Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
1. Damai Rizki Kambodianto
2. Emirza Nur Wicaksono
3. Fatya Nur Aninda
4. Hifna Handria Ningsih
5. Liana Rahmawati
012106113
012106145
012116391
012116409
012106208
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
2015
Efektivitas Obat Kumur yang Mengandung Arginin 0,8 %, PVM/MA copolymer, Phirophospat,
dan Natrium Fluorida 0,05 % Dibandingkan dengan Obat Kumur Kontrol Negatif Terhadap
Penurunan Hipersensitivitas Dentin: Sebuah Uji Klinis Acak
Abstrak
Tujuan : Penelitian delapan minggu, single-center, two-cell, double-blind, dan randomized clinical
ini untuk mengevalusasi efektivitas penurunan hipersensitivitas dentin oleh sebuah obat kumur yang
menggunakan teknologi Pro-ArginTM Mouthwash dengan kandungan
copolymer, phirophospat, dan natrium fluorida 0,05 % dalam sebuah larutan dasar bebas alkohol
(Arginine Mouthwash) dibandingkan dengan obat kumur biasa tanpa bahan-bahan aktif (kontrol
negatif ).
Metode : Subjek dengan hipersensitivitas dua gigi dengan skor hipersensitif taktil dengan kekuatan
antara 10 dan 50 g, dan skor hipersensitivitas ledakan udara 2 atau 3 berpartisipasi dalam penelitian
ini dan dibagi menjadi dua kelompok pengobatan. Subjek menyikat gigi dengan sikat gigi dan pasta
gigi fluorida yang disediakan dan kemudian dibasuh dengan 20 ml obat kumur yang telah ditentukan
selama 30 detik sebanyak dua kali per hari. Subjek menghindari makan atau minum selama 30 menit
setelah pembasuhan. Penilaian hipersensitivitas dentin, serta pemeriksaan mulut dan jaringan lunak,
dilakukan saat kunjungan awal, setelah dua minggu kemudian, empat minggu, dan delapan minggu
sejak penggunaan produk.
Hasil : Sembilan puluh (90) subjek terlibat dan menyelesaikan delapan minggu penelitian. Setelah
dua minggu, empat minggu, dan delapan minggu dari penggunaan produk, subjek pada kelompok
Arginine Mouthwash menunjukkan perbaikan yang signifikan secara statistik (p< 0,05) pada taktil
rata-rata dan skor hipersensitivitas ledakan udara dibandingkan dengan kontrol negatif obat kumur.
Kesimpulan : Hasil penelitian ini mendukung kesimpulan bahwa Arginine Mouthwash dapat
menurunkan hipersensitivitas dentin yang signifikan setelah produk digunakan dalam delapan minggu
dibandingkan dengan obat kumur kontrol negatif.
Pendahuluan
Hipersensitivitas dentin telah menjadi subyek dari banyak publikasi ilmiah atas beberapa
tahun terakhir. Artikel yang ada telah mencakup mulai dari diskusi tentang penyebabnya dan
manajemen saat ini dan agen baru yang telah dimasukkan ke dalam produk formulasi kesehatan mulut
yang telah secara klinis terbukti untuk mengobati hipersensitivitas dentin.
Istilah hipersensitivitas dentin hampir selalu digambarkan sebagai episode singkat dari rasa
sakit tajam yang muncul dari dentin yang terkena, biasanya sebagai respon kimia, termal, taktil dan
stimulasi osmotik. Hingga 57% pasien dilaporkan telah dipengaruhi oleh kondisi ini. Sebagian besar
gigi hipersensitif disertai oleh resesi gingiva, hasil dari penyakit periodontal, terapi periodontal atau
cara menyikat yang tidak tepat. Pada gigi yang sehat, pulpa gigi ditutupi oleh dentin yang dilindungi
oleh enamel di atas gingiva dan cementum dan gingiva itu sendiri yang terletak di bawah gingiva.
Seperti enamel yang melindungi dentin dan bagian dibawahnya dari rangsangan eksternal, gingiva
juga melindungi cementum dan bagian di bawahnya dan akar gigi. Ketika gingiva menipis, pelindung
cementum dapat dengan mudah dihilangkan sehingga tubulus dentin terkena dan terbuka, sehingga
menimbulkan rasa sakit yang memproduksi rangsangan.
