You are on page 1of 24

Buletin

Buletin
Edisi I FEBRUARI 2012
InfO Krisis Kesehatan

InfO Krisis Kesehatan

Manajemen Bencana
dalam Kurikulum
Mata Kuliah
Poltekkes

Dahsyatnya Bencana
di Indonesia

Karakteristik Krisis Kesehatan


Akibat Bencana
Tahun 2008-2011
Buletin
InfO Krisis Kesehatan

dari Redaksi.....
Puji syukur ke hadirat Allah SWT bahwa atas seizin-Nya Indonesia mengalami musim hujan, Kementerian Kesehatan
Buletin INFO KRISIS KESEHATAN dapat diwujudkan. Di telah melakukan kesiapsiagaan penanggulangan bencana banjir
awal penerbitan buletin ini kami selaku Kepala Pusat melalui pertemuan Koordinasi Penanggulangan Krisis Kesehatan
Penanggulangan Krisis Kesehatan mengharapkan saran dan Akibat Bencana banjir di wilayah Jabodetabek dan wilayah
kritik yang bermanfaat guna penyempurnaan tulisan dan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo. Kegiatan ini merupakan
tampilannya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi. suatu langkah antisipatif jajaran kesehatan untuk menyiapkan
sumber daya yang dimiliki untuk menghadapi terjadinya
Sebagaimana dimaklumi bencana masih menjadi bagian
bencana banjir.
yang belum dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat
Indonesia, berdasarkan data yang berhasil dihimpun Pusat Di Indonesia, bencana masih merupakan ancaman bagi kita
Penanggulangan Krisis menegaskan bahwa pada tahun 2010 semua, namun tidak berarti kita pasrah untuk menerima
telah terjadi 315 kejadian bencana dengan korban meninggal keadaan ini tanpa berbuat pada upaya pengurangan risiko.
1.385 orang, luka berat 4.085 orang, luka ringan 98.235 orang, Upaya penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab
korban hilang 247 orang dan pengungsi sebanyak 618.880 bersama, dan salah satu peran yang dilakukan oleh kementerian
orang, sementara sepanjang tahun 2011 bencana yang terjadi kesehatan pada tahun 2012 dalam membangun kemandirian
sebanyak 211 , dengan korban meninggal 565 orang, luka masyarakat dalam penanggulangan krisis kesehatan, adalah
berat 1.164 orang, luka ringan 12.429 orang, korban hilang dengan membangun kemandirian masyarakat melalui lembaga
232 orang dan pengungsi sebanyak 96.082 orang. pendidikan Politeknik Kesehatan seluruh Indonesia yang berada
di bawah pembinaan Badan PPSDM, dengan memasukkan
Pada setiap kejadian bencana banyak ditemui berbagai
Manajemen Bencana sebagai salah satu mata kuliah. Untuk
permasalahan kesehatan sebagai dampak kerusakan yang
mendukung terlaksananya kegiatan tersebut pada tahun 2012
ditimbulkannya. Kerusakan tempat tinggal, ketersediaan air
dilaksanakan penyusunan Pedoman Teknis Kader Pemberdayaan
bersih yang minim, hilangnya mata pencaharian dan lain-
Masyarakat dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan.
lainnya sehingga menimbulkan ketidakmampuan korban
untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, terutama kebutuhan Dari kegiatan itu diharapkan kecepatan dalam merespon
pangan dan air bersih. Masalah kesehatan akan semakin kejadian bencana dapat ditingkatkan, dan tentu dengan
banyak pada saat dihadapkan pada ketersediaan fasilitas ditambah berbagai pengalaman yang sudah diperoleh selama
pengungsian dengan daya tampung terbatas dan sanitasi penanganan bencana di berbagai daerah, dapat menjadi
yang buruk. Ini akan mempermudah menyebarnya penyakit informasi yang sangat berguna bagi pengelola program
menular sehingga menimbulkan masalah sekunder pasca penanggulangan krisis kesehatan, karena pengalaman
bencana yang apabila tidak ditangani akan menyebabkan merupakan guru yang paling baik.
meningkatnya angka kesakitan dan bahkan kematian. Di
Dari berbagai pengalaman tersebut Pusat Penanggulangan Krisis
awal tahun ini, gunung Ijen yang berada di perbatasan antara
Kesehaan mencoba untuk menuangkannya dalam media buletin
dua Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi Provinsi Jawa
yang diberi nama INFO KRISIS KESEHATAN, yang materinya
Timur dan gunung Lokon di Kota Tomohon Provinsi Sulawesi
diperoleh dari Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan, Pusat
Utara menggeliat, dengan menyemburkan material abu dan
Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional dan Sub Regional
lahar panas, akibat letusan itu ribuan masyarakat diungsikan
terkait penanggulangan krisis kesehatan, dan sumber lainnya.
untuk menghindari kemungkinan jatuhnya korban. Kejadian
tersebut tidak luput dari pemantauan jajaran kesehatan Dengan terbitnya buletin INFO KRISIS KESEHATAN ini,
setempat maupun regional Jawa Timur, Regional Sulawesi diharapkan dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk
Utara dan PPKK Kemkes. Sesuai prediksi Badan Metereologi memperbaiki upaya penanggulangan krisis kesehatan di masa
dan Geofisika, di awal tahun 2012 sebagian besar wilayah di yang akan datang.

Daftar Isi
03 Manajemen Bencana Dalam Kurikulum Mata Kuliah
Poltekes
14 Perencanaan Rumah Sakit Dalam Penanggulangan Krisis
Kesehatan Akibat Bencana
04 Laporan Kesiapsiagaan Darurat Gunung Api Lokon 17 Manajemen Logistik Dalam Penanggulangan Bencana

06 Kesiapsiagaan Gunung Ijen 20 Tips Menghadapi Gempa Bumi

08 Latihan Teknis Penanggulangan Bencana Bersama TNI 21 Tips Menghadapi Banjir

09 Dahsyatnya Bencana Di Indonesia 22 PNS PNS Lupa Waktu

11 Karakteristik Krisis Kesehatan Akibat Bencana


Tahun 2008-2011
23 Buletin ; kilas balik kegiatan PPKK Sub Regional Sumbar
Tahun 2011

Susunan l Penanggung Jawab : Mudjiharto, SKM, M.M. l Redaktur : Maryani SKM, M.M. l Penyunting : Dodi Irianto

Redaksi l
l
Desain Grafis : Antonius Sunar Wahyudi l Fotografer : dr. Adi Sopiandi M.Kes l Sekretariat : Dra. Titik Nurhaeraty
Penulis Artikel : Palupi Widyastuti, SKM.

02
Kesiapsiagaan
Buletin
InfO Krisis Kesehatan

Manajemen Bencana dalam Kurikulum


Mata Kuliah Poltekkes
Oleh : Aditya R. Manggala, S.Psi Tak ada yang bisa menolak bencana, kita sebagai manusia
hanya bisa mengurai resikonya saja -Jusuf Kalla-

B
erangkat dari banyaknya bencana diIndonesia, mulai dari
tsunami di Aceh pada tahun 2004 sampai meletusnya gunung
merapi pada tahun 2010, menjadikan indonesia matang dalam
menghadapi bencana, hal ini terbukti dengan terpilihnya Bapak
Presiden Susilo Bambang Yudoyono sebagai Global For Disaster Risk
Ruduction dari Perserikatan Bangsa-bangsa (UN) pada tahun 2011 hal
ini mengilhamkan bahwa manajemen bencana untuk pengurangan
resiko sangat penting, Maka dari itu bangsa-bangsa lain banyak
yang datang ke Indonesia untuk belajar manajemen penaggulangan
bencana dengan cara seminar, pelatihan singkat, dll.

Bidang Kesehatan bencana di samping pengetahuan


teknis dibidangnya sehingga dapat
Kesehatan sebagai vocal point jika direncanakan pada tanggal 1-5 Maret
berperan aktif jika bencana terjadi.
terjadi bencana pun fokus terhadap 2012 dijakarta.
Disamping itu kegiatan ini dilaksanakan
issue ini, Pusat Penaggulangan Krisis
untuk agar tersosialisasikannya Poltekes yang akan dilatih dikegiatan
Kesehatan telah membuat pelatihan
upaya pengintegrasian pengetahuan inipun adalah poltekkes-poltekkes
peningkatan kapasitas tenaga kesehatan
dan keterampilan penanggulangan di lokasi daerah rawan bencana dan
dalam manajemen Penanggulangan
bencana pada proses pendidikan formal dekat dengan sub regional Pusat
bencana dibidang kesehatan dan sudah
(perkuliahan) bagi para mahasiswa Penanggulangan Krisis Kesehatan,
melatih sebanyak 117 kabupaten/kota di
Politeknik Kesehatan (Poltekkes) kepada pertimbangan ini antara lain jika terjadi
seluruh Indonesia, tidak hanya itu pada
seluruh Direktur Poltekkes Kementerian bencana akan lebih mudah dalam
tanggal 8-10 Desember 2011 bertempat
Kesehatan berkoordinasinya
di Hotel Holiday Inn Baruna Kuta Bali,
Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan,
Terus Kapan Eksekusinya? Kenapa Hanya Kesling, Gizi, dan
melaksanakan Pertemuan Koordinasi
Peningkatan Kapasitas Mahasiswa Hasil dari Pertemuan Koordinasi Keperawatan?
Politeknik Kesehatan (poltekes) Kemenkes Peningkatan Kapasitas Mahasiswa Pada Perdana mata kuliah ini (tahun
dalam penanggulangan bencana yang Politeknik Kesehatan (poltekes) Kemenkes ajaran 2012/2013) sementara masih
dibuka secara langsung oleh Kepala dan Pusat Penanggulangan Krisis dilaksanakan di jurusan kesehatan
Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan, Kesehatan antara lain adalah masuknya lingkungan, Gizi dan keperawatan, dan
Mudjiharto, SKM, MM dan Kepala Pusat materi Manajemen Kesehatan Pada karena itulah banyak pertanyaan yang
Perencananan dan Pendayagunaan Penanggulangan Bencana di poltekes, muncul kenapa hanya jurusan itu saja?
SDM Kesehatan, hasil dari pertemuan mata kuliah ini akan diberikan pada Apakah yang lainya tidak penting?
ini adalah untuk memasukan materi semester 4 atau 5 dengan bobot 2 SKS.
manajemen bencana bidang kesehatan Mata Kuliah ini akan segera dimulai pada Mudjiharto selaku Kepala Pusat
agar bisa diapikasikan oleh mahasiswa. semester genap tahun 2012/2013. Untuk penanggulangan Krisis Kesehatan
persiapannya Pusat Penanggulangan menjawab bukannya tidak penting,
Kenapa Manajemen Bencana Untuk Krisis Kesehatan akan mengadakan semua sangat penting disaat bencana,
Politekkes? pelatihan bagi tenaga pengajar mata cuma kita harus melihat skala
kuliah Manajemen Kesehatan Pada prioritasnya, karena ju tetapi di tahun
Kita ketahui bersama jika bencana depan kita akan segera mengkaji materi
Penanggulangan Bencana. Masing-
terjadi tenaga kesehatan yang ada bisa yang bisa dimasukan kejurusan lainnya
masing Poltekkes mengirimkan 2
menjadi korban bencana tersebut, yang ada di poltekes.
orang Guru/Dosen Poltekkes, yang
sehingga kita sering sekali kekurangan
tenaga kesehatan, dan pada saat itu kita
sangat memerlukan tenaga kesehatan
dalam jumlah yang besar. Poltekkes
sebagai institusi pendidikan dibidang
kesehatan dibawah kementerian
kesehatan diharapkan bisa menjadi
lini terdepan yang dapat memberikan
bantuan dukungan kesehatan
penanggulangan bencana, maka
dari itu mahasiswa politekkes harus
memiliki pengetahuan manajemen
Pembukaan disambut oleh tarian bali Diskusi sedang berlangsung

03
Buletin
InfO Krisis Kesehatan Kesiapsiagaan

Laporan Kesiapsiagaan Darurat


Gunung Api Lokon
Oleh : dr. Eko Medistianto

G
unung Api Lokon adalah gunung api
bertipe stratovolcano yang terletak di
Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara
padaposisi 1.358 LU dan 124.792 BT. Gunung ini
memiliki ketinggian 1.580 m dari permukaan
laut. Puncak Gunung Lokon berjarak sekitar
5.300 meter di sebelah barat laut dari kota
Tomohon dan sekitar 6.700 meter di sebelah
barat daya dari kota kecamatan Pineleng. Dari
ibukota provinsi Manado hanya berjarak sekitar
20 km di barat daya kota Manado. Gunung ini
pernah beberapa kali meletus antara lain pada
tahun 1951, 1991 dan 2011.

Pada letusan tahun 2011 Gunung Lansot : 2116 Jiwa.


