You are on page 1of 20

LAMPIRAN III

USULAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBAIKAN


DAN PERAWATAN PIPA PESAT (PENSTOCK) PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) UNTUK DAERAH PERDESAAN
1. Maksud dan Tujuan
Usulan standar operasional prosedur (SOP) perbaikan pipa pesat
pembangkit tenaga listrik ini disusun bertujuan untuk:
a. Menjadi panduan dasar bagi masyarakat perdesaan dalam melakukan
perawatan dan perbaikan terhadap permasalahan yang ditemukan.
b. Memberikan arahan kepada operator yang bertanggung jawab terhadap
pengoperasian PLTMH terhadap kondisi pipa pesat.
c. Mengajak seluruh bagian warga perdesaan untuk bekerjasama dalam
pemeliharaan pipa pesat sehingga terwujudnya kemandirian dalam
pengelolaan baik secara teknis, organisasi dan pembiyaan yang berkaitan
denga pipa pesat PLTMH.
d. Standar operasional ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang
terjadi pada konstruksi pipa pesat secara berkala sehingga tidak
mengganggu operasi PLTMH.
e. Menjadi panduan bagi warga desa dalam mengaplikasikan perbaikan
dengan metode pengecatan pada pipa.

2. Ruang Lingkup Penerapan


Standar Operasional Prosedur Perbaikan dan Perawatan Pipa Pesat ini
hanya berlaku untuk pipa pesat yang terbuat dari baja.
Standar Operasional ini mencakup:
a. Prosedur pemilihan metode perbaikan dan perawatan pipa baja
b. Prosedur pengecatan ulang pada pipa yang menalami korosi tanpa adanya
retak, penyot, bocor dan patah.

3. Persyaratan dan Ketentuan


Bahan yang digunakan dalam untuk perbaikan dan pemeliharaan pada pipa
pesat harus sama atau lebih baik daripada pipa pesat yang akan diperbaiki
atau dirawat.
Metode perbaikan dan perawatab berupa pengecatan hanya dilakukan pada
pipa yang mengalami korosi pada permukaan pipa tanpa adanya kerusakan
seperti retak, penyot, bocor dan patah. Jika ditemukan kerusakan lainnya
maka diwajibkan menggunakan metode perbaikan laiinya seperti yang ada
pada standar operasional ini.

4. Prosedur Pemilihan Metode Perbaikan dan Perawatan


Setiap permasalahan yang ada pada pipa pesat memiliki solusi yang sesuai.
Pemilihan metode perbaikan mempertimbangkan waktu, biaya perbaikan serta
tenaga kerja yang akan melakukan perbaikan tersebut. Maka, dilakukan survey
untuk mengidentifikasi kondisi pipa pesat dilapangan.
Survey bertujuan untuk mendokumentasi dan mengidentifikasi
permasalahan yang terjadi di lapangan. Hasil identifikasi membantu dalam
memilih metode perbaikan pada pipa. Alat yang digunakan pada saat
melakukan survey adalah:
a. Kamera yang bertujuan untuk mendokumentasi kondisi pipa
b. Alat ukur yang bertujuan untuk mengukur diameter pipa, panjang pipa.
c. Recorder yang digunakan untuk melakukan wawancara terhadap operator
PLTMH terkait dan membuat rekaman kondisi alam sekitar untuk
membantu proses identifikasi kondisi lingkungan sehingga bisa menjadi
faktor penyebab permasalahan yang ada
d. Alat tulis yang digunakan untuk mencatat data-data teknis berdasarkan
data yang disimpan oleh masyarakat desa.
e. Formulir yang menggambarkan hasil dari survey (Lampiran III A)

