Professional Documents
Culture Documents
Gunarsa. (2008). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Jakarta: PT. BPK
Gunung Mulia.
Gusti, Y. (2010). Perilaku prososial ditinjau dari empati dan kematangan emosi.
Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus. 1(1): 36.
Guswani, M, A. Kawuryan, F. (2011). Perilaku agresi pada mahasiswa di tinjau dari
kematangan emosi. Jurnal psikologi pitutur. 1(2), 86-92.
Hadi, S. (1994). Metodologi research jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset
Haryati, D, H. (2013). Kematangan emosi, religiusitas dan prilaku prososial perawat
di rumah sakit. Persona jurnal psikologi Indonesia. 2(2), 162-172.
Hurlock, E, B. (1990) Developmental psychology a life span approach, fifth edition.
Jakarta: Erlangga
Khairani, R. Putri, E, D. (2008). Kematangan emosi pada pria dan wanita yang
menikah muda. Jurnal psikologi. 1(2), 136-139.
Kurniawan, D., Haryana, B., Wahyu, S., Endang., Widaningsih, R., Rahayu, S, V.,
Nurul, Heni (2001). Panduan pembinaan generasi muda muslim. Bandung.
Lembaga pengembangan potensi islami
Kusmiyati. (2013). Berbagai prilaku kenakalan remaja yang mengkhawatirkan.
http://health.liputan6.com/read/688614/berbagai-perilaku-kenakalanremaja-yang-mengkhawatirkan. Di akses pada tanggal 16 Desember 2015.
Mallick, R., Singh, A., Chaturvedi, P., Kumar, N. (2014). A study on higher
secondary students emotional maturity and achievement. International
journal of research & developmental in technology and management
science- kailash. 21(1).
Matondang, Z. (2009). Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian. Jurnal
tabularasa pps unimed. 6(1).
Mutiara, W., Komariah, N., Karwati. (2008). Gambaran perilaku seksual dengan
orientasi heteroseksual mahasiswa kos di kecamatan jatinangor sumedang.
10(18).
Naafian, I. (2011) Quantum mentoring. Karawang. Ilham publishing.
Natascha, D. Akhrani, A, L. Supriyono, Y. (2013). Konflik intrapersonal dalam
memeluk agama pada remaja dengan orang tua yang berbeda agama.
Nugraha, C. Jalaludin, U. (2011). Revitalitas nilai-nilai agama islam dalam
pendidikan agama islam di perguruan tinggi. Jurnal penelitian agama.
12(2), 0-17
Rusmiyati, dkk. (2003). Panduan mentoring agama islam. Jakarta. Iqra club.
Safitri. (2011). Manfaat program mentor bagi siswa minoritas di lingkungan
pendidikan. Jurnal psikologi. 9(1), 9- 15.
Santosa, M. Natsir, M. (2015) Pengaruh mentoring terhadap efikasi diri
kewirausahaan. Jurnal dinamika manajemen.
Sari, A, G. (2014). Faktor lingkungan yang mempengaruhi kematangan emosi remaja
dalam interaksi social kelas xi di sma pgri 1 padang. Bimbingan konseling.
Sari, P, E., Nuryoto, S. (2002) Penerimaan diri pada lanjut usia ditinjau dari
kematangan emosi. Jurnal psikologi. 2. 73-88
Siagian, J. (2013). Tinjauan perilaku menyimpang remaja di kelurahan titi rantai
kecamatan Medan baru kota Medan.
Sulaiman, Z, B. (2013). Hubungan persepsi kesesakan (crowding) dan kematangan
emosi dengan disiplin berlalu lintas pada remaja akhir sman 1, sman 3, dan
sman 4 kota malang.
Suroso., Muawanah, B, L., Pratiko, H. (2012). Kematangan emosi, konsep diri, dan
kenakalan remaja. Jurnal persona.
Susilowati, E. (2013). Kematangan emosi dengan penyesuaian sosial pada siswa
akselerasi tingkat smp. Jurnal online psikologi, 01, 101-113.
Sutrisno, M. Isriawan, B. Anas, S. (2011). Buku panduan mentoring. Palu. Mpm aliqra.
Utomo, T, G., Nashori, F, H. (2004) Hubungan konformitas dengan kematangan
emosi pada remaja.
Wida, A. Z. (2009). Mentoring fun: panduan asyik mentoring di sekolah. Surakarta,
Afra Publishing.