Professional Documents
Culture Documents
Di Susun Oleh:
Miftachul Ngulum (932105810)
M Ulfi bakhtiar (932105310)
Masyadi (932114810)
BAB I
PENDAHULUAN
Sesuai dengan tujuan nasional yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945 di
sebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.Oleh
kerena itu kita sebagai calon-calon pendidik harus belajar bagaimana mewujudkan tujuan
nasional tersebut agar nantinya tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik.
Tujuan pendidikan dapat terwujud apabila semua komponen/faktor pendidikan
semuanya telah ada.Faktor-faktor pendidikan ada lima yaitu:(1).Tujuan pendidikan (2).Pendidik
(3).Anak didik (4).Lingkungan (5).Alat pendidikan.Dan yang akan di bahas dalam makalah ini
adalah faktor pendidikan yang nomor lima yaitu Alat Pendidikan.
Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja memuat kondisi-kondisi yang
memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik tetapi alat pendidikan itu telah mewujudkan
diri sebagai perbuatan atau situasi ,dengan perbuatan dan situasi mana,di cita-citakan dengan
tegas,untuk mencapai tujuan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
a) Preventif jika maksudnya mencegah anak sebelum ia berbuat sesuatu yang tidak baik misalnya
contoh: pembiasaan perintah,pujian ganjaran.
b) Korektif jika maksudnya memperbaiki karena anak telah melanggar ketertiban atau berbuat
sesuatu yang buruk misalnya:celaan,ancaman,hukuman.
c.Jenis-jenis hukuman
1. Hukuman membalas dendam:orang yang merasa tidak senang karena anak berbuat salah anak
lalu di hukum.
2. Hukuman badan:hukuman ini memberi akibat yang merugikan anak ,karena bahkan dapat
menimbulkan gangguan kesehatan bagi si anak.
3. Hukuman jeruk manis:menurut tokoh yang mengemukakan teori hukuman ini jan ligthart,anak
yang nakal tidak perlu di hukum,tetapi di dekati atau diambil hatinya.
4. Hukuman alam:dikemukakan oleh J.J. Rousseau dari aliran naturalisme berpendapat kalau ada
anak yang nakal jangan di hukum,biarlah kapok dengan sendirinya.
E.Kewibawaan sebagai alat pendidikan
Di dalam proses pendidikan kewibawaan adalah syarat yang harus ada pada pendidik
dan karena kewibawaan itu di gunakan oleh pendidik di dalam proses pendidikan untuk
membawa anak didik kepada kedewasaan,maka kewibawaan itu termasuk alat pendidikan.
Langeveld menyatakan bahwa pendidikan yang sungguh-sungguh baru dapat di berikan
setelah anak itu mengenal akan kewibawaan,kira-kira anak berumur tiga tahun.Sebelum umur
tiga tahun anak seperti di beri semacam paksaan.
Yang dimaksud dengan kewibawaan dalam pendidikan (opveodings gozag) di sini adalah
pengakuan dan penerimaan secara sukarela terhadap pengaruh atau anjuran yang datang dari
orang lain.
Gezag berasal kata zeggen yang berarti berkata.Siapa yang
Perkataanya mempunyai kekuatan mengikat terhadap orang lain ,berarti
mempunyai kewibawaan atau gezag terhadap orang lain. ALAT- ALAT
PENDIDIKAN
Di Susun Oleh:
Miftachul Ngulum (932105810)
M Ulfi bakhtiar (932105310)
Masyadi (932114810)
Sesuai dengan tujuan nasional yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945 di
sebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.Oleh
kerena itu kita sebagai calon-calon pendidik harus belajar bagaimana mewujudkan tujuan
nasional tersebut agar nantinya tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik.
