You are on page 1of 7

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DENGAN

MENGGUNAKAN METODE FAST PADA CV. TRI JAYA

Ivan Januar Rosyadi, Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI., Diah Priharsari, S.T., M.T.

Program Studi Informatika / Ilmu Komputer


Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya Malang
ivanjanuar7@gmail.com

ABSTRACT

Inventory information system is a system that can handle inventory problems, including the recording of incoming
goods, outgoing goods, the purchase of raw materials, goods in the warehouse, and also reporting. In this research the author
conducted an analysis and design inventory information system on the CV. Tri Jaya. At CV. Tri Jaya itself, there is no record
that related with supply of goods. In this case author tries to give an overview of the new business processes for better inventory
problems. From that business process author also designed a web based information system that can be used to handle the
inventory problems, where in the development of this information system using FAST (Framework for the Application of System
Technique) methodology. Based on the result of functional testing, it was found that this system is 100% valid. While the result
of usability testing, for ease of use factor 57,5% and for the activity of experimental systems based on the scenario 92,5% of
respondents strongly agreed to the ease of use of this system. So from the test result it can be concluded that by using this
inventory information system can help company run their business processes and this system can be accepted by users.

Keywords: Inventory Information System, Framework for the Application of System Technique (FAST), Functional Testing,
Usability Testing.

ABSTRAK

Sistem informasi persediaan barang merupakan suatu sistem yang dapat menangani masalah persediaan
barang, termasuk didalamnya pencatatan terhadap barang yang masuk, barang yang keluar, pembelian bahan baku,
barang yang ada di gudang, dan juga pelaporan. Pada penelitian ini penulis melakukan sebuah analisa dan
perancangan sistem informasi persediaan barang pada CV. Tri Jaya. Pada CV. Tri Jaya sendiri belum dilakukan
pencatatan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan persediaan barang. Dalam hal ini penulis mencoba untuk
memberikan gambaran baru mengenai proses bisnis yang lebih baik untuk masalah persediaan barang. Dari proses
bisnis tersebut penulis juga merancang sebuah sistem informasi berbasis web yang dapat digunakan untuk
menangani masalah persediaan barang, dimana dalam pembuatan sistem informasi ini menggunakan metode FAST
(Framework for the Application of System Technique). Berdasarkan hasil pengujian fungsional, didapatkan bahwa 100%
sistem ini valid. Sedangkan hasil dari pengujian kegunaan, untuk faktor kemudahan penggunaan 57,5% dan aktifitas
percobaan sistem berdasarkan scenario 92,5% responden sangat setuju terhadap kemudahan penggunaan sistem ini.
Sehingga dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan sistem informasi persediaan
barang ini dapat mempermudah perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya dan sistem yang telah dibangun
ini dapat diterima oleh pengguna.

Kata kunci : Sistem Informasi Persediaan Barang, Framework for the Application of System Technique (FAST), pengujian
fungsional, pengujian kegunaan.

