You are on page 1of 8

Vol. 10. No.

2, 2013 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

MODEL MATEMATIKA MANGSA-PEMANGSA


DENGAN SEBAGIAN MANGSA SAKIT

Mohammad Soleh1, Siti Kholipah2


1,2
Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. HR. Soebrantas No. 155 Pekanbaru
1)
Email: msoleh1975@yahoo.co.id
2)
Email: cityhamlah@yahoo.co.id

ABSTRAK
Pada paper ini dijelaskan tentang model matematika mangsa-pemangsa dengan sebagian mangsa sakit, dan
dengan laju penularan penyakit menggunakan persamaan non-liniear . Model mangsa-pemangsa ini
mengasumsikan adanya mangsa sehat, mangsa sakit, dan pemangsa hanya memangsa mangsa sakit. Hasil
yang diperoleh bahwa titik endemik model mangsa-pemangsa ini stabil asimtotik apabila .

Kata Kunci : Model Mangsa-Pemangsa, Stabil Asimtotik, Titik kesetimbangan.

ABSTRACK
This paper discussed about A prey predator model with vulnerable infected prey where the incidence rate of
susceptible prey use a non-liniear feedback . This predator-prey model is assumed that there is
suspectible prey, infected prey, and predator which predator is only ineract with infected prey. The result
obtained that an endemic equlibrium is Asymptotic Stable when .

Key word : A prey predator model, Asymptotic Stable, Equilibrium Point.

