Professional Documents
Culture Documents
B. METODE PELAKSANAAN
b. Pengumpulan Data :
c. Survei Awal
Dari data teknis yang diperoleh dari PDAM serta hasil survei awal,
dilakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Survei Topografi :
b. Survei Hidrometri
V = D/t
Melepaskan pelampung :
V = an + b
dimana :
a + b = koefisien/tetapan.
basah
f. Tentukan waktu pengukuran apakah 10, 50, atau 100 detik
g. Baca kecepatan baling-baling yang terukur pada counter
dalam satuan rotasi per menit (rpm)
h. Konversikan kecepatan putar baling-baling ke kecepatan
aliran dengan berdasar pada type baling-baling yang
digunakan sehingga diperoleh satuan kecepatan aliran
dalam m/detik
i. Hitung luas penampang masing-masing segmen dalam
satuan m2
j. Hitung debit masing-masing segmen dengan mengalihkan (h)
x (i) dalam satuan m3/det
k. Jumlahkan debit masing-masing segmen, sehingga diperoleh
debit aliran total disungai tersebut dalam satuan m3/detik.
Dengan mengetahui kualitas air baku yang ada pada sumber air
yang akan digunakan, maka dapat dilakukan cara-cara pengolahan
guna memenuhi kebutuhan air sebagaimana dijelaskan di atas.
sebagai NH3
Arsen mg/l 0,05 1 1 1
Kobalt mg/l 0,2 0,2 0,2 0,2
Barium mg/l 1 (-) (-) (-)
Boron mg/l 1 1 1 1
Selenium mg/l 0,01 0,05 0,05 0,05
Cadmium mg/l 0,01 0,01 0,01 0,01
Khrom mg/l 0,05 0,05 0,05 1
(VI)
Tembaga mg/l 0,02 0,02 0,02 0,02 Bagi pengolahan air
minum secara
konvensional, Cu < 1
mg/l
Besi mg/l Bagi pengolahan air
minum secara
konvensional, Fe < 5
mg/l
Timbal mg/l Bagi pengolahan air
minum secara
konvensional, Pb < 0,1
mg/l
Mangan Mg/l 0,1 (-) (-) (-)
Air Raksa Mg/l 0,001 0,002 0,002 0,005
Seng Mg/l 0,05 0,05 0,05 2 Bagi pengolahan air
minum secara
konvensional, Zn < 5
mg/l
Khlorida Mg/l 600 (-) (-) (-)
Sianida Mg/l 0,02 0,02 0,02 (-)
jml/100 ml
RADIOAKTIVAS
- Gross A Bg/L 0,1 0,1 0,1 0,1
- Gross B Bg/L 1 1 1 1
KIMIA ORGANIK
Minyak dan Ug/L 1000 1000 1000 (-)
lemak
Detergen Ug/L 200 200 200 (-)
sebagai
MBAS
Senyawa Ug/L 1 1 1 (-)
fenol
sebagai
fenol
BHC Ug/L 210 210 210 (-)
Aldrin/Dield Ug/L 17 (-) (-) (-)
rin
Chlordane Ug/L 3 (-) (-) (-)
DDT Ug/L 2 2 2 2
Heptachlor Ug/L 18 (-) (-) (-)
dan
heptachlor
epoxide
Lindane Ug/L 56 (-) (-) (-)
Methoxychl Ug/L 35 (-) (-) (-)
or
Endin Ug/L 1 4 4 (-)
Toxaphan Ug/L 5 (-) (-) (-)
Keterangan :
Mg = Milligram
Ug = Mikrogram
L = Liter
Bq = Bequerel
MBAS = Methylene Blue Active Subtance
ABAM= Air Baku Untuk Minum
Logam berat merupakan logam terlarut.
Kota
3. 400 95 % 5% 2
Sedang
4. Kota Kecil 200 95 % 6% 5 - 10
5. IKK 100 95 % 9% 5 20
Kriteria dasar :
Np(1 p)
N= ( N 1 ) D+ p( 1 p)
Dimana :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
p = Rasio dari unsur dalam sampel memiliki sifat yang
diinginkan
B2
D = t2
Dimana :
B = Bound of eror (Tingkat ketelitian tiap sampel)
t = Tingkat kepercayaan yang di korelasikan dengan derajat
kebebasan
Contoh kasus :
Kota A dengan jumlah populasi = 2500 rumah ( N)
Kriteria penelitian : Tingkat kepercayaan = 95 %, dari tabel t
= 1.96 2
200
( prosentase terhadap jumlah populasi : 2.500 x 100 % = 8
%)
Konsumsi
Jumlah Populasi
No. Kategori Wilayah Pemakaian
(jiwa)
Air
a. Sosial
b. Komersil
c. Perkantoran
d. Rekreasi/ pariwisata
e. Industri
Pn = P0 ( 1 + r )n
1
P AWALDATA
r = ( P AKHIR )
(TAHUN AKHIT TAHUN AKHIR)
Dimana :
3. Tingkat pelayanan
5. Kehilangan Air
Kehilangan air adalah selisih antara produksi air dengan air yang
tercatat pada meter air sambungan rumah atau pelanggan.
