You are on page 1of 11

JOURNAL READING

Efficacy Of A Mouthwash Containing 0.8% Arginine, PVM/MA Copolymer,


Pyrophosphates, and 0.05% Sodium Fluoride
Compared to A Negative Control Mouthwash on Dentin
Hypersensitivity Reduction. A Randomized Clinical Trial

Disusun oleh :
1. Damai Rizki Kambodianto
2. Emirza Nur Wicaksono
3. Fatya Nur Aninda
4. Hifna Handria Ningsih
5. Liana Rahmawati

012106113
012106145
012116391
012116409
012106208

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
2015
Efektivitas Obat Kumur yang Mengandung Arginin 0,8 %, PVM/MA copolymer, Phirophospat,
dan Natrium Fluorida 0,05 % Dibandingkan dengan Obat Kumur Kontrol Negatif Terhadap
Penurunan Hipersensitivitas Dentin: Sebuah Uji Klinis Acak

Abstrak
Tujuan : Penelitian delapan minggu, single-center, two-cell, double-blind, dan randomized clinical
ini untuk mengevalusasi efektivitas penurunan hipersensitivitas dentin oleh sebuah obat kumur yang
menggunakan teknologi Pro-ArginTM Mouthwash dengan kandungan

arginin 0,8 %, PVM/MA

copolymer, phirophospat, dan natrium fluorida 0,05 % dalam sebuah larutan dasar bebas alkohol
(Arginine Mouthwash) dibandingkan dengan obat kumur biasa tanpa bahan-bahan aktif (kontrol
negatif ).
Metode : Subjek dengan hipersensitivitas dua gigi dengan skor hipersensitif taktil dengan kekuatan
antara 10 dan 50 g, dan skor hipersensitivitas ledakan udara 2 atau 3 berpartisipasi dalam penelitian
ini dan dibagi menjadi dua kelompok pengobatan. Subjek menyikat gigi dengan sikat gigi dan pasta
gigi fluorida yang disediakan dan kemudian dibasuh dengan 20 ml obat kumur yang telah ditentukan
selama 30 detik sebanyak dua kali per hari. Subjek menghindari makan atau minum selama 30 menit
setelah pembasuhan. Penilaian hipersensitivitas dentin, serta pemeriksaan mulut dan jaringan lunak,
dilakukan saat kunjungan awal, setelah dua minggu kemudian, empat minggu, dan delapan minggu
sejak penggunaan produk.
Hasil : Sembilan puluh (90) subjek terlibat dan menyelesaikan delapan minggu penelitian. Setelah
dua minggu, empat minggu, dan delapan minggu dari penggunaan produk, subjek pada kelompok
Arginine Mouthwash menunjukkan perbaikan yang signifikan secara statistik (p< 0,05) pada taktil
rata-rata dan skor hipersensitivitas ledakan udara dibandingkan dengan kontrol negatif obat kumur.
Kesimpulan : Hasil penelitian ini mendukung kesimpulan bahwa Arginine Mouthwash dapat
menurunkan hipersensitivitas dentin yang signifikan setelah produk digunakan dalam delapan minggu
dibandingkan dengan obat kumur kontrol negatif.
Pendahuluan
Hipersensitivitas dentin telah menjadi subyek dari banyak publikasi ilmiah atas beberapa
tahun terakhir. Artikel yang ada telah mencakup mulai dari diskusi tentang penyebabnya dan
manajemen saat ini dan agen baru yang telah dimasukkan ke dalam produk formulasi kesehatan mulut
yang telah secara klinis terbukti untuk mengobati hipersensitivitas dentin.
Istilah hipersensitivitas dentin hampir selalu digambarkan sebagai episode singkat dari rasa
sakit tajam yang muncul dari dentin yang terkena, biasanya sebagai respon kimia, termal, taktil dan
stimulasi osmotik. Hingga 57% pasien dilaporkan telah dipengaruhi oleh kondisi ini. Sebagian besar
gigi hipersensitif disertai oleh resesi gingiva, hasil dari penyakit periodontal, terapi periodontal atau
cara menyikat yang tidak tepat. Pada gigi yang sehat, pulpa gigi ditutupi oleh dentin yang dilindungi
oleh enamel di atas gingiva dan cementum dan gingiva itu sendiri yang terletak di bawah gingiva.
Seperti enamel yang melindungi dentin dan bagian dibawahnya dari rangsangan eksternal, gingiva
juga melindungi cementum dan bagian di bawahnya dan akar gigi. Ketika gingiva menipis, pelindung
cementum dapat dengan mudah dihilangkan sehingga tubulus dentin terkena dan terbuka, sehingga
menimbulkan rasa sakit yang memproduksi rangsangan.
Teori hidrodinamik dari hipersensitivitas dentin yang diusulkan oleh Brannstrom pada tahun
1963 tetap diterima secara luas tentang teori bagaimana hipersensitivitas dentin terjadi. Kejadiannya
2

