Professional Documents
Culture Documents
: g'q*&;ffiiF
{b**'e
a*-.--.r*
USTAKAAN
RSIPAN
WA TIMUR
.48
M
3
@"nAHATLMU
Teknik
Perhitungan
Debit Rencana
Bangunan Air
I Made Kamiana
Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air
Oleh : ltulade Kamlana
Edisl Pertama
Cetakan Pertama. 2011
GRAHA ILMU Dalam perencanaan teknis bangunqn air, seperti bangunan iri-
RukoJambusari No.7A
gasi, bangurnan drainase, bangunan sungai dan bangunan sejenis lain-
Yogyakarta 55283
Telp. :CI274-889836;O275889398 nyar, banyak variabel yang berpengaruh. Salah satunya adalah debit
Fax. :O274-889457 rencana. Sebagai variabel terikat, debit rencana tidak saja bergantung
E+nail : info@grahailmu.co.id
pada variabel bebas tetapi juga bergantung pada metode yang digu-
nakan dalam perhitungannya. Besaran debit rencana akan menentukan
dimensi hidrolis bangunan air. Ketidaktepatan dimensi hidrolis dapat
rnenjadi salah satu faktor pendorong terjadinya kegagalan konstruksi.
vit
lr:iiari vang" ,Vlah;l [sa, dan mengucapkan terirnakasih keparla setnfii]
1rrli.ri... kilususnya rekan-rekan rJ*scn i:aria KeNornpok Bidarrg Kr.-rhli-
;.rr tK[:i[,r Sr-rnlber [.]ava Air .iurut:;an ]'eknik Sipil i-akuitas Tekrrik t,j,ii-
v{x{$itri!, Pai;.lng,ka [?aya yang telair l.rer[<enan n:emllerikan koreksi d;rtr
m,r,uiran dalanr prosct penyLisuniirr l:uku ini. Keg:a,la p*:ncrbi1, .vang
l*i;il'i nrel-nirt:rikair kr,:srrnpaian urrtu[.,. menerbi{li;ln buku ini, Jrenulis
r.rlirrrllri.apira r r teri rrial<;rs i ir yang t ak terh i n gga.
lsi vang tersaji datranr lruku ini tentu masih jauh d;ri
C)lrl-r karr.rrl;i itu, saran perbraikan akarr diterima dengarr senarrg hati.
i4.]mprri'n*. OffiorIsi
Doltar Tabel
Teknlk furhltungon Dcblt Rencom Eongumn Alr
Tabel 5.8 HSS Nakayasu dan total hidrograf limpasan langsung
soal 5.6 128
Tabel 5.9 Nilai t/To dan q/qo HSS SCS . 136
Tabel 5.10 Perhitungan nilai t dan q atau HSS SCS untuk soal
5.9 138
Tabel 5.t t Perhitunian hidrograf limpasan langsung atau
Iimpasan total soal 5.9 139
Tabel 5.12
Tabel 5.t3
Ordinat Q, untuk soal 5.10
HSS Cama 1 untuk soal 5.10 (sebelum dikoreksi)
14V
147
Ooftor Qam\ar
Tabel 5.14 Koreksi HSS Cama 1 untuk soal 5.10 148
Tabel 5.15 HSS Cama 1 untuk soal 5.10 setelah koreksi 150
Tabel 6.1 Perhitungan nilai X dan K untuk soal 6.1 162
Tabel6.2 Perhitungan outflow untuk soal 6.2 166
Tabel 6.3 Tinggi air di atas spillway (H), luas waduk (A), Gambar 3.1 Sketsa analisa kurve masa ganda Stasiun A dan B 17
tampungan (S), dan butflow (O)soal 0.: Gambar 3.2 Analisa kurve massa ganda soal 3.'l 19
171
Tabel 6.4 Perhitungan penelusuran dengan metode LPR Gambar 3.3 Analisa kurve massa ganda setelah koreksi
untuk mendapatkan outflow dan H pada soal 6.3 data stasiunA 21
172
Tabel 6.5 Perhitungan outflow dengan Model Linear Gambar 3.4 Sketsa Uji Smirnov-Kolmogorof Secara Crafis
Reservoir pada soal 6.4 177
dengan Kertas Probabilitas 52
Tabel 6.6 Perhitungan outflow di titik i:2,3, dan 4 Cambar 3.5 Kedalaman hujan rencana di satu titik waktu pada
-oo0oo-
Gambar 3.10 Hietograf Seragam 76
Gambar 3.11 Hietograf Segitiga 77
Gambar 5.1 Bagian-bagian hidrograf 106
Gambar 5.2 Hubungan t dengan to, serta hubungan i dengan U 108
Gambar 5.3 Prinsip superposisi hidrograf t 0B
langsung untuk soal 5.3 11 5 Gambar 5.29 HSS Camma 1 dan hidrograf limpasan soal 5.10 152
Cambar 5.8 Hidrograf satuan dengan durasi hujan efektif Gambar 6.1 Sketsa tekrrik penelusuran aliran sungai 154
yang berbeda 117 Gambar 6.2 Skema penelusuran hidrologis, aliran masuk
Gambar 5.9 Hidrograf satuan akibat hujan dengan durasi (inflow merupakan hidrograf rencana) dan aliran
t, : 1 jam dan t, : 2 jam untuk soal 5.4 1lg ke luar (outflow) di satu titik tinjauan 155
Gambar 5.10 Penjumlahan hidrograf satuan secara kumulatif 120 Gambar 6.3 Skema penelusuran hidraulik, aliran masuk
Gambar 5.11 Penggeseran Kurve S(t) menjadi S,(t) atau (inflow merupakan hidrograf rencana) dan aliran
Offset S-hidrograf 12O ke luar (outflow) pada beberapa titik tinjauan '156
Gambar 5.12 Hidrograf satuan dengan durasi hujan efektif t,, Gambar 6.4 Skema perhitungan dengan Muskingum Method 160
atau U'(t) 121 Gambar 6.5 Hubungan antara S kumulatif dan Xl + (1-X)
Cambar 5.13 Hidrograf satuan akibat hujan efektif dengan O kumulatif 165
durasi t, : 1 jam dan t,' : 2 jam untuk soal 5.5 122 Gambar 6.6 Hidrograf inflow rencana dan outflow untuk
Gambar 5.14 Hidrograf satuan akibat hujan efektif dengan soal6.2 169
durasi t, : 1 jam dan t,' : 3 jam untuk soal 5.5 123 Gambar 6.7 Hidrograf inflow rencana dan outflow waduk
Gambar 5.15 HSS Nakayasu 125 dengan metode LPR untuk soal 6.3 175
Gambar 5.16 Hidrograf limpasan akibat hujan setinggi Cambar 6.8 Ketinggian air (H), hasil penelusuran waduk
25 mm, 50 mm, 15 mm, dan hidrograf limpasan dengan metode LPR untuk soal 6.3 175
total untuk soal 5.6 130 Gambar 6.9 Hidrograf inflow rencana dan outflow untuk
Gambar 5.17 Posisi L dan L. pada suatu DAS 13 j soal 6.4 180
Gambar 5.18 Hidrograf satuan Snyder Standar (tp : 5,5 t,) 131 Gambar 6.10 Pembaganan diferensi hingga persamaan
Gambar 5.19 Hidrograf satuan Snyder jika to I 5,5 t, 132 (6.38) sld (6.a1) 184
Gambar 5.20 HSS Snyder untuk soal 5.2 134 Cambar 6.11 Hidrograf inflow rencana (l) dan outflow (e)
Cambar 5.21 HSS SCS tak berdimensi 136 di titik 2,3, dan 4 untuk soal 6.5 1BB
Gambar 5.22 HSS SCS untuk soal 5.9 139
Gambar 5.23 Hidrograf limpasan langsung untuk soal 5.9 140
Aoftor Lampiran
Pendohuluan
Teknik Perhilungon Deltil Rt'utunu lkurgrtnrut Ait
Perencanaan teknis suatu bangunan air dapat ditinjau dari be- perhitungan debit rencana. Buku ini dibagi dalam 5 bab. Masing-
berapa aspek, diantaranya aspek sti'uktur dan aspek hidrolis. Peren- masing bab isinya adalah sebagai berikut:
canaan dari aspek struktur dimaksudkan agar bangunan air kokoh
terhadap gaya-gaya yang beker.ia. Perencanaan dari aspek hidrolis Bab 1: Pendahuluan
dimaksudkan agar bangunan air mampu mengalirkan debit tertentu Dalam bab ini dijelaskan pengertian bangunan air, jenis-je-
dengan aman tanpa menimbulkan kerusakan pada bangunan air yang
nis bangunan air dan fungsinya. Selanjutnya, dijelaskan pula
bersangkutan.
bagaimana peran debit rencana dalam perencanaan suatu
bangunan air.
Beberapa data yang diperlukan dalam perencanaan bangunan
Bab 2: Pengertian dan pemilihan metode perhitungan debit
air dari aspek hidrolis adalah: data karakteristik daerah pengaliran rencana.
(data topografi dan data tata guna lahan), data iklim, data curah hujan,
Bab 2 akan menguraikan pengertian debit rencana serta
dan data clebit. Data tersebut selanjutnya akan digunakan dalam pengertian-pengertian lainnya yang terkait dengan debit ren-
perhitungan debit rencana.
cana. Di samping itu, Bab 2 akan menjelaskan faktor-faktor
Besar-kecilnya nilai debit rencana akan menentukan besar- yang berpengaruh dalam pemilihan metode perhitungan de-
kecilnya dimensi hidrolis suatu bangunan air. bit rencana.
Dimensi hidrolis suatu bangunan air yang lebih besar akan lebih
Bab 3: Perhitungan hujan rencana dan intensitasnya.
Salah satu data masukan dalam perhitungan debit rencana
aman dalam mengalirkan debit tertentu, namun dimensi yang lebih
pada Bab 4 adalah hujan rencana dan intensitasnya. Oleh
besar akan berdampak pada biaya yang lebih mahal atau melampaui
karena itu, Bab 3 akan menjelaskan cara analisa dan pengujian
batas-batas ekonomis yang dapat dipertanSSung jawabkan'
data hujan, cara penggunaan distribuSi probabilitas dalam
sebaliknya dimensi hidrolis bangunan air yang lebih kecil akan perhitungan hujan rencana, cara pengujian hasil perhitungan
menjadi kurang aman dalam mengalirkan debit tertentu. Oleh karena hujan rencana, dan perhitungan intensitas hujan rencana.
itu, perhitungan debit rencana menjadi bagian yang sangat penting Bab 4: Metode Rasional, Weduwen, Melchior, dan Haspers.
dalam tahap perencanaan teknis. Bab 4 akan menjelaskan cara perhitungan debit puncak atau
Metode perhitungan debit rencana cukup beragam sesuai de- debit rencana berdasarkan metode Rasional, Weduwen,
ngan ketersediaan data. Namun dalam buku ini yang disajikan hanya Melchior, dan Haspers. Bab inijugaakan menjelaskan batasan-
beberapa metode yang data masukannya berkaitan dengan data hujan batasan penggunaan masing-masing metode tersebut.
dan data karaktersitik daerah pengaliran. Bab 5: Hidrograf Satuan.
Bab 5 akan menjelaskan pengertian hidrograf, asumsi dan
1.3 MAKSUD PENULISAN DAN ISI BUKU dalil yang mendasari penurunan hidrograf satuan, cara-cara
menurunkan hidrograf satuan nyata dan hidrograf satuan
Buku iniditulisdengan maksud sebagaisalah satu buku pedoman
sintetis serta cara-cara menggunakan masing-masing metode
bagi pembaca dalam mempelajari hidrologi terutama dalam bagian , hidrograf satuan dalam perhitungan debit rencana.
-oo0oo-
2.1 BEBERAPA PENGERTIAN TERKAIT DENGAN
DEBIT RENCANA
1. Debit rencana (Qr) adalah debit dengan periode ulang tertentu (T)
yang diperkirakan akan melalui suatu sungai atau bangunan air.
2. Periode ulang adalah waktu hipotetik di mana suatu kejadian
dengan nilai tertentu, debit rencana misalnya, akan disamai atau
dilampaui 1 kali dalam jangka waktu hipotetik tersebut. Hal ini
tidak berarti bahwa ke.iadian tersebut akan berulang secara teratur
setiap periode ulang tersebut.
Contoh:
Misalnya debit rencana dengan periode ulang 5 tahun (Qr)
: 10 m3/detik, tidak berarti debit sebesar 10 m3/detik akan terjadi
secara periodik 1 kali setiap 5 tahun, melainkan setiap tahunnya ada
kemungkinan terjadi 1/5 kali terjadi debit yang besarnya yang sama
atau lebih dari 10 m3/detik.
< Q-) : tt -
1
100% (2.2)
fumiahkeiadian
'- iI lumiah
. -
keiaclian Q ( (1,
f
P(Q
1)x _ Q>Q.x Ys*-- _l___r',-------'---'j---"*"-
__ _- _
I
r
[
5. Risiko atau peluang Q > Q, paling tidak 1 kali dalam rentang n 20%x5:lkalr_ _t__ laO?" yS 4kalr
__ _
t
_ -.1
tahun beru rutan adalah: 2}nloy.10 : 2kalr I 80"1,,x10 * Bkalr
*_,- }i
P(Q > Q,)" : 1- (1 - 1 ;'* too% (2.3) 20"1"x20:4kali Ia0?" x20: 16kali
T
Contoh soal 't: Contoh soal 2:
Jika debit (Q) dengan periode ulang 5 tahun besarnya 100 m3/detik, JikaQr:100 m3/detik.
selanjutnya ditulis Q, :
100 m3/detik, direncanakan melewati suatu Peftanyaan:
saluran atau digunakan sebagai data masukan dalam mendimensi
profil melintang saluran.
a. Berapakah risiko atau peluang Q > Q, paling tidak t kali dalani
'l tahun?
Pertanyaan: b. Berapakalr risiko atau peluang Q > Q, paling tidak 1 l<ali dalam
a. Berapakah peluang Q > Q, setiap tahun? 5 tahun?
b. Berapa peluang Q < Q, setiap tahun? (," Berapakah risiko atau peluang Q> Qo paling tidak 1 kali dalarn
'10
c. Berapa jumlah kejadian Q > Q, dan jumlah kejadian Q< Q, tahun?
dalam kurun waktu 5 tahun, 10 tahun, dan 20 tahun? jawaban:
Teknik Perhitungan Debit Rencotto Bongunon Air Itangt'tltot't dtilt I]t'nttltlton Mr'ltxlt l\,tlttlrutq,ut l\,1\1. Il('n\\trtt)
2.2 1'F-MIL!HAN METODE PERHITUNIGAN DEBIT dalam selang 1 tahun di atas ambang tertentu dan hanya cocok
l.;tN(lAfvA untuk data yang didapat dari pos duga air: otomatik"
l'r'rretap:rn masing-masing metode dalam perhitungan debit 4. Metode empiris.
rt)ncana, secara umum bergantung pada ketersediaan data. Data yang Metode ini dipergunakan apabila data hujan dan karateristik da-
climaksud antara lain data hujan, karateristik daerah aliran, dan data erah aliran tersedia. Contoh metode yang termasuk dalam kelom-
tiebit. pok metode iniadalah:
Ditinjau dari ketersediaan data hujan, karateristik daerah aliran, o Metode Rasional.
dan data debit, terdapat 6 kelompok metode perhitungan debit e Metode Weduwen.
rencana, yaitu: r Metode Haspers.
i " Metode analisis probabilitas frekuensi debit banjir. e Metode Melchior.
Metode ini dipergunakan apabila data debit tersedia cukup pan- o Metode Hidrograf Satuan.
jang () 20 tahurr), sehingga analisisnya dapat dilakukan dengan 5. Metode analisis regresi-
distribusi probabilitas, baik secara analitis maupun grafis. Sebagai Metode ini menggunakan persaman-persamaan regresi yang di-
cr:ntoh distribusi probabilitas yang dimaksud adalah: hasilkan lnstitute of Hydrology (loH) dan Pusat Penelitian dan
Pengernbangan Pengairan, yaitu didapat dari data hujan dan
" Distribusi probabilitas Cumbel.
o Distribusi probabilitas Log Pearson. karakteristik daerah pengaliran sungai (DPS), selanjutnya untuk
o Distrihusi probabilitas Log Normal. banjir dengan periode ulang tertentu digunakan lengkung analisis
regional.
2" lortetode analisis regional.
Apabila data debit yang tersedia ( 20 tahun dan > 10 tahun maka 6. Model matematika.
ijebit rencana dapat dihutung dengan metode analisis regional. lvletode ini dipergunakan apabila selang waktu pengamatan data
Data debit yang dimaksud dapat dari berbagai daerah pengaliran hujan lebih panfang dari pada pengamatan data debit, selanjutnya
yang ada tetapi masih dalam satu regional. untuk memperpanjang data aliran yang ada digunakan model
matetatika kemudian besar debit banjir rencana dihitung dengan
Prinsip dari metode analisis regional adalah dalam upaya mem-
analisis frekuensi atau menggunakan distribusi probabilitas,
peroleh lengkung frekuensi banjir regional. Kegunaan dari leng-
contohnya: Cumbel, Log Pearson, dan Log Normal.
kung frekr-rensi banjir regional adalah untuk menentukan besarnya
debit rencana pada suatu daerah pengaliran yang tidak memiliki -oo0oo-
data debit.
t0 Teknik Perhitungan Debit Rencona Bangunan Air Pengerllon <lon Pemlllhon *letrxle Perhitungon Deblt Rencono 1t
f{ujon funcana
dan Intensitasrqta
Contoh:
Misalnya hujan rencana dengan periode ulang 5 tahun (Xs):10 mm,
tidak berarti hujan sebesar 10 mm akan terjadi secara periodik 1 kali
setiap 5 tahun, melainkan setiap tahunnya ada kemungkinan terjadi
1/5 kali terjadi hujan yang besarnya sama atau lebih dari 10 mm.
a.'l Metode Curve Massa Ganda a.2 Resca/ed Adiusted PartialSums (RApS)
Dalam metode ini nilai.kumulatif seri data yang diuji (stasiun A Dalam metode ini, konsistensi data hujan ditunjukkan dengan nirai
rnisalnya), dibandingkan dengan nilai kumulatif seri data dari kumulatif penyimpangannya terhadap nilai rata-rata berdasarkan
stasiun referensi (stasiun B misalnya). Stasiun referensi dapat persamaan berikut:
berupa rerata dari beberapa stasiun di dekatnya. k,
Nilai kunrulatif seri data digambarkan pada grafik sistem koordinat
sr* : Xf V) (3.6)
i=1
kartesius (X-Y). Kurve yang terbentuk kemudian diperiksa untuk
melihat perubahan kemiringan.
\z
Iv
H'l
(3.7)
lika kurve berbentuk garis lurus artinya dataA konsisten. Sebaliknya N
iik.r tr.riadi perubahan/patahan kemiringan bentuk kurve, artinya
'" ,,rl,rt.r A tidak konsisten dan perlu dilakukan koreksi (mengalikan rlengan k : 1,2,......N; pada saat k :0makaSu.:0
Teknik Perhitungan Debit Rerxono Bongunan Air Ih t j0n Ren( (nrt r lon lnl t,ttti I t tsttyo
Contoh soal 3.1:
Jika persamaan (3.6) dibagi dengan deviasi standar (Dy) maka akan
diperoleh Resca/edA diusted Partial Sums (RAPS) atau dirumuskan Diketahui pencatatan data hujan di stasiun A, B, dan C selama kurun
sebagai berikut: waktu 10 tahun adalah seperti Tabel (3.1). Lakukanlah uji konsistensi
data hujan stasiun A dengan Metode Kurve Massa Canda.
..*
JK
su* (3.8)
Dy Tabel 3.1 Analisa kurve massa ganda untuk soal 3.1
/ _\" Data hujan harian maksimum Re.ala Stasiun
D.2:
. : igtfl-
l-l
N
(3.e)
Tahun
A
Stasiun
B c
BdanC
Kumulatif stasiun
A Referensi
Sn.. :
2000 77 86 79 82,50 897,00 756,OO
Resca/ed Adjusted PartialSums (RAPS).