Teori hidrodinamik dari hipersensitivitas dentin yang diusulkan oleh Brannstrom pada tahun
1963 tetap diterima secara luas tentang teori bagaimana hipersensitivitas dentin terjadi. Kejadiannya
2
menggunakan gerakan cairan dalam tubulus dentin yang terbuka untuk transmisi sensasi nyeri.
Khususnya, rangsangan non-noxious di permukaan gigi dapat memicu gerakan dalam cairan tubulus
dentin yang mempengaruhi mekanoreseptor pulpa dan mengakibatkan sensasi rasa sakit. Di bawah
mikroskop, gigi yang sensitif menunjukkan pelebaran tubulus dentin, sebanyak dua kali lebih besar
dari tubulus dentin normal dan di nomor lebih besar per daerah dibandingkan dengan gigi tanpa
hipersensitivitas dentin.
Pengobatan dan pencegahan hipersensitivitas dentin berfokus pada menghilangkan
kemampuan rangsangan eksternal untuk memicu rasa sakit. Saat ini satu dari dua pendekatan biasanya
digunakan.Yang pertama adalah untuk memblokir pemicu dari aktivitas saraf gigi dengan agen fisik
atau kimia yang membentuk lapisan dentin yang secara mekanis mengoklusi tubulus dan mencegah
aliran fluida pulpa. Yang kedua adalah dengan mengganggu respon saraf untuk rangsangan nyeri
dengan memberikan garam kalium ke daerah tubulus yang memiliki efek depolarisasi pada konduksi
listrik saraf, menyebabkan serabut saraf menjadi kurang dapat dieksitasi untuk stimulus, sehingga
mengurangi sensasi rasa sakit pada pasien. Agen occluding atau garam kalium umumnya dimasukkan
bersamaan dengan sebuah produk kesehatan mulut sehingga pasien dapat mengobati kondisinya di
rumah.
Produk yang paling umum digunakan oleh pasien saat mencari penyembuh rasa sakit dari
hipersensitivitas dentin adalah pasta gigi desensitizing. Di masa lalu, pasta gigi ini mengandung garam
kalium - kalium nitrat, kalium citrate, kalium klorida yang dipercaya memiliki efek depolarisasi
konduksi saraf di listrik menyebabkan serabut saraf menjadi kurang dapat eksitasi untuk stimulus.
Akhir-akhir ini, produk pasta gigi yang baru diperkenalkan telah terbukti secara klinis memberikan
produk obat hipersensitivitas dentin yang unggul. Pasta gigi berisi 8 % arginin, kalsium karbonat dan
1450 ppm fluorida seperti natrium monofluorophosphate. Arginin, asam amino, secara historis telah
dipelajari potensinya dalam memberikan manfaat kesehatan bagi oral. Hal tersebut memperlihatkan
bahwa kombinasi dari arginin dan kalsium karbonat ketika diberikan pada permukaan dentin yang
terbuka mampu secara fisik memblok dan menyegel tubulus dentin yang terbuka. Dilaporkan bahwa
berbagai studi klinis memberikan produk obat hipersensitivitas dentin yang unggul bila dibandingkan
dengan pasta gigi hipersensitivitas terkenal yang mengandung ion kalium. Teknologi ini juga sudah
terbukti memberikan pengobatan instan setelah sekali aplikasi topikal pasta gigi secara langsung.
Ada berbagai produk gigi dikenal berhasil mengatasi hipersensitivitas dentin. Obat kumur
baru menggunakan Pro-ArginTM Mouthwash Technology yang dirancang secara efektif mengurangi
hipersensitivitas dentin. Efikasi obat kumur berdasarkan oklusi bagian tubulus dentin,
yang
disediakan oleh sebuah kepemilikan perumusan arginine, PVM/MA copolymer and pyrophosphates.
Karena itu, tujuan penelitian delapan minggu, single-center, two-cell, double-blind, dan randomized
clinical
hipersensitivitas dentin dari dua obat kumur, yang satu mengandung 0,8% arginin, PVM/MA
copolymer, pyrophosphates, (Arginine Mouthwash) dan yang lain mengandung 0,05 % natrium
fluorida (kontrol negatif).
3
skor 2 atau 3 (Schiff Cold Air Sensitivity Scale) saat pemeriksaan awal,
bersedia terlibat dalam delapan minggu penelitian dan menandatangani informed consent.