1. PENDAHULUAN mengejar keuntungan yang besar. Selain itu teknologi


1.1 Latar Belakang informasi juga bermanfaat dalam menjalankan proses
Pada jaman sekarang ini, Teknologi bisnis yang berjalan di suatu perusahaan. Teknologi
informasi sudah bukan menjadi hal yang asing lagi. informasi juga dapat diterapkan pada persediaan
Hampir semua bidang telah mengimplementasikan barang pada suatu perusahaan, dimana persediaan
teknologi informasi. Perusahaan pun sekarang ini barang mencakup bidang pemesanan, bidang
mulai memanfaatkan teknologi informasi guna produksi, dan bidang gudang.
CV. Tri Jaya merupakan suatu perusahaan 2.1 Proses Bisnis
yang bergerak di bidang percetakan. Pada CV. Tri Proses bisnis dapat diartikan sebagai
Jaya sendiri masih ada beberapa masalah yang kumpulan aktivitas yang dapat mendefinisikan
berkaitan dengan persediaan barang, diantaranya: business event dan pekerjaan yang dilakukan oleh
belum adanya mekanisme pencatatan terhadap sebuah sistem untuk merubah masukan menjadi
barang yang masuk maupun barang yang keluar dari keluaran yang bernilai tambah bagi pengguna. Model
gudang, akibatnya sulit untuk mendapatkan proses bisnis bisa digunakan sebagai dasar dalam
informasi mengenai barang yang masuk dan keluar mengidentifikasi kebutuhan pengguna yang
gudang. Selain itu, belum adanya prosedur merupakan bagian utama dalam pengembangan
penyimapanan barang yang artinya barang yang sistem informasi [2].
dibeli diletakkan begitu saja digudang. Kemudian 2.2 FAST (Framework for the Application of System
tidak adanya mekanisme verifikasi terhadap barang Technique)
yang keluar dari gudang dan pesanan pelanggan FAST merupakan metode yang membantu
yang telah selesai diproduksi, akibatnya pegawai dalam pengembangan sistem yang menyediakan
pemesanan tidak tahu posisi pesanan pelanggan mekanisme untuk memahami dan menganalisis
berada dimana. kebutuhan pengguna, hingga mengimplementasikan
Memanfaatkan sistem informasi merupakan sebuah sistem. Komponen dari FAST akan
salah satu cara untuk menangani masalah-masalah digambarkan pada gambar 2.1 [5].
yang telah dijelaskan diatas. Sistem informasi yang
dirancang menggunakan metode FAST (Framework for
the Application of System Technique). Metode ini cocok
digunakan untuk merancang sistem informasi
persediaan barang karena metode ini menyediakan
mekanisme untuk memahami dan menganalisis
kebutuhan pengguna, melakukan negosiasi,
pemilihan solusi yang layak, hingga pembuatan
sistem yang lebih terorganisir.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam penelitian
ini adalah bagaimana merancang sistem informasi
persediaan barang pada CV. Tri Jaya dengan
menggunakan metode FAST dan bagaimana
pengujian sistem informasi persediaan barang pada Gambar 1 Fase Pengembangan Sistem
CV. Tri Jaya.
1.3 Tujuan Dari ditap fase dapat dijabarkan sebagai
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang berikut [5]:
sistem informasi persediaan barang pada CV. Tri Jaya 1. Scope Definition (Definisi Lingkup):
dan melakukan pengujian terhadap sistem informasi dilakukan pengumpulan informasi yang
persediaan barang pada CV. Tri Jaya. akan diteliti tingkat feasibility dan ruang
1.4 Manfaat lingkup proyek yaitu dengan menggunakan
A. Bagi Penulis kerangka PIECES (Performance, Information,
Dari kegiatan penelitian ini, penulis dapat Economics, Efficiency, Service).
lebih memahami mengenai bagaimana menganalisa 2. Problem Analysis (Analisis Permasalahan):
proses bisnis yang ada di suatu perusahaan dan diteliti masalah-masalah yang muncul pada
merancang sistem informasi dari hasil analisa proses sistem yang ada sebelumnya.
bisnis tersebut. 3. Requirement Analysis (Analisis Kebutuhan):
B. Bagi CV. Tri Jaya mendefinisikan dan memprioritaskan
Dari penelitian ini diharapkan dapat persyaratan bisnis yang meliputi data,
memberikan gambaran baru mengenai proses bisnis proses, dan antarmuka yang diinginkan
yang lebih efektif dan memudahkan pihak CV. Tri pengguna dari sistem yang baru.
Jaya dalam hal persediaan barang sehingga bisa 4. Logical Design (Desain Logis):
berjalan dengan baik. mentransformasikan kebutuhan-kebutuhan
2. DASAR TEORI
bisnis dari fase analisis kebutuhan kepada digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang
sistem model yang akan dibangun nantinya. telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan
5. Decision Analysis (Analisis Keputusan): secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan
mempertimbangkan beberapa kandidat dari fisik dimana data mengalir dan data disimpan [3].
perangkat lunak dan perangkat keras yang 2.7 PHP
nantinya akan dipilih dan dipakai dalam PHP merupakan bahasa berbentuk skrip
implementasi sistem sebagai solusi atas yang ditempatkan pada sisi server dan diproses di
