Professional Documents
Culture Documents
Buletin
Edisi I FEBRUARI 2012
InfO Krisis Kesehatan
Manajemen Bencana
dalam Kurikulum
Mata Kuliah
Poltekkes
Dahsyatnya Bencana
di Indonesia
dari Redaksi.....
Puji syukur ke hadirat Allah SWT bahwa atas seizin-Nya Indonesia mengalami musim hujan, Kementerian Kesehatan
Buletin INFO KRISIS KESEHATAN dapat diwujudkan. Di telah melakukan kesiapsiagaan penanggulangan bencana banjir
awal penerbitan buletin ini kami selaku Kepala Pusat melalui pertemuan Koordinasi Penanggulangan Krisis Kesehatan
Penanggulangan Krisis Kesehatan mengharapkan saran dan Akibat Bencana banjir di wilayah Jabodetabek dan wilayah
kritik yang bermanfaat guna penyempurnaan tulisan dan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo. Kegiatan ini merupakan
tampilannya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi. suatu langkah antisipatif jajaran kesehatan untuk menyiapkan
sumber daya yang dimiliki untuk menghadapi terjadinya
Sebagaimana dimaklumi bencana masih menjadi bagian
bencana banjir.
yang belum dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat
Indonesia, berdasarkan data yang berhasil dihimpun Pusat Di Indonesia, bencana masih merupakan ancaman bagi kita
Penanggulangan Krisis menegaskan bahwa pada tahun 2010 semua, namun tidak berarti kita pasrah untuk menerima
telah terjadi 315 kejadian bencana dengan korban meninggal keadaan ini tanpa berbuat pada upaya pengurangan risiko.
1.385 orang, luka berat 4.085 orang, luka ringan 98.235 orang, Upaya penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab
korban hilang 247 orang dan pengungsi sebanyak 618.880 bersama, dan salah satu peran yang dilakukan oleh kementerian
orang, sementara sepanjang tahun 2011 bencana yang terjadi kesehatan pada tahun 2012 dalam membangun kemandirian
sebanyak 211 , dengan korban meninggal 565 orang, luka masyarakat dalam penanggulangan krisis kesehatan, adalah
berat 1.164 orang, luka ringan 12.429 orang, korban hilang dengan membangun kemandirian masyarakat melalui lembaga
232 orang dan pengungsi sebanyak 96.082 orang. pendidikan Politeknik Kesehatan seluruh Indonesia yang berada
di bawah pembinaan Badan PPSDM, dengan memasukkan
Pada setiap kejadian bencana banyak ditemui berbagai
Manajemen Bencana sebagai salah satu mata kuliah. Untuk
permasalahan kesehatan sebagai dampak kerusakan yang
mendukung terlaksananya kegiatan tersebut pada tahun 2012
ditimbulkannya. Kerusakan tempat tinggal, ketersediaan air
dilaksanakan penyusunan Pedoman Teknis Kader Pemberdayaan
bersih yang minim, hilangnya mata pencaharian dan lain-
Masyarakat dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan.
lainnya sehingga menimbulkan ketidakmampuan korban
untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, terutama kebutuhan Dari kegiatan itu diharapkan kecepatan dalam merespon
pangan dan air bersih. Masalah kesehatan akan semakin kejadian bencana dapat ditingkatkan, dan tentu dengan
banyak pada saat dihadapkan pada ketersediaan fasilitas ditambah berbagai pengalaman yang sudah diperoleh selama
pengungsian dengan daya tampung terbatas dan sanitasi penanganan bencana di berbagai daerah, dapat menjadi
yang buruk. Ini akan mempermudah menyebarnya penyakit informasi yang sangat berguna bagi pengelola program
menular sehingga menimbulkan masalah sekunder pasca penanggulangan krisis kesehatan, karena pengalaman
bencana yang apabila tidak ditangani akan menyebabkan merupakan guru yang paling baik.
meningkatnya angka kesakitan dan bahkan kematian. Di
Dari berbagai pengalaman tersebut Pusat Penanggulangan Krisis
awal tahun ini, gunung Ijen yang berada di perbatasan antara
Kesehaan mencoba untuk menuangkannya dalam media buletin
dua Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi Provinsi Jawa
yang diberi nama INFO KRISIS KESEHATAN, yang materinya
Timur dan gunung Lokon di Kota Tomohon Provinsi Sulawesi
diperoleh dari Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan, Pusat
Utara menggeliat, dengan menyemburkan material abu dan
Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional dan Sub Regional
lahar panas, akibat letusan itu ribuan masyarakat diungsikan
terkait penanggulangan krisis kesehatan, dan sumber lainnya.
untuk menghindari kemungkinan jatuhnya korban. Kejadian
tersebut tidak luput dari pemantauan jajaran kesehatan Dengan terbitnya buletin INFO KRISIS KESEHATAN ini,
setempat maupun regional Jawa Timur, Regional Sulawesi diharapkan dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk
Utara dan PPKK Kemkes. Sesuai prediksi Badan Metereologi memperbaiki upaya penanggulangan krisis kesehatan di masa
dan Geofisika, di awal tahun 2012 sebagian besar wilayah di yang akan datang.
Daftar Isi
03 Manajemen Bencana Dalam Kurikulum Mata Kuliah
Poltekes
14 Perencanaan Rumah Sakit Dalam Penanggulangan Krisis
Kesehatan Akibat Bencana
04 Laporan Kesiapsiagaan Darurat Gunung Api Lokon 17 Manajemen Logistik Dalam Penanggulangan Bencana
Susunan l Penanggung Jawab : Mudjiharto, SKM, M.M. l Redaktur : Maryani SKM, M.M. l Penyunting : Dodi Irianto
Redaksi l
l
Desain Grafis : Antonius Sunar Wahyudi l Fotografer : dr. Adi Sopiandi M.Kes l Sekretariat : Dra. Titik Nurhaeraty
Penulis Artikel : Palupi Widyastuti, SKM.