Dy : deviasi standar seri data Y. 900
2000
Setelah nilai Su.' diperoleh untuk setiap k, tentukan nila Q dan R 800
'd
terhitung dengan rumus: co 700
a: lSu"l-aLs
atau R : 5k'. maks - Su.'min
L
e
E
600
c
: 5@
Bandingkan, untuk jumlah data (N) dan derajat kepercayaan (o) o
o
.A 400 2004 . ,.
tertentu, nilai-nilai di bawah ini:
g
o Q terhitung dengan Qu,n,, E
300
{3.1). 0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
lika:
Kumulatif siasiun A
o Q terhitung ( Qu,.,., atau
r Rterhitung { Ru,n,,. Gambar 3.2 Analisa kurve rnassa ganda soal 3.1
maka seri data yang dianalisis adalah konsisten"
i: kttk t\'r ltitrtngln Dt'l\il Rt nt til,tt ll,tnqrtntnt Atr lfujan Rencano don lntensitosnyo ,9
Berdasarkan Cambar (3.2) perubahan kemiringan kurve terjadi 1000
setelah tahun 2005. Oleh karena itu, data stasiun A dari tahun sebelum 900
s 40O
_ 236,5-72,5
0,48 E
E
soo
453
110 :
E
Y 200
_ 756-236,5
1,17
o
200 300 400 500 600 700 800 9oo 100c
897 - 453
Kumulatif stasiun A
Tabel 3.2 Analisa kurve rnassa ganda untuk soal 3.1 setelah koreksi Contah soal 3.2:
data stasiun A Diketahui seri data hujan tahunan seperti tercantum dalam kolom (2)
Data hujan harian maksimum Rerala
Tabel (3.3). Tentukan apakah seri data tersebut konsisten atau tidak
fahun Stasiun Stasiun B Kumulatif stasiun berdasarkan Metode RAPS.
dan C
A B c A Referensi
Tabel 3.3 Perhitungan konsistensi seri data dengan Metode RAPS
2007 45,13' 60 85 v2,io 45,1 3 72,50
2006 64,OD4 76 59 67,50 109,13 140,00 untuk soal 3.2
2005 76,72* 99 94 96 50 185,85 236,50
7) 11400 307.85 I 50,50 K v. su* D2 *
?00.4 122,OO 155 Y.. Y v
su*
q-7 B7 i0 '397.85 438.0U
2003 90,00 7B
2002 67.00 95 1.44 r 19,50 464 85 557.54 (1) (2) (3) (4) (s) (6)
;
!1111 * 88,00 65 167 116 00 552.85 67 3.54
I 1 100 -101 7,85 -1017,85 86334,23 1,25
.,rl( )f) 77.OQ 86 79 82,50 629,85 756.OO
2 1 890 227,85 1245.69 4326.16 1,51
a
,l t00 17,85 1263,54 26,54 1,55
.1
1350 767 "85 -20.31,38 49132 ,3 I "2,49
2500 382,'l s -r 649,23 12170,13 2,()2:
(t r 205 -912,85 -)562,08 69440,68 3,14
I l'ro 1t.\7 !.1 \ l.lri9,92 95792,82 'I
.83
Teknik Perhitungon Dehit Rt'ncono llongtnon Air I lttjott Retx otttt <httt lttl t,ttsiltttrtytt
Tabel 3.3 laniutan So' kolom (O
o Kolom (6) - Sk -
K Yr
Y,'Y sr* Dx
v
s** *
%Dv
Berdasarkan Tabel 3.3 didapat:
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Q terhitung : lt-..1 maks : 3,14.
8 2620 502.1 5 -987.77 21013.21 -1,21
9 2184 66,15 -921,62 364,69 1,1 3
Berdasarkan Tabel pada Lampiran (3.1), jika jumlah data adalah
l0 3925 1 807,1 5 88s.54 ?7 )150.42 1,09
'I -647,85
13 dan derajat kepercayaan 5% maka nilai:
1 1470 237.69 .r4975,39 o,29
r
't2
13
2320
't678
202,15
-439,85
439,85
0,00
3405,51
16122,05
0,54
0,00
a 1,411; ?tdu Qrritis : 1,411 * f, :1,41f xJG
Total 27532 665254,14
5,08
Keterangan Tabel (3.3): Oleh karena:
. D,, : *+ N :66s2s4,14.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah seri data
i-r
yang terkumpul dari 2 stasiun pengukur yang berada di dalam
. Dv : (665254,1410's - 815,63. suatu daerah pengaliran atau salah satu berada di luar daerah
. Kolom (3) : kolom (2)- V pengaliran yang bersangkutan berasal dari populasi yapt r"*.
. Kolom (4) baris pertama : persamaan (3.6) pada saat k:1 atau bukan.
sehingga : kolom (3) baris pertama. Pengujian homogenitas suatu seri data dilakukan dengan Metode
. Kolom (4) baris ke dua : kolom (4) baris pertama + kolom Uji-t, yang rumusnya sebagai berikut:
(3) baris ke dua.
. Kolom (4) baris ke tiga - kolom (4) baris ke dua + kolom (3) E&)
baris ke tiga.
t: 1l) (3.1 0)
11
o _+_
Kolom (4) baris ke empat : kolom (4) baris ke tiga + kolom
Nr N2
(3) baris ke empat.
Kolom (4) baris ke lima dan seterusnya, cara perhitungannya
N, S,2 + N, Sr2
arlalah sama. (3.1 1)
. Kolom (5) persamaan (-]"8). N, +N, -2
feknik Perhitungon Debit Raru rrrvt [knqunon Air Hu J on Re nc ono clon lr t l t, rts l l osnyo 23
,,,
I(*,, -I,F (3.12)
Jawaban soal 3.3:
Tabel 3.4 Uii homogenitas data huian dengan Metode Uii-t
No Stasiun A (X,,) Kolom Kolom Stasiun B Kolom Kolom
0\
:1, ,, -*,)' "' (3) (4) (Xr) (5)
5":
' (3.13) 1 120,00
't49,20
11,63 1 35,33 90,80 -0,93 o,85
N, -1 2 40,83 1667,16 96,20 4,47 20,0r
3 1 00,1 0 -8,267 68,34 91,00 -o,73 0,53
dk-Nr+Nz-2 (3.14) 4 100,00 -8,37 70,oo 80,00 11,73 137,52
5 95,20 -13,'t7 173,36 90,00 1,73 2,98
80,00 11.73 137,52
- rumus (3.10 s/d (3.14):
Keterangan 6
7
200,00
248,90 r
9"t,63
40,53
8396,66
19749,61 75,OO -16,73 279,78
t : variabel -tterhitung. o 1 29,30 20,93 438,20 90,00 1,73 2.94
N2 : jumlah sampel set ke.2. 13 10,10 -98,27 9656,34 61,50 -30,23 913,65
"t4 0,50 -97,87 9577,89 99,80 8,O7 65,!I
o deviasi standar. 15
r
J2
Il*,, &)"" Normal, Log Normal, dan Log Pearson Type lll.
N1 Penentuan jenis distribusi probabilitas yang sesuai dengan data
dilakukan dengan mencocokkan parameter data tersebut dengan syarat
_ 4524,5895 ''' masing-masing jenis distribusi seperti pada Tabel (3.5).
15 1
^,:;H=I?'
F., x,) 4 Log Pearson
: 0,8451
15
-+- 15
o :
n !x,
i-1
X)'
Koefisien kepencengan (Cs) (3.1s)
(n 1)(n 2)(S)3
dk: N, + N, -2 :28. i
Dari Tabel Nilai t kritis untuk Distribusi-t uji dua sisi (lihat
n' lX, X)'
Lampiran 3.2), dapat dilihat bahwa untuk dk : 28 dan derajat
o Koefisien kurtosis (Ck) : I
(3.1 6)
(n 1)(n 2)(n 3XS)o
kepercayaan cr, : 5"/o atau to.o, diperoleh nilai t tabel : 1 ,7O1.
n
Oleh karena t terhitung < t tabel maka dapat disimpulkan bahwa ./Ji
seri data hujan dari stasiun A dan stasiun B pada Tabel (3.4) adalah o X: nilai rata-rata dari X : i-1
(3.17)
homogen atau berasal dari satu populasi. n
leknik Perhitungon Deltit Rencano Bongunan Air HuJon Rencono don lntensltosnyo 27
o Xi : data hujan atau debit ke-i lawaban soal 3.4:
o n: jumlahdata 1. Hitung paramater statistik data seperti Tabel (3.6):
Tabel 3.6 Perhitung,an Parameter Statistik
Di samping dengan menggunakan persyaratan seperti tercan-
tum dalam Tabel (3.5), guna mendapatkan hasil perhitungan yang No Curah hujan; Xi (mm) (xi-x) (xi-x),
meyakinkan, atau jika tidak ada yang memenuhi persyaratan pada (1) (2) (3) (4)
Tabel (3.5) maka peng8unaan suatu distribusi probabilitas biasanya 1 83,00 22,90 527,62
2 125,00 19,03 362,14
diuji dengan metode Chi-Kuadrat atau Smirnov Kolmogorov. 3 1 00,30 -5,67 32,15
4 35,43 1255,29
a. Distribusi Probabilitas Gumbel 5
141 ,40
B0,00 25,97 674,44
4,37 19,10
Jika data hujan yang dipergunakan dalam perhitungan adalah 6
7
101,60
131,20 25,23 636,55
berupa sampel (populasi terbatas), maka perhitungan hujan ren- 8 80,00 25,97 674,44
9 96,20 -9,77 95,45
cana berdasarkan Distribusi Probabilitas Cumbel dilakukan de- lo 't
21,00 15,03 225,90
ngan rumus-rumus berikut. T 1059,70 4503,08
Keterangan rumus:
28 Teknik Perhitungon Debit Rencona Eongunon Air l'lttjttrt lletx otnt ilnr lttl t'ntil ttsttyrt 29
2. Hitung K
lawaban soal3.5:
Dengan jumlah data (n) : 't0 maka didapat:
1. Hitung parameter statistik data (lihat Tabel 3.6), diperoleh:
Y. = 0,4952 (lihat Lampiran 3.3). a. Harga rata-rata (X):
Sn : 0,9497 (lihat Lampiran 3.3). +-
Dengan periode ulang (T) : S tahun didapat: x i=l
n,
Y,.T: -Ln -LnY :1,4gg. 1059,7
10
Dengan Yn, Sn, dan Y, yang sudah didapat di atas maka nilai K
105,97 mm.
adalah:
Yt-Yn :1,0579. b. Standar Deviasi (S):
*:
,
3. Hitung nilai hujan rencana periode ulang 5 tahun (Xr,:
S: i*1
X, xF 4503,0810
:22,37.
Xu:f +SxK :1O5,g7 + 22,37x1,0579: 129,63 mm. n1
b. Distribusi Probabilitas Normal
2. Hitung nilai K,
Perhitungan hujan rencana berdasarkan Distribusi probabilitas
Nilai Krdihitung berdasarkan nilai T dari lampiran 5, didapat
Normal, jika data yang dipergunakan adalah berupa sampel,
untukT : 5 maka nilai Kr : 0,84.
dilakukan dengan rumus-rumus berikut.
3. Hitung hujan rencana dengan periode ulang 5 tahun (Xr)
Xr:f +KrS (3.22)
X, :f +KrS : 1O5,g7 + 22,37 x 0,84 - 124,76mm.
Keterangan rumus:
c. Distribusi Probabilitas Log Normal
Xr : Hujan rencana dengan periode ulang T tahun Perhitungan hujan rencana berdasarkan Distribusi probabilitas
X : Nilai rata-rata dari data hujan (X) mm. Log Normal, jika data yang dipergunakan adalah berupa sampel,
S : Standar deviasi dari data hujan (X) mm. dilakukan dengan rumus-rumus berikut.
Kr : Faktor Frekuensi, nilainya bergantung dari T (lihat Tabel
Variabel Reduksi Causs pada Lampiran 3.5). LogXr: LogX+K, xSLogX (3.23)
Teknik Perhitungan Debil Rt'ncorro Bongunon Air llttlutt Rax tuttt rhttt lttl t,rttilttsttyo 31
n
KT : Faktor Frekuensi, nilainya bergantung dari T (lihat b. Berdasarkan Tabel 3.7 diperoleh S Log X:
Lampiran 3.5). n, . 0'5
32 Teknik Perhitunqon Debil Rt,rr<tutu lkurgurtotr Air HuJon Rencono don ltlr'.ensltosnyo J]
n
Loe X,
a. Berdasarkan Tabel 3.8 eliperoleh (LogX)
Log X nilai rata-rata dari log X: iL- (3.27)
n
iJog x,
SLogX deviasi standar dari Log X. Log x- : '-' Log
n
o't
i-/ 20,1647
2lloe X, - Log X/ _
SLogX: i-1 -1, (3.28) 10
n-1 : 2,0165.
Probabilitas Log Pearson Type lll. c. Berdasarkan Tabel 3.8 diperoleh Cs atau C:
a. Metode Chi-Kuadrat (X2) X,,: parameter Chi-Kuadrat Kritis (lihat Tabel Lampiran 3.7).
Rumus yang digunakan dalam perhitungan dengan Metode Uji Prosedur perhitungan dengan menggunakan dengan Metode
Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut: Uji Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut:
Keterangan rumus:
4. Menghitung kelas distribusi.
5. Menghitung interval kelas.
X2 : Parameter Chi-Kuadrat terhitung. 6. Perhitungan nilai 12.
Er : Frekuensi yang diharapkan sesuai dengan pembagian kelas- 7. Bandingkan nilai 12 terhadap 262.,.
nya.
Contoh soal 3.8:
Or : Frekuensi yang diamati pada kelas yang sama.
n : Jumlah sub kelompok.
Berdasarkan soal (3.4), soal (3.5), soal (3.6), dan soal (3.7)tentukanlah
dengan Metode Chi Kuadrat kesesuaian masing-masing distribusi
Derajat nyata atau derajat kepercayaan (cr) tertentu yang sering probabilitas (Cumbel, Normal, Log Normal, dan Log Pearson Type lll)
diambil adalah 5%. Derajat kebebasan (Dk) dihitung dengan rumus: terhadap distribusi statistik sampel data yang dianalisis.
Dk: K-(p + 1) (3.30)
Jawaban soal 3.8:
K:1+3,3 logn (3.31) 1. Data hujan diurut dari besar ke kecil.
Keterangan rumus: Tabel 3.9 Pengurutan data hujan dari besar ke kecil
Dk: Denjat kebebasan. No X, (mm) Xi diurut dari besar ke kecil
n : Banyaknya data
3
4
r 00,30
14"t.40
t25
121 ,2
P(r) : B0%diperolehT:
1
1,25 tahun.
No X,(mm) Xi diurut dari besar ke kecil
Px 0,80
5 80,00 101,6
6 101,60 100.3 5. Menghitung interval kelas
7 131.20 96,2 a. Distribusi ProbabilitasGumbel.
B 80,00 B3
Dengan jumlah data (n) - 10 maka didapatkan nilai:
9 96,20 80
10 121,200 80 Yn : 0,4952 (Lampiran 3.3).
Sn : 0,9497 (Lampiran 3.3).
2. Menghitung jumlah kelas.
" Jumlah data (n) : 10. Y,:-Ln-Ln,T-1 .
38 Teknik Perhitungon Debit Rencotut llonqunon Air llulon Rencorto don lnl?nsltil\nvo J9
. T: 1,67 maka Kr : -0,25. a) T 5, maka Kr : 0,8379.
o I - 1,25 maka K, : -0,84. b) T: 2,5, maka Kr : 0,1299.
Nilai X : 105,97 (lihat halam an 29). C) T: 1,67, maka Kr : -0,1061 .
lekrtik Per ltitrtngon Debil llt,t'u ttttrt l\nt'.iutNut Att l lu lon Ren(,no do, t lttt t,,t\l t ilsnyo
Tabel 3.12 Perhitungan nilai y2 untuk distribusi Cumbel b. Metode Smirnov-Kolmogorof (secara analitis)
Pengujian distribusi probabilitas dengan Metode Smirnov-Kol-
(of Ef)2
Kelas lnierval El o, o,- t, mogorof dilakukan dengan langkah-langkah perhitungan sebagai
Ef
berikut:
1 >129,6334 2 2 0 0,0
2 114.1277-129 -6334 2 2 0 0,0 1. Urutkan data (X,) dari besar ke kecil atau sebaliknya.
3 96.4425 -110,1277 2 2 0 0,0 2. Tentukan peluang empiris masing-masing data yang sudah diurut
4 83.0980-96.4425 2 I I 0,5
tersebut P(X,)dengan rumus tertentu, rumus Weibull misalnya.
5 <83,0980 2 3 0,5
t 10 lo "t2 1.0
P(x,)
' r' : n11 (3.33)
i
Tabel 3.13 Perhitungan nilai f untuk distribusi Log Pearson Type lll
Keterangan rumus:
(of Ef)2 n : jumlah data;
Kelas lnterval E, or Q-E,
Ef i : nomor urut data (setelah diurut dari besar ke kecil atau
sebalinya.
I >123,9751 2 3 1 o.5
2 106,7s53-123,9751 2 1 1 0.5 3. Tentukan peluang teoritis masing-masing data yang sudah diurut
3 101,5645-106,7553 2 1 0.5 tersebut P'(X,) berdasarkan persamaan distribusi probabilitas yang
4 99,06421-101,s64s 2 0.5
a
1 1
dipilih (Cumbel, Normal, dan sebagainya).
5 <99,06421 4 2 2
T r0 r0 "!2 4.O
4" Hitung selisih (AP,) antara peluang empiris dan teoritis untuk setiap
data yang sudah diurut:
7. Rekapitulasi nilai 12 dany2., untuk 4 distribusi probabilitas. aP : P(X,)- P',(X,) (3.34)
Tabel 3.14 Rekapitulasi nilai { dan y2,, 5. Tentukan apakah AP, ( AP kritis, jika "tidak" artinya Distribusi
Probabilitas yang dipilih tidak dapat diterima, demikian seba-
Distribusi Probabilitas 12 terhitung X,O Keterangan
liknya.
Normal 2.O 5.99 0 Diterima
Los Normal 2,O 5,99 0 Diterima 6. AP kritis lihat Tabel pada Lampiran (3.8).
Cumbel 1,0 5.99 0 Diterima
los Pearson Tvoe lll 4.O 5"99 0 Diterima
Contoh soal 3.9:
Diketahui data hujan seperti tercantum dalam kolom 2 Tabel (3.6)
8. Berdasarkan Tabel (3.14) semua distribusi probabilitas memiliki soal 3.5. Tentukanlah apakah Distribusi Probabilitas Normal seperti
I
nilai x' X'.,, maka dapat disimpulkan bahwa semua distribusi yang diuraikan dalam soal 3.5 dapat diterima jika diuji dengan Metode
tersebutdapatditerima, namun yang paling baik untuk menganalisis Smirnov-Kolnrogorof.
seri data hujan pada soal 3.4 adalah Distribusi Probabilitas
Gumbel.
42 leknik Perhitungon Debit Rencona lknryur'run Ait I lt t j rtt t ll..tt' (il tu 1 (h il t l n l.' t t,,t l u,,nvt t
Kolonr (5) : peiuang teoritis : 1-luas di haw; li ki;rve norrriai
lawaban soal3.9:
sesuai dengarr nilai f(t), yang ciitentukan dengan
Tabel 3.15 Perhitungan uii distribusi dengan Metode Smirnov- Tabel pada Lampiran (3.9).
Kolmogorof untuk soal 3.9
Contoh:
untuk nilai f(t) :
I xi P(XD (0 Plxii AP .1,58
maka luas wilayah di bawah
(1) '' (2).: (3) (4) (5) (6)=(sx3) kurve normaladalah 0,9429. Sehingga nilai kolom
l4-1,4 0,09 'L58 0,06 -0.03 (5) baris (1) : 1 -0,9429: 0,06.
2 t31 ,2 0,18 1,1 3 0.1 l -0,05
3 125,O o,27 0,85 o,20 -0,08
Demikian seterusnya untuk baris berikutnya cara
4 121,2 0,36 0,68 o,25 -0,'t2 perh itungannya adalah sama.
5 l0r ,6 o,45 -o,20 0,58 o,12
. Kolom (6) : (APr) : kolom (5)- kolom (3).