Investigasi di lokasi dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:


a. Dokumentasi kondisi pipa dan lingkungan disekitar pipa. Kondisi pipa
yang menjadi parameter utama adalah:
1. Apakah terdapat kebocoran pada pipa?
2. Apakah terdapat korosi pada pipa?
b. Dokumentasi lingkungan disekitar pipa menjadi faktor utama dalam
menganalisis penyebab dari permasalahan pada pipa pesat dengan
parameter:
1. Apakah lingkungan disekitar pipa jauh dari perkebunan warga
sehingga tidak menutupi pipa?
2. Jika terjadi korosi, perhatikan kondisi di badan pipa, apakah
ditumbuhi lumut atau tidak?
3. Apakah kondisi di sekitar lingkungan pipa bersih dari sampah atau
tidak lepas dari perhatian warga atau operator?
c. Jika tidak terdapat data teknis pipa saat pembangunan maka untuk data
seperti diameter pipa dan panjang pipa dapat diukur dengan alat ukur.
d. Untuk data seperti ketebalan pipa dan head dapat diperoleh dengan
mewawancarai operator yang bertanggung jawab terhadap PLTMH

Data yang diperoleh setelah melakukan survey adalah:


a. Foto-foto kondisi pipa pesat.
b. Data teknis pipa berupa diameter pipa, panjang pipa, head, ketebalan pipa,
lama beroperasi.
c. Hasil wawancara terkait permasalahan yang pernah terjadi pada pipa pesat
apakah sudah pernah diganti atau dilakukan perbaikan akibat kerusakan.

5. Pembiayaan
Biaya untuk perbaikan dan perawatan dapat berupa:
a. Iuran warga setiap bulannya. Iuran yang dikumpulkan tidak hanya untuk
biaya operasional tetapi juga untuk perawatan setiap bulannya yang
dijadwalkan sesuai dengan ketentuan dan musyawarah. Pembayaran
ditetapkan berdasarkan nilai kebutuhan atau banyaknya alat elektronik
yang digunakan selama pemanfaatan PLTMH.
b. Jika perbaikan membutuhkan dana yang banyak maka dibutuhkan pihak
luar seperti kepemerintahan, pihak swasta ataupun usaha untuk
memberikan bantuan dana terhadap keberlansungan PLTMH.
c. Uang sukarela dari warga yang tidak dipungut tiap bulannya.

6. Penjadwalan Perawatan dan Perbaikan


Untuk membuat jadwal terkait perawatan dan perbaikan pada pipa, maka
dibutuhkan organisasi yang dibuat oleh warga desa setempat yang dilaporkan
setiap waktunya berdasarkan hasil dan musyawarah. Lingkungan disekitar pipa
menjadi pusat perhatian dari beberapa permasalahn yang terjadi seperti korosi dan
lainnya. Jadwal pemeriksaan terhadap pipa dapat dilakukan secara mingguan atau
bulanan. Dibutuhkan sebuah laporan hasil pemeriksaan setiap minggu atau
bulannya sehingga disaat adanya kerusakan atau permasalahan, hasil record dapat
menjadi acuan dalam memilih metode perbaikan.

7. Kemungkinan Penyebab Kerusakan Pada Pipa Pesat


Kerusakan yang terjadi diakibatkan karena:
a. Mutu bahan lapis penutup yang kurang memenuhi syarat
b. Umur layanan pipa
c. Bencana alam
d. Proses produksi
e. Proses pemasangan
f. Kurangnya perawatan pada pipa.

8. Pengaruh Kerusakan Jika Tidak Ditangani


Apabila kerusakan berupa korosi tidak ditangani maka kemungkinan yang akan
terjadi adalah sebagai berikut:
a. Pengurangan ketebalan pipa dan mengurangi kapasitas pipa terhadap tekanan
dan tegangan
b. Meningkatkan tegangan tangensial yang bekerja pada dinding pipa
c. Dapat menyebabkan terjadinya kebocoran pada pipa
d. Mengganggu proses kerja dari PLTMH

9. Jenis- jenis perbaikan


9.1.1 Removal and Replacement
Metode perbaikan ini dilakukan dengan mengganti pipa pada pipa yang sudah
mengalami kerusakan mekanik seperti patah, penyot, bocor, dan korosi. Metode
ini mempertimbangkan lama waktu pengerjan dan biaya seperti biaya material,
pengerjaan, dan penyelesaian.
Metode in bertujuan untuk mengembalikan peforma dari pipa pesat pada
kondisi baru atau awal. Jika permasalahan pada pipa tidak ditangani maka akan
menyebabkan PLTMH tidaj berfungsi dan menghambat aktifitas masyarakat.
Peralatan yang digunakan dalam proses perbaikan ini diantaranya (Standar
Operasi dan Pemeliharaan:
a. Alat pengangkat
b. Mesin las lengkap
c. Alat pembantu untuk penyetelan
d. Mesin las potong
e. Alat pemotong pipa
f. Alat pertukangan pipa
g. Alat penyangga pipa