PENDAHULUAN pelarian dengan kecepatan yang lebih besar


Pemodelan matematika merupakan salah dibanding mangsa yang sehat.
satu cabang dari matematika terapan yang Model dasar tentang mangsa pemangsa
cukup penting dan bermanfaat. Salah satu pertama kali dirumuskan oleh A. J Lotka dan
bentuk pemodelan yang dapat diterapkan Vito Volterra (1920), ), yang disebut model
yaitu pada masalah ekologi, cabang biologi Lotka Volterra. Pada model Lotka Volterra
yang mempelajari tentang ekosistem. Dalam populasi dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas
ekologi juga dikenal istilah rantai makanan. pemangsa dan kelas mangsa. Secara
Bagian paling sederhana dari suatu rantai matematika kelas mangsa ditulis dengan
makanan yakni interaksi, seperti interaksi yaitu banyaknya mangsa pada saat , dan
antara mangsa dan pemangsa. Populasi kelas pemangsa merupakan banyaknya
mangsa mempunyai persediaan makanan yang pemangsa pada saat , sedangkan merupakan
tersedia cukup di dalam lingkungannya,
waktu. Model Lotka Volterra pada awalnya
sedangkan pada populasi pemangsa memiliki
dikembangkan untuk mengetahui laju
makanan yang bergantung pada jumlah
perkembangan dan kepunahan suatu populasi
mangsa. Apabila populasi mangsa terbatas
mangsa yang dimakan pemangsa. Populasi
maka untuk populasi pemangsa akan menurun
mangsa memiliki makanan yang tersedia
sesuai dengan jumlah proporsi mangsanya.
setiap saat tetapi pada populasi pemangsa bisa
Populasi mangsa pada umumnya dapat
bertahan hidup dengan memakan mangsa.
digolongkan lagi menjadi dua kelompok yakni
Beberapa penelitian tentang model
mangsa sehat dan mangsa sakit. Mangsa yang
matematika mangsa-pemangsa atau
sehat biasanya memiliki kemampuan untuk
modifikasinya diantaranya adalah Jurnal
lolos ketika sedang di buru oleh pemangsa.
Persistence of predator in a two Predators-
Mangsa yang sakit tidak memiliki daya tahan
one prey model with model non priodic
tubuh yang kuat atau tidak dapat melakukan
solution oleh Jawdat Alebraheem dan Yahya
Abu-Hasan (2012) [1], pada jurnal ini mangsa sakit dan pemangsa, dan titik
dibahas tentang kesetabilan dari setiap model kesetimbangan endemik mangsa dan
mangsa-pemangsa dengan tipe-II holling dan pemangsa. Dalam melakukan
kolmogorov. Jurnal mangsa-pemangsa penganalisaan sifat kesetabilan titik
seterusnya yakni matematika yang berjudul A kesetimbangan maka digunakan metode
Prey Predator Model with Vulnerable liniearisasi pada sistem dengan
Infected Prey oleh S.A Wuhaib dan Y. Abu menggunakan matriks Jacobian di titik
Hasan (2012) [10]. Jurnal ini membahas kesetimbangan. Kemudian dengan
tentang model mangsa-pemangsa dengan menggunakan definisi polinomial
sebagian mangsa sakit, dengan laju penularan karakteristik diperoleh nilai eigen-nilai
penyakit menggunakan biliniear yaitu . eigen dari matriks Jacobian sehingga
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di tentukan sifat kesetabilannya
penulis tertarik untuk mengulas dan menurut teorema kestabilan dan
mengembangkan, dari jurnal S.A Wuhaib dan kestimbangan. Salah satu alternatif di
Y. Abu Hasan. Dengan menambahkan asumsi dalam menentukan nilai eigen-nilai eigan
yang menyatakan parameter yang mengukur dari poliniomial karakteristik adalah
efek jenuh insidensi secara konstan, dengan dengan menggunakan kriteria Routh-
laju Penularan penyakit menggunakan non- Hurwitz [8, 10]
liniear yaitu . f) Mensimulasikan model rantai makanan
mangsa-pemangsa yang telah di bentuk
dengan menggunakan program Maple 13.
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi yang digunakan dalam PEMBAHASAN DAN HASIL
penelitian ini adalah studi literatur atau Pembentukan Model
mempelajari literatur yang berhubungan Model matematika mangsa-pemangsa
dengan pemodelan matematika yaitu: dengan sebagian mangsa sakit ini adalah suatu
a) Membentuk asumsi-asumsi dan model matematika yang dimodifikasi dengan
mendefinisikan parameter-parameter menambahkan asumsi yang menyatakan
yang digunakan pada model matematika parameter yang mengukur efek jenuh
mangsa-pemangsa diantaranya kelahiran, insidensi secara konstan, dengan laju
kematian alami dan faktor interaksi Penularan penyakit menggunakan non-liniear
mangsa-pemangsa [1,2, 10]. yaitu .. Secara umum asumsi-asumsi yang
b) Membentuk model matematika, yaitu
model mangsa-pemangsa berdasarkan digunakan dalam penyusunan model ini
asumsi pada point a [1, 2, 4,10]. diantaranya sebagai berikut :
c) Menyelesaikan sistem persamaan a). Dengan adanya kehadiran penyakit
differensial [10]. yang menyebar dengan laju sehingga
d) Menentukan titik kesetimbangan untuk populasi mangsa dibagi menjadi
(equilibrium) model mangsa-pemangsa dua kelas yakni menyatakan kelas
yang telah ditentukan pada point b. Titik mangsa yang rentan, menyatakan
kesetimbangan yang akan dicari adalah kelas populasi mangsa yang telah
titik kesetimbangan trivial (asal), titik terinfeksi sedangkan merupakan
kesetimbangan bebas mangsa sakit dan waktu [10].
pemangsa, dan titik kesetimbangan b). Tanpa adanya penyakit dan pemangsa
endemik mangsa dan pemangsa [10]. dengan pertumbuhan populasi mangsa
e) Menganalisa sifat kesetabilan titik
mengikuti pertumbuhan
kesetimbangan dari model mangsa-
pemangsa dari point d. Setelah titik logistik, dengan daya dukung
kesetimbangan diperoleh, maka langkah lingkungan terhadap mangsa
selanjutnya adalah menyelidiki [2].
kesetabilan dari titik kesetimbangan yang c). Laju penularan penyakit dari mangsa
akan dicari yaitu titik kesetimbangan yang sakit ke mangsa yang rentan
trivial (asal), titik kesetimbangan bebas terserang penyakit yang disebabkan
oleh interaksi keduanya, yang Dengan adanya asumsi, variabel dan
