You are on page 1of 2

TEntang Miracle of Enzym

Halo semua,

Sebelumnya perkenalkan dulu, saya Meutia, member yang selama ini pasif :-)

Saya sudah baca buku Miracle of Enzym ini.

Memang banyak informasi dari buku ini yang cukup kontroversial jika
dibandingkan dengan keyakinan kebanyakan orang saat ini.
Tapi, penelitian ini hasil dari membandingkan ratusan ribu usus dengan
melihat langsung melalui endoskopi, dengan pasien orang2 Jepang dan orang2
Amerika, ditambah dengan data riwayat pola makan para pasien tersebut.

Maka, ada baiknya kita coba resapi informasi ini dengan pikiran terbuka,
siapa tahu ada benarnya.

Mungkin sedikit penjelasan aja..

Susu yang dimaksud di sini adalah semua jenis susu sapi, susu sapi murni,
susu sapi bubuk (walaupun cuma ada di Indonesia ya katanya)..

Dan tentang penjelasan enzim renin yang mencerna susu menjadi kasein.
Kalau menurut buku ini, kasein inilah yang menggumpal, yang sulit dicerna.

Tentang orang Eropa (dan Amerika tentunya) yang minum susu sapi, lalu
badannya besar2.
Itu juga dibenarkan di buku ini. Dalam masa pertumbuhan, minum susu sapi
(dan daging sapi) memang membuat tubuh menerima asupan protein yang membuat
badan menjadi besar.
Tetapi, proses pencernaan susu sapi dan daging sapi ini sangat berat,
sehingga mereka yang banyak minum susu, menurut buku ini, memiliki kondisi
lambung dan usus yang buruk.

Dan salah satu point terpenting dari buku ini, kondisi lambung lambung dan
usus adalah representasi dari kondisi kesehatan keseluruhan seseorang.
Jika kondisi lambung dan usus buruk, berbagai penyakit akan muncul karena
penyerapan makanan yang kurang baik.

Tentang bahwa yang cair itu lebih mudah dicerna tubuh.


Justru karena yang cair itu langsung ditelan, dia masuk ke dalam tubuh tanpa
terkena enzim di mulut terlebih dahulu. Kalau air, memang tidak perlu
dicerna dulu di mulut, karena tidak ada bahan2 apapun yang perlu dicerna.
Sebenarnya ketika dr. Hiromi menjelaskan bahwa cairan tidak dicerna di
mulut, lebih merujuk kepada makanan2 cair, seperti bubur, yang sebenarnya
bahan2 penyusunnya ada karbohidrat yang seharusnya dicerna dulu di dalam
mulut, tetapi karena tidak perlu dikunyah, maka langsung ditelan dan
akhirnya memberatkan lambung dan usus.

Hehe, maaf jadi panjang penjelasannya. Sekedar urun pendapat dari seseorang
yang mencoba memahami tulisan dr. Hiromi :-)

Semoga bermanfaat, terima kasih.


Meutia
2009/6/10 fitri yanti fit3_wood@yahoo. com

You might also like