masalah dan kebutuhan yang sudah server. Hasil dari proses yang terjadi di server
didefinisikan sebelumnya. nantinya dikirim ke klien. PHP dirancang untuk
6. Physical Design (Desain Logis): membentuk web dinamis dimana PHP dapat
mentransformasikan kebutuhan bisnis yang membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan
direpresentasikan sebagai desain logis dan user, misalnya dapat menampilkan isi basis data ke
desain fisik yang nantinya akan dijadikan halaman web. Pada prinsipnya, PHP juga
sebagai acuan dalam membuat sistem yang mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip
akan dikembangkan. seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion, ataupun
7. Construction and Testing (Konstruksi dan PERL [1].
Pengujian): melakukan uji coba terhadap
sistem yang memenuhi kebutuhan bisnis 3. METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN
dan spesifikasi desain. Basis data, program 3.1 Metodologi Penelitian
aplikasi, dan antarmuka akan mulai Bagian ini menjelaskan langkah-langkah
dibangun pada tahap ini. yang akan dilakukan pada penelitian ini.
8. Installation and Delivery (Instalasi dan
Pengiriman) : mengoperasikan sistem dan
menyerahkan kepada pengguna terhadap
sistem yang telah dibangun.
2.3 Use Case Diagram
Use case diagram merupakan suatu diagram
yang menggambarkan interaksi yang terjadi antara
sistem, sistem luar dan pengguna. Dengan kata lain,
diagram ini menjelaskan siapa yang akan
menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna
berinteraksi dengan sistem [2].
2.4 BPMN
BPMN (Business Process Modeling Notation)
merupakan suatu metodologi baru yang
dikembangkan oleh Business Process Modeling Initiative
sebagai standard baru yang digunakan untuk
memodelkan proses bisnis, dan juga sebagai alat
desain pada sistem yang kompleks [4].
2.5 ERD
Entity Relationship diagram adalah suatu
model konseptual yang mendeskripsikan hubungan
antara penyimpanan data. Entity Relationship diagram Gambar 2 Diagram Alir Metode Penelitian
digunakan untuk memodelkan struktur data dan 3.1 Perancangan
hubungan antar data serta untuk menguji model 3.1.1Scope Definiton
dengan mnyampaikan proses yang harus dilakukan. Definisi ruang lingkup merupakan tahap
Simbol-simbol yang ada dalam ERD antara lain : awal yang ada pada FAST. Tahap ini juga merupakan
entitas, atribut, hubungan, dan garis [3]. landasan untuk tahapan selanjutnya. Definisi ruang
2.6 DFD lingkup meliputi : Ruang lingkup proyek, Struktur
DFD atau singkatan dari Data Flow Diagram organisasi, Sumber daya yang terlibat, PIECES
merupakan representasi grafik dari suatu sistem yang (Performance, Information, Economics, Control,
menunjukkan proses atau fungsi, aliran data, tempat Effieciency, Service).
penyimpanan data dan entitas eksternal. DFD juga 3.1.2 Problem Analysis
Pada tahap analisa masalah, dilakukan
proses analisa masalah apa saja yang muncul pada
sistem yang ada saat ini. Dari hasil analisa tersebut
didapat sebuah laporan yang menerangkan mengenai
problem, cause, effect, dan solution benefit.
3.1.2 Requirement Analysis
Pada tahap requirement analysis dilakukan
pendefinisian kebutuhan dan prioritas dari
persyaratan bisnis. Informasi yang dibutuhkan dapat
diperoleh dari hasil wawancari maupun observasi.
Requirement analysis meliputi : Deskripsi umum
sistem, Kebutuhan pengguna dalam sistem,
Pengguna sistem, Fungsi-fungsi yang ditangani,
Masukan yang dibutuhkan, Keluaran yang
dihasilkan.
3.1.3 Logical Design
Pada tahap logical design dilakukan proses Gambar 3 Proses pemesanan barang (usulan)
transformasi dari kebutuhan bisnis yang telah
didefiniskan di fase requirement analysis ke dalam
model sistem yang nantinya akan dibangun, dimana
didalamnya menyangkut penggunaan teknologi data,
proses, dan antarmuka. Logical Design meliputi :
Logical Data Model, Logical Process Model, Logical
Interface Model.
3.1.4 Decision Analysis
Pada tahap analisa keputusan, ada beberapa
hal yang dilakukan antara lain : Identifikasi kandidat
dari solusi teknis, Analisa kandidat solusi yang ada
untuk berbagai kemungkinan, Rekomendasi beberapa
kandidat dari perangkat lunak dan perangkat keras
yang nantinya dipakai untuk implementasi sistem.
3.1.6 Physical Design
Pada tahap ini dilakukan transformasi
kebutuhan bisnis yang telah didefinisikan di logical Gambar 4 Proses pembelian bahan baku ke supplier
design menjadi physical design yang nantinya dijadikan (usulan)
acuan dalam membangun sistem.Physical Design
meliputi :
Physical Database Design Spesification
Physical Business Process and Software Design
Spesification
A. BPMN
Business Process Modeling Notation
berikut ini merupakan Business Process
Modeling Notation usulan untuk sistem
informasi persediaan barang yang baru.