berbentuk laju penularan adalah parameter di atas, maka akan di bentuk
nonliniear yaitu , dengan kedalam model matematika yaitu:
merupakan laju penularan penyakit dari ,
mangsa rentan terhadap mangsa
terinfeksi, adalah efek jenuh ,
insidensi dari mangsa rentan secara
konstan [4, 5, 10]. ,
d). Penyebaran penyakit dengan laju
hanya terjadi diantara mangsa saja dan
bukan penyakit turunan, populasi yang Untuk mempermudah dalam
terinfeksi tidak akan sembuh [2, 4]. menyelesaikan sistem persamaan di atas,
e). Pemangsaan setiap individu yang maka diperlukan penyederhanaan atau
terinfeksi penyakit mempunyai proporsi mengurangi parameter sebagai berikut:
yang lebih besar dari pada mangsa yang di misalkan untuk variabael-variabel
rentan, karena mangsa yang terinfeksi adalah:
lebih mudah akibat dari pergerakannya
yang lebih lambat.
f). Para pemangsa tumbuh dengan subur
pada saat mangsanya sangat banyak, dan diandaikan lagi untuk parameter-
akan tetapi pada akhirnya persediaan parameter:
makanan pemangsa akan menurun.
Ketika populasi pemangsa menurun,
maka populasi mangsa akan meningkat Sehingga di peroleh sistem baru seperti
lagi. Keadaan ini akan terus berputar berikut:
(tumbuh dan turun).
Berdasarkan asumsi-asumsi di atas, dapat
didefinisikan untuk parameter modelnya
adalah sebagai berikut:
menyatakan bahwa laju
pertumbuhan/kelahiran murni pada
populasi mangsa [10]
menyatakan bahwa daya dukung
lingkungan (carrying capacity)
terhadap mangsa Titik Kestimbangan
menyatakan bahwa laju penularan Titik kesetimbangan dari sistem (4.2)
penyakit dapat di peroleh dengan menjadikan ruas
menyatakan bahwa laju total kanan masing-masing persamaan sama
penyerangan pemangsa dengan nol, atau . Titik
menyatakan bahwa laju penanganan kestimbangan yang di peroleh ada tiga macam
pemangsa yaitu:
menyatakan parameter yang mengukur a). Titik kestimbangan trivial atau asal.
efek jenuh insidensi secara konstan [4, Titik kesetimbangan asal adalah dimana
2 ,5]. keberadaan untuk populasi itu masih di
menyatakan bahwa laju perubahan katakan musnah atau mati. sehingga
ketangkasan lolos untuk mangsa dapat ditulis .
menyatakan bahwa laju kematian pada b). Titik kesetimbangan bebas mangsa sakit
pemangsa dan pemangsa.
Titik kesetimbangan bebas mangsa sakit
dan pemangsa berarti di dalam populasi,
hanya terdapat mangsa sehat namun tidak
ada satu pun mangsa sakit dan pemangsa Masing-masing fungsi persamaan diatas
jadi untuk , sehingga diturunkan secara parsial terhadap variabel
dapat di tulis kembali sebagai berikut pada fungsi tersebut Sehingga diperoleh
. matrik jacobinya adalah sebagai berikut:
c). Titik kesetimbangan endemik mangsa
dan pemangsa
Titik kesetimbangan endemik mangsa
dan pemangsa artinya di dalam populasi
selalu terdapat mangsa sehat, mangsa
yang sakit, sehingga adanya interaksi
mangsa-pemangsa. Untuk mengetahui sifat titik
Untuk mendapatkan titik kesetimbangan kesetimbangan dimasa yang akan mendatang,
endemik mangsa-pemangsa maka Pertamakali maka titik kesetabilan harus di uji
didefinisikan untuk kesetabilannya terlebih dahulu melalui
liniearisasi nilai eigen-nilai eigen. Hal ini
dan , setelah itu sistem persamaan dapat dilakukan dengan cara mensubtitusikan
disamadengankan dengan nol. setiap titik kesetimbangan ,
a). Dari persamaan diperoleh titik dan
ekulibrium yang dinotasikan pada
. terhadap matriks Jakobian di atas
b). Dari persamaan diperoleh titik sebagai berikut:
ekulibrium yang dinotasikan pada a). Kestabilan Titik Kestimbangan Trivial
atau
.
Dengan cara mensubtitusikan titik
c). Dari persamaan diperoleh titik kesetimbangan , pada matrik dii atas
ekulibrium yang dinotasikan pada maka diproleh persamaan karakteristiknya
. yaitu . Sehingga dapat
ditentukan untuk nilai eigen-nilai eigen dari
Jadi diperoleh untuk Titik kesetimbangan
persamaan karakteristiknya adalah ,
endemik mangsa dan pemangsa adalah
, dan , maka berdasarkan
.
teorema maka titik kestimbangan
adalah tidak stabil. Hal ini berarti di
Kestabialn Titik Kesetimbangan dalam waktu yang cukup lama tidak ada
Setelah diperoleh titik kesetimbangan populasi mangsa sehat dan sakit yang akan
dari model, maka akan diselidiki kestabilan bertahan hidup, sehingga akan terjadi untuk
titik kesetimbangan pada model tersebut. Sifat semua populasi pemangsa juga akan mati.
kestabilan ini berguna untuk mengetahui b). Kestabilan Titik Kestimbangan Bebas
kecenderungan apakah dalam populasi akan Mangsa Sakit dan Pemangsa atau
terbebas dari mangsa-pemangsa yang
Dengan cara mensubtitusikan titik
dibicarakan ataukah justru akan terjadi
kesetimbangan pada matrik dii
endemik mangsa-pemangsa. Metode yang
digunakan untuk menguji kestabian titik atas maka akan di peroleh untuk persamaan
ekuilibrium pada makalah ini adalah kriteria karakteristiknya adalah
nilai eigen. . Jadi dapat
Misalkan ditentukan untuk nilai eigen-nilai eigen dari
persamaan karakteristiknya yaitu
, , dan , sehingga
untuk titik kestimbangan tidak
stabil. Hal ini dapat di simpulkan bahwa untuk
waktu yang sangat lama ketika populasi
mangsa sehat bisa bertahan hidup dan mangsa nilai eigen dari matriks diatas
sakit tidak bisa bertahan hidup, sehingga akan adalah , sedangkan untuk nilai-nilai
terjadi bahwa untuk populasi pemangsa juga eigen yang lainnya merupakan akar-akar dari
tidak akan bisa bertahan hidup. polinomial adalah sebagai berikut:
c). Kestabilan Titik Kestimbangan
Endemik Mangsa dan Pemangsa atau Dari akar-akar polinomial maka
untuk setiap nilai-nilai eigen dan adalah:
Teorema : Jika maka
titik kestimbangan endemik mangsa dan
pemangsa atau adalah stabil asimtotik.
Bukti:
Dengan cara mensubtitusikan titik , karena
kesetimbangan
maka