Tujuan pendidikan dapat terwujud apabila semua komponen/faktor pendidikan
semuanya telah ada.Faktor-faktor pendidikan ada lima yaitu:(1).Tujuan pendidikan (2).Pendidik
(3).Anak didik (4).Lingkungan (5).Alat pendidikan.Dan yang akan di bahas dalam makalah ini
adalah faktor pendidikan yang nomor lima yaitu Alat Pendidikan.
Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja memuat kondisi-kondisi yang
memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik tetapi alat pendidikan itu telah mewujudkan
diri sebagai perbuatan atau situasi ,dengan perbuatan dan situasi mana,di cita-citakan dengan
tegas,untuk mencapai tujuan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
a) Positif yaitu ditunjukkan agar anak mengerjakan sesuatu yang baik misalnya: contoh yang baik
pembiasaan ,perintah pujian,ganjaran.
b) Negatif jika tujuannya menjaga supaya anak didik jangan mengerjakan sesuatu yang buruk
misalnya:larangan,celaan,peringatan,ancaman,hukuman.
a) Preventif jika maksudnya mencegah anak sebelum ia berbuat sesuatu yang tidak baik misalnya
contoh: pembiasaan perintah,pujian ganjaran.
b) Korektif jika maksudnya memperbaiki karena anak telah melanggar ketertiban atau berbuat
sesuatu yang buruk misalnya:celaan,ancaman,hukuman.
c.Jenis-jenis hukuman
1. Hukuman membalas dendam:orang yang merasa tidak senang karena anak berbuat salah anak
lalu di hukum.
2. Hukuman badan:hukuman ini memberi akibat yang merugikan anak ,karena bahkan dapat
menimbulkan gangguan kesehatan bagi si anak.
3. Hukuman jeruk manis:menurut tokoh yang mengemukakan teori hukuman ini jan ligthart,anak
yang nakal tidak perlu di hukum,tetapi di dekati atau diambil hatinya.
4. Hukuman alam:dikemukakan oleh J.J. Rousseau dari aliran naturalisme berpendapat kalau ada
anak yang nakal jangan di hukum,biarlah kapok dengan sendirinya.
E.Kewibawaan sebagai alat pendidikan
Di dalam proses pendidikan kewibawaan adalah syarat yang harus ada pada pendidik
dan karena kewibawaan itu di gunakan oleh pendidik di dalam proses pendidikan untuk
membawa anak didik kepada kedewasaan,maka kewibawaan itu termasuk alat pendidikan.
Langeveld menyatakan bahwa pendidikan yang sungguh-sungguh baru dapat di berikan
setelah anak itu mengenal akan kewibawaan,kira-kira anak berumur tiga tahun.Sebelum umur
tiga tahun anak seperti di beri semacam paksaan.
Yang dimaksud dengan kewibawaan dalam pendidikan (opveodings gozag) di sini adalah
pengakuan dan penerimaan secara sukarela terhadap pengaruh atau anjuran yang datang dari
orang lain.[6]
Gezag berasal kata zeggen yang berarti berkata.Siapa yang Perkataanya mempunyai
kekuatan mengikat terhadap orang lain ,berarti mempunyai kewibawaan atau gezag terhadap
orang lain.[7]
Di dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal ada dua macam kewibawaan yaitu:
1. Kewibawaan pemimpin/kepala:kewibawaan ini adalah karena jabatan atau kekuasaan.Contohnya
seperti: kewibawaan pemimpin organisasi,dll.
2. Kewibawaan keistimewaan:seperti kewibawaan seseorang yang mempunyai kelebihan atau
keunggulan d bidang tertentu.
BAB III
PENUTUP
Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja memuat kondisi-kondisi yang memungkinkan
terlaksananya pekerjaan mendidik tetapi alat pendidikan itu telah mewujudkan diri sebagai
perbuatan atau situasi ,dengan perbuatan dan situasi mana,di cita-citakan dengan tegas,untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Di dalam menggunakan alat pendidikan ,seharusnya sudah di tegaskan tujuan apa yang
akan di capai,tetapi juga harus selalu di ingat,bagi para pendidik,hendaknya berusaha
menghindarkan tindakan yang bersifat memaksa bagi anak didik.