6 r00.3 0.55 -o,25 0,60 0,05
7 96,2 o,64 -o,44 o.67 0,03 Berdasarkan Tabel (3.15) dapat dilihat bahwa:
8 83,0 o,73 -t,o3 0.85 o,12
9 80,0 0,82 1,16 0,88 0,06 . Simpangan maksimum (AP maksimum) O,12. :
r0 80,0 0.91 t.16 0.88 -0.03 r Jika jumlah data 10 dan a (derajat kepercayaan)adalah 5% maka
Keterangan Tabel (3.1 5): dari Tabel pada Lampiran 9 didapat AP kritis 0,41. :
Kolom (1) : nomor urut data. . Jadi AP maksimum < AP kritis.
" :
. Kolom (2) data hujan diurut dari besar ke kecil (mm). Oleh karena itu, Distribusi Probabilitas Normal dapat diterima
. Kolom (3) : peluang empiris (dihitung dengan persamaan untuk menganalisis data hujan pada soal 3.5.
Weibull). Contoh soal 3.'10:
" Kolom (4) : untuk Distribusi Probabilitas Normal
Diketahui data hujan seperti tercantum dalam kolom 2 Tabel (3.7)
Xr:f +KrS; sehingga soal 3.6. Tentukanlah apakah Distribusi Probabilitas Log Normal se-
*r^ *; atau K, X, -f.
,S:
,a, -------:-,
5
perti yang diuraikan dalam soal 3.6 dapat diterima jika diuji dengan
Metode Sm i rnov-Kol mogorof.
di mana Kr : (0.
Jawaban soal 3.10:
Untuk soal 3.5:
Tabel 3.16 Perhitungan uji distibusi dengan Metode Smirnov-
Nilai X 105,97 mm (lihat halaman 29).
Kolmogorof untuk soal 3.t0
Nilai S 22,37 (lihat halaman 30).
Log Xi P(XD (0 P(xi) AP
Contoh untuk kolom {5) baris ('l); (1) (2) (3) (4) (s) (6) = (s)-(3)
feknik Pt,t ltitttnqon Debit Rent tutrr lltttr":t ttilnt At t Hujon Rut<uxt dun lnl?ntilosnyo 45
j'l
Ii;r,l'.,r .'',, r-r(I
,t'rtt
Tabel 3.16 Laniutan
Demikian seterusnya untuk baris berikutnya cara
I Log Xi P(Xi) (0 P',(Xi) AP
perhitungannya adalah sama.
(1) (2) (3) (4) (s) (6) = (s)-(3)
6 2,0013 0,55 -o,17 o,43 -0,1| . Kolom (6) : (APJ : kolom (5)- kolom (3).
7 9832 0,64 -0,36 0,36 -0,28
1.06
Berdasarkan Tabel (3.16) dapat dilihat bahwa:
o r,9191 0,73 0,86 0.1 3
9 r.9031 0,82 1.24 0,89 0,o7 . Simparrgan maksimum (AP maksimum) 0,28. :
l0 r.9031 0,91 't,24 0.89 -0.02 o Jika jumlah data 10 dan cr (derajat kepercayaan) adalah 5% maka
Keterangan Tabel (3.1 6): dari Tabel pada Lampiran 9 didapat Ap kritis 0,41. :
. Kolom (1) nomor urut data. r Jadi AP maksimum < Ap kritis.
o Kolom (2) nilai log hujan diurut dari besar ke kecil (nrm). oleh karena itu, Distribusi Probabilitas Log Normal dapat diterima
r Kolom (3) peluang empiris (dihitung dengan persamaan untuk menganalisis data hujan pada soal 3.6.
Weibull). Contoh soal 3.11:
. Kolom (4) untuk Distribusi Probabilitas Log Normal
Diketahuidata hujan sepertitercantum dalam kolom 2 Tabel (3.7)soal
Log X, : L"g X + K, x S Log X; sehingga
3-7. Tentukanlah apakah Distribusi Probabilitas Log pearson Type lll
KT:
Log X, - Log X LogX, -X' seperti yang diuraikan dalam soal 3.7 dapat diterima jika diuji dengan
;atauK,-
' Metode Sm i rnov-Kol mogorof.
SLogX SLogX
di mana Kr : (t). lawaban soal 3.11:
Untuk soal 3.6:
Tabel 3.17 Perhitungan uii distribusi dengan Metode Smirnov-
Nilai LogX : 2,0165 mm (lihat halaman 31).
Kolmogorof untuk soal 3.1I
Nilai S Log X : 0,0917 (lihat halaman 32).
Contoh untuk kolom (5) baris (1): I l-og Xi P(xi) f(r) P',(Xi) AP
48 Teknik Perlitungon Deblt Rcnunru llotrgurton Alr HuJon Rencono dort lntnnltusrryo
o Kolom (4) pel uan g teoritis berdasarkan Distri busi Probabi I itas o Jadi AP maksimum < AP kritis.
Gumbel Oleh karena itu, Distribusi Probabilitas Cumbel dapat diterima
Xr:f +SxK; sehingga untuk menganalisis data hujan pada soal 3.4.
K:X'-X:atauK- -sX'-f ,
t.---3-rqtqur\- ,
c. Metode Smirnov-Kotmogorof (secara grafis)
Selain dengan cara analitis yang telah diuraikan di atas, pengujian
di manaK:f(0. Distribusi Probabilitas dengan Metode Smirnov-Kolmogorof .juga
Untuk soal 3.4: dapat dilakukan secara grafis dengan langkah-langkah berikut
Nilai X : 1o5,g7 mm (lihat halaman 28). (lihat Cambar 3.4).
Nilai S : 22,37 (lihat hataman 2B). 1. Urutkan data (Xi) dari besar ke kecil atau sebaliknya.
Contoh untuk kolom (5) baris (1): 2. Tentukan peluang empiris masing-masing data yang sudah diurut
(0: 141,4-145,97 : 1r5B
tersebut P(X,) dengan rumus tertentu, rumus Weibull misalnya.
22,37
n+1
Demikian seterusnya untuk baris berikutnya cara P(X,)
,t : . (3.35)
perhitungannya adalah sama.
Keterangan rumus:
e Kolom (5) ditentukan berdasarkan nilai !n, Sn, dan K atau
n : .iumlah data.
':1 t:f
ffi:I:?JJ',;,1$t,l',,,"', i : nomor urut data (setelah diurut dari besar ke kecil atau
untuk nilai f(t) : 1,58; Yn : 0,4952i5,:0,9497
sebaliknya.
3. Plot masing-masing nilai P(X,) di atas Kertas Probabilitas sebagai
maka: berdasarkan persamaan (3.20) didapat nilai
absis dan nilai Xi sebagai ordinat yang sudah diskala sedemikian
Yt : 1,999.
rupa sehingga menjadi titik-titik koordinat.
Kemudian berdasarkan persamaan (3.21) atau in-
4. Kemudian di atas sebaran titik-titik koordinat tersebut ditarik kurve
terpolasi berdasarkan Kertas Probabilitas Cumbel
maka untuk Yt - 1,999 dapat dihitung T : 8,29
atau garis teoritis. Persamaan garis teoritis merupakan persamaan
Distribusi Probabilitas yang telah dihitung.
tahun, sehingga dapat dihitung selanjutnya pelu-
angteoritis P'(X) : 1lT - 118,29 : 0,12.
5. Hitung nilai peluang teoritis P'(X,) untuk masing-masing data (X,).
Caranya adalah dengan menarik garis horizontal dari setiap titik
Demikian seterusnya untuk baris berikutnya cara
perhitungannya adalah sama. koordinat menuju ke garis toritis.
Contoh: titik koordinat ke-3, peluang empirisnya P(Xr), dari titik
. Kolom (6) : (APr) : kolom (5)- kolom (3).
ini ditarik garis jorisontak sampai bertemu garis teoritis kemudian
Berdasarkan Tabel (3.18) dapat dilihat bahwa: dari titik pertemuan ditarik garis vertikal ke bawah sehingga
o Simpangan maksimum (AP maksimum) Al7. : didapat nilai P'(Xr).
o Jika jumlah data 10 dan ct (derajat kepercayaan) adalah 5% maka
dariTabel pada Lampiran 9 didapat AP kritis : 0,41.
Teknik Perhltungan Debtt Rencono Bangunan Air HuJon Rcncono don lnt?ntltosnyo 5l
(r. lliturrg selisih (AP,) antara peluang ernpiris P(X,) rian teoritis P'(X.) lntensitas hujan rencana di satu titik waktu"
untuk setiap data (Xi) yang sudah diurut:
AP, : P(Xi)- P',(Xi) (3.36) I (mm/jam)
(xr)
t (waktu)
1
Cambar 3.5 Kedalaman hujan rencana di satu titik waktu pada
Curve IDF
Garis teoritis b. Ketinggian hujan rencana yang terdistribusi dalam hujan jam-
jaman (hietograf hujan rencana).
X(mm)
52 Tbknik Perhitungon Debit Rc'rtcutru lkut<truron Air I ht Jon Renr ontt dtttt htl etttlI rntyo
Data hietograf hujan rencana diperlukan bila debit rencana
Nilai intensitas hujan rencana yang diperoleh dari Curve IDF
dihitung dengan lvletode Hidrograf.
<liperlukan dalam metode perhitungan debit rencana non hidrograf,
contohnya Metode Rasional. Jika yang tersedia adalah data hujan harian atau hujan rencana
maka hietograf hujan dapat disusun dengan Model Seragam dan
lntensitas hujan atau intensitas hujan rencana dapat dikatakan
Model segitiga. sedangkan jika yang tersedia adalah data intensitas
sebagai ketinggian atau kederasan hujan per satuan waktu, biasanya
hujarr maka hietograf hujan dapat disusun dengan Model Alternating
dalam satuan (mm/jam) atau (cm/jam).
Block Method (ABM).
Jika volume hujan adalah tetap, maka intensitas hujan akan ma-
kin tinggi seiring dengan durasi hujan yang makin singkat, sebaliknya
a. Curve IDF Terukur
Penurunan Curve IDF terukur, seperti telah diuraikan sebelum-
intensitas hujan makin rendah seiring dengan durasi hujan yang makin
nya, memerlukan data hujan jangka pendek. Jika data hujan tersebut
lama.
sudah tersedia maka perhitungan Curve IDF dapat dilakukan dengan
Di samping itu, berkaitan dengan intensitas hujan rencana, tinggi iangkah-langkah sebagai berikut:
intensitas hujan rencana akan makin besar seiring dengan periode
ulang yang makin besar.
1 . Ubah'data hujan dengan durasi menitan atau jaman menjadi data
intensitas hujan menitan atau jaman.
Data yang diperlukan untuk menurunkan Curve IDF terukur 2. Hitung nilai rata-rata data intensitas hujan pada setiap durasi.
adalah data hujan jangka pendek, seperti hujan 5 menit, 1O menit,30 3. Hitung standar deviasi data intensitas hujan pada setiap durasi.
menit, 60 menit, dan data hujan jam-jaman. Kemudian persamaan reg- 4. Hitung dan rekap nilai intensitas hujan rencana pada setiap durasi
resinya dapat didekati dengan beberapa rumus seperti rumus Talbot, ciengan berbagai periode ulang berdasarkan distribusi probabilitas,
lshiguro, dan Sherman. seperti:
Jika data hujan jangka pendek tidak tersedia, dan yang tersedia
o Gumbel.
adalah data hujan harian maka persamaan regresi Curve IDF dapat . Normal.
diturunkan dengan Metode Mononobe. c Log Pearosn Type lll dan yang lainnya.
5. Plot nilai intensitas hujan rencana sebagai ordinat dan durasi
.Selain itu, metode Van Breen juga dapat digunakan untuk
sebagai absis, sehingga diperoleh sebaran data koordinat.
menurunkan Curve IDF yang didasarkan pada hujan harian. Namun
6. Berdasarkan sebaran data koordinat tersebut kemudian dihitung
dalam penentuan persamaan regresinya, metode Van Breen memer-
persamaan garis regresi Curve IDF dengan rumus:
lukan Curve IDF terukur, disarankan dari daerah pengaliran terdekat,
o Talbot.
sebagai pembanding bentuk curve.
. lshiguro.
Crafik yang ditunjukkan dalam Gambar (3.6) adalah ketinggian . Sherman.
hujan yang terdistribusi sebagai fungsi waktu, misalnya dalam bentuk 7. Pilih satu diantara tiga rumus pada butir (6) sebagai rumus regresi
hujan jam-jaman atau disebut dengan hietograf hujan. paling sesuai berdasarkan nilai standar deviasi terkecil.
No Tahun Curah hufan (P) dengan durasi huian menitan '| 2000 252 150 120 70 45 26,O
Hasil perhitungan intensitas hujan berdasarkan persamaan (3.37) 1 2000 51,84 1.44 19,36 5,76 10,89 2,72
) 2001 12723,84 282,24 243,36 3l ,36 7,29
terhadap data Tabel (3.19) adalah: 1,82
3 2002 368,64 23,04 12,96 12,96 0,09 o,12
4 2003 51 ,84 829,44 384,16 134,56 44,89 14,82
56 Teknik Perhitungon Debit Rt,ncttno Bongunon Ait HuJon Rencarn clon lntensltosnyo 57
Tabel 3,21 Lanjutan Keterangarr Tabel (3.22):
No Thn lntensitas hujan (mm/jam) tiap menitan . Angka 244,8lihat kolom (3) baris (12) Tabel (3.20).
f, 10 l5 30 60 720 . Angka 60,19 lihat kolom (3) baris (12) Tabel (3.21).
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) . Nilai K dihitung dengan rumus:
5 2004 6272,64 519,84 243,36 12,96 7,29 o,72
Y,=Yn (lihatpersamaan 3.2o; persamaan
6 2005 1664,64 1211,04 556,96 't34,56 32,49 3.42 K - sn
3.21 serta
7 2006 4199,O4 23,04 12,96 0,16 o,49 0,o2
8 2007 973,44 368,64 153,76 19,36 1,69 o,42
Tabel pada Lampiran 3.3 dan Lampiran 3.4).
9 2008 23,04 635,04 595,36 108,r6 28,O9 4.62
'r0 2009 6272,64 4s15,84 1632,16 338,56 68,89 13,32 Hasil perhitungan nilai K untuk jumlah data 10 dan beberapa
Jumlah 32601 ,6 8409,5 3854,4 798,4 202,1 42,03 periode ulang adalah:
Standar deviasi 60,19 to,57 20,69 9,42 4,74 2.16
Tabel 3.23 Ni/ai K untuk berbagai T dengan iumlah data t 0 buah
Keterangan Tabel (3.21):
o
Angka 51 ,84 pada kolom (3) baris (1) dihitung dengan cara: T (tahun) Yn Sn Yt K
58 Teknlk Perhltungon Deblt Rencono Bongunon Alr llrtJon Rencono don l,tl r,,hlt ovtp 59
Keterangan Tabel (3.26):
Keterangan Tabel (3.24):
. . Angka 67,60 lihat kolom (6) baris (12) Tabel (3.20).
Angka 148,80 lihat kolom (4) baris (12)Tabel (3.20).
. . Angka 9,42lihat kolom (6) baris (12) Tabel (3.21).
Angka 30,57 lihat kolom (4) baris (12) Tabel t3.21)"
. Nilai K diambil dari Tabel (3.23).
. Nilai K diambil dari Tabel (3"23).
ulang dan durasi hujan (dariTabel 3.22 sld tabel 3.28). 400-00
E
(! 350,00
Tabet 3.29 Rekapitulasiintensitas huian rencana dengan berbagai {3
cL
periode ulang dan durasi hulan E
300.00
Periode
(,, 250,00
(Iahun) 5 10 15 30 60 t20 E
O rso.oo
62 Teknik Perhitungon Deblt Rencctno Eongunon Alr HuJon Rerrcotn tfu nt I trt t,usl tosnyo 63
Setelah diperoleh nilai tetapan-tetapan masing-masing rumus
adanb - tetapan.
kemudian dilanjutkan dengan perhitungan nilai standar deviasi. :
N jumlah data.
Rumus yang memiliki standar deviasi terkecil adalah rumus yang
paling sesuai sebagai persamaan regresi Curve IDF terukur.
Rumus Sherman
deviasi untuk periode ulang yang lain adalah sama, namun dalam
buku ini tidak ditampilkan, hanya hasil perhitungannya yang di- a
tampilkan.
t: (3.4s)
tn
:2725,35
': "' *irflil#i,i*)
(625,57 x2368,42) - (6 x 284196,27)
(l)x(txl)-Nx(t2 xt) [=
( 6 x 96325,41) - (625,57 x 625,57)
Nx(t2) (t)x(t)
:
Degan memasukkan nilai a 269,83dan b - -1,19 ke persa-
(625,57 x 1 1 662,29) - ( 6 x 982773,7 7) maan (3.41) diperoleh rumus lshiguro:
b- : 7,49
( 6 x 96325,41) - (625,57 x 625,57) .l:.=-->
a l-- 269,93 (3.49)
Dengan memasukkan nilai a: 2725,35 dan b: 7,49 ke
' + b .li -t,tg
persamaan (3.38) diperoleh rumus Talbot:
",[
Tetapan Rumus Sherman
r: ? -) l-2725'35 (3.48)
(Los t)x (tog tI - (t-oe t x Log l)x (Log t)
t+b t+7,49 Log a
N x (tog tI - (loe t)x (t-oe t)
Tabel 3.30 Perhitungan nilai tiap suku sebagai data masukan dalam
(11 ,40 x12,54) - ("14,67 x8,21) :
perhitungan tetapan rumus Talbot, lshiguro, dan Sherman Log a 2rgg
6 x 12,54) - (8 ,21x 8,2 1 )
t I !xt l2 12xt
Log
t
Log
I
LoB
lx
(log
r),
tq5 Ix to,5 12 x to,s a: 763,21 '
Los I
(Log l)x (Los t)- N x (Log t x Log t)
(1) (2) (3) (4) (s) (6) (7\ (8) (9) 00) (r 1) (12) n:
5 236,66 r 183,31 56008,86 280044,30 o,70 2,37 1,66 o,49 ))a 529,19 125239,62 N x (Log tf - (Log t)x (tog t)
lo 144.67 1446.67 20928,47 209284,7 1 1,00 2,16 2,16 1,00 3,16 457,48 66181,64
l5 ('11,4Ox8,21)- (6 x 14,67)
30
I I 2,80
66,33
1692,O3
1989,79
12724,24
4399,20
1 90863,63
131975,97
1.I8
1,48
2,O5
1,82
2,41
2,69
r,38
2,18
3,87
5,48
436,88
363,28
49280,78
24095,41
n: (6 x 1 2,54) - (8,21 x
- 0,72
8,21)
60 41,6 2463,56 1 685,86 'to1151 ,74 1.74 1,61 2,87 3,1 6 7,75 31 8,04 1 3058,63
120 24,06 2886,94 578,78 69453,42 2,O8 1,38 2,87 4,32 1q95 263,54 6340,20 Degan memasukkan nilai a : 763,21 dan n - 0,72 ke
T 625,s7 t"16f,229 96325,41 982773,77 821 r/40 t4b7 1254 33As 2168,42 284196,27
I
persamaan (3.44) diperoleh rumus Sherman:
o Tetapan Rumus lshiguro
.l: a 763.21
(r*,'[)* (r')- (,'*.fr)* (r ^ -> l: -0rr- (3.s0)
Teknik Perhitungon Deblt Rt,ttrtutu lkntgunon Air HuJon Rcncom don l,ttensllotnyo 67
Kolom (B) : (kolom (2)- kolom (7))'?
a Buat tabel perhitungan.
a Masukkan data intensitas hujan terukur untuk durasi 5,10,15,
30, 60, dan 120 menit.
}le-lr)'
Hitung intensitas hujan rencana berdasarkan persamaan (3.7) Standar deviasi, rumusnya S : i:1
N1
s/d (3.9) dihitung nilai intensitas rencana periode ulang 2
tahun untuk durasi 5,10, 15,30,60, dan 120 menit.
a le : lntensitas hujan rencana empiris atau terukur (kolom 2)
a Hitung nilai standar deviasi.
a Ir : lntensitas hujan rencana dari rumus (kolom 3,5, dan 7).
a Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel (3.31).
583,53
Untuk rumus Talbot, nilai S: : 10,80.
Tabel 3.31 Perhitungan standar deviasi rumus Talbot, lshiguro, dan
Sherman untuk periode ulang 2 tahun
Untuk rumus lshiguro, nilai S : : 12,26
I terukur I rumus
tr!
