Professional Documents
Culture Documents
NIM : 27.13.3.076
KELAS : AKS-B/IV
BAB IV
Ketika Rasulullah ditanya oleh Rafi bin Khudaij: dari Malik bin Anas r.a
Wahai Rasulullah, pekerjaan apakah yang paling baik? Rasulullah
menjawab Pekerjaan orang dengan tangannya sendiri dan jual beli yang
mabrur. HR Ahmad dan Al Bazzar At Thabrani dari Ibnu Umar)
Konsep Kepemilikan
Harta yang paling baik harus memenuhi dua kriteria, yaitu:
diperoleh dengan cara yang sah dan benar (legal and fair), serta
dipergunakan dengan dan untuk hal yang baik-baik dijalan Allah SWT.
Menurut Islam, kepemilikan harta kekayaan pada manusia terbatas pada
kepemilikan kamanfatannya selama masih hidup disunia dan bukan
kepemilikan mutlak. Saat dia meninggal,kepemilikan tersebut berakhir
dan harus didistribusikan kepada ahli warisnya, sesuai ketentuan syariah.
Perolehan Harta
Yang halal ialah apa yang dihalalkan Allah didalam kitabNya, dan yang
diharamkan ialah apa yang diharamkan Allah dalam kitabNya, sedang apa
yang didiamkan olehnya berarti dimaafkan (diperkenankan) untukmu.
(HR. At-Tirmidzi& Ibnu Majah)
AKAD/KONTRAK/TRANSAKSI
2. Riba Fadhl
Riba yang muncul karena transaski pertukaran atau barter. Riba
Fadhl dapat terjadi apabila ada kelebihan/penambahan pada
salah satu dari barang ribawi/ barang sejenis yang dipertukarkan
baik pertukaran dilakukan dari tangan ke tangan (tunai) atau
kredit. Yang dimaksud dengan barang ribawi/barang sejenis
adalah barang yang secara kasat mata tidak dapat dibedakan
satu dan lainnya. Para ahli fikih sepakat ada tujuh macam barang
ribawi, yang tertuang dalam teks hadis, yaitu emas, perak, jenis
gandum, dan kurma, zabib/tepung, anggur kering, dan garam.
Penipuan
Penipuan terjadi apabila salah satu pihak tidak mengetahui
informasi yang diketahui pihak lain dan dapat terjadi dalam empat
hal, yakni dalam kuantitas, kualitas, harga, dan waktu penyerahan.
Penipuan dalam kualitas, misalnya dengan mencampur barang baik
dengan yang buruk atau barang yang dijual memiliki cacat tapi
disembunyikan. Penipuan dalam kuntitas, misalnya mengurangi
timbangan. Penipuan dalam harga, misalnya menjual barang
dengan harga yang terlalu tinggi pada orang yang tidak mengetahui
harga wajar barang tersebut. Penipuan dalam waktu, misalnya
seoran penyedia jasa menyanggupi menyelesaikan pesanan pada
waktu tertentu, sementara dia sangat sadar bahwa dengan sumber
daya dan kendala yang dimilikinya tidak mungkin dapat
menyelesaikan pada waktu yang dijanjikan.
Perjudian
Berjudi atau Maisir dalam bahasa Arab arti harfiahnya
adalah memperoleh sesuatu atau mendapat keuntungan dengan
sangat mudah tanpa kerja keras.
Transaksi perjudian adalah transaksi yang melibatkan dua
pihak atau lebih, dimana mereka menyerahkan uang/harta
kekayaan lainnya, kemudian mengadakan permainan tertantu, baik
dengan kartu, adu ketangkasan, kuis sms, atau media lainnya. Pihak
yang menang berhak mendapatkan hadiah yang dananya
dikumpulkan dari kontribusi para pesertanya.
Penimbunan Barang/Ihtikar
Penimbunan adalah membeli sesuatu yang dibutuhkan
masyarakat, kemudian menyimpannya, sehingga barang tersebut
berkurang dipasaran danmengakibatkan peningkatan harga.
