You are on page 1of 4

DAFTAR PUSTAKA

Alfian, N, I. (2012). Hubungan antara kematangan emosi dengan kecenderungan


memaafkan pada remaja akhir. Jurnal psikologi pendidikan dan
perkembangan. 1(2).
Alfon, T. (2012). Hubungan kematangan emosi siswa dengan prestasi belajar siswa
kelas VII di smp negeri IX kota Gorontalo. Jurnal bimbingan dan
konseling. 6-7.
Anastasi, A, dan Urbina, S. (2003). Tes psikologi. Penerjemah : Robertus, H. Iman.
Jakarta: PT Indeks Media Group
Aprius, M.(2011). Perilaku agresi pada mahasiswa ditinjau dari kematangan emosi.
Jurnal Psikologi Pitutur.I (2): 90.
Arora, B., Kaur, B. (2014). Coping styles among teacher trainees in relation to
emotional maturity. International journal of research in humanities, arts,
and literature. 2(4), 29-33.
Azwar, S. (2011). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2013). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2013). Dasar-dasar psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Barsihannor (2014). Strategi dan pendekatan pendidikan. Jurnal adabiyah. 14(2).
Cahyono, R. (2011). Dinamika emosi dan pengalaman spiritual beragama: studi
kualitatif pengalaman perubahan keyakinan beragama. Jurnal insan. 13(1),
32-40.
Devda, B, J., Makvana, S, M. (2014) Emotional maturity of pharmaceutical and
engineering company employees. The international journal of indian
psychology. 2(1), 116-124.
Devi, N., Hanny, H., Hening, P. (2013). Pengaruh program mentoring terhadap
penerapan budaya keselamatan pasien. Jurnal Managemen Keperawatan.
1(2): 80.
Fatchurahman, M. Pratikto, H. (2012). Kepercayaan diri, kematangan emosi, pola
asuh orang tua demokratis dan kenakalan remaja. Jurnal psikologi
Indonesia. 1(2), 77-87.
Fitrianti, N. Subekti, A. Aquarisnawati, P. (2004). Pengaruh antara kematangan emosi
dan self-eficacy terhadap craving pada mantan pengguna narkoba. Jurnal
insan. 13(2), 106-117.

Gunarsa. (2008). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Jakarta: PT. BPK
Gunung Mulia.
Gusti, Y. (2010). Perilaku prososial ditinjau dari empati dan kematangan emosi.
Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus. 1(1): 36.
Guswani, M, A. Kawuryan, F. (2011). Perilaku agresi pada mahasiswa di tinjau dari
kematangan emosi. Jurnal psikologi pitutur. 1(2), 86-92.
Hadi, S. (1994). Metodologi research jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset
Haryati, D, H. (2013). Kematangan emosi, religiusitas dan prilaku prososial perawat
di rumah sakit. Persona jurnal psikologi Indonesia. 2(2), 162-172.
Hurlock, E, B. (1990) Developmental psychology a life span approach, fifth edition.
Jakarta: Erlangga
Khairani, R. Putri, E, D. (2008). Kematangan emosi pada pria dan wanita yang
menikah muda. Jurnal psikologi. 1(2), 136-139.
Kurniawan, D., Haryana, B., Wahyu, S., Endang., Widaningsih, R., Rahayu, S, V.,
Nurul, Heni (2001). Panduan pembinaan generasi muda muslim. Bandung.
Lembaga pengembangan potensi islami
Kusmiyati. (2013). Berbagai prilaku kenakalan remaja yang mengkhawatirkan.
http://health.liputan6.com/read/688614/berbagai-perilaku-kenakalanremaja-yang-mengkhawatirkan. Di akses pada tanggal 16 Desember 2015.
Mallick, R., Singh, A., Chaturvedi, P., Kumar, N. (2014). A study on higher
secondary students emotional maturity and achievement. International
journal of research & developmental in technology and management
science- kailash. 21(1).
Matondang, Z. (2009). Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian. Jurnal
tabularasa pps unimed. 6(1).
Mutiara, W., Komariah, N., Karwati. (2008). Gambaran perilaku seksual dengan
orientasi heteroseksual mahasiswa kos di kecamatan jatinangor sumedang.
10(18).
Naafian, I. (2011) Quantum mentoring. Karawang. Ilham publishing.
Natascha, D. Akhrani, A, L. Supriyono, Y. (2013). Konflik intrapersonal dalam
memeluk agama pada remaja dengan orang tua yang berbeda agama.
Nugraha, C. Jalaludin, U. (2011). Revitalitas nilai-nilai agama islam dalam
pendidikan agama islam di perguruan tinggi. Jurnal penelitian agama.
12(2), 0-17