9.1.2 Grinding
Metode ini bertujuan untuk membuat permukaan pipa menjadi lebih halus
dan menghilangkan permukaan yang sudah korosi. Namun metode ini tidak
efektif pada pipa yang mengalami kebocoran. Pengerjaan metode ini harus
memperhatikan ketebalan pipa yang berkurang selama proses pengerjaan Karena
dapat menyebabkan kebocoran bahkan korosi lainnya pada pipa.

9.1.3 Full encirclement steel sleeve


Metode ini dilakukan dengan memberikan lapisan plat baja baru pada
bagian yang akan diperbaiki. Permasalahan yang dapat diatasi dengan pipa yang
mengalami korosi, penyot dan retak namun selama tidak terdapat kebocoran.

Gambar 1 Steel Sleeve Repair (Sumber:PRCI,2006)

9.1.4 Composite Sleeve


Metode perbaikan ini menggunakan material komposit seperti Polymer
Composite, Glass Fiber, dan Aramid Fiber Reinforced Polymer. Metode ini dapat
mengembalikan kemampuan pipa yang rusak seutuhnya, meningkatkan kekakuan,
dan mengatasi korosi eksternal karena dapat berperan sebagai lapisan luar dari
pipa.
Gambar 2. Composite Sleeve Repair (Sumber:PRCI,2006)

9.1.5 Mechanical Clamp


Clamp digunakan untuk mengatasi kebocoran yang terjadi pada pipa.
Pemasangan clamp pada umumnya digunakan pada pipa industri, minyak dan gas.

9.1.6 Recoating
Recoating (pengecatan ulang) dilakukan untuk menganagi kerusakan pada
pipa yang mengalami korosi dan pengelupasan atau pengausan cat. Metode ini
bertujuan untuk menjaga kondisi permukaan pipa dari pengaruh korosi sehingga
dapat menghindari terjadinya kerusakan mekanik. Peralatan yang digunakan yaitu:
a. Alat membersihkan permukaan yang terkorosi dan car seta pembersih dari
kotoran
b. Alat pengecatan yaitu cat primer, cat akhir, kuas atau alat semprot (jika
pengecatan dilakukan dengan penyemprotan)

Gambar 3. Mechanical Clamps (Sumber:PRCI,2006)

10. Prosedur Pengecatan Pipa (Recoating)


Pedoman ini melampirkan tahapan-tahapan umum yang dapat diikuti untuk
pengecatan komponen baja. Terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan
sebelum melakukan pengecatan.
a. Pemeriksaan
Beberapa hal yang perlu diperiksa sebelum dilakukannya pengecatan
adalah
a) Kategori korosifitas lingkungan yang mengacu pada SNI ISO 12944-
5-2012 (Lampiran IIIB)
b) Pemeriksaan tingkat kerusakan permukaan baja (Lampiran III C)
b. Penentuan umur proteksi cat
Durabilitas dari cat ditentukan oleh beberapa faktor yaitu tipe pengecatan,
desain struktur, kondisi substrat, permukaan, bentuk geometri struktur, kondisi
selama pengecatan, dan kondisi lingkungan setelah pengecatan. Beberapa
faktor tersebut mempengaruhi umur dari cat. ISO 12944-5 mengelompokkan
tiga kelompok umur pengecatan :
a. Rendah untuk umur pengecatan 2 sampai 5 tahun
b. Sedang untuk umur pengecatan 5 sampai 15 tahun
c. Tinggi untuk umur pengecatan lebih dari 15 tahun

