Professional Documents
Culture Documents
Bagian Pertama
ARTI DAN MAKNA GEREJA
Gereja adalah tempat tinggal ALLAH. Tempat Allah itu bisa berupa gedung / rumah / kemah dan bisa berupa umat
ALLAH atau Institusi.
b) Kemah Suci merupakan "tempat hukum Allah" (Keluaran 38:21), yaitu berisi Kesepuluh Hukum (Keluaran
25:10). Kesepuluh Hukum itu selalu mengingatkan mereka akan kekudusan Allah dan tuntutan-tuntutan-
Nya. Hubungan kita dengan Allah tidak pernah dapat dipisahkan dari ketaatan kepada hukum-Nya.
c) Di Kemah Suci inilah Allah menyediakan pengampunan dosa melalui korban darah (Keluaran 29:10-14).
Dengan demikian korban darah ini menunjuk kepada korban nyawa Kristus di kayu salib karena dosa umat
manusia (lihat Ibrani 8:1-2; 9:11-14).
d) Kemah Suci menunjuk ke sorga, yaitu ke tempat kudus sorgawi di mana Kristus, imam besar abadi kita,
hidup selama-lamanya untuk berdoa bagi kita (Ibrani 9:11-12,24-28).
e) Kemah Suci menunjuk kepada penebusan Allah yang terakhir ketika langit baru dan bumi baru akan
datang, yaitu ketika "kemah Allah (harafiah: Kemah Suci) ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam
bersama-sama dengan mereka" (Wahyu 21:3).
2. Gereja sebagai umat Allah (G) Gereja sebagai umat Allah / Persekutuan terbuka berarti :
a) Persekutuan semua orang di seluruh dunia yang percaya akan Yesus Kristus itu Putra Allah dan
satu-satunya Penyelamat kita.
b) Himpunan yang didalamnya terdapat Umat Allah, Tubuh Kristus dan Bait Roh Kudus ( bdk 1 Kor
10:32, 11:17-22, 15:9 ).
c) Himpunan orang-orang yang digerakan untuk berkumpul oleh Firman Allah, yakni berhimpun
bersama untuk membentuk Umat Allah dan yang diberi santapan dengan Tubuh Kristus menjadi
Tubuh Kristus.
Dasar Kitab suci
a) Korintus 6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam
kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu
sendiri? (Komuni Kudus)
b) Yohanes 14:20 Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam
Aku dan Aku di dalam kamu (Komuni Kudus)
c) Yohanes 15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat
berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak
berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
d) Matius 18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di
tengah-tengah mereka."
Model Gereja
1. Institusional
a) Orgnasisasi (lahiriah) yang berstruktur pyramidal tertata rapi.
b) Ada kepemimpinan yakni dari para tertahbis atau hierarki hampir identik dengan Gereja itu sendiri. Suatu
institusi, apalagi institusi besar seperti Gereja Katolik, tentu membutuhkan kepemimpinan yang kuat.
c) Hukum dan peraturan digunakan untuk menata dan menjaga kelangsungan suatu institusi. Suatu institusi,
apalagi yang berskala besar, tentu saja membutuhkan hukum dan peraturan yang jelas.
2. Gereja Umat Allah
a) Hidup persaudaraan karena iman dan harapan yang sama. Persaudaraan ini adalah persaudaraan kasih.
b) Semua umat ikut aktif dalam hidup menggereja.
c) Hukum dan peraturan memang perlu, tetapi dibutuhkan pulaperanan hati nurani dan tanggung jawab
pribadi.
d) Sikap miskin, sederhana dan terbuka. Rela berdialog dengan pihak mana saja, sebab Gereja yakin bahwa
di luar Gereja Katolik terdapat pula kebenaran dan keselamatan.
e) Terbuka bagi peran kharisma / karunia-karunia
Bagian Kedua
Bagian Ketiga
SIFAT-SIFAT GEREJA
Bagian Keempat
TUGAS-TUGAS GEREJA
B. DOA:
Arti : Doa berarti berdialog atau berkomunikasi dengan ALlah, sebagai ungkapan iman pribadi atau bersama-sama.
Mengapa kita Berdoa
a) Menjadi kuat : Lukas 22:40 Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu
jangan jatuh ke dalam pencobaan
b) Mendapat keselamatan : Matius 24:20 Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh
pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.
c) Keberhasilan : Matius 7:7. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
d) Persatuan dengan Allah : Kisah Para Rasul 22:17 Sesudah aku kembali di Yerusalem dan ketika aku
sedang berdoa di dalam Bait Allah, rohku diliputi oleh kuasa ilahi.