02
Kesiapsiagaan
Buletin
InfO Krisis Kesehatan
B
erangkat dari banyaknya bencana diIndonesia, mulai dari
tsunami di Aceh pada tahun 2004 sampai meletusnya gunung
merapi pada tahun 2010, menjadikan indonesia matang dalam
menghadapi bencana, hal ini terbukti dengan terpilihnya Bapak
Presiden Susilo Bambang Yudoyono sebagai Global For Disaster Risk
Ruduction dari Perserikatan Bangsa-bangsa (UN) pada tahun 2011 hal
ini mengilhamkan bahwa manajemen bencana untuk pengurangan
resiko sangat penting, Maka dari itu bangsa-bangsa lain banyak
yang datang ke Indonesia untuk belajar manajemen penaggulangan
bencana dengan cara seminar, pelatihan singkat, dll.
03
Buletin
InfO Krisis Kesehatan Kesiapsiagaan
G
unung Api Lokon adalah gunung api
bertipe stratovolcano yang terletak di
Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara
padaposisi 1.358 LU dan 124.792 BT. Gunung ini
memiliki ketinggian 1.580 m dari permukaan
laut. Puncak Gunung Lokon berjarak sekitar
5.300 meter di sebelah barat laut dari kota
Tomohon dan sekitar 6.700 meter di sebelah
barat daya dari kota kecamatan Pineleng. Dari
ibukota provinsi Manado hanya berjarak sekitar
20 km di barat daya kota Manado. Gunung ini
pernah beberapa kali meletus antara lain pada
tahun 1951, 1991 dan 2011.
04
Buletin
InfO Krisis Kesehatan
Sarana dan logistik kesehatan yang Darurat Peningkatan aktivitas Vulkanik Gunung ApiLokon yang beranggotakan 7
telah disiapkan oleh Dinas Kesehatan orang berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian
dan Sosial Kota Tomohon adalah 8 Pekerjaan Umum dan Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kementerian
unit ambulans/mobil puskesmas Kesehatan.
kelliling lengkap dengan stretcher,
23 unit tempat tidur pasien, 10 Tim kesiapsiagaan darurat tersebut terdiri dari :
unit veltbed, alat kesehatan, obat
dan bahan habis pakai, 5 unit alat NO NAMA JABATAN INSTANSI
fogging, vaksin dan 4000 masker. 1 Yus Rizal, DCN, M.Epid Kasubdit. Penyelamatan dan Evakuasi BNPB
Tenaga kesehatan yang telah 3 Budi Sunarso, S.Si,M.Si Kasubdit. PeringatanDini BNPB
disiapkan oleh Dinas Kesehatan dan 4 HadiPurnomo Staf Kementerian PU
Sosial Kota Tomohon sebanyak 345 Staf Bidang Tanggap Darurat dan PPKK, Kementerian
orang yang berasal dari Dinkessos, 7 5 dr. Eko Medistianto
Pemulihan Kesehatan
puskesmas dan 2 Rumah Sakit. Selain
6 Setiawan Cahya Purnama Staf Deputi II BNPB
itu sebanyak 14 tenaga kesehatan
jiwa yang berasal dari 7 puskesmas 7 TeguhPratama Staf Deputi II BNPB
dan RS Jiwa Ratumbuisang Mando
juga disiapkan untuk mengantisipasi Kegiatan yang dilakukan antara
adanya masalah kesehatan jiwa lain :
apabila ada warga yang mengungsi
di pengungsian. Melakukan koordinasi dengan
Jajaran Badan Penanggulangan
Sistem Informasi Bencana Daerah Provinsi
Sulawesi Utara dan Badan
Penyampaian Data/Informasidan
Penanggulangan Bencana
pelaporan menggunakan Sistem
Daerah Kota Tomohon dan
Informasi Penanggulangan Krisis sesuai
Dinas Kesehatan dan Sosial Kota
dengan Kepmenkes No. 064/MENKES/
Tomohon.
SK/II/2006.
Melakukan pemantauan aktivitas
Upaya Yang Telah Dilakukan
Gunung Api Lokon dan mengumpulkan
Dinas Kesehatan Kota Tomohon data aktifitas Gunung dari Pusat
mendistribusikan masker sebanyak Pengamatan Gunung Api Lokon dan Sulawesi Utara dari BNPB kepada BPBD
6000 buah kepada warga yang terkena Mahawu di Kota Tomohon. Provinsi Sulawesi Utara.]
debu letusan Gunung Lokonserta
menyiagakan 7 puskesmas di Kota Tim bersama-sama dengan BPBD Kota Rencana Tindak Lanjut
Tomohon untuk memberikan pelayanan Tomohon dan Dinkessos Kota Tomohon Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan
kesehatan kepada warga yang terkena mereview ulang Rencana Kontinjensi Kementerian Kesehatan bersama-sama
penyakit akibat debu letusan Gunung Kota Tomohon dengan skenario dengan Dinas Kesehatan dan Sosial Kota
Lokon. Letusan Gunung Api Tomohon dan Tomohondan PPK Regional Sulawesi
menentukan kegiatan penanggulangan Utara tetap melakukan pemantauan
Kementerian Kesehatan melalui Pusat bencana yang dilakukan dan terhadap aktifitas Gunung Lokon.
Penanggulangan Krisis Kesehatan inventarisasi kebutuhan sumberdaya
memberi bantuan masker sebanyak dan logistik dari berbagai sektor Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan
4000 buah untuk kesiapsiagaan darurat termasuk sektor kesehatan. Kementerian Kesehatan akan
letusan Gunung Lokon. mengirim bantuan 6000 masker untuk
Badan Nasional Penanggulangan Penyerahan Dana Siaga Darurat memperkuat Dinas Kesehatan Provinsi
Bencana segera meresponletusan Bencana Letusan 3 GunungApi Sulawesi Utara dalam kesiapsiagaan
Gunung Lokon dengan membentuk (Gunung Lokon, Gunung Karangetang menghadapi ancaman letusan Gunung
dan mengirimkan Tim Kesiapsiagaan dan Gunung Soputan) di Provinsi Lokon.