Jenis-jenis Alat pendidikan ada Dua yaitu:
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
PENUTUP
Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja memuat kondisi-kondisi yang memungkinkan
terlaksananya pekerjaan mendidik tetapi alat pendidikan itu telah mewujudkan diri sebagai
perbuatan atau situasi ,dengan perbuatan dan situasi mana,di cita-citakan dengan tegas,untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Di dalam menggunakan alat pendidikan ,seharusnya sudah di tegaskan tujuan apa yang
akan di capai,tetapi juga harus selalu di ingat,bagi para pendidik,hendaknya berusaha
menghindarkan tindakan yang bersifat memaksa bagi anak didik.
Jenis-jenis Alat pendidikan ada Dua yaitu:
DAFTAR PUSTAKA
ALAT-ALAT PENDIDIKAN
A. PENDAHULUAN
B. PERMASALAHAN
1. Apakah yang dimaksud dengan alat pendidikan ?
2. Bagaimanakah pembagian alat pendidikan ?
3. Bagaimanakah pengguanaan alat pendidikan ?
4. Apa sajakah jenis-jenis alat pendidikan ?
C. PEMBAHASAN
1. Pengertian Alat Pendidikan
Alat Pendidikan adalah sesuatu yang membantu terlaksananya pendidikan di dalam
mencapai tujuannya baik berupa benda atau bukan benda. Alat pendidikan mempunyai
pengertian yang sangat luas sekali, oleh sebab itu dalam membicarakan alat-alat pendidikan
perlu diadakan pembagian-pembagian, sebab ada yang menganggap bahwa alat pendidikan
adalah suatu tindakan atau perbuatan atau situasi yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai
satu tujuan pendidikan.[1]
Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja membuat kondisi-kondisi yang memungkinkan
terlaksananya pekerjaan mendidik, tetapi alat pendidikan itu telah mewujudkan diri sebagai
perbuatan atau situasi, dengan perbuatan dan situasi mana, dicita-citakan dengan tegas, untuk
mencapai tujuan pendidikan.[2]
Di dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis yang diterbitkan
oleh Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) IKIP, Jogjakarta pada tahun 1984 pada halaman 96, Dr.
Sutari Imam Barnadib mengemukakan bahwa Alat Pendidikan adalah suatu tindakan atau
perbuatan atau situasi benda yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan
pendidikan.
Menurut Langeveld (1971), Alat pendidikan adalah suatu perbuatan atau situasi yang
dengan sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.[3]
Dengan demikian, alat pendidikan adalah tindakan atau perbuatan atau situasi yang dengan
sengaja diadakan untuk membantu terlaksananya suatu proses pendidikan guna mencapai suatu
tujuan pendidikan baik itu berupa benda atau bukan benda.
2. Pembagian Alat Pendidikan
a. Menurut Sifatnya Alat Pendidikan dibagi dalam dua yaitu :
1) Alat Pendidikan Preventif
[1]
[2]
[3]
Alat pendidikan yang bersifat pencegahan, yaitu untuk menjaga agar hal-hal yang dapat
mengganggu atau menghambat kelancaran proses pendidikan bisa dihindarkan.[4]
Adapun yang termasuk di dalam alat pendidikan preventif adalah ;
a) Tata Tertib,
Yaitu beberapa peraturan yang harus ditaati dalam situasi atau dalam suatu tata kehidupan
tertentu.
b) Anjuran dan Perintah,
Anjuran adalah ajakan atau saran untuk melakukan sesuatu yang baik dan berguna. Perintah
adalah anjuran yang keras untuk melakukan yang baik dan berguna.
c) Larangan,
Yaitu ajakan atau saran untuk tidak melakukan hal-hal yang kurang baik dan merugikan.