c. Pemilihan sistem pengecatan, metode aplikasi dan persiapan permukaan


Sistem pengecatan yang dilaksanakan sesuai dengan kategori korosifitas
lingkungan. Sistem pengecatan pada sistem proteksi cat pada ISO 12944-5.
Bentuk sistem pengecatan yang dapat dilakukan sesuai dengan kategori
korosifitas lingkungan dituliskan pada lampiran III D. Berikut penjelasan dari
lampiran III D.
1. Nomor sistem pengecatan adalah nama atau kode dari sistem pengecatan
2. Tingkat kerusakan permukaan
Tingkat kerusakan permukaan merupakan kerusakan yang terdapat di
permukaan.
3. Cat dasar (primer)
Cat dasar primer merupakan cat yang diformulasikan sebagai cat dasar
pada permukaan yang dipersiapkan atau telah dibersihkan. Terdapat dua
kategori cat primer yang dikelompokkan berdasarkan kandungan pigmen
yang berfungsi sebagai komponen utama pembentuk lapisan cat.
a. Zinc-rich primer, Zn(R) yang mengandung hingga 80% kandungan
zinc yang berfungsi untuk mencegah karat pada baja.
b. Cat primer lainnya (Misc.) mengandung zinc fosfat atau zat anti
korosif lainnya dengan kandungan zinc kecil dari 80 persen dari
berat.
Pada pemasangan cat dasar, binder yang berfungsi untuk merekatkan
lapisan cat pada lapisan baja. Beberapa jenis binder yang digunakan
untuk pengecatan adalah Chlorinated Rubber (CR), Vinyl Cholride
Copolymers (VCC), dan Acrylic Polymers (AP). Lama keringnya
lapisan ini tergantung dengan udara dan temperatur.
4. Cat akhir (top coat)
Cat akhir adalah lapisan tengah dan lapisan akhir dari pengecatan yang
terdiri dari binder. Jumlah lapisan cat adalah jumlah lapisan yang
digunakan pada cat primer ataupun pada cat akhir (top coat). Jumlah
lapisan cat bervariasi, satu lapisan hingga dua lapisan untuk cat primer
dan satu hingga tiga lapisan untuk cat akhir. Ketebalan cat juga
dipengaruhi oleh umur cat atau durabilitas dari cat yang direncanakan.
NDFT (Nominal Dry Film Thickness) adalah ketebalan cat dasar yang
diaplikasikan sebagai lapisan cat pertama (primer). Ketebalan cat dasar
dinyatakan dalam m. Cat Primer dan Cat akhir memiliki ketebalan yang
berbeda. Ketebalan cat diperiksa sebagai kontrol kualitas dari
pengecatan.

11. Pelaksanaan Pengecatan Pipa Baja


a. Persiapan alat dan bahan
Alat yang digunakan yaitu alat yang membantu dan mendukung selama
proses pengerjaan. Peralatan yang digunakan diantaranya peralatan manual,
abrasive blasting, alat pengecatan (kuas atau alat penyemprot), dan alat kontrol
untuk mengontrol kualitas pekerjaan dan lingkungan.
Bahan yang digunakan berupa cat yang memiliki daya lekat yang baik dan
mudah diaplikasikan secara merata, tahan terhadap pengaruh zat kimia dan cuaca
serta memiliki waktu pengeringan. Cat yang digunakan terdiri dari beberapa
lapisan yaitu lapisan dasar, antara, dan akhir. Lampiran 5 adalah alur dari metode
pengecatan yang diaplikasikan.
b. Pembersihan Permukaan
Permukaan dibersihkan dari debu, kotoran, ataupun lumut yang melekat di
permukaan pipa. Pembersihan permukaan disarankan dengan menggunakan
metode abrasive blasting. Metode ini efektif untuk membersihkan permukaan
yang berjarat, mengupas cat lama yang rusak dan membuat permukaan lebih
melekat. Pembersihan permukaan juga dapat menggunakan sikat kawat, batu
gerinda, amplas dan peralatan manual lainnya.
c. Pengecatan
Sebelum melakukan pengecatan, ada beberapa parameter penting yang
mempengaruhi sistem pengecatan. Sebelum melakukan pengecatan maka perlu
dipilih system pengecatan sesuai dengan kategori korosifitas lingkungan
(Lampiran III B).

d. Perhitungan kebutuhan perbaikan


Perhitungan kebutuhan cat dasar (Primer Coat):
Cat yang digunakan untuk cat dasar adalah cat DELTA (Gambar 4) dengan
spesifikasi:
Kandungan : Alkid dan Zinc Chromat Primer
Warna : Hijau Tua
Berat Jenis : 1,46 0,01
Kadar Padatan : 49% 1
Daya Sebar : 12 13 m2/kg
Kandungan zinc chromate pada cat berfungsi untuk mencegah dan
melindungi baja dari karat. Kebutuhan cat dihitung dengan persamaan:
Luas permukaan yang di cat (m2)
Kebutuhan Cat=
m2
Daya Sebar ( )
l

