You are on page 1of 13

KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Hendi Nurul Prasticia Lumban Gaol
NIM :160206015

DOSEN PENGAJAR :
Ns. JOHANSEN HUTAJULU, AP, S.Kep, M.Kep

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-
NYA, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudulKeseimbangan
Asam dan Basa

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca. Dan pada kesempatan ini pula kami mengucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing dan teman- teman yang telah ikut berpartisipasi dalam penulisan makalah
ini sehingga selesai tepat pada waktu nya.

Demikianlah makalah ini kami tulis semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, akhir
kata kami ucapkan terima kasih.

Medan, 25 Oktober 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan.......................................................................1
BAB II ANALISA KASUS & PEMBAHASAN..................................2
2.1 Kasus........................................................................................ 2
2.2 Pembahasan.............................................................................2
BAB III Penutup.....................................................................5
3.1 Kesimpulan...............................................................................5
3.2 Saran........................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA..6
LAMPIRAN SUMBER...7
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cairan tubuh adalalah cairan suspense sel di dalam tubuh makhluk yang memiliki fungsi
fisiologis tertentu. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu
(zat terlarut). Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting,
yaitu: volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ektrasel. Ginjal mengontrol volume
cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas
cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan
keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan urine sesuai kebutuhan untuk
mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut. Tubuh
manusia tersusun kira-kira 50%-60% cairan.

1.2. Tujuan Penulisan

Mampu memahami kasus pengkajian


Memahami fungsi keseimbangan asam dan basa
Bersifat ilmu pengetahuan yang mendidik dan membangun
BAB II
ANALISA KASUS DAN PEMBAHASAN

2.1 Analisa Kasus


Seorang anak yang menderita diare dapat dikatakan akibat dari kehilangan
cairan.Bahkan bila diare berlangsung akut terjadi penyulit seperti asidosis metabolic. Inilah
yang menyebabkan penderita diare akut akan meninggal. Pada bayi/ anak diare yang
mengalami anoreksia, terjadi peninggalan kadar asam organic pada darah karena pemecahan
lemak dan protein tubuh untuk memenuhi kebutuhan kalori. Hal ini menyebabkan asidosis
metabolic dengan anion gap meninggi.

2.2 Pembahasan
1. Pengertian Asidosis Metabolik

Adalah penurunan pH arteri akibat masalah non-respirasi. Asidosis metabolic


ditandai dengan penimbunan asam tidak menguap.

2. Penyebab Asidosis Metabolik


Asidosis metabolic dapat timbul apabila terjadi peningkatan produksi asam-
asam yang tidak mudah menguap, penurunan klirens ginjal atas asam-asam yang tidak
mudah menguap, atau bikarbonat.

Asam yang Tidak Mudah Menguap


Asam yang tidak mudah menguap antara lain adalah asam laktat yang
terbentuk selama hipoksia lama, keton yang dihasilkan sebagai suatu produk
sampingan metabolisme lemak pada pasien diabetes,dan asam-asam yang
berasal dari over dosis obat misalnya salisilat (suatu produk metabolism
aspirin) peningakatan pembentukan asam manapun dari asam-asam ini dapat
menimbulkan asidosis metabolic. Metabolisme protein yang berlebihan selama
kelaparan atau malnutrisi protein juga dapat menyebabkan produksi asam
yang tidak mudah menguap.

Penurunan Klirens Ion Hidrogen oleh Ginjal


Penurunan kliren ion hydrogen oleh ginjal terjadi pada gagal ginjal
atau apabila terjadi gangguan pada aliran darah ginjal. Akibat keadaan itu,
gnjal yang dalam keadaan normal akan menyerap ulang semua bikarbonat
yang difiltrasi dan secara aktif mensekresikan ion hydrogen ke dalam urine,
tidak dapat melakukan hal-hal tersebut, sehingga terjadi penimbunan ion
hydrogen. Penimbunan zat-zat sisa bernitrogen, misalnya urea pada gagal
ginjal atau hipoksia gunjal, akan mengasamkan darah.
Hilang Bikarbonat
Hilangnya bikarbonat dapat terjadi apabila fungsi ginjal menurun
karena ginjal gagal menyerap ulang bikarbonat. Hilangnya bikarbonat, suatu
basa menyebabkan asidosis. Kadar bikarbonat juga turun pada diare kronis
karena bikarbonat terkonsentrasi dalam sekresi usus. Kadar klorida ekstrasel
yang tinggi (hiperkloremia) menyebabkan asidosis metabolic karena ion-ion
bikarbonat masuk ke dalam sel. Metabolik asidosis jenis ini disebut asidosis
hiperkloremik.