Gambar 5 Proses penerimaan barang (usulan)


C. DFD Level Konteks

Gambar 8 DFD level konteks

Physical User and System Interface Specification


Gambar 6 Proses pengeluaran barang (usulan)
3.1.7 Construction and Testing
Pada tahap ini dilakukan pembangunan
B. Use Case Diagram
program aplikasi beserta basis data dan
Use case diagram berikut ini merupakan
antarmukanya. Namun hal tersebut akan dijelaskan
use case diagram usulan untuk sistem
pada bab 4 untuk lebih detailnya. Kemudian tahap
persediaan barang yang baru. Use case
pengujian terhadap aplikasi yang dibangun akan
diagram usulan akan digambarkan pada
dijelaskan pada bab 5 untuk lebih detailnya.
gambar 7.
uc Use Case Model

4. IMPLEMENTASI
4.1 Lingkungan Implementasi
Staff Produksi
A. Lingkungan Implementasi Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan dalam
Validasi Pesanan
Pelanggan analisa dan perancangan sistem informasi persediaan
barang ini adalah sebuah laptop dengan spesifikasi
Mengelola Pesanan sebagai berikut :
Pelanggan
1. Processor Intel Core 2 Duo CPU T6600
Staff Pemesanan Staff Gudang @2.20GHz
Mengelola Pembelian
Barang
2. Memory 4096MB RAM
3. Harddisk 320GB
4. Monitor 14
Mengelola Barang
Masuk 5. Keyboard
6. Mouse pad
Admin

Mengelola Barang B. Lingkungan Implementasi Perangkat Lunak


Keluar
Perangkat lunak yang digunakan dalam
analisan dan perancangan sistem informasi
Mengelola Data
Supplier persediaan barang antara lain :
1. Sistem operasi Windows 7 Home Premium
64-bit.
Mengelola Barang
2. XAMPP versi 3.1.0.3.1.0.
3. Macromedia Dreamweaver 8
Mengelola Laporan
4. Twitter Bootstrap
5. Mozila Firefox versi 26.0
4.2 Implementasi Antarmuka
Mengelola Pegaw ai
Implementasi antarmuka dalam sistem ini
dibagi menjadi menjadi 5, yaitu antarmuka halaman
Gambar 7 Use case diagram (usulan) utama, antarmuka modul admin, antarmuka modul
pemesanan, antarmuka modul produksi, dan
antarmuka modul gudang.
A. Antarmuka halaman utama

Gambar 14 Modul produksi


Gambar 14 menjelaskan bagaimana bentuk tampilan
dari modul produksi pada sistem informasi
Gambar 11 Halaman utama persediaan barang.
Gambar 11 menjelaskan bagaimana bentuk tampilan E. Antarmuka modul gudang
dari halaman utama sistem informasi persediaan
barang.
B. Antarmuka modul admin

