Professional Documents
Culture Documents
Pengantar llmu
Ekonomi Mikro
Jaya Hadi S.
120110140041
Sepdrian
120110140042
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai elastisitas ini. Makalah ini dibuat sebagai
salah satu tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro.
Atas terselenggaranya makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada Prof. Dr. H. Rusli Ghalib, S.E, MSP selaku dosen pembimbing, serta kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis pun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
kekurangan baik dalam bentuk tulisan, isi, informasi, maupun dalam bentuk penyajiannya.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan guna
memperbaiki apa yang menjadi kekurangan dari makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 4
1.2 Permasalahan................................................................................................ 4
BAB IV P E M B A H A S A N....................................................................................... 7
5.1 Kesimpulan................................................................................................. 11
5.2 Saran......................................................................................................... 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
Yang menjadi permasalahan dalam penulisan makalah kali ini adalah, dimana
penulis ingin mendalami bahasan mengenai elastisitas dalam ilmu ekonomi, yakni
mengenai :
1. Apa yang dimaksud dengan elastisitas permintaan silang?
2. Bagaimana cara menghitung koefisien dari masing-masing elastisitas?
3. Apa pengaruh pajak terhadap harga dan kuantitas?
4. Apa pengaruh subsidi terhadap harga dan kuantitas?
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana orang-orang dan masyarakat
membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber
daya yang terbatas tetapi dapat dipergunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan
beberapa jenis barang dan jasa untuk didistribusikan kepada konsumen untuk sekarang, dan
di masa yang akan dating kepada berbagai orang dan golongan masyarakat. (Prof. P.A
Samuelson). Dalam teori ilmu ekonomi didasarkan pada kondisi nyata yang terjadi pada
masyarakat yang disederhanakan terutama mengenai sifat-sifat hubungan ekonomi, misalnya
permintaan suatu barang akan naik bila harga barang tersebut turun dan juga sebaliknya
permintaan akan turun bila harga naik.
Dalam ilmu ekonomi mikro terdapat sebuah pembahasan mengenai elastisitas, dimana
elastisitas yang dapat memungkinkan kita untuk menganalisa supply dan demand secara lebih
tepat dan juga dapat mengukur seberapa besar respon dari pembeli dan penjual terhadap
perubahan kondisi pasar yang terjadi saat ini. Dalam teori tentang permintaan, besarnya
perubahan permintaan sebagai akibat dari adanya perubahan harga tidak diketahui seberapa
besar efeknya yang dikeahui hanyalah turun atau naik perubahan jumlah yang diminta.
Sebenarnya dalam kasus yang lebih riil permintaan yang dilakukan oleh konsumen
tergantung dari jenis barang yang diperjual belikan. Semakin peka permintaan suatu barang
terhadap perubahan harga semakin diketahui jenis apakah barang tesebut. Secara teoritis
dalam teori permintaan barang yang kaji dalam analisanya di asumsikan barang normal
(barang yang permintannya naik bila pendapatan konsumen naik).
Elastisitas yang terjadi di pasar juga dipengaruhi oleh adanya pajak dan subsidi, dalam
hal ini ada hubungannya dengan kebijakan pemerintah. Pajak maupun subsidi dapat
mempengaruhi harga keseimbangan pasar yang juga dapat berdampak pada elastisitas.
5
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
6
BAB IV
PE M B AH AS AN
a) Apabila elastisitas silang hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) negatif, maka
barang tersebut bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain. Misalnya
kenaikan harga bensin akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap
kendaraan.
b) Apabila elastisitas silangnya positif, maka barang lain tersebut bersifat substitusi
(pengganti). Misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan
jumlah permintaan terhadap daging sapi dan sebaliknya.
c) Apabila elastisitas silangnya adalah nol, maka peningkatan harga suatu barang tidak
akan mempengaruhi perubahan permintaan terhadap barang yang lain, kedua macam
barang tidak berkaitan. Misalnya kenaikan harga teh tidak akan berpengaruh pada
permintaan akan pakaian.