05
Buletin
InfO Krisis Kesehatan Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan
Gunung Ijen
Oleh : dr. Jaya Supriyanto
Gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Kabupaten, yaitu Kabupaten Bondowoso air sejalan dengan penetapan status
Vulkanik Dangkal serta diikuti juga dan Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Gunung Ijen dari waspada menjadi siaga.
oleh menguatnya gas SO2 di sekitar Timur. Hingga status siaga diturunkan menjadi
danau kawah G. Ijen. Berdasarkan hasil status waspada tidak ada tidak ada korban
Populasi Beresiko/Terancam
pengamatan visual dan kegempaan serta jiwa dan korban luka-luka serta tidak
analisis data tersebut maka terhitung Berdasarkan keterangan Pusat Vulkanologi, terjadi pengungsian.
tanggal 18 Desember 2011 pukul 04:00 Mitigasi Bencana Geologi (PMVBG) daerah
Kesiapsiagaan Daerah
WIB status kegiatan G. Ijen dinaikkan dari rawan bencana Gunung Ijen meliputi di 3
Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level kabupaten yaitu Kabupaten Bondowoso 1. Kesiapan Sarana dan Prasarana
III). Potensi bahayanya di kawasan rawan (Kecamatan Sempol), Kabupaten Kesehatan
bencana 1, 2 dan 3 antara lain aliran awan Banyuwangi (Kecamatan Licin, Kecamatan
panas, lahar letusan, lahar hujan, hujan Kalipuro, Kecamatan Wongsorejo) serta Fasilitas pelayanan kesehatan yang
abu lebat, kemungkinan longsoran puing Kabupaten Situbondo (Kecamatan disiagakan untuk Kabupaten Bondowoso
vulkanik dan lontaran batu pijar. Asembagus) dengan jumlah penduduk 7 Puskesmas (Sempol, Sumber Wringin,
yang mencapai 18.377 orang. Sukosari, Tapen, Klabang, Prajekan,
Botolinggo), 3 Ponkesdes, RSUD serta RS
Sejak 8 Februari 2012 pukul 13.00 WIB, Permasalahan kesehatan Elisabeth. Kabupaten Situbondo telah
status Gunung Ijen telah diturunkan menyiapkan fasilitas kesehatan yaitu
menjadi status waspada. Gunung Ijen Berdasarkah hasil pemantauan yang 2 Puskesmas rawat inap (Asembagus,
merupakan gunungapi aktif yang memiliki dilakukan oleh Pusat Penanggulangan Banyu putih) dan 15 Ponkesdes, RSUD, RS
danau kawah di puncak, dengan panjang Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Elisabeth. Fasilitas kesehatan yang telah
dan lebar danau masing-masing sebesar dan laporan dari PPK Regional Jawa disiapkan oleh Kabupaten Banyuwangi
800 m dan 700 m serta kedalaman danau Timur, Dinkes Kabupaten Bondowoso, yaitu 7 Puskesmas (Licin, Songgon,
mencapai 180 m. Secara geografis G. Dinkes Kabupaten Situbondo dan Dinkes Mojopanggung, Paspan, Wongsorejo,
Ijen berada pada posisi 8 03 30 LS dan Kabupaten Banyuwangi serta BBTKL PPM Bajulmati, Klatak), RSUD, RS Fatimah, RS
114 14 30 BT dengan tinggi puncaknya Surabaya, yaitu terjadi peningkatan risiko Yasmin.
2386 meter dari permukaan laut. Secara kesehatan dari beberapa parameter media
administratif Gunung Ijen terletak di dua lingkungan seperti udara, air serta badan Sarana dan logistik kesehatan yang telah
disiapkan untuk Kabupaten Bondowoso
adalah 5 ambulans (1 unit 4 WD dan 4
unit 2 WD), 10 kendaraan roda dua, 1 HT
dan obat-obatan. Kabupaten Situbondo
telah menyiagakan 21 ambulans, 34 Roda
dua, 1 UnitTenda Posko, obat-obatan dan
MP ASI serta alat komunikasi. Kabupaten
Banyuwangi telah menyiagakan 68 unit
kendaraan roda dua, 19 unit kendaraan
roda empat, 12 unit ambulans, 15 unit truk
(POLRI, TNI, Pemkab), 8 unit perahu karet,
3 unit kapal patroli, 2 unit helikopter dan 5
unit peralatan selam.
06
Buletin
InfO Krisis Kesehatan
07
Buletin
InfO Krisis Kesehatan Kesiapsiagaan
U
ntuk meningkatkan kemampuan personil Pasukan Reaksi
Cepat Penanggulangan Bencana TNI, pada tanggal 18 19
Januari 2012 bertempat di desa Ciwidew, Ranca Upas
Kabupaten Bandung, Pusat Kesehatan TNI menyelenggarakan
latihan gabungan yang diikuti 61 orang peserta terdiri dari unsur
Dinas Kesehatan TNI AD, Dinas Kesehatan TNI AL dan Dinas
Kesehatan TNI AU.
Pada kesempatan itu 10 orang staf sumber daya manusia dan
Penanggulangan Krisis Kesehatan peralatan pendukung yang dimiliki
dan 5 orang dari Komunitas Peduli masing-masing satuan, sedangkan
Indonesia ikut serta dalam latihan keikutsertaan unsur Kementerian
gabungan tersebut . Kesehatan dan organisasi masyarakat
adalah untuk lebih meningkatkan
Kegiatan ini dibuka oleh Kolonel kerjasama yang selama ini sudah
CKM Heri D, dalam sambutannya terjalin, agar dapat dilakukan lebih
disampaikan bahwa kegiatan yang baik lagi dimasa mendatang.
diselenggarakan Pusat Kesehatan
TNI merupakan kegiatan rutin yang Materi yang diberikan pada latihan dengan menggunakan alat bantu
dilakukan untuk meningkatkan tersebut lebih menekankan pada tali. Narasumber untuk pelatihan ini
kapasitas teknis satuan TNI dalam penanganan evakuasi korban di adalah Kapten Simbolon dari Paskas
penanggulangan bencana dan dalam jurang yang diakibatkan TNI Angkatan Udara, Divisi Search &
menginventarisir kemampuan bencana hujan dan tanah longsor, Resque.
08
RAGAM INFO
Buletin
InfO Krisis Kesehatan
Dahsyatnya
Bencana di
Indonesia
yang
Mendunia.