T I Talbot lshiguro Sherman
20
,
l-
3300,13 , 1555,42 90o/o dari hujan harian maksimum.
t + 3,65 ':-top, Berdasarkan pengertian di atas, maka rumus intensitas hujan
menurut Van Breen adalah:
, 3440,63 , 354,1 4 ,r: 1574,57
25
t + 3,76 Jt - 1,50 c, ,- 9o%x X,o (3.5r)
4
, 3632,94
t: , 17Bg,4g Keterangan rumus:
50 t-
t + 3,31 ': - cs4 I : intensitas hujan (mm/jam).
Tabel (3.32) mempunyai standar deviasi seperti yang tercantum Setelah diketahui besarnya intensitas hujan pada saat 4 jam,
dalam Tabel (3.33). kemudian ditentukan persamaan regresi kurve intensitas. penentuan
persamaan regresi tersebut dilakukan dengan mengacu pada kurve
Tabel 3.33 Standar deviasi rumus Talbot, lshiguro, dan Sherman intensitas terukur. Cara perhitungannya dapat dilihat pada contoh soal
untuk berbagai periode ulang 3.14.
Periode ulang (tahun) Talbol lshiguro Sherman Contoh soal 3.14:
't2,26 2.43
2 10,80
Diketahui hujan rencana dengan periode ulang l0 tahun (Xlo) : 155
5 2,34 19,53 2,33
10 2,93 24,9'l 2,44 mm dan hujan rencana dengan periode ulang 20 tahun (X2o) : 176
20 1,66 33,05 4,28 mm. Hujan terkonsentrasi selama 4 jam. Tentukanlah kurve intensitas
25 3.34 32,22 2,70 hujan rencana dengan Metode Van Breen.
50 3,45 37,93 2,97
Jawaban soal 3.14:
16. Memilih persanraan garis regresi.
Seperti yang sudah dijelaskan di depan bahwa rumus yang dipilih
1. Hitung intensitas hujan pada saat 4 jam:
sebagai persamaan regresi intensitas hujan rencana adalah rumus , 9}oloxX,o 90% x 155
,,0:----_==: :34,875mm{am
yang mempunyai standar deviasi terkecil. 4
Mengacu pada Tabel (3.33), dapat disimpulkan bahwa rumus , 90% x X,, :
tzo 9Oot x176
:39,60mm/jam
yang sesuai untuk menentukan Kurve IDF dengan periode ulang 2 4
Teknik Perhitungon Debit Rt'tr<rttut lknryrnan Air
HuJon Rencano dor t I n t e ttsl t ost ryo 7t
2. Asumsikan kurve intensitas sama dengan kurve intensitas hujan 4. Koordinat kurve intensitas hujan rencana trerdasarkan persamaan
terukur yaitu kurve intensitas hujan rencana 10 tahun dari rumus (3.54) dan (3.55) adalah seperti terlihat dalam Tabel (3.34) dan
Sherman pada soal 3.1, yaitu: Cambar (3.8).
,' 1291,89
(3.s2)
Tabel 3.34 Koordinat kurve intensitas huiait rencana t0 tahun * 155
to,80 mm dan huian rencana 20 tahun : 176 mm
3. Persamaan (3.51) selanjutnya dimodifikasi dengan cara:
IDF Van Breen 10 tahun IDF Van Bre+n 20 tahun
lro:K,0ffi- (3.s3) Durasi (menit)
,'10 2803,40 . 3165,1 3
t0,80
'zo- to,e
34,875x24Oqw E 600,00
Ko: 't291,99
: 2,17 ; K,
39,60x2400'80
:2,45 E
I soo,oo
1291,89
'6
.E
4oo,oo
Nilai K :
2,17 disubstitusikan ke persamaan (3.52) dan nilai K
c
: 2,45 disubstitusikan ke persamaan (3.53) sehingga diperoleh f, soo,oo
200,00
persamaan regresi intensitas hufan rencana dengan periode ulang
100,00
1O tahun dan 20 tahun sebagai berikut: +ll
0,00
025 75 100 125 150 --rzsol I
lru:2,lrW:j?*4 (3.ss)
Durasi (menit)
175
3165,13 *;t";ft""
ln-2,45
tr'3 to,80
(3.s6)
] roGr" -l - lntensitas 2l! tahun
:]
Gambar 3.8 Kurve tDF Van Breen untuk soal 3.14
72 Teknik Perhltungan Deblt Retxurut Buryunorr Air lfuJon Ruruxt rhn ltilernttusnyo 73
c. Rumus Mononobe Tabel 3.35 Intens itas huian rencana dengan rumus Monobe untuk
Kurve intensitas hujan rencana, jika yang tersedia adalah hujan soal 3.15
harian, dapat ditentukan dengan Rumus Mononobe. Bentuk umum Durasi lntensitas hulan akibat hujan t55 lntensilas huian akibat hujan 176
0am; mm mm
dari Rumus Mononobe adalah:
sl60 2B't,65 319,81
l- X'o
* ''t G.s7) 1 0/60 177,43 201,47
176 176'tt
\,:+;* T''' = 24t -
(3.s9)
-x
2. Berdasarkan persamaan (3.57) dan (3.58) selanjutnya dapat
dihitung intensitas hujan untuk berbagai durasi hujan seperti yang
ditunjukkan dalam Tabel (3.35) dan Cambar (3.9). Gambar 3.9 Curve IDF Mononobe untuk soal 3.15
d. Model Hietograf Hujan Rencana Seragam
Model hujan jam-jaman seperti ini adalah model hujan rencana
.yang paling sederhana. Dalam model ini, tinggi hujan rencana diang-
,x
t:- (3.se)
tp:rXt (3.62)
t Keterangan rumus:
Keterangan rumus: t, waktu puncak hujan rencana (jam).
I : intensitas hujan rencana (mm/jam).
t : durasi hujan rencana (jam).
X tinggi hujan rencana (mm).
r : rasio antara waktu puncak durasi hujan rencana, nilanya antara
t (waktu)
76 Teknik Perhitungon Debit Rencano Bongunan Alr HuJon Reneontt don lntcniltosnyo
Data yang digunakan untuk menyusun model ini adalah data 5. Buat hietograf (kolom 7 dan kolom B) dengan cara berikut:
intensitas hujan. Cara perhitungan hietograf dengan Model Alternating
o Pada kolom (Z):
Block Method langsung dijelaskan dalam contoh soal berikut. o Ambil nilai paling besar dari kolom (6) kemudian taruh di
kolom (Z pada baris tengah dalam hal ini baris (4). Angka
Contoh soal 3.17: yang dimaksud adalah 52,28.
Diketahui data hujan rencana periode ualng 10 tahun (Xr,): 155 o Di bawah angka 52,28 letakkan angka dari kolom (6)
mm. lnterval waktu (At : 1 jam). Rancanglah hietograf hujan rencana yaitu 13,59.
dengan interval waktu (At : 1 jam). Model distribusi hujan yang o Di atas angka 52,28letakkan angka dari kolom (6) yaitu
digunakan adalah Alternating Block Method jika 9.53.
Contoh:
(1). tzil:l (al i: (s).'' . r(6)'i' (n (8)
I o-1 53,74 53,74 51,74 52,28 5,01 7,76
. Baris (1) kolom (6) anska: s2,28 : !I+x 100% 2 "t
-2 33,8s 67.70 13,97 13,59 6,41 9,93
102,79 3 2-3 25,83 77,50 9.80 9,53 9,53 't4,77
4 3-4 21 ,32 8s,30 7,BA 7,59 52,28 81,03
r Baris (2) kolom (6): angka 't3,ss : ::y=x'100% 5 4-5 18.38 91,89 6,59 6,41 13,59 21.06
102,79 6 5-6 16.27 97,64 5,76 5,60 7,59 11,76
7 6-7 14,68 102,79 5,1 5 5,0r 5,60 8,68
Jumlah 102,79 100,00 r00,00 155,00
-oo0oo-
i-l
b, Ci :
:
koefisien limpasan sub daerah pengaliran ke i.
Ai luas sub daerah pengaliran ke i.
' n jumlah sub daerah pengaliran.
dapat dihitung dengan Metode Talbot, Sherman, dan lshiguro. utama (L), dan kemiringan sungai utama (S)
Jika data hujan yang tersedia adalah data harian maka I dapat
dihitung dengan Metode Mononobe.
7. Masukkan hasil perhitungan yang diperoleh dari langkah 3
s/d langkah 6 ke persamaan (4.2) atau persamaan (4.8) untuk
mendapatkan nilai Qr.
Luas total A - 2,2i Km2
Contoh soal 4.1 Jawaban soal 4.1:
Suatu daerah pengaliran dengan luas total 2,21 Kmz. Tata guna lahan Data masukan untuk perhitungan debit rencana
terrebih dahuru
atau koefisien limpasan (C) serta luasnya (A), panjang sungai utama (L) dianalisis yaitu: Ai Ci, tc, dan t seperti dalam Tabel (4.4):
serta kemiringannya (S) pada daerah pengaliran tersebut adalah seperti
Tabel (4.3). Tabel 4.4 Perhitungan Ai Ci, tc, dan I
Posisi sub DAS yang dimaksud dalam soal 4.1 adalah seperti
sketsa berikut:
1,16 | o,to
Irtnr I.rh
I t' kt' i k [\' i ltt ( t t no rt t I [ )t' l>t t /l{'llr r/t lt, I i tt t'' | ) t tt tt t /\ t ]
lvl?tode Rosiorurl , lAclr lrior, Wt,dttwen, don Hospers B9
r
4.2 METODE MELCHIOR dengan:
Metode Melchior yang berlaku untuk daerah pengaliran cli F:luas elips yang mengelilingi daerah alirang sungai dengan
wilayah Jakarta secara umum dirumuskan sebagai berikut: sumbu panjang (a) tidak lebih dari 1,5 kali pendek (b). Be-
(4'10) saran F dinyatakan dalam Km2, dan nilainya ) luas daerah
Q,u*:crxlxA pengaluran (A).
Keterangan rumus: o Nilai 0, ditentukan berdasarkan hubungan antara F dan lama
hu1'an, lihat Tabel (4.5).
Q*,, debit maksimum (m3/dt).
3. Menentukan I
cr koefisien Pengaliran.
Intensitas hujan (l) ditentukan dengan rumus:
p : koefisien reduksi.
| : intensitas hu.ian (m3/dt/Km2). ,_l0x0xRromaksimum (4.13)
A luas daerah Pengaliran (Km2). 36xt.
Langkah-langkah perhitungan debit maksimum (Q.,J dalam n _ 10xL (4.14)
Metode Melchior adalah:
"-36*v
V:1,31x (q x S')o''z (4.1s)
. Menentukan nilai koefisien pengaliran (ct)'
Keterangan rum us-rum us:
. Menentukan koefisien reduksi (0).
. Menentukan intensitas hujan (l). Rro hujan harian (mm).
r Menghitung Qmak untuk suatu daerah pengaliran' t. : waktu konsentrasi (jam).
1. Menentukan cr V kecepatan rata-rata aliran (m/detik).
Melchior menetapkan koefesien pengaliran (ct) sebagai angka per- a F, Xl.ouuXF (m3/detik).
bandingan antara Iimpasan dan curah hujan total, yang besarnya S : kemiringan rata-rata sungai :
0,9xL
tergantung dari kemiringan, vegetasi, keadaan tanah, temperatur H beda tinggi antara tinggi titik pengamatan dan titik terjauh
angin penguapan dan lama hujan pada umunrnya koefisien pe- sungai (Km).
ngaliran'ini bernilai antara O,42 - O,62. L : panjang sungai utama (Km).
2. Menentukan B Dalam menghitung nilai I pada persamaan (4.'t3) dilakukan de-
o Koefisien reduksi (F), ditentukan dengan rumus: ngan coba-coba (1,), sebab nilai t. bergantung V, nilai V bergan-
P : F, x F,
(4'11)
tung Q, dan nilai Q bergantung pula pada nilai I yang justru dicari
o Nilai B, ditentukan berdasarkan rumus: nilainya. Untuk keperluan perhitungan coba-coba nilai I dapat di-
gunakan Tabel (4.6).
1970 (4.12)
F: - 3960 + (t zzo x P,)
Nilai I yang dipergunakan dalam persamaan (4.13) tersebut perlu
il-a,12
ditambah dengan persentase tertentu, tergantung pada nilai t^.
Nilai penambahan dapat dilihat pada Tabel (4.7).
190 - 27r)
.lsl 980
r070-
1155
-
-
1070
1155
1240
14
15
16
1950 - 2035
2035
2120
- 212A
- 221A
25
26
17
270 - 360 6l r240- 1330 2210 - 2295
persamaan (4.1 0) menjadi:
360 - 450 tl 330 * 1420
17
18 2295 - 2380
28
29
Q: ux -r* r
(berlaku untuk luar jakarta @.16) 450 - 540 Bl 420 - 1510 19 23BO - 2465 l0
I xA )
540 - 630 ol 510-1595 20 2465 - 2550
630 * 720 10 595 - i6B0 21 2550 - 264A )/-
Tabel 4.5 Persentase p, menurut Melchior 720 - B1A ,,1 I
1440
1
1 155
2. Menentukan B dan I
7,20 14,15 360 3,30 21 00 1120 2.'l Tentukan Luas ellips melchior (F), kemiringan rata-rata sungai
14 'I
1,85 432 3,05 2880 1,00 (S), dan F1:
29
72
9,00
6,25
504
576
2,85
2,65
4320
5760
o,70
o,54
F : ll4raxb
108 5,25 648 2.45 7200 0.48 1l4r 28,4 x 18,9
422 Km2.
-surnber: Subarkah ( I 980)
92 l(ku k fu't ttiltrtt'4tttl Dr'l>il llt'ttt tttht litttt'.'tttt'1tt '1tt lvltloth' R(t\t(,tiltl , Mtlr ltror, Wt'thtwtn, dott tlospers 93
F-
*
H 2.7 Hitung p:
c_
J - Telah diketahui sebelumnya B, :
o,gL 0,76.
Sehingga:
"t700
0,9x39200
B O,7OxO,76:0,532.
2.8 Menghitung I sebenarnya (1,
0,048.
,_l0x0xRromaksimum
Dengan nilai F : 422 Km2, B1 dihitung dengan rumus: 36xt.
_
F :,'
-i -,
1970
-3960+ (rZZO*p,) 10 x 0,532 x 200 :
Catatan: Rzamaks 200 mm
p1-o,'12
36 x 8,5 untuk Jakarta
Diperoleh: pr 0,76.
jadi 1., * lr.
2.10 Coba lagi l, dengan nilai 3,5 kemudian perhitungan dimulai
2.2 Coba-coba (taksir) nilai l, berdasarkan Tabel (4.6) dan nilai F
dari langkah perhitungan (2.3) yaitu mulai perhitungan.nilai
: 422 Km2; Dengan cara interpolasidariTabel (4.6)diperoleh
Q sampai diperoleh nilai l, : Ir.
nilai I : 3,00 m3/det/Km2.
2.3 Hitung Q:
2.11 Dalam contoh soal 4.3, hasil perhitungant, : l, setelah:
| : 3,95 (m3/det/Kmr) dan tc : 460 menit.
a F,xl,xA
0,76x 3,00 x 169 :385 m3/det. 2.12 Untuk t.: 4b0 menit besarnya koreksi 8 % sehingga nilai I
F, : 70 olo
371,49 m3/det.
Teknik Perhitungon Debit Rencorut Butgrtrrun Air lAetode Ruslonul, filt,lthior, Weduwen, don Hospers 95
4
Misalkan hujan rencana pacla daerah pengaliran : 250,55 rnm Nilai intensitas hujan maksimum dengan kala ulang Z0 tahun
ditentukan dengan rumus:
maka: Qmaks : c, x;x4 v-r-
. Q.,+ x t)+ 3oo
(4.21)
(oxt)+z
o,52 x 4,27 x rca * 221'? : 4To,og mr/rler.
200 Jika luas daerah pengaliran kurang dari atau sanra dengan 100
Km2 dan lama hujan kurang dari sama dengan l2 jam rnaka nilai I
4.3 METODE WEDUWEN
dihitung dengan rumus:
Metode Weduwen yang digunakan untuk menghitung debit 7.74
maksimum di daerah pengaliran Jakafta dirumuskan sebagai berikut: | : t+l,45
t'
@.22\
' Qmaksjakarta:cr.XpxlxA (4,.17) . Langkah-langkah perhitungan debit maksimum (emaks Ja-
karta) dengan Metode Weduwen adalah:
Keterangan rumus:
1. Coba harga t.
Qmax : debit maksimum (m3/dt). 2. Hitung harga B berdasarkan persamaan {4.19).
c koefisien pengairan. 3. Hitung I berdasarkan persamaan @.21).
B : koefisien reduksi. 4. Hitung harga o berdasarkan persamaan (4.18).
| : intensitas hujan (m3/dt/Km2). 5. Hitung harga t berdasarkan persamaan (4.20).
A luas daerah pengaliran (Km'). 6. Cek harga t hitung apakah sudah sama dengan t
. Keofisien pengaliran (cr) ditentukan dengan rumus: coba, jika tidak sama maka ulangi dari langkah 1.
-I. 4,1 7. Tentukan nilai a, B, dan I pada saat nilai t sudah tetap
CI. (4.18) (sama dengan t perhitungan sebelumnya).
l+7
B. Hitung Qmaks berdasarkan nilai o,, B, dan I pada saat
Koefisien reduksi (0)ditentukan dengan rumus: nilai t pada langkah 7.
rzo+ ialxn Langkah-langkah perhitungan debit maksimum dengan peri-
t+9 (4.1e) ode ulang i tahun (Qi) untuk daerah pengaliran di luarJakarta
120+A
dengan Metode Weduwen adalah:
Lamanya hujan (t dalam satuan jam) ditentukan dengan rumus:
1. Cunakan langkah-langkah perhitungan I s./d B
r : O,476x A3t8 (4"20) Qmaks Jakarta.
(oxBxl)"'*(S)"0 2. Hitung curah hujan dengan periode ulang i tahun
(Ri):
S adalah kemiringan dasar sungai rata-rala.
Dalam perhitungan Qmaks atau debit makiimum dengan kala R, '' R^ @.23)
'rnn "
ulang tertentu, intensitas hujan (l) harus dibandingkan dengan intensi-
tas hujan dengan periode ulang 70 tahun.
Teknik PerhitLtngan Debit Rt'rt-l'tunt l\ttt'lttrtrrrr Att Mt'l(,(lt' li(t,,tt'tktl, Mt lr ltt0t, Wthtw|tt, tl?tt llospers
r
2. Ditanya:
mi koefisien perbandingan curah hujan di suatu eO 15 ..... ., ?
wilayah dengan periode ulang i tahun (R, ; .......?
besarnya belum diketahui) dengan curah " Q,o
:
3. Dicoba untuk t 4,5 jam dan hitung 0, l, cr dan t sebagai
hujan dengan periode ulang 70 tahun (Rro), berikut:
lihat grafik pada LamPiran (4.1).
120+
t+1xA
ffin koefisien perbandingan curah hujan di suatu t+9
wilayah dengan periode ulang n tahun (R"; 120+A
besarnya sudah diketahui) dengan curah 4'5+1
120+ x24
hujan dengan periode ulang 70 tahun (Rro), 4,5 +9
lihat grafik pada Lampiran (4.1). 120 + 24
3.
1- 4.1
Hitung Qi
C[: ', :1- 4,1
:0,777.
Q, Qmaks Jakarta -5 l+7 11,37 +7
Rro
Ri 0,476x A3/u
Qmaks Jakarta x @.24)
240
Contoh soal4.4 0,467 x243/8
(dikutip dengan penyesuaian dari pustaka nomor 24) (o,lzr x 0,9 x 1 1 37)'
t I x o,oo51/o
Suatu daerah pengaliran sungai mempunyai luas A : 24 Km2 dengan
4,46 jam.
kemiringan dasar sungai rata-rata s : 0,005.-Dari stasiun pen8amatan
hujan di DPS tersebut diperoleh data hujan harian maksimuffi Rn : Dari perhitungan di atas: t coba (ti) I t hitung (t)
205 mm dengan periode ulang 40 tahun. Hitung debit maksimum Oleh karena itu, dicoba lagi untuk t, sehingga diperoleh: t, = t
akibat hujan periode ulang 5 tahun dan 10 tahun. yaitu pada saat:
Jawaban soal 4.4: t : 4,57 jam B : 0,90
1. Diketahui:
| : 11,24 (m3ldt/Km2) cr : 0,761
. Periode pengamatan 40 tahun, dari grafik pada Lampiran (4.1) ;
o Rl-n): mi xR R- * *oo
Qmax debit maksimum (m3/dt).
