You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi memiliki tujuan memberikan informasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Akuntansi merupakan media komunikasi, dalam pelaporan hal tertentu
seperti sumber daya alam biasanya dilaporkan secara sukarela kecuali pembuat laporan
keuangan menyakini bahwa si penerima informasi akan berperilaku sebagaimana yang
diinginkan sebagai tujuan pelaporan.
Dalam organisasi manajer biasanya memiliki hak untuk mengharuskan bawahannya
melaporkan aspek aspek yang harus dilaporkan dalam kinerja mereka. Setiap orang yang
terlibat dalam penyusunan laporan akuntansi perlu memahami dampak yang mungkin
ditimbulkan dari persyaratan pelaporan terhadap perusahaan.
Pembuat laporan akuntansi dapat dengan sengaja melaporkan informasi palsu,
informasi yang tidak akurat. Guna memastikan keandalan dari informasi akuntansi yang
dilaporkan adalah fungsi penting dari audit keuangan, persyaratan pelaporan dapat
mempengaruhi perilaku pelapor dalam beberapa cara.
Antisipasi penggunaan informasi dilakukan oleh pembuat informasi untuk mencari
tahu reaksi yang akan terjadi dari penerima informasi atas informasi tersebut, sehingga
dampak negative dari informasi dapat diminimalisir.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini. Yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana syarat-syarat dalam pelaporan?
2. Bagaimana persyaratan pelaporan mempengaruhi perilaku?
3. Bagaimana dampak dari persyaratan pelaporan?
4. Bagaimana penilaian dampak terhadap pengirim informasi?

1.3 Tujuan

1 | Akuntansi Keperilaku an
Adapun tujuan dari penyusunan paper ini adalah agar dapat memenuhi dan melengkapi
tugas mata kuliah akuntansi keperilakuan, sehingga membantu efektifitas pembelajaran
khususnya pada akuntansi keperilakuan di bab 13, mengetahui syarat-syarat dalam pelaporan,
mengetahui persyaratan pelaporan yang dapat mempengaruhi perilaku, mengetahui dampak-
dampak dari persyaratan pelaporan, dan mengetahui penilaian dampak terhadap pengirim
informasi.

1.4 Manfaat
1.4.1 Dapat mengetahui dan memahami syarat-syarat dalam pelaporan
1.4.2 Dapat mengetahui dan memahami persyaratan pelaporan yang dapat mempengaruhi
perilaku
1.4.3 Dapat mengetahui dan memahami dampak-dampak dari persyaratan pelaporan
1.4.4 Dapat mengetahui dari adanya penilaian dampak terhadap pengirim informasi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Syarat-syarat Pelaporan

Dunia saat ini penuh dengan persyaratan untuk melaporkan informasi kepada orang
lain tentang siapa atau apa kita ini, bagaimana kita menjalankan hidup kita, bagaimana kita
mengerjakan pekerjaan kita ,dan seterusnya. Hal-hal ini pada umumnya sering disebut
sebagai persyaratan pelaporan. Kebanyakan riset tentang akuntansi keperilakuan mengenai
dampak informasi telah memfokuskan pada bagaimana penerima menggunakan informasi

2 | Akuntansi Keperilaku an
yang dilaporkan guna membuat penilaian dan atau keputusan. Sehingga penting sekali untuk
memahami bahwa dampak persyaratan pelaporan terhadap perilaku dari mereka yang
diharuskan untuk memberikan laporan informasi tertentu musti dikaji. Istilah pelapor dan
pengirim akan digunakan secara bergantian dan mengacu pada individu, orgaisasi atau
kelompok lain yang diharuskan untuk melaporkan informasi.

Intisari dari pelaporan akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang memiliki
implikasi keuanganatau manajemen. Karena pengumpulan dan pelaporan informasi
mengonsumsi sumberdaya, biasanya hal yang mana tidak dilakukan dengan suka rela kecuali
pelapor yakin bahwa hal ini memberikan si penerima informasi berperilaku sebagaimana
yang diinginkan pelapor. Yang mana pula kebanykan dari informasi akuntasi digunakan dan
dikomunikasikan hanya karaena seserang memiliki posisi kekuasaan.

Informasi pula yang dilaporkan adalah bagian yang penting dari proses pengendalian
organisasi. Tanpa informasi, manajer, kreditor dan pemilik tidak dapat mengatakan apakah
segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana aau apakah tindakan korektif diperlukan.
Meskipun alternatif seperti pengamatan langsung dan audit kadang kala digunakan, informasi
ang dilaporkan adalah cara paling umum untuk memperoleh informasi yang digunakan untuk
pengendalian. Adalah penting untuk memahami dampak dari persyaratan pelaporan karena
kelaziman dan biayanya.

