You are on page 1of 3

Gejala: Penurunan koordinasi, kacau, disorientasi, kurang konsentrasi, pusing.

Tanda: aktivitas kejang, otot muda terangsang.


h) Nyeri / kenyamanan
Gejala: Nyeri abdomen, sakit kepala, nyeri tulang/sendi, kram otot.
Tanda: gelisah, distraksi.
i) Pernafasan
Gejala: nafas pendek dengan kerja atau gerak minimal, akumulasi cairan.
Tanda: dispnea, apnea, batuk.
3. Diagnosa keperawatan
a) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sumbatan lidah di
endotrakea, peningkatan sekresi saliva, keruskan neromuskuler.
b) Resiko terhadap cidera berhubungan dengan perubahan kesadaran, keruskan kognitif
selama kejang, atau kerusakan mekanisme perlindungan diri dan aktivitas kejang yang
terkontrol (gangguan keseimbangan).
c) Termogulasi tidak efektif : Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolik,
proses infeksi.
d) Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan aturan pengobatan berhubungan dengan
kurang pemanjaan, kesalahan interprestasi, kurang mengingat.
4. Diagnosa keperawatan.
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sumbatan lidah di endotrakea,
peningkatan sekresi saliva, keruskan neromuskuler.
Tujuan
: Setelah dilakukan askep 3x24 Jam masalah bersihan jalan nafas tidak
efektif tidak terjadi dan teratasi.
Kriteria hasil: Nafas normal (2530 x/menit), tidak tejadi aspirasi, tidak ada dispnea,
tidak ada penumpukan sekret.
1.

2.
3.
4.
5.

INTERVENSI
Anjurkan
klien
untuk
mengosongkan mulut dari benda/zat
tertentu
Letakkan klien dalam posisi miring
dan pada permukaan datar
Tanggalkan pakaian klien pada
daerah leher atau dada dan abdomen
Melakukan penghisapan sesuai
indikasi
Berikan oksigen sesuai program
terai

1.

2.

3.
4.

5.

RASIONAL
Menurunkan resiko aspirasi atau
masuknya sesuatu benda asing
kedalam tirah baring.
Meningkatkan aliran (drainase), sekret,
mencegah lidah jatuh dan menyumbat
jalan nafas.
Untuk memudahkan usaha klien dalam
bernafas dan ekspansi dada.
Mengeluarkan mukus yang berlebihan
menurunkan resiko aspirasi atau
afeksia
Membantu
pemenuhi
kebutuhan
oksigen agar tetap adekuat.

2. Resiko terhadap cidera berhubungan dengan perubahan kesadaran, keruskan kognitif


selama kejang, atau kerusakan mekanisme perlindungan diri dan aktivitas kejang yang
terkontrol (gangguan keseimbangan).
Tujuan
: Setelah dilakukan askep selama 3x24 Jam masalah resiko terhadap cidera
teratasi dan tidak terjadi.
11

Kriteria Hasil : Tidak terjadi cidera fisik pada klien, klien dalam kondisi aman, tidak ada
memar dan tidak ada resiko terjatuh.
INERVENSI
RASIONAL
1. Identifikasi faktor lingkungan yang
memungkinkan resiko terjadinya
cidera
2. Pasang penghalang ditempat tidur
3. Letakkan klien ditempat tidur yang
rendah & datar
4. Siapkan kain lunak untuk mencegah
terjadinya tergigitnya lidah saat
kejang
5. Berikan obat anti kejang

1. Dengan
menjauhkan
barang-barang
disekitarnya dapat membahayakan saat
terjadinya kejang.
2. Penjagaan untuk keamanan, untuk
mencegah terjadinya cidera pada klien.
3. Area yang rendah dan datar dapat
mencegah terjadinya cidera pada klien.
4. Lidah berpotensi tergigit saat kejang
karena saat kejang biasanya lidah
menjulur kedepan.
5. Mengurangi aktivitas kejang yang
berkepanjangan yang dapat mengurangi
suplai oksigen.
3. Termogulasi tidak efektif : Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolik, proses
infeksi.
Tujuan
: Setelah dilakukan askep 3x24 Jam, masalah termogulasi tidak efektif
teratasi.
Kriterua hasil : Demam berkurang, suhu normal 36,5 37,5 C , Nadi dan RR normal,
tidak ada perubahan warna kulit
INTERVENSI
RASIONAL
1. Kaji faktor-faktor terjadinya
1. Mengetahui penyebab terjadinya
peningkatan suhu
peningkatan suhu tubuh karena
2. Observasi tanda tanda vital
penambahan pakaian / selimut dapat
3. Ajarkan keluarga cara memberikan
menghambat penurunan suhu.
kompres dibagian kepala / ketiak
2. Pemantauan tanda vital yang teratur
4. Anjurkan untuk menggunakan
dapat menentukan perkembangan
pakaian tipis yang terbuat dari kain
keperawatan selanjutnya.
katun
3. Proses konduksi / perpindahan panas
5. Berikan ekstra cairan dengan
dengan suatu bahan perantara.
menganjurkan klien banyak minum
4. Proses hilangnya panas akan terhalangi
oleh pakaian tebal dan tidak dapat
menyerap keringat.
5. Kebutuhan cairan meningkat karena
penguapan tubuh yang meningkat.
4. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan aturan pengobatan berhubungan dengan
kurang pemanjaan, kesalahan interprestasi, kurang mengingat.
Tujuan : Setelah dilakukan askep 1x24 Jam masalah kurang pengetahuan mengenai
kondisi dan aturan pengobatan teratasi.
Kriteria hasil : Mampu mengungkapkan pemahaman tentang gangguan dan berbagai
rangsangan yang telah diberikan, mulai merubah perilaku, mentaati
peraturan obat yang diresepkan.
12

INTERVENSI
1. Jelaskan mengenai prognosis
penyakit
dan
perlunya
pengobatan.
2. Berikan informasi yang adekuat
tentang prognosis penyakit dan
tentang interaksi obat yang
potensial.
3. Tekankan
perlunya
untuk
melakukan
evaluasi
yang
teratur/melakukan
pemeriksaan
laboratorium sesuai indikasi.
4. Diskusikan manfaat kesalahan
umum yang baik, seperti diet yang
adekuat, & istirahat yang cukup

RASIONAL
1. Memberikan
kesempatan
untuk
mengklarifikasi kesalahan persepsi &
keadaan penyakit yang ada.
2. Pengetahuan yang diberikan mampu
menurunkan resiko dari efek bahay satu
penyakit & cara menanganinya.
3. Kebutuhan terpeutik dapat berubah
sehingga mempersiapkan kemungkinan
yang akan terjadi.
4. Aktivitas yang sedang & teratur dapat
membantu menurunkan/mengendalikan
faktor presdiposisi

13

You might also like