't ct koefisien pengairan.
mn ffiao
p : koefisien reduksi.
Dari grafik diperoleh m, untuk hujan periode ulang 5 tahun I : intensitas hujan (m3/dlKm2).
:
m, 0,60 A luas daerah pengaliran (Km2).
0'60 x2o5 : 134,43 mm.
sehingga: R,:
" It
ffiao
* Roo - Keofisien pengaliran (cr) ditentukan dengan rumus:
0,915
1+ 0,01 2x Ao'7
oi,: :: Xl (4.26)
1+ 0,075 x A'''
. R, ffi, xRnR,o -
mn ff*r*.. Koefisien reduksi (F)ditentukan dengan rumus:
1 - 1+3,7*160,axt A3t4
tT
(4.27)
Dari grafik diperoleh m, untuk hujan periode ulang 10 tahun p
--
t'+15 12
m,o : 0'70
-
Suatu daerah pengaliran dengan luas (A) * 100 l(nr2, panjang sungai
r,n: tXRro : 5x110 : 91 ,67 mm.
: t+1 5+1
utama (L) * 10 Km dengan kemiringan dasar sungal rata-rata (So)
o Nilai rloo ditentukan berdasarkan R,oo. Nilai R,oo ditentukan
0,001"
dengan cara berikut:
Jika tersedia data curah hujan harian maksimum selama 10 tahun &r: R+ SxKro (Distribusi Probabilitas Cumbel; nilai
pengamatan dan nilai curah hujan rata-ratanya * 90 mm serta nilai Rdan S tetap untuk data yang sama; hanya nilai K yang
curah hujan rencana dengan periode ulang 20 tatrun setelah dihitung berubah-ubah sesuai periode ulang).
berdasarkan distribusi probabilitas cumbel * 110 mm, berapakah
Untuk jumlah data curah hujan harian maksimum : 10 buah
debit maksimum dengan periode ulang 20 tahun tlan 100 tahun.
data, maka nilai faktor probabilitas (K):
lawaban soal 4.5: o Dengan periode ulang 20 tahun (K2o) :
1,85.
1. Diketahui: o Dengan periode ulang 100 tahun (K1oo) 4,32. :
r A 100 Km2.
r L 10Km. Nilai s = Rro-R- 110-90=10,81.
. 5o C1,001.
Kro 1,85
. I gomm'
Nirai R,oo :
r Rro 1 10 mm.
l; i:[X 1x4,32: 156,6e mm.
2. Ditanya;
* ero ......1
r,oo t x R'oo 5x156-'69 :
t+l -
Jadi 130,58 mm.
* e,on ......? 5+1
7. Hitung I
'67 :
9'l
o '20
l^^ =':o - 5,09 m3/dt/Km2.
3,6xt 3,6x5
o -roo
l.* rtoo 130'58 :7,25
- m3/dt/Km2.
3,6xt 3,6x5
8. Hitung Q."n,
. Qro:Cr,XpxlroxA
: 0,45 x 0,75 x 5,09 x 100
: 171,79 m3ldt. Ififrogmf Sotuan
. Q,oo:cr,xBxl.,*xA
:0,45xO,75x7,25 x 100
: 244,69 m3/dt.
-oo0oo-
5.1 PENGERTIANHIDROGRAF
Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai hidrograf, terlebih
dahulu akan disajikan beberapa pengertian yang berhubungan dengan
hidrograf, sebagai berikut:
1 . Hidrograf adalah penyajian secara grafis hubungan salah satu unsur
aliran misalnya debit (Q) terhadap waktu (t). lstilah selanjutnya
yang disebut dengan hidrograf dalam buku ini adalah hubungan
antara debit dengan waktu.
2. Komponen pembentuk hidrograf berasal dari: limpasan atau aliran
permukaan/aliran langsung dan aliran dasar (dibentuk oleh aliran
antara dan aliran bawah tanah).
3. Hidrograf terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu: lengkung konsentrasi/
lengkung naik, bagian puncak, dan lengkung resesi. (Lihat contoh
pada Gambar 5.1).
langsung
(m3/det)
Hidrograf
Satuan (m3/det/
. cm)
L t. gorr,l
<.---r--+-{...:} (1) (2) (3) (4) (s)
u m3/dt ' 0.00 'l 1,00 10,00
(6)
1,00 0,1 3
t08 Teknlk Perhltungon Deblt Rencono fungunon Alr Hldrogrol Sutuut t09
r
I
I
Keterangan Tabel (5.1 ): satuan nyata dapat dilakukan dengan cara dekonvolusi hidrograf.
Rumus dekonvolusi hidrograf satuan:
. Kolom (1), (2), (3), (4) adalah data yang diketahui . nsM
. Kolom (5) : limpasan langsung - kolom (3 )- kolom (a). Q": >. XUn-,*r (s.1)
. Tinggi hujan rata-rata di atas DAS (h*,,) : Keterangafr?rrus:
kglom(5).
U*,*r : hidrograf satuan (akan dihitung).
u Kolom (6) - hidrograf satuan - n : jumlah ordinat hidrograf limpasan langsung.
M :
hrata-rata
jumlah durasi hujan yang berurutan.
e At : intervalwaktu pengamatan (dalam satuan detik).
r F : luas DAS (dalam satuam m2). Berdasarkan persamaan (5.1 ), jika:
260
n:1 maka:Q,:P,xU, (s.2)
Gambar 5.4 Limpasan langsung dan hidrograf satuan nyata akibat Contoh soal 5.2:
huian efektif tunggal untuk soal 5.1. Hitunglah hidrograf satuan 1 jaman bila diketahui curah hujan dan
limpasan langsung yang terjadi adalah seperti Tabel (5.2).
5.4 DEKONVOLUSI HIDROGRAF SATUAN
Dalam contoh soal 5.1 dijelaskan cara menurunkan hidrograf
satuan nyata berdasarkan hujan efektif tunggal.
10,5
6. Qu P,xUu+PrxUr+PrxUo
170,45
1
25
) 50,5
25 x Uu + 45 x 1,39 x 40x2,O2
3
45
120,40
U6 1,08 m3/dt/mm.
40
4 185,60 7. Q, P,xUr+PrxUu+PrxUu
5 200,80 115,40 25 x U, + 45 x 1,08 x 40 x 1,39
6 170,45 U7 0,45 m3/dt/mm.
115,40
7
8. Q, P,xUu+PrxUr+PrxUu
68,40
B
68,40 25 x U, + 45 x O,45 x 40 x 1,08.
30,75
9
Us 0,20 m3/dt/mm.
10 18,2.O
Berdasarkan Tabel (5.2) diketahui: jumlah durasi hujan (M) 3; : limpasan langsung, dan hidrograf satuan dari soal 5.2 dapat disajikan
hidrograf satuan(U) adalah:(N-M + 1) : (10-3 + 1) : Bbuah. Tabel 5.3 Curah hujan, limpasan langsung dan hidrograf satuan
Perhitungan nileii U dilakukan sebagai berikut: soal 5.2
4. Q. P,xUo+PrxUr+P.xU, I 30,7s
Uo 2,02 m3ldtlmm.
! roo
Waktu (iam) ro
o
&
a0
Cambar 5.6 Besar dan urutan huian efektif untuk soal 5.i 20
0
0 1 z 3 a 5 5 7 I 9 10
Waklu (iaml
. S HydrograPh Method.
a. Lagging Method
Metode ini digunakan untuk menentukan hidrograf satuan dengan
durasi hu.ian efektif yang lebih lama atau kelipatan dari durasi Gambar 5.8 Hidrograf satuan dengan durasi hujan efektif yang
hujan efektif sebelumnya. Contoh: hidrograf satuan dengan durasi berbeda
hujan efektif t, jam meniadi 2 t, jam. 3. Kalau superposisi tersebut dilakukan 2 kali berarti didapat
Cara perhitungan dengan Lagging Method adalah sebagai hidrograf aliran akibat hujan efektif setinggi 3 mm dengan
berikut: durasi 3 t, iam. Jika ordinat dari hidrograf ini dibagi 3 maka
didapat hidrograf satuan dengan tinggi hujan efektif 1 mm
1. Hidrograf satuan akibat hujan efektif setinggi 1 mm dengan
dan durasi 3 t, jam. Demikian seterusnya untuk superposisi 3
durasi t, jam ditambah dengan hidrograf itu sendiri dengan
kali, 4 kali dan seterusnya, langkah-langkah perhitungan yang
titik permulaannya digeser sebesar t,lam (suPerposisi).
dilakukan adalah sama.
2. Kalau superposisi tersebut dilakukan 1 kali berarti didapat
Contoh soal 5.3:
hidrograf aliran akibat hujan efektif setinggi 2 mm dengan
clurasi 2 t, jam (lihat kolom 5 Tabel 5.5). lika ordinat dari Jika diketahui hidrograf satuan suatu DAS yang diakibatkan oleh hujan
hidrograf ini dibagi 2 maka didapat hidrograf satuan dengan satuan dengan durasi t, : 1 jam adalah seperti tercantum pada kolom
.l 2 pada Tabel (5.5). Tentukanlah hidrograf satuan DAS tersebut jika
tinggi hujan efektif mm dan durasi 2 t, jam (lihat kolom 6
Tabel 5.5). hujan satuan berdurasi t,' : 2 jam.
Tektik Perhitrttr<lort Drbil Rt'rx ttttrt lhtttgrttuut Air Hiclrogrol Solutut 117
r
Jawaban soal 5.4:
Tabel 5.5 Perhitungan hidrograf satuan dengan Lagging Method
118 Teknik Perliturtgott Dt'ltlt Rtttt tltttt llttrttltnnnt Air Hldrogrol Satuun fi9
T
dlmuLi setelah t,. Ordinat hidrograf satuan Hujan (mm) dengan durasi t.'
t (iam)
Gambar 5.12 Hidrograf satuan dengan durasi huian efektif t,' atau
u'(t)
Contoh soal 5.5:
t (iam)
Soal sama dengan soal 5.3. Tentukanlah hidrograf satuan DAS tersebut
jika hujan satuan berdurasi l: :
zjam dan ti :
3 jam dengan metode
secara kumulatif
Gambar 5.10 Penlu mlahan hidrograf satuan kurve S.
s.6).
o Kolom (5) kolom (4) - kolom (3).
o Kolom (6) kolom (5) dibagi 2 (karena ti 2 jam; lihat
2,00
persamaan 5.7). Satuannya m3/dt/mm.
E
E 1,50
I
E r,oo
:l
0,50
0.00
0t234567E9tolt
truEtdu oaml
pe-
to ts + 0,8 Tr (s.12)
Jika tidak cukup tersedia data hujan dan data debit maka
5. Debit puncak hidrograf satuan sintetis dirumuskan sebagai
nurunan hidrograf satuan suatu DAS dilakukan dengan cara sintetis.
berikut:
Hasilnya disebut dengan Hidrograf Satuan Sintetis (HSS).
HSS adalah hidrograf satuan yang diturunkan berdasarkan data Q, '*AxR^x
3,6 u
(o,3xt, +to,r)
(s.13)
sungai pada DAS yang sama atau DAS terdekat tetapi memiliki karak-
teristik yang sama. Keterangan rumus (5.8) s/d (5.13):
Terdapat beberapa model HSS, diantaranya: HSS Snyder, HSS t, n aktu kelambatan (jam).
L panjang sungai (Km).
Nakayasu, HSS SCS, dan HSS Cama.
to., raraktu saat debit sama dengan 0,3 kali debit
Masing-masing model HSS, pada dasarnya hanya berlaku di DAS puncak (jam).
tertentu, yakni di DAS di mana HSS tersebut secara empirik diteliti 1,5 to,3 waktu saat debit sama dengan 0,32 kali debit
atau dirumuskan. puncak (jam).
Oleh karena itu, penurunan HSS suatu DAS dengan menggu- ct, koefesian, nilainya antara '1,5 - 3,0.
nakan model-model HSS yang sudah ada atau yang disebutkan di atas, tp waktu puncak (jam).
harus dilakukan melalui lankah-langkah kalibrasi dan verifikasi yang Qo debit puncak(m3/det).
semestinya sehingga model HSS yang diperoleh sedapat mungkin da- A luas DPS (Km').
pat menggambarkan kondisi yang sebenarnya. T durasi hujan (jam) : (0,5 x tr) s/d (1 x t ).
Ro satuan kedalaman hujan (mm).
a. HSS Nakayasu
Nakayasu (1950) telah menyelidiki hidrograf satuan di Jepang Q (m3lot)
dan memberikan seperangkat persamaan untuk membentuk suatu dan r (mm)
hidrograf satuan sebagai berikut:
1. Waktu kelambatan (time lag, t, ), rumusnya:
to 04+0,058x1; rintukL>15km (s.B)
3. Waktu saat debit sama dengari 0,3 kali debit puncak: h,s 1,5 to,r
to,, cr x t, (5.1 1)
t-tr+0,5xto,r
: Qo x 0,3 l'5xto'r
1
Q
(5'16) x1500x1x
3,6 (O,3x4,82+ 6,021
o Jika t > 1,5 to,3
t-to +1,5xt0,:
: 55,81 m3/det.
(s.17)
e: eo x 0,3 2xto,3
Hitung debit bagian lengkung naik: 0 < t< tp
atau pada bagian 0 < t < 4,82jam atau dibulatkan 0<t< 4
Contoh soal 5.6:
jam
Suatu daerah aliran sungai mempunyai luas sebesar 1500 km2 dengan
: 2,4 2,4
panjang sungai utama L 45 km. Tentukanlah hidrograf satuan DAS ini
dengan model HSS Nakayasu. Kemuclian tentukan pula total hidrograf o:o,; : 55,81
t
x 4,U
(s.18)
limpasan langsung jika pada DAS ini terjadi hujan jam-jaman berturut-
turut: 25 mm, 50 mm, dan 15 mm. Hitung debit bagian lengkung turun tp< t < to,3atau pada bagian
4,82 jam < t <(4,82 + 6,O2)jam atau 4,82< t <10,84 atau
Jawaban soal 5.6:
dibulatkan 5 < t < 11 jam atau t: 5 s/d 11 jam.
o Hitung tr, T, tr, dan to,,
t-to
Untuk L : 45 km > 15 km maka perhitungannya: to, :
t-4,82
u,o,
Q:Qrxo,3 55,91 x.O,3 (5.19)
t, O4+0,058x1
04+0,058x45 Persamaan debitpada bagianturun: to,, ( t < 1,5 to,, atau 1 0,B4jam
3,01 jam. < t < (10,84 + 9,03) atau 1O,84 < t < 'tg,B7 atau dibulatkan:
Tr: 0,75xt, 11 < t ( 20 atau t:'12 sld 20 jam.
Tabel 5.8 HSS Nakayasu dan total hidrograf limpasan langsung 22 20 4,94 123,41 282,O3 96,68 502,13
5100.00
4500,00
4rop0
l.sq,tro
='3.oo,oo
2.soolo
E
o, 2.00010
rJo0I0
trm,00
500p0
0,00
O12 I 1 5 6, 8 S lotl 12131,1 151617181920212223212526n
130 Teknik Perhitungon Deblt Rerrtttrrtt llorrqnrnr Alr Hldrqrol Sotuutt t3l
t QrR
(o xt)/tR
p'p (m3/detik/km2 cm) (s.34)
Suatu DAS memiliki paniang sungai utama (L) : 100 km; Jarak dari 9rR (9, x t//trR
titik berat DAS ke outlet (1.) : 30 km; Luas DAS (A) : 200 km2. qrR x toR
_ 0,25x14,93
q^ : o,25.
Hidrograf satuan DAS tersebut memiliki data sebagai berikut:(QeR):50 te 15
m3/dt/cm; t, : 15 jam; tR : 3 jam.
Hitung Co berdasarkan persamaan (5.33):
Hitunglah C, dan C, qp : 2,75x(Cfo)
Jawaban soal 5.8:
qe x te _ 0,25 x 15 :
C-
P 1.36.
-'- -'
o Perhitungan nilai C, dilakukan dengan menggunakan persamaan 2,75 2,75
(5.22) atau (5.30):
to: O,75C,(LxL.)o'3
134 Teknik Perhitungon Deblt Rencono Batqruxnt Alr Hldrogrol Satuun 135
r
fi Keterangan rumus:
fr, q/q, tfip dqo p
q/e,
I
0,6
tA
I
lr 0,5
l"
I
0,4 Waktu (iam)
1
I 0.3
02
.3f *3
0.1
lawahan soal 5.9:
o
. to 0,6xt
0,6 x 1,30
0,78 jam.
Gambar 5.21 H55 SCS tak berdimensi
0,5xt,+to
0,5x0,15+0,78
0,86 jam.
CxA
Tp
2,08 x 3
0,86
0
7,26 m3ldtJcm.
o Berdasarkan nilai To dan Q, di atas, maka ordinat HSS SCS DAS
t (iam)
140,0 Bagian-bagian dari HSS Cama 1 adalah bagian naik, puncak, dan
a 120,0
\F
tar'\
bagian turun.
E 100,0
E ao,o Unsur-unsur HSS Cama 1 meliputi: waktu puncak (T,), debit
60,0
40,0
puncak (Qo), dan Waktu dasar (To).
20,0
0,0
o,o 0,5 1,0 1,5 2p 2,5 3,0 3,5 4,0 4'5 5'0 5'5
t0am)
q, =q, x e(-,tr)
Huian
efektif
(mm)
T5
Ilittro<qrol \rtltuut
140 Teknik Perhitunqon Debtt Rttt<tttttt lktrttltnrtur Air
dengan titik di sungai yang terdekat dengan titik be-
Menurut cara Stahler, tingkat sungai dikategorikan dengan rat DAS.
cara berikut:
'l' A luas total DAS.
a. Sungai paling hulu disebut sungai tingkat
b. Jika dua sungai yang sama tingkatannya bertemu' maka Jadi RUA : AU $.42)
terbentuk sungai satu tingkat lebih tinggi' A
c. Jika sungai dengan suatu tingkat tertentu bertemu dengan
sungai yang tingkatannya lebih rendah, maka tingkatan
sungai mula-mula tidak berubah'
pangsa
7. Frekuensi sumber (SN), yaitu perbandingan iumlah
tingkat'
sungai tingkat 1 dengan jumlah pangsa sungai semua
DAS yang
B. Faktor lebar (WF), yaitu perbandingan antara lebar
diukur di titik sungai yang beriarak 0,751 dari titik
kontrol
(WU) dan lebar DAS yang diukur di. titik sungai yang berjarak
0,251dari titik kontrol atau outlet (WL)'
/.-'-'-.-._..
I
\
\
\
\.. / o'"1 Gambar 5.27 Luas daerah hulu (AU) dan luas total DAS (A)
10. Faktor simetri (SlM)
\
SIM : WF x RUA (5.43)
oSIM > 50, artinya DAS melebar di hulu dan menyempit
di hilir.
Outlet . SIM < 50, artinya DAS menyempit di hulu dan melebar
di hilir.
Rumus-rumus yang dipergunakan dalam menurunkan HSS Cama
dari outlet
Gambar 5.26 Lebar DAS 0,751(WU) dan 0,251(WL) 1 adalah sebagai berikut:
5. Q, : Qo x et-t/rt
(s.48) oSNPI
PN
Keterangan tambahan rumus (5.44) s/d (5'a8):
. T, waktu puncak (jam)
oDLN
A
. To waktu dasar (jam) 3. Hitung T,
. Qp debit puncak hidrograf (m3/detik) .3
T, : O,43* _^-L ^= +1,0665xS|M+1,2775
100xSF
o K tampungan (iam) 4. Hitung To
. JN jumlah Pertemuan sungai
T'b : ?7 4132xTro,1457 x S-0,0e86x SN0,7344 x RUA0,2574
Langkah-langkah perhitungan HSS Cama 1 adalah: 5. Hitung Qo
e Lebar DAS di titik 0,75 L dari outlet (WU)' Contoh soal 5.10:
o Kemiringan memanjang dasar sungai (S)' Diketahui data suatu DAS sebagai berikut:
o Panjang sungai semua tingkat (LN). 1. Luas DAS (A) 300 km2.
o Panjang sungai semua tingkat 1 (11)' 2. Luas DAS hulu (AU) 40 km2.
o Jumlah pertemuan sungai (JN). 3. Panjang aliran utama (L) 38 km.
