Professional Documents
Culture Documents
A. Pengertian Ilmu
Secara bahasa pengertian ilmu adalah lawan kata bodoh/Jahil, sedang secara istilah
berarti sesuatu yang dengannya akan tersingkaplah segala hakikat yang secara sempurna. Secara
istilah Syari pengertian ilmu yaitu, ilmu yang sesuai dengan amal, baik amalan hati, lisan
maupun anggota badan dan sesuai dengan petunjuk Rasulullah Saw.
Ibnu Munir berkata : Ilmu adalah syarat benarnya perkataan dan perbuatan, keduanya tidak
akan bernilai kecuali dengan ilmu, maka ilmu harus ada sebelum perkataan dan perbuatan,
karena ilmu merupakan pembenar niat, sedangkan amal tidak akan di terima kecuali dengan niat
yang benar.
Dalam pengertian lain Ilmu itu modal, tak punya ilmu keuntungan apa yang bisa didapat, ilmu
adalah kunci untuk membuka pintu kebaikan kesuksesan, kunci untuk menjawab pertanyaan dan
masalah di dunia . . .
Berdasarkan beberapa definisi tentang pengertian ilmu di atas dapat disimpulkan bahwa, ilmu
merupakan sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia karena dengan ilmu semua keperluan
dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah baik secara lisan
(perkataan), maupun berupa perbuatan (anggota badan), tanpa ilmu kesuksesan tak pernah
ketemu karena ilmu merupakan bagian terpenting dalam kehidupan seperti kebutuhan manusia
akan oksigen untuk bernapas.
2.1. Dasar hukum menuntut ilmu yang pertama yaitu dari hadits Rasullulah SAW,
Yang berbunyi :Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim, waktunya
adalah dari buaian ibu (bayi), sampai masuk liang kubur. Hadits dari Rasul SAW yang
sangat jelas sekali perintahnya, bahwa dalam Islam menuntut ilmu hukumnya adalah
WAJIB yang artinya adalah, jika dikerjakan dan dilaksanakan kita akan mendapat
PAHALA, jika diabaikan, disepelekan/tidak dilaksanakan kita akan mendapat DOSA. Jadi
permasalahan yang mendesak sekarang adalah, jika kita mengaku sebagai seorang
Muslim, marilah mumpung kita masih diberi kesempatan hidup oleh ALLAH SWT,
segeralah dan jangan ditunda-tunda lagi untuk menuntut ilmu agama Islam yang benar,
benar dalam artian yang sesuai dengan Al-qur`an dan Hadits Shahih dari Rasullulah
SAW, agar kita memperoleh petunjuk dan kebenaran dalam Islam yang diturunkan oleh
ALLAH SWT melalui Rasulnya Muhammad SAW, sehingga kita dasar dalam beragama
Islam tidak hanya menduga-duga atau berprasangka saja. Kita boleh berhenti menuntut
ilmu, hanya jika kita sudah masuk liang kubur / MATI,
2.2. Dasar hukum menuntut ilmu yang kedua adalah dalam Surat Al-Ashr,
yang berbunyi sbb : "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati
Supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran". Ingatlah
ALLAH SWT telah bersumpah dalam surat ini dengan masa / waktu yang didalamnya terjadi
peristiwa yang baik dan yang buruk, bersumpah bahwa setiap manusia didunia ini, baik itu orang
Islam atau di luar Islam pasti akan mengalami kerugian, kecuali yang memiliki 4 (empat hal)
yaitu : 1. Iman, 2. Amal Shaleh, 3. Saling menasehati supaya mentaati kebenaran, 4. Saling
menasehati supaya menetapi kesabaran.
Melihat empat hal diatas, jika kita sebagai seorang Muslim mau beruntung dan terlepas dari
kerugian, maka mau tidak mau, suka atau tidak suka kita harus :
Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Quran Al mujadalah 11)
Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)
Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu niscaya Allah akan mudahkan
baginya jalan menuju Syurga (Shahih Al jami)
Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke
syorga. (HR. Muslim).
