilkan butadien perubahan berkurangnya konsentrasi A
(Wallas, 1995); (Wibowo, 2009). atau B terhadap waktu. Besarnya
kecepatan reaksi adalah fungsi tetapan
(2-1) kecepatan reaksi dengan konsentrasi
reaktannya. Nilai tetapan kecepatan
(2-2) reaksi merupakan fungsi faktor
frekuensi A dan energi aktivasi sepeti
Proses Philips ditunjukkan oleh persamaan (2-6).
Proses Philips menggunakan
bahan baku butana dengan melalui dua A+B C (2-6)
tahap reaksi. Reaksi oksidasi butana
menjadi butena, dilanjutkan dengan dCA/dt = kCACB (2-7)
reaksi oksidasi butena menjadi butadien
(Wallas, 1995); (Wibowo, 2009). k=A exp(-Ea/RT) (2-8)
(2-3)
Menurut teori Lecathelier, reaksi
(2-4) kimia pada dasarnya adalah suatu
reaksi kesetimbangan, artinya kecepatan
reaksi arah ke kanan (k1) dan ke kiri (k-1)
Proses Nippon Zeon
sama besar. Reaksi kimia bergeser ke
Proses ini hampir sama dengan
kiri atau ke kanan tergantung pada
proses philips namun hanya berbeda
suhu reaksi dan pengambilan hasil
pada umpan yang masuk, yaitu berupa
reaksi. Tetapan kecepatan reaksi kimia
campuran butana dan butena.
(K) pada dasarnya adalah rasio tetapan
Karakteristik utama proses nippon zeon,
kecepatan reaksi ke kanan dibagi
penggunaan gas buang sebagai umpan
dengan kecepatan reaksi ke kiri.
reaktor. Reaksi dapat terjadi pada suhu
500 - 621 C dan tekanan 0,2 atm. A+B C (2-9)
Katalis yang digunakan adalah chromina
alumina, campuran Al2O3 dan Cr2O3 K = k1/k-1 (2-10)
(Wallas, 1995); (Wibowo, 2009).
Untuk mengetahui tetapan
(2-5) kesetimbangan, maka berdasarkan teori
termodinamika dikatakan bahwa
Teori reaksi kimia tetapan kesetimbangan berhubungan
Reaksi kimia menurut teori dengan kecepatan gerak molekul. Secara
tumbukan adalah merupakan suatu termodinamika, kecepatan gerak
tumbukan antar molekul yang bereaksi molekul untuk bereaksi kimia disebut
sehingga terjadi produk reaksi kimia. dengan energi Gibbs (G). Besarnya
Tumbukan antar molekul akan terjadi energi Gibbs menunjukkan besarnya
reaksi jika memenuhi jumlah energi gerakan molekul untuk bereaksi.
yang dibutuhkan yang disebut dengan Semakin besar energi Gibbs maka reaksi
energi aktivasi. Menurut Arhenius, kimia membutuhkan energi tambahan
terjadinya reaksi kimia ditentukan oleh karena gerak molekul yang lambat.
frekuensi tumbukan yang diperlukan Reaksi kimia terjadi secara spontan jika
dan energi aktivasi yang diperlukan energi Gibbs adalah kurang dari atau
untuk terjadinya reaksi kimia (Aries dan sama dengan nol. Jika energi Gibbs
Newton, 1955); (Brownell dan Young, positif maka untuk terjadinya reaksi
1979); (Peters dan Timmehaus, 1980). kimia diperlukan energi tambahan dari
Apabila reaksi kimia A + B produk, luar (reaksi endotermis) (Aries dan
37
Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 9 No. 1 Juni 2014 :35-42
Newton, 1955); (Brownell dan Young, maka tetapan kecepatan reaksi dapat
1979). dihitung, termasuk pola hubungan
Besarnya energi Gibbs merupakan tetapan kecepatan reaksi terhadap suhu
fungsi dari entalpi (H) dan entropi (S) reaksi. Untuk mendapatkan suhu reaksi
pada suhu (T) yang ditetapkan seperti ketika reaksi spontan terjadi, maka
ditunjukkan pada persamaan (2-11) dibuat suatu simulasi secara numerik
(Aries dan Newton, 1955); (Brownell dan sampai dengan energi Gibbs reaksi
Young, 1979); (Kirk dan Othmer, 1982). adalah nol.