. Pangsa sungai tingkat 1 (P1). 4. Lebar DAS di titik O,25 L dari outlet (WL) 9,55 km.
o Pangsa sungai semua tingkat (PN)' 5. Lebar DAS di titik O,75 L dari outlet (WU) : 7,56km.
2. Hitung SF, WF, RUA, SN, D, SIM 6. Kemiringan memanjang dasar sungai (S) 0,046.
o5F L1 7. Panjang sungai semua tingkat (LN) 195,5 km.
LN B. Panjang sungai semua tingkat 1 (L'l) 166,4 km
WU
9. Jumlah pertemuan sungai (JN) 30.
10. Pangsa sungaitingkat 1 (P1) 19.
WL
11 . Pangsa sungai semua tingkat (PN) 28.
3 4;Y)
Waktu (iam) 4 3,52
5 2,48
Jawaban soal 5.10: 6 t _7s
'1. sF L1 : 0,85. I
7 l,2t
0,87
LN 9 0,61
l0
2. wF - wu
0,43
: 0,79. lt 0,30
WL t2 o,21
3. RUA AU
13 0,15
: 0,13. 14 o,1r
A l5 0,08
4. SIM : WF x RUA :
16 0,05
0,10.
5. sN Pt : 0,68.
12. HSS Cama 1 untuk DAS pada soal 5.10 adalah:
PN Tabel 5.13 HSS Gama 1 untuk soal 5.10 (sebelum dikoreksi)
6. D LN :0,65. t (am),
A
0 0,00
-3
0,63*
7. T, :
14,26'
0,43- +1,o665xSlM +1,2775
r*lr, I
2
10,05
7,08
: 0,63 jam. 3 4,99
4 3,52
B. Tb : 27,4132 xf P'1a57 x S-o'oes6 x SN0'7344 x RUA0'2574 5 2,48
: 15,47 jam. 6
7
1,75
1,23
- 14,26m3ldetik' 9
10
0,61
o,43
10. K : 0,561 X A0'r7e3 X 5-0'1446 X SF-1'08e7 x D0'04s2 il 0,30
: 2,85.
12
13
o,21
0,1 5
Tektlik Porhilttttgctn Deltit Rt'ttt ttrtrt lkttttytrxrrr Art Hldrogrol Sotwn 147
Tabel 5.14 Laniutan
Tabel 5.13 Laniutan
t (am) ' Volume
(am) q(m3/dt) Q, (m3/dt) Volume (mr) Q, (m3/dt)
1 (m3)
13. HSS Cama t harus memenuhi syarat: Faktor koreksi 1 10.44 - 2.78 r/1,00:1,00
volume hidrograf
- ',,, atau faktor koreksi : 1. Keterangan Tabel 5.14:
Luas DAS . Kolom (2) : Q untuk HSS Camal awal.
oleh karena itu, HSS cama 1 pada Tabel (5.13) harus dikoreksi o Kolom (3) : volume HSS Gamal awal : kolom (2) x
seperti tabel 5.14: intervalwaktu : kolom (2) x (kolom (1).
Contoh:
Tabel 5.14 Koreksi H55 Cama 1 untuk soal 5.10
o Kolom (3) baris (2) angka 32.341,68 : 14,26 x (0,63-0) x
Volume
fgam) Volume (m3) Q,(m3/dt) (m3)
60 x 60.
Qfm3/dO .
Terkoreksi
'
o Kolom (3) baris (3) angka 1 3.386,60 : I0,05 x (t - 0,63)
Awal Awal Terkoreksi
(s).
x60x60.
(3) (4)
o Kolom (3) bar.is (4) angka 25.488,00 : 7,OB x (2 - 1) x 60
(1) (2)
12
0,3
o.21
1.080,00
756,00 0.48 1.723,09
. Kolom (5) : volume HSS Camal terkoreksi : kolom (4) x
r3 0,15 540,00 o,34 1.230,78 interval waktu : kolom (4) x (kolom (1).
396,00 o,25 902,57
14 0,11 Contoh:
15
't5
0,08
0,0s
288,00
180,00
0,18
0,11
656,41
410,26
o Kolom (5) baris (2) angka 73.7'13,63 : 32,50 x (0,63-0)x
lumlah volume 131.624,28 300.000.00 60 x 60.
llitlrogrol Sotrnur
148 Tekntk Perhltungon Debll Rr,rrr tttro funqrnlrart Alr
Kolom (5) baris (3) angka 30.510,94 : 22,91 x(1 -0,63) Tabel 5.15 Laniutan
x60x60.
Kolom (5) baris (4) angka 58.092,63 : 16,14x(2-1)x t 0am) Q, (m3/d0 Qt akibat hujan Qt total
(m3/dr)
60 x 60. 25 mm 15 mm
(1) (2\ (3)=(2) x 2s
dan seterusnya. (4)= (2) x ls (s)=131 * ,n,
l5
o Jumlah volume 300.000,00 mr; Luas DAS dalam soal r6
0,1 1 2,85 3,76 6,61
(mr/dt) Qt total
t (am) Q Qt akibat huian (m3/dt)
25 mm 15 mm ri
(1) (2) (3)=(2) x 2s (4)= (2) x ls (s)=(3) + (a) 1
150 Teknik Perhitungon Deblt Rencano Banqunon Alr Hidrogrol Solrtttrr 151
1 000
900
800
700
600
500
400
300
200
Qenefusuran
100
a
1- a-l- cDefiit funcana
0
I otz34 5 6 7 8 910111213
suatu hidrograf aliran sungai di bagian hulu diketahui misalnya maka Dalam teknik penelusuran hidraulik, aliran atau debit atau debit
(lihat
hidrograf aliran sungai di bagian hilir akan dapat diperkirakan rencana dinyatakan sebagai fungsi ruang dan waktu serentak untuk
Gambar 6.1). banyak titik sepanjang sungai (lihat Cambar 6.3).
Debit atau debit rencana adalah bagian dari unsur aliran' Oleh Persamaan pengatur yang dipergunakan dalam penetusuran
karena itu, berdasarkan pengertian penelusuran aliran di atas, maka hidraulik adalah: Persamaan Kontinuitas dan Momentum.
dapat dikatakan bahwa teknik penelusuran aliran dapat diterapkan
dalam teknik penelusuran debit atau debit rencana di suatu tinjauan 24
ruas sungai. 22
20
18
ol o2 16
Err
t
flidrograf aliran mssuk di titik 1 Hidrograf aliran ke luar di
*au inllow (diketahui berdasar- titik 2 atau outtlow diPer-
kan teknik penurunan hidrograf kirakan melalui teknik Gambar 6.2 Skema penelusuran hidrologis, aliran masuk (inflow
satuan nyata atau HSS) penelusuran)
merupakan hidrograf rencana) dan aliran ke luar (outflow ) di satu
Gambar 6.1 Sketsa teknik penelusuran aliran sungai titik tiniauan
leknik Perhitungan Debit Renruut Btut"4rtrrttn Air Prnolusuron Dtltll llt,ut rutrt
a Persamaan konti nu itas.
24
f- a Persamaan tampungan, storage (S).
--r"fl& --l : f (O), dengan S sebagai fungsi non linier dari
,/h.,.
22
Besaran S
20
18 l-:fril:ilri3
i, "'. | --:::eee'eittir
outflow (O).
16
i /,'t!,'\ Model Linear Reservoar juga disebut Penelusuran Waduk.
4,,
?,, r /i,'1"' '\ \ "',' Persamaan pengatur yang dipergunakan adalah:
o10 o Persamaankontinuitas.
r
,,,/,,,t/ "\",=,,,
8
Persamaan tampungan, storage (S).
S : f (O), dengan S sebagai fungsi linier
6
Besaran
4 t/,f i' \\':'-:._ dari
2
--- \ ''.1:- outflow (O).
o
10 12 14 22 a. Muskingum Method (Penelusuran Sungai)
t (jam) Asumsi yang digunakan dalam model penelusuran Muskingum
,l
Method adalah:
6.2 PENELUSURAN HIDROLOGIS Persamaan pengatur yang digunakan dalam model penelusuran
Muskingum Method adalah Persamaan Kontinuitas dan Persamaan
Dalam penelusuran hidrologis dikenal beberapa model penelu-
Momentum.
suran, diantaranya: Muskingum Method, Level Pool Reservoir, dan
Linear Reservoar. Persamaan Kontinuitas yang dimaksud adalah:
Teknlk Perhitungon Deblt Rencono Bonqunon Air Penelusurort Deltll Rnratn 157
Persamaan Tampungan yang digqnakan dalam Muskingum
Jika interval penelusuran diubah dari dt menjadi At maka:
Method adalah persamaan tampungan sungai, bentuknya:
,t:- t, + lpr $.2) S : f (l,O) i6.7i
2
atau
oi +o,*,
g:
2
(6.3)
S- xIx(t)+(r-x)xol (6.8)
s,*, tarnpungan pada langkah penelusuran ke j+1; nilainya E - Kfx0/+(1 -xlxoJ (6.e)
belurn diketahui. S,*, - K[X(1,*,]+(1 -x)xQ*,1 (6.10)
5, tampungan pada langkah penelusuran ke j; nilainya
diketahui. Bedasa*an persamaan (6.9 dan (6.10) diperoleh:
li : inflow pada langkah penelusuran ke j, nilainya diketahui. s,-,-s, - Klx(l;*,) + (1 -x)xg*,1-Ktx(t,) + (1 -x)xo/ (6.11)
1,.r inflow pada langkah penelusuran ke i+1, nilainya
diketahui. Oleh karena suku sebelah kiri sama dengan dari persamaan
(6.6) dan persamaan (6.t l) adalah sama maka berdasarkan kedua
oi outflow pada langkah penelusuran ke j, nilainya diketahui.
O,., outflow pada langkah penelusuran ke j+1, nilainya belum persamaan tersebut diperoleh per$maan:
o,*, C, * li*, + Crx l, + CrxO, (6.13) Nilai K dan X pada persamaan (6.8) ditentukan dengan kalibrasi
terhadap hidrograf inflow dan hidrograf oufflow yang nilainya sudah
Dengan: diketahui dari ruas sungai yang ditinjau.
C,: At-2xKxX (6.14) Kalibrasi nilai K dan X dilakukan dengan tahapan sebagai
2xKx(t-X)+at berikut:
At+2xKxX (6.1s) 1. Masukkan nilai rnflow dan outflow
pada tabel perhitungan.
Cz: 2. Hitung nilaitanrpungan (S) dengan persamaan (6"6)
2xKx(r-x)+at
3. Hitung S kumulatif.
xKx(1-x)-lt (6.16)
4. Masukkan nilai coba dari X ke persarnaan:
2xKx(t-x)+at {X x (1,*r - l,)) + (x -x} * (O,*, }} -q
Syarat: 5. Hitung nilai kumulatif darihasil pefiitungan pada langkah ke-4 di
(6.1n atas.
C,+Cr+Cr:1 6. Cambar hubungan anara S kumuatif dan (X ([., - l,D + ((1 - X) x
Persamaan (6.13) dapat dilukiskan sebagai berikut: (0;*r - o, )) kumulatif.
7. Oleh karena nilai S kumuatif dan (X (1,*, - lf)+(tl-X) x (Q*, - O, ))
kumulatif mempunyai bentuk yang linier maka nilai yang dipilih
adalah nilai X yang mernberikan kurve tersempit atau hampir
membentuk 2 garis yang berimpit.
C2x I; (diketahui)
8. Setelah ditemukan kurve yang rnernbenturk 2 garis yang hampir
berimpit, hitung nilai K dengan cara:
C1x I;+r (diketahui)
K e nilai makimum S kumulatif dibagi nilai makimum
(x (l,., - l)) + ((1 - x) x (oi*, -q )) kumulatif.
2 70 55 8.0 8,5 11,4 56,5 13,5 5B,B Sr-5, - [(44 + 46lt2lx 1l-fi(44 + 45)t2lx I] : 0,5 m3.
4 , 142 52 52,5 61,0 4,5 61.0 15,8 74,5 Kolom (5) baris (3):
102,s
5 4 206 6B 114,O 175,O 20,8
19,6
81,8
101,4
28.0
19,0 121,5
Sr*Sr: [((q0 + 7O)l2lx1]-fi(as + Sill2)x tl: B,Om3.
6 222 88 136,0 311.O
432.O 19,4 120,8 15,5 137,4 Kolom (5) baris (4) dan baris seterusnya cara perhitungan adalah
7 6 214 110 121,O
3. Kolom (3) : debit inflow (m3/dt). Kolom (7) baris (4) : (O,1 x (7o460 + ((1-0,1) x (5545))
4. Kolom (4) : debit outflow (m3/dt)- 11,4. :
5. Kolom (5) : tampungan, S (m3) : persamaan (6'6) Demikian seterusnya.
o; +oi*, 8. Kolom (8) : nilai kumulatif sampai dengan langkah ke j dari
li +li*,
s. "j -
"i+1-s. '- -
xat nat perhitungan kolom (2.
2 2
Contoh:
Kolom (8) baris (1) 44.
13,5.
: Gambar 6.5 Hubungan antara S kumulatif dan Xl + (l-X)O kumulatif
10. Kolom (10) nilai kumulatif sampai dengan langkah ke idari
perhitungan kolom (8). Contoh soal 6.2:
Contoh:
: :
Dengan menggunakan nilai X O,2S dan K 3,56jam; Hitunglah hi-
Kolom (9) baris ('l) : 44. drograf outflow dengan Muskingum Method jikahidrograf inflow ren-
Kolom (9) baris (2) : 44 + 1,3 : 45,3-
cana diketahui seperti tercantum dalam kolom (3) Tabel (6.2). lnterval
Kolom (9) baris (3) : 44 + 1,3 + 13,5 : 58,8'
penelusuran (At): 1 jam. Outflow awal penelusUr?D 31 m3/dt. :
Demikian seterusnya.
Jawaban soal 6.2:
'1. Berdasarkan Tabel (6.1), nilai kolom (6)digunakan sebagai ordinat,
1
1. Hitung nilai C,, C, dan C, dan kontrol jumlahnya.
nilai kolom (B) dan kolom (10)digunakan sebagai absis, sehingga
C,: At-2xKxX
selanjutnya didapat kurve seperti tersaji dalam Gambar (6'5)' "l-2x3,56x0,25
12. Berdasarkan Gambar (6.4), terlihat kurve hampir berimpit pada
2xKx(1-X)+At 2x3,56x0 0,25)+'t ""''
saat X coba : 0,25. Oleh karena itu, nilai K dapat dihitung pada 'l+2x3,56x0,25
c2 - At+2xKxX
-: ,- !-: :oaa
saat X coba ini. 2xKx(1-X)+At 2x3,56x( -g,2ffi - v'41'
Nilai K: kolom (6) baris (10)/kolom (10) baris (10)
565,0 I 158,5 : 3156 jam. a, _ zxr x_(t-x)-lt _ 2x3,56x( -o,25)-1 :
"'-2xKrt-r;Ai - 2-3J6*( 0,25)+1 0,68.
Kontrol jumlah: C, + C, + C, : 1.
lu Tekntk Perhitungon Deblt Rmcmn Aotrgttrrun Alr Penelusuron Dehl t Retrono 165
2. Hitung hidr%rdoudrm/ berdasar*an pe$amaan (6.13): Pada saat perhitungan koloni (4) baris (3) data yang dipertukan
oi*r- c, x li*, + qx [ + c, x Q adalah nilai C, dan I baris (3) atau lr. Demikian seterusnya.
*
O, sudah dikebhui 31 m3/dt. Oleh karena itu, perhitungan Contoh:
mulaidari Or:
Or:Crxlr+Crxlr+CrxO, Kolom (4) baris (2) : C,Xlj*, : -O,12xlz
x kolom (3) baris (2)
O, - Crxl, + qxlr+ CrxO, -A,"12
j
Demikian seterusnya, cara perhitungan sama. 60
6. :
Kolom (6) C, x O,
40
20
--_*_--r'
Sama dengan kolom (4) dan {5}, perhitungan mulaidari baris 2. 0
Contoh: 4 .5 6 10
Waktufitm)
Kolom (6) baris - Cr, Ot
(2)
- 0,68 x kolom (7) baris (1) Gambar 6.G Hidrogral inflow rencana dan outflow untuk soal 6-2
: 0,68 X O, * 0,68 x 31 : 21,23.
b. Level Pool Routing, LpR (penetusuran kolam datar)
Kolom (6) baris (3) - C, x O,
Dalam penelusuran kolam datar (l_pR), persamaan kontinuitas
= 0,68 x kolom (7) baris (2) (persamaan 6.6) dapat ditulis sebagai
: 0,68 x 0, * 0,58 x 26,80 : 18,36. berikut:
25,,, , \ S.
Kolom (6) baris (4) : C, x O, O;*r - [, *1,.,)+ r*-O, (6.18)
= 0,68 x kotonr {D baris (3)
;l.
Dari persamaan (6.18) dapat dilihat:
: 0,68 x O. - 0,68 x 31,55 : 27,61.
1. suku di sebelah kiri sama dengan nirainya tidak diketahui.
Demikian seterusnya, cara perhitunSan sama. 2. Suku di sebelah kanan sama dengan nilainya diketahui.
7. Kolom (7) - oufflaw Penyelesaian suku yang belum diketahui nilainya
* kolom (4) +
itu memerlukan 3
{$ + (6) fungsi yang menggambarkan hubungan antara:
8. Berdasarkan nilai kolom t2), (3) dan {7) pada Tabel 6.2 selanjutnya 1. Ketinggian air dan tampungan (H dan S).
diperoleh Cambar 6.6. Hubungan antara ketinggian dan tampungan dapat ditentukan
dengan mengalikan antara kedalaman air dan tuas tampungan.
Hitunglah hidrograf outflow (O) dan tinggi air di atas spillway (H)
dengan metode LPR jika hidrograf inflow rencana adalah seperti kolom
(3) Tabel (6.4) dan interval penelusuran (A0 : 1 jam.
0,0
(2) (3) (4) (s)
Rumus outflow melalui terowongan iika H 5 1,5 D: ,0 090000 r 090000 28,80 634,36
) 1 00000 I 320000 49,77 783,10
O E ixAxRaxSt2
1 I I 0000
(6'21) ,4 1 554000 79,O3 942,36
,6 r 20000 1792000 117,96 113,52
n 8 30000 2034000
1 167,96 297.96
Keterangan rumus: 2,O I 40000 2280000 230,40 497,O7
60000
2530000
2784000
306,66 712,22
r 70000 3042000
398,1 3
506,1 9
944,80
2196,19
A s luas penampang basah terowongan
(m2)' 2,8 80000 3304000 632,22 2467,77
170 Teknlk furhttungan Deblt Rercona fungumn Alr Penelusur on Drltl I llrt x tturt
Keterangan Tabel (6.4):
Keterangan Tabel (6.3):
1. Kolom (1) : indeks penelusuran.
1. Kolom (1) : tinggi air di atas spillway (m). 2. Kolom (2) : waktu penelusuran (jam).
2. Kolom (2) : luas tampungan (m2).
3. Kolom (3) : inflow rencana (m3/dt).
3. Kolom (3) : tampungan (m3). 4. Kolom (4) : (inflow ke j) + (inflow ke j+ 1)
4. Kolom (4) : outflow (m3/dt) : dihitung dari persamaan (6"19)' Contoh kolom (4) baris (2):
. Contoh kolom (4) baris (2): pada saat H : 0,2 m; : kolom (3) baris (1) + kolom (3) baris (2)
: cd x L x H3/2 : 1,8 x32x0,23t2 : O,23 m3ldt. : 10 + 12 : 22 m3/dt).
5. Kolom (5) : a25 + O ; Contoh kolom (5) baris (2) 5. Kolom (5)
. Kolom (5) baris (1) : 0 karena pada awal penelusuran atau
: (2 x 210000/ 3600) + 0,23 : 116,90 m3/dt' pada saat tinggi air di atas spillway : 0 maka tampungan
waduk di atas spillway : 0.
