Professional Documents
Culture Documents
B. Definisi Survival
1
C. Versi Survival
1. Versi Militer
Termasuk disini adalah pilot pesawat komersial, awak nakhoda kapal laut
komersial, petugas kehutanan dan lain sebagainya. Salah satu ciri versi ini
biasanya juga harus bertanggung jawab terhadap orang lain ( penumpang).
Mereka bertanggung jawab dan berperan untuk berusaha memberikan bantuan
dan menyelamatkan penumpang/korban sebanyak mungkin.
3. Versi Avonturir
2
8. Membuat jejak dan mencari perhatian agar mudah tim pencari menemukan
survivor.
3
E. HAMBATAN DALAM SURVIVAL
4
sesuai dengan kemampuan dan perhitungan yang terpat sehingga dapat
menghemat tenaga.
9. Kelaparan ( To starve ), merupakan bahaya umum yang dihadapi survivor.
10.Luka dan lecet (blister), gangguan yang sangat merepotkan dan akan
bertambah besar dan perih bila dipaksakan.
11.Kedinginan, dapat mengakibatkan kematian. Penurunan suhu tubuh lebih dari
3 0 C akan menyebabkan kematian dalam beberapa jam saja. Panas dapat
hilang diantaranya bersama udara pernafasan (respirasi), melalui pancaran
panas (radiasi), kontak langsung (konduksi), adanya pergerakan panas
(konversi) dan penguapan (evaporasi). Terjadinya penurunan panas dinamai
Hypothermia.
Tujuan membuat shelter adalah untuk melindungi diri dari pengaruh alam,
seperti panas, hujan, angin dan dingin. Shelter bisa dibuat dari bahan yang
sengaja dibawa atau dari bahan-bahan yang tersdia oleh alam seperti daun,
ranting pohon, batu dll.
5
Bahan pembuat shelter harus kuat dan pembuatannya mudah tidak
memakan waktu yang lama. Untuk bahan yang dibawa (ponco) ukuran yang lazim
adalah 2 x 2 atau 2 x 3 meter.
6
7
Bentuk lain dari alam yang bisa dimanfaatkan adalah gua, lekukan tebing/batu
yang cukup dalam, lubang-lubang dalam tanah dsb. Pastikan bahwa :
8
G. MENCARI AIR
9
Bila yang ada air yang berlumpur, seperti di dalam bekas jejak kaki
gajah, air yang tenang dan diam dalam kolam-kolam kecil, air tersebut tidak
mungkin bersih dan jernih. Tindakan yang harus kita lakukan ialah :
1. Saring air tersebut dengan cara memakai sapu tangan bersih, pakaian yang
bersih atau bambu yang diisi arang kayu serta sepotong kain yang bersih.
2. Setelah bersih masaklah air itu dengan memasukkan sepotong arang kayu
untuk menghilangkan bau-bauan dalam air itu.
1. Tanah berbatu
Carilah mata air. Pada umum daerah yang berbukit kapur mengandung air,
sebab air hujan atau embun dengan cepat dihisap oleh kapur itu. Air yang
dihisap semua terkumpul dalam tanah yang berkapur. Buatlah suatu
lubang/sumur yang tidak terlalu dalam, pada suatu saat kita akan menemui air
yang tersimpan itu.
4. Tanah pegunungan
Carilah bekas-bekas sungai yang kering. Galilah lubang, biasanya di bawah
kerikil atau batu yang besar dimana udaranya masih terasa lembab terdapat
air. Air tersebut harus disaring terlebih dahulu. Pada pertigaan sungai yang
tanahnya masih lembab, bila digali masih terdapat air. Di bekas air terjun dan
lembab, pasir/tanahnya bila digali akan mendapatkan air.
10
3. Pohon kapuk hutan atau randu alas, buatlah beberapa potongan pada
pohonnya, air yang keluar adalah segar dan mengandung obat anti demam.