(iv)
prosedur kebersihan mulut, tidak mengunyah permen karet selama 8 jam, dan tidak makan dan minum
selama 4 jam sebelum pemeriksaan. Semua subjek yang memenuhi kriteria inklusi /kriteria eksklusi
dan menandatangani informed consent menerima evaluasi hipersensitivitas taktil dan hipersensitivitas
4
ledakan udara, bersama dengan penilaian jaringan lunak dan keras mulut. Kualifikasi subjek secara
berurutan diacak menggunakan daftar angka acak yang disediakan oleh sponsor penelitian.
Bagi setiap subjek yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam studi, dua gigi
hipersensitif yang memenuhi kriteria pendaftaran hipersensitivitas taktil dan ledakan udara
diidentifikasi untuk dievaluasi sepanjang penelitian. Kualifikasi subjek dikelompokkan berdasarkan
skor awal hipersensitivitas taktil dan ledakan udara dan secara acak dinilai dalam salah satu strata dari
dua pengobatan dalam penelitian ini: (1) tes obat kumur yang
Research
of
Pittsford,
hipersensitivitas gigi memanfaatkan sebuah #ujung explorer 19 pada ukuran pre-set dalam gram.
Gigi dievaluasi untuk hipersensitivitas taktil dengan cara berikut:
1) Subjek sudah diinstruksikan untuk merespon di titik dimana dia pertama kali mengalami
ketidaknyamanan.
2) Ujung explorer dari probe itu diletakkann pada permukaan bukal setiap gigi yang hipersensitif di
CEJ.
3) Ujung explorer dimasukkan tegak lurus ke gigi mulai pada sebuah pre-set berkekuatan 10 g, lalu
meningkat 10 g, bertahap hingga subjek mengalami ketidaknyamanan, atau hingga 50 g. Skor
dihitung dengan menghitung rata-rata nilai yang diukur pada kedua baseline-designated
penelitian gigi ini.
Penilaian Hipersensitivitas Ledakan Udara Dentin
Gigi dievaluasi untuk hipersensitivitas ledakan udara di dentin dengan cara berikut:
1) gigi sensitif diisolasikan dari gigi yang berdekatan (mesial dan distal) dengan menempatkan jari
pemeriksa diatas gigi sekitar
2) udara dikirimkan dari standard dental unit air syringe pada 60 psi (4.22 kgf / cm 2) 5 psi
(0,35 kgf / cm2 ) dan 70F (21) 3F (-16). Udara diarahkan secara langsung pada permukaan
bukal yang terkena dari gigi hipersensitif selama 1 detik dari jarak sekitar 1 cm.
3) Schiff Cold Air Sensitivity Scale 50 digunakan untuk menilai respon subjek terhadap
rangsangan.
Skala ini dinilai sebagai berikut:
Penelitian klinik untuk mengevaluasi efikasiobat kumur yang mengandung 0,8 % Arginine terhadap
penurunan hipersensibilitas dentin pada orang dewasa di China
Pendataan
Dinilai untuk
kelayakan (n=100)
Randomisasi
(n=100)
Eksklusi (n=0)
- Tidak memenuhi kriteria inklusi
(n=0)
- Menolak untuk berpartisipasi
(n=0)
- Alasan lain (n=0)
Arginine
Obat kumur
control negatif
Alokasi
Alokasi
Dialokasikan untuk intervensi
(n=50)
-Menerima intervensi (n=45)
-Tidak menerima intervensi (n=5)
6
Yang
dianalisis
Follow
up yang(n=45)
hilang (n=0)
Follow-up
Analisis
Tereksklusi
dari dihentikan
analisis (n=0)
Intervensi yang
(n=0)
Metode Statistik
Analisis statistik dilakukan secara terpisah untuk penilaian hipersensitivitas taktil dan
penilaian hipersensitivitas udara. Perbandingan kelompok terapi dari sisi jenis kelamin
dilakukan menggunakan analisis chi-square dan dari segi umur menggunakan varians
(ANOVA). Perbandingan kelompok terapi yang berhubungan dengan dasar yang disesuaikan
terhadap skor hipersensitivitas taktil dan hipersensitivitas udara pada pemeriksaan lanjutan
dilakukan dengan menggunakan analisis kovarians (ANCOVA). Semua tes statistik dari
hipotesis adalah dua sisi dan dengan menggunakan tingkat signifikansi =0,05.