Persyaratan pelaporan dikenakan dan dipaksakan oleh beraneka ragam prang dan
organisasi dengan cara yang beraneka rupa. Dalam organisasi, manajer biasanya memiliki
hak untuk mengharuskan bawahannya melaporkan aspek mana pun dari kinerja pekerjaan
mereka. Apakah mereka dapat melaksanakan persaratan semacam itu dengan efektif adalah
kurang jelas dan bergantung pada sejumlah faktor organisasional, dan mungkin pribadi.
Perusahaan-perushaan ang dimiliki oleh publik diharuskan untuk melaporkan secara
ekstensif kepada BAPEPAM dan publik untuk status keuangan dan operasinya. Setiap orang
ang terlibat dalam perancangan atau penggunaan sistem informasi perlu memahami dapak
yang mungkin daripersyaratan pelaporan terhadap pengirim informasi, serta bagaimana
memprediksikan dan mengidentifikasikan dampak semacam itu.

2.2 Bagaimana Persyaratan Pelaporan Mempengaruhi Perilaku

3 | Akuntansi Keperilaku an
Gagasan bahwa persyaratan pelaporan mempengaruhi perilaku pelaporan bukanlah
sesuatu yang baru atau bagi manajemen dan akuntansi. Para psikolog sangat menyadari
bahwa orang dapat merespon terhadap tuntunan dari situasi eksperimental dengan
keperilakuan secara berbeda dengan apa ang mereka lakukan dalam situasi lain. Sementara
psikolog eksperimental mencoba untuk menghindari hal itu krena orientasi dan riset mereka.
Manajer dan badan reguer secara aktif mencoba untuk memberikan tuntunan kepada orang
lain guna membuat mereka berperilaku dengan cara tertentu. Manajer dan badan regulasi
menggunakan persyaratan pelaporan baik menggunakan tuntutan seacam itu dan untuk
menediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengevaluasi prilaku dan kinerja.

Diakui bahwa pengiriman mungkin saja dengan sengaja melaporkan informasi palsu
yaitu mereka dapat saja berbohong. Informasi yang tidak akurat juga dapat dilaporkan
dengan sembrono karena sistem informasi yang tidak memadai. Guna memastikan informasi
yang yang dilaporkan adalah fungsi penting dari audit laporan keuangan dari audit laporan
keuangan oleh akuntan publik independen yag bersertifikasi dari audit oleh staf yang hanya
bertanggungjawab kepada manajemen puncak, untuk mengecek para bawahan ditempat oleh
atasan, dan kunjungan lapangan oleh para penyandang dari badan layanan sosial. Suatu
mekanisme untuk memastikan integritas informasi yang dilaporkan adalah bagian yang
dilaporkan adalah bagian yang penting dari atas persyaratan pelaporan manapun.

Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi prilaku pelaporan dalam beberapa cara.


Bentuk lain dari pegukuran yang digunakan dalam organisasi seperti audit dan pengamatan
langsung, juga memiliki banyak dampak ang sama terhadap persyaratan pelaporan, setelah
dampak spesifiknya sendiri.

2.2.1 Antisipasi Penggunaan Informasi

Ketika persyaratan pelaporan dikenakan, adalah umum bagi si pengirim untuk


paling tidak berfikir, jika tidak bertanya mengapa mereka menginginkan informasi
ini? Bagaimana ereka akan menggunakannya?. Si pengirim ingin mengetahui apakah
di penerima akan mengambil sutu tindakan yang berkaitan dengan, atau memiliki
pendapat mengenai si pengirim karena informasi yang dilaporkan tersebut. Karena si
penerima menggunakan informasi ang dilaporkan sebagai suatu dasar untuk evaluasi

4 | Akuntansi Keperilaku an
kinerja dan penilaian lainnya, pertimbangan si pengirim mengenai penggunaan ang
mungkin sangat berdasar.

Pengirim menggunakan persyaratan pelaporan itu sendiri, bersama-sama dengan


informasi lainnya, untuk mengantisipasi bagaimana penerima akan bereaksi terhadp
informsi yang dilaporkan. Karena orang pada umumnya bereaksi dengan cara-cara yang
mereka yakin akan mengarah pada hasil yang mereka inginkan, pengiriman informasi
tersebut mencoba untuk menyimpulkan bagaimana penerimaan informasi akan
menggunakan dan bereaksi pada informasi akan menggunakan dan bereaksi terhadap
informasi yang disediakan.