Oleh : Drs. Dodi Iriyanto
Gunung Tambora ( Foto Franzbonbon.blogSpot.com )
M
ungkin ada diantara kita yang belum mengetahui bencana di Indonesia telah menyebabkan
malapetaka di dunia, yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan dalam jumlah besar.
Kesadaran masyarakat Indonesia tentang pengetahuan bencana, dewasa ini dirasakan semakin
meningkat, hal ini mungkin tidak lepas dari kejadian bencana gempa bumi dan tsunami pada tanggal
26 Desember 2004 yang telah meluluh lantakkan sebagian Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan
Provinsi Sumatera Utara. Kekuatan gempa memiliki kekuatan 8,9 skala richter di Samudera India atau
tepatnya di ujung pulau Sumatera di hari Minggu pagi waktu Indonesia bagian barat telah menyebabkan
dunia terhenyak. Gempa yang terjadi sekitar pukul 08.00 berpusat di lokasi 2,9LU dan 95,6BT, telah
menyebabkan jumlah korban tewas di Indonesia cukup besar dan diperkirakan sedikitnya 230.000 orang
tewas dan ribuan lainnya mengalami luka-luka.
Gempa yang terjadi tersebut menurut 100 Bencana Terbesar Sepanjang Sejarah mencapai 700 800 Fahrenheit (
Julie Martinez dari US Geological Survey dari Amerika Serikat, mencatat selain 371-426 C ) membuat mahluk hidup
AS merupakan gempa terdahsyat sejak bencana gempa dan tsunami yang terjadi terpotong-potong dan terbakar ; benda-
1964. di Provinsi NAD dan Sumut ada dua benda hancur tercabik-cabik menjadi
bencana besar di Indonesia yaitu Letusan potongan-potongan yang tidak terhitung
Apa yang terjadi dengan gempa di Gunung Tambora tanggal 5 April 1815 banyaknya. Kekuatan letusan gunung
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Gunung Krakatau 26-27 Agustus 1883
tersebut yang kemudian disusul Letusan Gn. Tambora. Tambora melebihi kemampuan gunung
dengan tsunami setinggi 10 meter, dan pulau dimana gunung itu berdiri.
Pada tanggal 5 April 1815, geliat
juga menerjang sebagian negara Asia Material yang dimuntahkan berton-ton
gunung Tambora di Pulau Sumbawa,
meliputi Srilangka dengan jumlah jumlahnya, lava, dan abu, gunung itu
setinggi tiga belas ribu kaki (3.960
korban tewas diperkirakan 30.000 jiwa, mulai menyusut, dari semula tiga belas
m ), memuntahkan material batu-
India, Thailand, Malaysia, Myanmar dan ribu kaki (3.960 m) menjadi sembilan ribu
batuan dan abu keangkasa raya. Suara
Maladewa. Di Afrika bagian selatan kaki ( 2.740 m). Abu telah mematikan
gemuruhnya terdengar hingga ribuan
juga tak luput terkena dampak bencana semua sayuran dan wabah kelaparan
kilometer, abu tebal menghalangi cahaya
seperti Somalia dan Tanzania. yang segera menyusul, penyakit epidemik
matahari sehingga para penduduk di
kolera muncul menyebabkan 80.000
pulau itu boleh dikatakan tidak mampu
Indonesia dikenal sebagai salah satu orang tewas, dengan 12.000 orang
melihat tangan di hadapan wajah
negara paling rawan terhadap bencana, diantaranya mati seketika selama letusan.
mereka sendiri. Tanggal 10 April, letusan
hal ini tidak lepas dari kondisi geografis, Awan letusan gunung Tambora yang
memuncak dengan gumpalan api yang
geologis, hidrologis dan demografis sangat besar ini telah menyebabkan
sangat besar membelit satu sama lain.
Indonesia yang memungkinkan terjadinya turunnya temperatur bumi, dan
Kejadian ini kemudian diikuti oleh angin
bencana. Tercatat dalam sejarah bahwa kehancuran tanaman pangan musim
topan, yang mungkin serupa dengan
bencana yang pernah terjadi di Indonesia panas di belahan Eropa dan Amerika.
fenomena metereologis badai api.
telah menyebabkan duka bagi dunia. Temperatur pada bulan Juni jauh
Dampak yang ditimbulkan tentu sudah
Stephen J. Spignesi seorang penulis buku di bawah normal, menyebabkan
dapat kita bayangkan, hawa panas yang
09
Buletin
InfO Krisis Kesehatan
10
RAGAM INFO
Buletin
InfO Krisis Kesehatan
K
risis kesehatan akibat bencana di Indonesia terjadi hampir setiap hari dengan jenisnya yang
beraneka ragam. Berdasarkan data PPKK Kemenkes tahun 2008-2011 menunjukkan bahwa
rata-rata setiap hari terdapat 2 3 korban tewas akibat bencana. Selain itu + 5 orang/hari
mengalami luka berat/dirawat inap serta sekitar 1.000 orang/hari harus mengungsi. Tinggal di
sebuah negara dengan kondisi demikian, tidak ada pilihan lain kecuali berusaha menurunkan risiko
kesehatan akibat terjadinya krisis kesehatan tersebut. Salah satu upaya untuk mengelola risiko
krisis kesehatan, yaitu dengan mengenali karakteristik krisis kesehatan yang terjadi.
Penulis mencoba menganalisis tropis yang secara konsisten berada dalam peringkat 5 besar setiap tahunnya,
karakteristik krisis kesehatan akibat disusul oleh banjir bandang yang selama 3 tahun berada dalam peringkat 5
bencana yang terjadi di Indonesia besar (lihat tabel 1).
pada tahun 2008 hingga 2011
berdasarkan data-data yang telah
dikumpulkan oleh PPKK Kemenkes. Grafik 1 Proporsi Kejadian Krisis Kesehatan Akibat Bencana
Karakter yang dinilai meliputi jenis Tahun 2008 - 2011
bencana dan wilayah yang sering
terpapar dinilai dari frekuensi maupun
dampak krisis kesehatan yang
terjadi. Indikator yang digunakan
adalah jumlah total keseluruhan
selama 4 tahun serta konsistensi
terjadinya setiap tahun. Sedangkan
indikator untuk dampak krisis
kesehatan meliputi jumlah korban
meninggal, dirawat inap/luka berat
serta pengungsi. Standar tinggi dan
rendah dalam pembahasan ini dengan
membandingkan antar variabel yang
sejenis.