pada matrik dii atas maka akan diperoleh


matrik di atas berubah menjadi sebagai
berikut:

jadi untuk jika .

karena maka

untuk menentukan akar-akar dari


persamaan maka:

dari penyelesaian matrik di atas


maka akan diperoleh nilai eigen salah satu
Jadi untuk yang memenuhi adalah

Gambar: 4.1 Nilai Batas

Dari penyelesaian untuk nilai eigen-nilai


eigen dan di atas di peroleh bahwa:
Gambar 4.2 Interaksi Mangsa Sehat
jika , dan dengan Mangsa Sakit
jika atau Dari gambar (4.2) di atas dapat di
simpulkan bahwa populasi mangsa sakit
jika , bergerak naik dan dalam waktu yang lama
sehingga mangsa sakit akan bergerak konstan.
jika . Sedangkan untuk populasi mangsa sehat
dalam waktu yang sangat lama akan musnah.
Dari uraian di atas terbukti jika
Dengan merubah nilai awalnya
maka dan dan .2. Maka
sehingga untuk model mangsapemangsa akan diperoleh sebagai berikut:
dengan sebagian mangsa sakit adalah stabil
asimtotik. Hal ini berarti untuk waktu yang
sangat lama maka pada pertumbuhan populasi
mangsa dapat bertahan hidup dan terdapat
populasi mangsa sakit sehingga untuk
populasi pemangsa juga bisa bertahan hidup
sesuai dengan proporsi mangsanya.