menggunakan gerakan cairan dalam tubulus dentin yang terbuka untuk transmisi sensasi nyeri.
Khususnya, rangsangan non-noxious di permukaan gigi dapat memicu gerakan dalam cairan tubulus
dentin yang mempengaruhi mekanoreseptor pulpa dan mengakibatkan sensasi rasa sakit. Di bawah
mikroskop, gigi yang sensitif menunjukkan pelebaran tubulus dentin, sebanyak dua kali lebih besar
dari tubulus dentin normal dan di nomor lebih besar per daerah dibandingkan dengan gigi tanpa
hipersensitivitas dentin.
Pengobatan dan pencegahan hipersensitivitas dentin berfokus pada menghilangkan
kemampuan rangsangan eksternal untuk memicu rasa sakit. Saat ini satu dari dua pendekatan biasanya
digunakan.Yang pertama adalah untuk memblokir pemicu dari aktivitas saraf gigi dengan agen fisik
atau kimia yang membentuk lapisan dentin yang secara mekanis mengoklusi tubulus dan mencegah
aliran fluida pulpa. Yang kedua adalah dengan mengganggu respon saraf untuk rangsangan nyeri
dengan memberikan garam kalium ke daerah tubulus yang memiliki efek depolarisasi pada konduksi
listrik saraf, menyebabkan serabut saraf menjadi kurang dapat dieksitasi untuk stimulus, sehingga
mengurangi sensasi rasa sakit pada pasien. Agen occluding atau garam kalium umumnya dimasukkan
bersamaan dengan sebuah produk kesehatan mulut sehingga pasien dapat mengobati kondisinya di
rumah.
Produk yang paling umum digunakan oleh pasien saat mencari penyembuh rasa sakit dari
hipersensitivitas dentin adalah pasta gigi desensitizing. Di masa lalu, pasta gigi ini mengandung garam
kalium - kalium nitrat, kalium citrate, kalium klorida yang dipercaya memiliki efek depolarisasi
konduksi saraf di listrik menyebabkan serabut saraf menjadi kurang dapat eksitasi untuk stimulus.
Akhir-akhir ini, produk pasta gigi yang baru diperkenalkan telah terbukti secara klinis memberikan
produk obat hipersensitivitas dentin yang unggul. Pasta gigi berisi 8 % arginin, kalsium karbonat dan
1450 ppm fluorida seperti natrium monofluorophosphate. Arginin, asam amino, secara historis telah
dipelajari potensinya dalam memberikan manfaat kesehatan bagi oral. Hal tersebut memperlihatkan
bahwa kombinasi dari arginin dan kalsium karbonat ketika diberikan pada permukaan dentin yang
terbuka mampu secara fisik memblok dan menyegel tubulus dentin yang terbuka. Dilaporkan bahwa
berbagai studi klinis memberikan produk obat hipersensitivitas dentin yang unggul bila dibandingkan
dengan pasta gigi hipersensitivitas terkenal yang mengandung ion kalium. Teknologi ini juga sudah
terbukti memberikan pengobatan instan setelah sekali aplikasi topikal pasta gigi secara langsung.
Ada berbagai produk gigi dikenal berhasil mengatasi hipersensitivitas dentin. Obat kumur
baru menggunakan Pro-ArginTM Mouthwash Technology yang dirancang secara efektif mengurangi
hipersensitivitas dentin. Efikasi obat kumur berdasarkan oklusi bagian tubulus dentin,