Tabel 1 Jenis Bencana Peringkat 5 Besar
Jenis Bencana dengan Frekuensi Tertinggi
Tahun 2008-2011
Jumlah total kejadian krisis kesehatan
akibat bencana (KKAB) selama 4 Tahun
Peringkat
tahun yaitu 1.233 kejadian. Ini 2008 2009 2010 2011
berarti, setiap tahunnya terjadi 308 1 Banjir Banjir Banjir Banjir
kali KKAB atau nyaris setiap hari.
Angin siklon
Lima besar yang kerap terjadi yaitu 2
tropis
Tanah longsor Tanah longsor Tanah Longsor
banjir, tanah longsor, angin siklon
Tanah Angin siklon Angin siklon Kecelakaan
tropis, banjir bandang dan konflik 3
longsor tropis tropis Transportasi
sosial. Kelima jenis bencana tersebut
Banjir Banjir Banjir
menempati proporsi 81% dari seluruh 4 Kebakaran
bandang bandang Bandang
kejadian KKAB (lihat grafik 1). Namun Gelombang Angin Siklon
dari 5 jenis bencana tersebut, hanya 5 Gempa Bumi Konflik
pasang Tropis
banjir, tanah longsor dan angin siklon
11
Buletin
InfO Krisis Kesehatan
Bila ditinjau dari dampak krisis kesehatan, letusan/ terjadinya, banjir bandang merupakan yang paling konsisten
peningkatan aktivitas gunung api serta gempa bumi tiap tahun menjadi 5 besar penyumbang angka meninggal
merupakan jenis bencana yang menimbulkan jumlah korban dan rawat inap/luka berat tertinggi, disusul oleh konflik dan
tewas dan luka berat/rawat inap tertinggi (lihat grafik 2). tanah longsor (lihat tabel 2). Banjir bandang bersama banjir
Kedua jenis bencana tersebut juga masuk sebagai lima besar juga paling konsisten menempati peringkat 5 besar tiap tahun
untuk jumlah pengungsi tertinggi bersama banjir, banjir terkait jumlah pengungsi diikuti oleh konflik yang selama 3
bandang dan konflik (lihat grafik 3). Dilihat dari konsistensi tahun menempati peringkat 5 besar. (lihat tabel 3).
Grafik 2 Proporsi Korban Meninggal dan Rawat Inap Grafik 3 Proporsi Jumlah Pengungsi
Berdasarkan Jenis Bencana Berdasarkan Jenis Bencana
Tahun 2008 - 2011 Tahun 2008-2011
Tabel 2 Jenis Bencana Peringkat 5 Besar dengan Jumlah Korban Tabel 3 Jenis Bencana Peringkat 5 Besar dengan Jumlah
meninggal dan rawat inap Tertinggi Pengungsi Tertinggi
Wilayah Terpapar
Selama tahun 2008 2011, terdapat 1 Provinsi yang sama 4). Empat provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah
sekali belum pernah mengalami krisis kesehatan yaitu dan Sulawesi Selatan secara konsisten selalu berada dalam
Bangka Belitung. Sedangkan untuk Provinsi dengan frekuensi peringkat 5 besar selama 4 tahun berturut-turut. Sedangkan
kejadian tertinggi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Sumatera Barat masing-masing hanya 2 tahun
Sulawesi Selatan, Sumatera Barat dan DKI Jakarta (lihat grafik berada dalam peringkat 5 besar.
Grafik 4 Proporsi KKAB Berdasarkan Provinsi Grafik 5 Proporsi Korban Meninggal dan Rawat Inap
Tahun 2008-2011 Berdasarkan Provinsi Tahun 2008 - 2011
12
Buletin
InfO Krisis Kesehatan
Ditinjau dari dampak krisis kesehatan, Provinsi Sumatera Barat adalah Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur (lihat tabel 4).
memiliki jumlah korban meninggal dan luka berat/rawat inap
tertinggi, diikuti oleh Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat Untuk jumlah pengungsi, Jawa Tengah memegang angka
dan Jawa Timur (lihat grafik 5). Namun bila dilihat dari konsisten paling tinggi disusul oleh Jawa Barat, Aceh, DKI Jakarta dan DI
tingginya krisis kesehatan tiap tahun, Provinsi Jawa Tengah Yogyakarta (lihat grafik 6). Jawa Tengah pun konsisten setiap
adalah yang paling konsisten berada di peringkat 5 besar tiap tahun masuk dalam 5 besar jumlah pengungsi terbanyak,
tahunnya untuk korban rawat inap dan meninggal. Selanjutnya disusul oleh Provinsi Jawa Barat (lihat tabel 5).
Tabel 4 Provinsi dengan Jumlah Korban Meninggal dan Tabel 5 Provinsi dengan Jumlah Korban Pengungsi Tertinggi
Luka Berat Tertinggi Tahun 2008 - 2011 Tahun 2008 - 2011
Grafik 6 Proporsi Jumlah Pengungsi Berdasarkan Provinsi d. Banjir. Frekuensinya selalu tinggi setiap tahun. Meskipun
Tahun 2008 - 2011 demikian, bencana ini tidak banyak menimbulkan
korban meninggal dan rawat inap. Namun banjir paling
tinggi menyumbang angka pengungsian setiap tahun.
3. Tingginya frekuensi kejadian di suatu provinsi tidak selalu
berbanding lurus dengan besarnya dampak terhadap
krisis kesehatan. Contohnya Sulawesi Selatan, sekalipun
frekuensinya tinggi, namun krisis kesehatan yang
ditimbulkan tidak terlalu besar dibandingkan beberapa
provinsi lainnya.