Biasanya larangan ini disertai dengan ancaman-ancaman.
d) Paksaan,
Yaitu perintah dengan kekerasan terhadap anak untuk melakukan sesuatu yang baik
danbermanfaat.
e) Disiplin,
Yaitu suatu sikap mental yang dengan kesadaran dan keinsafannya mematuhi perintah-perintah
atau larangan yang ada terhadap suatu hal, karena benar-benar tahu tentang pentingnya perintah
atau larangan tersebut.
2) Alat Pendidikan Repressif
Alat pendidikan repressif disebut juga alat pendidikan kuratif atau korektif. alat pendidikan
ini berfungsi dimana pada suatu ketika terjadi pelanggaran tata tertib, maka alat tersebut penting
untuk menyadarkan kembali kepada hal-hal yang baik, benar dan tertib.[5]
[4]
[5]
Yaitu pemberitahuan kepada anak terhadap sesuatu hal yang kurang baik dan mengganggu
jalanya proses penddikan.
b) Teguran,
Yaitu pemberitahuan yang diberikan kepada anak yang sudah mengetahui atau sudah dapat
diketahui atau sudah mengetahui atau sudah dapat diketahui anak itu melakukan pelanggaran.
c) Peringatan,
Diberikan kepada anak yang sudah berkali-kali melakukan pelanggaran, dimana sebelumnya
udah diberi teguran-teguran. Biasanya peringatan ini juga disertai ancaman-ancaman.
d) Hukuman,
Yaitu suatu tindakan yang paling akhir terhadap adanya pelanggaran-pelanggaran yang sudah
berkali-kali dilakukan setelah diberitahukan, ditegur, dan diperingati.
Hukuman dapat berarti sebagai akibat suatu pelanggaran, atau bias juga sebagai titik tolak agar
tidak terjadi pelanggaran.
e) Ganjaran,
Yaitu alat pendidikan repressif yang bersifat menyenangka, ganjaran diberikan kepada anak yang
mempunyai prestasi-prestasi tertentu dalam pendidikan, memiliki kerajinan tertentu dan tingkah
laku yang baik sehingga dapat dijadikan contoh tauladan bagi teman-temannya. Ganjaran dapat
dibedakan menjadi beberapa macam anatara lain; pujian, penghormatan, hadiah dan tanda
penghargaan.
b. Alat Pendidikan dilihat dari bentuknya;
1) Berbentuk benda (materiil).
2) Berbentuk non benda (non materiil).
Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Drs. Madyo Ekosusilo yang membagi
alat pendidikan menjadi dua, yaitu;
1) Alat Pendidikan yang bersifat materiil, yaitu alat-alat pengajaran yang berupa benda-benda yang
nyata.
1) Alat pendidikan yang bersifat non materiil, yaitu alat-alat pendidikan yang tidak bersifat
kebendaan melainkan segala macam keadaan atau kondisi, tindakan dan perbuatan yang
diadakan atau dilakukan dengan sengaja sebagai sarana dalam melaksankan pendidikan.[6]
c. Alat pendidikan dilihat dari pelaksanaannya;
[6]
1) Alat pendidikan langsung (direct).
Alat pendidikan langsung adalah suatu alat pendidikan yang disampaikan atau diberikan
secara langsung kepada peserta didik.
2) Alat pendidikan tidak langsung (inderect).
Alat pendidikan tidak langsung berarti suatu alat pendidikan yang diberikan atau
disampaikan secara tidak langsung melalui perantara.
H. Zahara Idris dan H. Lisma Jamal membedakan Alat pendidikan sebagai berikut :
a. Alat pendidikan yang bersifat rohaniah (normatif), berfungsi preventif (pencegahan) dan represif
(reaksi setelah ada perbuatan). Keduanya dapat bersifat positif dan negatif.