Persyaratan pelaporan kemungkinan besar akan mempengaruhi perilaku


pengirim ketika informasi yang dilaporkan merupakan deskripsi mengenai prilaku
pengirim atau sesuatu yang dipengaruhi oleh si pengirim atau sesuatu untuk mana si
pengirim bertanggung jawab. Bagaimana informasis yang dilaporkan berkaitan dengan
pengiriman adalah penting? Semakin informasi yang dilaporkan mencerminkan sesuatu
yang dapat dikendalikan oleh si pengirim akan dimodifikasi. Pengirim dapat merassa
cukup pasti bahwa perubahan dalam prilaku akan mengarah pada perubahan dalam
perilaku akan mengarah pada perubahan yang diinginkan dalam informasi yang
dilaporkan.

Dalam konteks manjemen pengiriman sering kali dianggap bertanggung jawab


untuk mengendalikan hal-hal yang juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain yang
tidak dapat dikendalikan oleh si pengirim. Misalnya saja, perekonomian dpat secara
signifikan mempengaruhi penjualan uatu divisi dan tentu saja tidak dapat di kendalikan
oleh manajer divisi. Meskipun prinsip akuntansi manajemen untuk membuat manajer
bertanggung jawab hanya untuk hal-hal unruk mana mereka memiliki kemampuan
untuk mengendalikan, tidak mudah untuk benar-benar mengetahui seberapa banyak
hasil dari sekarang yang disebabkan oleh tindakan pengiriman dibandingkan oleh faktor
lain. Ketika banyak faktor diluar prilaku pengirim mempengaruhi suatu hasil,
kemungkinan besar pengiriman tidak akan mengubah prilakunya guna menghasilkan
informasi berbeda yang di laporkan dengan dua alasan. Pertama pengiriman mungkin

5 | Akuntansi Keperilaku an
tidak mengetahui bagaimana untuk berperilaku guna mencaapai hasil dan informasi
yang diinginkan. Kedua sering kali ada kemungkinan untuk menyalahkan faktor-faktor
lain atas hasil yang dicapai ketika si pengirim ditanyakan mengenai hal itu.

2.2.2 Prediksi si Pengirim mengenai Penggunaan si Pemakai

Kadang kala, penerima menyatakan secara jelas bagaimana mereka


menginginkan si pengirim untuk berperilaku. Tetapi sering kali, penerima tidak
menginginkan atau menginginkan banyak hal lain yang sulit untuk dicapai secara
simultan, seperti laba jangka pendek yang tinggi, pertumbuhan jangka panjang yang
baik, atau citra publik yang bagus. Jika si pengirim bertanggung jawab kepada si
penerima, maka si pengirim ingin berperilaku dalam cara-cara yang akan
menyenangkan si penerima. Apa yang harus dilaporkan oleh pengirim adalah suatu
tanda bagi pengirim, sebelum tindakan diambil, mengenai tindakan dan hasil manakah
yang penting bagi si penerima.

Kadang kala, seseorang merasa pasti mengenai bagaimana penerima akan


menggunakan informasi, sementara pada waktu-waktu lain, seseorang tidak merasa
pasti mengenai bagaimana informasi tersebut akan digunakan. Jika setiap orang selalu
jelas dan jujur mengenai bagaimana informasi tersebut akan digunakan, maka akan
terdapat lebih sedikit masalah, walaupun tetap masih ada kemungkinan bahwa
informasi tersebut akan digunakan dalam cara-cara yang tidak dimaksudkan ketika
pertama kali informasi tersebut diminta. Dalam kasus ini, pelapor memiliki pekerjaan
sulit untuk menebak kapan dan bagaimana informasi tersebut akan digunakan.
Kemungkinan besar, mereka akan mendasarkan prediksi pada bagaimana informasi
yang dilaporkan digunakan dalam situasi yang serupa, atau bagaimana mereka akan
menggunakannya jika mereka ada pada posisi si peminta informasi.

Kadang kala, ketika orang telah menyatakan dengan jelas mengenai bagaimana
mereka berencana untuk menggunakan informasi yang dilaporkan, mereka secara
aktual menggunakan informasi tersebut dengan cara-cara yang mereka indikasikan atau
janjikan tidak akan gunakan. Anda mungkin telah ditempatkan pada posisi ini oleh
seseorang yang mengorek informasi dari Anda dengan janji bahwa informasi tersebut

6 | Akuntansi Keperilaku an
tidak akan disebarkan atau digunakan terhadap Anda kemudian, hanya untuk
menemukan bahwa ternyata mereka memang menyebarkannya atau bahkan mereka
menggunakan informasi tersebut pada setiap argumentasi dengan Anda.