Lokon mulai menunjukkan
aktivitas sejak 18 Juni 2011. Pada Permasalahan kesehatan
hari Minggu,10 Juli2011status Berdasarkan hasil pemantauan yang
gunung ini telah ditingkatkan dilakukan oleh Pusat Penanggulangan
dariSiagamenjadiAwasoleh Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana dan laporan dari PPK Regional Sulawesi
Geologi(PVMBG) Badan Geologi. Utara dan Dinas Kesehatan dan Sosial
Kota Tomohon tidak ada korban
Pada Kamis,14 Juli2011 pukul
22:45 WITA gunung Lokon di kawah
Tompaluan meletus dengan lontaran km dari Kawah Tompaluan. Dampak
material pijar, pasir, dan hujan abu letusan ini mengenai 14 desa di Kota
setinggi sekitar 1.500 meter. Selanjutnya, Tomohon. Masyarakat dihimbau untuk
letusan kembali terjadi pada Jumat dini terus waspada dan mempersiapkan
hari sekitar pukul 01.30 Wita dengan segala hal jika ada peningkatan
lontaran material vulkanik setinggi aktivitas gunung Lokon. Pada tanggal
600 meter.Letusan ini mengakibatkan 11 Februari 2011 aktivitas Gunung
lebih dari 10.000 warga di beberapa lokon kembali menurun, masyarakat
desa, di antaranyaKinilow,Tinoor, tetap beraktivitas normal dan tidak ada
danKakaskasenmengungsi ke Tomohon pengungsian.
atau Manado. Sedikitnya dalam sehari
setelah letusan telah mengakibatkan Populasi Beresiko/Terancam meninggal, luka berat dan luka ringan
dua warga meninggal sebagai akibat serta tidakterjadi pengungsian.
tidak langsung dari letusan. Berdadaskan informasi dari Dinas
Kesehatan dan Sosial Kota Tomohon Kesiapsiagaan Daerah
Sejak tanggal 24 Juli 2011 Gunung daerah yang terkena debu letusan
Lokon ditetapkan berstatus Siaga (Level Gunung Lokon adalah : Desa Matani I : : 1. Kesiapan Sarana dan Prasarana
III) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi 1948 jiwa, Desa Matani II :2858 jiwa Kesehatan
Bencana Geologi. Pada tanggal 10 Desa Matani III : 2280 jiwa, Desa Fasilitas pelayanan kesehatanyang
Februari 2012 pukul 08. 20 WITA Gunung Kolongan I dan II :3502jiwa, Desa disiagakan di Kota Tomohon antara
Lokon kembali meletus, mengeluarkan Kakaskasaen III : 2683 jiwa,Desa lain 7 puskesmas, 5 dari 7 puskesmas
erupsi diikuti suara gemuruh, abu Paslaten II : 2885 jiwa, tersebut merupakan puskesmas
letusan berwarna kelabu tebal, tinggi Desa Walian I : 1928 jiwa, DesaWalian II : rawat inap, 2 rumah sakit juga disi
kolom asap letusan 2000 m dari Kawah 1459 jiwa, DesaTinoorI : 1500 jiwa, Desa agakanya itu RS Gunung Maria dan
Tompaluan, tertiup angin kearah Tinoor II : 1464 jiwa, DesaKamasi : 2396 RS Bethesda. Untuk rumah sakit
Tenggara. Direkomendasikan tidak ada jiwa, DesaTumatangtang:3150 jiwa, rujukan disiapkan RSUP Dr. Kandow
aktivitas masyarakkat dalam radius 2.5 DesaUluindano : 1534 jiwa dan Desa Manado.

04
Buletin
InfO Krisis Kesehatan

Sarana dan logistik kesehatan yang Darurat Peningkatan aktivitas Vulkanik Gunung ApiLokon yang beranggotakan 7
telah disiapkan oleh Dinas Kesehatan orang berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian
dan Sosial Kota Tomohon adalah 8 Pekerjaan Umum dan Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kementerian
unit ambulans/mobil puskesmas Kesehatan.
kelliling lengkap dengan stretcher,
23 unit tempat tidur pasien, 10 Tim kesiapsiagaan darurat tersebut terdiri dari :
unit veltbed, alat kesehatan, obat
dan bahan habis pakai, 5 unit alat NO NAMA JABATAN INSTANSI
fogging, vaksin dan 4000 masker. 1 Yus Rizal, DCN, M.Epid Kasubdit. Penyelamatan dan Evakuasi BNPB

2. Kesiapan Tenaga Kesehatan 2 Suwignyo, SH Kasubdit. Pengerahan dan Distribusi BNPB

Tenaga kesehatan yang telah 3 Budi Sunarso, S.Si,M.Si Kasubdit. PeringatanDini BNPB
disiapkan oleh Dinas Kesehatan dan 4 HadiPurnomo Staf Kementerian PU
Sosial Kota Tomohon sebanyak 345 Staf Bidang Tanggap Darurat dan PPKK, Kementerian
orang yang berasal dari Dinkessos, 7 5 dr. Eko Medistianto
Pemulihan Kesehatan
puskesmas dan 2 Rumah Sakit. Selain
6 Setiawan Cahya Purnama Staf Deputi II BNPB
itu sebanyak 14 tenaga kesehatan
jiwa yang berasal dari 7 puskesmas 7 TeguhPratama Staf Deputi II BNPB
dan RS Jiwa Ratumbuisang Mando
juga disiapkan untuk mengantisipasi Kegiatan yang dilakukan antara
adanya masalah kesehatan jiwa lain :
apabila ada warga yang mengungsi
di pengungsian. Melakukan koordinasi dengan
Jajaran Badan Penanggulangan
Sistem Informasi Bencana Daerah Provinsi
Sulawesi Utara dan Badan
Penyampaian Data/Informasidan
Penanggulangan Bencana
pelaporan menggunakan Sistem
Daerah Kota Tomohon dan
Informasi Penanggulangan Krisis sesuai
Dinas Kesehatan dan Sosial Kota
dengan Kepmenkes No. 064/MENKES/
Tomohon.
SK/II/2006.
Melakukan pemantauan aktivitas
Upaya Yang Telah Dilakukan
Gunung Api Lokon dan mengumpulkan
Dinas Kesehatan Kota Tomohon data aktifitas Gunung dari Pusat
mendistribusikan masker sebanyak Pengamatan Gunung Api Lokon dan Sulawesi Utara dari BNPB kepada BPBD
6000 buah kepada warga yang terkena Mahawu di Kota Tomohon. Provinsi Sulawesi Utara.]
debu letusan Gunung Lokonserta
menyiagakan 7 puskesmas di Kota Tim bersama-sama dengan BPBD Kota Rencana Tindak Lanjut
Tomohon untuk memberikan pelayanan Tomohon dan Dinkessos Kota Tomohon Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan
kesehatan kepada warga yang terkena mereview ulang Rencana Kontinjensi Kementerian Kesehatan bersama-sama
penyakit akibat debu letusan Gunung Kota Tomohon dengan skenario dengan Dinas Kesehatan dan Sosial Kota
Lokon. Letusan Gunung Api Tomohon dan Tomohondan PPK Regional Sulawesi
menentukan kegiatan penanggulangan Utara tetap melakukan pemantauan
Kementerian Kesehatan melalui Pusat bencana yang dilakukan dan terhadap aktifitas Gunung Lokon.
Penanggulangan Krisis Kesehatan inventarisasi kebutuhan sumberdaya
memberi bantuan masker sebanyak dan logistik dari berbagai sektor Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan
4000 buah untuk kesiapsiagaan darurat termasuk sektor kesehatan. Kementerian Kesehatan akan
letusan Gunung Lokon. mengirim bantuan 6000 masker untuk
Badan Nasional Penanggulangan Penyerahan Dana Siaga Darurat memperkuat Dinas Kesehatan Provinsi
Bencana segera meresponletusan Bencana Letusan 3 GunungApi Sulawesi Utara dalam kesiapsiagaan
Gunung Lokon dengan membentuk (Gunung Lokon, Gunung Karangetang menghadapi ancaman letusan Gunung
dan mengirimkan Tim Kesiapsiagaan dan Gunung Soputan) di Provinsi Lokon.

05
Buletin
InfO Krisis Kesehatan Kesiapsiagaan

Kesiapsiagaan
Gunung Ijen
Oleh : dr. Jaya Supriyanto

Sejak bulan Oktober hingga


Desember 2011 telah terjadi
peningkatan aktivitas vulkanik
Gunung Ijen ditandai oleh
peningkatan aktivitas vulkanik
baik secara visual, jumlah per
bulan Gempa Vulkanik Dalam (VA),
Vulkanik Dangkal (VB) dan Gempa
Tremor menerus). Didasarkan
pada peningkatan aktivitas
kegempaannya, sejak tanggal 15 Desember 2011, Gunung Ijen mengalami peningkatan status dari Normal
(Level I) menjadiWASPADA (Level II). Dalam periode tanggal 15 17 Desember 2011 telah terjadi peningkatan
aktivitas yang signifikan yang ditandai oleh lonjakan tajam jumlah.

Gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Kabupaten, yaitu Kabupaten Bondowoso air sejalan dengan penetapan status
Vulkanik Dangkal serta diikuti juga dan Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Gunung Ijen dari waspada menjadi siaga.
oleh menguatnya gas SO2 di sekitar Timur. Hingga status siaga diturunkan menjadi
danau kawah G. Ijen. Berdasarkan hasil status waspada tidak ada tidak ada korban
Populasi Beresiko/Terancam
pengamatan visual dan kegempaan serta jiwa dan korban luka-luka serta tidak
analisis data tersebut maka terhitung Berdasarkan keterangan Pusat Vulkanologi, terjadi pengungsian.
tanggal 18 Desember 2011 pukul 04:00 Mitigasi Bencana Geologi (PMVBG) daerah
Kesiapsiagaan Daerah
WIB status kegiatan G. Ijen dinaikkan dari rawan bencana Gunung Ijen meliputi di 3
Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level kabupaten yaitu Kabupaten Bondowoso 1. Kesiapan Sarana dan Prasarana
III). Potensi bahayanya di kawasan rawan (Kecamatan Sempol), Kabupaten Kesehatan
bencana 1, 2 dan 3 antara lain aliran awan Banyuwangi (Kecamatan Licin, Kecamatan
panas, lahar letusan, lahar hujan, hujan Kalipuro, Kecamatan Wongsorejo) serta Fasilitas pelayanan kesehatan yang
abu lebat, kemungkinan longsoran puing Kabupaten Situbondo (Kecamatan disiagakan untuk Kabupaten Bondowoso
vulkanik dan lontaran batu pijar. Asembagus) dengan jumlah penduduk 7 Puskesmas (Sempol, Sumber Wringin,
yang mencapai 18.377 orang. Sukosari, Tapen, Klabang, Prajekan,
Botolinggo), 3 Ponkesdes, RSUD serta RS
Sejak 8 Februari 2012 pukul 13.00 WIB, Permasalahan kesehatan Elisabeth. Kabupaten Situbondo telah
status Gunung Ijen telah diturunkan menyiapkan fasilitas kesehatan yaitu
menjadi status waspada. Gunung Ijen Berdasarkah hasil pemantauan yang 2 Puskesmas rawat inap (Asembagus,
merupakan gunungapi aktif yang memiliki dilakukan oleh Pusat Penanggulangan Banyu putih) dan 15 Ponkesdes, RSUD, RS
danau kawah di puncak, dengan panjang Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Elisabeth. Fasilitas kesehatan yang telah
dan lebar danau masing-masing sebesar dan laporan dari PPK Regional Jawa disiapkan oleh Kabupaten Banyuwangi
800 m dan 700 m serta kedalaman danau Timur, Dinkes Kabupaten Bondowoso, yaitu 7 Puskesmas (Licin, Songgon,
mencapai 180 m. Secara geografis G. Dinkes Kabupaten Situbondo dan Dinkes Mojopanggung, Paspan, Wongsorejo,
Ijen berada pada posisi 8 03 30 LS dan Kabupaten Banyuwangi serta BBTKL PPM Bajulmati, Klatak), RSUD, RS Fatimah, RS
114 14 30 BT dengan tinggi puncaknya Surabaya, yaitu terjadi peningkatan risiko Yasmin.
2386 meter dari permukaan laut. Secara kesehatan dari beberapa parameter media
administratif Gunung Ijen terletak di dua lingkungan seperti udara, air serta badan Sarana dan logistik kesehatan yang telah
disiapkan untuk Kabupaten Bondowoso
adalah 5 ambulans (1 unit 4 WD dan 4
unit 2 WD), 10 kendaraan roda dua, 1 HT
dan obat-obatan. Kabupaten Situbondo
telah menyiagakan 21 ambulans, 34 Roda
dua, 1 UnitTenda Posko, obat-obatan dan
MP ASI serta alat komunikasi. Kabupaten
Banyuwangi telah menyiagakan 68 unit
kendaraan roda dua, 19 unit kendaraan
roda empat, 12 unit ambulans, 15 unit truk
(POLRI, TNI, Pemkab), 8 unit perahu karet,
3 unit kapal patroli, 2 unit helikopter dan 5
unit peralatan selam.

