Professional Documents
Culture Documents
Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data
dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan keadaan
yang sesungguhnya (evidence based).
Buku kecil ini menyajikan data dan informasi mengenai keadaan sosio-demografi, derajat kesehatan
masyarakat, upaya kesehatan, dan sumber daya kesehatan di provinsi yang disajikan menurut
kabupaten/kota. Adapun data dan informasi yang disajikan bersumber dari Pusdatin Kemkes RI, Ditjen BUK
Kemkes RI, Ditjen PPPL Kemkes RI, Ditjen Bina Gizi dan KIA Kemkes RI, Badan PPSDMK Kemkes RI,
Sekretariat KKI, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Kementerian Dalam Negeri.
Tim penyusun berharap data dan informasi yang terdapat pada buku ini dapat menjadi bahan masukan
dalam menelaah keadaan kesehatan yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan maupun kabupaten/kota di
provinsi tersebut.
8 Sarana Kesehatan
- Puskesmas Rawat Inap 225
- Puskesmas Non Rawat Inap 215
Jumlah Puskesmas 440
Rumah Sakit 80
Sumber : Kementerian Dalam Negeri; Kemkes: Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Badan PPSDMK, Sekretariat KKI,
Pusat Data dan Informasi
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA
TAHUN 2013
Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 248.422.956
Estimasi jumlah penduduk tahun 2013 per kab/kota menggunakan proporsi dari jumlah penduduk kab/kota tahun 2010. Berdasarkan
hal tersebut jumlah penduduk terbanyak di Provinsi Sulawesi Selatan terdapat di Kota Makasar dan terendah di Kab. Kepulauan
Selayar. Proporsi penduduk di Kota Makasar sebesar 16,66% dan di Kab. Kepulauan Selayar sebesar 1,52%.
ESTIMASI PIRAMIDA PENDUDUK
TAHUN 2013
Struktur penduduk di Indonesia dan Sulawesi Selatan termasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya jumlah
penduduk usia muda (0-14 tahun), walaupun jumlah kelahiran telah menurun jika dibandingkan dengan lima tahun yang lalu dan angka
harapan hidup yang semakin meningkat yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk usia tua. Badan piramida membesar, ini
menunjukkan banyaknya penduduk usia produktif terutama pada kelompok umur 25-29 tahun baik laki-laki maupun perempuan. Jumlah
golongan penduduk usia tua juga cukup besar. Hal ini dapat dimaknai dengan semakin tingginya usia harapan hidup, kondisi ini
mengharuskan adanya kebijakan terhadap penduduk usia tua, karena golongan penduduk ini relatif tidak produktif.
ESTIMASI KEPADATAN PENDUDUK INDONESIA
TAHUN 2013
Penyebaran penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan belum merata. Hal ini dapat dilihat dari kepadatan penduduk tiap kabupaten/kota
yang tidak sama. Kab/Kota dengan kepadatan penduduk yang paling tinggi terdapat di Kota Makasar sebesar 6.944 jiwa per KM2.
Kepadatan terendah terdapat di Kab. Luwu Timur dengan kepadatan penduduk 36 jiwa per KM2. Jumlah penduduk dan luas wilayah
merupakan indikator penting dalam hal penyebaran penduduk.
JUMLAH PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN PER DESEMBER 2013
NO KABUPATEN/KOTA RAWAT INAP NON RAWAT INAP JUMLAH
1 KEPULAUAN SELAYAR 11 3 14
2 BULUKUMBA 13 6 19
3 BANTAENG 3 9 12
4 JENEPONTO 9 9 18
5 TAKALAR 12 2 14
6 GOWA 10 15 25
7 SINJAI 11 5 16
8 MAROS 6 8 14
9 PANGKAJENE DAN KEPULAUAN 18 5 23
10 BARRU 7 3 10
11 BONE 10 28 38
12 SOPPENG 6 11 17
13 WAJO 11 12 23
14 SIDENRENG RAPPANG 8 6 14
15 PINRANG 13 2 15
16 ENREKANG 12 1 13
17 LUWU 7 14 21
18 TANA TORAJA 11 10 21
19 LUWU UTARA 7 6 13
20 LUWU TIMUR 13 2 15
21 TORAJA UTARA 9 16 25
22 KOTA MAKASSAR 8 35 43
Sumber :
23 KOTA PARE-PARE 6 0 6
Pusdatin Kemkes RI
24 KOTA PALOPO 4 7 11
JUMLAH 225 215 440
RASIO PUSKESMAS PER 100.000 PENDUDUK
DI INDONESIA TAHUN 2013
Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk menurut provinsi di Indonesia menunjukkan nilai yang bervariasi. Rata-rata di Indonesia 1
Puskesmas dapat melayani sebesar 25,730 penduduk. Rasio puskesmas per 100.000 penduduk tertinggi terdapat di Provinsi Papua
Barat dan rasio puskesmas per 100.000 penduduk terendah terdapat di Provinsi Banten.
