You are on page 1of 19

METODE ANALISA KUANTITATIF

ASIDIMETRI
Larutan baku

: HCl atau H2SO4

Pembakuan dengan

a. Baku primer (ditimbang): Natrium Karbonat (Na2CO3) BE =


BM idikator MO
b. Baku sekunder (diukur) : Natrium Hidroksida (NaOH) baku
idikator MM
Zat Uji

: NaHCO3, KOH, NaOH, NH4OH, Na2B4O7

Indikator : MM atau MO
ALKALIMETRI
Larutan baku

: NaOH

Pembakuan dengan

Baku primer (ditimbang)

: Kalium Hidrogen Ftalat

BE =

BM, idikator PP
b. Baku sekunder (diukur) : HCl atau H2SO4, idikator PP
Zat Uji

: HCl, H2SO4, Asam borat (H3BO3), Asam Sitrat, Asam

Asetat (CH3COOH)
Indikator : PP
Catatan : Kalium Hidrogen Ftalat dilarutkan dengan air panas atau
air bebas CO2.
ASIDI-ALKALIMETRI
(Lihat Pembuatan Larutan baku pada soal No.1) untuk menentukan
larutan baku, baku primer dan baku sekunder
Zat uji ditambahkan asam/basa berlebih (25 ml menggunakan
pipet volum).
Indikator : PP, MM, MO
Created by TAHIR,
343025480.doc/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/343025480.doc
Last saved by M. Tahir 12:40:16::PM 19/01/2017
Page 1 of 19

PERMANGANOMETRI
Larutan baku

: KMnO4

Pembakuan dengan

a. Baku primer (ditimbang): Asam Oksalat (H2C2O4) BE = BM


b. Baku sekunder (diukur) : Tidak ada
Zat Uji

: FeSO4 sebuk, FeSO4 larutan

Indikator : Tiada ada (Auto Indikator)


Catatan : Asam yang digunakan pada saat pembakuan adalah H2SO4
pekat, sedangkan pada penentuan kadar H2SO4 2N (encer).
IODIMETRI
Larutan baku

: I2

Pembakuan dengan

c. Baku primer (ditimbang): Arsen Trioksida (As2O3) BE = 1/4


BM
d. Baku sekunder (diukur) : Natrium Tiosulfat (Na2S2O3)
Zat Uji

: Vit C (Serbuk, Tablet dan Injeksi)

Indikator : Kanji
Catatan : As2O3 dilarutkan dengan NaOH 1N/2N, dan dipanaskan di
atas waterbad sampai larut (3-5 menit), asam yang ditambahkan
pada pembakuan adalah HCl 6 N, penentuan kadar menggunakan
H2SO4 2N (encer).
IODOMERTI
Larutan baku

: Na2S2O3

Pembakuan dengan

e. Baku primer (ditimbang): Kalium Bikromat

(K2Cr2O7)

BE = 1/6 BM
f. Baku sekunder (diukur) : Larutan I2
Created by TAHIR,
343025480.doc/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/343025480.doc
Last saved by M. Tahir 12:40:16::PM 19/01/2017
Page 2 of 19

Zat Uji

: CuSO4 kristal dan larutan

Indikator : Kanji
Catatan : Asam yang ditambahkan pada saat pembakuan adalah HCl
Pekat (khusus untuk baku primer) dan didiamkan ditempat gelap
selama 10 menit, asam yang ditambahkan pada penentuan kadar
adalah HCl 2N (encer).
IODO-IODIMETRI
Larutan baku

: Na2S2O3

Pembakuan dengan

g. Baku primer (ditimbang): Kalium Bikromat

(K2Cr2O7)

BE = 1/6 BM
h. Baku sekunder (diukur) : Larutan I2
Zat Uji

: Vit. C (serbuk, tablet dan injeksi)

Indikator : Kanji
Catatan : Asam yang ditambahkan pada saat pembakuan adalah
HCl Pekat (khusus untuk baku primer) dan didiamkan ditempat
gelap selama 10 menit, asam yang ditambahkan pada penentuan
kadar adalah H2SO4 2N (encer). Dalam penetapan kadar zat uji
ditambahkan larutan I2 berlebih (25 ml menggunakan pipet volum).
ARGENTOMETRI METODE MORH
Larutan baku

