You are on page 1of 11

NAMA:Aswar

1. Pengertian Ilmu dan Menuntut Ilmu

A. Pengertian Ilmu
Secara bahasa pengertian ilmu adalah lawan kata bodoh/Jahil, sedang secara istilah
berarti sesuatu yang dengannya akan tersingkaplah segala hakikat yang secara sempurna. Secara
istilah Syari pengertian ilmu yaitu, ilmu yang sesuai dengan amal, baik amalan hati, lisan
maupun anggota badan dan sesuai dengan petunjuk Rasulullah Saw.
Ibnu Munir berkata : Ilmu adalah syarat benarnya perkataan dan perbuatan, keduanya tidak
akan bernilai kecuali dengan ilmu, maka ilmu harus ada sebelum perkataan dan perbuatan,
karena ilmu merupakan pembenar niat, sedangkan amal tidak akan di terima kecuali dengan niat
yang benar.
Dalam pengertian lain Ilmu itu modal, tak punya ilmu keuntungan apa yang bisa didapat, ilmu
adalah kunci untuk membuka pintu kebaikan kesuksesan, kunci untuk menjawab pertanyaan dan
masalah di dunia . . .
Berdasarkan beberapa definisi tentang pengertian ilmu di atas dapat disimpulkan bahwa, ilmu
merupakan sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia karena dengan ilmu semua keperluan
dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah baik secara lisan
(perkataan), maupun berupa perbuatan (anggota badan), tanpa ilmu kesuksesan tak pernah
ketemu karena ilmu merupakan bagian terpenting dalam kehidupan seperti kebutuhan manusia
akan oksigen untuk bernapas.

B. Pengertian Menuntut Ilmu


Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah
tingkah laku dan perilaku kearah yang lebih baik,karena pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan
menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan.
Menuntut ilmu merupakan ibadah sebagaiman sabda Nabi Muhammad Saw.
Artinya :
Menuntut Ilmu diwajibkan atas orang islam laki-laki dan perempuan
Muadz bin Jabbal berkata : Tuntutlah ilmu, karena mempelajari ilmu karena mengharapkan
wajah Allah itu mencerminkan rasa Khasyyah, mencarinya adalah ibadah, mengkajinya adalah
tasbih, menuntutnya adalah Jihad, mengajarnya untuk keluarga adalah Taqarrub.
Dengan demikian perintah menuntut ilmu tidak di bedakan antara laki-laki dan perempuan. Hal
yang paling di harapkan dari menuntut ilmu ialah terjadinya perubahan pada diri individu ke arah
yang lebih baik yaitu perubahan tingkah laku, sikap dan perubahan aspek lain yang ada pada
setiap individu.

2. Dasar Hukum Menuntut Ilmu

2.1. Dasar hukum menuntut ilmu yang pertama yaitu dari hadits Rasullulah SAW,
Yang berbunyi :Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim, waktunya
adalah dari buaian ibu (bayi), sampai masuk liang kubur. Hadits dari Rasul SAW yang
sangat jelas sekali perintahnya, bahwa dalam Islam menuntut ilmu hukumnya adalah
WAJIB yang artinya adalah, jika dikerjakan dan dilaksanakan kita akan mendapat
PAHALA, jika diabaikan, disepelekan/tidak dilaksanakan kita akan mendapat DOSA. Jadi
permasalahan yang mendesak sekarang adalah, jika kita mengaku sebagai seorang
Muslim, marilah mumpung kita masih diberi kesempatan hidup oleh ALLAH SWT,
segeralah dan jangan ditunda-tunda lagi untuk menuntut ilmu agama Islam yang benar,
benar dalam artian yang sesuai dengan Al-qur`an dan Hadits Shahih dari Rasullulah
SAW, agar kita memperoleh petunjuk dan kebenaran dalam Islam yang diturunkan oleh
ALLAH SWT melalui Rasulnya Muhammad SAW, sehingga kita dasar dalam beragama
Islam tidak hanya menduga-duga atau berprasangka saja. Kita boleh berhenti menuntut
ilmu, hanya jika kita sudah masuk liang kubur / MATI,
2.2. Dasar hukum menuntut ilmu yang kedua adalah dalam Surat Al-Ashr,
yang berbunyi sbb : "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati
Supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran". Ingatlah
ALLAH SWT telah bersumpah dalam surat ini dengan masa / waktu yang didalamnya terjadi
peristiwa yang baik dan yang buruk, bersumpah bahwa setiap manusia didunia ini, baik itu orang
Islam atau di luar Islam pasti akan mengalami kerugian, kecuali yang memiliki 4 (empat hal)
yaitu : 1. Iman, 2. Amal Shaleh, 3. Saling menasehati supaya mentaati kebenaran, 4. Saling
menasehati supaya menetapi kesabaran.