Contoh perhitungan kebutuhan (Gambar 1):


Luas area yang di cat dengan diameter pipa (do) 0,637 m dan panjang pipa
(Lp) 6 m
Luas area = . d . L p

Luas area= 12 m2
Daya sebar = 12 - 13 m2/kg
12m 2
1kg
12m 2 / kg
Kebutuhan Cat =

Perhitungan kebutuhan cat antara (Under coat):


Cat yang digunakan untuk cat antara adalah cat DELTA (Gambar 4) dengan
spesifikasi:
Kandungan : Alkid
Warna : Putih
Berat Jenis : 1,22 0,01
Kadar Padatan : 44% 1
Daya Sebar : 11 m2/kg
12m 2
1,09kg
11m 2 / kg
Kebutuhan Cat =

Perhitungan kebutuhan cat akhir (Finish coat):


Cat yang digunakan untuk cat antara adalah cat DELTA (Gambar 4) dengan
spesifikasi:
Kandungan : Resin Alkyd
Berat Jenis : 1,06 0,05
Kadar Padatan : 150% 1
Daya sebar :10 - 12 m2/l
12m 2
1l
12m 2 / l
Kebutuhan Cat =
Gambar 1. Cat DELTA (Primer Coat, Under Coat, Top Coat)

e. Pemeriksaan ketebalan cat


Setelah dilakukan pengecatan maka dilakukan pemeriksaan terhadap
ketebalan cat disetiap lapisannya. Ketebalan cat yang disesuaikan dengan metode
pengecatan yang digunakan. Ketebalan cat mempengaruhi umur proteksi cat.

LAMPIRAN III A
FORMULIR SURVEY KONDISI PIPA PESAT PLTMH
Lokasi :
Tanggal Survey :
Surveyor :
Data Umum
a. Deskripsi lokasi
b. Tahun pendirian PLTMH
c. Jumlah pengguna PLTMH
d. Kondisi lingkungan PLTMH terutama pipa pesat

Data Teknis
a. Diameter pipa
b. Panjang Pipa
c. Jarak antar tumpuan
d. Head
e. Tekanan pada pipa

Jenis Kerusakan

a. Mendeskripsikan jenis kerusakan atau permasalhan yang terjadi di


lokasi dan apakah permasalahan yang ada sudah menyebabkan
gangguan terhadap operasi PLTMH atau belum.

Sketsa Pipa
LAMPIRAN III B
Tabel 1. Kategori korosifitas Lingkungan

Kehilangan berat/tebal per satuan permukaan


(setelah 1 tahun terekspos) Contoh tipikal lingkungan
Kategori Baja karbon-rendah Zink
Korosifitas Kehilangan Kehilangan Kehilangan Kehilangan
Berat Tebal Berat Tebal
g/m2 m g/m2 m

C1-Sangat
10 1,3 0,7 0,1
rendah

Atmosfer dengan tingkat polutan yang rendah, umumnya


C2-rendah > 10 s/d 200 > 1,3 s/d 25 > 0,7 s/d 5 > 0,1 s/d 0,7 pedesaan

Lingkungan perkotaan dan industri


C3-
> 200 s/d 400 > 25 s/d 50 > 5 s/d 15 > 0,7 s/d 2,1 dengan polusi sulfur diosida, area pantai
menengah
dengan tingkat salinitas rendah
Lingkungan industri dan pantai dengan tingkat salinitas
C4-tinggi > 400 s/d 650 > 50 s/d 80 > 15 s/d 30 > 2,1 s/d 4,2 menengah

C5-1-sangat
Tinggi > 650 s/d 1500 > 80 s/d 200 > 30 s/d 60 > 4,2 s/d 8,4 Area Industri dengan kelembaban tinggi
(Industrial) dan lingkungan atmosfer yang agresif
C5-M-
sangat
> 650 s/d 1500 > 80 s/d 200 > 30 s/d 60 > 4,2 s/d 8,4
tinggi Area pantai dan pertambangan dengan
(laut/pantai) tingkat salinitas tinggi
Sumber: ISO 12944-2
LAMPIRAN III C
Tabel 2. Tingkat Kerusakan Permukaan dan Metode Persiapan Permukaan