Barangsiapa melalui suatu jalan untuk mencari suatu pengetahuan (agama), Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju surga.(Bukhari)
Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka dia berada di jalan Alloh sampai dia kembali
(Shahih Tirmidzi)
Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah
rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. (HR. Ath-Thabrani)
Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Quran dan yang mengajarkannya (HR bukhari )
Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama
terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud )
Siapa yang Alloh kehendaki menjadi baik maka Alloh akan memberikannya pemahaman
terhadap Agama (Sahih Ibnu Majah)
Abdullah bin Masud berkata, Nabi saw bersabda, Tidak boleh iri hati kecuali pada dua hal,
yaitu seorang laki-laki yang diberi harta oleh Allah lalu harta itu dikuasakan penggunaannya
dalam kebenaran, dan seorang laki-laki diberi hikmah oleh Allah di mana ia memutuskan perkara
dan mengajar dengannya.(Bukhari)
Termasuk mengagungkan Allah ialah menghormati (memuliakan) ilmu, para ulama, orang tua
yang muslim dan para pengemban Al Quran dan ahlinya, serta penguasa yang adil. (HR. Abu
Dawud dan Aththusi)
Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk
diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut
ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian
orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka neraka. (HR. Tirmidzi
dan Ibnu Majah)
Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari
kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka. (HR. Abu Dawud)
Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah
menjadikan ilmunya tidak bermanfaat. (HR. Al-Baihaqi)
Sesungguhnya Allah tidak menahan ilmu dari manusia dengan cara merenggut tetapi dengan
mewafatkan para ulama sehingga tidak lagi tersisa seorang alim. Dengan demikian orang-
orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu ditanya dan dia memberi fatwa tanpa
ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan. (Mutafaqalaih)
Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiakannya. Sesungguhnya
berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya daripada berkhianat dalam harta.
(HR. Abu Naim)
Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan fiqihnya jika dia
mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh bila seorang merasa bangga
(ujub) dengan pendapatnya sendiri. (HR. Ath-Thabrani)
Artinya : "Menuntut ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap muslim, baik laki-laki maupun
perempuan". (HR. Ibn Abdulbari).
Dari hadist ini kita memperoleh pengertian, bahwa Islam mewajibkan pemeluknya agar menjadi
orang yang berilmu, berpengetahuan, mengetahui segala kemashlahatan dan jalan kemanfaatan;
menyelami hakikat alam, dapat meninjau dan menganalisa segala pengalaman yang didapati oleh
umat yang lalu, baik yang berhubungan dangan 'aqaid dan ibadat, baik yang berhubungan dengan
soal-soal keduniaan dan segala kebutuhan hidup.
: ,
,
Artinya : "Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia
memiliki ilmunya ; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) diakhirat, wajiblah ia
mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang meginginkan kedua-duanya, wajiblah ia
memiliki ilmu kedua-duanya pula". (HR.Bukhari dan Muslim)
Cara untuk mendapat hidayah dan mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah dengan
menuntut ilmu syari. Menuntut ilmu sebagai jalan yang lurus (ash shirathal mustaqim), untuk
memahami antara yang haq dan bathil, yang bermanfaat dengan yang mudaharat
(membahayakan), yang dapat mendatangkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Seorang muslim tidaklah cukup hanya menyatakan ke-Islamannya, tanpa memahami Islam dan
mengamalkannya. Pernyataannya itu harus dibuktikan dengan melaksanakan konsekuensi dari
Islam.
Untuk itu, menuntut ilmu merupakan jalan menuju kebahagiaan yang abadi. Seorang muslim
diwajibkan untuk menuntut ilmu syari. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa salam bersabda :
( 224 t )
Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim. (HR Ibnu Majah No. 224 dari shahabat Anas bin
Malik t, lihat Shahih Jamiush Shagir, no. 3913)2
Di Susun oleh
Jodi
X NKPI
SMKN 2 BONTANG
HADIST TENTANG MENUNTUT ILMU
Ilmu merupakan kunci untuk menyelesaikan segala persoalan, baik persoalan yang berhubungan
dengan kehidupan beragama maupun persoalan yang berhubungan dengan kehidupan duniawi.