4. Beberapa provinsi yang memerlukan perhatian khusus
berturut-turut dari yang paling serius, yaitu sebagai berikut :
Kesimpulan a. Jawa Tengah. Provinsi ini selalu tinggi frekuensi kejadian
bencananya setiap tahun. Selain itu krisis kesehatan
1. Tingginya frekuensi kejadian suatu jenis bencana tidak akibat bencana yang terjadi selalu tinggi setiap tahunnya.
selalu berbanding lurus dengan besarnya dampak terhadap b. Jawa Barat. Tidak jauh berbeda dengan Jawa Tengah
krisis kesehatan. Contohnya angin siklon tropis, sekalipun namun dengan dampak krisis kesehatan yang relatif lebih
frekuensinya tinggi, namun krisis kesehatan yang ditimbulkan rendah dibandingkan Jawa Tengah.
tidak terlalu besar dibandingkan jenis bencana lainnya. c. Jawa Timur. Frekuensi kejadian bencana di wilayah ini
2. Beberapa jenis bencana yang memerlukan perhatian khusus selalu tinggi setiap tahun. Selain itu korban meninggal
yaitu sebagai berikut : dan rawat inap di wilayah ini hampir selalu tinggi setiap
a. Banjir bandang. Frekuensinya cukup tinggi setiap tahun. tahun. Namun untuk jumlah pengungsi, provinsi ini
Selain itu krisis kesehatan yang ditimbulkan baik jumlah relatif lebih rendah dibanding beberapa provinsi lainnya.
korban meninggal dan rawat inap maupun pengungsi juga d. Sumatera Barat. Provinsi ini memiliki kekerapan kejadian
tinggi setiap tahunnya. bencana yang cukup tinggi walau hanya 2 tahun
b. Gempa bumi dan Letusan/Peningkatan Aktivitas gunung Api. menempati peringkat 5 besar. Dampak krisis kesehatan
Sekalipun frekuensi kejadian keduanya relatif tidak tinggi, yang ditimbulkan pun cukup serius terutama untuk
namun permasalahan kesehatan yang ditimbulkan cukup korban meninggal dan dirawat inap.
serius karena hampir di setiap kejadiannya menimbulkan
Keterbatasan Penelitian
jumlah korban meninggal dan rawat inap serta pengungsi
yang tinggi. Analisis hanya menggunakan hasil pemantauan dari PPKK
c. Konflik sosial. Jenis bencana ini selalu terjadi setiap tahun Kemenkes saja sehingga KKAB yang terjadi namun tidak
namun hanya sekali masuk dalam 5 besar dengan jumlah dilaporkan oleh PPKK Kemenkes tidak menjadi bahan analisis.
frekuensi tertinggi yaitu pada tahun 2010. Dampak Selain itu, indikator KKAB yang digunakan hanya terdiri dari
yang ditimbulkan tergolong serius karena pada setiap frekuensi, korban meninggal, rawat inap dan pengungsi.
kejadiannya menimbulkan jumlah korban meninggal dan Indikator lainnya seperti rawat jalan/luka ringan , korban
rawat inap serta pengungsi yang tinggi. hilang dan fasilitas kesehatan yang rusak diabaikan.
13
Buletin
InfO Krisis Kesehatan Kesiapsiagaan
R
umah sakit sebagai unit pelayanan kesehatan rujukan memiliki peran yang sangat penting
dalam pelayanan kegawatdaruratan terutama pada kejadian bencana atau kejadian yang
menimbulkan korban massal.
14
Buletin
InfO Krisis Kesehatan
ventilasi udara, adanya protap- dan no telp. sumber informasi, yang sudah tersusun harus diuji
protap pelayan lokasi bencana dan tingkat coba, dan seluruh unsur rumah
kerusakan, penyebab bencana sakit harus memiliki kemampuan
serta jumlah korban untuk melaksanakan perencanaan
tersebut pada bidang dan
Informasi ini segera disampaikan
kewenangan masing masing
ke resepsionis /bagian
secara terkoordinir.
telekomunikasi yang kemudian
dilaporkan kepada direktur / Hal ini bisa dicapai melalui
komandan bencana / pejabat yang program pelatihan yang baku.
ditunjuk ( diluar jam kerja). Latihan atau simulasi kondisi
Pejabat yang berwenang bencana dirancang untuk
memberlakukan rencana menghasilkan kondisi rumah
penanggulangan bencana sakit yang responsif terhadap
D. Kapasitas Lebih (Surge (hospital disaster plan) secara bencana,pemanfaatan sumber
Capacity) penuh atau sebagian, sesuai situasi daya secara efisien dengan hasil
bencana yang maksimal, serta kesempatan
Tempat/lokasi di dalam rumah untuk menguji rencana, prosedur,
sakit yang dapat digunakan Bila ada informasi tentang serta kebijakan, yang sudah ada.
untuk menampung pasien kemungkinan bencana, Komandan
yang jumlahnya melebihi Bencana melakukan Immediate Program gladi yang efektif
kapasitas normal rumah sakit. Action yaitu dengan melakukan mengevaluasi kinerja terhadap
Dapat berupa selasar/gang, penambahan kapasitas RS, kriteria standar, rencana,
ruang pertemuan, ruang pengorganisasian area penerimaan prosedur,serta analisis kebijakan
aula, halaman rumah sakit pasien, pengaturan transportasi, dan berfokus pada identifikasi
yang memenuhi syarat dari arus informasi yang terorganisir area yang memerlukan
segi kemudahan akses dan serta menyatakan bahwa Rumah perbaikan disertai rekomendasi
keamanan. tindakan korektif, sehingga akan
Sakit dalam keadaan Waspada
meningkatkan kemampuan
atau Stand By
rumah sakit untuk mencegah,
Keseluruhan aktivitas mempersiapkan,merespon, dan
dikoordinasikan oleh Komandan memulihkan diri dalam kondisi
Bencana (INCIDENT COMMANDER) bencana.
16
Kesiapsiagaan
Buletin
InfO Krisis Kesehatan
Manajemen Logistik
Dalam Penanggulangan Bencana
Oleh: Viki Sahrial, SH
S
ecara geologis letak wilayah Indonesia yang dilalui oleh dua jalur pegunungan muda dunia
yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur
menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadi bencana.