06
Buletin
InfO Krisis Kesehatan

2. Kesiapan Tenaga Kesehatan


Tenaga kesehatan yang telah disiapkan
untuk Kabupaten Bondowoso sebanyak
1.267 orang yang terdiri dokter 78 orang,
perawat/bidang 846 orang, tenaga lain-
lain 343 orang. Kabupaten Situbondo
telah menyiagakan tenaga sebanyak 1.037
orang dengan rincian dokter 118 orang,
perawat/bidan 783 orang, tenaga lain-lain
136 orang. Kabupaten Banyuwangi telah
menyiagakan tenaga sebanyak 2.045
dengan rincian dokter 50 orang, perawat/
bidan 100 orang, tenaga lain-lain sebanyak
1.895 orang.
Situbondo, Dinkes Kab Banyuwangi, RS 200 buah), membuat jadwal
Sistem Informasi Soetomo, RS Saiful Anwar dan Lintas untuk melakukan pemantauan
Sektor di 3 Kabupaten terdampak. perkembangan situasi dan kondisi
Penyampaian Data/Informasi dan gunung Ijen.
pelaporan menggunakan Sistem Informasi Sedangkan Tim 2 berangkat pada
Penanggulangan Krisis sesuai dengan tanggal 3 Januari 2011 yang terdiridari Dinas Kesehatan Banyuwangi telah
Kepmenkes No. 064/MENKES/SK/II/2006. 5 orang dari PPKK, 2 orang PPK melakukan membuat Posko Bidang
Regional dan 2 orang BBTKL Surabaya. Kesehatan di Kantor Dinas Kesehatan
Upaya Yang Telah Dilakukan Kab. Banyuwangi, mengaktifkan Pos
Kegiatan tim meliputi : Tim PPKK dan
1. Pemantauan Kualitas Lingkungan PPK Reg melakukan pemantauan di Kesehatan di Balai Diklat Tamansari
lokasi bencana, melalukan koordinasi dengan jadwal piket jaga on call,
BBTKL Surabaya melakukan dengan 3 Dinas Kesehatan Kabupaten melakukan RHA, melakukan Rapat
Surveilens Faktor Risiko dan Antipasi terdampak, menginventarisasi Koordinasi lintas program dan lintas
Kesiapsiagaan Menghadapi Erupsi kebutuhan, melakukan pendampingan sektor, membentuk Tim Reaksi Cepat,
Gunung Ijen. Fokus pemantauan dalam pengelolaan data dan membuat Rencana kontigensi bidang
dilakukan pada beberapa lokasi informasi ke 3 Dinas Kesehatan kesehatan, membagikan masker
yang dekat dengan kawah Gunung Kabupaten sampai ke puskesmas, kepada masyarakat.
Ijen yaitu Dusun Giri Mulyo Desa Tim BBTKL melakukan pemeriksaan
Sumberrejo, Dusun Sempol Desa perkembangan kualitas udara dan air. Dinas Kesehatan Kabupaten
Sempol dan Pos Pengamatan I di Situbondo telah melakukan
Paltuding. Pada lokasi ini dilakukan 3. Mobilisasi Logistik Kesehatan : pengaktifan pos kesehatan 24
pengujian kualitas udara, dan Jam di Puskesmas Asembagus dan
PPKK melalui PPK Reg Jatim telah Puskesmas Banyuputih, menyusun
kualitas air bersih yang menunjukkan mengirimkan bantuan ke 3 Kabupaten
gambaran sebagai berikut : rencana kontigensi bidang kesehatan
terdampak yaitu MP ASI 300 koli, Back Kabupaten Situbondo bersama lintas
Dari hasil pemantauan kualitas udara Pack 5 buah (pinjam pakai), Tenda sektor, menyiagakan 7 pos kesehatan
menunjukkan kadar debu PM10 Weimann 4 buah (2 bondowoso, 2 untuk 7 lokasi pengungsian yang
pada 3 lokasi pemantauan terdeteksi, Situbondo) pinjam pakai, Masker disiapkan, menyiagakan Rumah Sakit
namun untuk Dusun Giri Mulyo dan 200.000 pieces, Sepatu boot 30 Rujukan.
Pos Paltuding melebihi ambang pasang, Obat 8 Koli (4 Bondowoso, 4
batas sebagai mana ditetapkan pada Situbondo), Feld Bed 20 buah (pinjam
Baku Mutu Peraturan Gubernur Jawa pakai), Tiang infuse 20 buah (pinjam
Timur No. 10 tahun 2009. Kondisi pakai), Infus set anak 200, Abocath
ini dapat menimbulkan gangguan anak 200, Radio Komunikasi (pinjam
kesehatan seperti penyakit saluran pakai), Mobil double gardan untuk
pernafasan terutama pada kelompok puskesmas sempol (pinjam pakai).
penduduk rentan. BBTKL PP Surabaya memberikan
bantuan Logistik yaitu Hygiene
Hasil pemantauan menunjukkan Personal Kit 50 paket, Penjernih Air
beberapa parameter seperti Florida, Cepat 1000 shase, Masker (kain) 1500
Nitrat dan pH melebihi ambang buah, Aquatabs 500 tablet.
batas berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 416 tahun tahun 4. Upaya yang telah dilakukan Dinas
1990 tentang Persyaratan Kesehatan Kesehatan
Air Bersih. Dinas Kesehatan Bondowoso telah
melakukan upaya mengaktifkan Pos
2. Mobilisasi SDM Kesehatan kesehatan di Puskesmas Sempol,
Pusat Penanggulangan Krisis mendirikan Tenda untuk pos
Kementerian Kesehatan mengirimkan kesehatan di Lapangan Hasanudin
2 tim yaitu Tim I berangkat pada dan Pos Kesehatan Pasanggrahan,
28 Desember 2011 yang terdiri dari membentuk Tim Reaksi Cepat,
3 petugas PPKK untuk melakukan membuat Rencana kontigensi
pertemuan siaga darurat di Kabupaten bidang kesehatan, melakukan
Situbondo yang dihadiri oleh pejabat koordinasi lints sektor (BPBD akan
dari: PPKK, PPK Reg Jawa Timur, membantu menyediakan masker
Dinkes Kab Bondowoso, Dinkes Kab untuk gas beracun sebanyak

07
Buletin
InfO Krisis Kesehatan Kesiapsiagaan

Latihan Teknis Penanggulangan


Bencana Bersama TNI
Oleh : Aditya R. Manggala, S.Psi

U
ntuk meningkatkan kemampuan personil Pasukan Reaksi
Cepat Penanggulangan Bencana TNI, pada tanggal 18 19
Januari 2012 bertempat di desa Ciwidew, Ranca Upas
Kabupaten Bandung, Pusat Kesehatan TNI menyelenggarakan
latihan gabungan yang diikuti 61 orang peserta terdiri dari unsur
Dinas Kesehatan TNI AD, Dinas Kesehatan TNI AL dan Dinas
Kesehatan TNI AU.
Pada kesempatan itu 10 orang staf sumber daya manusia dan
Penanggulangan Krisis Kesehatan peralatan pendukung yang dimiliki
dan 5 orang dari Komunitas Peduli masing-masing satuan, sedangkan
Indonesia ikut serta dalam latihan keikutsertaan unsur Kementerian
gabungan tersebut . Kesehatan dan organisasi masyarakat
adalah untuk lebih meningkatkan
Kegiatan ini dibuka oleh Kolonel kerjasama yang selama ini sudah
CKM Heri D, dalam sambutannya terjalin, agar dapat dilakukan lebih
disampaikan bahwa kegiatan yang baik lagi dimasa mendatang.
diselenggarakan Pusat Kesehatan
TNI merupakan kegiatan rutin yang Materi yang diberikan pada latihan dengan menggunakan alat bantu
dilakukan untuk meningkatkan tersebut lebih menekankan pada tali. Narasumber untuk pelatihan ini
kapasitas teknis satuan TNI dalam penanganan evakuasi korban di adalah Kapten Simbolon dari Paskas
penanggulangan bencana dan dalam jurang yang diakibatkan TNI Angkatan Udara, Divisi Search &
menginventarisir kemampuan bencana hujan dan tanah longsor, Resque.

08
RAGAM INFO
Buletin
InfO Krisis Kesehatan

Dahsyatnya
Bencana di
Indonesia
yang
Mendunia.
Oleh : Drs. Dodi Iriyanto
Gunung Tambora ( Foto Franzbonbon.blogSpot.com )

M
ungkin ada diantara kita yang belum mengetahui bencana di Indonesia telah menyebabkan
malapetaka di dunia, yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan dalam jumlah besar.
Kesadaran masyarakat Indonesia tentang pengetahuan bencana, dewasa ini dirasakan semakin
meningkat, hal ini mungkin tidak lepas dari kejadian bencana gempa bumi dan tsunami pada tanggal
26 Desember 2004 yang telah meluluh lantakkan sebagian Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan
Provinsi Sumatera Utara. Kekuatan gempa memiliki kekuatan 8,9 skala richter di Samudera India atau
tepatnya di ujung pulau Sumatera di hari Minggu pagi waktu Indonesia bagian barat telah menyebabkan
dunia terhenyak. Gempa yang terjadi sekitar pukul 08.00 berpusat di lokasi 2,9LU dan 95,6BT, telah
menyebabkan jumlah korban tewas di Indonesia cukup besar dan diperkirakan sedikitnya 230.000 orang
tewas dan ribuan lainnya mengalami luka-luka.

Gempa yang terjadi tersebut menurut 100 Bencana Terbesar Sepanjang Sejarah mencapai 700 800 Fahrenheit (
Julie Martinez dari US Geological Survey dari Amerika Serikat, mencatat selain 371-426 C ) membuat mahluk hidup
AS merupakan gempa terdahsyat sejak bencana gempa dan tsunami yang terjadi terpotong-potong dan terbakar ; benda-
1964. di Provinsi NAD dan Sumut ada dua benda hancur tercabik-cabik menjadi
bencana besar di Indonesia yaitu Letusan potongan-potongan yang tidak terhitung
Apa yang terjadi dengan gempa di Gunung Tambora tanggal 5 April 1815 banyaknya. Kekuatan letusan gunung
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Gunung Krakatau 26-27 Agustus 1883
tersebut yang kemudian disusul Letusan Gn. Tambora. Tambora melebihi kemampuan gunung
dengan tsunami setinggi 10 meter, dan pulau dimana gunung itu berdiri.
Pada tanggal 5 April 1815, geliat
juga menerjang sebagian negara Asia Material yang dimuntahkan berton-ton
gunung Tambora di Pulau Sumbawa,
meliputi Srilangka dengan jumlah jumlahnya, lava, dan abu, gunung itu
setinggi tiga belas ribu kaki (3.960
korban tewas diperkirakan 30.000 jiwa, mulai menyusut, dari semula tiga belas
m ), memuntahkan material batu-
India, Thailand, Malaysia, Myanmar dan ribu kaki (3.960 m) menjadi sembilan ribu
batuan dan abu keangkasa raya. Suara
Maladewa. Di Afrika bagian selatan kaki ( 2.740 m). Abu telah mematikan
gemuruhnya terdengar hingga ribuan
juga tak luput terkena dampak bencana semua sayuran dan wabah kelaparan
kilometer, abu tebal menghalangi cahaya
seperti Somalia dan Tanzania. yang segera menyusul, penyakit epidemik
matahari sehingga para penduduk di
kolera muncul menyebabkan 80.000
pulau itu boleh dikatakan tidak mampu
Indonesia dikenal sebagai salah satu orang tewas, dengan 12.000 orang
melihat tangan di hadapan wajah
negara paling rawan terhadap bencana, diantaranya mati seketika selama letusan.
mereka sendiri. Tanggal 10 April, letusan
hal ini tidak lepas dari kondisi geografis, Awan letusan gunung Tambora yang
memuncak dengan gumpalan api yang
geologis, hidrologis dan demografis sangat besar ini telah menyebabkan
sangat besar membelit satu sama lain.
Indonesia yang memungkinkan terjadinya turunnya temperatur bumi, dan
Kejadian ini kemudian diikuti oleh angin
bencana. Tercatat dalam sejarah bahwa kehancuran tanaman pangan musim
topan, yang mungkin serupa dengan
bencana yang pernah terjadi di Indonesia panas di belahan Eropa dan Amerika.
fenomena metereologis badai api.
telah menyebabkan duka bagi dunia. Temperatur pada bulan Juni jauh
Dampak yang ditimbulkan tentu sudah
Stephen J. Spignesi seorang penulis buku di bawah normal, menyebabkan
dapat kita bayangkan, hawa panas yang