7
Qx P
Ed = Px Q
Ket. :
Ed = Koefisien elastisitas permintaan
Q = Selisih jumlah barang yang diminta
P = Selisih harga barang
P = Harga barang mula-mula
Q = Jumlah barang mula-mula
Contoh:
Pada saat harga Rp400,00 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga
turun menjadi Rp360,00 jumlah barang yang diminta 60 unit. Hitunglah besar
koefisien elastisitasnya!
8
= -0,33 : -0,35
= 0,44
4.2.3 Elastisitas Titik
Elastisitas titik adalah suatu cara mengukur elastisitas dengan mengukur
elastisitaspada suatu titik tertentu.
PxQ
E = Qx P
Ket. :
E = Elastisitas Titik
P = Harga barang
Q = Jumlah barang
Qx P
Es = Px Q < 0 Komplementer
Ket. :
E = Elastisitas permintaan silang
Q = Selisih jumlah barang yang diminta
P = Selisih harga barang
P = Harga barang mula-mula
Q = Jumlah barang mula-mula
Contoh:
Harga beras rata-rata naik dari Rp 100 menjadi Rp 110. Sedangkan permintaan
jagung mengalami peningkatan dari 90 kg menjadi 125 kg.
Berapakah nilai elastisitas silang antara beras dengan jagung?
Bagaimana hubungan kedua barang tersebut?
Jawab!
Es = Q/P X Py/Qx
Es = (125-90)/(110-100) X 100/110
Es = 35/10 x 10/11
= 350/110
= 3,18 barang subtitusi.
4.3 Pengaruh Pajak
Pengaruh pajak atas penjualan suatu barang menyebabkan harga barang tersebut
naik. Sebab setelah dikenakan pajak, produsen akan berusaha mengalihkan (sebagian)
9
beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan jalan menawarkan harga jual yang
lebih tinggi. Akibatnya harga keseimbanaga yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi
daripada harga keseimbangan sebelum pajak.
Oleh karena penentuan besar kecilnya beban pajak yang ditanggung konsumen dan
produsen secara teoritis didasarkan pada sifat dan derajat elsatisitasnya, maka secara
matematis dapat juga dirumuskan suatu model sebagai berikut :
a) Besarnya beban pajak yang ditanggung oleh konsumen (BPK) adalah :
Pajak per unit: tk = Pe Pe
Pajak keseluruhan : tk = (Pe-Pe) x Qe
Ket:
tk = Pajak Konsumen
Pe = Harga keseimbangan sebelum pajak
Pe = Harga keseimbangan setelah pajak
Qe = Jumlah keseimbangan setelah pajak
b) Besarnya beban pajak yang ditanggung oleh produsen (BPP) adalah :
tp = t tk
Ket:
tp = Pajak Produsen
t = Besar pajak yang dikenakan pemerintah
tk = Pajak Konsumen
c) Pendapatan pemerintah dari dari pajak
T = Qe x t
Ket:
T = pajak yang diterima pemerintah
Qe = Jumlah barang keseimbangan
t = Besar pajak yang ditetapkan
Contoh soal:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 Q, sedangkan
penawarannya P = 3 + 0,5Q. Barang tersebut dikenakan pajak sebesar 3 per unit.
a. Berapa harga dan jumlah keseimbangan sebelum pajak?
b. Berapa harga dan jumlah keseimbangan setelah pajak?
c. Bagaimana kurva keseimbangannya?
d. Berapa beban pajak yang ditanggung konsumen?
e. Berapa beban pajak yang ditanggung produsen?
f. Berapa pendapatan pajak yang diterima oleh pemerintah?
Jawab:
Permintaan : P = 15 - Q
Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0,5Q
Penawaran setelah pajak : P = 3 + 0,5Q + 3
10
= 6 + 0,5Q
a. Keseimbangan sebelum pajak
15 Q = 3 + 0,5Q
12 = 0,5Q
Q =8
P = 15 8 = 7
P = 7 dan Q = 8
b. Keseimbangan setelah pajak
15 Q = 6 + 0,5Q
9 = 0,5Q
Q =6
P = 15 6 = 9
P = 9 dan Q = 6
c. Kurva keseimbangan
tk = 9 7 = 2
e. Pajak yang ditanggung oleh produsen
tp = t tk
tp = 3 2 = 1
f. Pajak yang diterima pemerintah
T = Qe x t
T = 6 x 3 = 18
4.4 Pengaruh Subsidi
Subsisdi yang diberikan atas produsen suatu barang menyebabkan harga jual
barang tersebut menjadi lebih rendah. Dengan adanya subsidi, produsen merasa ongkos
produksiny menjadi lebih kecil sehingga ia bersedia menjual lebih murah. Akibatnya
harga keseimbangan yang tercipta di pasar lebih rendah daripada harga keseimbangan
sebelum atau tanpa subsidi dan jumlah keseimbangannya menjadi lebih banyak.
