You are on page 1of 7

Analisis kebutuhan tenaga kerja di Instalasi Gizi RS KIA WIJAYA KUSUMA

1. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia


Waktu yang dibutuhkan oleh seorang tenaga pramusaji IRNA Teratai menyiapkan makanan
pokok dan snack untuk bekerja setelah dikurangi hari libur, cuti, ijin, sakit, dan kegiatan
pelatihan yaitu
Adapun rumus waktu kerja tersedia yaitu:

Waktu kerja tersedia = [A - (B+C+D+E)] X F


Keterangan :
A = Hari kerja
Dapur pantry IRNA IV Teratai (6 hari kerja/minggu)
365 hari - 48 hari = 317 hari
B = Cuti tahunan 12 hari
C = Pendidikan dan pelatihan belum pernah
D = Hari libur nasional tidak libur
E = Ketidakhadiran kerja (sesuai data rata-rata ketidakhadiran kerja selama kurun waktu satu tahun,
karena alasan sakit, tidak masuk kerja dengan atau tanpa pemberitahuan atau izin) tidak ada
F = Waktu kerja dalam satu hari / Rata rata sehari kerja di RS
Shift Pagi : 2 jam 10 menit

Tabel . Waktu Kerja Yang Tersedia Dalam 1 Tahun


Unit Kerja Pagi
Dapur pantry 660.83 jam / 39650
menit

2. Menetapkan Unit Kerja dan Kategori Tenaga


a. Unit Kerja Dapur Pantry IRNA Teratai
Kategori Tenaga : Pramusaji
Shift Pagi (Pukul 06.00 13.00)
3. Menyusun Standar Beban Kerja
Standar beban Kerja :Volume/kuantitas beban kerja selama 1 tahun yaitu

Waktu kerja yang tersedia per tahun (menit)

Satuan waktu per kegiatan pokok (menit)

4. Penyusunan Standar Kelonggaran

Standar
Rata rata waktu faktor kelonggaran (menit) Kelonggaran :

Waktu kerja tersedia per tahun


230 menit :
39650 menit = 0.0058
No Jam Dinas Standar kelonggaran
1 Dinas Pagi 0,0058

5. Kuantitas Kegiatan
Jumlah rata- rata pasien IRNA dalam 1 tahun terakhir
Pagi = 600 pasien

6. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Per Unit Kerja

Kuantitas kegiatan pokok + Standar kelonggaran

Standar beban kerja (SBK)


7. Perbandingan jumlah tenaga pramusaji IRNA IV antara sesungguhnya dan hasil perhitungan

Jumlah Kesesuaian
Jumlah tenaga Rasio
No Jenis tenaga tenaga hasil dengan
sesungguhnya WISN
perhitungan perhitungan
1 Dinas Pagi 1 2 Tidak sesuai 0,5

Jadi dari perhitungan tenaga menurut WISN pada pramusaji IRNA teratai tidak sesuai

dengan jumlah tenaga yang sesungguhnya pada IRNA teratai. Menurut hasil perhitungan,

jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 2 orang pada dinas pagi, sedangkan pada keadaan

sesungguhnya terdapat 1 tenaga kerja pada dinas pagi.

Berdasarkan perhitungan jumlah tenaga pramusaji IRNA Teratai tidak sesuai dengan

hasil perhitungan kebutuhan tenaga kerja. Ketidaksesuaian ini disebabkan pendistribusian

tenaga pramusaji yang belum merata. Hal ini menyebabkan beban tenaga kerja yang berlebih .

Makin tinggi beban kerja, maka kinerja makin menurun. Beban setiap jenis pekerjaan berbeda

tergantung pada jenis dan lama pekerjaannya. Setiap pekerjaan apa pun jenisnya apakah

pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran adalah merupakan beban bagi

yang melakukan. Beban ini dapat berupa beban fisik, beban mental ataupun beban sosial

sesuai dengan jenis pekerjaan si pelaku (Notoatmodjo, 1997). Akibat beban kerja yang terlalu

berat atau kemampuan fisik yang lemah, dapat mengakibatkan seorang pekerja menderita
gangguan atau penyakit akibat kerja (Depkes, 2000). Pembebanan kerja yang berlebihan juga

dapat mengakibatkan kelelahan kerja (Budiono, 2000). Sarana kerja yang tidak antropometris

dan waktu kerja yang panjang dapat memberikan tambahan beban kerja dan menimbulkan

terjadinya kelelahan dini, bahkan dapat berakibat fatal bagi kesehatan pekerja (Purwanto,

2004).