yang

disediakan oleh sebuah kepemilikan perumusan arginine, PVM/MA copolymer and pyrophosphates.
Karena itu, tujuan penelitian delapan minggu, single-center, two-cell, double-blind, dan randomized
clinical

yang dilakukan di Chengdu, China ini untuk mengevaluasi efikasi penurunan

hipersensitivitas dentin dari dua obat kumur, yang satu mengandung 0,8% arginin, PVM/MA
copolymer, pyrophosphates, (Arginine Mouthwash) dan yang lain mengandung 0,05 % natrium
fluorida (kontrol negatif).
3

Material dan Metode


Penelitian ini menggunakan penilaian secara random, double-blind, two-treatment, parallel-group
desain. Subyek dewasa dari Chengdu, wilayah China yang dilibatkan dalam studi.
Sampel
Ukuran sampel 90 (45 per kelompok) ditentukan berdasarkan standar deviasi (SD ), untuk mengukur
respon sensitivitas taktil (atau ledakan udara ) 3.34 ( atau 0,31 ), tingkat signifikansi = 0,05, 10 %
attrition rate dan 80 % power. Penelitian ini kuat untuk mendeteksi perbedaan minimal yang
signifikan secara statistik antar studi dengan rata-rata 20%. Ukuran sampel perhitungan
memanfaatkan catatan data dari penelitian sebelumnya.
Kriteria Inklusi
(i) berusia antara 18 dan 70 ( inklusif ) dan kesehatan secara umum baik,
(ii) memiliki paling sedikit dua gigi hipersensitif dari gigi anterior sampai molar dan dengan gambaran
erosi / abrasi servikalis atau resesi gingiva; dan yang memiliki sensitivitas terhadap rangsang
sentuhan dengan skor kekuatan 10 - 50 g (Yeaple Probe) dan rangsangan ledakan udara dengan
(iii)

skor 2 atau 3 (Schiff Cold Air Sensitivity Scale) saat pemeriksaan awal,
bersedia terlibat dalam delapan minggu penelitian dan menandatangani informed consent.

Subyek dikeluarkan dari studi jika mereka:


(i) memiliki patologi oral berat, penyakit kronis, penyakit periodontal progressif, menjalani pengobatan
untuk penyakit periodontal (dalam 12 bulan terakhir), atau jika mereka punya gigi hipersensitif
dengan mobilitas yang lebih besar dari satu,
(ii) memiliki gigi dengan defek pemulihan (termasuk prostetik mahkota), curiga pulpitis, karies, enamel
retak atau yang menggunakan Abutment untuk gigi palsu parsial yang dapat dilepas.
Mengonsumsi antikonvulsan, antihistamin, antidepresan, sedatif, obat penenang, obat
antiinflamasi atau analgesik sehari-hari dalam satu bulan sebelum dimulainya penelitian atau jika
(iii)

mereka mulai mengonsumsinya selama studi,


sedang hamil atau menyusui, individu yang berpartisipasi dalam klinis yang lain atau yang telah
berpartisipasi dalam sebuah penelitian pasta gigi desensitizing atau yang menggunakan pasta gigi