Tingkat kerusakan Metode Persiapan Metode Penanganan


Permukaan
Penurunan mutu cat tanpa SSPC-SP-1(solvent Bersihkan semua pengotor seperti minyak, gemuk, debu, tanah, garam-garam, dan pengotor
terlihat adanya noda karat. cleaning) lainnya dari permukaan logam dengan menggunakan cairan pelarut, pengemulsi campuran
Permukaan cat kotor akibat pembersih, uap panas atau material lain yang sesuai. Untuk persiapan permukaan yang telah
debu, lumpur, gemuk, di galvanis, maka digunakan larutan asam (asam klorida atau asam sulfat).
minyak atau oli
Penurunan mutu cat, SSPC-SP-2 / St 2 Bersihkan semua karat, butiran logam, dan lapisan cat yang rusak sampai tingkat kebersihan
terdapat noda karat (handtool cleaning) yang disyaratkan dengan menggunakan ampelas, sikat kawat, batu gerinda, scrap dan
permukaan dan lapisan cat peralatan manual lainnya. Permukaan logam harus terlihat seperti warna logam dasarnya dan
yang menggelembung juga harus bebas dari minyak, gemuk, debu, tanah, garam dan pengotor lainnya
akibat karat
Penurunan mutu cat, SSPC-SP-3 / St 3 (power Bersihkan semua karat, butiran logam, dan lapisan cat yang rusak sampai tingkat kebersihan
terlihat adanya titik-titik tool cleaning) atau yang disyaratkan dengan menggunakan sikat kawat elektrik, alat pengerok elektrik, gerinda
karat dangkal dan lapisan SSPC-SP-4 (flame listrik, ampelas elektrik atau menggunakan udara bertemperatur tinggi atau api dari gas
cat yang mengelupas akibat cleaning) oksigenasetilen di atas seluruh permukaan logam, kemudian dilanjutkan dengan pembersihan
karat. menggunakan sikat kawat. Permukaan logam harus terlihat mengkilap dan juga harus bebas
dari minyak, gemuk, debu, tanah, garam dan
pengotor lainnya
Lapisan cat mengelupas, Sa 2 / NACE 2 (near Bersihkan semua butiran karat, cat atau pengotor lainnya dengan menggunakan material
terdapat karat dengan white blast cleaning) atau abrasive yang disemprotkan melalui nozel atau roda
jumlah SSPC-SP-5 / Sa 3 / sentrifugal, sampai diperoleh permukaan logam yang telah benar-benar bersih dari minyak,
yang besar dan dalam, atau NACE 1 (white metal gemuk, debu, karat, butiran karat, cat dan pengotor lainnya kecuali goresan atau sedikit
penggantian system blast cleaning) bayangan perubahan warna yang disebabkan oleh noda karat, residu cat atau lapisan pengotor
pengecatan yang bersifat permanen. Sedikitnya 95% dari setiap inci persegi luas permukaan harus bersih
lama dengan sistem dari semua residu atau noda.
pengecatan baru secara
menyeluruh.