Doa yang Baik
a) Dengan hati yang bersih : Yohanes 15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di
dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
b) Penuh Iman dan Percaya : Markus 11:24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta
dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
c) Untuk kebaikan diri dan sesama : Yakobus 4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-
apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa
nafsumu.
d) Hati yang tulus dan bersih : I Timotius 2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-
laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.
e) Tidak putus asa dalam berharap : Lukas 18.2, kisah serang janda yang terus menerus meminta kepada
hakim untuk membela perkaranya. Kisah Abraham dan Sarai, Elisabeth dan Zakaria yang doanya terkabul
ketika sudah tua.
Fungsi Doa :
1. Mengkomunikasikan diri dengan kepada Allah
2. Mempersatukan diri dengan Allah.
3. Mengungkapkan cinta, kepercayaan dan harapan kepada Allah agar dapat melihat hidup dengan mata iman.
4. Mengangkat setiap harya sebagai doa yang hidup, yakni karya yang bersifat merasul dan menyelamatkan.
Syarat Doa yang baik
1. Didoakan dengan hati.
2. Berakar pada pengalaman hidup.
3. Berdoa dengan tulus (Jika engkau berdoa, masuklah kamarmuMatius 6:5-6)
4. Berdoa dengan cara sederhana dan jujur. ( doamu janganlah bertele-tele. Matius 6:7)
Jenis Doa
Bapa Kami adalah doa singkat yang sempurna. Di dalamnya mencakup jenis-jenis doa berikut :
Doa iman
Bapa kami yang ada di surga
Doa Pujian / Kemuliaan :
Dimuliakanlah nama-Mu.
Doa Pengharapan
Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Doa Permohonan.
Berilah kami rejeki pada hari ini.
Doa Tobat.
Dan ampunilah kesalah kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Doa permohonan / harapan.
Dan janganlah masukan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
B. SAKRAMEN:
Pengertian :
a) Asal kata : Sakramen berasal dari kata 'mysterion' (Yunani), yang dijabarkan dengan
kata 'mysterium' dan 'sacramentum' (Latin).Sacramentum dipakai untuk menjelaskan tanda yang kelihatan dari
kenyataan keselamatan yang tak kelihatan yang disebut sebagai 'mysterium'.
b) Kitab Suci : Dasar pengertian sakramen sebagai misteri/ 'mysterium' kasih Allah, yang diterjemahkan sebagai
"rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad... tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-
Nya" (Kol 1: 26, Rom 16:25). Rahasia/ 'misteri' keselamatan ini tak lain dan tak bukan adalah Kristus (Kol
2:2; 4:3; Ef 3:3) yang hadir di tengah-tengah kita (Kol 1:27).
d) Katekismus : mengutip perkataan St. Leo Agung :, "apa yang tampak pada Penebus kita, sudah dialihkan ke
dalam misteri-misteri-Nya"/ sakramen-sakramen-Nya.
Jadi Sakramen adalah: Tanda yang kelihatan untuk rahmat Allah yang tidak kelihatan; sebagai sarana keselamatan,
untuk menguduskan, membangun tubuh Kristus dan akhirnya mempersembahkan ibadah kepada Allah
(Sacrosanctum Consilium Art 59).
2. Tobat :
a. Makna : - Pemulihan hubungan pribadi dengan gereja / sesama.
- Pemulihan hubungan pribadi dengan Tuhan.
- Penyembuhan luka batin karena perasaan bersalah / berdosa.
b. Materi : berkat dan tanda salib dari Imam.
c. Forma : Atas nama Allah dan Gereja aku melepaskan Engkau dari dosamu, pergilah dalam damai, dan jangan
berbuat dosa lagi.
d. Pemberi : Imam yang diberi wewenang oleh Uskup.
3. Ekaristi
a. Makna : - Persatuan dengan Yesus Kristus
- Pengampunan dosa.
- Persekutuan dengan semua jemaat Allah.
- Puncak perayaan iman.
- Merayakan kembali pengurbanan Kristus di Salib.
b. Materi : Roti murni dan Anggur tak beragi.
c. Forma : - Ambillah dan makanlah, inilah tubuhku.
- Ambillah dan minumlah, inilah darahku, darah perjanjian baru dan kekal yang tumpahkan bagimu dan bagi
semua orang untuk pengampunan dosa.
- Lakukanlah ini sebagai peringatan akan daku.
d. Pemberi : Imam.
4. Krisma :
a. Makna : - Gereja mengakui pribadi telah dewasa dalam iman.
- Siap menerima tugas-tugas gereja, dan menggunakan karunia-karunia Roh Kudus sebagai imam, nabi dan
raja.
- Menerima Roh Kudus untuk tugas perutusan
b. Materi : Minyak Krisma (minyak zaitun murni).
c. Forma : Terimalah Roh Kudus.
d. Pemberi : Uskup atau bersama pastor yang diberi wewenang oleh uskup.