: AgNO3

Pembakuan dengan

i. Baku primer (ditimbang): Natrium Klorida (NaCl) BE = BM


j. Baku sekunder (diukur) : Tidak ada
Zat Uji

: NaCl, NH4Cl, KCl, KBr, NH4Br

Indikator : Kalium Kromat (K2CrO4)

Created by TAHIR,
343025480.doc/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/343025480.doc
Last saved by M. Tahir 12:40:16::PM 19/01/2017
Page 3 of 19

ARGENTOMETRI METODE VOLHARD


Larutan baku

: KSCN

Pembakuan dengan

k. Baku primer (ditimbang): Tidak ada


l. Baku sekunder (diukur) : AgNO3
Zat Uji

: KBr dan NH4Br

Indikator : Feri Ammonium Sulfat ( FeNH4(SO4)2 )


Catatan : Asam yang ditambahkan pada pembakuan dan penetapan
kadar adalah HNO3 6 N, zat uji ditambahkan AgNO3 25 ml
menggunakan pipet volum.
PERHITUNGAN PEMBUATAN LARUTAN BAKU
1. Buat larutan baku NaOH 0,1 N sebanyak 500 ml (BE NaOH = 40)
mg = V x N x BE
= 500 x 0,1 x 40
= 2000 2 gram
2. Buat larutan baku NaOH 0,1 N sebanyak 500 ml dari granul NaOH
90%, jika BE NaOH = 40
mg = V x N x BE
= 500 x 0,1 x 40
= 2000 2 gram
100
Jadi banyaknya NaOH 90% yang ditimbang =
x 2 = 2,22
gram
90
3. Buat larutan baku KMnO4 0,1 N sebanyak 500 ml dari larutan
KMnO4

7,5 %b/v (BE KMnO4 = 31,6)

% b/v X 10
N=
Created by TAHIR,
343025480.doc/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/343025480.doc
Last saved by M. Tahir 12:40:16::PM 19/01/2017
Page 4 of 19

BE
7,5 X 10
N =

= 2,37
31,6

V1

N1 = V2 x

N2

ml x 2,37= 500 x 0,1


500 x 0,1
ml =
2,37
= 21,09 ml ad 500 ml
4. Buat larutan HCl 0,1 N sebanyak 500 ml dari HCl 37 %, bj = 1,19
(BE HCl = 36,5)
% x Bj x 10
N=
BE
37 x 1,19 x 10
=
36,5
= 12,06
V1

N1

= V2 x

N2

ml x 12,06= 500 x 0,1


500 x 0,1
ml =
12,06
= 4,14 ml ad 500 ml
5. Buat larutan H2SO4 0,1 N sebanyak 250 ml dari H2SO4 3 M
H2SO4 2H+ + SO421 mol H2SO4 ~ 2 mol H+
N=MxV
=3x2
=6
Created by TAHIR,
343025480.doc/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/343025480.doc
Last saved by M. Tahir 12:40:16::PM 19/01/2017
Page 5 of 19

V1

N1

ml x 6

= V2 x

N2

= 250 x 0,1
250 x 0,1

ml =
6
= 4,16 ml ad 250 ml
6. Buat larutan HCl 0,1 N sebanyak 250 ml dari larutan HCl 5 N
V1

N1

ml x 5

= V2 x

N2

= 250 x 0,1
250 x 0,1

ml =
5
= 5,0 ml ad 250 ml
PERHITUNGAN PENIMBANGAN BERDASARKAN KESETARAAN
1. Timbang baku primer/zat uji ~ 15 ml HCl 0,1 N
Mg = V x N x BE (BE zat yang akan ditimbang)
Mg = 15 x 0,1 x BE (BE zat yang akan ditimbang)
2. Timbang baku primer/zat uji ~ 1,5 mgrek
Mg = mgrek x BE (BE zat yang akan ditimbang)
Mg = 1,5 x BE (BE zat yang akan ditimbang)
3. Timbang baku primer/zat uji ~ 60 mg NaOH (Alkalimetri)
Mgrek baku primer/zat uji = Mgrek NaOH
mg/BE