Melihat empat hal diatas, jika kita sebagai seorang Muslim mau beruntung dan terlepas dari
kerugian, maka mau tidak mau, suka atau tidak suka kita harus :

Agar mempunyai Iman, maka kita harus :


Memaksanya untuk bersungguh sungguh, mempelajari agama Islam yang benar dengan
jalan menuntut ilmu dimana kita tidak akan memperoleh kebahagiaan didunia maupun
akhirat kecuali dengan petunjuk agama Islam yang benar, karena Iman hanya bisa kita capai
dengan belajar dan menuntut ilmu.
Memaksanya untuk bersungguh sungguh mengamalkannya untuk diri kita dalam kehidupan
sehari-hari& setelah kita mengetahui ilmu yang kita pelajari.
Memaksanya untuk bersungguh-sungguh mendakwahkan dan menyampaikan serta
mengajarkan kepada yang belum mengetahuinya (walaupun Cuma satu ayat), dan janganlah
kita takut jika ada rintangan seperti ditolak, dimusuhi dan lain sebagainya, karena perintah
yang keempat adalah,
Memaksanya untuk bersungguh-sungguh bersabar terhadap kesukaran dan gangguan
manusia dalam menyampaikan hukum-hukum ALLAH lewat Al-qur`an, dan hanya
mengharap Ridho ALLAH SWT saja.

3. Hadis-Hadis tentang Kewajiban Menuntut Ilmu

Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Quran Al mujadalah 11)
Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)
Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu niscaya Allah akan mudahkan
baginya jalan menuju Syurga (Shahih Al jami)
Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke
syorga. (HR. Muslim).
Barangsiapa melalui suatu jalan untuk mencari suatu pengetahuan (agama), Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju surga.(Bukhari)
Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka dia berada di jalan Alloh sampai dia kembali
(Shahih Tirmidzi)
Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah
rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. (HR. Ath-Thabrani)
Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Quran dan yang mengajarkannya (HR bukhari )
Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama
terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud )
Siapa yang Alloh kehendaki menjadi baik maka Alloh akan memberikannya pemahaman
terhadap Agama (Sahih Ibnu Majah)
Abdullah bin Masud berkata, Nabi saw bersabda, Tidak boleh iri hati kecuali pada dua hal,
yaitu seorang laki-laki yang diberi harta oleh Allah lalu harta itu dikuasakan penggunaannya
dalam kebenaran, dan seorang laki-laki diberi hikmah oleh Allah di mana ia memutuskan perkara
dan mengajar dengannya.(Bukhari)
Termasuk mengagungkan Allah ialah menghormati (memuliakan) ilmu, para ulama, orang tua
yang muslim dan para pengemban Al Quran dan ahlinya, serta penguasa yang adil. (HR. Abu
Dawud dan Aththusi)
Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk
diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut
ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian
orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka neraka. (HR. Tirmidzi
dan Ibnu Majah)
Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari
kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka. (HR. Abu Dawud)
Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah
menjadikan ilmunya tidak bermanfaat. (HR. Al-Baihaqi)
Sesungguhnya Allah tidak menahan ilmu dari manusia dengan cara merenggut tetapi dengan
mewafatkan para ulama sehingga tidak lagi tersisa seorang alim. Dengan demikian orang-
orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu ditanya dan dia memberi fatwa tanpa
ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan. (Mutafaqalaih)
Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiakannya. Sesungguhnya
berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya daripada berkhianat dalam harta.
(HR. Abu Naim)
Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan fiqihnya jika dia
mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh bila seorang merasa bangga
(ujub) dengan pendapatnya sendiri. (HR. Ath-Thabrani)