09
Buletin
InfO Krisis Kesehatan

tebal yang tercemar. Musim ini juga mengakibatkan tsunami, sebuah


dingin nuklir juga akan gelombang raksasa yang mendatangkan
menghancurkan bentuk- kerusakan terbesar, hingga sejauh
bentuk kehidupan tak Tanjung Horn di Amerika Selatan.
terhingga banyaknya, dan Gelombang raksasa Krakatau setinggi
hal itu telah diperkirakan 100-120 kaki ( 30-36 m) telah menelan
para ahli bila terjadi perang nyaris 30 desa pesisir dan pelabuhan,
nuklir sesungguhnya juga menewaskan lebih dari 36.000
antara Amerika Serikat, orang. Krakatau telah mengirim lebih
Rusia dan China, akan dari delapan kilometer kubik debu ke
mematikan satu milyar atmosfer dan bertahan di sana selama
orang seketika. Namun, dua tahun penuh. Material ini telah
apa sesungguhnya yang membuat matahari tengah hari tampak
terjadi satu tahun setelah berwarna biru di Amerika Selatan, dan
kekeringan berkepanjangan. Di Swiss, letusan gunung Tambora 1816 tidak matahari terbit tampak berwarna hijau
orang-orang mulai kelaparan telah pernah ada yang memikirkan, sampai di Hawaii selama berbulan-bulan setelah
menkonsumsi anjing dan kucing. Hal akhirnya hasil kajian Negara Bagian letusan. Debu ini juga menciptakan
yang sama dirasakan oleh petani di Timur laut Amerika Serikat memperoleh pemandangan matahari terbenam yang
New York. Kelaparan dan penyakit telah jawabannya ; Mengapa bulan Juni 1816 ( spektakuler di seluruh dunia selama
menambah jumlah korban meninggal seharusnya musim panas) salju telah turun berbulan-bulan setelah letusan. Dua
nyaris mencapai 50.000 orang. Seorang di Connecticut?; Mengapa terdapat embun bulan kemudian, pada bulan Oktober
pengamat letusan gunung Tambora beku pada bulan Juli di New Hampshire?, 1883, banyak orang di New Haven,
merenungkan bahwa abu yang Jawabnya adalah karena gunung Api Connecticut, terkecoh dan memanggil
dikeluarkan oleh gunung api ini tidak Tambora yang telah meletus satu tahun pemadam kebakaran karena mengira
turun ke bumi, tetapi tetap berada di sebelumnya, memuntahkan abu gunung bahwa nyala merah matahari terbenam
atmosfer, dan berkelana ke seluruh dunia api dalam jumlah terbesar ke udara, adalah kebakaran sangat besar yang tak
di bawa angin. dalam sejarah. Butuh 104 tahun bagi terkendali. Pemandangan tersebut juga
para ilmuwan untuk memahami kaitan dapat disaksikan di banyak tempat di
Pada Tahun 1816, Negara Bgian tentang penjelasan tahun tanpa musim sepanjang pesisir timur Amerika Serikat.
timur laut Amerika Serikat telah panas dengan efek yang bisa ditimbulkan
melakukan kajian tentang sesuatu yang oleh letusan gunung api terhadap cuaca Krakatau akhirnya tenggelam ke dalam
berhubungan dengan musim salju nuklir bumi. Pada tahun1920 akhirnya berhasil laut, energinya telah habis. Di tempatnya
saat daerah pesisir Inggris dan Atlantik menjawab fenomena alam tahun tanpa sekarang terdapat Anak Krakatau, Sangat
menderita akibat satu tahun tanpa musim panas. kecil kemungkinannya Anak Krakatau
diselingi oleh musim panas. dapat mencapai kekuatan bencana
Letusan Gn. Krakatau . layaknya Krakatau. Sebuah letusan dengan
Ledakan Nuklir bisa menghasilkan kekuatan setara atau lebih besar tentu
Gunung Krakatau terletak di Selat
temperature berkisar 5400-7200 saja dimungkinkan terjadi di tempat lain
Sunda , di antara Pulau Jawa dan
Fahrenheit ( 5.126- 6.926 C). Semua di muka bumi. Tetapi sejauh ini, Krakatau
Sumatera, Letusan Krakatau yang
benda akan terbakar pada temperatur telah memegang rekor sebagai letusan
tercatat pertama kali terjadi pada tahun
ini, dan jika materi yang terbakar itu gunung berapi terbesar sepanjang masa.
1680, kemudian tidur selama hampir
bersifat organik (manusia, pohon), dua ratus tahun sampai akhirnya pada (Sumber : 100 Bencana Terbesar
maka asap yang dihasilkan , tebal dan tanggal 26 Agustus 1883 terjadi letusan Sepanjang Sejarah, Stephen J Spignesi,
tidak sehat bagi pernapasan. Namun besar memancar dari Krakatau, abu dan Kumpulan Bencana Indonesia, Gramedia
demikian, jika materi yang terbakar itu batu mulai menghujani Selat Sunda. Hal 2010)
plastik, atau bahan kimia atau bahan ini berlangsung selama dua puluh
sintetis, maka gas yang dihasilkan empat jam, hingga hari berikutnya
dan muncul dalam bentuk asap ketika empat letusan sangat
mungkin bersifat cukup mematikan. besar. Letusan-letusan ini telah
Musim dingin nuklir penggelapan mengguncangkan dunia, yakni
dan pendinginan atmosfer di seluruh membangunkan orang-orang
dunia, akan terjadi saat asap dari satu Australia Selatan yang jaraknya
atau lebih ledakan nuklir, menghalangi lebih dari 2.500 mil ( lebih 4.000
sinar matahari mencapai tanah, km). Awan abu Krakatau naik
menyebabkan menurunnya temperature setinggi lima puluh mil ( 80 km) ke
secara drastis, mematikan tanaman udara, dan debu gunung api telah
padi di mana-mana, begitu pula halnya mengelilingi bumi berkali-kali,
dengan cuaca aneh yang bisa berupa tumpukan debu nyaris terdapat di
badai salju, musim panas, dan kabut mana-mana di planet ini. Letusan

10
RAGAM INFO
Buletin
InfO Krisis Kesehatan

Karakteristik Krisis Kesehatan


Akibat Bencana Di Indonesia
Tahun 2008 2011
Oleh : Ina Agustina Isturini, MKM

K
risis kesehatan akibat bencana di Indonesia terjadi hampir setiap hari dengan jenisnya yang
beraneka ragam. Berdasarkan data PPKK Kemenkes tahun 2008-2011 menunjukkan bahwa
rata-rata setiap hari terdapat 2 3 korban tewas akibat bencana. Selain itu + 5 orang/hari
mengalami luka berat/dirawat inap serta sekitar 1.000 orang/hari harus mengungsi. Tinggal di
sebuah negara dengan kondisi demikian, tidak ada pilihan lain kecuali berusaha menurunkan risiko
kesehatan akibat terjadinya krisis kesehatan tersebut. Salah satu upaya untuk mengelola risiko
krisis kesehatan, yaitu dengan mengenali karakteristik krisis kesehatan yang terjadi.

Penulis mencoba menganalisis tropis yang secara konsisten berada dalam peringkat 5 besar setiap tahunnya,
karakteristik krisis kesehatan akibat disusul oleh banjir bandang yang selama 3 tahun berada dalam peringkat 5
bencana yang terjadi di Indonesia besar (lihat tabel 1).
pada tahun 2008 hingga 2011
berdasarkan data-data yang telah
dikumpulkan oleh PPKK Kemenkes. Grafik 1 Proporsi Kejadian Krisis Kesehatan Akibat Bencana
Karakter yang dinilai meliputi jenis Tahun 2008 - 2011
bencana dan wilayah yang sering
terpapar dinilai dari frekuensi maupun
dampak krisis kesehatan yang
terjadi. Indikator yang digunakan
adalah jumlah total keseluruhan
selama 4 tahun serta konsistensi
terjadinya setiap tahun. Sedangkan
indikator untuk dampak krisis
kesehatan meliputi jumlah korban
meninggal, dirawat inap/luka berat
serta pengungsi. Standar tinggi dan
rendah dalam pembahasan ini dengan
membandingkan antar variabel yang
sejenis.
Tabel 1 Jenis Bencana Peringkat 5 Besar
Jenis Bencana dengan Frekuensi Tertinggi
Tahun 2008-2011
Jumlah total kejadian krisis kesehatan
akibat bencana (KKAB) selama 4 Tahun
Peringkat
tahun yaitu 1.233 kejadian. Ini 2008 2009 2010 2011
berarti, setiap tahunnya terjadi 308 1 Banjir Banjir Banjir Banjir
kali KKAB atau nyaris setiap hari.
Angin siklon
Lima besar yang kerap terjadi yaitu 2
tropis
Tanah longsor Tanah longsor Tanah Longsor
banjir, tanah longsor, angin siklon
Tanah Angin siklon Angin siklon Kecelakaan
tropis, banjir bandang dan konflik 3
longsor tropis tropis Transportasi
sosial. Kelima jenis bencana tersebut
Banjir Banjir Banjir
menempati proporsi 81% dari seluruh 4 Kebakaran
bandang bandang Bandang
kejadian KKAB (lihat grafik 1). Namun Gelombang Angin Siklon
dari 5 jenis bencana tersebut, hanya 5 Gempa Bumi Konflik
pasang Tropis
banjir, tanah longsor dan angin siklon

11
Buletin
InfO Krisis Kesehatan

Bila ditinjau dari dampak krisis kesehatan, letusan/ terjadinya, banjir bandang merupakan yang paling konsisten
peningkatan aktivitas gunung api serta gempa bumi tiap tahun menjadi 5 besar penyumbang angka meninggal
merupakan jenis bencana yang menimbulkan jumlah korban dan rawat inap/luka berat tertinggi, disusul oleh konflik dan
tewas dan luka berat/rawat inap tertinggi (lihat grafik 2). tanah longsor (lihat tabel 2). Banjir bandang bersama banjir
Kedua jenis bencana tersebut juga masuk sebagai lima besar juga paling konsisten menempati peringkat 5 besar tiap tahun
untuk jumlah pengungsi tertinggi bersama banjir, banjir terkait jumlah pengungsi diikuti oleh konflik yang selama 3
bandang dan konflik (lihat grafik 3). Dilihat dari konsistensi tahun menempati peringkat 5 besar. (lihat tabel 3).

Grafik 2 Proporsi Korban Meninggal dan Rawat Inap Grafik 3 Proporsi Jumlah Pengungsi
Berdasarkan Jenis Bencana Berdasarkan Jenis Bencana
Tahun 2008 - 2011 Tahun 2008-2011

Tabel 2 Jenis Bencana Peringkat 5 Besar dengan Jumlah Korban Tabel 3 Jenis Bencana Peringkat 5 Besar dengan Jumlah
meninggal dan rawat inap Tertinggi Pengungsi Tertinggi

Meninggal + Rawat Inap/Luka Berat Pengungsi


Peringkat Peringkat
2008 2009 2010 2011 2008 2009 2010 2011
Letusan
Gempa bumi Letusan Kecelakaan 1 Banjir Banjir Banjir
1 Banjir gunung api
gunung api transportasi
Banjir Banjir Gempa dan Keracunan Banjir Gempa Letusan/Peningkatan
2 2 Banjir
bandang bandang tsunami makanan bandang bumi aktivitas gunung api
Tanah Tanah Banjir Gempa Banjir
3 Konflik 3 Konflik Banjir lahar dingin
Longsor Longsor bandang bumi bandang
Tanah
4 Gempa Bumi Ledakan Konflik Tanah 4 Kebakaran Banjir Banjir bandang
Longsor Longsor bandang
Banjir
Kecelakaan Banjir Tanah
5 Konflik Keracunan 5 Konflik dan tanah Konflik
Industri bandang Longsor longsor

Wilayah Terpapar
Selama tahun 2008 2011, terdapat 1 Provinsi yang sama 4). Empat provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah
sekali belum pernah mengalami krisis kesehatan yaitu dan Sulawesi Selatan secara konsisten selalu berada dalam
Bangka Belitung. Sedangkan untuk Provinsi dengan frekuensi peringkat 5 besar selama 4 tahun berturut-turut. Sedangkan
kejadian tertinggi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Sumatera Barat masing-masing hanya 2 tahun
Sulawesi Selatan, Sumatera Barat dan DKI Jakarta (lihat grafik berada dalam peringkat 5 besar.

Grafik 4 Proporsi KKAB Berdasarkan Provinsi Grafik 5 Proporsi Korban Meninggal dan Rawat Inap
Tahun 2008-2011 Berdasarkan Provinsi Tahun 2008 - 2011

12
Buletin
InfO Krisis Kesehatan

Ditinjau dari dampak krisis kesehatan, Provinsi Sumatera Barat adalah Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur (lihat tabel 4).
memiliki jumlah korban meninggal dan luka berat/rawat inap
tertinggi, diikuti oleh Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat Untuk jumlah pengungsi, Jawa Tengah memegang angka
dan Jawa Timur (lihat grafik 5). Namun bila dilihat dari konsisten paling tinggi disusul oleh Jawa Barat, Aceh, DKI Jakarta dan DI
tingginya krisis kesehatan tiap tahun, Provinsi Jawa Tengah Yogyakarta (lihat grafik 6). Jawa Tengah pun konsisten setiap
adalah yang paling konsisten berada di peringkat 5 besar tiap tahun masuk dalam 5 besar jumlah pengungsi terbanyak,
tahunnya untuk korban rawat inap dan meninggal. Selanjutnya disusul oleh Provinsi Jawa Barat (lihat tabel 5).