Alat pendidikan normatif yang preventif dan positif, yakni keteladanan, anjuran, ajakan, suruhan,
pengarahan, dan pembiasaan. Misalnya; isyarat tanda setuju (anggukan), kata-kata setuju,
memberi dukungan, kata-kata puas, memberi pujian dan hadiah.
Sedangkan yang bersifat negatif adalah contoh untuk dijauhi, peraturan yang memberi larangan,
dan pengawasan. Misalnya; isyarat tanda tidak setuju, kata-kata tidak setuju, teguran, kecaman,
ancaman dan hukuman.[7]
b. Alat Pendidikan yang bersifat kebendaan, disebut juga sebagai sarana pendidikan atau sarana
belajar mengajar, ataupun alat pengajaran. Alat pendidikan sebagai alat pengajaran
diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Berdasarkan pemakaiannya, dibedakan atas alat individual, misalnya; buku pelajaran, dan alat
pengajaran klasikal lainnya seperti papan tulis dan peta.
2) Berdasarkan sifat keperagaan atau pengalaman, dibedakan atas alat pengajaran atau peraga
langsung (bedanya sendiri atau keadaan/ peristiwa yang nyata) dan alat-alat pengajaran tidak
langsung, misalnya; model dan gambar.
3) Berdasarkan cara penyampaian pesan atau pengajaran, dibedakan atas alat atau media cetak,
misalnya; buku pelajaran, dan media elektronik (kaset dan film) dan alat media lainnya (wayang
dan boneka).
4) Berdasarkan fungsinya dalam proses belajar, terdiri dari :
a) Alat untuk peragaan seperti gambar-gambar.
b) Alat untuk memberi pengertian seperti alat untuk percobaan fisika (mikroskop dan tabung kaca).
c) Alat untuk latihan seperti buku kerja dan alat olahraga.
[7]
d) Alat untuk ekspresi seperti alat musik dan gambar untuk membuat karangan.
e) Alat untuk belajar sendiri seperti modul dan computer.[8]
Adapun pembagian alat pendidikan menurut Drs. Suwarno dapat dibedakan dari
bermacam-macam segi sebagai berikut :
a. Alat Pendidikan Positif dan yang Negatif.
1) Postif Yaitu ditunjukkan agar anak mengerjakan sesuatu yang baik, misalnya; contoh yang baik,
pembiasaan, perintah pujian, ganjaran (imbalan).
2) Negatif, jika tujuannya menjaga supaya anak didik jangan mengerjakan sesuatu yang buruk,
misalnya larangan celaan, peringatan, ancaman, hukuman.
b. Alat Pendidikan Prefentif dan Korektif.
1) Preventif, jika maksudnya mencegah anak sebelum ia berbuat sesuatu yang tidak baik, misalnya;
pembiasaan perintah, pujian, ganjaran.
2) Korektif, Jika maksudnya memperbaiki karena anak telah melanggar ketertiban atau berbuat
sesuatu yang buruk, misalnya; celaan, ancaman, hukuman.
c. Alat Pendidikan yang Menyenangkan dan tidak menyenangkan.
1) Yang menyenangkan yaitu menimbulkan perasaan senang pada anak-anak.
2) Yang tidak menyenangkan, maksudnya yang menimbulkan perasaan tidak senang pada anak-
anak.[9]
3. Penggunaan Alat Pendidikan
Di dalam menggunakan alat pendidikan, seharusnya sudah ditegaskan tujuan apa yang
ingin dicapai, tetapi juga harus selalu diingat, bagi para pendidik hendaknya berusaha
menghindarkan tindakan yang bersifat memaksa bagi peserta didik. Disinilah seorang pendidik
dituntut untuk menggunakan keterampilannya dalam memilih dan menggunakan alat pendidikan
yang akan digunakan dalam mendidik.
Dalam pengakaian alat pendidikan harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Tujuan pendidikan.
b. Jenis alat pendidikan.
c. Pendidik yang memakai alat pendidikan.