Gambar 15 Modul gudang


Gambar 15 menjelaskan bagaimana bentuk tampilan
dari modul gudang pada sistem informasi persediaan
barang.
Gambar 12 Modul admin
Gambar 12 menjelaskan bagaimana bentuk tampilan 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
dari modul admin pada sistem informasi persediaan A. Functional Testing
barang. Pada functional testing akan dilakukan
C. Antarmuka modul pemesanan dengan cara memberikan input pada komponen dan
modul kemudian diperiksa hasil dari output. Jika
output yang dihasilkan sesuai maka dapat dikatakan
bahwa fungsi yang ada pada modul tersebut valid
atau sesuai. Namun jika output yang dihasilkan tidak
sesuai, maka dapat dikatakan bahwa fungsi yang ada
pada modul tersebut masih terdapat error atau bug.
Dari hasil yang diperoleh dari functional
testing didapatkan bahwa 100% dari fitur yang
diujikan valid. Berikut ini contoh dari pengujian
Gambar 13 Modul pemesanan fungsional untuk fitur login sebagai admin :
Gambar 13 menjelaskan bagaimana bentuk tampilan B. Usability Testing
dari modul pemesanan pada sistem informasi Pada usability testing akan dilakukan
persediaan barang. pengukuran terhadap kenyaman pada penggunaan
D. Antarmuka modul produksi aplikasi yang telah dibuat. Kenyamanan ini dapat
diukur dari beberapa parameter, antara lain: mudah
dipelajari, mudah diingat, mudah dioperasikan,
mudah dieksplorasi, dan kepuasan pengguna.
Pengujian kegunaan pada sistem ini
menggunakan dua aktifitas, aktifitas pertama adalah
mencobakan sistem ke pengguna berdasarkan
scenario dan akftifitas yang kedua adalah
mendapatkan hasil pengujian dengan menggunakan 3. Pada pengujian kegunaan didapatkan
kuesioner. Untuk hasil dari usability testing pada bahwa pengguna cenderung sangat setuju
faktor kemudahan penggunaan dapat dilihat pada pada faktor kemudahan penggunaan sebesar
gambar 16. 58% dan faktor kemudahan penggunaan
berdasarkan skenario sebesar 92%. Maka
dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
yang dibuat telah memenuhi aspek
kemudahan penggunaan.

7. DAFTAR PUSTAKA
[1] Arifudzaki, Birtha., Somantri, Maman.,
Andian, FR. 2010, Aplikasi Sistem Informasi
Persediaan Barang pada Perusahaan Ekspor Hasil
Gambar 16 Faktor kemudahan penggunaan Laut Berbasis Web, Universitas Diponegoro :
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa 57,5% Semarang.
responden sangat setuju bahwa sistem yang [2] Kautsari, Aldila Nurina. 2013. Analisis Dan
dibangun telah memenuhi aspek kemudahan Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Barang
penggunaan. Dengan Menggunakan Pendekatan Enterprise
Untuk hasil dari usability testing pada Architecture Planning (Studi Kasus : PTIIK).
aktifitas percobaan sistem berdasarkan skenario dapat Universitas Brawijaya : Malang.
dilihat pada gambar 17. [3] Prasetyo, Yuri. 2007., Komputerisasi Sistem
Persediaan Barang pada Grahadita Komputer
Sukoharjo, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
[4] Rosmala, Dewi. dan Falahah. 2007, Pemodelan
Proses Bisnis B2B dengan BPMN (Studi Kasus
Pengadaan Barang Pada Divis Logistik), Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2007
(SNATI 2007), Yogyakarta, hal. 63-67.
[5] Whitten, Jeffrey, L., Bentley, Lonnie, D., 2007,
Gambar 17 Aktifitas Percobaan Sistem Berdasarkan Systems Analysis and Design Methods,
Skenario McGraw-Hill, Seventh Edition, New York.
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa 92,5%
responden sangat setuju bahwa sistem yang
dibangun telah memenuhi aspek kemudahan
penggunaan berdasarkan fungsi-fungsi yang ada
pada sistem informasi persediaan barang.

6. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Sistem informasi persediaan barang yang
dibangun sesuai dengan perancangan sistem
dan telah sesuai dengan kebutuhan
pengguna sebagaimana telah didefinisikan
berdasarkan metode FAST (Framework for the
Application of System Technique).
2. Pada pengujian fungsional semua fungsi
telah berjalan dengan baik dengan hasil yang
didapat yaitu semua fungsi valid dan sesuai
dengan proses bisnis yang telah
dideskripsikan.

You might also like