Tabel 4 Provinsi dengan Jumlah Korban Meninggal dan Tabel 5 Provinsi dengan Jumlah Korban Pengungsi Tertinggi
Luka Berat Tertinggi Tahun 2008 - 2011 Tahun 2008 - 2011

Meninggal + Rawat Inap/Luka Berat Pengungsi


Peringkat Peringkat
2008 2009 2010 2011 2008 2009 2010 2011
Sumatera
Sumatera 1 DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
1 DKI Jakarta DI Yogyakarta Jawa Barat Barat
Barat
Jawa
2 Jawa Timur Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur 2 Aceh DI Yogyakarta Jawa Tengah
Tengah
Sulawesi Sumatera Kalimantan
3 Banten Jawa Tengah 3 Gorontalo Jambi Aceh
Selatan Barat Timur
Papua Sulawesi
Kalimantan 4 Riau Jawa Barat
4 Jawa Barat DKI Jakarta Papua Barat Barat Utara
Selatan
Jawa Sumatera
5 Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Timur Gorontalo 5 Aceh Jawa Timur
Tengah Utara

Grafik 6 Proporsi Jumlah Pengungsi Berdasarkan Provinsi d. Banjir. Frekuensinya selalu tinggi setiap tahun. Meskipun
Tahun 2008 - 2011 demikian, bencana ini tidak banyak menimbulkan
korban meninggal dan rawat inap. Namun banjir paling
tinggi menyumbang angka pengungsian setiap tahun.
3. Tingginya frekuensi kejadian di suatu provinsi tidak selalu
berbanding lurus dengan besarnya dampak terhadap
krisis kesehatan. Contohnya Sulawesi Selatan, sekalipun
frekuensinya tinggi, namun krisis kesehatan yang
ditimbulkan tidak terlalu besar dibandingkan beberapa
provinsi lainnya.
4. Beberapa provinsi yang memerlukan perhatian khusus
berturut-turut dari yang paling serius, yaitu sebagai berikut :
Kesimpulan a. Jawa Tengah. Provinsi ini selalu tinggi frekuensi kejadian
bencananya setiap tahun. Selain itu krisis kesehatan
1. Tingginya frekuensi kejadian suatu jenis bencana tidak akibat bencana yang terjadi selalu tinggi setiap tahunnya.
selalu berbanding lurus dengan besarnya dampak terhadap b. Jawa Barat. Tidak jauh berbeda dengan Jawa Tengah
krisis kesehatan. Contohnya angin siklon tropis, sekalipun namun dengan dampak krisis kesehatan yang relatif lebih
frekuensinya tinggi, namun krisis kesehatan yang ditimbulkan rendah dibandingkan Jawa Tengah.
tidak terlalu besar dibandingkan jenis bencana lainnya. c. Jawa Timur. Frekuensi kejadian bencana di wilayah ini
2. Beberapa jenis bencana yang memerlukan perhatian khusus selalu tinggi setiap tahun. Selain itu korban meninggal
yaitu sebagai berikut : dan rawat inap di wilayah ini hampir selalu tinggi setiap
a. Banjir bandang. Frekuensinya cukup tinggi setiap tahun. tahun. Namun untuk jumlah pengungsi, provinsi ini
Selain itu krisis kesehatan yang ditimbulkan baik jumlah relatif lebih rendah dibanding beberapa provinsi lainnya.
korban meninggal dan rawat inap maupun pengungsi juga d. Sumatera Barat. Provinsi ini memiliki kekerapan kejadian
tinggi setiap tahunnya. bencana yang cukup tinggi walau hanya 2 tahun
b. Gempa bumi dan Letusan/Peningkatan Aktivitas gunung Api. menempati peringkat 5 besar. Dampak krisis kesehatan
Sekalipun frekuensi kejadian keduanya relatif tidak tinggi, yang ditimbulkan pun cukup serius terutama untuk
namun permasalahan kesehatan yang ditimbulkan cukup korban meninggal dan dirawat inap.
serius karena hampir di setiap kejadiannya menimbulkan
Keterbatasan Penelitian
jumlah korban meninggal dan rawat inap serta pengungsi
yang tinggi. Analisis hanya menggunakan hasil pemantauan dari PPKK
c. Konflik sosial. Jenis bencana ini selalu terjadi setiap tahun Kemenkes saja sehingga KKAB yang terjadi namun tidak
namun hanya sekali masuk dalam 5 besar dengan jumlah dilaporkan oleh PPKK Kemenkes tidak menjadi bahan analisis.
frekuensi tertinggi yaitu pada tahun 2010. Dampak Selain itu, indikator KKAB yang digunakan hanya terdiri dari
yang ditimbulkan tergolong serius karena pada setiap frekuensi, korban meninggal, rawat inap dan pengungsi.
kejadiannya menimbulkan jumlah korban meninggal dan Indikator lainnya seperti rawat jalan/luka ringan , korban
rawat inap serta pengungsi yang tinggi. hilang dan fasilitas kesehatan yang rusak diabaikan.

13
Buletin
InfO Krisis Kesehatan Kesiapsiagaan

Perencanaan Rumah Sakit Dalam


Penanggulangan Krisis Kesehatan
Akibat Bencana
Oleh: dr. Eko Medistianto

R
umah sakit sebagai unit pelayanan kesehatan rujukan memiliki peran yang sangat penting
dalam pelayanan kegawatdaruratan terutama pada kejadian bencana atau kejadian yang
menimbulkan korban massal.

Pada keadaan normal pelayanan 2. Pemetaan Sumber daya rumah


Bahaya (Hazard)
kesehatan di rumah sakit berjalan sakit
a. Potensi bahaya (Hazard)
dengan baik dan lancar sesuai dengan Harus dilakukan pemetaan
eksternal
kapasitas rumah sakit tersebut, tetapi sumber daya rumah sakit yang
apabila terjadi kejadian bencana Perlu dilakukan analisis terhadap meliputi pemetaan sumber daya
atau kejadian yang mengakibatkan jenis bencana yang dapat terjadi manusia baik tenaga kesehatan
terjadinya korban massal dimana sesuai dengan lokasi rumah sakit maupun non kesehatan serta
jumlah pasien yang datang ke tersebut, misalnya rumah sakit pemetaan sarana dan prasarana
rumah sakit melebihi kapasitas yang terletak di daerah rawan rumah sakit. Pemetaan ini
normal yang dapat ditampung di bencana gempa bumi, banjir, dilakukan guna mengetahui
rumah sakit tersebut, baik kapasitas letusan gunung api, konflik kemampuan sebuah rumah sakit
tempat pelayanan maupun sumber sosial, kegagalan teknologi. dalam mendukung setiap upaya/
daya kesehatan yang tersedia dapat Kejadian bencana tersebut dapat kegiatan operasional rumah sakit
menimbulkan terjadinya kekacauan mengakibatkan terjadinya korban dalam penanggulangan bencana.
(chaos) di rumah sakit sehingga massal yang datang ke rumah sakit Pemetaan ini dilaksanakan pada
pelayanan yang diberikan menjadi serta juga dapat menimbulkan masa pra bencana
tidak efektif dan efisien. Semakin kerusakan fasilitas rumah sakit
rendah tingkat kesiapan rumah sakit yang akan menganggu fungsi
maka akan semakin lama periode pelayanan kesehatan di rumah
kekacauan terjadi, oleh karena sakit.
itu diperlukan usaha-usaha untuk
membangun kesiapan rumah sakit b. Potensi bahaya (Hazard)
dalam menghadapi bencana supaya Internal
respon menjadi efektif dan efisien. Selain bencana dari luar rumah
Rumah sakit harus mempunyai sakit, potensi bencana juga dapat
perencanaan dan prosedur berasal dari dalam rumah sakit
untuk penanggulangan bencana, itu sendiri, seperti potensi bahaya
sehingga dapat menangani korban kebakaran, ledakan.
dalam jumlah yang sangat banyak
dalam tahap tanggap darurat
situasi bencana, bahkan dapat
mengidentifikasi potensial terjadinya
bencana di lingkungan rumah sakit.

Perencanaan rumah sakit dalam


penanggulangan krisis kesehatan
akibat bencana mencakup hal-hal
penting antara lain :
1. Analisis Resiko /Pemetaan Potensi

14
Buletin
InfO Krisis Kesehatan

3. Pengorganisasian saat keadaan guna mengetahui kemampuan bencana terdiri dari :


darurat bagian logistik sebuah rumah sakit
A. Fasilitas Umum: Pusat
dalam mendukung setiap upaya/
Rumah sakit harus memiliki Komando, Pusat Informasi,
kegiatan operasional rumah sakit
struktur organisasi yang diaktifkan Ruang Humas/Media, Alat
dalam penanggulangan bencana.
pada saat kejadian bencana/ komunikasi dan informasi,
Mulai dilakukan pada masa pra
korban massal melalui sistem Dapur umum, Denah rumah
bencana
komando yang dikendalikan oleh sakit, Tanda/Rambu evakuasi,
seorang incident commander. Perencananan kebutuhan logistik Tanda/papan nama ruangan,
Pengorganisasian keadaan darurat dilakukan berdasarkan daftar Alur evakuasi, Gudang Logistik,
tersebut tidak membentuk kebutuhan yang diterima dari Pos relawan dan Tempat untuk
struktur organisasi baru tetapi semua bagian. Dibagi menjadi keluarga korban
memanfaatkan struktur organisasi OLM (obat logistik medik) dan
yang sudah ada dan disesuaikan NLM (non-logistik medik). Bahan B. Fasilitas penanganan pasien:
dengan kebutuhan sesuai dengan habis pakai harus dikelompokkan, Tempat untuk melakukan
jenis bencana. Dilakukan proses dimulai dari bahan yang paling Triase, Tempat registrasi pasien,
yang disebut minimal staffing yaitu sering digunakan sampai yang Mobil Ambulans, Kartu triase
dengan membuat dengan metode jarang digunakan agar prioritas (merah, kuning, hijau, hitam),
crosswalk. perencanaan kebutuhan logistik Ruang Dekontaminasi, Ruang
dapat terlihat dan memudahkan Isolasi Instalasi Gawat Darurat
Pada pengorganisasian keadaan bagian logistik untuk kembali dengan ruang tindakan
darurat ini seorang staf rumah sakit melakukan pengadaan sebelum dan peralatan medis, Kamar
dapat memiliki jabatan tambahan jenis barang tersebut habis operasi dan peralatan operasi,
yang hanya berlaku pada keadaan Laboratorium, Ruang rawat
darurat saat sistem komando Dalam proses perencanaan juga inap, Intensive Care Unit (ICU),
diaktifkan. diperhitungkan agar seluruh Kamar Jenazah
kebutuhan logistik disiapkan
Setiap staf memiliki kartu tugas untuk mampu mendukung upaya
(job sheet) sesuai jabatannya pelayanan medis saat terjadi
masing-masing yang memuat peningkatan pasien hingga 100
semua uraian tugas pada saat % dari BOR rumah sakit selama
terjadi keadaan darurat. 72 jam. Karena banyak rumah
sakit pada akhirnya tidak mampu
Incident memenuhi kebutuhan logistik
Commander
saat bencana (internal/eksternal)
meskipun bagian logistik rumah
Safety and
Security
sakit sudah mempersiapkannya,
Medical
Officer
Officer disebabkan skala bencana
yang terjadi biasanya bisa lebih
besar dari yang diperkirakan.
Liaison
Officer PIO Bagian logistik juga harus
mulai mengusahakan agar stok
logistiknya mampu memenuhi
kebutuhan rumah sakit hingga 60
ahui kemampuan bagian logistik sebuah hari ke depan
ukung setiap upaya/kegiatan operasional Pada prakteknya, perencanaan
ggulangan bencana kebutuhan logistik dapat dibagi/
sa pra bencana dikelompokkan berdasarkan Jenis C. Fasilitas Pendukung: instalasi
n logistik harus mampu membuat jadwal bencana dan luas bencana dan listrik, Instalasi farmasi,
k saat terjadi bencana maupun tidak jumlah korban Instalasi gizi, Instalasi air
itempatkan tenaga tenaga dengan 5. bersih, instalasi gas medis,
Fasilitas Rumah Sakit Dalam Instalasi penyimpanan bahan
asing yang akan mewakili setiap bidang Penanganan Bencana bakar, Sistem komunikasi
a (misal : teknisi kelistrikan, staf
Fasilitas rumah sakit yang dan informasi, instalasi
4. Manajemen
bat obatan, dsb) Logistik
digunakan dalam penanganan pembuangan limbah, sistem
fungsi pada semua alat
Manajemen alat
logistik baik medis
dilakukan
ra berkala sesuai SOP
a dan prasarana yang ada siap digunakan 15
Buletin
InfO Krisis Kesehatan