BE NaOH = 40

= mg/BE

baku primer/zat uji

NaOH

mg/BE = 60/40
mg/BE = 1,5
mg = 1,5 x BE (BE zat yang akan ditimbang)
Created by TAHIR,
343025480.doc/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/343025480.doc
Last saved by M. Tahir 12:40:16::PM 19/01/2017
Page 6 of 19

Cat : ~ 60 mg NaOH bukan mutlak bisa saja dengan zat lain


Contoh lain
Timbang baku primer/zat uji ~ 54,75 mg HCl

BE

HCl

36,5
Mgrek baku primer/zat uji = Mgrek HCl
mg/BE

= mg/BE

baku primer/zat uji

HCl

mg/BE = 54,75/36,5
mg/BE = 1,5
mg = 1,5 x BE (BE zat yang akan ditimbang)
4. Timbang

baku

primer/zat

uji

mmol

KMnO 4

(Permanganometri)
MnO4- + 8 H+ + 5 e Mn2+ + 4 H2O, maka valensi dari KMnO4 = 5
Mgrek= mmol x valensi KMnO4
=1 x 5
=5
Mg = mgrek x BE (BE zat yang akan ditimbang)
Contoh lain
Timbang baku primer ~ 0,75 mmol H2SO4
H2SO4 2H+ + SO42-, maka valensi dari H2SO4 = 2
Mgrek= mmol x valensi H2SO4
= 0,75 x 2
= 1,5
Mg = mgrek x BE (BE zat yang akan ditimbang)
5. Timbang baku primer/zat uji ~ 2,5 mmol
Mgrek= mmol x valensi zat yang akan ditimbang
Mgrek= mmol x .....
Created by TAHIR,
343025480.doc/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/343025480.doc
Last saved by M. Tahir 12:40:16::PM 19/01/2017
Page 7 of 19

Mgrek= A
Mg = A x BE (BE zat yang akan ditimbang)
PEMBAKUAN

Dengan Penimbangan (baku primer)

a. Penimbangan 3 x
N
o
1
2
3

Berat zat
(baku primer)

Pembacaan Skala Buret


Volume
Volume Awal
Akhir

0,0795 = 79,5
mg
0,0800 = 80,0
mg
0,0790 = 79,0
mg
1. mgrek larutan baku

Volume
Titrasi

0 ml

15,0 ml

15,0 ml

15,0 ml

30,1 ml

15,1 ml

30,1 ml

45,0 ml

14,9 ml

mgrek baku primer

V x N = mg/BE baku primer (A)


15,0 x N = 79,5/A
15,0 x N = B
N = B/15,0
N = 0,......
2. mgrek larutan baku

mgrek baku primer

V x N = mg/BE baku primer (A)


15,1 x N = 80,0/A
15,1 x N = C
N = C/15,1
N = 0,......
3. mgrek larutan baku

mgrek baku primer

V x N = mg/BE baku primer (A)


14,9 x N = 79,0/A
14,9 x N = D
N = D/14,9
Created by TAHIR,
343025480.doc/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/343025480.doc
Last saved by M. Tahir 12:40:16::PM 19/01/2017
Page 8 of 19

N = 0,......
N1 + N2 + N3
=
= 0, ........
3
Cat : Hitung N 3 x dan rata-ratakan
Penimbangan 1 x
N rata-rata

0,2650 g
265 mg

100,0 ml
25

25

25

N
o

Volume
baku primer

1
2
3

25,0 ml
25,0 ml
25,0 ml

Pembacaan Skala Buret


Volume
Volume
Titrasi
Volume Awal
Akhir
0 ml
12,5 ml
12,5 ml
12,5 ml
25,1 ml
12,6 ml
25,1 ml
37,5 ml
12,4 ml
Volume titarasi rata-rata =

12,5 ml
Cara I
mgrek larutan baku

mgrek baku primer

V x N = mg/BE baku primer (a)


12,5 x N = 265,0/a
12,5 x N = b
N = b/12,5
N = 0,xxxx (dalam 100 ml)
25
=
100
N = 0,yyyy

Dalam 25,0 ml

X 0,xxxx

Cara II
g

0,2650

N baku primer

=
BE x V(l)

=
BE x 0,1

N = 0,xxxx
mgrek larutan baku = mgrek baku primer
Created by TAHIR,
343025480.doc/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/343025480.doc
Last saved by M. Tahir 12:40:16::PM 19/01/2017
Page 9 of 19

V X N = V X N
12,5 X N = 25 X 0,xxxx

25 X 0,xxxx
N =
= 0,yyyy
12,5
Dengan Pengukuran (baku sekunder)

Catatan : N larutan baku sekunder harus ditanyakan.


