You are on page 1of 13

CARA MENGHITUNG FUSE LINK UNTUK PENGAMAN TRAFO

dalam peralatan listrik tentu ada berbagai macam pengaman beban lebih. di antaranya
adalah FUSE LINK. fuse link ini befungsi untuk pengaman arus lebih pada TM (tegangan
menengah) dan juga di gunakan pada pengaman trafo atau transformator.
cara menghitung fuse link
contoh :
kapasitas : 50 kva
tegangan TM : 20 KV = 20.000 volt
jenis trafo : 3 fhase

jawab :

funse link = 50.000 / 20.000 x 1,73


= 5/3,46
= 1,44
= 2 ampere
ket : 1,73 diperoleh dari akar 3. karena trafo tersebut adalah trafo 3 fhase

MENGHITUNG NH FUSE

Contoh menghitung arus NH fuse untuk beban trafo

Kapasitas trafo = 400 kva

Tegangan = 20 kv / 231-400

Jumlah jurusan = 4 jurusan


In = 400.000 volt amp / 3 x 400 volt = 577,35 amp

arus tiap jurusan = 577,35 / 4 = 144,35

KHA NH fuse dipilih = 144,33 A x 0,9 = 125 A (beban 90%)

Faktor kali 0,9 adalah faktor keamanan untuk beban trafo


KET :
3 hasilnya adalah 1,732
tegangan yang maksimal = fhase-netral = 231 volt
= fhase-fhase = 400 volt

Singkatan NH adalah

N = NIEDER SPANNUNG = tegangan rendah

H = HOCH LEISTUNG = arus besar

Jadi NH fuse di pergunakan untuk tegangan rendah degan arus besar

perumusan daya listrik adalah seperti dibawah ini :

P=E/t

Dimana :

P = Daya Listrik
E = Energi dengan satuan Joule
t = waktu dengan satuan detik

Dalam rumus perhitungan, Daya Listrik biasanya dilambangkan dengan huruf P yang
merupakan singkatan dari Power. Sedangkan Satuan Internasional (SI) Daya Listrik adalah Watt
yang disingkat dengan W. Watt adalah sama dengan satu joule per detik (Watt = Joule / detik)

Satuan turunan Watt yang sering dijumpai diantaranya adalah seperti dibawah ini :
1 miliWatt = 0,001 Watt
1 kiloWatt = 1.000 Watt
1 MegaWatt = 1.000.000 Watt
Rumus Daya Listrik

Rumus umum yang digunakan untuk menghitung Daya Listrik dalam sebuah Rangkaian Listrik
adalah sebagai berikut :

P=VxI

Atau

P = I2R
P = V2/R

Dimana :

P = Daya Listrik dengan satuan Watt (W)


V = Tegangan Listrik dengan Satuan Volt (V)
I = Arus Listrik dengan satuan Ampere (A)
R = Hambatan dengan satuan Ohm ()

Contoh-contoh Kasus Perhitungan Daya Listrik

Sebuah Televisi LCD memerlukan Tegangan 220V dan Arus Listrik sebesar 1,2A untuk
mengaktifkannya. Berapakah Daya Listrik yang dikonsumsinya ?

Penyelesaiannya

Diketahui :

V = 220V
I = 1,2A
P=?

Jawaban :

P=VxI
P = 220V x 1,2A
P = 264 Watt
Jadi Televisi LCD tersebut akan mengkonsumsi daya listrik sebesar 264 Watt.

Contoh Kasus II :

Seperti yang terlihat pada rangkaian dibawah ini hitunglah Daya Listrik yang dikonsumsi oleh
Lampu Pijar tersebut. Yang diketahui dalam rangkain dibawah ini hanya Tegangan dan
Hambatan.

Diketahui :
V = 24V
R = 3
P=?

Jawaban :

P = V2/R
P = 242 / 3
P = 576 / 3
P = 192W
Jadi daya listrik yang dikonsumsi adalah 192W.

Rumus Untuk Mencari Daya (Watt)

Persamaan Rumus Daya Listrik

Dalam contoh kasus II, variabel yang diketahui hanya Tegangan (V) dan Hambatan (R), jadi kita
tidak dapat menggunakan Rumus dasar daya listrik yaitu P=VI, namun kita dapat menggunakan
persamaan berdasarkan konsep Hukum Ohm untuk mempermudah perhitungannya.

Hukum Ohm :
V=IxR

Jadi, jika yang diketahui hanya Arus Listrik (I) dan Hambatan (R) saja.

P=VxI
P = (I x R) x I
P = I2R > dapat menggunakan rumus ini untuk mencari daya listrik

Sedangkan penjabaran rumus jika diketahui hanya Tegangan (V) dan Hambatan (R) saja.