(iv)

desensitizing dalam tiga bulan terakhir,


memiliki riwayat alergi pada uji produk, atau alergi terhadap produk konsumer perawatan mulut/
perawatan pribadi atau bahan-bahannya, atau memiliki kondisi medis yang menghalangi mereka
dari makan dan minum untuk periode sampai 4 jam.
Subjek penelitian dilaporkan ke pihak fasilitas klinis dimana subjek telah menghindari semua

prosedur kebersihan mulut, tidak mengunyah permen karet selama 8 jam, dan tidak makan dan minum
selama 4 jam sebelum pemeriksaan. Semua subjek yang memenuhi kriteria inklusi /kriteria eksklusi
dan menandatangani informed consent menerima evaluasi hipersensitivitas taktil dan hipersensitivitas
4

ledakan udara, bersama dengan penilaian jaringan lunak dan keras mulut. Kualifikasi subjek secara
berurutan diacak menggunakan daftar angka acak yang disediakan oleh sponsor penelitian.
Bagi setiap subjek yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam studi, dua gigi
hipersensitif yang memenuhi kriteria pendaftaran hipersensitivitas taktil dan ledakan udara
diidentifikasi untuk dievaluasi sepanjang penelitian. Kualifikasi subjek dikelompokkan berdasarkan
skor awal hipersensitivitas taktil dan ledakan udara dan secara acak dinilai dalam salah satu strata dari
dua pengobatan dalam penelitian ini: (1) tes obat kumur yang

mengandung 0.8% arginine,

polyvinylmethyl ether/maleic acid (PVM/MA) copolymer, pyrophosphates, dan 0,05 % natrium


fluorida dalam sebuah larutan dasar bebas alkohol (Arginine Mouthwash) (Colgate-Palmolive
Company, New York, NY), atau (2) sebuah obat kumur ( kontrol negatif ) dalam sebuah larutan
dasar bebas alkohol tanpa ada bahan-bahan aktif (Colgate-Palmolive Company, New York, NY).
Obat kumur dibungkus seluruhnya untuk menjaga blinding pada partisipan penelitian, penguji dan
semua personel penelitian. Personil tidak terlibat dalam evaluasi klinis, distribusi semua produk uji
dalam kantong buram tertutup, terpisah dari kamar pemeriksaan.Tiga produk diberi kode.
Berikut ini penilaian pengobatan, subjek disediakan pasta gigi (Colgate Cavity Protection yang
mengandung 1450 ppm fluorida) dan sikat gigi lembut (Colgate Adult Extra Clean) untuk penggunaan
rumah.Semua obat kumur dibungkus dalam bentuk paket aslinya untuk menjaga desain penelitian
double-blind. Subjek diperintah untuk menyikat gigi mereka dan kemudian segera membilas mulut
mereka dengan 20 ml obat kumur yang telah ditandai untuk mereka selama 30 detik sebanyak dua kali
setiap hari ( pagi dan petang ) dan hanya menggunakan pasta gigi, sikat gigi dan obat kumur yang
telah disediakan. Subjek tidak diizinkan melakukan floss atau menggunakan stimulator inter-dental
atau makan atau minum selama 30 menit setelah pembilasan.Tidak ada pembatasan mengenai diet
atau kebiasaan merokok selama penelitian.
Penilaian jaringan lunak dan keras mulut, serta evaluasi lanjutan hipersensitivitas taktil dan
ledakan udara dilakukan setelah dua, empat dan delapan pekan penggunaan produk. Subjek diminta
untuk kembali ke pihak fasilitas klinis di mana subjek telah menghindari semua prosedur kebersihan
mulut, dari mengunyah permen karet selama 8 jam, dan tidak makan dan minum selama 4 jam
sebelum jadwal kunjungan. Semua pemeriksaan sedang dilakukan oleh dokter gigi yang sama,
menggunakan prosedur yang sama seperti di awal penelitian. Subjek juga diwawancarai sehubungan
dengan adanya efek samping dan penggunaan obat-obatan yang bersamaan.
Penilaian Prosedur Klinis
Penilaian Hipersensitivitas Taktil Dentin
Hipersensitivitas taktil dentin dinilai dengan Electronic Force Sensing Probe model 200A yang
dikembangkan Yeaple

Research

of

Pittsford,

NY. Penggunaan probe ini untuk pengujian

hipersensitivitas gigi memanfaatkan sebuah #ujung explorer 19 pada ukuran pre-set dalam gram.
Gigi dievaluasi untuk hipersensitivitas taktil dengan cara berikut:
1) Subjek sudah diinstruksikan untuk merespon di titik dimana dia pertama kali mengalami
ketidaknyamanan.