RASIO PUSKESMAS PER 100.000 PENDUDUK
DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk di Sulawesi Selatan sebesar 5,3. Pada Provinsi Sulawesi Selatan dengan estimasi
jumlah penduduk tahun 2013 sebesar 8.305.154 dan jumlah puskesmas yang telah teregistrasi sebesar 440, maka 1 Puskesmas
dapat melayani sebesar 18.875 penduduk. Rasio puskesmas per 100.000 penduduk tertinggi terdapat di Kab. Toraja Utara dan
rasio puskesmas per 100.000 penduduk terendah terdapat di Kota Makasar.
RUMAH SAKIT
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Jumlah fasilitas kesehatan keluarga berencana sesuai standar terbanyak ada di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 8.270 . Jumlah
terendah terdapat di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 54 tempat fasilitas kesehatan keluarga berencana sesuai standar.
RASIO DOKTER UMUM PER 100.000 PENDUDUK
DI INDONESIA TAHUN 2013
Sumber : Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia, update sampai dengan Juni 2013
Rasio dokter umum di Indonesia tahun 2013 adalah 37,2 per 100.000 penduduk, dengan rentang 8,9 151,5 per 100.000 penduduk.
Berdasarkan target indikator Indonesia Sehat rasio dokter 40 per 100.000 penduduk, secara nasional belum mencapai target dan
hanya 8 provinsi telah mencapai target.
RASIO DOKTER UMUM PER 100.000 PENDUDUK
DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Sumber : Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia, update sampai dengan Juni 2013
Rasio dokter umum per 100.000 penduduk kabupaten/kota di Prov. Sulawesi Selatan berkisar 5,4 189,3 dengan rasio tertinggi Kota
Makassar dan rasio terendah Kab. Jeneponto. Berdasarkan target indikator Indonesia Sehat rasio dokter 40 per 100.000 penduduk,
tingkat provinsi dan 4 % kab/kota telah mencapai target.
RASIO DOKTER GIGI PER 100.000 PENDUDUK
DI INDONESIA TAHUN 2013
Sumber : Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia, update sampai dengan Juni 2013
Rasio dokter gigi di Indonesia tahun 2013 adalah 9,7 per 100.000 penduduk, dengan rentang 2,7 50,5 per 100.000 penduduk.
Berdasarkan target indikator Indonesia Sehat rasio dokter gigi 11 per 100.000 penduduk, secara nasional belum mencapai target dan
hanya 7 provinsi telah mencapai target.
RASIO DOKTER GIGI PER 100.000 PENDUDUK
DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Sumber : Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia, update sampai dengan Juni 2013
Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk kabupaten/kota di Prov. Sulawesi Selatan berkisar 1,6 67,4 dengan rasio tertinggi Kota
Makassar dan rasio terendah Kab. Kepulauan Selayar. Berdasarkan target indikator Indonesia Sehat rasio dokter gigi 11 per 100.000
penduduk, tingkat provinsi dan 12,5 % kab/kota telah mencapai target.
RASIO PERAWAT PER 100.000 PENDUDUK
DI INDONESIA TAHUN 2013
Rasio perawat per 100.000 penduduk kabupaten/kota di Prov. Sulawesi Selatan berkisar 51,4 459,5 dengan rasio tertinggi Kota
Pare-Pare dan terendah Kab. Gowa. Berdasarkan target indikator Indonesia Sehat rasio 117,5 perawat per 100.000 penduduk, tingkat
provinsi dan 66 % kab/kota telah memenuhi target.
RASIO BIDAN PER 100.000 PENDUDUK
DI INDONESIA TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA
1 Kab. Luwu
2 Kab. Jeneponto
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI INDONESIA
TAHUN 2012
Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2012 sebesar 72,70 dengan kisaran IPM per kabupaten/kota
65,56-79,49. Berdasarkan kategori, seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan termasuk IPM kategori sedang.