Misalkan N larutan baku sekunder = 0,0989
a. Pengukuran 3 x
N
o

Volume
baku sekunder

1
2
3

15,0 ml
15,0 ml
15,0 ml

Pembacaan Skala Buret


Volume
Volume
Titrasi
Volume Awal
Akhir
0 ml
14,8 ml
14,8 ml
14,8 ml
29,5 ml
14,7 ml
29,5 ml
44,4 ml
14,9 ml
Volume titarasi rata-rata =

14,8 ml
mgrek larutan baku

mgrek baku sekunder

V X N = V X N
14,8 X N = 15 X 0,0989
N =

15 X 0,0989
= 0,1002
14,8

b. Pengukuran 1 x kemudian diencerkan


50,0 ml larutan baku sekunder
25

V1

100,0 ml V2
25

25

V3

N
o

Volume
baku sekunder

25,0 ml

Pembacaan Skala Buret


Volume
Volume Awal
Akhir
0 ml
12,6 ml

Volume
Titrasi
12,6 ml

Created by TAHIR,
343025480.doc/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/343025480.doc
Last saved by M. Tahir 12:40:16::PM 19/01/2017
Page 10 of 19

2
3

25,0 ml
25,0 ml

12,5 ml
25,2 ml

25,2 ml
12,7 ml
37,7 ml
12,5 ml
Volume titarasi rata-rata =

12,6 ml
mgrek larutan baku

mgrek baku sekunder

V1
V x N =

x V3 x N
V2
50

12,6 x N =

x 25 x 0,0989
100

12,5 x 0,0989
N =
= 0,0981
12,6

PERHITUNGAN PENETAPAN KADAR


1. Penimbangan 3 x
N
o

Berat
Zat uji

Pembacaan Skala Buret


Volume
Volume Awal
Akhir

Volume
Titrasi

0,0662 g = 66,2
0 ml
12,6 ml
12,6 ml
mg
2 0,0674 g = 67,4
12,5 ml
25,2 ml
12,7 ml
mg
3 0,0658 g = 65,8
25,2 ml
37,7 ml
12,5 ml
mg
Misalkan N larutan baku = 0,0998 dan BE zat uji = 52,8
1). mgrek zat uji
mg/BE

mgrek larutan baku

V X N

zat uji
mg/52,8 = 12,6 X 0,0998
mg = 12,6 x 0,0998 x 52,8
= 66,39
gram = 0,0663
Created by TAHIR,
343025480.doc/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/343025480.doc
Last saved by M. Tahir 12:40:16::PM 19/01/2017
Page 11 of 19

66,39
% kadar =

x 100 % = 100,28 % atau


66,20

% kadar =
2). mgrek zat uji
mg/BE

0,06639
x 100 % = 100,28 %
0,06620
=

mgrek larutan baku

V X N

zat uji
mg/52,8 = 12,7 X 0,0998
mg = 12,7 x 0,0998 x 52,8
=

66,92

gram = 0,0669
0,0669
% kadar =

x 100 % = 99,25 %
0,0674

3). mgrek zat uji


mg/BE

mgrek larutan baku

V X N

zat uji
mg/52,8 = 12,5 X 0,0998
mg = 12,5 x 0,0998 x 52,8
=

65,86

gram = 0,0658
0,0658
% kadar =

x 100 % = 100 %
0,0658
K1 + K2 + K3

% kadar =
3
% kadar rata-rata
99,84 %

100,28 + 99,25 + 100


=

Created by TAHIR,
343025480.doc/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/343025480.doc
Last saved by M. Tahir 12:40:16::PM 19/01/2017
Page 12 of 19