4. Hukum Menuntut Ilmu


Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Anas bin Malik dari Nabi saw bersabda,Menuntut
ilmu itu wajib bagi setiap muslim.
Ilmu bisa kita dibagi menjadi dua macam :
4.1. Ilmu-ilmu yari
Ada dari ilmu-ilmu itu yang menuntutnya adalah fardhu ain, artinya bahwa seseorang mukallaf
(terbebani kewajiban) tidak dapat menunaikan kewajiban terhadap dirinya kecuali dengan ilmu
tersebut, seperti cara berwudhu, shalat dan sebagainya, berdasarkan hadits,Menuntut ilmu itu
wajib bagi setiap muslim. Nawawi mengatakan,Meskipun hadits ini tidak kukuh namun
maknanya benar.
Menuntut ilmu-ilmu itu tidaklah wajib kecuali setelah ada kewajiban tersebut (terhadap dirinya,
pen)... Diwajibkan terhadap setiap orang yang ingin melakukan jual beli untuk belajar tentang
hukum-hukum jual beli, sebagaimana diwajibkan untuk mengetahui hal-hal yang dihalalkan
maupun diharamkan baik berupa makanan, minuman, pakaian atau lainnya secara umum.
Demikian pula tentang hukum-hukum menggauli para istri apabila dirinya memiliki istri.
Adapun tentang kewajiban yang segera maka mempelajari ilmu tentangnya juga harus segera.
Begitu juga dengan kewajiban yang tidak segera, seperti : haji maka mempelajari tentangnya
juga bisa tidak disegerakan, menurut orang-orang yang berpendapat seperti itu.
Dari ilmu-ilmu syari itu ada yang menuntutnya adalah fardhu kifayah, yaitu ilmu-ilmu yang
mesti dimiliki oleh manusia dalam menegakan agama mereka, seperti menghafal al Quran,
hadits-hadits, ilmu tentang keduanya, ushul, fiqih, nahwu, bahasa, mengetahui tentang para
perawi hadits, ijma, perbedaan pendapat ulama
Ada pula ilmu-ilmu syari yang menuntutnya adalah disunnahkan, seperti mendalami tentang
pokok-pokok dalil, menekuninya dengan segenap kemampuannya yang dengannya bisa
menyampaikannya kepada fardhu kifayah.
4.2. Ilmu-ilmu yang bukan Syari
Sedangkan hukum menuntut ilmu-ilmu yang bukan syari maka ada yang fardu kifayah, seperti
ilmu-ilmu yang dibutuhkan untuk mendukung urusan-urusan dunia, seperti ilmu kedokteran
karena ilmu ini menjadi sesuatu yang penting untuk memelihara tubuh, atau ilmu hitung karena
ini menjadi sesuatu yang penting didalam muamalah (jual beli), pembagian wasiat, harta waris
dan lainnya. Ada juga yang menunututnya menjadi sebuah keutamaan, seperti mendalami
tentang ilmu hitung, kedokteran dan lainnya, Namun untuk melakukan ini tentunya
membutuhkan kekuatan dan kemampuan ekstra. Ada juga yang menuntutnya diharamkan, seperti
menuntut ilmu sihir, sulap, ramalan dan segala ilmu yang membangkitkan keragu-raguan. Ilmu-
ilmu ini pun berbeda-beda dalam tingkat keharamannya. (al Mausuah al Fiqhiyah juz II hal
10370 10371)
Adapun untuk mendapatkan ilmu itu sendiri yang paling utama adalah mendatanginya,
sebagaimana riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,
Barangsiapa yang melalui suatu jalan untuk mendapatkan ilmu maka Allah akan memudahkan
baginya jalan menuju surgea. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu
Hurairoh dan dia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan.
Hadits ini menunjukkan bahwa dianjurkan bagi seseorang untuk keluar dari rumahnya
mendatangi majlis-majlis ilmu walaupun dirinya harus melakukan perjalanan yang jauh seperti
kisah Nabi Musa dengan Khaidir. (Baca : Majelis Ilmu dan Jalan Ke Surga)
Menuntut ilmu artinya berusaha menghasilkan segala ilmu, baik dengan jalan menanya, melihat
atau mendengar. Perintah kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadist Nabi Muhammad saw:

Artinya : "Menuntut ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap muslim, baik laki-laki maupun
perempuan". (HR. Ibn Abdulbari).

Dari hadist ini kita memperoleh pengertian, bahwa Islam mewajibkan pemeluknya agar menjadi
orang yang berilmu, berpengetahuan, mengetahui segala kemashlahatan dan jalan kemanfaatan;
menyelami hakikat alam, dapat meninjau dan menganalisa segala pengalaman yang didapati oleh
umat yang lalu, baik yang berhubungan dangan 'aqaid dan ibadat, baik yang berhubungan dengan
soal-soal keduniaan dan segala kebutuhan hidup.

Nabi Muhammad saw.bersabda

: ,
,

Artinya : "Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia
memiliki ilmunya ; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) diakhirat, wajiblah ia
mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang meginginkan kedua-duanya, wajiblah ia
memiliki ilmu kedua-duanya pula". (HR.Bukhari dan Muslim)
Cara untuk mendapat hidayah dan mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah dengan
menuntut ilmu syari. Menuntut ilmu sebagai jalan yang lurus (ash shirathal mustaqim), untuk
memahami antara yang haq dan bathil, yang bermanfaat dengan yang mudaharat
(membahayakan), yang dapat mendatangkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Seorang muslim tidaklah cukup hanya menyatakan ke-Islamannya, tanpa memahami Islam dan
mengamalkannya. Pernyataannya itu harus dibuktikan dengan melaksanakan konsekuensi dari
Islam.
Untuk itu, menuntut ilmu merupakan jalan menuju kebahagiaan yang abadi. Seorang muslim
diwajibkan untuk menuntut ilmu syari. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa salam bersabda :
( 224 t )
Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim. (HR Ibnu Majah No. 224 dari shahabat Anas bin
Malik t, lihat Shahih Jamiush Shagir, no. 3913)2

Ilmu memiliki keutamaan, diantaranya :


9.1. Menuntut ilmu adalah jalan menuju Surga. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa salam
bersabda :


( t 2699 4/2074 )
Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan
mudahkan baginya jalan menuju Surga. (HR Muslim 4/2074 no. 2699 dan yang lainnya dari
shahabat Abu Hurairah t).
X NKPI
Tugas agama

Di Susun oleh

Jodi

X NKPI
SMKN 2 BONTANG
HADIST TENTANG MENUNTUT ILMU

Ilmu merupakan kunci untuk menyelesaikan segala persoalan, baik persoalan yang berhubungan
dengan kehidupan beragama maupun persoalan yang berhubungan dengan kehidupan duniawi.
Ilmu diibaratkan dengan cahaya, karena ilmu memiliki pungsi sebagai petunjuk kehidupan
manusia, pemberi cahaya bagi orang yang ada dalam kegelapan.

Orang yang mempunyai ilmu mendapat kehormatan di sisi Allah dan Rasul-Nya. Banyak ayat
Al-Quran yang mengarah agar umatnya mau menuntut ilmu, seperti yang terdapat dalam Qs Al
Mujadalah ayat 11:

Artinya :

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)

Selain itu banyak hadits Nabi Saw yang mendorong agar umat Islam bersungguh-sungguh dalam
menuntut ilmu. Di bawah ini terdapat hadits Nabi Saw yang berkenaan dengan kewajiban
menuntut ilmu diantaranya:

A. Hadits tentang keharusan meniru orang yang banyak ilmu

Perhatikan baik-baik hadits Rasulullah saw di bawah ini!