PERUBAHAN IPKM 2007 2010*)
1,00
0,90 IPKM 2007
0,80 IPKM 2010
0,70
0,60
0,50
0,40
0,30
0,20
0,10
0,00
Jawa
Beng
Kep.R
Goron
Lamp
Kalteng
Sumut
Sulteng
Sultra
NTT
NTB
Banten
Sumsel
DIY
Papua
Babel
Kaltim
Sulbar
Kalbar
Riau
Sulsel
Aceh
Kalsel
Sulut
Bali
DKI
Jambi
Sumbar
Maluku
Malut
Jateng
Jabar
Pa-bar
Target MDGs
2015 23
Angka ini menggambarkan kondisi angka kematian bayi periode 10 tahun sebelum survei. Angka kematian bayi di Indonesia
periode 5 tahun sebelum survei sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup.
ANGKA KEMATIAN BALITA DI INDONESIA,
HASIL SDKI 2012
Target MDGs
2015 32
Angka ini menggambarkan kondisi angka kematian balita periode 10 tahun sebelum survei. Angka kematian balita di
Indonesia periode 5 tahun sebelum survei sebesar 40 per 1.000 kelahiran hidup.
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI INDONESIA
TAHUN 2013
Sumber: Ditjen Bina Gizi dan KIA : Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 di Indonesia pada tahun 2013 ialah sebesar 86,52%. Hal itu berarti, belum mencapai target renstra
pada tahun 2013 yang sebesar 93%. Dari 33 Provinsi di Indonesia, hanya 10 provinsi (30,3%) yang telah mencapai target tersebut.
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL K4 (%)
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Target Renstra
2013: 93%
Sumber: Ditjen Bina Gizi dan KIA : Laporan kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2013 ialah sebesar 98,75%. Nilai capaian ini lebih tinggi dari
capaian nasional yang sebesar 86,52%. Nilai cakupan Provinsi Sulawesi Selatan tersebut telah mencapai target renstra tahun 2013
yaitu sebesar 93%. Dari 24 Kabupaten/Kota, terdapat 3 Kabupaten/Kota (12,5%) yang tidak dapat mencapai target tersebut pada
tahun 2013.
CAKUPAN PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN
DI INDONESIA TAHUN 2013
Sumber: Ditjen Bina Gizi dan KIA : Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Indonesia pada tahun 2013 ialah sebesar 90,88%. Hal itu berarti, capaian ini telah
memenuhi target renstra pada tahun 2013 yang sebesar 89%. Dari 33 Provinsi di Indonesia, hanya 12 provinsi (36,37%) yang
belum mencapai target tersebut.
CAKUPAN PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN (%)
DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Target Renstra
2013: 89%
Sumber: Ditjen Bina Gizi dan KIA : Laporan kinerja B12 Tahun 2013
Presentase persalinan ditolong tenaga kesehatan di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2013 ialah sebesar 99,78%, sehingga
capaian tersebut telah dapat memenuhi target renstra yang sebesar 89%. Selain itu, angka capaian tersebut juga lebih besar
daripada angka capaian nasional pada tahun yang sama, yakni 90,88%. Sejalan dengan capaian di tingkat provinsi, tidak ada
Kabupaten/Kota di provinsi Sulawesi Selatan yang tidak dapat mencapai target tersebut pada 2013.
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS PERTAMA (KN1)
DI INDONESIA
Sumber : Ditjen Bina Gizi dan KIA: Laporan kinerja B12 Tahun 2013
Sampai dengan November tahun 2013 cakupan KN 1 di Indonesia sebesar 93,34% yang telah memenuhi target triwulan IV 2013
sebesar 89%. Demikian juga dengan sebagian besar provinsi telah memenuhi target tersebut. Provinsi dengan capaian tertinggi
adalah Kepulauan Bangka Belitung sebesar 97,92%, sedangkan terendah adalah Provinsi Papua Barat sebesar 25,54%.
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS PERTAMA (KN1)
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Target Triwulan IV : 89%
Sumber : Ditjen Bina Gizi dan KIA: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Provinsi Sulawesi Selatan memiliki capaian sebesar 84,33%. Kabupaten/kota dengan capaian KN1 tertinggi adalah Kota Pare Pare.
Sedangkan Kota Palopo memiliki capaian terendah sebesar 10,50%. Beberapa kabupaten/kota telah memenuhi target triwulan IV
2013.
CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK
DI INDONESIA PER DESEMBER 2013
Provinsi Sulawesi Selatan memiliki capaian sebesar 86,37%. Kabupaten/kota dengan capaian imunisasi campak tertinggi adalah
Kab. Maros. Sedangkan Kab. Jeneponto memiliki capaian terendah sebesar 42,41%.