ventilasi udara, adanya protap- dan no telp. sumber informasi, yang sudah tersusun harus diuji
protap pelayan lokasi bencana dan tingkat coba, dan seluruh unsur rumah
kerusakan, penyebab bencana sakit harus memiliki kemampuan
serta jumlah korban untuk melaksanakan perencanaan
tersebut pada bidang dan
Informasi ini segera disampaikan
kewenangan masing masing
ke resepsionis /bagian
secara terkoordinir.
telekomunikasi yang kemudian
dilaporkan kepada direktur / Hal ini bisa dicapai melalui
komandan bencana / pejabat yang program pelatihan yang baku.
ditunjuk ( diluar jam kerja). Latihan atau simulasi kondisi
Pejabat yang berwenang bencana dirancang untuk
memberlakukan rencana menghasilkan kondisi rumah
penanggulangan bencana sakit yang responsif terhadap
D. Kapasitas Lebih (Surge (hospital disaster plan) secara bencana,pemanfaatan sumber
Capacity) penuh atau sebagian, sesuai situasi daya secara efisien dengan hasil
bencana yang maksimal, serta kesempatan
Tempat/lokasi di dalam rumah untuk menguji rencana, prosedur,
sakit yang dapat digunakan Bila ada informasi tentang serta kebijakan, yang sudah ada.
untuk menampung pasien kemungkinan bencana, Komandan
yang jumlahnya melebihi Bencana melakukan Immediate Program gladi yang efektif
kapasitas normal rumah sakit. Action yaitu dengan melakukan mengevaluasi kinerja terhadap
Dapat berupa selasar/gang, penambahan kapasitas RS, kriteria standar, rencana,
ruang pertemuan, ruang pengorganisasian area penerimaan prosedur,serta analisis kebijakan
aula, halaman rumah sakit pasien, pengaturan transportasi, dan berfokus pada identifikasi
yang memenuhi syarat dari arus informasi yang terorganisir area yang memerlukan
segi kemudahan akses dan serta menyatakan bahwa Rumah perbaikan disertai rekomendasi
keamanan. tindakan korektif, sehingga akan
Sakit dalam keadaan Waspada
meningkatkan kemampuan
atau Stand By
rumah sakit untuk mencegah,
Keseluruhan aktivitas mempersiapkan,merespon, dan
dikoordinasikan oleh Komandan memulihkan diri dalam kondisi
Bencana (INCIDENT COMMANDER) bencana.

7. Monitoring dan Evaluasi Bentuk bentuk pelatihan


yang dapat digunakan dalam
Keberhasilan dalam mengevaluasi perencanaan rumah
penanggulangan keadaan darurat sakit dalam penanggulangan krisis
diukur dengan kinerja seluruh kesehatan akibat bencana antara
komponen dan unsur unsur yang lain seminar, lokakarya/Workshop,
ada di rumah sakit. Table Top Exercise, gladi Lapangan,
Dokumen Perencanaan Rumah gladi Posko, drills, latihan
Sakit Dalam Penanggulangan fungsional (Functional Exercise),
Krisis Kesehatan akibat Bencana dan full scale exercise.

6. Sistim Informasi dan Komunikasi

Karyawan rumah sakit yang


menerima informasi tentang
terjadinya bencana harus berusaha
mengklarifikasi antara lain nama

16
Kesiapsiagaan
Buletin
InfO Krisis Kesehatan

Manajemen Logistik
Dalam Penanggulangan Bencana
Oleh: Viki Sahrial, SH

S
ecara geologis letak wilayah Indonesia yang dilalui oleh dua jalur pegunungan muda dunia
yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur
menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadi bencana.
Bencana alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia antara lain : banjir, kemarau panjang, tsunami,
gempa bumi, gunung berapi dan tanah longsor. Masih jelas dalam ingatan kita rentetan kejadian
bencana alam yang banyak menyebabkan terjadinya korban jiwa, seperti tragedi tsunami di Aceh
dan Nias, gempa bumi dahsyat di Tasikmalaya serta Padang, tanah longsor di Cianjur, bahkan banjir
di berbagai daerah yang kerap datang setiap musim hujan. Banyak pekerjaan rumah yang harus
dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam. Mulai dari
persiapan peralatan untuk mendeteksi terjadinya bencana seperti misalnya pada bencana tsunami dan
gunung meletus, pembuatan jenis bangunan yang tahan terhadap bencana gempa, pengelolaan tata
kota dan kesadaran warga masyarakat untuk menanggulangi bencana banjir ataupun pemeliharaan
daerah hulu sungai dan pegunungan serta hutan untuk mencegah terjadinya tanah longsor. Salah satu
yang harus diperhatikan apabila terjadi bencana adalah Manajemen Logistik bantuan.

Siagian : 1992, menyatakan manajemen d. menghargai budaya lokal; 2. Sistem transportasi memerlukan
adalah seni memperoleh hasil melalui improvisasi dan kreatifitas di
f. mendorong semangat gotong
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh lapangan, baik melalui darat, laut,
royong, kesetiakawanan, dan
orang lain, sedangkan logistik adalah sungai, danau maupun udara.
kedermawanan; dan
bahan untuk kegiatan operasional
yang sifatnya habis pakai. Pengertian g. menciptakan perdamaian dalam 3. Distribusi logistik dan peralatan
Manajemen Logistik adalah rangkaian kehidupan bermasyarakat, memerlukan cara-cara penyampaian
kegiatan yang meliputi fungsi-fungsi berbangsa, dan bernegara. yang khusus karena keterbatasan
perencanaan, penentuan kebutuhan, transportasi, penyebaran kejadian,
pengadaan, penyimpanan, penyaluran, Diharapkan pelaksanaan manajemen keterisolasian ketika terjadi bencana.
pemeliharaan, penghapusan dan logistik dan peralatan dapat berjalan
secara efektif dan efisien dan 4. Inventarisasi kebutuhan, pengadaan,
inventarisasai serta penatausahaannya.
terkoordinasi dengan baik. Sistem penyimpanan dan penyampaian
Manajemen logistik dalam
manajemen logistik dan peralatan sampai dengan pertanggungan
penanggulangan bencana di Indonesia
penanggulangan bencana, merupakan jawab logistik dan peralatan kepada
penting dipelajari dan dipahami karena
suatu sistem yang menjelaskan yang terkena bencana memerlukan
merupakan sesuatu yang penting dan
tentang logistik dan peralatan yang sistem manajemen khusus.
untuk menambah wawasan. Sesuai
amanat Pasal 4 Undang-Undang Nomor dibutuhkan untuk menanggulangi
5. Memperhatikan dinamika
24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan bencana pada masa pra bencana,
pergerakan masyarakat korban
Bencana. Penanggulangan bencana pada saat terjadi bencana dan pada
bencana.
bertujuan untuk : pasca bencana. Sistem manajemen
logistik dan peralatan penanggulangan 6. Koordinasi dan prioritas penggunaan
a. memberikan perlindungan kepada bencana merupakan suatu sistem yang alat transportasi yang terbatas.
masyarakat dari ancaman bencana; memenuhi persyaratan antara lain
sebagai berikut : 7. Kemungkinan bantuan dari pihak
b. menyelaraskan peraturan
militer, kepolisian, badan usaha,
perundang-undangan yang sudah 1. Dukungan logistik dan peralatan lembaga swadaya masyarakat
ada; yang dibutuhkan harus tepat waktu, maupun instansi terkait lainnya baik
c. menjamin terselenggaranya tepat tempat, tepat jumlah, tepat dari dalam maupun luar negeri, atas
penanggulangan bencana secara kualitas, tepat kebutuhan dan tepat komando yang berwenang.
terencana, terpadu, terkoordinasi, sasaran, berdasarkan skala prioritas
dan menyeluruh; dan standard pelayanan. 8. Memperhatikan rantai pasokan yang

17
Buletin
InfO Krisis Kesehatan

efektif dan efisien. Faktor utama 5 Lalai perawatan A. Perencanaan/Inventarisasi


yang dapat mendukung berjalannya Kebutuhan
Ketidak teraturan dan kesalahan
sistem logistik dan peralatan
dalam perawatan logistik 1. Proses Inventarisasi Kebutuhan
untuk penanggulangan bencana adalah langkah-langkah awal untuk
sehingga menimbulkan
adalah : Kemampuan infrastruktur, mengetahui apa yang dibutuhkan,
kerusakan yang dapat berdampak
ketersediaan dan jumlah alat siapa yang membutuhkan, di
pada menurunya kuantitas
transportasi penanggulangan mana, kapan dan bagaimana cara
output.
bencana baik secara nasional, menyampaikan kebutuhannya.
regional, lokal maupun setempat. 6 Lalai penyimpanan
Perlu dipertimbangkan faktor politis 2. Inventarisasi ini membutuhkan
Tidak di tempatkannya barang ketelitian dan keterampilan serta
dan konflik di masyarakat. Efektifitas pada tempat yang semestinya.
sistem logistik dan peralatan ini kemampuan untuk mengetahui
7 Lalai kontrol secara pasti kondisi korban bencana
sangat dipengaruhi oleh sistem
yang akan ditanggulangi.
informasi dan pengendaliannya. Alpa dalam pengawasan baik
Rantai pasokan dalam peralatan dan terhadap barangnya, waktu 3. Inventarisasi kebutuhan dihimpun
sistem manajemen logistik berdasar pengawasan, maupun metode dari :
kepada : pengawasan. a. Laporan-Laporan;
a. Tempat atau titik masuknya
logistik Semuanya harus didukung oleh b. Tim Reaksi Cepat;
b. Gudang utama fasilitas pendukung dan peralatan yang c. Media Massa;
c. Gudang penyalur memadai untuk mengangkut atau d. Instansi terkait;
d. Gudang penyimpanan terakhir di memindahkan secara fisik logistik yang
4. Perencanaan Inventarisasi
pos komando akan disampaikan ke lokasi bencana.
kebutuhan terdiri dari :
Tujuan manajemen logistik dan
Dalam Manajemen Logistik sering peralatan penanggulangan bencana a. Penyusunan standar kebutuhan
terjadi masalah dalam pelaksanaannya. adalah untuk agar bantuan logistik minimal.
Berikut masalah yang sering terjadi dan peralatan dapat didistribusikan b. Penyusunan kebutuhan jangka
dalam pelaksanaan Manajemen Logistik kepada korban bencana secara efektif pendek, menengah dan panjang.
adalah : dan efisien. Maksud Manajemen
Logistik adalah agar pengelolaan B. Pengadaan dan/atau Penerimaan
1. Kesalahan dalam rencana dan
logistik dan peralatan dalam rangka
pengadaan kebutuhan 1. Proses penerimaan dan/atau
penanggulangan bencana dapat
Kesalahan dalam penetapan pengadaan logistik dan peralatan
dilaksanakan secara cepat, tepat,
kebutuhan logistik penanggulangan bencana
terpadu dan akuntabel. Dalam upaya
Kurangcermat dimulai dari pencatatan atau
menanggulangi bencana alam yang
dalam menganalisis, inventarisasi termasuk kategori
terjadi di negeri ini tentunya akan logistik atau peralatan, dari
kurangmemperhatikan membutuhkan berbagai peralatan
lingkungan mana bantuan diterima, kapan
logistik, berikut ini beberapa kebutuhan diterima, apa jenis bantuannya,
Kesalahan berkitan dengan jenis logistik yang dibutuhkan dan siap pakai
logistik metode pengadaan seberapa banyak jumlahnya,
saat bencana terjadi : bagaimana cara menggunakan
logistik, jumlah logistik,waktu
a) Alat transportasi baik darat, laut, dan atau mengoperasikan logistik atau
pengadaan
udara peralatan yang disampaikan, apakah
2. Kesalahan Peletakan Logistik ada permintaan untuk siapa bantuan
b) Alat-alat berat
Kesalahan peletakan logistik ini ditujukan.
sehingga mengangu kelanjaran c) Tenda yang berukuran besar
maupun kecil 2. Proses penerimaan atau pengadaan
aktifitas secara keseluruhan.
logistik dan peralatan untuk
d) Peralatan medis dan obat-obatan penanggulangan bencana
3. Kesalahan Pakai
Kekliruan dalam pengunaan e) Makanan instant dilaksanakan oleh penyelenggara
barang karena tanpa di sertai f ) Alat penyedia air bersih penanggulangan bencana dan
rasa tanggung jawab baik secara g) Dll harus diinventarisasi atau dicatat.
teknis fungsional maupun hak Pencatatan dilakukan sesuai dengan
Peralatan diatas merupakan suatu yang contoh formulir dalam lampiran.
pemakaian barang.
vital karena tanpa adanya peralatan-
4 Kealpaan dalam pencatatan peralatan tersebut, penanggulangan 3. Maksud dan Tujuan Penerimaan
Alpa dalam pencatatan logistik bencana akan sangat sulit dilakukan. dan/atau Pengadaan :
baik menyangkut kegiatan, Proses Manajemen logistik dalam a. Mengetahui jenis logistik dan
waktu, jumlah, harga, kondisi penanggulangan bencana ini meliputi peralatan yang diterima dari
maupun data pencatatan lainya. delapan tahapan terdiri dari : berbagai sumber.