P=VxI
P = V x (V / R)
P = V2 / R > dapat menggunakan rumus ini untuk mencari daya listrik

Hubungan Horsepower (hp) dengan Watt

Hampir semua peralatan listrik menggunakan Watt sebagai satuan konsumsi daya listrik. Tapi
ada juga peralatan tertentu yang menggunakan satuan Horsepower (hp). Dalam Konversinya, 1
hp = 746 watt.
Untuk menghitung daya listik yang terdapat dirumah anda bisa menggunakan rumus ini :

P = V x I , hasilnya menggunakan satuan VA (volt ampere).

Misalkan :

Listrik dirumah anda menggunakan arus 1 phase (220 volt) dengan MCB 10 Amp maka untuk
menghitung daya listriknya menggunakan seperti dibawah ini.

P = 220 V x 10 Amp = 2200 VA.

Seharusnya, untuk 1 Phase :


P = V x I x Cos Q (phi), untuk cos Q (power factor) bisa bernilai 0,8 atau 1.

P = 220 V x 10 Amp x 0,8 = 1760 watt.


P = 220 V x 10 Amp x 1 = 2200 watt.

Jadi kalau dirumah, beban pemakaian mempunyai Cos Q (Power factor) 0.8, maka dengan
berlangganan 2200 VA (Limiter 10 Amp), kita hanya bisa memakai 1760 watt saja. Sedangkan
jika Cos Q (power factor) 1, maka anda bisa memakai 2200 watt.

Untuk 3 Phase :
P = V x I x V3 (akar tiga) x Cos Q.

Contoh :
1. P = 380 V x 10 Amp x 1,73 x 0,8 = 5259.2 watt.
2. P = 380 V x 10 Amp x 1,73 x 1 = 6574 watt.

NB :
1. Dalam perhitungan 3 phase harus selalu desertakan V3 (akar tiga).
2. Cos Q adalah Power Factor.
3. Satuan VA untuk daya semu sedangkan untuk watt adalah daya nyata.

GARDU TRAFO TIANG

Gardu tiang trafo (GTT)


11. Pengertian Gardu Trafo tiang

Gardu Trafo Tiang (GTT) adalah merupakan salah satu komponen instalasi tenaga listrik
yang terpasang di jaringan distribusi. Berfungsi sebagai trafo daya penurun tegangan dari
tegangan menengah ke tegangan rendah, dan selanjutnya tegangan tersebut disalurkan ke
konsumen. Mengingat fungsi dan harga trafo tersebut cukup mahal bila dibandingkan dengan
peralatan distribusi lainnya, maka pemeliharaan preventif yang dilakukan secara intensif, dengan
kriteria pemeliharaan yang jelas untuk setiap komponen GTT dan ditangani oleh tenaga yang
terampil dengan peralatan yang memadai agar pemeliharaan tersebut berjalan dengan efektif.

Gardu Tiang Trafo(GTT) berlokasi dekat dengan konsumen, trafo dipasang pada tiang listrik
dan menyatu dengan jaringan listrik. Untuk mengamankan trafo dan sistemnya, GTT dilengkapi
dengan unit-unit pengaman yang ditempatkan pada Perangkat Hubung Bagi Tegangan Rendah
(PHB-TR) Trafo daya step down berfungsi untuk menurunkan dari tegangan menengah 20kV ke
tegangan rendah 380/200 V(referensi tegangan trafo 400/231 V).

2. Komponen-komponen utama GTT:

Transformator : berfungsi sebagai trafo daya merubah tegangan menengah (20kV) menjadi
tegangan rendah (380/200)Volt.

Fuse Cut Out (CO) : Sebagai pengaman penyulang, bila terjadi gangguan di gardu (trafo) dan
melokalisir gangguan di trafo agar peralatan tersebut tidak rusak. CO dipasang pada sisi
tegangan menengah (20kV)

Arrester : sebagai pengaman trafo terhadap tegangan lebih yang disebabkan oleh sambaran petir
dan switching (SPLN se.022/PTS/73)
NH Fuse : sebagai pengaman trafo terhadap arus lebih yang terpasang pada sisi tegangan rendah
(20kV), maupun karena beban lebih.

Grounding Arrester : Untuk menyalurkan arus ketanah yang disebabkan oleh tegangan lebih
karena sambaran petir dan switching.

Grounding Trafo : Untuk menghindari tegangan lebih pada phasa yang sehat bila terjadi
gangguan satu phasa ke tanah maupun yang disebabkan oleh beban tidak seimbang.

Grounding LV Panel : sebagai pengaman apabila terjadi arus bocor yang mengalir pada LV
Panel.

Isolasi : sebagai penyekat antara bagian bertegangan dengan tidak bertegangan. Digunakan
sebagai isolasi tegangan listrik antara kawat dengan tiang.

Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20kV.
Karena tegangan masih tinggi belum dapat digunakan untuk mencatu beban secara langsung,
kecuali pada beban yang didesain khusus. Ditribusi primer merupakan saluran yang akan
mensuplay ke Gardu Tiang Trafo(GTT), unit peralatan yang termasuk sisi primer, sbb:

Saluran sambungan (jamper) dari SUTM ke unit trafo (Primer Trafo)

Cut Out (CO)

Ligthning Arrester (LA)

Saluran masukan

Saluran Sambungan dari SUTM ke Unit Trafo

Besar arus sambungan SUTM menuju ke saluran trafo distribusi sisi primer dihitung berdasarkan
besar kapasitas daya trafo terpasang.
2. Cut Out

Cut Out berfungsi untuk opersai dan sebagai unit trafo, cara kerjanya sebagai berikut:

Membuka dan menutup saluran ke GTT, untuk mengoperasikan harus memakai tongkat khusus
(stick) dan prinsip kerjanya seperti sakelar

CO sebagai pengamanan trafo atau GTT, karena unit CO dilengkapi dengan Fuse Link dan akan
bekerja atau putus apabila dilewatioleh arus listrik yang lebih besar dari kapasitasnya

Proses putusnya Fuse Link, bias disebabkan karena:

SUTM terkena surja petir dan merambat pada saluran masukan GTT.

Pada saat ada gangguan hubung singkat pada saluran ke trafo atau pada unit trafonya.

Saluran pengahantar dari SUTM ke CO memakai kabel jenis NYAF.

Besar kapasitas CO tergantung dari besar Fuse Link, dan besar Fuse Link harus disesuaikan
dengan daya trafo, dan berfungsi sebagai pengaman(seperti pada fuse atau sekering). Apabila
terjadi gangguan pada unit trafo maka fuse link akan putus, dan bisa diganti. Besar fuse link dari
PLN adalah 3, 6, 10 A., karena disuaikan dengan besar kapasitas Trafo Distribusi milik PLN.

3. Ligthning Arrester (LA)

Lightning Arrester (LA) digunakan untuk pengamanan SUTM terhadap gangguan tegangan lebih
surja petir, system pemasangan LA, sbb:
LA dipasang antara SUTM dan CO

Apabila SUTM terkena gangguan surja petir, maka arus gangguan akan diamankan LA dan
selanjutnya disalurkan ketanah.

LA dipasang setelah CO

Apabila SUTM tersambar surja petir, maka arus gangguan akan diamankan CO lebih dan arus
sisa gangguan akan diamankan lebih lanjut oleh LA..

Cara kerja & Fungsi Tiap-Tiap Bagian Transformer

Suatu transformer terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai fungsi masing-masing:

Bagian utama

Inti besi

Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang
melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk
mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh Eddy Current.

Kumparan trafo

Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut diisolasi baik
terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan isolasi padat seperti karton, pertinax
dan lain-lain.

Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan primer
dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluksi yang
menginduksikan tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan
mengalir arus pada kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus.

Bushing

Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah busing yaitu sebuah konduktor
yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor
tersebut dengan tangki trafo.

Tangki dan Konservator

Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo berada (ditempatkan)
dalam tangki. Untuk menampung pemuaian minyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator.

Tabung Silicagel / N2 ( Nitrogen kering ) Alat pernapasan


Prinsip kerja dari Silicagel / N2 ( Nitrogen kering ) sama,Yang berfungsi sebagai pengering /
menghisap butiran-butiran uap air yang dihasilkan oleh kerja transformer, sehingga tangki trafo
tetap kering dan terhindar dari karat bahkan kerusakan lebih luas.

Karena pengaruh naik turunnya beban trafo maupun suhu udara luar, maka suhu minyakpun akan
berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan
mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu
minyak turun, minyak menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki.

Kedua proses di atas disebut pernapasan trafo. Permukaan minyak trafo akan selalu
bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai tegangan tembus minyak trafo, maka
untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi
Silicagel Blue

Tap Changer (perubah tap)

Tap Changer adalah perubah perbandingan transformer untuk mendapatkan tegangan operasi
sekunder sesuai yang diinginkan dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer
dapat dilakukan baik dalam keadaan berbeban (on-load) atau dalam keadaan tak berbeban (off
load), tergantung jenisnya.

Indikator

Untuk mengawasi selama trafo beroperasi, maka perlu adanya indicator pada trafo sebagai
berikut:

indikator suhu / temperatur minyak

indikator Gas

indikator Pressure / tekanan

dan sebagainya.