5. Perkawinan
a. Makna :
- Arti perkawinan katolik menurut KHK1983 kan.1055 1 adalah perjanjian (foedus) antara seorang laki-laki
dan seorang perempuan untuk membentuk kebersamaan hidup. Latar belakang definisi ini adalah dokumen Konsili
Vatikan II, Gaudium et Spes 48). GS dan KHK tidak lagi mengartikan perkawinan sebagai kontrak.Bertujuan untuk
: a) Bonum vitae kebaikan hidup bersama pasangan. b) Bonum prolis terbuka terhadap kelahiran anak dan
kebaikan hidup mereka. c) Bonum Coniugum: membentuk kebersamaan hidup.
b. Sifatnya : Monogami, sacramental dan tak terceraikan.
c. Forma : Janji perkawinan.
d. Materi : Ucapan janji dengan meletakan tangan di atas Kitab Suci dan Stola Imam.
e. Pemberi : Suami + Istri di hadapan saksi dan Imam.
6. Imamat :
a. Arti : Imamat berasal dari nama kitab ketiga kitab Taurat : Kejadian Keluaran Imamat Bilangan
Ulangan. Dalam bahasa Ibrani, imamat adalah wagyra = Ia memanggil (Imamat 1:1). Isi pokok kitab ini adalah
perintah Allah kepada Musa di gunung Sinai untuk umat Israel, yaitu tentang kesucian Tuhan, dan bagaimana
manusia harus hidup dan beribat agar dapat memelihara hubungan yang baik dengan Tuhan.
b. Makna : Sakramen imamat diberikan kepada seorang diakon untuk resmi menjadi imam, pemimpin dan
gembala umat yang tugas utamanya adalah menjaga kekudusan kawanannya dan menjaga kesatuan Gereja.
c. Materi : Urapan minyak tahbisan dan penumpangan tangan Uskup.
d. Forma : Doa pentahbisan.
Minyak suci tidak hanya diberikan untuk orang yang menjelang ajal melainkan kepada siapa saja yang ingin
mendapat kekuatan ketika sedang sakit, misalnya: menjelang operasi, menjelang persalinan, asalkan sakramen
tersebut tidak diobralkan, misalnya untuk sakit luka lecet, untuk sakit pilek dan batuk, dll. Kategori sakit berat
adalah situasi di mana hanya pertolongan Allah semata yang kita harapkan, sedangkan medis bisa saja gagal.
C. SAKRAMENTALIA
Sakramentalia adalah berkat suci yang diberikan Tuhan melalui gerejanya pada orang atau barang / benda yang
kemudian menjadi suci yang di dalamnya menjadi tanda berkat Allah. Dalam Kisah Para Rasul 19:12 diceritakan
kekuatan benda / barang yang telah dikuduskan tersebut : Bahkan orang membawa saputangan atau kain yang
pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan
keluarlah roh-roh jahat.
Berikut jenis sakramentalia :
- Pemberkatan orang, benda/ barang, alat rohani : pemberkatan ibu hamil, anak-anak, orang yang berulang
tahun, berkat menghadapi ujian, motor / mobil baru, rumah, patung, Rosario, kitab suci, dll.
- Pemberkata dalam arti tahbisan rendah : pemberkatan untuk orang atau benda untuk keperluan liturgis.
Misalnya, pemberkatan / tahbisan lector akolit, katekis, prodiakon, kapel, gereja, lonceng gereja, altar, minyak suci,
air babtis, dll.
D. DEVOSI
Devosi (latin : devotion = penghormatan) adalah bentuk-bentuk penghormatan atau kebaktian khusus kepada rahasia
kehidupan Yesus, misalnya devosi (penghormatan) kepada Hati Kudus Yesus, devosi kepada Allah yang maha
Rahim, jalan salib, Devosi kepada Sakramen Maha Kudus. Atau devosi kepada orang-orang kudus, misalnya devosi
kepada Bunda Maria, kepada santa-santo pelindung.
II. GEREJA YANG MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA (KERYGMA).
Latar belakang:
Kristus adalah Allah yang hadir di muka bumi untuk memulihkan cinta-Nya yang telah lama diabaikan oleh
manusia. Kristus sekaligus menunjukan sifat Allah yang maha cinta melebihi sifat maha adil-Nya. Begitu banyak
perbuatan kasih yang dibuat Yesus. Yesus memperkenalkan kembali nilai-nilai utama: cinta kasih, keadilan,
kesederhanaan untuk berbagi, kedamaian, kesetaraan manusia, kejujuran, kebenaran. Namun akhirnya dia mati
dengan cara manusia. Hanya 33 tahun Yesus hidup sebagai manusia, namun sejarah manusia tetap berjalan. Maka
nilai-nilai itu harus tetap diperkenalkan kepada dunia. Manusia harus diselamatkan dan disatukan kembali kepada
penciptanya. Maka Yesus telah memilih 12 orang, plus Paulus untuk melanjutkan misi-Nya, menjaga kawanan
kerajaan Allah. Matius 28:16-20, . Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan babtislah mereka dalam
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan
kepadamu
Tugas mengajar inilah yang kita terima dari Kristus sendiri.