4. Buah-buahan yang banyak mengandung air, sebagai contoh buah kelapa,
jeruk, jambu air, pisang dan lain sebagainya. Sekalipun di dalam hutan, kita
masih bisa mendapatkan buah-buahan hutan. Kita ingat pada hutan-hutan
durian di Aceh, rambutan hutan dan pisang ditemui hampir disemua rimba
di Indonesia.
5. Semua jenis palm (palma) hutan mengandung air yang dapat diminum,
seperti dari batang kembang aren, batang kembang kelapa, batang
kembang nipah dll, dapat kita peroleh minuman yang enak ( tuak, saguer,
legen dll).
11
H. MENCARI MAKANAN
12
Sebenarnya di hutan-hutan dan rimba rawa di Indonesia terdapat banyak
makanan. Tidak sedikit buah-buahan, daun-daunan, binatang liar dan ikan
dihampir semua sungai yang mengalir di hutan dapat dimakan. Untuk menangkap
binatang, kita harus mengetahui kebiasaan binatang itu dimana ia berada.
Binatang-binatang itu antara lain punya kebiasaan minum dipinggir sungai pada
pagi dan sore hari. Pada saat itulah kita usahakan untuk dapat menangkap
binatang itu.
Beberapa bagian dari tumbuhan yang dapat dijadikan makanan antara lain :
1. Batangnya; batang pohon pisang ( musa paradisiaca, musa Sp ) bagian dalam
yang bewarna putih ( ares/bagal) dapat dimakan. Contoh lain beberapa jenis
pakis batang ujung daunnya yang masih muda dapat dimakan, bambu muda,
sagu, tebu, rumput jukut sirabu, jukut setan, jotang dsb.
13
2. Daunnya ; misalnya selada air, antanan, daun melinjo, daun singkong,
rasamala, bayam merah, bayam duri dll.
3. Akarnya atau umbinya; ubi jalar, singkong, beberapa jenis talas hutan dsb.
4. Buahnya; misalnya arbei, buah jambu, durian hutan, rambutan hutan,
anggrung/kuray, asam jawa, wuni, juwet, kedondong alas, aren, nanas,
kokosan, cempedak, mundu dsb.
5. Tumbuhan yang dapat dimakan seluruh bagiannya, misalnya jamur merang,
dan beberapa jenis jamur kayu.
6. Makanan yang berasal dari hewan, misalnya telur penyu, telur burung, atau
memanfaatkan seluruh tubuh hewan tersebut. Hewan yang cukup mudah
didapatkan seperti ular, ayam hutan dsb.
I. MEMBUAT API
1. Batu api digosok dengan plat baja dengan diberi bahan yang mudah terbakar
karena percikan api.
14
2. Belahan bambu yang dibuat tipis sebelah, kemudian ditancapkan ke dalam
tanah, belahan bambu yang satunya lagi dengan arah yang berlawanan, diberi
lubang dan dibelakang lubang diberi bahan yang mudah terbakar percikan api.
Digosokkan pada belahan bambu yang terpancang pada tanah yang keras dan
terus menerus. Karena panasnya gosokan maka rumput kering itu akan
terbakar .
3. Dengan menggunakan kaca pembesar/lub dihadapkan ke arah sinar mata hari,
sinar yang dipancarkan lub itu diletakkan pada rumput kering, lama kelamaan
akan terbakar.
4. Gergaji api (fire saw), mengusahakan dan memanfaatkan efek panas akibat
tarikan kayu. Cara yang dilakukan adalah menarik batang kayu di atas kayu
lainnya.Cara ini biasa menggunakan kayu atau sebilah bambu atau kayu yang
jenisnya lain tapi empuk.Setelah sepotong kayu terpasang pada kayu lainnya,
maka gerakan kayu seperti menggergaji.
15
16
17
MATERI DIKLAT
SURVIVAL
Oleh :
Drs. Basuki Soen
Disajikan pada :
18
DAFTAR PUSTAKA
19