DROP OUT RATE IMUNISASI DPT/HB1-CAMPAK PADA BAYI
DI INDONESIA TAHUN 2013
DO Rate imunisasi DPT/HB1-Campak menggambarkan persentase bayi yang mendapatkan imunisasi DPT/HB1 namun tidak
mendapatkan imunisasi campak, terhadap bayi yang mendapatkan imunisasi DPT/HB1. DO Rate Provinsi Sulawesi Selatan pada
tahun 2013 di bawah batas < 5% yaitu 2,6 %. Terdapat 18 kab/kota memiliki DO Rate di bawah 5%. Sedangkan ada 6 kab/kota
memiliki DO rate lebih dari 5%.
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI
DI INDONESIA TAHUN 2013
Sumber : Ditjen Bina Gizi dan KIA: Laporan kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan kunjungan bayi pada tahun 2013 menunjukkan bahwa 17provinsi sudah memenuhi target Renstra 2012 yaitu 87%.
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2014
Sumber : Ditjen Bina Gizi dan KIA: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan kunjungan bayi pada tahun 2013 menunjukkan bahwa cakupan pelayanan kesehatan bayi di provinsi Sulwesi Selatan
belum mencapai target Renstra yaitu 84,52%.
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITA
DI INDONESIA TAHUN 2013
Target renstra
2013 83%
Sumber : Ditjen Bina Gizi dan KIA: Laporan kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan pelayanan anak balita di Indonesia (Laporan B12 tahun 2013) sebesar 69,75% berarti belum memenuhi target Renstra
Kemkes yang harus dicapai pada tahun 2013 yang sebesar 83%. Provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi dengan cakupan
pelayanan kesehatan anak balita tertinggi. Terendah yaitu Provinsi Papua.
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Target renstra
2013 83%
Sumber : Ditjen Bina Gizi dan KIA: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita Provinsi Sulawesi Selatan (Laporan B12 tahun 2013) sebesar 60,07% yang berarti
belum mencapai target renstra 2013 yang sebesar 83%. Tertinggi dicapai Kab. Luwu Timur dengan capaian 90,02% dan terendah
dicapai Kota Palopo dengan capaian 4,78%. Dari Seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, hanya 3 kabupaten yang telah
mencapai target renstra tahun 2013 yaitu Luwu Timur, Sidenreng Rappang, dan Pangkajene Kepulauan.
PERSENTASE BALITA DITIMBANG (D/S)
DI INDONESIA TAHUN 2013
Target renstra
2013 80%
Sumber: Ditjen Bina Gizi dan KIA: Laporan kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan D/S di Indonesia pada tahun 2013 (Laporan B.12) mencapai 80,01%. Berarti telah mencapai target Renstra Kemkes
2013 yang sebesar 80%. Cakupan tertinggi dicapai Jawa Tengah sebesar 89,43% dan terendah Papua sebesar 37,89%.
Sedangkan Kalimantan Barat memiliki cakupan persentase balita ditimbang (Laporan B12 2013) sebesar 63,18%.
PERSENTASE BALITA DITIMBANG (D/S)
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Target renstra
2013 80%
Sumber: Ditjen Bina Gizi dan KIA: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan D/S di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2013 (Laporan B12) mencapai 80,71%. Sementara target Renstra Kemkes
2013 sebesar 80%. Berarti Provinsi Sulawesi Selatan telah mencapai target Renstra 2013. Cakupan tertinggi dicapai Kota Palopo
sebesar 95,25% dan terendah Kab Toraja Utara sebesar 69,76%. Sebanyak 14 dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan telah
mencapai target renstra kemkes 2013.
SUCCESS RATE TB PARU DI INDONESIA
Sumber : Ditjen PPPL, Kemkes RI: Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2013
Success Rate (SR) di Indonesia pada tahun 2013 sampai dengan triwulan 3 sebesar 90,8%, yang berarti telah mencapai target
WHO yang sebesar 85%. Terdapat 26 provinsi (78,79%) telah mencapai target WHO.
CASE NOTIFICATION RATE (CNR) TUBERKULOSIS
PER 100.000 PENDUDUK DI INDONESIA
Sumber : Ditjen PPPL, Kemkes RI: Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2013
Case Notification Rate (CNR) Tb semua kasus di Indonesia sampai dengan triwulan 3 tahun 2013 sebesar 96 per 100.000
penduduk. Provinsi Papua menempati posisi teratas yaitu sebesar 442 dan untuk DI Yogyakarta menempati posisi paling bawah
sebesar 55 per 100.000 penduduk
PERSENTASE RUMAH TANGGA
BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
DI INDONESIA TAHUN 2012