Tabel 6.4 Perhitungan penelusuran dengan metode LPR untuk . Kol.(5) baris (2) : kol.(6) baris (2) - (2xkol.(7) baris (2))
mendapatkan outflow dan H pada soal 6'j
- 21,91 22,00-(2xO,O4)
Waktu l.
I
l.+
,
(2s/ao (si + 1/dt) oi H,
I
. Kol.(5) baris (3) : kol.(6) baris (3)- (2x kol.(7) baris (3))
I l,*' -o, + Oj+1 60,95 :61,91 -(2xO,4B)
(jam) (m3/dt) (mt/dt) (m!/dt) (m3/dr) (m3/d0 (m) Demikian seterusnya-
(1) QI (3) (4) (s) (6)
0,00
(7) (8)
0,00
6. Kolom (6), contoh:
2
0
,l
10
't2 22 21,91
0,00
22,O0 0,04 0,04 . Kolom (6) baris (2) : kol.(a) baris (2) + kol.(S) baris (1)
22,00 22 + O,0O
60,95 61,9'l 0,48 0,1 0
r Kolom (6) baris (3) : kol.( ) baris (3) + kol.(5) baris (2)
l 2A 40
4
2
55 83
-t
42,77 143,95 0,59 o,25 61,91 4O + 21,91
"t45 287,77 3,60 0,48
5 4 90 280,57 Demikian seterusnya.
220 469,91 500,57 1 5,33 0,8'l
6 r30
7 6 250 380 725,83 849,9'l 62,O4 1,28
1,78
7. Kolom (7)dihitung berdasarkan interpolasi antarbaris pada kolom
550 95 r,91 1275,83 161 ,96
o 7 300 (4) dan (5)Tabel (6.3). Contoh:
550 1066,79 1601,91 267,56 2,09
10
9 8
9
350
425 775 1126,55 1841,79 357,62 2,31 o Kolom (7) baris (1) : 0 karena pada awal penelusuran atau
t1 '10 320 745 t't32,91 1871,55 ,69,32 2,34
pada saat tinggi air (H) di atas spillway : 0.
2,20
12
13
11
12
260
190
580
450
r 099,03
'1051,39
1712,91
1 549,03
306,94
248,82 2,O5
o Kolom (7) baris (2) : O,O4 merupakan interpolasidari:
'1,86
120 310 985,69 1 36',I ,39 187,85
14 13
85,69 137,53 1,69 (2Sl40 + O (m3idt) o(m3/dt)
t5 14 80 200 910,63 1 1
Teknik Perhitungon Debit Rencano Bangunon Air Penelusttr ort Drhl I Rru< tttto 173
172
*) lihat kolom (6) dan (7) baris 2 Tabel (6.4), ini hasil 9. Berdasarkan kolom (2), (7), dan (8) Tabel (6.4) sslxnlutnya dapat
interPolasi dari angka
**) dibuat grafik seperti tersaji pada Cambar (6.7) dan Cambar (6.8).
*x1 lihat kolom (a) dan (5) baris (2) dan (3)Tabel (6.3).
[; 480
]0,
i3 360
./1-, i-:l -orIy.-11rydtil
(2S/Ar) +o (m3/dt) O (m3/dt) 1." 320
t
0,00* * 0,00+ * o 280
I
E 240
61 ,91 0,48*
o 200
\
6,90* * o.23** 160
11
\
*) lihat kolom (6) dan (7) baris 3 Tabel (6.4), ini hasil
120
80
\ I
-t
interpolasi dari angka
**) 40
0
**; lihat kolom (4) dan (5) baris (2) dan (3)Tabel (6'3)' 7 I I '10 11 12
Waktu [am)
g. Kolom (8)dihitung berdasarkan interpolasi antar baris pada kolom
Gambar 6.7 Hidrograf inflow rencana dan outflow waduk dengan
(1) dan (5) Tabel (6.3). Contoh:
o Kolom (B) baris (1) : 0 karena pada awal penelusuran tinggi metode LPR untuk soal 6.3
air (H) di atas sPillwaY : 0.
. Kolom (B) baris (2) : O,O4 merupakan interpolasi dari:
H
(2SlA0 +O (m3/dt) (m) i-.lgi3g-"rllel
0,00* + 0.0* *
'2,00
22,OO* o,o4*
o,2* e
l 16,90* -! 1,50
I
*) lihat kolom (6) dan (B) baris 2 Tabel (6'4), ini hasil
1,00
Waktu (am)
H
(2SlAt) +o (m3/dt) (m)
0,00* 0,0* Gambar 6.8 Ketinggian air (H), hasil penelusuran waduk dengan
22,O0+ 0,10* metode LPR untuk soal 6.3
1 1 6,90f * o,2*
c. Model Linear Reservoir (Penetusuran Waduk)
*) lihat kolom (6) dan (8) baris 3 Tabel (6'4), ini hasil
Dalam penelusuran Model Linear Reservoir (penelusuran
interpolasi dari angka
**)
Waduk), persamaan kontinuitas (persamaan 6.6):
**) lihat kolom (1) dan (5) baris (2) dan (3)Tabel (6'3)'
t
At/K (6.25) Tabel 6.5 Perhitungan outflow dengan Model Linear Reservoir pada
-o-2+(at/r)
--
soal 6.4
c,:co (6.26) Waktu Co*1,*, CrxO,
t | (m3/dt) C,xl, (m3/dt) O (m'/dt)
2- Lt lK (6.27) (iam) (m3/dt) (m3/dt)
"'-
I
--
2+ (lt l r)
(1) (2) G) (4) (s) (6) (7')
I 0 31,00 31,00
Syarat: 2 6s,00 10.83 5,-t7 20,67
1 36,67
Co + C, + C2:1 (6.28) 3 2 124,O0 20,67 10,83 24,44 55,94
4 3 17 5,OO 29,17 20,67 37,30 87,13
5 4 125,00 20,83 29,17 58,09 108,09
Contoh soal 6.4:
6 5 80,00 13,33 20,83 72,06 106,22
Diketahui hidrograf inflow rencana dalam waduk seperti tercantum 6 50,00 8,33 13,33 70,82 92,48
dalam kolom (3)Tabel (6.5). o 7 40,00 6,67 8,33 61,66 76,66
9 I 30,00 5,00 6,67 51,10 62,77
Hitunglah hidrograf outflow dengan Model Linear Reservoir. Konstanta 10 I 25.OO 4,17 5,00
penelusuran (K) : 2,5 jam.lnterval waktu penelusuran (At) : 1 jam.
4"t,85 51.01
176 Teknik Perhitungon Debit Rencono Bangunon Alr Penelusuron Delill Rt'ttcotrt 177
I
Pada saat awal penelusuran atau pada saat indeks j:1,
nilai out- Pada saat perhitungan kolom (5) baris (4) data yang diperlukan
f/ow sudah diketahui : 31 m3/dt. sehingga perhitungan outflow adalah C, dan I baris (3) atau lr.
dimulai dari indeks (j + 1) : 2 atau baris ke-2 atau mulai dari wak- Contoh:
tu jam ke-1.
Kolom (5) baris (2) C, x l, : O,1667 xl,
pada saat perhitungan kolom (4) baris (2) data yang diperlukan
O,1667 x kolom (3) baris (1)
adalah nilai Co dan I baris (2) atau lr. 0,1667x31 :5,17.
pada saat perhitungan kolom (4) baris (3) data yang diperlukan Kolom (5) baris (3) C, x l, : 0,1667 xl,
adalah nilai Co dan I baris (3) atau lr. Demikian seterusnya' O,1667 x kolom (3) baris (2)
0,1667 x65:10,83.
Contoh:
Kolom (5) baris (4) C, x l, : O,'t667 xl,
Korom (4) baris (2)
: 3:lir';i,i,i%i*,,,,r, 0,1667 x kolom (3) baris (3)
O,1667 x124,O0 :20,67.
0,1667 x65:10,83.
Demikian seterusnya, cara perhitungan sama.
Kolom (4) baris (3) Co * li*, :
o,'1667 x l,
6. Kolom (6) : C, x O,
O,1667 x kolom (3) baris (3)
0,1667 x124 20,67. : Sama dengan kolom (4) dan (5), perhitungan mulai dari baris 2.
Contoh:
Kolom (4) baris (4) Co Xl;*r -- 0,1667 xlo
0,1667 x kolom (3) baris (4) Kolom (6) baris (2) C, x O,
O,1667 x175 :29,17. 0,6667 x kolom (7) baris (1)
0,6667 xO, - 0,6667 x31 :20,67.
Demikian seterusnya, cara perhitungan sama.
Kolom (6) baris (3) C, x O,
5. Kolom (5) : C, x l, 0,6667 x kolom (7) baris (2)
Di atas telah dijelaskan bahwa penelusuran dimulai dari indeks 0,6667 x O, : 0,6667 x36,67 : 24,44.
(j+1) : 2. Oleh karena itu, perhitungan dimulai dari kolom (5) Kolom (6) baris (4) C, x O,
baris (2). O,6667 x kolom (7) baris (3)
Pada saat perhitungan kolom (5) baris (2), data yang diperlukan 0'6667 * o' : 0'6667 x 55'94 : 37
'3o'
adalah C, dan 1,. Karena (j+1) : 2 artinya indeks
j : 1 sehingga Demikian ,"t"rrrnyul
data I yang diperlukan adalah I baris (1) atau l,' 7. Kolom (7) outflow
pada saat perhitungan kolom (5) baris (3) data yang diperlukan kolom (a) + (5) + (6)
adalah C, dan I baris (2) atau lr.
B. Berdasarkan nilai kolom (2), (3) dan (7) Tabel 6.5 selanjutnya
. diperoleh Cambar 6.9.
178 Teknik Perhitungon Debit Rencono Bort<lunon Air Puteluytrott Dt'ltll Rt,rx tnnt
T
- ,.ra Teknik penelusuran yang dimaksud adalah penelusuran secara
I
I
too,oo l hidraulik. Persamaan pengatur yang digunakan dalam penelusuran
roo,oo I secara hidraulik adalah Persamaan SaintVenant, yang terdiri dari:
roo,oo I
!ol 120,00 1
-+\*-G-
1. Persamaan Kontinuitas:
E 100.00 l / oO oA
q to,oo (6.29)
oo,oo 'l
I
a oA
-ir-:1 ot
+o,oo
zo,oo
I l---'
-l
2. Persamaan Momentum
I .s#-s6o-s,):q
o,oo
0 **.** * (6.30)
Keterangan rumus:
a : debit (m3/d0.
Gambar 6"9 Hidrograf inflow rencana dan outflow untuk soal 6.4 A - luas penampang basah saluran atau sungai (m2).
q : aliran samping (m3/dt).
6.3 PENELUSURAN HIDRAULIK t : waktu (detik).
x : tempat (m).
Nilai unsur-unsur aliran di saluran atau sungai, seperti kedalam-
y : kedalaman air (m).
an, kecepatan, dan debit umumnya bersifat tidak tetap atau selalu
berubah ditinjau dari segi waktu dan tempat (unsteady and non uni-
I - percepatan gravitasi (m7d0.
So : kemiringan dasar memanjang saluran atau sungai.
form flow, aliran tidak steady dan tidak seragam). Beberapa faktor
Sr : kemiringan garis energi.
yang menyebabkan kondisi aliran seperti itu, antara lain:
Persamaan Saint Venant diturunkan dengan asumsi sebagai
1. perubahan kemiringan memanjang dasar, perubahan penampang
berikut:
melintang, perubahan trase, dan pertemuan atau percabangan
sungai.
1. Aliran adalah 1 dimensi, oleh karena itu perubahan unsur-unsur
2. Adanya konstruksi bangunan, seperti: pilar jembatan, bendung; aliran yang diperhitungkan adalah yang searah dengan arah
memanjang saluran atau sungai.
bendungan, krib, sudetan.
3. Adanya aliran samping (baik pengurangan maupun penambahan 2. Perubahan aliran adalah berubah secara lambat laun, sehingga
aliran), dan pengaruh pasang surut. tekanan hidrostatis masih berlaku dan percepatan arah vertikal
diabaikan.
Teknik peneluruan yang diperlukan dalam peneluruan aliran 3. Trase saluran atau sungai adalah lurus.
yang selalu berubah terhadap waktu dan tempat adalah teknik pe- 4. Kemiringan dasar memanjang saluran adalah kecil dan stabil.
nelusuran yang persamaan pengaturnya dapat meniangkau peruba- Oleh karena itu, gerusan dan deposit diabaikan.
han aliran secara serentak di beberapa tempat (terdistribusi) sepanjang 5. Zat cair adalah tak termampatkan dan kerapatan zat cair adalah
saluran atau sungai dalam waktu yang bersamaan' konstan.
2. Model Diffusion Wave Penyelesaian secara numerik dari persamaan (6.37) dapat
r PersamaanKontinuitas: dilakukan dengan scheme (pembaganan) linier dan non linier. Dalam
oO
-+ oA (6.33) buku ini hanya dijelaskan pembaganan linier.
oA ot Dalam pembaganan linier, suku-suku dari persamaan (6.33)
o Persaman Momentum: diubah menjadi suku-suku diskrit dengan metode diferensi hingga
langkah ke belakang (backward-finite difference method) sebagai
goY -8(So-S): q (6.34)
ox berikut:
1 oQ *1-1- q- *s-ox
ov -s(s, -s,):q (6.36)
a :QL,+Ql-'
2
(6.40)
A ot Aox A
: qL, + qlil
6.41)
Selanjutnya dalam buku ini model yang akan disajikan cara 2
penyelesaiannya hanya Model Kinematic Waue. Cara penyelesaian
yang akan disajikan adalah cara yang didasarkan pada pendekatan
numerik, yaitu: linear-Scheme Kinematic Wave, dan Muskingum-
Cunge Method.
2
0
I
31,00
65,00
1r ,00
s5,26
31 ,00
48,O7
31
42,87
,00
-+3xU.55 s000
:55,26 m3/dt. -.r-
: 93,39 m3/dt.
Dengan cara yang sama yaitu dengan menggunakan persamaan
Untuk kolom (5) baris (4), baris (5) dan baris selanjutnya, cara
(6.39) nilai kolom (4) baris (3), didapat:
perhitungan adalah sama.
o'u I
3600 55,26+124 6. Kolom (6) : nilai outflow di titik (4); cara mendapatkan nilainya
x124+ 3 x 0,55 x55,26
s000 adalah dengan menggunakan persamaan (6.39).
ai: 3600+3x0,55 55,26+124
o'5 1
Contoh:
s000 2 Kolom (6) baris (2), atau nilai Q pada saat j+1:2 dan i+1:4
: 108,01 m3/dt. atau dilambangkan ali;:ai 42,87 m3/dt diperoleh dari
perhitungan berdasarkan persamaan (6.39):
Untuk kolom (4) baris (4), baris (5) dan baris selanjutnya, cara o'"
3600 31+ 4B'o7 '
perhitungan adalah sama.
s000 x 48.07+ 3 x 0.55 *r', 2
5. Kolom (5) : nilai outflow di titik (3); cara mendapatkan nilainya ai o'ss
3600 3'l+ 48,07 '
adalah dengan menggunakan persamaan (6.39). +3x 0.55
Contoh:
5000 2
: 42,87 m3/dt.
186 Teknik Perhitungon Debit Rencono Bongunan Ait Penelusuron Deblt Rerr arm 187
r
Kolom (6) baris (3) atau nilai Q pada saat j+ 1 :3 dan i+ 1 :4 atau
I
200 l
Ql, l '180
o's 1
I
a1: o'5 iv
IL
120
20
Untuk kolom (6) baris (4), baris (5) dan baris selanjutnya, cara 0
perhitungan adalah sama. o 5ooo loooo ,uooo I
jarak (m)
Berdasarkan nilai kolom (2) sld (6) Tabel (6.6) kemudian dapat
|
7. --..-mukaairojam +mukaairsjam
@ rl
dibuat grafik seperti yang tersaji dalam Gambar (6.10).
i
Gambar 6.12 Muka air pada saat awal (0 iam), 3 iam, 6 jam, dan
200,00
180,00 9 jam di titik 1 (0 m), titik 2 (5000 m), titik 3 (10000 m), dan titik 4
160,00
(15000 m)
' 140,00
! tzo,oo b. Muskingum-CungeMethod
E 100,00
Model Kinematic Wave juga dapat diselesaikan dengan Mus-
3 80,00
60,00 kingum-Cunge Method. Metode inidiusulkan oleh Cunge. Metode ini
40,00
merupakan modifikasi dari persamaan penelusuran hidrologis (Mus-
20,00
0,00 kingum Method, persamaan 6.13) menjadi persamaan penelusuran
456 7 A I 10
hidraulik (persamaan Muskingum-Cunge Method):
Waktu (iam)
Gambar 6.11 Hidrograf inflow rencana (l) dan outflow (q diiltik 2, alil : (c, * el.')* (c, * ej)+ (c, * el.,) (6.44)
j, dan 4 untuk soal 6.5
dengan:
B. Berdasarkan kolom (2) s/d (6) Tabel (6.6) juga dapat dibuat profil
memanjang muka air setiap waktu di beberapa titik tinjauan seperti C,: Lt-2xKxX (6.4s)
2xKx(t-x)+lt
yang tersaji dalam Cambar (6.11).
Cz: At+2xKxX (6.46)
2xKx(r-x)+lt
c3: 2xKx(t-x)-at
_
,-df-{"^t '{:.47)
188 Teknik Perhitungon Debll Rrncono Bongunon Air Pt'nelrtsttur Dt'ltlt llttnttrt
il
C,+Cr+Cr:1 (6.48) Jarak antartitik tinjauan (Ax) : 10000 ft. Harga debit awal penelusuran
Ax di semua titik tinjauan : 5000 cfs.
(6.4s)
CK Jawaban soal 6.6:
ck
dQ 1oq (6.s0)
1. Hitung kedalaman air awal di saluran (y):
dA Bdv
a:#rSo,,, xAxR2/3
1
1-
a (6.s r )
2 BxckxS, xAx -1'49 *so"'x@xY)xY"'
n'
Keterangan rumus:
3/5
AI interval waktu penelusuran. nxQ 0,035 x 5000
koefisien tampungan, yaitu perkiraan waktu perjalanan aliran
v: : 5,77 ft.
K 1 ,49 xSo'/2 x B 1 ,49 x 0,001x 200
Jika hidrograf debit dititik 1 diketahui seperti tercantum dalam kolom x:lr-
(3) Tabel (6.7), hitunglah hidrograf debit di titik 2, 3, dan 4 dengan 2 BxckxSo xAx
Muskingum-Cunge Method.lnterval waktu penelusuran (At): harga K.
190 Teknik Perhitungon Dehit Rautono Bongunon Air Pt'tte'lusttt tttt Dcltlt lk.ttt rtnt
Tabel 6.7 Lanjutan
:11 5000 : 0,33.
2 2O0 x7 ,22 x 0,001 x 10000 lnflow
Waktu (s)
(cfs ) Outflow di titik (cfs)
9
6785
7685, 7
s500,00 6225,50 8076,52 003 1 ,78
1
6. Hitung hidrograf debit di titik 2, 3, dan 4 berdasarkan persamaan Kolom (4) baris (2), atau nilaiQ pada saat j +1 :2 dan i+ 1 :2 yang
(6.44).Perhitungan disajikan dalam Tabel (6.7). Dalam perhitungan dilambangkan dengan aji; : a; : so73,Bo m3/dt diperoleh dari
hidrograf debit ini, harga K, X, dan At dianggap konstan selama perhitungan:
pengaliran. Dengan demikian harga C1, C2, dan C, juga konstan'
a; : (c, x ef )+ (c, el)* (c, * ql)
Tabel 6.7 Perhitungan outflow di titik i: 2, 3, dan 4 berdasarkan "
persam aan (6. 4 4), M u ski ngum-Cu nge M ethod : (0,15x5500) + (0,70x5000) + (0,15x5000) : 5073,80.
lnflow Dengan cara yang sama, nilai kolom (4) baris (3) atau
Waktu (s)
(cfs )
Outflow di titik (cfs) Q]:
al : (c, x ef )+ (c, * qi)* (c, * q;)
i=1 2 3 4
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
3
1 385,1 7
2285,17
5500,00
7s00,00 5732,28 5161 ,70 5031 ,78
: 5732,28.