Pelaku Kerygma
1. Magisterium.
Gereja katolik memiliki kelompok tertahbis (hirarki) yang memiliki wewenang mengajar. Mereka punya kuasa
untuk mengajarkan iman dan kesusilaan. Semua umat kini boleh saja menafsir kitab suci, namun hanya merekalah
yang dapat mengajarkan, atau mengesahkan bahwa ajaran iman seseorang (awam) dapat diterima. Magister
pengajar/ doctor. Magisterium : wewenang mengajar.
2. Pewarta Sabda.
Para pewarta adalah termasuk kaum awam. Mereka diberikan mandat dan kemampuan oleh magisterium untuk
mengajar. Mereka adalah:
a. Para pengkotbah dalam ibadat-ibadat ,
b. Para katekis, umat dengan pelbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang mau terlibat sebagai
penggerak umat dan masyarakat untuk mengenal Kristus dan atau hidup menurut ajaran Kristus.
c. Guru Agama : mereka yang diakui oleh pemerintah dan gereja, memiliki pengetahuan yang baik tentang
iman Katolik dan Kitab Suci, serta tradisi gereja.
Maka inilah hal yang harus dimiliki oleh para kerygmator / Pewarta :
1. Karena tugas mereka adalah mengajar / memperkenalkan iman dan kitab suci, maka mereka harus memiliki
iman dan mengenal baik tentang Kitab Suci.
2. Mereka harus mengenal siapa yang akan menerima pewartaan, dekat dan merasakan senasip dengan mereka.
Latar Belakang.
Ciri cinta kasih gereja tampak sangat nyata dalam sikap utamanya yakni melayani. Inilah salah satu pesan utama
Yesus Kristus setelah Ekaristi pada malam perjamuan terakhir. Yesus menanggalkan jubah tuan-Nya, lalu
mengikatkan kain lenan pada pinggangnya seperti yang dilakukan para pelayanan. Lalau mulailah dia melakukan
pekerjaan para hamba : mencuci kaki murid-muridnya. Tentu saja murid tersentak kaget, Petrus dengan terang
menolak. Tapi Yesus bilang kalau dia tidak mau dicuci kakinya maka tidak pantas menjadi murid-Nya, sebab semua
murid-Nya harus melakukan hal serupa kepada sesamanya. (Yohanes 13: 1 20)Kisah penuh emosional ini
sungguh menyentuh hati para Rasul, maka mereka semua bekerja sungguh-sungguh dalam pelayanan, menjadi
hamba di antara para hamba. (Lukas 17:10) bahkan bersedia mati untuk itu. Mereka semua, kecuali Yohanes,
memang akhirnya jadi martir demi Kristus.
Dalam Gereja ada Diakon yang punya tugas khusus untuk melayani. Namun semua umat dituntut untuk
memiliki sikap melayani dalam pelbagai macam cara hidup mereka. Misalnya:
d. Rendah Hati.
Ini adalah ciri utama pelayan. Seumur hidupnya dia harus tetap melihat dirinya sebagai pelayan (ciri nomor a di
atas). Pelayan boleh bangga, bersyukur dan kagum pada hasil kerjanya, tapi tidak boleh sombong. Untuk setiap
hasil yang baik atau tidak, dia bersyukur sebab telah ikut ambil bagian dalam karya Allah. (Roma 15:17. Jadi dalam
Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah).
Pekerja Pelayan
Orientasinya adalah uang Oritentasinya Berkat
Bahagia jika jabatan / gaji naik. Bahagia jika dirinya makin berarti untuk orang lain.
Kerja berdasarkan jam kerja. Siap sedia kapan pun dibutuhkan.
Kemajuan perusahan / usaha berarti kesejahteraan Kebahagiaan orang lain berarti kemuliaan Tuhan dan
pekerjanya. kebagiaan batin pribadi.
Saya harus mendekati orang lain sebab saya membutuhkan Saya mendekati mendekati orang lain sebab mereka
mereka. membutuhkan saya.
Saya harus mendapatkan apa yang mereka punya. Mereka harus mendapatkan apa yang saya punya.
Harus selektif memilih patner atau sasaran pelanggan. Semua orang patut pendapat pelayanan, terutama yang tidak
Jauhi yang tidak berdaya / miskin. berdaya / miskin