You are on page 1of 7

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AKHLAK
Ada dua pendekatan untuk mendefenisikan akhlak , yaitu pendekatan
linguistik (kebahasaan) dan pendekatan terminologi (peristilahan).
Akhlak berasal dari bahasa arab akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, jamanya
khuluqun yang berarti perangai (al-sajiyah), adat kebiasaan (aladat), budi
pekerti, tingkah laku atau tabiat (ath-thabiah), perbedaan yang baik (al-
maruah), dan agama (ad-din). Kalimat tersebut mengandung segi-segi
persesuaian dengan perkataan khalakun yang berarti kejadian, serta erat
hubungan dengan khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti
diciptakan . Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk dan
antara makhluk dengan makhuk .
Pengertian akhlak menurut istilah, adalah kehendak jiwa manusia yang
menyebabkan perbuatan dengan gampang lantaran rutinitas tanpa ada
pertimbangan pikiran lebih dulu, berarti perbuatan yang bakal dikerjakan yang
memiliki kandungan kebaikan tak memakai pemikiran serta saat yang lama.
Sedangkan akhlak menurut istilah adalah suatu keinginan yang ada di
dalam jiwa yang akan dilakukan dengan perbuatan tanpa ada pertimbangan
akal dan pikiran terlebih dahulu . Sedang arti akhlak menurut Ibnu Miskawaih
mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan. Sementara itu, Imam Al-Ghazali mengatakan akhlak adalah
sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan
dengan gambling dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.

Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak-edisi Revisi, (Jakarta : Raja Grofindo,


2002)h.241 .
B. Tujuan Dan Sumber Akhlak
1. Tujuan Akhlak .
Akhlak harus menjadi pedoman bagi setiap muslim. Artinya setiap umat
Islam harus meyakini pokok-pokok kandunganakhlak tersebut. Adapun tujuan
aqidah akhlak itu adalah:

a) Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yg sejak lahir.


Manusia adalah makhluk yg berketuhanan. Sejak dilahirkan manusia
terdorong mengakui adanya Tuhan. Firman Allah dlm surah Al-Araf ayat
172-173 yg artinya dan (Ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan kehinaan
anak2 Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka, seraya berfirman: Bukankah Aku ini Tuhanmu? , mereka
menjawab: Betul (Engkau Tuhan kami), kami jadi saksi (Kami lakukan yg
demikian itu), agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya
kami (Bani Adam) adalah orang2 yg lengah terhadap ini (Keesaan tuhan) ,
atau agar kamu tdk mengatakan: Sesungguhnya orang2 tua kami telah
mempersekutukan Tuhan sejak dulu, sedang kami ini adalah anak2
keturunan yg dtg sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan
membinasakan kami karna perbuatan orang2 yg sesat dahulu?.
Dengan naluri ketuhanan, manusia berusaha untuk mencari tuhannya,
kemampuan akal dan ilmu yang berbeda2 memungkinkan manusia akan
keliru mengerti tuhan. Dengan aqidah akhlak, naluri atau kecenderungan
manusia akan keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Kuasa dpt berkembang
dengan benar

b) Aqidah akhlak bertujuan pula membentuk pribadi muslim yg luhur


dan mulia. Seseorg muslim yg berakhlak mulia senantiasa bertingkah laku
terpuji, baik ketika berhubungan dgn Allah, dgn sesama manusia, makhluk
lainnya serta dgn alam lingkungan. Oleh karena itu, perwujudan dari pribadi
muslim yg luhur berupa tindakan nyata menjadi tujuan dlm aqidah akhlak.

c) Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yg menyesatkan.


Manusia diberi kelebihan oleh Allah dari makhluk lainnya berupa akal
pikiran. Pendpt2 yg semata2 didasarkan atas akal manusia, kdg2
menyesatkan manusia itu sendiri. Oleh karna itu, akal pikiran perlu dibimbing
oleh aqidah akhlak. agar manusia terbebas atau terhindar dari kehidupan yg
sesat.
2. Sumber Akhlak
Sumber akhlak adalah wahyu (al-Quran dan al-Hadits). Sebagai sumber
akhlak wahyu menjelaskan bagaimana berbuat baik. al-Quran bukanlah
hasil renungan manusia, melainkan firman Allah SWT yang Maha pandai
dam Maha bijaksana. Oleh sebab itu, setiap muslim berkeyakinan bahwa isi
al-Quran tidak dapat dibuat dan ditandingi oleh bikinan manusia. Sumber
akhlak yang kedua yaitu al-Hadits meliputi perkataan, ketetapan dan tingkah
laku Rasulullah SAW.
Dasar akhlak yang dijelaskan dalam al-Quran yaitu:

Artinya :Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S.al-Ahzab :
21)

Dasar akhlak dari hadits yang secara eksplisit menyinggung akhlak tersebut
yaitu sabda Nabi:


Artinya : Bahwasanya aku (Rasulullah) diutus untuk menyempurnakan
keluhuran akhlak.
Jika telah jelas bahwa al-Quran dan hadits rasul adalah pedoman hidup
yang menjadi asas bagi setiap muslim, maka teranglah keduanya
merupakan sumber akhlaqul karimah.