18
Buletin
InfO Krisis Kesehatan

b. Untuk mencocokkan antara dan fasilitas penyimpanan, sistem dan peralatan dari gudang
kebutuhan dengan logistik dan pengamanan dan keselamatan, penyimpanan ke tujuan
peralatan yang ada. sesuai dengan ketentuan yang penerima
berlaku.
c. Menginformasikan logistik dan b. Menjamin keamanan,
peralatan sesuai skala prioritas keselamatan dan keutuhan
D. Pendistribusian
kebutuhan. logistik dan peralatan dari
1. Berdasarkan data inventarisasi gudang ke tujuan.
d. Untuk menyesuaikan dalam hal
kebutuhan maka disusunlah
penyimpanan. c. Mempercepat penyampaian.
perencanaan pendistribusian
4. Sumber Penerimaan dan/atau logistik dan peralatan dengan 5. Jenis Pengangkutan
Pengadaan disertai data pendukung : yaitu
a. Jenis pengangkutan terdiri dari
yang didasarkan kepada permintaan
5. Proses Penerimaan dan/atau angkutan darat, laut, sungai,
dan mendapatkan persetujuan
Pengadaan danau dan udara, baik secara
dari pejabat berwenang dalam
komersial maupun non komersial
a. Proses pengadaan logistik dan penanggulangan bencana.
yang berdasarkan kepada
peralatan penanggulangan
2. Perencanaan pendistribusian ketentuan yang berlaku.
bencana dilaksanakan
terdiri dari data : siapa saja
secara terencana dengan b. Pemilihan moda angkutan
yang akan menerima bantuan,
memperhatikan jenis dan jumlah berdasarkan pertimbangan
prioritas bantuan logistik dan
kebutuhan, yang dapat dilakukan
peralatan yang diperlukan, kapan
melalui pelelangan, pemilihan F. Penerimaan di Tempat Tujuan
waktu penyampaian, lokasi, cara
dan penunjukkan langsung
penyampaian, alat transportasi yang Langkah-langkah yang harus
sesuai dengan ketentuan yang
digunakan, siapa yang bertanggung dilaksanakan dalam penerimaan di
berlaku.
jawab atas penyampaian tersebut. tempat tujuan adalah:
b. Penerimaan logistik dan
3. Maksud dan Tujuan Pendistribusian a. Mencocokkan antara data di
peralatan melalui hibah
adalah : manifest pengangkutan dengan
dilaksanakan berdasarkan
jenis bantuan yang diterima.
peraturan dan perundangan a. Mengetahui sasaran penerima
yang berlaku dengan bantuan dengan tepat. b. Men-check kembali, jenis, jumlah,
memperhatikan kondisi pada berat dan kondisi barang.
b. Mengetahui jenis dan jumlah
keadaan darurat.
bantuan logistik dan peralatan c. Mencatat tempat pemberangkatan,
yang harus disampaikan. tanggal waktu kedatangan, sarana
C. Pergudangan dan Penyimpanan
transportasi, pengirim dan penerima
c. Merencanakan cara
1. Proses penyimpanan dan barang.
penyampaian atau
pergudangan dimulai dari data
pengangkutannya. d. Membuat berita acara serah terima
penerimaan logistik dan peralatan
dan bukti penerimaan.
yang diserahkan kepada unit
E. Pengangkutan
pergudangan dan penyimpanan
G. Pertanggungjawaban
disertai dengan berita acara 1. Berdasarkan data perencanaan
penerimaan dan bukti penerimaan pendistribusian, maka dilaksanakan 1. Seluruh proses manajemen
logistik dan peralatan pada waktu pengangkutan. logistik dan peralatan yang
itu. telah dilaksanakan harus dibuat
2. Data yang dibutuhkan untuk
pertanggung jawabannya.
2. Pencatatan data penerimaan pengangkutan adalah : jenis
antara lain meliputi jenis barang logistik dan peralatan yang 2. Pertanggungjawaban
logistik dan peralatan apa saja diangkut, jumlah, tujuan, siapa penanggulangan bencana baik
yang dimasukkan ke dalam yang bertanggung jawab dalam keuangan maupun kinerja,
gudang, berapa jumlahnya, perjalanan termasuk tanggung dilakukan pada setiap tahapan
bagaimana keadaannya, siapa jawab keamanannya, siapa yang proses untuk seluruh proses,
yang menyerahkan, siapa yang bertanggung jawab menyampaikan dalam bentuk laporan oleh setiap
menerima, cara penyimpanan kepada penerima. pemangku proses secara berjenjang
menggunakan metoda barang dan berkala sesuai dengan prinsip
3. Penerimaan oleh penanggung jawab
yang masuk terdahulu dikeluarkan akuntabilitas dan transparansi.
pengangkutan disertai dengan
pertama kali (first-in first-out) dan
berita acara dan bukti penerimaan
atau menggunakan metode last-in
logistik dan peralatan yang diangkut.
first-out.
4. Maksud dan Tujuan Pengangkutan :
3. Prosedur penyimpanan dan
pergudangan, antara lain pemilihan a. Mengangkut dan atau
tempat, tipe gudang, kapasitas memindahkan logistik

19
Buletin
InfO Krisis Kesehatan

Tips... Menghadapi Gempa Bumi


Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi
secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi
energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng
tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi
sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.

Gempa Bumi dapat terjadi karena atau kebakaran. Jika anda kiri jalan dan berhentilah.
adanya proses tektonik akibat merasakan getaran gempa Keluar, turun dan menjauh
pergerakan kulit/lempeng bumi, bumi saat berada di dalam lift, dari mobil hindari jika
aktivitas sesar di permukaan bumi, maka tekanlah semua tombol. terjadi pergeseran atau
pergerakan geomorfologi secara Ketika lift berhenti, keluarlah, kebakaran.
lokal, contohnya terjadi runtuhan lihat keamanannya dan
tanah, aktivitas gunung api dan mengungsilah E. Jika Anda berada di daerah
ledakan Nuklir. Gempabumi dapat Gunung/Pantai
mengakibatkan getaran atau B. Jika berada di luar bangunan
guncangan tanah (ground shaking), atau area terbuka Ada kemungkinan longsor
likuifaksi (liquifaction), longsoran terjadi dari atas gunung.
tanah, tsunami dan bahaya Menghindari dari bangunan Menjauhlah langsung ke
Sekunder (arus pendek,gas bocor yang ada di sekitar Anda seperti tempat aman. Di pesisir
yang menyebabkan kebakaran, dll) gedung, tiang listrik, pohon, dll pantai, bahayanya datang dari
Perhatikan tempat Anda tsunami. Jika anda merasakan
Beberapa tips apabila terjadi gempa berpijak, hindari apabila terjadi getaran dan tanda-tanda
bumi: rekahan tanah tsunami tampak, cepatlah
Di daerah perkantoran atau mengungsi ke dataran yang
A. Jika Anda berada di dalam kawasan industri, bahaya bisa tinggi.
bangunan muncul dari jatuhnya kaca-kaca
dan papan-papan reklame, Sumber: http://www.bmkg.go.id/BMKG_
Pusat/Geofisika/Gempabumi.bmkg.
Lindungi badan dan kepala lindungi kepala anda dengan http://www.bnpb.go.id/website/asp/
Anda dari reruntuhan menggunakan tangan, tas atau content.asp?id=48
bangunan dengan bersembunyi apapun yang anda bawa. Pocket Guide To Staying Safe In Natural
Disasters, WHO
di bawah meja dll. Jika memiliki C. Jika Anda sedang mengendarai
meja, lindungi kepala dengan mobil
menggunakan bantal. l Jauhi persimpangan,

Jika sedang pinggirkan mobil anda di


Cari tempat yang paling kiri jalan dan berhentilah.
aman dari reruntuhan dan Keluar, turun dan menjauh
goncanganenyalakan kompor, dari mobil hindari jika terjadi
maka matikan segera untuk pergeseran atau kebakaran.
mencegah terjadinya kebakaran
Lari ke luar apabila masih dapat D. Jika Anda sedang mengendarai
dilakukan mobil
Jangan menggunakan lift l Jauhi persimpangan,

saat terjadi gempa bumi pinggirkan mobil anda di

20
Buletin
InfO Krisis Kesehatan

Tips... Menghadapi Banjir


Banjiradalah peristiwa yang terjadi Penyakit yang sering ditimbulkan Kesehatan di lokasi bencana
ketika aliran air yang berlebihan akibat banjir antara lain Infeksi Saluran Memberikan pelayanan
merendam daratan. Sebagai akibat Pernafasan Akut (ISPA), diare, penyakit kesehatan dan rujukan
meluapnya air sungai/danau/laut kulit, leptospirosis dan konjungtivitis. Melakukan Penilaian Cepat
(besarnya volume air yang dialirkan Untuk mengurangi resiko dan dampak Kesehatan (Rapid Health
oleh sungai maupun badan-badan penyakit yang disebabkan oleh banjir Assessment)
air melebihi besarnya kapasitas daya maka perlu dilakukan upaya-upaya Membuat pencatatan dan
tampung atau kapasitas pengalirnya) pada sebelum banjir, saat banjir dan pelaporan dampak banjir
yang menimbulkan kerugian baik pasca banjir oleh petugas kesehatan dan
masyarakat. B. MASYARAKAT
materi maupun non materi terhadap
Mengungsi ke daerah aman
manusia dan lingkungan.
Upaya-upaya yang dilakukan sebelum sedini mungkin saat genangan
Banjir dapat disebabkan karena banjir antara lain: air masih memungkinkan untuk
peristiwa alam maupun karena A. PETUGAS KESEHATAN diseberangi.
kegiatan manusia. Peristiwa Membuat peta rawan dan jalur Mematikan peralatan listrik
alam seperti curah hujan yang evakuasi dan aliran listrik di dalam
tinggi, pasang air laut, erosi dan Menyusun rencana kontijensi murah.
menumpuknya sedimen yang (perencanaan kegiatan Amankan barang-barang
mengakibatkan pendangkalan penanggulangan bencana yanng g berharga dan dokumen penting
dan penyempitan serta sungai disusun sebelum bencana terjadi) ke tempat yang aman.
membentuk delta di muara dan Meningkatkan kegiatan Menghindari berjalan di dekat
kapasitas air sungai tidak sebanding penyuluhan kesehatan lingkungan saluran air untuk menghindari
Membentuk tim kesehatan disetiap terseret arus air.
dengan debit. Kegiatan manusia
jejang administrasi Ikut mendirikan tenda
yang dapat menyebabkan banjir
Menyiapkan obat dan logistik pengungsian, pembuatan
seperti penebangan hutansecara
kesehaas tan lain (PAC, Kaporit, dapur umum
liar, perubahan dan pemanfaatan
Kantong sampah, dll) Terlibat dalam pendistribusian
tata ruang yang tidak terkendali, Meningkatkan kemampuan
kesadaran masyarakat yang kurang bantuan
petugas dengan pelatihan Mengusulkan untuk mendirikan
seperti membuang sampah Menyiapkan sarana komunikasi dan
sembarang tempat, pemukiman di pos kesehatan
transportasi Menggunakan air bersih
bantaran dan pemeliharaan drainase Menyiapakan perlengkapan dengan efisien
yang kurang. lapangan (tenda velbed , genset,
dll) Upaya-upaya yang dilakukan pasca
Dampak dari banjir dapat dibagi
B. MASYARAKAT banjir banjir, antara lain:
menjadi 3 yaitu dampak primer,
dampak sekunder dan dampak Kerja bakti membersihkan saluran A. PETUGAS KESEHATAN
tersier. Dampak primer yaitu air Melakukan perbaikan kualitas
dampak langsung dari banjir Melaksanakan kegiatan 3M air bersih
yang menyebabkan terjadinya (Menguras, Menutup dan Melakukan surveilans penyakit
kerusakan fisik seperti rusaknya Menimbun) benda-benda yang potensi KLB
jembatan, rumah, gedung-gedung. dapat menjadi sarang nyamuk Membantu perbaikan
Dampak sekunder seperti persedian Membuang sampah pada kualitas jamban dan saluran
air bersih yang terbatas karena tempatnya pembuangan air limbah
terkontaminasinya air bersih, Menyediakan bak penyimpanan
air bersih B. MASYARAKAT
timbulnya berbagai penyakit,
Menyiapkan bahan makanan Membersihkan tempat tinggal
kelangkaan hasil pertanian karen
mudah saji dan persediaan air dan lingkungan rumah
gagal panen, jalur tranportasi
bersih. Melakukan pembrantasan
yang rusak sehingga sulit untuk
Menyiapkan obat-obatan darurat sarang nyamuk ( PSN )
mengirimkan bantuan darurat
seperti: oralit, anti diare, anti Terlibat dalam kaporitisasi
kepada orang-orang yang
influenza. sumur gali
membutuhkan dan lain-lain. Dampak
Terlibat dalam perbaikan
tersier adalah yang berdampak Upaya yang dilakukan pada saat terjadi
jamban dan saluran
terhadap perekonomian karena biaya banjir, antara lain:
pembuangan air limbah (SPAL)
pembangunan kembali, kelangkaan A. PETUGAS KESEHATAN
makanan yang mendorong kenaikan Mengaktifkan unit pelayanan Sumber : Leaflet Set BAKORNAS PBP, Federal
harga, dan lain-lain. kesehatan dan membuka Pos Emergency Management Agency

21
Buletin
InfO Krisis Kesehatan

kerja. Sebagian sibuk mencari informasi bandara mengejar keberuntungan

PNS PNS seperti mencari jarum ditengah jerami.