Simulasi
Di misalkan untuk nilai parameter-
parameternya yaitu
dan
dengan nilai awalnya
dan . Dengan menggunakan program Gambar 4.3 Interaksi Mangsa Sehat
Maple akan di peroleh sebagai berikut: dengan Pemangsa

Pada gambar (4.3) di atas dapat di


ketahui bahwa pada awalnya naik namun pada
waktu yang sangat lama mangsa sehat
bergerak konstan sedangkan untuk mangsa
sakit menurun, hingga dalam waktu yang
sangat lama mangsa sakit bergerak konstan
menuju nol atau musnah.
Sedangkan untuk nilai awalnya
dan . Maka
akan diperoleh sebagai berikut:
pemangsa

.
3. Titik kesetimbangan trivial
merupakan titik
kesetimabangan tidak stabil. Hal ini
berarti di dalam waktu yang cukup lama
tidak ada populasi mangsa sehat dan sakit
yang akan bertahan hidup, sehingga akan
terjadi untuk semua populasi pemangsa
juga akan mati.
Gambar 4.4 Interaksi Mangsa Sehat,
4. Titik kesetimabangan
Mangsa Sakit dan
merupakan titik
Pemangsa
kesetimbangan tidak stabil, maka dapat
Dari gambar (4.4) di atas dapat di disimpulkan bahwa untuk waktu yang
simpulkan bahwa untuk populasi mangsa sangat lama ketika populasi mangsa sehat
sehat pada awalnya naik, kemudian dalam bisa bertahan hidup dan mangsa sakit
waktu yang lama populasi mangsa sehat akan tidak bisa bertahan hidup, sehingga akan
bergerak konstan. Sedangkan untuk populasi terjadi bahwa untuk populasi pemangsa
pemangsa menurun, sebanding dengan juga tidak akan bisa bertahan hidup.
proporsi mangsa sakit. 5.
merupakan titik kesetimbangan stabil
KESIMPULAN DAN SARAN ketika untuk jika
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan dan . Hal ini berarti untuk
pembahasan yang telah di lakukan pada bab 4, waktu yang sangat lama maka pada
maka dapat diambil kesimpulan sebagai pertumbuhan populasi mangsa sehat
berikut: dapat bertahan hidup dan terdapat
1. Model matematika mangsa-pemangsa populasi mangsa sakit sehingga untuk
dengan sebagian mangsa sakit populasi pemangsa juga bisa bertahan
menggunakan sistem persamaan non- hidup sesuai dengan proporsi mangsanya.
liniear adalah:
REFERENSI
[1] Alebraheem, J. Dan Abu Hasan, Y.
Persistence Of Predators In A Two
Predators-One Prey Model With Non-
Priodic Solution. School of
Dan disederhanakan lagi menjadi: mathematical Sciences USM, vol. 6,
No. 19, 943-956.
[2] Das, K.P. Mathematical A Study Of A
Predator-Prey Dynamics With
Diseases In Predator, Department Of
Mathematis, India.
Di mana adalah mangsa sehat, adalah
[3] Hale, J. K. dan Kocak, H. Dynamic and
mangsa sakit, merupakan pemangsa Bifurcation, Springer-verlag, New
2. Titik kesetimbangan yang di peroleh York. 1991.
terdiri atas tiga yaitu: titik kesetimbangan [4] Kamel, Naji, R. Dkk, The Dynamics Of A
trivial atau asal , Prey-Predator Model With The
titik kesetimbangan bebas mangsa sakit Existence Of Diseases And Pollution,
dan pemangsa , dan University Of Sulalimania, Iraq,
titik kesetimbangan endemik mangsa dan Vol.2013, hal. 1, 94-123, 2013.
[5] Lenzimi, Ph. dan Rebaza, J., Non-
Constant Predator Harvesting on
Ratio-Dependent Predator-Prey
Model, Departement of Mathematics,
Vol. 4, No. 16, hal 791-803.
[6] Meiss, J. D. Differential Dynamical
Systems, Society for Industrial and
Applied Mathematics, USA. 2007.
[7] Perko, L. Differential Equations and
Dynamical Systems, Springer-verlag,
New York. 1991.
[8] Rahma, Siti, Model Seir Penyakit Campak
dengan Vaksinasi dan Migrasi, Tugas
Akhir Mahasiswi Uin Suska Riau,
Pekanbaru. 2009.
[9] Widodo, Pengantar Model Matematika,
FMIPA UGM, Yogyakarta. 2007.
[10] Wuhaib, S. A. dan Abu Hasan, Y., A
Prey Predator Model With Vulnerable
Infected Prey, Applied Mathematical
Sciences, Vol.6, 107, 5333-5348,
2012.

You might also like