[8]
[9]
d. Anak didik yang dikenai alat pendidikan.[10]
Tidak hanya itu, karena banyak sekali factor-faktor yang harus diperhitungkan oleh para
pendidik dalam hubungannya dengan pemakaian alat-alat pendidikan, yaitu :
a. Faktor pendidik sebagai subjek pendidikan.
Yaitu kemampuan dan keterampilan seorang pendidik dalam mengguanakn alat pendidikan.
b. Faktor anak didik.
Yaitu kondisi dan situasi anak didik dalam menerima pendidikan, seperti; perkembangan
jiwanya, cara berfikirnya dan sebagainya.
c. Faktor kemampuan.
Dimana kemampua material sekolah maupun lembaga pendidikan juga menentukan pemakaian
alat pendidikan.
d. Faktor tempat.
Yaitu dimana lokasi sekolah, juga menentukan dalam pemakaian alat pendidikan.
Pendidik sebagai pemakai alat pendidikan juga berbeda-beda keahlian dan orientasinya,
meskipun dalam bidang studi yang sama, lebih-lebih dalam bidang studi yang berbeda, maka
tentunya alat yang dipakai juga berbeda.
Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan tentang anak didik adalah dari segi jenis
kelamin, usia, bakat, perkembangan dan kondisi alam sekitar.
Jadi dalam penggunaan alat pendidkan, seorang pendidik harus mampu
mempertimbangkan pemakaian alat yang benar dan sesuai kebutuhan. Selain itu seorang
pendidik juga harus memiliki kewibawaan dalam melaksanakan tugasnya karena kewibawaan
seorang pendidik adalah suatu alat pendidikan yang dapat membawa anak didik kepada
kedewasaan. Dengan kewibawaan itu seorang anak dapat menghargai dan patuh kepada
pendidik.
D. KESIMPULAN
[11]
1. Alat pendidikan adalah tindakan atau perbuatan atau situasi yang dengan sengaja diadakan untuk
membantu terlaksananya suatu proses pendidikan guna mencapai suatu tujuan pendidikan baik
itu berupa benda atau bukan benda.
2. Alat Pendidikan dapat di bagi ke dalam beberapa bagian :
a. Menurut Sifatnya Alat Pendidikan dibagi dalam dua yaitu :
1) Alat Pendidikan Preventif
2) Alat Pendidikan Repressif
b. Alat Pendidikan dilihat dari bentuknya;
1) Berbentuk benda (materiil).
2) Berbentuk non benda (non ateriil).
c. Alat pendidikan dilihat dari pelaksanaannya;
1) Alat pendidikan langsung (direct).
2) Alat pendidikan tidak langsung (inderect).
3. Dalam penggunaan alat pendidkan, seorang pendidik harus mampu mempertimbangkan
pemakaian alat yang benar dan sesuai kebutuhan. Selain itu seorang pendidik juga harus
memiliki kewibawaan dalam melaksanakan tugasnya karena kewibawaan seorang pendidik
adalah suatu alat pendidikan yang dapat membawa anak didik kepada kedewasaan. Dengan
kewibawaan itu seorang anak dapat menghargai dan patuh kepada pendidik.
4. Jenis-jenis al;at pendidikan adalah :
a. Alat Pendidikan Pendahuluan, antara lain :
1) Keteraturan.
2) Kebersihan.
3) Ketenangan.
4) Pembiasaan.
b. Alat Pendidikan Yang Sebenarnya, antara lain :
1) Memberi perlindungan.
2) Verstandhouding (agar mengerti), atau memberi contoh sikap.
3) Kesamaan arah dalam berbuat dan berfikir.
4) Merasa hidup bersama, merasa ada perpaduan.
5) Pembentukan kemauan.
DAFTAR PUSTAKA
H.M. Hafi Anshari, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional, 1982.
H. Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2001.
H. Zahara Idris dan H. Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan, Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia, 1992.