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA INSTALASI GIZI RSKIA WIJAYA KUSUMA


( Tempat Tidur )

1. Kebutuhan tenaga Ahli gizi untuk asuhan gizi rawat inap dan penyelenggaraan makanan
berdasarkan jumlah konsumen :

Ratio tenaga ahli gizi : konsumen = 1 : 40

Hari pelayanan 7 hari/ mgg, hari kerja efektif 6 hari / mgg

Koreksi faktor cuti = 0,2

Jam kerja = 7 jam / hari dan istirahat 1 jam ( jam kerja efektif 6 jam )
Perhitungan dengan jumlah konsumen 53adalah sebagai berikut :

Ratio 1 : 40 , 53/40 orang = 1,3 orang

Koreksi faktor hari kerja : 7/6 hari x 1,3 orang = 1,5 orang

Koreksi cuti, libur dll : 1,5 orang + ( 0,2 x 1,5 ) = 1.8 orang

Koreksi istirahat 1 jam : 7/6 x 1.8 orang = 2,1 orang

Maka kebutuhan tenaga ahli gizi adalah 2 orang, sedangkan jumlah ahli gizi yang tersedia

1orang, jadi masih kurang 1 orang

2. Tenaga Pengolahan, adalah sebagai berikut :

Kebutuhan tenaga pengolahan berdasarkan jumlah konsumen .

Ratio tenaga pengolah : konsumen = 1 : 25

Hari pelayanan 7 hari/ siklus, hari kerja efektif 6 hari / siklus

Koreksi faktor cuti = 0,2

Jam kerja = 8 jam rata-rata/ siklus dan istirahat 1 jam ( jam kerja efektif 7 jam )

Perhitungan , dengan jumlah konsumen 53 adalah sebagai berikut :

Ratio 1 : 25, 53/25 orang = 2,12 orang

Koreksi faktor hari kerja : 7/6 hari x orang = 2,47 orang

Koreksi cuti, libur dll : 2,47 orang + (0,2 x 2,47) = 2,96 orang

Koreksi istirahat 1 jam : 8/7 x 2,96 orang = 3,39 orang

Maka kebutuhan tenaga pengolahan / shift adalah 3 orang. Tenaga yang tersedia sudah 2 orang

tetapi pekerjaannya masih merangkap dengan pelayanan selain tenaga pengolahan yaitu: petugas

gudang , belanja bahan makanan, tenaga persiapan dan pencucian alat masak, masih kekurangan

1 orang.

3. Tenaga persiapan dan pencucian alat masak


Kebutuhan tenaga bersiapan adalah sebagai berikut :

Persiapan bumbu, lauk, : 1 orang

Persiapan sayur dan buah dan Pencucian alat masak : 1 orang

Analisa kebutuhan tenaga persiapan adalah sebagai berikut :

Hari pelayanan 7 hari/ mgg, hari kerja efektif 6 hari / mgg

Koreksi faktor cuti = 0,2

Jam kerja = 7 jam / hari dan istirahat 1 jam ( jam kerja efektif 6 jam )

Perhitungan adalah sebagai berikut :

Koreksi faktor hari kerja : 7/6 hari x 2 orang = 2,3 orang

Koreksi cuti, libur dll : 2.3 orang + ( 0,2 x 2,3 ) = 2,76 orang

Koreksi istirahat 1 jam : 7/6 x 2,76 orang = 3,22 orang

Maka kebutuhan tenaga persiapan dan pencucian alat masak/ shift adalah 3 orang , sedangkan

tenaga yang tersedia 1 orang, jadi kurang 2 orang.

4. Tenaga distribusi makanan dan minuman

Kebutuhan tenaga distribusi makanan berdasarkan jumlah konsumen .

Ratio tenaga pengolah : konsumen = 1 : 25

Hari pelayanan 7 hari/ siklus, hari kerja efektif 6 hari / siklus

Koreksi faktor cuti = 0,2

Jam kerja = 8 jam rata-rata/ siklus dan istirahat 1 jam ( jam kerja efektif 7 jam )

Perhitungan , dengan jumlah konsumen 53 adalah sebagai berikut :

Ratio 1 : 25, 53/25 orang = 2,12 orang


Koreksi faktor hari kerja : 7/6 hari x orang = 2,47 orang

Koreksi cuti, libur dll : 2,47 orang + (0,2 x 2,47) = 2,96 orang

Koreksi istirahat 1 jam : 8/7 x 2,96 orang = 3,39 orang

Maka kebutuhan tenaga distribusi makanan dan minuman / shift adalah 3 orang. Tenaga yang
tersedia sudah 3 orang

. 5. Tenaga Petugas Gudang

Kebutuhan tenaga bersiapan adalah sebagai berikut :

Petugas Gudang : 1 orang

Analisa kebutuhan tenaga persiapan adalah sebagai berikut :

Hari pelayanan 7 hari/ mgg, hari kerja efektif 6 hari / mgg

Koreksi faktor cuti = 0,2

Jam kerja = 7 jam / hari dan istirahat 1 jam ( jam kerja efektif 6 jam )

Perhitungan adalah sebagai berikut :

Koreksi faktor hari kerja : 7/6 hari x 1 orang = 1,16 orang

Koreksi cuti, libur dll : 1,16 orang + ( 0,2 x 1,16 ) = 1,39 orang

Koreksi istirahat 1 jam : 7/6 x 1,39 orang = 1,62 orang

Maka kebutuhan tenaga persiapan dan pencucian alat masak/ shift adalah 2 orang , sedangkan

tenaga yang tersedia 0 orang, jadi kurang 2 orang.

Help Center

You might also like