3
2. Penimbangan 1 x
0,6023 g

100,0 ml
25

25

N
o

volume
Zat uji

1
2
3

25,0 ml
25,0 ml
25,0 ml

25

Pembacaan Skala Buret


Volume
Volume
Titrasi
Volume Awal
Akhir
0 ml
24,8 ml
24,8 ml
24,8 ml
49,5 ml
24,7 ml
0 ml
25,0 ml
25,0 ml
Volume titrasi rata-rata = 24,8
ml

Misalkan N larutan baku = 0,1012 dan BE zat uji = 59.8


mgrek zat uji= mgrek larutan baku
mg/BE

titrasi rata-rata

X N

zat uji
mg/59,8 = 24,8 X 0,1012
mg = 24,8 x 0,1012 x 59,8
= 150,08
gram = 0,1500 dalam 25 ml HP
100
Dalam 100 ml zat uji

= x 0,1500 = 0,6000 gram


25
0,6000

% kadar =

x 100 % = 99,61 %
0,6023

3. Pengukuran (untuk sampel berupa larutan)


5,0 ml

100,0 ml
25

25

25

Created by TAHIR,
343025480.doc/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/343025480.doc
Last saved by M. Tahir 12:40:16::PM 19/01/2017
Page 13 of 19

N
o

volume
Zat uji

1
2
3

25,0 ml
25,0 ml
25,0 ml

Pembacaan Skala Buret


Volume
Volume
Titrasi
Volume Awal
Akhir
0 ml
24,9 ml
24,9 ml
24,9 ml
49,8 ml
24,9 ml
0 ml
25,0 ml
25,0 ml
Volume titrasi rata-rata = 24,9
ml

Misalkan N larutan baku = 0,0979 dan BE zat uji = 65


mgrek zat uji= mgrek larutan titer
mg/BE

titrasi rata-rata

X N

zat uji
mg/65 = 24,9 X 0,0979
mg = 24,9 X 0,0979 X 65
mg = 158,45
gram = 0,1584 dalam 25 ml HP
100
Dalam 100 ml zat uji

= x 0,1584 = 0,6336 gram


25
0,6336

kadar % b/v

= x 100 % = 12,67 % b/v


5 ml
% b/v X 10

N =
BE
12,67 x 10
=

= 1,94

atau

65
gram
N =
BE X V(l)
0,6336
=

= 1,94
65 X 0,005

4. Titrasi Kembali (asdi-alkalimetri, iodo-iodimetri)


Created by TAHIR,
343025480.doc/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/343025480.doc
Last saved by M. Tahir 12:40:16::PM 19/01/2017
Page 14 of 19

Dengan titrasi blangko


Mgrek zat uji = ( V

blangko

titrasi

)XN

laruran baku

Mg/BE = V x N
Tanpa titrasi blangko

Asidi-alkali : NaOH, HCl, H2SO4


Iodo-Iodi : I2
Argento volhard : AgNO3

Mgrek zat uji = Mgrek larutan baku .... mgrek larutan titer
Mg / BE = ( V x N ) ( V x V )
Cat : Pada titrasi balngko digunakan 2 larutan baku, salah satu dari
larutan baku tersebut Normalitasnya ( N ) harus ditanyakan
5. Khusus untuk zat uji serbuk tablet
Dik : Berat 20 tablet= 4,200 gram
Kadar/tablet = 100 mg 0,1 gram
Berat rata-rata = 4,2/20 = 0,2100 gram
Soal
Timbang zat uji ~ 1,5 mgrek ( BE = 88,06 )
Mg

= mgrek X BE
= 1,5 X 88,06
= 132,09 0,1320 gram

Jadi berat serbuk tablet yang harus ditimbang :


W =

Berat kesetaraan
X Berat rata-rata 20 tablet
Kadar/ Tablet
Catatan : satuan berat harus sama untuk kesetaraan dan

kadar/tab
0,1320
W =

X 0,2100 g = 0,2772 gram


0,1

Created by TAHIR,
343025480.doc/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/343025480.doc
Last saved by M. Tahir 12:40:17::PM 19/01/2017
Page 15 of 19