2) Ujung explorer dari probe itu diletakkann pada permukaan bukal setiap gigi yang hipersensitif di
CEJ.
3) Ujung explorer dimasukkan tegak lurus ke gigi mulai pada sebuah pre-set berkekuatan 10 g, lalu
meningkat 10 g, bertahap hingga subjek mengalami ketidaknyamanan, atau hingga 50 g. Skor
dihitung dengan menghitung rata-rata nilai yang diukur pada kedua baseline-designated
penelitian gigi ini.
Penilaian Hipersensitivitas Ledakan Udara Dentin
Gigi dievaluasi untuk hipersensitivitas ledakan udara di dentin dengan cara berikut:
1) gigi sensitif diisolasikan dari gigi yang berdekatan (mesial dan distal) dengan menempatkan jari
pemeriksa diatas gigi sekitar
2) udara dikirimkan dari standard dental unit air syringe pada 60 psi (4.22 kgf / cm 2) 5 psi
(0,35 kgf / cm2 ) dan 70F (21) 3F (-16). Udara diarahkan secara langsung pada permukaan
bukal yang terkena dari gigi hipersensitif selama 1 detik dari jarak sekitar 1 cm.
3) Schiff Cold Air Sensitivity Scale 50 digunakan untuk menilai respon subjek terhadap
rangsangan.
Skala ini dinilai sebagai berikut:

0- Subjek tidak merespon stimulus udara.


1-Subjek merespon stimulus udara tapi tidak meminta penghentian stimulus
2- Subjek merespon stimulus udara dan meminta penghentian atau pemindahan dari stimulus.
3- Subjek merespon stimulus udara, menganggap stimulus menyakitkan dan meminta
penghentian stimulus

Penelitian klinik untuk mengevaluasi efikasiobat kumur yang mengandung 0,8 % Arginine terhadap
penurunan hipersensibilitas dentin pada orang dewasa di China
Pendataan

Dinilai untuk
kelayakan (n=100)

Randomisasi
(n=100)

Eksklusi (n=0)
- Tidak memenuhi kriteria inklusi
(n=0)
- Menolak untuk berpartisipasi
(n=0)
- Alasan lain (n=0)

Arginine

Obat kumur
control negatif
Alokasi

Dialokasikan untuk intervensi (n=50)


-Menerima intervensi (n=45)
-Tidak menerima intervensi (n=5)
Yang dianalisis
(n=45)(n=0)
Follow
up yang hilang
Follow-up
Analisis
Tereksklusi
daridihentikan
analisis (n=0)
Intervensi
yang
(n=0)

Alokasi
Dialokasikan untuk intervensi
(n=50)
-Menerima intervensi (n=45)
-Tidak menerima intervensi (n=5)
6
Yang
dianalisis
Follow
up yang(n=45)
hilang (n=0)
Follow-up
Analisis
Tereksklusi
dari dihentikan
analisis (n=0)
Intervensi yang
(n=0)

Penilaian jaringan lunak dan keras mulut


Pemeriksa gigi secara visual memeriksa cavum oris dan daerah peri-oral menggunakan lampu
dental dan kaca dental pada semua evaluasi hipersensitivitas. Pemeriksaan ini termasuk evaluasi pada
palatum lunak dan keras, mukosa ginggiva, bukal, mukosa, daerah lipatan mukogingival, lidah,
sublingual dan daerah submandibular, kelenjar ludah, dan tonsil dan daerah faring.
Efek samping
Efek samping diperoleh dari interview dengan subjek dan dari pemeriksaan gigi oleh
pemeriksa.