3. Kompensasi untuk Asidosis Metabolik


Apabila asidosis disebabkan oleh gangguan metabolic, maka terjadi
kompensasi respirasi. Kompensasi untuk asidosis metabolic berupa ekspirasi lebih
banyak karbon dioksida oleh paru, melalui peningkatan kecepatan dan kedalaman
pernapasan. pH plasma akan kembali ke tingkat normal. Respirasi yang terjadi selama
asidosis metabolic akibat ketoasidosis diabetes disebut pernapasan kussmaul.
Kompensasi respirasi dapat muncul hamper segera setelah awitan asidosis.
Keberhasilan kompensasi respirasi bergantung pada keparahan asidosis. Untuk
asidosis metabolic yang disebabkan oleh penyakit ginjal, ginjal juga melakukan
kompensasi dan mengekresiakan lebih banyak asam.

4. Gambaran Klinis
Lemah dan keletihan akibat gangguan fungsi otot
Anoreksia, mual, dan muntah
Kulit yang hangat memerah karena penurunan sensitif pH sebagai respons
vascular terhadap rangasangan simpatis.
Apabila asidosis metabolic disebabkan oleh ketoasidosis diabetes, maka
terdapat manifestasi lain berupa :
- Bau napas keton (seperti buah)
- Anoreksia, mual dan muntah, nyeri koma
- Pernapasan Kussmaul
- Penurunan tingkat kesadaran hingga abdomen
Apabila asidosis metabolic disebabkan disebabkan oleh gagal ginjal kronis,
maka terdapat manifestasi lain berupa pruritus (gatal).
Apabila asidosis metabolic disebabkan oleh diare, maka terdapat manifestasi
lain berupa :
- Tanda-tanda dehidrasi termasuk penurunan tekanan darah dan
penurunan turgor kulit.
- Nyeri dan kram abdomen
- Tinja encer dan sering

5. Perangkat Diagnostik
Analisa gas darah memperlihatkan penurunan kadar bikarbonat kurang dari 22
miliekuivalen per liter (karena penurunan bikarbonat adalah penyebab
langsung asidosis atau mencerminkan suatu peningkatan konsentrasi ion
hydrogen).
Karena kompensasi respirasi timbul segera, maka kadar karbon dioksida akan
turun dengan cepat, mencerminkan kenyataan bahwa paru meningkatkan
kecepatan pernapasan untuk mengeluarkan lebih banyak asam. Tekanan
parsiaal karbon dioksida kurang dari 35 mmHg. Respirasi akan cepat dan
dalam.
Apabila kompensasi respirasi berhaasil, maka pH plasma akan rendah tetapi
berada dalam rentang normal. Apabila kompensasi tidak berhasil, msks Ph
plasma akan mencerminkan keasaman plasma yang tinggi dan akan kurang
dari 7,35 , bahkan pada saat terjadi penurunan karbon dioksida. pH urine akan
asam apabila fungsi ginjal normal, karena ginjal akan berusaha
mengeksresikan lebih banayak asam untuk memulihkan pH ke tingkat normal.
Apabila asidosis metabolic disebabkan oleh ketoasidosis diabetes maka
terdapat petunjuk diagnostic lain berupa :
- Peningkatan glukosa darah dan urine
- Ketonuria dan penurunan pH urine
Apabila asidosis disebabkan oleh gagal ginjal kronis, maka terdapat petunjuk
diagnostic lain berupa :
- pH urine hanya sedikit asaam atau non-asam
- Peningkatan hanya nitrogen urea darah (BUN), mencerminkan
katabolisme (penguraian) protein yang berlebihan dan penurunan
GFR.

6. Komplikasi
Apabila asidosis metabolic disebabkan oleh gagal ginjal kronis, konplikasi
dapat berupa osteodistrofi (penguraian tulang akibat penyakit ginjal) dan
ensefalopati ginjal.
Apabila pH kurang dari 7,0 maka dapat terjadi distrima jantung. Hal ini terjadi
akibat perubahan dalam hantaran jantung, yang timbul sebagai respons
langsung terhadap penurunan pH, dank arena efek peningkatan konsentrasi
ion hydrogen pada kalium plasma dan intrasel.

7. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan untuk asidosis metabolic secara spesifik didasarkan pada
pengobatan penyebab gangguan.
Pada pasien yang menderita penyakit gunjal, penatalaksanaan harus mencakup
pemberian basa yang berlebihan dalam makanan.
Mungkin diperlukan pemberian natrium bikarbonat untuk meningkatkan Ph
secara cepat apabila pasien berisiko meninggal. Prosedur ini harus dilakukan
secara berhati-hati karena infus natrium bikarbonat dapat menyebabkan
pembengkakan otak.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Segala sesuatu yang terdapat di dalam tubuh manusia baik itu menyangkut dalam hal
apapun itu, haruslah seimbang tanpa ada membedakan sesuatu yang berlebih sesuai
kebutuhan yang mencakup dalam anatomi dan fisiologi manusia.

B. Saran

Semoga dengan selesainya makalah ini diharapkan agar para pembaca khususnya
mahasiswa universitas sari mutiara Indonesia dapat lebih mengetahui dan memahami
tentang Keseimbangan Asam & Basa Gagal Ginjal. Dan dapat mengaplikasikannya dalam
dunia keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

J.Carwin.elizabeth.2009.Hal 758-761.Patofisiologi, Jakarta: TIM


LAMPIRAN

You might also like