Nuryani, A. Hakam, A, K. (2013). Kajian pembinaan akhlak mulia melalui kegiatan


ekstrakurikuler rohani islam (rohis) di sekolah. Jurnal integritas. 1(2)
Nuzhat, J. Emotional maturity of male and female Kashmir university of india
distance learners-A comparative study. Journal of culture, society, and
development.
Okvianti, K. (2011). Hubungan antara religiusitas dengan kematangan emosi pada
remaja di MAN 1 Bekasi.
Papalia, D.E., dan Olds, S. W.(2009). Human development eleventh edition. New
York: Mcgraw-Hill.
Pratiwi, D., Lailatishifah, F, N, S. (2012). Kematangan emosi dan psikosomatis pada
mahasiswa tingkat akhir.
Putri, A., Budiani, S, M. (2012). Pengaruh kelelahan emosional terhadap perilaku
belajar pada mahasiswa yang bekerja.
Putri, C, D. Laksmiwati, H. (2013). Perbedaan penyesuaian diri siswa ditinjau dari
kematangan emosi dan tipe kelas pada man 1 model bojonegoro. 1(3), 1-8.
Rachmawati, F. (2013). Hubungan kematangan emosi dengan konformitas pada
remaja.
Ramayulis. (2002). Psikologi Agama. Jakarta. Kalam mulia.
Rani, N., Kapri, C, U. (2014) Emotional maturity: characteristics and levels.
Rani, S. (2015). Effect of kirtan on emotional maturity. International journal of yoga
and allied sciences. 4(2).
Reska, Sofah, H., Gani, S. (2014). Aplikasi layanan bimbingan kelompok berbasis
islam untuk meningkatkan self esteem pada siswa kelas XI ips sekolah
menengah atas. E-journal.
Ridwansyah, M. (2008). Skripsi pembinaan sikap keberagamaan siswa melalui
program mentoring ekstrakulikuler agama islam. Program studi pendidikan
agama islam fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan universitas negri islam
hidayatullah. Jakarta. Di akses pada tanggal 19 Maret 2014.
Http://idb4.wikispaces.com/file/view/rc13-Pembinaan%20Sikap%20
Keberagamaan%20Siswa%20Melalui.pdf.
Rizal, S, A. (2013) Orientasi metodologis dalam pendidikan nilai. Jurnal pendidikan
agama islam. 11(1), 1- 16.
Rozali, A, Y. (2008). Peran kematangan emosi remaja dalam penyalahgunaan
narkoba. Forum ilmiah indonusa. 5(3).

Rusmiyati, dkk. (2003). Panduan mentoring agama islam. Jakarta. Iqra club.
Safitri. (2011). Manfaat program mentor bagi siswa minoritas di lingkungan
pendidikan. Jurnal psikologi. 9(1), 9- 15.
Santosa, M. Natsir, M. (2015) Pengaruh mentoring terhadap efikasi diri
kewirausahaan. Jurnal dinamika manajemen.
Sari, A, G. (2014). Faktor lingkungan yang mempengaruhi kematangan emosi remaja
dalam interaksi social kelas xi di sma pgri 1 padang. Bimbingan konseling.
Sari, P, E., Nuryoto, S. (2002) Penerimaan diri pada lanjut usia ditinjau dari
kematangan emosi. Jurnal psikologi. 2. 73-88
Siagian, J. (2013). Tinjauan perilaku menyimpang remaja di kelurahan titi rantai
kecamatan Medan baru kota Medan.
Sulaiman, Z, B. (2013). Hubungan persepsi kesesakan (crowding) dan kematangan
emosi dengan disiplin berlalu lintas pada remaja akhir sman 1, sman 3, dan
sman 4 kota malang.
Suroso., Muawanah, B, L., Pratiko, H. (2012). Kematangan emosi, konsep diri, dan
kenakalan remaja. Jurnal persona.
Susilowati, E. (2013). Kematangan emosi dengan penyesuaian sosial pada siswa
akselerasi tingkat smp. Jurnal online psikologi, 01, 101-113.
Sutrisno, M. Isriawan, B. Anas, S. (2011). Buku panduan mentoring. Palu. Mpm aliqra.
Utomo, T, G., Nashori, F, H. (2004) Hubungan konformitas dengan kematangan
emosi pada remaja.
Wida, A. Z. (2009). Mentoring fun: panduan asyik mentoring di sekolah. Surakarta,
Afra Publishing.

You might also like