Sumber: Perlindungan komponen baja jembatan dengan cara pengecatan


LAMPIRAN III D
Tabel 3. Sistem Pengecatan C2
Tingkat

kebersihan Cat dasar (primer) Cat akhir (top coat) termasuk cat antara Sistem pengecatan Umur proteksi cat
permukaan Total
No. sistem Jumlah NDFT Jumlah lapisan NDFT
lapisan cat (m) cat (m)
pengecatan St 2 Sa 2 binder primer binder Jumlah lapisan cat NDFT pendek sedang panjang
S2.01 X 1 40 1 40 2 (m)
80
S2.02 X 1 40 1 40 2 80
S2.03 X 2 80 1 40 3 120
S2.04 X 1-2 80 1 40 2-3 120
S2.05 X 2 80 1-2 80 3-4 160
S2.06 X 1-2 80 1-2 80 2-4 160
AK
S2.07 X 1-2 80 2-3 120 3-5 200
S2.08 X 1-2 100 - - - 1-2 100
S2.09 X AK 2 80 AY, CR, 1-2 80 3-4 160
S2.10 X 1-2 80 PVC 1-2 80 2-4 160
S2.11 X 1-2 100 - - - 1-2 100
AY
S2.12 X 1 80 AY 1 40 2 120
S2.13 X AY, CR, 2 80 AY, CR, 1-2 80 3-4 160
S2.14 X PVC Miscell 1-2 80 PVC 1-2 80 2-4 160
S2.15 X aneous 1-2 80 1 40 2-3 120
EP EP, PUR
S2.16 X 1-2 80 1-2 80 2-4 160
S2.17 X EP, PUR 1-2 80 - - - 1-2 80
Zn (R)
S2.18 X ESI 1 80 - - - 1 80
Binder untuk cat primer Cat (cairan) Binder untuk cat akhir (topcoat) Cat (cairan)
Jumlah komponen Water Jumlah komponen Water
1- 2-pack base 1- 2-pack base
pack pack
AK = Alkyid X X AK = Alkyid X X
CR = Chlorinated rubber X CR = Chlorinated rubber X
AY = Acrylic X X AY = Acrylic X X
PVC = Polyvinyl chloride X PVC = Polyvinyl chloride X
EP = Epoxy X X EP = Epoxy X X
ESI = Ethyl silicate X X PUR = Polyurethane X X
PUR = Polyurethane X NDFT = Nominal Dry Film Thickness
Sumber: Perlindungan komponen baja jembatan dengan cara pengecatan
Tabel 4. Sistem Pengecatan C3
Tingkat
kebersihan Cat dasar (primer) Cat akhir (top coat) termasuk cat antara Sistem pengecatan Umur proteksi cat
No. sistem permukaan
pengecatan Total
Jumlah NDFT Jumlah lapisan NDFT
St 2 Sa 2 binder primer lapisan cat (m) binder cat (m) Jumlah lapisan cat NDFT pendek sedang panjang
(m)
S3.01 X 2 80 1 40 3 120
S3.02 X 1-2 80 1 40 2-3 120
S3.03 X 2 80 1-2 80 3-4 160
S3.04 X 1-2 80 AK 1-2 80 2-4 160
S3.05 X AK 1-2 80 2-3 120 3-5 200
S3.06 X 1-2 80 2-3 120 3-5 200
S3.07 X 1-2 80 2-3 120 3-5 200
S3.08 X 1-2 80 AY, CR, PVC 2-3 160 3-5 240
S3.09 X 1-2 80 2 160 3-4 240
S3.10 X 1-2 80 BIT 2 160 3-4 240
S3.11 X Misc. 2 80 1-2 80 3-4 160
S3.12 X AY, CR, PVC 1-2 80 1-2 80 2-4 160
S3.13 X 1-2 80 AY, CR, PVC 2-3 120 3-5 200
S3.14 X 1-2 80 2-3 160 3-5 240
S3.15 X 1 160 AY 1 40 2 200
S3.16 X 1-2 80 1 40 2-3 120
S3.17 X EP 1-2 80 1-2 80 2-4 160
S3.18 X 1-2 80 EP, PUR 2-3 120 3-5 200
S3.19 X 1-2 80 2-3 160 3-5 240
S3.20 X EP, PUR 1-2 80 - - - 1-2 80
S3.21 X 1 40 1-2 120 2-3 160
S3.22 X 1 40 EP,PUR 2-3 160 3-4 200
S3.23 X EP, PUR 1 40 1-2 120 2-3 160
AY, CR, PVC
S3.24 X 1 40 2-3 160 3-4 200
S3.25 X Zn (R) 1 80 - - - 1 80
S3.26 X 1 80 1-2 80 2-3 160
AY, CR, PVC
S3.27 X ESI 1 80 2-3 120 3-4 200
S3.28 X 1 80 1-2 80 2-3 160
S3.29 X 1 80 EP, PUR 2-3 120 3-4 200
Binder untuk cat primer Cat (cairan) Binder untuk cat akhir (topcoat) Cat (cairan)
Jumlah komponen Water Jumlah komponen Water
1-pack 2-pack base 1-pack 2-pack base
AK = Alkyid X X AK = Alkyid X X
CR = Chlorinated rubber X CR = Chlorinated rubber X
AY = Acrylic X X AY = Acrylic X X
PVC = Polyvinyl chloride X PVC = Polyvinyl chloride X
EP = Epoxy X X EP = Epoxy X X
ESI = Ethyl silicate X X PUR = Polyurethane X X
PUR = Polyurethane X BIT = Bitumen X
Sumber: Perlindungan komponen baja jembatan dengan cara pengecatan
Tabel 5. Sistem Pengecatan C4
Tingkat Cat dasar (primer) Cat akhir (top coat) termasuk cat antara Sistem pengecatan Umur proteksi cat
No. sistem K.P
pengecatan
Jumlah NDFT Jumlah lapisan NDFT Jumlah lapisan Total NDFT
St 2 Sa 2 binder primer binder pendek sedang panjang

