Professional Documents
Culture Documents
A. Konsep Seksualitas
C. Respon Seksual
Siklus respon seksual normal terdiri dari empat tahap yang terjadi
berturutturut.Normal pada umumnya mengacu pada panjang siklus masing-
masing fase, dan hasil bercinta yang memuaskan.
Empat tahapan siklus respon seksual:
1. Kegembiraan
2. Plateau
3. Orgasme
4. Resolusi
Keempat fase yang dialami oleh laki-laki dan perempuan, meskipun waktu
dan panjangdurasi dari masing-masing bervariasi antara kedua jenis kelamin.
Selain itu, intensitas dari masing-masing fase dapat bervariasi antara setiap
orang, dan antara laki-laki dan perempuan.
1. Fase kegembiraan
adalah tahap pertama, yang dapat berlangsung dari beberapa menit sampai
beberapa jam.
Beberapa karakteristik dari fase kegembiraan meliputi:
2. Fase plateau
3. Fase orgasme
adalah puncak dari siklus respons seksual, dan merupakan faseter pendek,
hanya berlangsung beberapa detik.
Fase ini memiliki karakteristik seperti berikut:
4. fase resolusi,
adalah ketika tubuh secara perlahan kembali ke tingkat fisiologis normal.
c. Pada Triwulan 3
Beban kehamilan itu sudah semakin terasa. Banyak wanita yang menjadi susah
bergerak dengan leluasa. Juga banyak keringat yang membuatnya tidak
bersih, sehingga daya tariknya pun menurun. Selain itu pada kehamilan
yang mulai tua, akan timbul peningkatan cairan tubuh. Seringkali merasa
cepat lelah,beberapa kasus mengalami pembengkakan pada kaki, krn
Oedema . Akibatnya,cairan vagina juga bertambah. Ada terasa licin yang
mengganggu sehingga kontak seksual menjadi kurang memuaskan.
Sesudah 3 bulan pertama lewat, hubungan seks dapat dicoba kembali dengan
sangat hati-hati sehingga penis diharapkan tidak membentur daerah rahim.
Namun bila terasa sakit atau keluar darah, maka sebaiknya senggama dihentikan
Bila rahim dengan bayi telah mulai menurun kearah vagina, maka penis
suami dapat membentur daerah rahim. Stimulasi yang berat ke leher rahim akan
membuat seluruh rahim bergerak seolah-seolah mau melahirkan. Bahkan dapat
terjadi abortus oleh karena. Timbul kontraksi rahim yang kuat. Kadang ada
darah, ancaman abortus menjadi kekhawatiran.Karenanya sebagaian wanita
menolak melakukan hubungan seksual pada akhir-akhir kehamilan.
Tetapi sering justru cara dan sifat suami yang sulit. Ada suami yang sudah
terbiasa kuat dengan harapan istri akan lebih puas padahal justru bisa jadi
ancaman
Kemungkinan juga karena keduanya sudah terangsang tinggi, maka
secara otomatis dan tanpa sadar mendorong sekuat-kuatnya. Akibatnya timbul
benturan penis dengan leher rahim. Inipun akan mengancam keguguran.
E. Masalah Yang Berhubungan Dengan Seksualitas
2. Kelelahan
Rasa lelah adalah momok yang paling menghantui pasangan pada jaman
ini dalam melakukan hubungan seks. Apalagi dengan meningkatnya tuntutan
hidup, sang wanita harus ikut bekerja di luar rumah demi mencukupi kebutuhan
sehari-hari. Pada waktu suami istri pulang dari kerja, mereka akan merasa lelah.
Dan pasangan yang sedang lelah jarangmerasakan bahwa hubungan seks
menarik minat. Akhirnya mereka memilih untuk tidur.Kelelahan bisa
menyebabkan bertambahnya usaha yang diperlukan untuk memuaskan
kebutuhan lawan jenis dan merupakan beban yang membuat kesal yang
akhirnya bias memadamkan gairah seks.
3. Konflik
4. Kebosanan
seks dapat dianggap seperti kerja malam. Hubungan seks yang rutin sebelum
tidur sering menjadi berlebihan sampai kesuatu titik yang membosankan. Yang
mendasari rasa bosan itu adalah kemarahan yang disadari atau tidak disadari
karena harapan anda tidak terpenuhi. Masalah ini diderita oleh kebanyakan
pasangan yang sudah hidup bersama bertahun-tahun. Sebagian pasangan yang
sudah hidup bersama untuk jangka waktu yang lama merasa kehilangan getaran
kenikmatan yang datang ketika melakukan hubungan seks dengan pasangan
nya. Dengan demikian akan ada keinginan untuk mencoba dengan sesuatu yang
baru.