Bencana alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia antara lain : banjir, kemarau panjang, tsunami,
gempa bumi, gunung berapi dan tanah longsor. Masih jelas dalam ingatan kita rentetan kejadian
bencana alam yang banyak menyebabkan terjadinya korban jiwa, seperti tragedi tsunami di Aceh
dan Nias, gempa bumi dahsyat di Tasikmalaya serta Padang, tanah longsor di Cianjur, bahkan banjir
di berbagai daerah yang kerap datang setiap musim hujan. Banyak pekerjaan rumah yang harus
dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam. Mulai dari
persiapan peralatan untuk mendeteksi terjadinya bencana seperti misalnya pada bencana tsunami dan
gunung meletus, pembuatan jenis bangunan yang tahan terhadap bencana gempa, pengelolaan tata
kota dan kesadaran warga masyarakat untuk menanggulangi bencana banjir ataupun pemeliharaan
daerah hulu sungai dan pegunungan serta hutan untuk mencegah terjadinya tanah longsor. Salah satu
yang harus diperhatikan apabila terjadi bencana adalah Manajemen Logistik bantuan.
Siagian : 1992, menyatakan manajemen d. menghargai budaya lokal; 2. Sistem transportasi memerlukan
adalah seni memperoleh hasil melalui improvisasi dan kreatifitas di
f. mendorong semangat gotong
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh lapangan, baik melalui darat, laut,
royong, kesetiakawanan, dan
orang lain, sedangkan logistik adalah sungai, danau maupun udara.
kedermawanan; dan
bahan untuk kegiatan operasional
yang sifatnya habis pakai. Pengertian g. menciptakan perdamaian dalam 3. Distribusi logistik dan peralatan
Manajemen Logistik adalah rangkaian kehidupan bermasyarakat, memerlukan cara-cara penyampaian
kegiatan yang meliputi fungsi-fungsi berbangsa, dan bernegara. yang khusus karena keterbatasan
perencanaan, penentuan kebutuhan, transportasi, penyebaran kejadian,
pengadaan, penyimpanan, penyaluran, Diharapkan pelaksanaan manajemen keterisolasian ketika terjadi bencana.
pemeliharaan, penghapusan dan logistik dan peralatan dapat berjalan
secara efektif dan efisien dan 4. Inventarisasi kebutuhan, pengadaan,
inventarisasai serta penatausahaannya.
terkoordinasi dengan baik. Sistem penyimpanan dan penyampaian
Manajemen logistik dalam
manajemen logistik dan peralatan sampai dengan pertanggungan
penanggulangan bencana di Indonesia
penanggulangan bencana, merupakan jawab logistik dan peralatan kepada
penting dipelajari dan dipahami karena
suatu sistem yang menjelaskan yang terkena bencana memerlukan
merupakan sesuatu yang penting dan
tentang logistik dan peralatan yang sistem manajemen khusus.
untuk menambah wawasan. Sesuai
amanat Pasal 4 Undang-Undang Nomor dibutuhkan untuk menanggulangi
5. Memperhatikan dinamika
24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan bencana pada masa pra bencana,
pergerakan masyarakat korban
Bencana. Penanggulangan bencana pada saat terjadi bencana dan pada
bencana.
bertujuan untuk : pasca bencana. Sistem manajemen
logistik dan peralatan penanggulangan 6. Koordinasi dan prioritas penggunaan
a. memberikan perlindungan kepada bencana merupakan suatu sistem yang alat transportasi yang terbatas.
masyarakat dari ancaman bencana; memenuhi persyaratan antara lain
sebagai berikut : 7. Kemungkinan bantuan dari pihak
b. menyelaraskan peraturan
militer, kepolisian, badan usaha,
perundang-undangan yang sudah 1. Dukungan logistik dan peralatan lembaga swadaya masyarakat
ada; yang dibutuhkan harus tepat waktu, maupun instansi terkait lainnya baik
c. menjamin terselenggaranya tepat tempat, tepat jumlah, tepat dari dalam maupun luar negeri, atas
penanggulangan bencana secara kualitas, tepat kebutuhan dan tepat komando yang berwenang.
terencana, terpadu, terkoordinasi, sasaran, berdasarkan skala prioritas
dan menyeluruh; dan standard pelayanan. 8. Memperhatikan rantai pasokan yang
17
Buletin
InfO Krisis Kesehatan
18
Buletin
InfO Krisis Kesehatan
b. Untuk mencocokkan antara dan fasilitas penyimpanan, sistem dan peralatan dari gudang
kebutuhan dengan logistik dan pengamanan dan keselamatan, penyimpanan ke tujuan
peralatan yang ada. sesuai dengan ketentuan yang penerima
berlaku.
c. Menginformasikan logistik dan b. Menjamin keamanan,
peralatan sesuai skala prioritas keselamatan dan keutuhan
D. Pendistribusian
kebutuhan. logistik dan peralatan dari
1. Berdasarkan data inventarisasi gudang ke tujuan.
d. Untuk menyesuaikan dalam hal
kebutuhan maka disusunlah
penyimpanan. c. Mempercepat penyampaian.
perencanaan pendistribusian
4. Sumber Penerimaan dan/atau logistik dan peralatan dengan 5. Jenis Pengangkutan
Pengadaan disertai data pendukung : yaitu
a. Jenis pengangkutan terdiri dari
yang didasarkan kepada permintaan
5. Proses Penerimaan dan/atau angkutan darat, laut, sungai,
dan mendapatkan persetujuan
Pengadaan danau dan udara, baik secara
dari pejabat berwenang dalam
komersial maupun non komersial
a. Proses pengadaan logistik dan penanggulangan bencana.
yang berdasarkan kepada
peralatan penanggulangan
2. Perencanaan pendistribusian ketentuan yang berlaku.
bencana dilaksanakan
terdiri dari data : siapa saja
secara terencana dengan b. Pemilihan moda angkutan
yang akan menerima bantuan,
memperhatikan jenis dan jumlah berdasarkan pertimbangan
prioritas bantuan logistik dan
kebutuhan, yang dapat dilakukan
peralatan yang diperlukan, kapan
melalui pelelangan, pemilihan F. Penerimaan di Tempat Tujuan
waktu penyampaian, lokasi, cara
dan penunjukkan langsung
penyampaian, alat transportasi yang Langkah-langkah yang harus
sesuai dengan ketentuan yang
digunakan, siapa yang bertanggung dilaksanakan dalam penerimaan di
berlaku.