Metode Statistik
Analisis statistik dilakukan secara terpisah untuk penilaian hipersensitivitas taktil dan
penilaian hipersensitivitas udara. Perbandingan kelompok terapi dari sisi jenis kelamin
dilakukan menggunakan analisis chi-square dan dari segi umur menggunakan varians
(ANOVA). Perbandingan kelompok terapi yang berhubungan dengan dasar yang disesuaikan
terhadap skor hipersensitivitas taktil dan hipersensitivitas udara pada pemeriksaan lanjutan
dilakukan dengan menggunakan analisis kovarians (ANCOVA). Semua tes statistik dari
hipotesis adalah dua sisi dan dengan menggunakan tingkat signifikansi =0,05.
Hasil
Sembilan puluh (90) subjek mengikuti penelitian, dari tanggal 29 Desember 2010
sampai 28 Februari 2011 yang memenuhi protokol, dan menyelesaikan penelitian klinik
selama delapan minggu (gambar 1). Ringkasan dari jenis kelamin dan umur pada populasi
penelitian ditunjukkan dalam tabel 1. Kelompok terapi tidak memiliki perbedaan yang
signifikan sehubungan dengan salah satu dari karakteristik ini. Selama penelitian, tidak
terdapat efek samping pada jaringan lunak atau keras dalam cavum oral yang diamati oleh
pemeriksa atau dilaporkan oleh subjek ketika ditanya.
Tabel 2 menunjukkan rangkuman rata-rata skor hipersensitivitas taktil pada kelompok
terapi di setiap titik waktu pengukuran. Tabel 3 menunjukkan rangkuman rata-rata skor
hipersensitivitas ledakan udara pada kelompok terapi di setiap titik waktu pengukuran. Table
2 dan 3 juga menunjukkan perbandingan perbedaan dalam persen pada dua kelompok terapi
di setiap titik waktu. Pada awalnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua
kelompok terapi, baik sehubungan dengan rata-rata skor hipersensitivitas taktil ataupun
ledakan udara.

Dua minggu setelah penggunaan produk, kelompok obat kumur arginine


menunjukkan perbaikan yang signifikan secara statistik pada rata-rata dasar yang disesuaikan
dengan skor hipersensitivitas taktil relatif terhadap kelompok kontrol negatif sebesar 22,1%.
Sehubungan dengan skor ledakan udara, kelompok Arginine menunjukkan penurunan
signifikan secara statistik pada rata-rata dasar yang disesuaikan dengan skor hipersensitivitas
taktil relatif terhadap kelompok kontrol negatif sebesar 14,2%.
Tabel 1-Ringkasan usia dan jenis kelamin subjek dalam masa penelitian klinik 8 minggu
Terapi
Jumlah Subjek
Usia
Laki-laki
Perempua Total
Rata-rata
Range
Obat kumur Arginine
Kontrol negatif