BIT
AK
AY, CR,
S4.05 X 1-2 80 PVC 2-3 160 3-5 240

BIT
AY, CR,
PVC AY, CR,
PVC

EP EP, PUR
AY, CR,
PVC

EP, PUR EP, PUR

AY, CR,
PVC

ESI EP, PUR

Binder untuk cat primer Binder untuk cat akhir (top coat)
Water Water
base base

Sumber: Perlindungan komponen baja jembatan dengan cara pengecatan


Tabel 6. Sistem Pengecatan C5-I dan C5-M

Tingkat Umur proteksi cat


kebersihan Cat dasar (primer) Cat akhir (top coat) termasuk cat antara Sistem pengecatan
No. sistem permukaan C5-I C5-M
pengecatan Jumlah Jumlah Total
lapisan NDFT Jumlah NDFT lapisan NDFT
St 2 Sa 2 binder primer binder Pd S Pj Pd S Pj
cat (m) lapisan cat (m) cat (m)
S5.01 X CR 1-2 80 2 120 3-4 200
Misc.
S5.02 X EP, PUR 2 120 1-2 80 3-4 200
AY, CR, PVC
S5.03 X 1 80 3 200 4 280
ES
S5.04 X 1 80 4 240 5 320
S5.05 X Zn (R) 1 40 EP + CR 2 200 3 240
S5.06 X 1 40 3-4 280 4-5 320
S5.07 X EP, PUR 1 40 2 120 3 160
S5.08 X Misc. 1 80 2 120 3 200
S5.09 X 1 40 3 200 4 240
Zn (R)
S5.10 X ESI 1 80 2-4 160 3-5 240
S5.11 X EP, PUR Misc. 1 80 EP, PUR 3 200 4 280
S5.12 X 1 80 3 200 4 280
ESI Zn (R)
S5.13 X 1 80 2-4 240 3-5 320
S5.14 X 1 150 1 150 2 300
S5.15 X EP, PUR Misc. 1-2 80 3-4 240 4-6 320
S5.16 X 1 250 1 250 2 500
S5.17 X ESI Zn (R) 1 80 EP + CTE 2 200 3 280
S5.18 X CTV Al 1 100 CTV 2 200 3 300
S5.19 X Misc. 1 400 - - - 1 400
EP, PUR
S5.20 X Zn (R) 1 40 CTV 3 360 4 400
S5.21 X CTE Misc. 1 100 2 200 3 300
CTE
S5.22 X EP, PUR Zn (R) 1 40 3 360 4 400
Binder untuk cat primer Cat (cairan) Binder untuk cat akhir (topcoat) Cat (cairan)
Jumlah komponen Water Jumlah komponen Water
1-pack 2-pack base 1-pack 2-pack base
CR = Chlorinated rubber X AY = Acrylic X X
EP = Epoxy X X CR = Chlorinated rubber X
PUR = Polyurethane X EP = Epoxy X X
ESI = Ethyl silicate X X PUR = Polyurethane X X
CTV = Coal tar vynil X PVC = Polyvinyl chloride X
CTE = Coal tar epoxy X CTV = Coal tar vynil X
CTE = Coal tar epoxy X
Sumber: Perlindungan komponen baja jembatan dengan cara pengecatan

You might also like