:
: :
( ) ,

Sebelum menterjemahkan secara keseluruhan hadits tersebut, marilah kita lihat terlebih dahulu
terjemahannya secara harfiyah (kata-perkata) berikut ini :

Arti Harfiah Cara Membaca Tulisan Arab

Janganlah hasud Laa hasada


kecuali seperti dua orang ini. Illa fitsnataini


orang yang diberi Allah Rojulun ataahullohu

kekayaan berlimpah Malaan


dan ia membelanjakannya Fasullitho

Dengan benar Fil Haqqi

Hikmah Al-Hikmata

ia berprilaku sesuai dengannya Fa Huwa Yaqdhi


dan mengajarkannya Wayuallimuha

Artinya :

Dari Abdullah bin Masud r.a. Nabi Muhamad pernah bersabda :Janganlah ingin seperti
orang lain, kecuali seperti dua orang ini. Pertama orang yang diberi Allah kekayaan berlimpah
dan ia membelanjakannya secara benar, kedua orang yang diberi Allah al-Hikmah dan ia
berprilaku sesuai dengannya dan mengajarkannya kepada orang lain (HR Bukhari)

Hadits di atas mengandung pokok materi yaitu seorang muslim harus merasa iri dalam beberapa
hal. Memang iri atau perbuatan hasud adalah perbuatan yang dilarang dalam ajaran Islam, tetapi
ada dua hasud yang harus ada pada diri seorang muslim, yaitu pertama menginginkan banyak
harta dan harta itu dibelanjakan di jalan Allah seperti dengan berinfaq, shadaqah dan lainnya.
Harta ini tidak digunakan untuk berbuat dosa dan maksiat kepada Allah, kedua menginginkan
ilmu seperti yang dimiliki orang lain, kemudian ilmu itu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,
juga diajarkan kepada orang lain dengan ikhlash.

Hukum mencari ilmu itu wajib, dengan rincian, pertama hukumnya menjadi fardhu ain untuk
mempelajari ilmu agama seperti aqidah, fiqih, akhlak serta Al-Quran. Ilmu-ilmu ini bersipat
praktis, artinya setiap muslim wajib memahami dan mempraktekkan dalam pengabdiannya
kepada Allah. Fardu ain artinya setiap orang muslim wajib mempelajarinya, tidak boleh tidak.

Dan kedua hukumnya menjadi fardu kifayah untuk mempelajari ilmu pengetahuan umum seperti
: ilmu sosial, kedokteran, ekonomi serta teknologi. Fardu Kifayah artinya tidak semua orang
dituntut untuk memahami serta mempraktekkan ilmu-ilmu tersebut, boleh hanya sebagian orang
saja.
Kewajiban menuntut ilmu ini ditegaskan dalam hadits nabi, yaitu :


((

Artinya :

Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat(HR. Ibnu Abdil Bari)

Secara jelas dan tegas hadits di atas menyebutkan bahwa menuntut ilmu itu diwajibkan bukan
saja kepada laki-laki, juga kepada perempuan. Tidak ada perbedaan bagi laki-laki ataupun
perempuan dalam mencari ilmu, semuanya wajib. Hanya saja bahwa dalam mencari ilmu itu
harus tetap sesuai dengan ketentuan Islam.

Kewajiban menuntut ilmu waktunya tidak ditentukan sebagimana dalam shalat, tetapi setiap ada
kesempatan untuk menuntutnya, maka kita harus menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak saja dapat
dilaksanakan di lembaga-lembaga formal, tetapi juga dapat dilakukan lembaga non formal.
Bahkan, pengalaman kehidupanpun merupakan guru bagi kita semua, di mana kita bisa
mengambil pelajaran dari setiap kejadian yang terjadi di sekeliling kita. Begitu juga masalah
tempat, kita dianjurkan untuk menuntut ilmu dimana saja, baik di tempat yang dekat maupun di
tempat yang jauh, asalkan ilmu tersebut bermanfaat bagi kita. Nabi pernah memerintahkan
kepada umatnya untuk menuntut ilmu walaupun sampai di tempat yang jauh seperti negeri
China.