20
20

n
25
25

45
45

46,2
46,6

21-63
25-67

Setelah empat minggu penggunaan produk, kelompok obat kumur Arginine


menunjukkan perbaikan yang signifikan secara statistik pada rata-rata dasar yang disesuaikan
dengan skor hipersensitivitas taktil relatif terhadap kelompok kontrol negatif sebesar 37,1%.
Sehubungan dengan skor ledakan udara, kelompok Arginine menunjukkan penurunan yang
signifikan secara statistik skor hipersensitivitas taktil relatif terhadap kelompok kontrol
negatif sebesar 24,1%.
Setelah delapan minggu penggunaan produk, kelompok obat kumur Arginine
menunjukkan perbaikan yang signifikan secara statistik pada rata-rata dasar yang disesuaikan
dengan skor hipersensitivitas taktil relatif terhadap kelompok kontrol negatif sebesar 44,6%.
Sehubungan dengan skor ledakan udara, kelompok Arginine menunjukkan penurunan yang
signifikan secara statistik skor hipersensitivitas taktil relatif terhadap kelompok kontrol
negatif sebesar 24,0%.
Diskusi
Dentin tersusun atas mineral hidroksi apatit dan komponen organic dan dibentuk oleh
odontoblas selama perkembangan gigi. Dentin mengandung ribuan tubulus yang berjalan
tegak lurus dengan ruang pulpa dan yang dibentuk sebagai odontoblasts yang bermigrasi jauh
dari persimpangan dentin enamel selama pembentukan dentin. Dentin normalnya tertutup
oleh enamel atau sementum. Ketika gigi erupsi, segel margin gingiva gigi meninggalkan
bagian koronal yang terbuka di rongga mulut dan bagian akar gigi dilindungi dari lingkungan
eksternal. Dentin yang terbuka dan tubulus paten terbuka sampai dengan pulpa menyebabkan
hipersensitif gigi.

Mekanisme timbulnya hipersensitivitas dentin melalui stimulus eksternal yang


memicu perubahan tekanan pada cairan dentin, pergerakan cairan mentransmisikan sinyal ke
proses odontoblas, dan proses karies stimulus dari permukaan gigi terhadap saraf berakhir di
tubulus dentin, menghasilkan nyeri. Ketika stimulus dihilangkan, tekanan pada tubulus
kembali normal dan nyeri berkurang.
Ada dua teori pendekatan ilmiah yang diterima untuk mengobati hipersensitivitas
dentin. Salah satunya adalah dengan menutup tubulus yang terbuka dan yang lain adalah
dengan menekan aktivitas saraf. Dengan oklusi tubular, gigi diobati dengan agen fisik atau
kimia yang membentuk lapisan yang secara mekanis menyumbat tubulus dentin dan
mencegah aliran cairan pulpa, dengan demikian, mengurangi hipersensitivitas dentin. Dalam
menekan aktivitas saraf, gigi diobati dengan agen yang meningkatkan ambang depolarisasi
saraf, dan dengan demikian dapat mengatur atau menekan sensasi nyeri.
Penelitian telah menunjukkan bahwa pengobatan hipersensitivitas dentin yang ideal
harus meniru proses desensitizing alami yang menyebabkan oklusi spontan tubulus dentin
yang terbuka. Kleinberg dan rekannya mengembangkan pengobatan hipersensitivitas dentin
yang terdiri dari 8% arginin(asam amino yang ditemukan dalam air liur), dan kalsium
karbonat. Teknologi ini meniru proses alami air liur dalam menyumbat dan menutup tubulus
dentin yang terbuka. Ketika diterapkan pada dentin yang terbuka, tubulus dentin yang terbuka
ditutup dengan plug yang dapat mengurangi hipersensitivitas dentin. Teknologi ini pertama
kali diperkenalkan sebagai pasta profilaksis desensitizing dengan 8% arginin dan kalsium
karbonat untuk penggunaan profesional.
Penelitian dilanjutkan dengan kombinasi arginin/kalsium karbonat dan menyebabkan
pengembangan pasta gigi yang mengandung 8,0% arginin, kalsium karbonat, dan natrium
monofluorofosfat. Pasta gigi secara fisik dapat menutup tubulus dentin dengan plug yang
mengandung arginin, kalsium karbonat dan fosfat. Sumbatan tahan terhadap tekanan pulpa
normal dan terhadap makanan asam dan dengan demikian mengurangi aliran cairan dentin
dan mengurangi hipersensitivitas dentin. Penelitian klinik telah menunjukkan bahwa pasta
gigi ini mengandung 8% arginin, kalsium karbonat dan 1450 ppm natrium monofluorofosfat
dapat memberikan efikasi yang baik dalam mengurangi hipersensitivitas dentin dibandingkan
dengan pasta gigi desensitizing terkemuka yang mengandung 2% ion kalium. Selain itu,
penerapan topikal langsung dari produk ke daerah yang sensitif telah terbukti meringankan
sensitivitas dentin.
Sebagai alternatif atau pelengkap untuk menggunakan pasta gigi desensitizing,
formulasi obat kumur baru telah dikembangkan mengandung 0,8% arginin, dalam kombinasi
dengan pirofosfat dan kopolimer PVM/MA untuk memicu oklusi tubulus, dan 0,05% natrium
9