2. Peralatan Proteksi

Rele Bucholz

Rele Bucholz adalah rele alat/rele untuk mendeteksi dan mengamankan terhadap gangguan di
dalam trafo yang menimbulkan gas.
Gas yang timbul diakibatkan oleh:

Hubung singkat antar lilitan pada/dalam phasa

Hubung singkat antar phasa

Hubung singkat antar phasa ke tanah

Busur api listrik antar laminasi

Thermocontrol

Untuk mendeteksi panas / suhu pada Transformer dan dilengkapi dengan relay untuk melindungi
trafo pada pemakaian lebih atau sirkulasi udara ruangan kurang maksimal.

Pengaman tekanan lebih / Over Pressure

Alat ini berupa membran yang dibuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup berpegas, berfungsi
sebagai pengaman tangki trafo terhadap kenaikan tekan gas atau desakan oli yang timbul di
dalam tangki yang akan pecah pada tekanan tertentu dan kekuatannya lebih rendah dari kekuatan
tangki trafo. Rele ini berfungsi hampir sama seperti rele Bucholz atau rele thermocouple, yakni
mengamankan terhadap gangguan di dalam trafo. Bedanya rele ini hanya bekerja oleh kenaikan
tekanan gas atau desakan oli.

Sesuai perkembangan jaman alat proteksi tersebut diefektifan menjadi satu bagian dengan fungsi
yang sama yaitu : Proteksi DGPT 2, RIS dsb

Minyak trafo

Sebagian besar trafo tenaga kumparan-kumparan dan intinya direndam dalam minyak-trafo,
terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak trafo mempunyai sifat
sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan bersifat pula sebagai isolasi (daya tegangan
tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Untuk itu minyak trafo
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
kekuatan isolasi tinggi

penyalur panas yang baik berat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat
mengendap dengan cepat

viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan kemampuan pendinginan menjadi lebih
baik

titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat membahayakan

tidak merusak bahan isolasi padat

sifat kimia yang Stabil.

Pengujian tegangan tembus oli

Pengujian tegangan tembus oli dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dielektrik oli. Hal
ini dilakukan karena selain berfungsi sebagai pendingin dari trafo, oli juga berfungsi sebagai
isolasi.

Persyaratan yang ditentukan adalah sesuai dengan standard SPLN 49 - 1 : 1982, IEC 158 dan
IEC 296 yaitu:

- > = 30 KV/2,5 mm sebelum purifying

- > = 50 KV/2,5 mm setelah purifying

Peralatan yang dapat digunakan misalnya merk Hipotronics type OC60D, Kato, Hihg Voltage,
Biddle / Megger dsb.

Untuk mengetahui specifikasi minyak trafo pakai lebih luas, dapat dilakukan pengujian Analisa
Gas terlarut dan test parameter dengan pengambilan sample minyak trafo pakai kurang lebih 1
liter, hanya bisa dilakukan di LAB LMK PLN atau instansi lain.

Maintanance Oil Transformer

Melakukan perawatan minyak trafo antara lain dengan cara :


1. Treatment / Purifikasi Oli Trafo

Fungsi dan tujuan Treatment / Purifikasi :

Menghilangkan kandungan uap air

Menghilangkan karbon, kotoran, sediment dan unsur partikel lainnya

Meningkatkan tegangan tembus oli trafo sesuai standar PLN no. 49/1982, > 50 KV / 2.5 mm.
Serta metode IEC 158 & 296

Memperpanjang usia oli trafo dan memaksimalkan kehandalan kerja trafo

2. Penggantian Silicagel yang rusak / berubah warna

3. Perbaikan kebocoran untuk Trafo yang menggunakan Nitrogen kering ( N2 )

Maintanance Preventive Panel Cubicle 20 kV ( MVMDP), Panel LV 400 Vac (LVMDP)

Tujuan dari perawatan tersebut tidak jauh beda dengan perawatan Transformer :

Menegetahui atau mencegah kerusakan pada unit panel lebih dini.

Memaximalkan atau menjaga kehandalan pada unit panel.

Mencegah terjadinya kebakaran

Selain manfaat diatas secara ekenomis bisa mencegah pengeluaran yang tak terduga atau
istilahnya mencegah lebih baik daripada memperbaiki.

Power Quality Analysis


Mengukur, mendata & menganalisa seluruh jaringan listrik, untuk mengetahui berapa besar
distorsi & harmonic yang terjadi di jaringan listrik dengan mengukur / merekam Tegangan, Arus,
Daya apparent (KVA), Daya Reaktiv ( KVAR ), Power Faktor, Harmonic ke 1 sd 13 ( tegangan /
arus ), THD Tegangan, THD Arus & Frekwensi selama 4 X 24 jam menggunakan 3 phase
Network Analysator SKYLAB HT - 9030 dari AMPROBE INSTRUMENT.

You might also like