11
Oleh karena penentuan besar kecilnya subsidi yang diterima produsen secara
teoritis didasarkan pada sifat dan derajat elsatisitasnya, maka secara matematis dapat
juga dirumuskan suatu model sebagai berikut :
a) Besarnya bagian dari subsidi yang diterima secara tidak langsung oleh konsumen :
sk = Pe Pe
Ket:
sk = Subsidi yang tidak langsung diterima konsumen
Pe = Harga keseimbangan sebelum subsidi
Pe = Harga keseimbangan setelah subsidi
b) Bagian subsidi yang dinikmati oleh produsen :
sp = s - sk
Ket:
sp = subsidi produsen
s = besarnya subsidi per unit barang
tk = Subsidi yang tidak langsung diterima konsumen
c) Jumlah subsidi yang dibayarkan pemerintah :
S = Qx s
Ket.:
S = Subsidi dari pemerintah
Q = jumlah barang terjual setelah subsidi
s = besarnya subsidi per unit barang
Contoh soal:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 Q, sedangkan
penawarannya P = 3 + 0,5Q. Barang tersebut mendapat subsidi sebesar 1,5 per unit.
a. Berapa harga dan jumlah keseimbangan sebelum subsidi?
b. Berapa harga dan jumlah keseimbangan setelah subsidi?
c. Bagaimana kurva keseimbangannya?
d. Berapa subsidi yang diterima konsumen?
e. Berapa subsidi yang diterima produsen?
f. Berapa pengeluaran pemerintah untuk subsidi?
Jawab:
Permintaan : P = 15 - Q
Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0,5Q
Penawaran setelah pajak : P = 3 + 0,5Q 1,5
= 1,5 + 0,5Q
a. Keseimbangan sebelum subsidi
15 Q = 3 + 0,5Q
12 = 0,5Q
Q =8
12
P = 15 8 = 7
P = 7 dan Q = 8
b. Keseimbangan setelah subsidi
15 Q = 1,5 + 0,5Q
13,5 = 0,5Q
Q =9
P = 15 9 = 6
P = 6 dan Q = 9
c. Kurva keseimbangan
sk = 7 6 = 1
e. Subsidi yang diterima produsen
sp = t tk
sp = 1,5 1 = 0,5
f. Subsidi yang dikeluarkan pemerintah
S = Qe x s
S = 9 x 1,5 = 13,5
13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Elastisitas silang harga dari permintaan mengukur berapa banyak perubahan
jumlah permintaan suatu barang ketika barang yang lain mengalami perubahan harga.
Metoda perhitungan untuk elastisitas yaitu persentasi jumlah barang dibagi persentasi
harga. Pajak dan subsidi dapat mempengaruhi keseimbangan pasar.
5.2 Saran
Dengan rumus-rumus yang hampir sama maka diharapkan untuk mengerti dan
memahami semua rumus agar memudahkan dalam mengerjakan soal-soal. Penulis sadar
pembahasan mengenai elastisitas dalam makalah ini tentunya masih banyak terdapat
kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya. Untuk itu jika ada kesalahan dalam
pembahasan penulis mohon maaf sebesar-besarnya.
14
Daftar Pustaka
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/espa4111/menu1/elastisitas_harga_permintaan.html
http://suharyanto.files.wordpress.com/2008/03/elastisitas.pdf
http://latifahlia.blogspot.com/2013/03/makalah-ekonomi-mengenai-elastisitas.html
http://diananofree.blogspot.nl/2011/3/elastisitas-silang.html
15