fluoride. Obat kumur baru ini dibandingkan dengan obat kumur kontrol negatif yang
mengandung 0,05% natrium fluoride untuk menentukan efek relatif dalam mengurangi
hipersensitivitas dentin selama periode delapan minggu.
Table 2- Ringkasan skor hipersensitivita staktil untuk subjek yang selesai menjalani studi 8 minggu
Terapi
No.
Awala
2
% perbedaan
4
%
8
%
(meanSD)
minggu(mea
2 minggub
minggu(mea perbedaan 4 minggu(me perbedaan
nSD)
nSD)
minggub
anSD)
8 minggub
Obat
45
17.22 4.20 26.3311.79
22,1 %
32.4412.41
37.1%
38.2210.2
44.6%
kumur
3
Arginine
45
17.00 5.78
21.568.84
23.6712.13
26.4412.6
Kontrol
0
negatif
a
terapi secara statistik tidak berbeda signifikansatu sama lain pada awal.
b
pada setiap titik waktu, perbedaan persentase signifikan secarastatistik (p <0,05) sesuai dengan perbandingan ANCOVA
dari rata-rata baseline yang disesuaikanakan ditampilkan.

Table 3- Ringkasan skor hipersensitivitas ledakan udara untuk subjek yang selesai menjalani studi 8 minggu
Terapi
No
Awala
2
% perbedaan
4
%
8
(meanSD minggu(mean
2 minggub
minggu(mea perbedaan minggu(mea
)
SD)
nSD)
4 minggub
nSD)
Obat
45
2.330.39
1.810.67
14,2 %
1.420.46
24.1%
1.300.57
kumur
Arginine

%
perbedaan
8 minggub
24.0%

45
2.330.40
2.110.57
1.870.60
1.710.54
Kontrol
negatif
a
terapi secara statistik tidak berbeda signifikan satu sama lain pada awal.
b
pada setiap titik waktu, perbedaan persentase signifikan secara statistik (p <0,05) sesuai dengan perbandingan ANCOVA
dari rata-rata baseline yang disesuaikan akan ditampilkan.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa:

setelah dua minggu, empat minggu, dan delapan minggu penggunaan produk, kelompok
obat kumur Arginin menunjukkan perbaikan signifikan secara statistik (p <0,05) (masingmasing 22,1%, 37,1% dan 44,6%) dalam skor hipersensitivitas taktil dibandingkan dengan

kelompok obat kumur kontrol negatif.


setelah dua minggu, empat minggu, dan delapan minggu penggunaan produk, kelompok
obat kumur Arginin menunjukkan penurunan signifikan secara statistik (p <0,05) (masingmasing 14,2%, 24,1% dan 24,0%) dalam skor hipersensitivitas ledakan udara
dibandingkan dengan kelompok obat kumur kontrol negatif.

Kesimpulan
Hasil studi klinis double blind ini mendukung kesimpulan bahwa obat kumur Arginine yang
menggunakan Teknologi obat kumur Pro-ArginTM dan mengandung 0,8% arginin, kopolimer
10

PVM/MA, pirofosfat, dan 0,05% natrium fluoride dalam basis bebas alkohol menunjukkan
penurunan signifikan hipersensitivitas dentin setelah delapan minggu penggunaan produk
dibandingkan dengan obat kumur kontrol negatif dalam basis bebas alkohol.

11

You might also like