Komponen utama penyebab kehilangan/kebocoran air adalah :
v Limpahan reservoir
v Kebocoran pipa induk
v Sambungan illegal
v Kerusakan atau kurang akuratnya pembacaan meter air
v U n i t F l o ku l a s i :
Berbeda dengan unit koagulasi, unit flokulasi adalah unit
pengaduk lambat yang bertujuan untuk membentuk flokflok
dari partikel-partikel suspended. Kriteria disain yang
berpengaruh adalah gradien kecepatan (G) dan waktu tinggal
(td). Sistem pengadukan juga dengan cara gravitasi, dan
bangunan yang digunakan biasanya dengan sistem sekat
(baffle), dan helicoidal flow
G= P
xV
Dimana :
-1
G = Gradien kecepatan (det )
P = Daya pengadukan (W)
= Viskositas (N.det/m2)
V = Volume bak (m3)
P - pxgxQx H
Dimana :
G= P
xV
v Unit Sedimentasi
Unit ini untuk mengendapkan flok-flok yang semakin
membesar, dan aliran didalam unit ini harus terjadi aliran
laminar agar flok-flok yang terbentuk tidak pecah lagi.
Vs . d
Re = V
Dimana :
Re = Bilangan Reynold
CV. YARA PASHMA
Hal 73
LAPORAN PENDAHULUAN RI-SPAL KABUPATEN PESISIR BARAT
PAKET SU-03
KEGIATAN : PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR
MINUM (RISPAM)
LOKASI : KABUPATEN PESISIR BARAT
Cd = drag coefisien
1 g ps pw
Vs = 18 x v x pw x d2
Dimana :
G = gravitasi (m/det2)
rs = densitas partikel (kg/m3)
rw = densitas air (kg/m3)
6
497.10
v= (T + 42.5)
1.5
Dimana :
T = temperatur
Q
Vo = BxH
Q
VSO = BxL
BxH
R = B+2 xH
V ox R
Re = v
v Unit Filtrasi
Unit filtrasi adalah proses pengaliran melalui media filter
yang poros sementara partikel suspended solid tertahan
pada permukaan media filter. Jenis penyaringan (filtrasi)
yang dipergunakan adalah penyaringan cepat (rapid sand
filtration). Hal yang mempengaruhi proses penyaringan
adalah :
1. Ukuran diameter butiran pasir sebagai media filter
2. Kecepatan penyaringan
3. Tinggi atau ketebalan media filter
4. Ketinggian air diatas permukaan media filter
Ho v 1Po V
L = 180 x g x Po 3 x d 2
Dimana :
= 130 x g x Pe 3 x d
1.8
Hmax = (1-P) x L x [ f w
w ]
Dimana :
Kualitas air yang disuplai harus memenuhi Baku Mutu Air Minum
dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kebutuhan air
minum pada saat jam puncak dipenuhi melalui reservoar.
Reservoar dapat didefinisikan sebagai tempat penampungan air
yang akan menyimpan kelebihan air pada saat pemakaian
minimum dan mensuplai kebutuhan air pada saat pemakaian
jam puncak dimana kapasitas produksi adalah konstan.
Reservoar
Penggunaan reservoar memberikan biaya investasi yang rendah
karena disain dari fasilitas produksi lainnya dan pipa transmisi
lebih kecil daripada aliran pada jam puncak. Kapasitas reservoar
diperkirakan sebesar 20 % dari aliran maksimum dan sisa tekan
minimum pada jaringan distribusi adalah 10 m. Sisa tekan akan
memberikan tekanan positif didalam suatu sistem sehingga
kontaminasi air bersih melalui infiltrasi air tanah tidak terjadi.
Jaringan Pipa
1 0.666 x Q1.85
Hl = xL
C 1.85 x D 4.85
Dimana :
1. Metode Perhitungan
QijDi=0,untuk i=1, N
j
Dimana :
H = nodal head
h = headloss
r = koefisien resistensi
Q = debit aliran
n = exponent debit
m = koefisien minor loss
ho = head pada pompa saat tertutup
= kecepatan relatip
r&n = koefisien lengkung pompa
Di = keperluan debit pada node i
hL = K ( )
V
2g
Dimana :
K = koefi sien minor loss
v = kecepatan aliran
g = percepatan gravitasi
Biaya administrasi.
Salah satu aspek dari analisis ini adalah layak atau tidaknya
pembangunan dilaksanakan menurut perhitungan ekonomis.
Kelayakan ekonomi proyek dimaksudkan untuk menilai apakah
Bila nilai NPV > 0 dan positif berarti proyek dapat dilaksanakan,
akan memberikan manfaat. NPV = 0, berarti proyek tersebut
mengembalikan keuntungan sebesar biaya (Cost) yang dilakukan
sedangkan apabila nilai NPV < 0, maka proyek tidak akan memberi
manfaat sehingga tidak layak untuk dilaksanakan.
Nilai IRR adalah nilai discount rate (i) sehingga NPV Proyek sama
dengan Nol, IRR dapat dinyatakan dengan persamaaan.
Dimana :
i1 = suku bunga pada saat NPV positif
Bila nilai IRR > Social discount rate, maka proyek layak untuk
dilaksanakan, dan bila IRR< Social discount rate, maka proyek
tidak layak untuk dilaksanakan.
biaya konstruksi.
4. Tiap-tiap kegiatan proyek tersebut diatas dilakukan secara
bertahap dengan alokasi dana pembangunan mengikuti
program investasi / jadwal investasi dari tahun 2005 hingga
tahun 2009 seperti ditunjukan pada jadwal rencana
pembangunan.
5. Biaya Operasional dan Pemeliharaan diasumsikan setiap
tahun meningkat sebesar 0.5 %.