Professional Documents
Culture Documents
Di sisi lain, polutan organik yang persisten yang tahan lama non senyawa organik
dapat terurai yang menumpuk dalam rantai makanan, terutama ikan dan hewan ternak, dan
menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi manusia. Mereka larut dalam air dan mudah
disimpan dalam jaringan lemak sehingga dapat diteruskan ke bayi melalui ASI susu. Bahan
kimia ini meliputi: aldrin, dieldrin, dichlorodiphenyl-trikloroetana (DDT), Endrin, heptaklor,
Toxaphene, chlordane, hexachlorobenzene, Mirex, pestisida dan polychlorinated biphenyls
(PCBs) yang semuanya harus dihapus dan atau dihilangkan di bawah perjanjian lingkungan
hidup internasional (Church, 2010).
Dibandingkan dengan efek kesehatan manusia, kerusakan yang disebabkan oleh
polusi udara pada ekosistem mungkin kurang jelas dan lebih sulit untuk mengukurnya, tetapi
tetap penting. Polusi udara dapat menyebabkan kerusakan tanaman dan hewan, ekosistem air
dan darat, berdampak pada keanekaragaman hayati dan merusak nilai habitat. Deposisi sulfur
dan atau Nitrogen dapat menyebabkan peningkatan keasaman, dan ketika beban kritis 8 untuk
tingkat keasaman terlampaui, Kerusakan ekosistem dapat terjadi. Ini adalah kasus di 58% dari
luas wilayah habitat darat dinilai antara 2004 dan 2006 - meskipun ini adalah perbaikan besar
karena 'hujan asam' adalah diidentifikasi dalam 1970 tersebut (Fitzpatrick, et al. 2010).
Dampak polusi udara terhadap lingkungan yaitu:
1. kerusakan lapisan ozon, Kerusakan ozon hal pertama ditandai dengan kerusakan
vegetasi adalah bintik ungu atau hitam antara pembuluh darah di puncak daun. Ozon
memasuki stomata bersama CO2, mendorong stomata menutup, sehingga
mengganggu proses fotosintesis.
2. Materi Partikular (Particulat Matter). Pertama yaitu kerusakan fisik (jaringan),
Inhalasi menyebabkan pernapasan dan masalah jantung, dan menyebabkan kematian
dini. masalah kedua yaitu timbulnya asam (sulfat, nitrat), Beracun (HMS, PAHs).
3. Endapan asam. Endapan kering yaitu deposisi langsung gas asam (NOx, SO2, H2SO4)
dan asam partikulat (HNO3, (NH4) 2SO4, H2SO4), daun, batu, bangunan. Endapan
basah yaitu gas asam bereaksi dengan air di atmosfer untuk membentuk asam fase
cair (HNO3, (NH4) 2SO4, H2SO4), saat hujan atau kabut keluar. Asam adalah oksidan
kuat menyebabkan kerusakan fisik pada jaringan.
4. Polutan Udara (HMS, POPs). Bioakumulasi dan gigih dalam ekosistem, kronis atau
akut beracun, Pestisida (chlordane, Toxaphene), karsinogen, mutagen, teratogen,
endokrin, kehilangan kesehatan ekosistem dan keanekaragaman hayati.
5. Peningkatan UV karena menipisnya lapisan ozon. Disebabkan peningkatan penetrasi
radiasi UV, Meningkat kerusakan jaringan oleh UV; dapat menyebabkan cacat,
Perubahan dalam produksi fotokimia dan biologi (Phinney, 2004).
kematian prematur dari paparan partikulat dan ozon, proyeksi jumlah kematian yang
disebabkan oleh polusi udara luar ruangan per tahun per juta orang.
Gambar 1. Kematian prematur akibat paparan partikulat ozon pada tahun 2010
(OECD, 2015)
2. Limbah industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang merupakan
hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri
pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron
adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd
dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika
meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki
fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah. (H Kohnke,. 1989)
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau
tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan
pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan
kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah
semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi
juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung
pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus
akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut. (H Kohnke,. 1989)
Dampak Pencemaran Tanah
1. Dampak Pada Kesehatan
Beberapa zat berbahaya bagi kesehatan yaitu timbal sangat berbahaya pada anak-
anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, dan kerusakan ginjal. Paparan kronis atau
terus menerus terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan
terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan
ginjal.PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat
menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan seperti
sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang
disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan
Kematian. (S. T Soekarto 1985)
Church, C.J. 2010. Environmental Pollution and Impacts on Public Health. Kenya: Urban
Environment Unit.
Daly, A. and P. Zannetti. 2007. An Introduction to Air Pollution Definitions, Classifications,
and History. Arab School for Science and Technology (ASST) No. 5 Vol. VII 665-
670.
Evans, A. E., Hanjra, M. A., Jiang, Y., Qadir, M. and Drechsel, P.2012.Water Quality:
Assessment of the Current Situation in Asia.International Journal of Water Resources
Development Vol. 28, No.2, pp. 195-216.
Fitria, L. 2009. Program Langit Biru: Kontribusi kebijakan Pengendalian Pencemaran Udara
Kota Terhadap Penurunan Penyakit Pernapasan pada Anak. Kesehatan Masyarakat
Nasional Vol. 4, No. 3, Desember 2009
Fitzpatrick, J., Cunningham, R., Davidson, J., & Poots, E. 2010. Air Polution: Action in a
Changing Climate. London: Published by the Department for Environment, Food
and Rural Affairs.
Halder, J. N. and M. Nazrul Islam. 2015.Water Pollution And Its Impact On The Human
Healt. Journal of Environment and Human.
Herlambang, A. 2006. Pencemaran Air dan Strategi Penanggulangannya Vol.2 No.1.JAI
Kohnke, H. 1989. Fisika Tanah (terjemahan). Jurusan Tanah Fak.Pertanian UGM. 264 p
OECD Policy Highlights. 2015. The economic consequences of outdoor air pollution. Paris:
OECD Publishing.
Owa, F.D. 2013. Water Pollution: Sources, Effects, Control and Management Vol.4
No.8.MCSER publishing
Patrick, D.L., Murray, T.P., Sullivan, R.K., & Kimmell, K.L. 2008. Health & Environmental
Effects of Air Pollution. Boston: Departement Of Environmental Protection.
Pertanian. Bhatara Karya Aksara, Jakarta
Phinney, L. 2004. Environmental Impacts of Air Pollution. Canada: Meteorological Service
of Canada.
Ratnani, R.D. 2008. Teknik Pengendalian Pencemaran Udara Yang Diakibatkan oleh Partikel.
Momentum, Vol. 4, No. 2, Oktober 2008 : 27 32.
Soekarto. S. T. 1985. Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil
Tim sintesis kebijakan. 2008. Strategi Penanggulangan Pencemaran Lahan Pertanian dan
Kerusakan Lingkungan Pengembangan Inovasi Pettanian 1(2), 2008:125-128.