Bukan karena teman daerah yang belum
memberikan informasi tetapi nyaris tidak 4.
mendapatkan tiket pesawat dengan
langsung ke bandar udara;
memiliki kalender tanpa tanggal

LUPA WAKTU ada yang dapat dihubungi karena jalur


komunikasi terputus total. Sebagian lagi
sibuk mempersiapkan perlengkapan yang
merah di dinding rumahnya agar
bisa melingkari tanggal jadwal piket
meski di hari libur;
Oleh: dr. M. Imran akan dibawa. 5. memiliki jam tangan tanpa jarum
penunjuk dipergelangan tangannya.
Sayup terdengar suara kokok ayam. Jam Selepas shalat dzuhur, berbekal informasi
dinding menunjukkan pukul 05.45 pagi. seadanya, kami berangkat ke lokasi Mungkin karena itu, bahkan ada
Tidak. Terlalu siang bagi seekor ayam bencana dengan kendaraan darat karena yang menyebut staf yang bekerja di
untuk berkokok. Kokoknya kembali Bandara Adi Sutjipto ditutup untuk PPKK, hanyalah orang-orang gila. Gila
terdengar. Bukan. Iramanya terlalu teratur sementara waktu. Kami tidak boleh karena mereka bekerja menerobos
untuk seekor ayam kampung yang tidak menunggu sampai bandara dinyatakan aturan waktu kerja dan menerabas
aman untuk didarati. pakem demi melaksanakan tugas
pernah menginjak lantai sekolah. Itu
menyelamatkan nyawa dan mencegah
dering ponsel yang saya atur sebagai Tentu dibelakang kami ada doa keluarga kecacatan dalam merespon krisis
nada panggil dari kantor. Dahi mulai yang mengiringi. kesehatan. Tetapi tidak semua sisi
mengkerut. Jangan. Ini seharusnya hari
kehidupan staf PPKK bisa dibilang gila,
buat keluarga. Sepenggal cerita diatas memang tentu masih ada sisi warasnya.
diangkat berdasarkan kisah nyata saat
Kantor tempat saya bekerja memang terjadi gempa di wilayah Provinsi DI Kegilaan itu tidak berarti negatif. Bencana
menjadwalkan piket setiap hari untuk Yogyakarta pada Sabtu 27 Mei 2006. dapat mengakibatkan jatuhnya korban
memantau kejadian tak terduga yang
jiwa, luka-luka dan pengungsian.
tidak diinginkan terjadi. Piket malam Menjadi staf di Pusat Penanggulangan Pelayanan kesehatan bagi korban
mulai dari pukul 16.00 sampai 08.00 pagi Krisis Kesehatan (PPKK) adalah anugerah bencana tidak dapat menunggu atau
keesokan harinya. Piket siang mulai pukul sekaligus tantangan. Anugerah karena ditunda karena petugas dibatasi oleh jam
08.00 sampai 16.00. banyak yang ingin menjadi PNS namun kerja atau hari libur. Pemberian pelayanan
hanya sedikit yang terpilih. Tantangan kesehatan bagi korban luka dalam
Assalamu alaikum.. Pak karena pekerjaannya yang menantang. jumlah banyak dalam satu waktu selain
Waalaikum salam. Mas, diminta ke kantor Tantangan itu bagai seni. Seni kecepatan juga membutuhkan sumber
sekarang. Ada gempa di Jogja. Sekalian mengkolaborasi dan mengharmonisasi. daya yang lebih besar dari kondisi normal.
siap-siap berangkat ke sana terdengar Bagai seorang chef, cita rasa masakannya Salah satu tugas PPKK saat terjadi krisis
suara dari seberang sana. terasa dari kemampuan meracik kesehatan adalah memastikan pelayanan
bumbu (mengkolaborasi) dan moodnya kesehatan bagi korban berjalan cepat dan
Klik! Televisi dihidupkan. Mencoba mencari (mengharmonisasi bumbu dan suasana tepat dengan memberikan dukungan
berita gempa dini hari di Yogyakarta. hatinya) saat memasak. kepada dinas kesehatan dan rumah sakit
Tanpa menunggu diminta dua kali, saya melalui koordinasi lintas program dan
dibantu istri mulai mengemas pakaian Memiliki kemampuan teknis tidaklah lintas sektor.
dan perlengkapan lain seperlunya. Ayah, cukup bagi seorang staf di PPKK.
ke apotik dulu. Obat kuret kemaren belum Menyenangi pekerjaannya, baik di kantor Kembali. Sayup terdengar bunyi
ditebus. Istri mengingatkan. Oke, Say... maupun saat berada di lokasi bencana - sirene. Membungkam suara lainnya di
jawabku sambil berharap semoga ada disaat semua berada dalam tekanan dan langit-langit ruang PPKK pada sore 30
apotek dekat rumah yang sudah buka nyaris putus asa - adalah hal yang tidak September 2009. Tidak. Ini bukan suara
sepagi ini. mudah. Selain itu, harus mampu meracik sirene mobil pasukan Cakra Birawa dalam
antara waktu dengan pekerjaan dan film G30S/PKI. Masih terlalu sore untuk
Sehari sebelumnya, istri saya harus waktu dengan keluarga agar tidak terlalu menonton film itu. Jangan. Ini adalah
dikuret setelah didiagnosa keguguran, asin atau terlalu hambar di salah satu suara alarm peringatan dini gempa
mungkin akibat kandungannya yang sisi. Hasilnya akan dirasakan baik oleh dan tsunami. Semua menanti kabar
belum kuat karena jarak kehamilannya pekaryanya maupun oleh orang-orang dari ruang pemantauan. Gempa 7,6 SR
terlalu dekat dengan anak pertama disekitarnya. di kedalaman 87 km mengguncang
kami yang masih menyusui eksklusif. Kota Padang dan sekitarnya. Suasana
Kami belum sempat KB dan istri masih Kalau diperbolehkan, saya mencirikan kembali riuh. Sebagian mencari informasi,
menunggu untuk mendapat haid seorang staf di PPKK, minimal harus: sebagian mempersiapkan sumber daya
pertama setelah melahirkan, dan akhirnya 1. memiliki ponsel yang hidup 24 yang akan dimobilisasi, beberapa orang
niat KB pun urung dilaksanakan karena jam bahkan saat baterainya habis menghubungi keluarganya meminta izin
hasil tes kehamilan menunjukkan dua - agar dapat dikontak setiap saat pulang telat atau pulang satu minggu
garis. Setelah kuret, dokter memberikan oleh siapa saja dan dimanapun dia kemudian, beberapa orang mengambil
resep yang obatnya tidak ada di rumah berada; tas berisi baju di laci meja dan bersiap
sakit dan apotek sekitarnya. 2. memiliki pakaian siap bawa dalam show di bandara.
laci meja kantor - agar tidak
Suasana di kantor sudah ramai saat membuang waktu pulang ke rumah. Semuanya melupakan batas jam kerja
saya tiba. Sesibuk Senin, bukan hari Izin keluarga diperoleh melalui yang semestinya sudah berada di rumah
Sabtu yang semestinya sepi layaknya telepon atau sms; bersama keluarga. Time is live saving.
di kantor pemerintah dengan lima hari 3. memiliki talent untuk siap show di Dan kami tetap bersyukur.

22
regional & Sub regional
Buletin
InfO Krisis Kesehatan

Buletin ; kilas balik kegiatan PPKK Sub


Regional Sumbar Tahun 2011
Secara geografis dan topografis Provinsi Sumatera Barat Sumatera Barat sebagai salah satu Propinsi yang rawan terhadap
berada pada daerah yang rawan bencana, baik bencana Bencana alam, baik gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir
alam maupun bencana karena ulah manusia seperti gempa dan letusan gunung api, perlu menyikapi secara sistematis
potensi tsunami, banjir, longsor, gunung meletus, angin dan persiapan terhadap penanggulangan bencana secara
puting beliung, kebakaran dan lain sebagainya terkoordinasi antara pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (
Provinsi , Kab./kota), semuanya telah dilaksanakan sesuai aturan
Dampak dari bencana dapat menyebabkan berbagai ma- dan pedoman yang ada antara lain berdasarkan Keputusan
salah baik fisik, psikologis, sosial dan spiritual masyarakat Menteri Kesehatan Nomor 145/Kepmenkes/2007 tentang
termasuk didalamnya masalah krisis kesehatan. Pedoman Penanggulangan Krisis Bidang Kesehatan, Kepmenkes
No. 1227 tahun 2007 tentang regionalisasi dan 1228 tahun 2007
Melihat dampak bencana tersebut, maka jajaran kesehatan tentang subregional Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan.
provinsi Sumatera Barat baik melalui Pemerintah Daerah
maupun Pemerintah Pusat melakukan berbagai program PENYELENGGARAAN DAN KEGIATAN.
dan kegiatan yang meliputi Pra Bencana, Tanggap Darurat
dan Pasca Bencana Program kerja dan kegiatan Penanggulangan Masalah akibat
Bencana PPKK Sub Regional Sumbar pada tahun 2011 dapat
Kegiatan pada prabencana dilakukan pencegahan, mitigasi
dilihat pada tabel di bawah ini :
dan kesiapsiagaan, untuk tanggap darurat bidang kese-
hatan dilakukan berbagai kegiatan untuk menanggulangi Program dan Kegiatan APBN PPKK KEMENKES RI
masalah kesehatan dan untuk pasca bencana dilakukan
1. Pendidikan dan Pelatihan Teknis:
pemulihan baik fisik maupun mental korban akibat bencana
- Pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD)
- Gladi Posko dan Gladi Lapang Bidang Kesehatan
Dalam kegiatan tersebut Dinas Kesehatan Provinsi Suma- - Pelatihan Rencana Kontijensi Bidang Kesehatan
tera Barat sebagai Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan - Pelatihan Tim Reaksi Cepat (TRC) Gabungan Bidang Kesehatan
Subregional Provinsi Sumatera Barat telah melakukan ber- - Rapat Koordinasi
bagai kegiatan yaitu peningkatan kapasitas Sumber Daya - Operasional/Bimbingan Tekhnis
Manusia Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota serta Rumah
Program Kerja, Kegiatan dan Sasaran lainnya Tahun 2011.
Sakit baik Pemerintah maupun Swasta, demikian juga pada
tanggap darurat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat No Program Kerja Kegiatan Sasaran
bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota telah Rencana Realisasi
melaksanakan koordinasi untuk menanggulangi masalah 1
Peningkatan
1 Rencana Kontijensi 45 org 38 org
kesehatan yang terjadi akibat kejadian bencana. SDM
Tim Reaksi Cepat (TRC)
2 60 org 66 org
Gabungan
Semua kegiatan tersebut tidak akan dapat terlaksana jika 2
Pertemuan
1 Pertemuan Subregional 44 org 44 org
Koordinasi
dukungan dari berbagai pihak untuk kegiatan tidak dimiliki
2 Kedaruratan Banjir 44 org 44 org
oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, maka Peme-
rintah Daerah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Pusat Kegiatan yang dibiayai APBD Provinsi Sumatera Barat sbb ;
dalam hal ini Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (PPKK)
Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2011 telah mendu- No Program Kerja Kegiatan Sasaran

kung menganggarkan untuk kegiatan tersebut. Rencana Realisasi


Peningkatan
1 1 Radio Komunikasi 44 org 32 org
SDM
Dengan terlaksananya kegiatan tersebut, maka Pusat
Peralatan Medik dan
Penanggulangan Krisis Kesehatan Subregional Provinsi 2 44 org 40 org
Non medik
Sumatera Barat telah melaporkan seluruh kegiatan yang 3 Perahu karet 44 org 33 org
dilaksanakan tahun 2011 ini. 4 Awam khusus 44 org 44 org
5 Sopir ambulance 44 org 41 org
Kejadian bencana di Provinsi Sumatera Barat yang tercatat Pertemuan
2 8 Pertemuan Subregional 44 org 44 org
di Posko dan telah dilakukan pemantauan serta bantuan Koordinasi
dilapangan sebagai berikut (terlampir) ;

23
Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan
Kementerian KeSehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5, Kav. No. 4-9, Blok A Lantai VI
Blok A Ruang 601, Jakarta 12950
Telp. (021) 5265043, 5210411, 5210394
Fax. (021) 5271111, 5210395
E-mail : ppkdepkes@yahoo.com

You might also like