Kasus lainnya adalah jelas dari respons penerima atau kurangnya respons
penerima bahwa mereka berdua tidak menggunakan informasi yang dilaporkan seperti
yang mereka katakan. Anekdot klasik mengenai hal ini adalah mahasiswa mengetik
alamat yang panjang di tengah-tengah suatu makalah untuk menambah ketebalannya.
Makalah tersebut dikembalikan dengan suatu nilai, tetapi tanpa indikasi bahwa dosen
tersebut telah melihat hal itu.

Banyak manajer akan mengakui bahwa mereka tidak memiliki waktu untuk
menggunakan seluruh informasi yang mereka terima mengenai perilaku bawahannya.
Dalam banyak kasus, bawahan mereka tampaknya benar-benar menyadari bahwa
atasannya tidak menggunakan informasi tertentu yang dilaporkan, dan mereka
bertindak sesuai dengan itu. jika kegunaan yang dimaksudkan tidak dinyatakan dengan
jelas, maka pengirim akan menggunakan pengalaman masa lalunya dalam situasi
serupa dan keyakinan lainnya mengenai penerima dan situasi guna membuat estimasi
terbaik mereka mengenai bagaimana informasi yang dilaporkan akan benar-benar
digunakan.

2.2.3 Insentif/Sanksi

Kekuatan dan sifat dari kekuasaan penerima terhadap pengirim adalah penentu
yang penting mengenai seberapa besar kemungkinan bahwa sipengirim akan mengubah
perilakunya. Semakin besar potensi yang ada bagi sipenerima, untuk memberikan
penghargaan atau sanksi kepada sipengirim, semakin hati-hati sipengirim akan
bertindak dalam memastikan bahwa informasi yang dilaporkan dapat diterima oleh si
penerima.

2.2.4 Penentuan Waktu


Waktu adalah faktor penting dalam menetukan apakah persyaratan pelaporan
akan menyebabkan perubahan dalam perilakupengirim atau tidak. Supaya persyaratan

7 | Akuntansi Keperilaku an
pelaporan dapat menyebabkan pengirim mengubah perilakunya, ia harus mengetahui
persyaratan pelaporan tersebut sebelum ia bertindak. Jika persyaratan pelaporan hanya
terjadi setelah pengirim telah bertindak, maka tidak ada peluang untuk mengubah
perilaku masa lalu

2.2.5 Strategi Respons iteratife


Ketika suatu persyaratan pelaporan baru dikenakan, strategi yang paling murah
adalah untuk terus berperilaku seperti biasa, melaporkan sejujurnya perilaku tersebut,
dan menunggu reson dari penerima. Jika tidak ada respon, maka strategi tersebut dapat
diteruskan.

2.2.6 Pengaruh Perhatian


Dampak mengarahkan perhatian dapat dianggap sebagai dampak dari
pencatatandan bukannya dampak dari pelaporan informasikarena dampak tersebut
timbul dari kepentingan pengirim itu sendiri dan tidak bergantung pada informassi yang
dilaporkan kepada siapapun. Tetapi, dampak tersebut dipertimbangkan karena dapat
terjadi sebagai respon terhadap persyaratan pelaporan dari luar, meskipun hal tersebut
juga dapat terjadi tanpa adanya persyaratan tersebut.

2.3 Dampak dari Persyaratan Pelaporan


Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku disemua bidang seperti :
2.3.1 Akuntansi Keuangan
Badan-badan yang berwenang dalam akuntansi keuangan di Amerika Serikat,
termasuk Securities Exchange Commission (SEC), Financial Accounting Standards
Board (FASB), dan Financial Executive Research Foundation (FERF), telah mengakui
dampak potensial yang dimiliki oleh persyaratan pelaporan terhadap perilaku korporat.
FASB dan FERF baru-baru ini mulai mendorong dan mendukung investigasi mengenai
dampak semacam itu dan mempertimbangkannya secara eksplisit dalam proses
penetapan standar.
2.3.2 Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan keperilakuan merupakan bidang yang relative masih
belum di eksplorasi. Tetapi, bidang tersebut tentu saja merupakan bidang yang
sensitive dalam kaitannya dengan persyaratan pelaporan. Beberapa orang bahkan
percaya bahwa persyaratan pelaporan pajak yang sekarang melanggar hak