4 1185,17 l 5000,00 8346,04 6033,84 5271,24
Untuk kolom (4) baris (4), baris (5) dan baris selan.iutnya, cara
perhitungan adalah sama. Drngan cara y.rng sarn;r, nilai knlorrr (6) l-raris l3) atau ej :
(lj : f C. ,. .,\ / ,\ r .r
5. Kolom (5) : nilai outflow di titik (3); cara mendapatkan nilainya (Jil,r.iC,
x Q;lr (C, x Q; j
adalah dengan menggunakan persamaan (6.39). : (0,15x5161 ,'V0) + (fJ,70x50 t0,89) + (0,1 5x500'I,6't)
Contoh: : 5031,78.
Kolom (5) baris (2), atau nilai Q padasaatj+ 1 :2 dan i+1 :3 yang Untuk kolom (6) baris (4), baris (5) dan baris selanjutnya, cara
dilambangkan dengan alil :a3 5010,89 m3/dt diperoleh perhitungan adalah sama.
dari perhitungan: 7. Berdasarkan kolom (2) sld (6) Tabel (6.7) kenrudian dapat dibuat
grafik seperti yang tersaji dalam Cambar (6.121.
a3 :(c, xel)+(c, *el)+(c, *ql)
: (0,15 x 5073,80) + (0,70 x 5000) + (0,15 x 5000)
: 5010,89. 1250C
Dengan cara yang sama, nilai kolom (5) baris (3) atau q3' ^ 10000
t)
o 7500
Teknik Perhitungon Debit Rcncono BonEtnon Air Pt'ttclt tst tt orr I)t,ltl I llt,r x t urt t 195
OoftorQustaLd
N
a R
;6= Jn
ol"
9O 95"/" 99"/" 90 1" 95"/" 991o
1,22 "l
,36 1,63 1,62 "l
,75 2,00
3
't,010 -2,33 0.5 o.2 0.1 0.o4 0.02 0.01 0.005
20,000 'l 1,6 -0,254 0,675 ,329 2,163 2,780 3,388 3,990
16 ,64
't,5 -0,240 0,690 ,333 2,146 2,743 3,330 3,910
17 50,000 2,O5
1,4 -0,22s o,705 ,337 2,128 2,706 3,271 3,828
'r8 100,000 2,33
1,3 -0,210 o,719 ,339 2,108 2,666 3,211 3,745
19 200,000 2,58 't,2 -0,19s o,732 ,340 2,087 2,626 3,"149 3,661
20 500,000 2,88 1,1 -0,180 o,745 ,341 2,066 2,s85 3,087 3,57s
1,0 -o,165 o,758 ,340 2,043 2,542 3,O22 3,489
21 1 000,000 3,09
0,9 -o,148 o,769 ,339 2,018 2,498 2,957 3,401
Sumber: Suripin (2004) O,B -o,132 o,780 ,336 1,993 2,453 2,891 3,312
)aa 1,967 2,407 2,824 3,223
o,7 -0,116 0,790
o,6 -0,099 0,800 ,328 1,939 2,359 2,755 3,132
0,s -0,083 0,808 ,323 1,910 2,311 2,686 3,041
o,4 -0,066 0,816 ,317 1,BBO 2,261 2,615 2,949
0,3 -0,050 o,824 't,849 2,211 2,544 2,856
,309
o,2 -0,033 0,830 ,301 1,818 2,159 2,472 2,763
O,I -o,o17 0,836 ,292 1,785 2,107 2,400 2,670
0,0 0,000 o,842 ,282 1,751 2,O54 2,326 2,576
c[
dk derajat kepercayaan
OR CS
0,995 0,99 o,975 0,95 0,0s o,025 0,01 0,005
.--9:1,- _0.01 ._ 1 0,0000393 0,0001 57 0,000982 0,00393 3,841 s,o24 6,635 7,879
o,842 1,282 2 0,0100 0,020'r 0,0506 0,1 03 5,991 7,378 9,210 10,597
0 0 1,751 2,O54 2,326 2,576
't1,345 "t2,B3B
3 0,0717 0,115 o,2't6 o,352 7,815 9,348
-0,1 o,417 0,846 1,270 1,716 2,000 2,252 2,482 0,207 '11,'t43
4 0,297 0,484 0,711 9,488 13,277 14,860
-0,2 0,033 0,850 1,258 1,680 1,945 2,178 2,388 5 0,4't2 0,554 0,831 1 ,145 11,O70 12,832 15,086 't6,750
-0,3 -t,643
0,050 0,853 1,245 1,890 2,104 2,294
6 o,676 0,872 1,237 1,63s 12,592 't4,449 16812 1 8,548
-0,4 0,066 0,855 1,231 1,606 1,834 2,O29 2,241 '18,475
7 0,989 1;239 1,690 2,167 14,067 16,01 3 20,278
-0,5 0,083 0,856 1,216 1,567 1,777 1,995 2,108 I 1,344 1,646 2,180 2,733 15,507 17,535 20,o90 21,955
-0,6 0,099 o,857 1,24O 1,528 1,720 r,880 2,O16 9 1,735 2,088 2,7OO 3,32s 16,919 19,023 21,666 23,589
10 2,'t56 2,558 3,247 3,940 18,307 20,483 23,209 25,1 88
-0,7 0,116 0,857 1,183 1,488 1,663 r,806 1,926
-0,B o,132 0,856 1,166 't,448 1,606 1,733 1,837 't9,675
1'l 2,603 3,053 3,816 4,575 21 ,920 24,725 26,757
-0,9 0,1 48 0,854 1,147 1,407 1,549 1,660 1,749 12 3,074 3,571 4,404 s,226 21,026 23,337 26,217 28,300
-1,0 0,164 0,852 1,128 1,366 1,492 1,588 1,664 13 3,s65 4,107 5,009 5,892 22,362 24,736 27,388 29,819
14 4,O75 4,660 5,629 6,571 23,685 26,119 29,141 31 ,31 9
-1,1 0,180 O,B4B 1,107 1,324 1,435 1,518 1,581 4,601
15 5,229 6,262 7,26'l 24,996 27,448 30,578 32.801
-1,2 0,1 95 o,844 1,086 1,282 "1,379 1,449 1,501
-1,3 o,210 O,B3B 1,064 1,240 1,324 1,383 1,424 16 5,142 5,812 6,908 7,962 26,296 28,845 32,000 34,267
-1,4 o,225 0,832 1,O41 1,'t98 "t,270 1,318 '1,351 17 5,697 6,408 7,564 8,672 27,s87 30,1 9 r 33,409 35,718
't,157 1B 6,625 7,O15 8,231 9,390 28,869 31,526 34,805 37,156
-1,5 o,240 0,825 1,018 1,217 1,256 1,282 6,844
19 7,633 8,907 10,117 30,114 32,8s2 36,191 38,582
-1,6 o,254 0,817 o,994 't,116 1,166 1,197 1216 20 7,434 8,260 9,s91 10,851 31,4't0 34,170 37,566 39,997
-t,075
-1,7 o,268 O,BOB 0,970 1,116 1,'t40 1,155
21 8,034 8,897 10,283 1 1,591 32,671 35,479 38,932 41 ,401
-1,8 o,282 o,799 o,945 1,035 1,059 1,O87 1,097
22 8,643 9,542 10,982 12,338 33,924 36,781 40,289 42,796
-1,9 o,294 O,7BB o,920 o,996 1,023 1,037 1,044 23 9,260 10,196 r 1,689 13,091 36,172 38,076 41 ,638 44,181
-2,0 o,307 0,777 0,895 0,959 0,980 0,990 0,99s 24 9,886 10,856 't2,401 13,848 36,415 39,364 42,98O 45,558
25 10,520 11 ,524 13,120 14,611 37,652 40,646 44,314 46,928
-2,1 0,31 9 o,765 0,869 4,923 0,939 0,346 o,949
-') ) 0,330 0,752 0,844 O,BBB 0,900 0,90s o,907 26 60 12,198 13,844
1 1,1 15,379 38,885 41 ,923 45,642 48,290
-2,3 o,341 o,739 0,819 0,85s o,864 0,867 0,869 27 1 l,BOB 12,879 "t4,573 1 6,r 51 40,113 43,194 46,963 49,645
-2,4 0,3s1 0,752 o,795 o,823 o,826 0,832 0,833 28 12,461 1 3,565 15,308 16,928 41 ,337 44,461 48,278 50,993
29 13,121 14,256 16,047 17,708 42,557 45,722 49,588 52,336
-2,5 0,360 o,711 0,77'l o,793 o,798 0,799 0,800 "t3,787
30 14,953 16,791 18,493 43,733 46,979 50,892 53,672
-2,6 0,368 0,696 0,747 o,764 o,768 0,769 0,769
-2,7 o,376 0,681 0,724 o,738 0,740 o,740 o,74'l
Sumber: Soewarno (1 99 5)
-2,8 0,384 o,666 o,702 o,712 o,714 0,7't4 o,714
-2,9 0,390 0,65 r 0,681 0,683 0,689 0,690 0,690
-3,0 0,396 0,636 0,666 0,666 o,666 0,667 o,667
206 Teknik Perhitungort Dcltll Rrrr< ottu Banqulrun Ait l.rttttltit ott
h9
s
Oo
o-
z lJtA.N'q)(rtJNjJJ
rD
(r! Ot:rOur-G5u,Ou z
o p
o
{
tu
o zl=.r 999999999-? A)
\o ;l :r=-:--N,t!N)(r.tr.
urclr\Co\OJtr\t\J{Jt N
\o o (,
\! 6
{$'
o
zl- 9s9999-9.999 c P
z
.olNJ --at\JN.)NJNJ(!(},ut
;r -lNJ \Co!oONTAO'O.-r- o
* o.
o
F !) \
o x.
I -
o
c E
o (^)
(a
o zl:' 9999999999 o p
.ol(,
-l
.1 NNNJN)NJNJ{JJ5(JI o I \
o
o o, \oor(rrS\ros-o, 9t D)
r o
-a xf
o
o
6 o
6 oa
o o
!o
zl-
.olo\
9999999s99
t!Nt!l!N)u)eSSbl
o
*l(, (r,.E'L'r\\ot!o,o\b<, o d
o
!
r
Lampiran 3.9 Tabel Luas Wilayah di bawah Kurve Norma/
-2,9 0,00.1 g 0,0018 0,0017 o,oo17 0,0016 0,0016 0,0015 0,0015 0,0014 0,0014
-2,9 o,0026 0,002s 0,0024 o,0023 o,0022 o,oo22 0,0021 0,oo21 0,0020 0,0019
_)'7 0,0036 0,0034 0,0033 0,0032 0,0030 0,0030 0,0029 0,0028 o,oo27 o,0026
-2,6 o,oo47 0,0045 o,oo44 0,0043 0,0040 0,0040 0,0039 0,0038 o,0037 0,0036
-2,s 0,0062 0,0060 0,0059 0,0057 0,00ss 0,0054 0,0052 0,00s'r 0,0049 0,0048
-2,4 0,0082 0,0080 o,0078 o,oo7s o,o073 o,oo71 0,0069 0,0058 0,0066 0,0064
-2,3 o,0107 0,0104 o,0102 0,0099 0,0096 0,0094 0,0091 0,0089 0,0087 0,0084
-)) 0,0139 0,0136 o,o132 o,o129 0,0125 o,o122 0,01 19 0,01 16 0,01 13 0,0110
-2,1 o,o179 0,0174 o,o170 o,o166 0,o162 0,0158 o,o154 0,0150 o,0146 0,0143
-2,0 0,0228 0,0222 o,0217 o,o212 0,0207 0,0202 0,0197 0,o192 0,0188 0,0183
1,9 0,0287 0,0281 o,0274 o,0268 0,0262 o,,0256 0,0250 0,0244 o,0239 0,0233
-1,8 0,0359 0,03s2 0,0344 0,0336 o,0929 o,0322 0,0314 0,0307 0,0301 o,0294
1,7 0,0446 0,0436 o,0427 0,0481 o,0409 0,0401 0,0392 0,0384 0,0375 o,0367
N Lampiran 3.9 Lanjutan
o
-1,6 0,0548 0,0537 o,0526 0,05 16 0,0505 0,0495 0,0485 0,o475 0,0465 0,0455
1,5 0,0668 0,0655 0,0643 0,0630 0,0618 0,0606 0,0594 0,0582 0,0571 0,0559
-1,4 0,0808 0,0793 o,0778 0,0764 0,0749 0,0735 o,0722 0,0708 0,0694 0,0681
1,3 0,0968 0,0951 0,0934 0,0918 0,0901 0,0885 0,0869 0,0853 0,0838 0,0823
1,2 0,1151 0,1 1 31 0,1112 0,'1093 0,1 075 0,1 056 0,1 038 0,1 020 0,1003 0,098s
1.1 o,1357 0,1 335 0,1314 o,1292 0,1271 o,1251 o,1230 0,1210 0,1 190 0,1170
-l r0 o,1587 0,1562 0,1 539 0,1515 o,1492 0,1469 0,1446 0,1423 0,1 401 0,1379
<
.!,
F 0,1 660 0,163s o,1611
-0,9 0,1841 0,1 81 4 0,1 788 0,1762 0,1736 0,17'11 0,1 68s
=
! -0,8 0,2119 0,2090 0,2061 0,2033 0.2005 0,1977 0,1949 0,1922 0,1894 o,1867
6
-0,7 0,2420 0,2389 0,2358 0,2327 0,2296 o,2266 0,2236 0,2206 o,2177 0,2148
-0,6 0,2743 0,2709 0,2676 0,2643 0,2611 0,2578 0,2546 0,2514 o,2483 0,2451
ro
-0,5 0,3085 0,30s0 0,3015 o,2981 0,2946 0,2912 0,2877 0,2843 0,2810 0,2776
E -o,4 0,3446 0,3409 0,3372 0,3336 0,3300 o,3264 0,3228 0,3192 0,31 56 o,3121
t
-0,3 0,3821 0,3783 0,3745 0,3707 0,3669 0,3632 0,3594 0,3557 0,3520 0,3483
o
o -0,2 o,4207 0,4168 o,4129 0,4090 0,4052 0,4013 0,3974 0,3936 o,3897 0,3859
-0,1 o,4602 0,4562 0.4522 0,4483 0,4443 0,4404 0,4364 0,4325 0,7286 0,4247
,
0,0 0,5000 0,4960 0,4920 0,4880 0,4840 0,4801 0,4761 0,4721 0,4681 0,4641
o
0,s 0,6915 0,69s0 0,6985 o,7o19 0,7054 0,7089 0,7123 o,7157 0,7190 o,7224
o,6 o,7257 o,7291 o,7324 0,7357 o,7389 o,7422 o,7454 0,7486 o,7517 0,7549
0,7 0,7580 o,7611 o,7642 o,7673 0,7704 0,7734 0,7764 0,7794 o,7823 o,7852
0,8 0,7881 0,791O o,7939 0,7967 0,7995 0,8023 0,8051 0,8078 0,9106 0,8r 33
o,9 0,81s9 0,8186 0,8212 0,8238 0,8264 0,8299 0,8315 0,8340 0,8365 0,8389
1,0 0,8413 0,8438 0,8461 0,8485 0,8s08 0,8531 0,8554 o,8577 0,8599 4,8621
1.1 o,8643 0,8665 0,8696 0,8708 o,8729 0,8749 o,8770 o,8790 0,8810 0,8830
1,2 0,8849 0,8869 0,8889 o,8907 o,8925 0,8944 0,8962 0,8980 o,ggg7 0,9015
1,3 0,9032 o,9049 0,9066 0,9082 0,9099 0,91 15 0,9131 0,9147 o,9162 o,9177
"1,4
o,9192 0,9207 0,9222 0,9236 0,9251 o,9625 0,9278 o,9292 0,9306 0,931 g
1,5 o,9332 o,9345 o,9357 o,9370 0,9392 0,9394 0,9406 0,9418 0,9429 o,9441
1,6 o,9452 0,9463 o,9474 0,9484 0,9495 0,9505 0,951 5 0,9525 0,9535 o,9545
N 1,7 o,9554 o,9564 o,9573 0,9582 0,9591 0,9599 0,9608 0,9616 o,9625 0,9633
N
N
Lampiran 3.9 Lanjutan
2,1 0,9821 0,9826 0,9830 0,9834 0,9839 o.9842 0,9846 0,9850 0,9854 0,9857
') ') 0,9861 0,9864 0,9868 0,9871 0,9875 0,9878 0,9881 O,9BB4 0,9887 0,9890
2,3 0,9893 0,9896 0,9696 0,9901 0,9904 0,9906 0,9909 0,9911 0,9913 o,9916
2,4 0,9918 o,9920 o,9922 o;992s 0,9927 o,9929 0,9931 0,9932 o,9934 0,9936
,!-l
- 2,5 0,9938 0,9940 0,9941 o,9943 o,9945 o,9946 0,9948 o,9949 0,9951 0,9952
F
to 2,6 0,9953 0,9955 0,9956 0,9957 0,9959 0,9960 0,9961 0,9962 0,9963 o,9964
= 2,7 0,996s o,9966 0,9967 0,9968 o,9969 o,9970 0,9971 o,9972 0,9973 0,9974
2,8 o,9974 0,9975 0,9976 0,9977 0,9977 0,9978 0,9979 0,9979 0,9990 0,9981
14
o
l 2,9 0,9981 0,9982 0,9982 0,9983 o,9984 0,9984 0,9985 0,9985 0,9986 0,9986
o
6
o
D 3,0 o,9987 o,9987 o,9987 0,9988 0,9988 0,9989 0,9989 0,9989 0,9990 0,9990
o
3,1 0,9990 o,9991 o,9991 o,9991 0,9992 0,9992 o,9992 0,9992 0,9993 o,9993
3,2 0,9993 0,9993 0,9994 0,9994 0,9994 o,9994 0,9994 0,9995 0,9995 0,9995
CD
3,3 0,9995 0,9995 0,999s 0,9996 0,9996 0,9996 0,9996 o,9996 0,9996 0,9997
lo
3,4 0,9997 0,9997 0,9997 0,9997 o,9997 o,9997 o,9997 0,9997 0,9997 0,9998
Su mbe r : Soewarno ( 1 99 3)
r
b
o*
o t
(^
,"g 0J
J
3 E'
tu It
^. A,
arr 1 5
ON
v,.
N
|' o
0l !,
t
\j
I F
3 F
I o
{ g (u
o g :h
4 o
At o
I p
,
c
f, o
0, s
f c
o
1 o-
p
x p aa
OJ
1, r
,+ tl o
!,
o tu
AJ
N
tentang Qenufis
Selain itu, dari tahun 2003 s/d 2005, juga sebagai dosen tidak
tetap pada Program S-2 Teknik Sipil, yang merupakan kerjasama antara
Universitas Brawijaya (UNIBRAW) Malang dan UNpAR, dengan meng-
ampu mata kuliah Hidrologi, Hidraulika, dan pegembangan Sumber
Daya Air.
t
Dalam masa kerja yang relatif muda, pernah ditetapkan sebagai
Dosen Teladan Jurusan Teknik Sipil UNPAR, tepatnya pada tahun
1997.
Beberapa kegiatan/jabatan tambahan yang pernah dipangkunya,
rli samping aktif sebagai dosen dan sebagai peserta maupun penyaji
rnakalah dalam berbagai forum ilmiah, diantaranya:
. Tahun 1997 sld 1998 diberikan tugas sebagai Staf Ahli Bappeda
Provinsi Kalimantan Tengah (KALTENC).
. Tahun 1998 diberikan tugas sebagai Kepala Laboratorium
rologi/H id rau I i ka.
H id
. Tahun 1 999 diberikan tugas yang cukup berat yakni sebagai Ketua
Pengelola Fakultas Teknik (Persiapan).
. Tahun 2001, setelah berdirinya Fakultas Teknik UNPAR pada
tahun 2000, diberikan kepercayaan sebagai Pembantu Dekan
Bidang Akademik.
. Tahun 2009 hingga sekarang mendapat tugas sebagai tenaga ahli
DPRD Provinsi KALTENG.
r Tahun 2010 kembali diberikan kepercayaan untuk mengemban
tugas sebagai Pembantu Dekan Bidang Akademik.
1, I ( \
:1 i
l