Ilmu diibaratkan dengan cahaya, karena ilmu memiliki pungsi sebagai petunjuk kehidupan
manusia, pemberi cahaya bagi orang yang ada dalam kegelapan.
Orang yang mempunyai ilmu mendapat kehormatan di sisi Allah dan Rasul-Nya. Banyak ayat
Al-Quran yang mengarah agar umatnya mau menuntut ilmu, seperti yang terdapat dalam Qs Al
Mujadalah ayat 11:
Artinya :
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)
Selain itu banyak hadits Nabi Saw yang mendorong agar umat Islam bersungguh-sungguh dalam
menuntut ilmu. Di bawah ini terdapat hadits Nabi Saw yang berkenaan dengan kewajiban
menuntut ilmu diantaranya:
:
: :
( ) ,
Sebelum menterjemahkan secara keseluruhan hadits tersebut, marilah kita lihat terlebih dahulu
terjemahannya secara harfiyah (kata-perkata) berikut ini :
Hikmah Al-Hikmata
Artinya :
Dari Abdullah bin Masud r.a. Nabi Muhamad pernah bersabda :Janganlah ingin seperti
orang lain, kecuali seperti dua orang ini. Pertama orang yang diberi Allah kekayaan berlimpah
dan ia membelanjakannya secara benar, kedua orang yang diberi Allah al-Hikmah dan ia
berprilaku sesuai dengannya dan mengajarkannya kepada orang lain (HR Bukhari)
Hadits di atas mengandung pokok materi yaitu seorang muslim harus merasa iri dalam beberapa
hal. Memang iri atau perbuatan hasud adalah perbuatan yang dilarang dalam ajaran Islam, tetapi
ada dua hasud yang harus ada pada diri seorang muslim, yaitu pertama menginginkan banyak
harta dan harta itu dibelanjakan di jalan Allah seperti dengan berinfaq, shadaqah dan lainnya.
Harta ini tidak digunakan untuk berbuat dosa dan maksiat kepada Allah, kedua menginginkan
ilmu seperti yang dimiliki orang lain, kemudian ilmu itu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,
juga diajarkan kepada orang lain dengan ikhlash.
Hukum mencari ilmu itu wajib, dengan rincian, pertama hukumnya menjadi fardhu ain untuk
mempelajari ilmu agama seperti aqidah, fiqih, akhlak serta Al-Quran. Ilmu-ilmu ini bersipat
praktis, artinya setiap muslim wajib memahami dan mempraktekkan dalam pengabdiannya
kepada Allah. Fardu ain artinya setiap orang muslim wajib mempelajarinya, tidak boleh tidak.
Dan kedua hukumnya menjadi fardu kifayah untuk mempelajari ilmu pengetahuan umum seperti
: ilmu sosial, kedokteran, ekonomi serta teknologi. Fardu Kifayah artinya tidak semua orang
dituntut untuk memahami serta mempraktekkan ilmu-ilmu tersebut, boleh hanya sebagian orang
saja.
Kewajiban menuntut ilmu ini ditegaskan dalam hadits nabi, yaitu :
((
Artinya :
Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat(HR. Ibnu Abdil Bari)
Secara jelas dan tegas hadits di atas menyebutkan bahwa menuntut ilmu itu diwajibkan bukan
saja kepada laki-laki, juga kepada perempuan. Tidak ada perbedaan bagi laki-laki ataupun
perempuan dalam mencari ilmu, semuanya wajib. Hanya saja bahwa dalam mencari ilmu itu
harus tetap sesuai dengan ketentuan Islam.