Penimbunan seperti ini dilarang karena dapat merugikan orang llain
dengan kelangkaannya/sulit didapat dan harganya yang tinggi.
Monopoli
Alasan larangan monopoli sama dengan larangan penimbunan
barang, walaupun seorang monopolis tidak selalu melakukan
penimbunan barang. Monopoli biasanya dilakukan dengan membuat
entry barrier, untuk menghambat produsen atau penjual masuk ke
pasar agar ia menjadi pemain tunggal di pasar dan dapat
menghsilkan keuntungan yang tinggi.
Suap
Suap dilarang karena suap dapat merusak sistem yang ada di
dalam masyarakat, sehingga menimbulkan ketidakadilan sosial dan
persamaan perlakuan. Pihak yang membayar suap pasti akan
diuntungkan dibandingkan yang tidak membayar.
Penjual Bersyarat/Taalluq
Taalluq terjadi apabila ada dua akad saling dikaitkan dimana
berlakunya akad pertama tergantung pada akad kedua; sehingga
dapat mengakibatkan tidak terpenuhnya rukun (sesuatu yang harus
ada dalam akad) yaitu objek akad.
BAB VI
Asumsi Dasar
1. Dasar Akrual
Laporan keuangan disajikan atas dasar akrual, maksudnya bahwa
pengaruh transaksi dan peristiwa lain di akui pada saat kejadian
(dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar)
dan diungkapkan dalam catatan akuntansi serta dilaporkan
dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual
memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi
masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas
tetapi kewajiban pembayaran kas dimasa depan serta sumber
daya yang merepresentasikan kas yang akan diterima dimasa
depan.
Namaun dalam perhitungan pendapatan untuk tujuan pembagian
hasil usaha menggunakan dasar kas. Hal ini desebabkan bahwa
prinsip pembagian hasil usaha berdasarkan bagi hasil,
pendapatan atau hasil yang dimaksud adalah keuntungan bruto.
2. Kelangsungan usaha
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi
kelangsungan usaha entitas syariah yang akan melanjutkan
usahanya dimasa depan. Oleh karena itu entitas syariah
diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuiditas
atau mengurangi secara material skala usahanya. Jika maksud
atau keinginan tersebut timbul, laporan keuangan mungkin harus
disusun dengan dasar yang berbeda dan dasar yang digunakan
harus diungkapkan.
Kinerja
a. Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau
penambahan aset atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanam modal. Penghasilan meliputi pendapatan
maupun keuntungan.
b. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suat
periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penanam modal, termsuk didalamnya
beban untuk pelaksanaan aktivitas entitas syariah maupun
kerugian yang timbul .
c. Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer adalah
bagian bagi hasil pemilik dana atas keuntungan dan kerugian
hasil investasi bersama entitas syariah dalam suatu periode
laporan keuangan.
d. Hak pihak ketiga atas bagi hasil tidak bisa dikelompokkan
sebagai beban atau pendapatan. Namun, hak pihak ketiga
atas bagi hasil merupakan alokasi keuntungan dan kerugian
kepad pemilik dana atas investasi yang dilakukan bersama
dengan entitas syariah.
2. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial
meliputi laporan sumber, dan penggunaan dana zakat serta
laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan.
3. Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan
kegiatan dan tanggung jawab khusus entitas syariah tersebut.
2. Biaya kini
Aset dinilai dalam jumlah kas yang seharusnya dibayar biala aset
yang sama atau setara set diperoleh sekarang
Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas yang tidak
didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk
meyelesaikan kewajiban sekarang.
3. Nilai Realisasi/Penyelesaian
Aset dinyatakan dalam jumlah kas yang diperoleh sekarang
dengan menjual aset dalam pelepasan normal.
Kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian yaitu jumlah
kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang diharapkan
akan dibayar untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan
usaha normal. Dasar pengukuran ini walaupun dapat digunakan
tetapi tidak mudah untuk diterapkan dalam kondisi saat
ini.mengingat manajemen harus menjamin informasi yang
disajikan adalah anadal serta dapat dibandingkan.