jawab atas penyampaian tersebut. tempat tujuan adalah:
b. Penerimaan logistik dan
3. Maksud dan Tujuan Pendistribusian a. Mencocokkan antara data di
peralatan melalui hibah
adalah : manifest pengangkutan dengan
dilaksanakan berdasarkan
jenis bantuan yang diterima.
peraturan dan perundangan a. Mengetahui sasaran penerima
yang berlaku dengan bantuan dengan tepat. b. Men-check kembali, jenis, jumlah,
memperhatikan kondisi pada berat dan kondisi barang.
b. Mengetahui jenis dan jumlah
keadaan darurat.
bantuan logistik dan peralatan c. Mencatat tempat pemberangkatan,
yang harus disampaikan. tanggal waktu kedatangan, sarana
C. Pergudangan dan Penyimpanan
transportasi, pengirim dan penerima
c. Merencanakan cara
1. Proses penyimpanan dan barang.
penyampaian atau
pergudangan dimulai dari data
pengangkutannya. d. Membuat berita acara serah terima
penerimaan logistik dan peralatan
dan bukti penerimaan.
yang diserahkan kepada unit
E. Pengangkutan
pergudangan dan penyimpanan
G. Pertanggungjawaban
disertai dengan berita acara 1. Berdasarkan data perencanaan
penerimaan dan bukti penerimaan pendistribusian, maka dilaksanakan 1. Seluruh proses manajemen
logistik dan peralatan pada waktu pengangkutan. logistik dan peralatan yang
itu. telah dilaksanakan harus dibuat
2. Data yang dibutuhkan untuk
pertanggung jawabannya.
2. Pencatatan data penerimaan pengangkutan adalah : jenis
antara lain meliputi jenis barang logistik dan peralatan yang 2. Pertanggungjawaban
logistik dan peralatan apa saja diangkut, jumlah, tujuan, siapa penanggulangan bencana baik
yang dimasukkan ke dalam yang bertanggung jawab dalam keuangan maupun kinerja,
gudang, berapa jumlahnya, perjalanan termasuk tanggung dilakukan pada setiap tahapan
bagaimana keadaannya, siapa jawab keamanannya, siapa yang proses untuk seluruh proses,
yang menyerahkan, siapa yang bertanggung jawab menyampaikan dalam bentuk laporan oleh setiap
menerima, cara penyimpanan kepada penerima. pemangku proses secara berjenjang
menggunakan metoda barang dan berkala sesuai dengan prinsip
3. Penerimaan oleh penanggung jawab
yang masuk terdahulu dikeluarkan akuntabilitas dan transparansi.
pengangkutan disertai dengan
pertama kali (first-in first-out) dan
berita acara dan bukti penerimaan
atau menggunakan metode last-in
logistik dan peralatan yang diangkut.
first-out.
4. Maksud dan Tujuan Pengangkutan :
3. Prosedur penyimpanan dan
pergudangan, antara lain pemilihan a. Mengangkut dan atau
tempat, tipe gudang, kapasitas memindahkan logistik
19
Buletin
InfO Krisis Kesehatan
Gempa Bumi dapat terjadi karena atau kebakaran. Jika anda kiri jalan dan berhentilah.
adanya proses tektonik akibat merasakan getaran gempa Keluar, turun dan menjauh
pergerakan kulit/lempeng bumi, bumi saat berada di dalam lift, dari mobil hindari jika
aktivitas sesar di permukaan bumi, maka tekanlah semua tombol. terjadi pergeseran atau
pergerakan geomorfologi secara Ketika lift berhenti, keluarlah, kebakaran.
lokal, contohnya terjadi runtuhan lihat keamanannya dan
tanah, aktivitas gunung api dan mengungsilah E. Jika Anda berada di daerah
ledakan Nuklir. Gempabumi dapat Gunung/Pantai
mengakibatkan getaran atau B. Jika berada di luar bangunan
guncangan tanah (ground shaking), atau area terbuka Ada kemungkinan longsor
likuifaksi (liquifaction), longsoran terjadi dari atas gunung.
tanah, tsunami dan bahaya Menghindari dari bangunan Menjauhlah langsung ke
Sekunder (arus pendek,gas bocor yang ada di sekitar Anda seperti tempat aman. Di pesisir
yang menyebabkan kebakaran, dll) gedung, tiang listrik, pohon, dll pantai, bahayanya datang dari
Perhatikan tempat Anda tsunami. Jika anda merasakan
Beberapa tips apabila terjadi gempa berpijak, hindari apabila terjadi getaran dan tanda-tanda
bumi: rekahan tanah tsunami tampak, cepatlah
Di daerah perkantoran atau mengungsi ke dataran yang
A. Jika Anda berada di dalam kawasan industri, bahaya bisa tinggi.
bangunan muncul dari jatuhnya kaca-kaca
dan papan-papan reklame, Sumber: http://www.bmkg.go.id/BMKG_
Pusat/Geofisika/Gempabumi.bmkg.
Lindungi badan dan kepala lindungi kepala anda dengan http://www.bnpb.go.id/website/asp/
Anda dari reruntuhan menggunakan tangan, tas atau content.asp?id=48
bangunan dengan bersembunyi apapun yang anda bawa. Pocket Guide To Staying Safe In Natural
Disasters, WHO
di bawah meja dll. Jika memiliki C. Jika Anda sedang mengendarai
meja, lindungi kepala dengan mobil
menggunakan bantal. l Jauhi persimpangan,
20
Buletin
InfO Krisis Kesehatan
21
Buletin
InfO Krisis Kesehatan
22
regional & Sub regional
Buletin
InfO Krisis Kesehatan
23
Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan
Kementerian KeSehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5, Kav. No. 4-9, Blok A Lantai VI
Blok A Ruang 601, Jakarta 12950
Telp. (021) 5265043, 5210411, 5210394
Fax. (021) 5271111, 5210395
E-mail : ppkdepkes@yahoo.com