Mohd Sulaiman, Akhlak dan tasawuf (Selangor :Yayasan Salman,1999)h.561

C. Kedudukan Akhlak Dalam Islam


Akhlak mendapat kedudukan yang tinggi dalam Islam, ini dapat dilihat dari
beberapa sebab:
1. Islam telah menjadikan akhlak sebagai illat (alasan) kenapa agama
Islam diturunkan. Hal ini jelas dalam sabda Rasulullah: Maksudnya: Aku
diutus hanyalah semata-mata untuk menyempurnakan akhlak-akhlak yang
mulia.
2. Islam menganggap orang yang paling tinggi darjat keimanan ialah
mereka yang paling mulia akhlaknya. Dalam hadis telah dinyatakan:
Maksudnya: Telah dikatakan Ya Rasulullah, mukmin yang manakah paling
afdhal imannya, Rasulullah s.a.w. bersabda orang yang paling baik akhlaknya
antara mereka.
3. Islam telah mentakrifkan Addin dengan akhlak yang baik. Dalam hadis telah
dinyatakan bahawa telah bertanya kepada Rasulullah s.a.w. Maksudnya:
Apakah Addin itu? Sabda Rasulullah, akhlak yang baik Ini bererti bahawa
akhlak itu dianggap sebagai rukun Islam.
4. Islam menganggap bahawa akhlak yang baik adalah merupakan amalan yang
utama dapat memberatkan neraca amal baik di akhirat kelak. Hal ini telah
dinyatakan dengan jelasnya dalam hadis Rasulullah: Perkara yang lebih
berat diletakkan dalam neraca hari akhirat ialah takwa kepada Allah dan
akhlak yang baik.
5. Dalam ajaran Islam dinyatakan bahawa mereka yang berjaya memenangi
kasih sayang Rasulullah dan mendapat sesuatu kedudukan yang hampir
dengan Rasulullah pada hari akhirat ialah orang yang lebih baik akhlaknya.
Dalam hadis Rasulullah s.a.w. telah bersabda: Maksudnya: Yang paling aku
kasihi di antara kamu dan yang paling dekat kedudukannya padaku di hari
akhirat orang yang paling baik akhlaknya di antara kamu.

D. HUBUNGAN AKHLAH DENGAN IMAN


Akhlak dan iman adalah dua perkara yang perlu kita miliki . sebagai
seorang muslim , kita haruslah mengetahui bahwa terdapat hubungan
diantara akhlak dan iman . Akhlak yang baik menurut pendangan islam
haruslah berpijak pada keimanan . Iman tidak cukup sekadar disimpan
didalam hati , melainkan harus dilahirkan dalam perbuatan yang nyata dan
dalam bentuk amal soleh atau tingkah laku yang baik . jika iman melahirkan
amal soleh , barulah dikatakan iman itu sempurna karna ada dapat
direalisasikan .
Jelaslah bahwa akhlak adalah mata rantai kepada keimanan . sebagai
contoh , sifat malu(dalam membuat suatu kejahatan) adalah satu dari pada
akhlak tepuji . Dalam hadis nabi ada menegaskan bahwa malu itu adalah
cabang dari pada keimanan . sebaliknya, akhlak yang dipandang buruk
adalah akhlak yang menyalahi prinsip-prinsip keimanan . seterusnya
sekalipun sesuatu perbuatan pada lahirnya baik , tetapi titik tolaknya bukan
karena iman , maka perbuatan itu tidak dapat penilaian dari sisi Allah SWT .
Hubungan antara akhlak dan iman tercermin dalam pernyataan
Rasulullah yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a . yang berbunyi orang
mukmin yang sempurna imannya ialah yang terbaik budi pekertinya(akhlak).
Selain itu, akhlak dan iman mempunyai hubungannya yang lain . kita
dapat hubungan itu berdasarkan motivasi iman itu sendiri . Tindakan dan
pekerjaan manusia selalu didorong oleh suatu motivasi tertentu . Adapun
dalam pandangan islam , maka yang menjadi pendorong paling dalam dan
paling kuat untuk melakukan sesuatu amal perbuatan yang baik , adalah
akidah , iman yang ter amat dalam hati . Iman itulah sebagai motivasi dalam
pribadinya yang membuatkan seseorang tidak boleh diam dari pada
melakukan kegiatan kebajikan yang baik dan amal sholeh .

Hamzah Yaqub, etika islam pokok-pokok kuliah ilmu akhlaq ( Jakarta : CV


Publicita, 1972 ) h.721
Daftar pustaka

As, Asmaran . 2002 Pengantar studi akhlak-edisi revisi. Jakarta:Raja Grafindo.

Sulaiman ,mohd.1999. Akhlak dan tasawuf . Selangor:Yayasan Salman .

Yaqud, Hamzah.1972.Etika Islam pokok-pokok kuliah ilmu akhlaq. Jakarta: CV


publicita.

https://id.wikipedia.org/wiki/Akhlak

https://kamaliaida.wordpress.com/2013/12/16/pengertian-akhlak/
https://islamic89.wordpress.com/akhlak/akhlak-definisi-dan-pembagiannya/

STUDI ISLAM
(AKHLAK)
DISUSUN OLEH :

IAN B- PAGI
(SEMESTER 1)

RUDI SYAHPUTRA ( 1503100 )


CINTA TRI HAIDIJATI ( 1503100140 )
DESSY SUHARTI MALA ( 1503100087 )
MUTIA PUTRI ( 1503100 )

ILMU ADMINISTRASI NEGARA


UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

You might also like