1. Pengkajian
Katagori :
a) klien menerima pelayanan kesehatan untuk kehamilan, dll, atau PMS
b) klien yang sakit atau dalam mendapat terapi yang kemungkinan dapat
mempengaruhi fungsi seksualnya
c) klien yang secara jelas mempunyai masalah seksual
a) Riwayat Kesehatan
apakah klien mempunyai masalah kekhawatiran seksual.
Bagaimana Riwayat hubungan seksual di masa lalu dan sekarang.
b) PengkajianFisik
inspeksi dan palpasi
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
a. Evaluasi tujuan yang telah ditentukan dalam perencanaan
b. Klien, pasangan perawat mungkin harus mengubah harapan atau
menetapkan jangkawaktu yang lebih sesuai untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan3.2
Identifikasi kebutuhan dasar seksual
Pada masa ini komponen fisik dan biologis sudah mulai berkembang.
Berkembangannya organ seksual mampu merespons rangsangan,
seperti adanya ereksi penis pada laki-laki dan adanya pelumas vagina
pada wanita. Perilaku ini terjadi ketika mandi, bayi merasakan adanya
perasaaan senang. Menurut sigmund freud, tahap perkembangan
psikoseksual pada masa ini adalah
:
1. Tahap oral, terjadi pada umur 0-1 tahun.
Kepuasan, kesenangan, atau kenikmatan dapat dicapai dengan
menghisap, mengigit, mengunyah, atau bersuara. Anak memiliki
ketergantugan sangat tinggi dan selalu minta dilindungi untuk
mendapatkan rasa aman.
Masalah yang diperoleh pada tahap ini adalah masalah menyapi dan
makan.
2. Tahap anal, terjadi pada umur 1-3 tahun.
Kepuasan pada tahap ini terjadi pada saat pengeluaran feses. Anak
mulai menunjukan keakuanny, sikapnya sangat narsitik (cinta terhadap
diri sendiri), dan egois. Anak juga mulai mempeljari struktur tubuhnya.
Pada tahap ini anak sudah dapat dilatih dalam hal kebersihan.
2.2.MasaKanak-kanak
Masa ini dibagi dalam usia toddler, prasekolah, dan sekolah
perkembangan seksual pada masa ini diawali secara biologis atau fisik,
sedangkan perkembangannya psikosesksual pada masa ini adalah :
2.3.MasaPubertas
Pada masa ini sudah terjadi kematangan fisik dari aspek seksual dan
akan terjadi kematangan secara psikososial.
Terjadi perubahan secara psikologis ini ditandai dengan adanya
perubahan dalam citra tubuh (body image) perhatian yang cukup besar
terhadap perubahan fungsi tubuh, pembelajaran tentang perilaku,
kondisi sosial, dan perubahan lain, seperti perubahan berat badan,
tinggi badan, perkembangan otot, bulu di pubis, buah dada, atau
menstruasi bagi wanita. Tahap yang di sebut oleh freud sebagai tahap
genital ini terjadi pada umur lebih dari 12 tahun. Kepuasan anak pada
tahap ini akan kembali bangkit dan mengarah pada perasaan cinta yang
matangterhadaplawanjenis.
2.5.MasaDewasaTua
Perubahan yang terjadi pada tahap ini pada wanita di antaranya adalah
atropi pada vagina dan jaringan payudara, penurunan cairan vagina dan
penurunan intensitas orgasme pada wanita; sedangkan pada pria akan
mengalami penurunan produksi sperma, berkurangnya intesintas
orgasme, terlambatnya pencapaian ereksi, dan pembesaran kelenjar
prostat.
2.6.MasaDewasaTua(Lansia)
Seksualitas dalam usia tua beralih dari penekanan pada prokreasi
menjadi penekanan pd pertemanan kedekatan fisik komunikasi intim
dan hubungan fisik mncri ksenangan (Ebersole & Hess 1994).Tidak ada
alasan bagi individu tdk dapat tetap aktif secara seksual sepanjang
mereka memilihnya.Hal ini dapat secara efektif dipenuhi dgn
mmperthnkn aktifitas seksual scra teratur sepnjng hidup.terutama seks
bagi wanita hubungan senggama teratur membantu mmperthnkan
elastisitas vagina mncegah atrofi dam mmperthnkan kemampuan untuk
lubrikasi. Namun demikian proses penuaan mempengaruhi perilaku
seksual. Perubahan fisik yang terjadi bersama proses penuaan harus
dijelaskan kepada klien lansia.lansia mngkin juga menghadapi
kekuatiran kesehatan yang mmbuat sulit bagi mereka utk melanjutkan
aktifitas seksual.dewasa yang menua mungkin harus menyesuaikan
tindakan seksual dan berespons terhadap penyakit kronis medikasi sakit
dan nyeri atau masalah kesehatan lainnya.
c. Komunikasi terbuka dan harga diri yang positif dalam artian penting.