Pembacaan Skala Buret


Berat
zat uji serbuk
Volume
Volume Awal
tablet
Akhir
1
0,2778 g
0 ml
15,1 ml
2
0,2775 g
15,1 ml
30,1 ml
3
0,2770 g
30,1 ml
45,0 ml
Misalkan N larutan baku = 0,0998
N
o

1). mgrek zat uji


mg/BE

Volume
Titrasi
15,1 ml
15,0 ml
14,9 ml

mgrek larutan baku

V X N

zat uji
mg/88,06 = 15,1 X 0,0998
mg = 15,1 x 0,0998 x 88,06
mg = 132,10
g = 0,1321
Kadar praktek

g hasil perhitungan
=

X berat rata-

rata
g penimbangan
0,1321
=

x 0,2100
0,2778

= 0,0998 gram 99,8 mg


kadar praktek
Kadar kemurnian

99,8 mg/tab

kadar praktek
=
X 100 %
Kadara/tablet
99,8

X 100 %
100

= 99,8 %
Cat : Hitung 3 kali dan rata-ratakan

Created by TAHIR,
343025480.doc/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/343025480.doc
Last saved by M. Tahir 12:40:17::PM 19/01/2017
Page 16 of 19

PRINSIP PERCOBAAN
1. Acidimetri
Reaksi netralisasi dimana asam sebagai larutan baku sekunder
(larutan titer) dan basa sebagai zat uji yang ditandai dengan
perubahan warna dari menjadi . Dengan menggunakan indikator
MM/MO
2. Alkalimetri
Reaksi netralisasi dimana basa sebagai larutan baku sekunder
(larutan titer) dan asam sebagai zat uji yang ditandai dengan
perubahan dari tidak berwarna

menjadi warna pink lemah dengan

menggunakan indiukator PP.


3. Acidi-alkalimetri
Reaksi netralisasi dimana zat uji ditambahkan asam atau basa
berlebih, kelebihan basa atau asam dititrasi dengan larutan baku,

Created by TAHIR,
343025480.doc/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/343025480.doc
Last saved by M. Tahir 12:40:17::PM 19/01/2017
Page 17 of 19

yang ditadai dengan perubahan warna dari menjadi . Dengan


menggunakan indikator MM,MO,PP.
4. Permanganometri
Reaksi redoks, dimana zat uji sebagai reduktor dan larutan baku
sebagai oksidator yang juga berfungsi sebagai autoindikator.
5. Iodimetri
Reaksi redoks dimana zat uji sebagai reduktor dan larutan baku
sebagai oksidator dengan menggunakan indikator kanji yang ditandai
perubahan warna jernih menjadi biru.
6. Iodometri
Reaksi redoks dimana zat uji sebagai oksidator dan larutan baku
sebagai reduktor, dititrasi sampai warna kuning, ditambah indikator
kanji, lalu titrasi kembali sampai warna biru tepat hilang.

7. Iodo-Iodimetri
Reaksi redoks dimana zat uji sebagai oksidator ditambahkan I 2
sampai berlebih lalu titrasi kembali dengan larutan baku Na 2S2O3
sebagai reduktor sampai warna kuning, ditambahkan indikator kanji
lalu titrasi sampai warn biru tapat hilang.
8. Argentometri
Metode Mohr
Reaksi pengendapan dimana zat uji berupa garam halida(Cl, Br)
yang dititrasi dengan larutan baku AgNO 3 sampai warna merah
dengan menggunakan indikator kalium kromat.
Metode Volhard
Reaksi pengendapan dimana zat uji berupa gaeam halida (Cl, Br),
yang ditambahkan AgNO3 berlebih, kemudian diasamkan dengan
HNO3, lalu dititrasi dengan larutan baku KSCN sampai warna
Created by TAHIR,
343025480.doc/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/343025480.doc
Last saved by M. Tahir 12:40:17::PM 19/01/2017
Page 18 of 19

merah

dengan

menggunakan

indikator

Fe 3+

(Feriammonium

sulfat).

Created by TAHIR,
343025480.doc/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/343025480.doc
Last saved by M. Tahir 12:40:17::PM 19/01/2017
Page 19 of 19

You might also like