Selain itu menuntut ilmu itu tidak mengenal batas usia, sejak kita terlahir sampai kita masuk
kuburpun kita senentiasa mengambil pelajaran dalam kehidupan, dengan kata lain Islam
mengajarkan untuk menuntut ilmu sepanjang hayat dikandung badan. Sebagaimana tercantum
dalam hadits nabi :

( )

Artinya

Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat(HR. Muslim)

B. Hadits yang menjelaskan keutamaan orang yang menuntut ilmu

Rasulullah bersabda tentang keutamaan menuntut ilmu sebagai berikut :

( )

Perhatikan terjemahan secara harfiah dibawah ini :

Arti Harfiah Cara Membaca Tulisan Arab


Barang siapa yang menempuh Man salaka

suatu jalan Thoriiqon

Ilmu ilman

Allah akan memudahkan Sahhalalloohu

Baginya Lahu

Jalan menuju surga Thoriiqon ilal jannah

Terjemah secara lengkap :

Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan
baginya jalan ke surga (HR Muslim)

Hadits di atas memberi gambaran bahwa dengan ilmulah surga itu akan didapat. Karena dengan
ilmu orang dapat beribadah dengan benar kepada Allah Swt dan dengan ilmu pula seorang
muslim dapat berbuat kebaikan. Oleh karena itu orang yang menuntut ilmu adalah orang yang
sedang menuju surga Allah.

Mencari ilmu itu wajib, tidak mengenal batas tempat, dan juga tidak mengenal batas usia, baik
anak-anak maupun orang tua. Kewajiban menuntut ilmu dapat dilaksanakan di sekolah,
pesantren, majlis talim, pengajian anak-anak, belajar sendiri, penelitian atau diskusi yang
diselenggrakan oleh para remaja mesjid.

Ilmu merupakan cahaya kehidupan bagi umat manusia. Dengan ilmu, kehidupan di dunia terasa
lebih indah, yang susah akan terasa mudah, yang kasar akan terasa lebih halus. Dalam
menjalankan ibadah kepada Allah, harus dengan ilmu pula. Sebab beribadah tanpa didasarkan
ilmu yang benar adalah sisa-sia belaka. Oleh karena itu dengan mengamalkan ilmu di jalan Allah
merupakan ladang amal (pahala) dalam kehidupan dan dapat memudahkan seseorang untuk
masuk ke dalam surga Allah.

Allah sangat mencintai orang-orang yang berilmu, sehingga orang yang berilmu yang didasarkan
atas iman akan diangkat derajatnya oleh Allah, sebagaimana firman-Nya:


Artinya :

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)

Keutamaan lainnya dari ilmu adalah dapat mencapai kebahagiaan baik di dunia ataupun di
akhirat. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits nabi :

( )

Artinya

Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, mak ia harus memiliki ilmu, dan barang
siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun harus dengan ilmu, dan barang siapa
yang menginginkan keduanya maka itupun harus dengan ilmu (HR. Thabrani)

Kebahagian di dunia dan akhirat akan dapat diraih dengan syarat memiliki ilmu yang
dimanfatkan. Manfaat ilmu pengetahun bagi kehidupan manusia, antara lain :

1. Ilmu merupakan cahaya kehidupan dalam kegelapan, yang akan membimbimg manusia
kepada jalan yang benar

2. Orang yang berilmu dijanjikan Allah akan ditinggikan derajatnya menjadi orang yang mulia
beserta orang-orang yang beriman

3. Ilmu dapat membantu manusia untuk meningkatkan taraf hidup menuju kesejahteraan, baik
rohani maupun jasmani

4. Ilmu merupakan alat untuk membuka rahasia alam, rahasia kesuksesan hidup baik di dunia
maupun di akhirat

You might also like