8 | Akuntansi Keperilaku an
konstitusional. Umumnya dipandang bahwa persyaratan pelaporan pajak adalah rumit
dan sulit bagi banyak pembayar pajak.
2.3.3 Akuntansi Sosial
Hanya seditkit saja yang diketahui mengenai dampak dari akuntansi sosial
terhadap pengirim informasi. Masih terdapat relative sedikit akuntansi sosial bagi
public, dan kebanyak riset mengenai hal itu berkaitan dengan dampak terhadap
penerima dari informasi yang dilaporkan. Karena akuntansi sosial eksternal masih
bersifat sukarela, maka tidak terdapat dampak apapun terhadap pelaporan secara
sukarela.
2.3.4 Akuntansi Manajemen
Manajemen dapat memberlakukan persyaratan pelaporan internal apapun yang
diinginkannya kepada bawahan. Pos0pos yang dilaporkan secara internal dapat bersifat
keuangan, operasional, sosial, atau suatu kombinasi.

2.4 Penilaian Dampak Terhadap Pengirim Informasi


Terdapat banak cara untuk menilai dapak dari persaratan pelaporan terhadp
pengiriman informasi. Yang paling tersedia adalah pegambilan keputusan deduktif, yang
melibatkan pemikirab secara hati-hati mengenai bagaimana persyaratan pelaporan akan
berinteraksi dengan kekuatan-kekuatan motivasional lainnya guna membentuk prilaku
manajer. Teknik ini sebaikna selalu digunakan sebelum memberlakukan suatu persyaratan
pelaporan.
Metode lain adalah dengan menyatakan kepada para pelapor mengenai prilaku
mereka. Suatu cara formal untuk melakukan hal ini adalah dengan survei, ang dapt terdiri
atas pertanyaan-pertanyaan sempit dengan kemungkinan tanggapan ang ditentukan atau atas
pertanyaan-pertanyaan luas dengan kemungkinan jawaban yang terbuka atau atas gabungan
dari keduanya. Metode ini hanya memberikan apa yang rela dan mampu diberikan oleh
pelapor kepada anda mengenai proporsi mereka sendiri atas prilaku dan reaksinya terhadap
persaratan pelapor. Pelapor bisa berfikir bahwa mereka telah mengubah prilaku mereka
dengan cara-cara atau jumlah yang sebenarnya tidak mereka lakukan, atau sebaliknya.

9 | Akuntansi Keperilaku an
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Sebagaimana dipahami bersama, masalah pokok dari proses akuntansi adalah
implikasi komunikasi informasi mengenai keuangan dan menajemen. Namum bukan hanya
pihak pelapor informasi saja yang memiliki harapan, pihak penerima informasi juga memiliki
harapannya sendiri lewat perilaku ditunjukkan pada informasi tersebut. Kedua belah pihak
masing-masing memiliki perilaku berbeda terhadap informasi yang sama. Dengan demikian,
untuk mencapai efektivitas komunikasi pihak penerima informasi harus menyadari perilaku
dari pihak pengirim informasi karena pihak pengirim informasi dapat bertindak disfungsional
terhadap informasi, oleh karena itu bentuk laporan yang menjadi bagian dari rangkaian
komunikasi perlu ditinjau mana kala membawa dampak negatife bagi proses komunikasi
informasi.

10 | A k u n t a n s i K e p e r i l a k u a n
DAFTAR PUSTAKA

Arfan Ikhsan Lubis, 2011, Akuntansi Keprilakuan . Edisi II. Salemba Empat ; Jakarta.

R.W.Ackerman,1973. How Companies Respond to Social Demands, Harvard Business Review


(Juli-Agustus).

D.F. Hawkins, 1969. Behavioral Implications of Generally Accepted Accounting Principles,


California Management Review, 12, No. 2 (Musim Dingin): hal 12-21.

V.F.Ridgway, 1956. Disfunctional Consequences of Perfomance Measurements,


Administrative Science Quartery 1, No.2 (September): hal. 240-47.

Siegel, Gary, dan Marcony H.R, 1989. Behavioral Accounting, South-Western Publishing co,
Cincinnatim Ohio.

http://qionkslife.blogspot.com/2011/09/tugas-makalah-mata-kuliah-akuntansi.html

11 | A k u n t a n s i K e p e r i l a k u a n
12 | A k u n t a n s i K e p e r i l a k u a n

You might also like