Nilai entropi suatu larutan didekati Sebagai bahan simulasi, maka
dengan fungsi kesetimbangan dan suhu dihitung nilai G dengan persamaan (2-
campuran seperti ditunjukkan pada 12). Nilai H diperoleh dari data entalpi
persamaan (2-12). pembentukan senyawa dari tabel sifat-
sifat kimia senyawa. Kemudian
Go = Ho + TSo (2-11) berdasarkan nilai H tersebut
ditentukan nilai tetapan kesetimbangan
Pada keadaan standar yaitu kondisi setiap waktu. Berdasarkan tetapan
larutan ideal (encer), maka jarak antar kesetimbangan tersebut setiap waktu,
molekul cukup jauh dan teratur sehingga maka tetapan kecepatan reaksi dapat
nilai So=0, sehingga nilai Go = Ho. dihitung berdasarkan persamaan
Perubahan energi Gibbs setara dengan Arhenius.
perubahan kesetimbangan kimia pada
suhu T, yang dirumuskan dengan 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
persamaan (2-12). Energi Gibbs pada Untuk perhitungan awal nilai
kondisi standar gas ideal dihitung dengan energi Gibbs, maka diperlukan data
menggunakan persamaan (2-13). entlapi pembentukan senyawa yang ada,
baik senyawa pereaksi maupun hasil
reaksi. Nilai entalpi pembentukan
G = Go + nRTlnK (2-12)
senyawa pada suhu 20C ditampilkan
Go = -nRTlnK (2-13) pada Tabel 4-1.
Tabel 4-2: JUMLAH MOL (N) DARI TIAP SENYAWA SELAMA REAKSI
Mula-mula 1 1
Berlangsung 1 1 1 2
Sisa 0 0 1 2
T (K) G (J/mol)
273 12051,88
373 6663,5584
473 1275,24
496.6667 0
573 -4113,09
14000
12000
10000
8000
G (J/mol)
6000
4000
2000
0
0 200 400 600 800
-2000
-4000
-6000
suhu (K)
1,5
1
ln K
0,5
0
0 0,001 0,002 0,003 0,004
1/T
15
10
Proses Houndary
5
Proses Phillips
0
0 0,001 0,002 0,003 0,004 Proses Zeon
ln K
-5
Linear (Proses
-10 Houndary)
Faith, Keyes, and Clark, 1975. Book, 7th Edition, Mc. Graw Hill
Industrial Chemical, 4 Edition,
th Book Company inc., New York.
John Wiley and Sons Inc., New Peters, M.S., and Timmerhaus, 1980.
York. Plant design and Economy for
Kirk, R.E. and Othmer, D.F., 1982. Chemical Enggeneers, 3rd
Encyclopedia of Chemical Edition, Mc Graw Hill Book
Tecnology, 3rd Edition, vol. 4, Company Inc., Singapore.
Interscienci Publishing Inc., New Reid, R.C., Prauswitz, J.M., 1987. The
York. Property of gases and Liquids, 4th
Levenspiel, O., 1976, Chemical Reaction Edition, Mc. Graw Hill Book
Enginering, 2rd Edition, John company Inc., New York.
wiley and Sons Inc., New York. Wallas, S.M., 1995. Chemical Proses
McKetta, J. J. and Cunningham, W. A., Equipment, Buterworth Publisher,
1983. Enchyclopedia of Chemical USA.
Processing and Design, vol 9, Mc. Wibowo, H. B., 2009. Pembuatan
Graw HillBook.Co, Tokyo. Poliuretan Sebagai Bahan Baku
Perrys, R.H., and Green, D., 1999. Propelan, SIPTEKGAN XIII, Bogor.
Perrys Chemical Engginers Hand
42