Hasil
Sembilan puluh (90) subjek mengikuti penelitian, dari tanggal 29 Desember 2010
sampai 28 Februari 2011 yang memenuhi protokol, dan menyelesaikan penelitian klinik
selama delapan minggu (gambar 1). Ringkasan dari jenis kelamin dan umur pada populasi
penelitian ditunjukkan dalam tabel 1. Kelompok terapi tidak memiliki perbedaan yang
signifikan sehubungan dengan salah satu dari karakteristik ini. Selama penelitian, tidak
terdapat efek samping pada jaringan lunak atau keras dalam cavum oral yang diamati oleh
pemeriksa atau dilaporkan oleh subjek ketika ditanya.
Tabel 2 menunjukkan rangkuman rata-rata skor hipersensitivitas taktil pada kelompok
terapi di setiap titik waktu pengukuran. Tabel 3 menunjukkan rangkuman rata-rata skor
hipersensitivitas ledakan udara pada kelompok terapi di setiap titik waktu pengukuran. Table
2 dan 3 juga menunjukkan perbandingan perbedaan dalam persen pada dua kelompok terapi
di setiap titik waktu. Pada awalnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua
kelompok terapi, baik sehubungan dengan rata-rata skor hipersensitivitas taktil ataupun
ledakan udara.
20
20
n
25
25
45
45
46,2
46,6
21-63
25-67
fluoride. Obat kumur baru ini dibandingkan dengan obat kumur kontrol negatif yang
mengandung 0,05% natrium fluoride untuk menentukan efek relatif dalam mengurangi
hipersensitivitas dentin selama periode delapan minggu.
Table 2- Ringkasan skor hipersensitivita staktil untuk subjek yang selesai menjalani studi 8 minggu
Terapi
No.
Awala
2
% perbedaan
4
%
8
%
(meanSD)
minggu(mea
2 minggub
minggu(mea perbedaan 4 minggu(me perbedaan
nSD)
nSD)
minggub
anSD)
8 minggub
Obat
45
17.22 4.20 26.3311.79
22,1 %
32.4412.41
37.1%
38.2210.2
44.6%
kumur
3
Arginine
45
17.00 5.78
21.568.84
23.6712.13
26.4412.6
Kontrol
0
negatif
a
terapi secara statistik tidak berbeda signifikansatu sama lain pada awal.
b
pada setiap titik waktu, perbedaan persentase signifikan secarastatistik (p <0,05) sesuai dengan perbandingan ANCOVA
dari rata-rata baseline yang disesuaikanakan ditampilkan.
Table 3- Ringkasan skor hipersensitivitas ledakan udara untuk subjek yang selesai menjalani studi 8 minggu
Terapi
No
Awala
2
% perbedaan
4
%
8
(meanSD minggu(mean
2 minggub
minggu(mea perbedaan minggu(mea
)
SD)
nSD)
4 minggub
nSD)
Obat
45
2.330.39
1.810.67
14,2 %
1.420.46
24.1%
1.300.57
kumur
Arginine
%
perbedaan
8 minggub
24.0%
45
2.330.40
2.110.57
1.870.60
1.710.54
Kontrol
negatif
a
terapi secara statistik tidak berbeda signifikan satu sama lain pada awal.
b
pada setiap titik waktu, perbedaan persentase signifikan secara statistik (p <0,05) sesuai dengan perbandingan ANCOVA
dari rata-rata baseline yang disesuaikan akan ditampilkan.
setelah dua minggu, empat minggu, dan delapan minggu penggunaan produk, kelompok
obat kumur Arginin menunjukkan perbaikan signifikan secara statistik (p <0,05) (masingmasing 22,1%, 37,1% dan 44,6%) dalam skor hipersensitivitas taktil dibandingkan dengan
Kesimpulan
Hasil studi klinis double blind ini mendukung kesimpulan bahwa obat kumur Arginine yang
menggunakan Teknologi obat kumur Pro-ArginTM dan mengandung 0,8% arginin, kopolimer
10
PVM/MA, pirofosfat, dan 0,05% natrium fluoride dalam basis bebas alkohol menunjukkan
penurunan signifikan hipersensitivitas dentin setelah delapan minggu penggunaan produk
dibandingkan dengan obat kumur kontrol negatif dalam basis bebas alkohol.
11