You are on page 1of 1

ANALISIS

Selama bulan Januari Desember 2016, ditemukan kejadian plebitis pada pasien
rawat inap tiap bulannya, dengan rata rata pertahun adalah sebesar 5,31 permill atau sebesar
2,05 persen, dengan angka kejadian tertinggi terjadi pada bulan Oktober sebesar 10,48
permill, dan terendah pada bulan Februari sebesar 0,91 permill.
Bila dibandingkan dengan standar dari Kepmenkes No.129 Tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal RS,untuk kejadian infeksi nosokomial yang seharusnya 1,5 %,
maka kejadian phlebitis di rawat inap RSUK tebet selama tahun 2016 tidak sesuai standar,
.Namun bila dibandingkan dengan standar yang ditetapkan oleh Infusion Nurse Society yaitu
sebesar 5%, maka kejadian phlebitis di rawat inap RSUK tebet, masih sesuai standar.
Setelah dilakukan analisis lebih lanjut, ditemukan bahwa kejadian plebitis tesebut
terjadi karena 1. Kurang kooperatifnya pasien anak, dimana sebagian besar pasien yang
mengalami plebitis adalah pasien anak
2. Pemasangan dan perawatan infus yang masih kurang sesuai dengan SOP
3. Penggunaan antibiotik apakah sudah sesuai
4. Penggantian infus pada pasien anak anak setelah hari ke-3 perawatan belum rutin
dilakukan
Berdasarkan analisis di atas, maka sebagai pemecahan masalah akan dilakukan langkah-
langkah berikut :
1. Edukasi kepada keluarga pasien tentang perawatan infus dan tanda tanda phlebitis
2. Sosisalisasi kembali SOP pemasangan dan perawatan infus
3. Pertemuan dengan DPJP tentang penggunaan antibiotik secara bijak
4. Penggantian infus pada pasien anak rutin dilakukan tiap hari ke-3 perawatan

You might also like