You are on page 1of 3

Lembar Kerja Modul 4

Anak Penyandang Disabilitas

Kegiatan Pertama: Bagaimana Hak Anak Penyandang Disabilitas?


Sesi 1
Kelompok mendiskusikan:
Permasalahan :
(1) Normatif
a. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas sebagai
pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat yang
telah dicabut, perlu disosialisasikan ke masyarakat, pemerintah, pemerintah daerah,
dunia usaha, media massa, dan keluarga, termasuk anak.
b. Permendiknas nomor 70 tahun 2009 tentang Inklusi belum mampu memberikan
peluang bagi semua anak penyandang disabilitas untuk sekolah di sekolah umum.
Jumlah sekolah inklusi masih sangat sedikit dibanding kebutuhannya dan
persyaratan siswa yang dapat masuk ke sekolah inklusi masih sangat ketat sehingga
anak penyandang disabilitas ringan saja yang dapat masuk sekolah inklusi.
c. Masih tidak jelas apakah Jaminan Kesehatan Pemerintah (Perpres Nomor 12
Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan) akan menjamin tersedianya alat-alat
bantu, prostetik, dan tindakan medik yang rekonstruktif.
d. Ketersediaan data yang dapat dipercaya mengenai orang/anak penyandang
disabilitas masih problematik.
e. Meninjau kembali dan merevitalisasi RAN untuk orang dengan disabilitas
disesuaikan dengan UNCRPD.
f. Adanya anggapan bahwa anak yang lahir dengan disabilitas sebagai aib atau
kutukan dari yang Maha Kuasa.
g. Pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam menangani anak penyandang
disabilitas sangat kurang memadai.
(2) Struktur
i. Sekolah-sekolah inklusi maupun sekolah-sekolah luar biasa lebih tersedia di
kabupaten/kota dan diselenggarakan oleh pihak swasta sehingga cenderug mahal
dan tidak terjangkau bagi masyarakat kecil.
j. Pelayanan rehab medis juga terbatas di kota besar dan tidak terjangkau biayanya.

k. Kurangnya sarana-prasarana pendidikan yang aksesibel/ bebas hambatan bagi


anak-anak penyandang disabilitas.
l. Kurangnya sarana dan prasarana olahraga, wisata/rekreasi, dan sosial budaya yang
bersahabat bagi anak penyandang disabilitas.
(3) Proses
m. Kurang tersedianya guru-guru pembimbing khusus karena sedikitnya program
pendidikan di tingkat sekolah menengah atas dan perguruan tinggi.
n. Kurangnya tenaga medis yang memiliki sertifikasi rehab medik.
o. Tidak tersedianya layanan rehab medik di tingkat puskesmas.
p. Kurangnya kesadaran pimpinan pemerintahan di semua tingkatan untuk
mengimplementasikan UU nasional yang telah mensyaratkan aksisibilitas bagi
orangtu dan penyandang disabilitas, (terutama UU Nomor 28 tahun 2002 tentang
bangunan Gedung).
q. Masih banyak anak-anak penyandang disabilitas yang tidak memperoleh bantuan
alat-alat assistive seperti kursi roda, alat bantu pendengaran, tongkat putih,
kacamata, sehingga tidak dapat beraktivitas di luar rumah.
r. Masih anyaknya keluarga yang menyembunyikan anak-anak penyandang
disabilitas sehingga mereka tidak terjagkau pelayanan dasar kesehatan maupun
pendidikan.
s. Masih banyak anak remaja dengan gangguan skizophrenia yang mengalami
pemasungan karena tidak memperoleh akses pengobatan modern.

Matriks : Pemenuhan Hak Anak Penyandang Disabilitas


Ukuran
(1)
Minimal ada 5
bh kilinik
tumbang di tiap
kabupaten/kot
a

Situasi Sekarang
(2)
1.Belum semua
kab/kota
mempunyai klinik
tumbang
2. keluarga
menyembunyikan
anak yg disabilitas
sehingga tidak
terjangkau
pelayanan
kesehatan

Normatif
(3)
1.Undang
undang no 8
th 2006
2.Perda prop
no 15
3.Undang
undang no 35
th 2014
tentang
perlindungan
anak
mengamanat

Struktur
(4)
1.Tersedia
sarana dan
prasarana
seperti
ruang
tunggu
,ruang
periksa dan
ruang
konseling
anak
2. alokasi

Proses
(5)
1.Melaksanaka
n pelatihan
sdidtk untuk
tenaga
kesehatan
sehingga
mampu
melaksanakan
ddtk di fasilitas
kesehatan

kan bahwa
kesehatan
anak
merupakan
salah satu
hak anak yg
wajib
dipenuhi

dana dari
DAU,DAK
dan BOK

2.menyediakan
sarana dan
prasarana
untuk kegiatan
sdidtk diap tiap
fasilitas
kesehatan

You might also like