Kewajiban menuntut ilmu waktunya tidak ditentukan sebagimana dalam shalat, tetapi setiap ada
kesempatan untuk menuntutnya, maka kita harus menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak saja dapat
dilaksanakan di lembaga-lembaga formal, tetapi juga dapat dilakukan lembaga non formal.
Bahkan, pengalaman kehidupanpun merupakan guru bagi kita semua, di mana kita bisa
mengambil pelajaran dari setiap kejadian yang terjadi di sekeliling kita. Begitu juga masalah
tempat, kita dianjurkan untuk menuntut ilmu dimana saja, baik di tempat yang dekat maupun di
tempat yang jauh, asalkan ilmu tersebut bermanfaat bagi kita. Nabi pernah memerintahkan
kepada umatnya untuk menuntut ilmu walaupun sampai di tempat yang jauh seperti negeri
China.
Selain itu menuntut ilmu itu tidak mengenal batas usia, sejak kita terlahir sampai kita masuk
kuburpun kita senentiasa mengambil pelajaran dalam kehidupan, dengan kata lain Islam
mengajarkan untuk menuntut ilmu sepanjang hayat dikandung badan. Sebagaimana tercantum
dalam hadits nabi :
( )
Artinya
( )
Ilmu ilman
Baginya Lahu
Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan
baginya jalan ke surga (HR Muslim)
Hadits di atas memberi gambaran bahwa dengan ilmulah surga itu akan didapat. Karena dengan
ilmu orang dapat beribadah dengan benar kepada Allah Swt dan dengan ilmu pula seorang
muslim dapat berbuat kebaikan. Oleh karena itu orang yang menuntut ilmu adalah orang yang
sedang menuju surga Allah.
Mencari ilmu itu wajib, tidak mengenal batas tempat, dan juga tidak mengenal batas usia, baik
anak-anak maupun orang tua. Kewajiban menuntut ilmu dapat dilaksanakan di sekolah,
pesantren, majlis talim, pengajian anak-anak, belajar sendiri, penelitian atau diskusi yang
diselenggrakan oleh para remaja mesjid.
Ilmu merupakan cahaya kehidupan bagi umat manusia. Dengan ilmu, kehidupan di dunia terasa
lebih indah, yang susah akan terasa mudah, yang kasar akan terasa lebih halus. Dalam
menjalankan ibadah kepada Allah, harus dengan ilmu pula. Sebab beribadah tanpa didasarkan
ilmu yang benar adalah sisa-sia belaka. Oleh karena itu dengan mengamalkan ilmu di jalan Allah
merupakan ladang amal (pahala) dalam kehidupan dan dapat memudahkan seseorang untuk
masuk ke dalam surga Allah.
Allah sangat mencintai orang-orang yang berilmu, sehingga orang yang berilmu yang didasarkan
atas iman akan diangkat derajatnya oleh Allah, sebagaimana firman-Nya:
Artinya :
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)
Keutamaan lainnya dari ilmu adalah dapat mencapai kebahagiaan baik di dunia ataupun di
akhirat. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits nabi :
( )
Artinya
Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, mak ia harus memiliki ilmu, dan barang
siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun harus dengan ilmu, dan barang siapa
yang menginginkan keduanya maka itupun harus dengan ilmu (HR. Thabrani)
Kebahagian di dunia dan akhirat akan dapat diraih dengan syarat memiliki ilmu yang
dimanfatkan. Manfaat ilmu pengetahun bagi kehidupan manusia, antara lain :
1. Ilmu merupakan cahaya kehidupan dalam kegelapan, yang akan membimbimg manusia
kepada jalan yang benar
2. Orang yang berilmu dijanjikan Allah akan ditinggikan derajatnya menjadi orang yang mulia
beserta orang-orang yang beriman
3. Ilmu dapat membantu manusia untuk meningkatkan taraf hidup menuju kesejahteraan, baik
rohani maupun jasmani
4. Ilmu merupakan alat untuk membuka rahasia alam, rahasia kesuksesan hidup baik di dunia
maupun di akhirat