Professional Documents
Culture Documents
MISKONSEPSI FISIKA
YOLANITA SEPTIANA
I2E014034
A. TEORI MISKONSEPSI
Terjadinya miskonsepsi dipengaruhi oleh banyak hal. Salah satunya disebabkan
sangat kompleksnya konsep-konsep fisika. Kompleksitas konsep fisika itu, sering kali dalam
penyajianya tanpa diimbangi dengan cara penyampaian yang baik oleh guru. Artinya, ketika
menyampaikan konsep matematika, guru kurang memperhatikan tingkat perkembangan
psikologis anak. Dengan demikian, terjadi celah antara keinginan guru dengan fakta
kemampuan anak dalam memahami konsep matematika. Peristiwa terjadinya miskonsepsi
dapat dijelaskan melalui beberapa teori. Dua di antaranya teori pemrosesan informasi
(information processing) dan teori Piaget. Kedua teori itu disajikan secara ringkas pada
bagian berikut.
1. Teori Pemrosesan Informasi
Teori ini menekankan pada proses memori dan proses berpikir (thinking). Para
psikolog mempelajari bagaimana informasi disimpan dalam memori, dipertahankan atau
disimpan setelah disandikan (encoded), ditemukan kembali untuk tujuan tertentu.
Ketiga proses itu digambarkan oleh Santrock (2008) seperti pada Gambar 1.
di
memori.
Pengetahuan
sebelumnya
sangat
mempengaruhi
cara
peristiwa itu terjadi secara bersamaan. Asimilasi terjadi ketika anak memasukkan
pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada. Sebaliknya, akomodasi terjadi
ketika anak menyesuaikan diri pada informasi baru. Artinya, anak menyesuaikan skema
mereka dengan informasi yang baru diterimanya.
Pada saat asimilasi dan akomodasi bekerja sama untuk menghasilkan perubahan
kognitif, terjadi gerakan kuat antara keadaan ekuilibrium dan disekuilibrium kognitif.
Ekuilibrium adalah suatu mekanisme yang dikemukakan Piaget untuk menjelaskan
bagaimana anak bergerak dari satu tahap pemikiran yang satu ke tahap pemikiran
berikutnya. Pergeseran ini terjadi saat anak mengalami konflik kognitif atau
disekuilibrium dalam memahami konsep baru. Dalam kondisi semacam ini, peristiwa
salah konsepsi dapat terjadi, karena terjadi proses penyesuaian struktur konsep dalam
struktur kognitif anak yang belum tentu benar.
B. VARIABEL MISKONSEPSI
Young dan OShea (1981) menyatakan miskonsepsi sebagai bentuk kesalahan
lain seperti kesalahan yang diterjemahkan dari kata (errors) dan salah algoritma (faulty
algorithms). Menurut mereka kesalahan merupakan jawaban dari salah satu problem yang
diberikan, disebabkan karena ceroboh, lupa, belum pernah diajarkan materi yang diujikan
atau factor penyebabnya. Salah algoritma merupakan ketidaksempurnaan langkah atau
prosedur sehingga menghasilkan jawaban salah. Sehungga miskonsepsi merupakan uraian
pemahaman anak yang salah sehingga menyebabkan pola kesalahan sistematis.
Kohle dan Norland (1985) dalam E. van den Berg (1991) memberikan batasan
tentang miskonsepsi sebagai suatu konsep atau ide yang menyimpang dari pendapat umum
dengan konsensusilmuwan; sedangkan E.van den Berg (1991) sendiri mendefinisikan
miskonsepsi sebagai pertentangan atau ketidakcocokan konsep yang dipahami seseorang
dengan konsep yang dipakai oleh pakar ilmuwan yang bersangkutan.
David Hammer (1996) mendefinisikan miskonsepsi sebagai strongly held
cognitive structures that are different from the accepted understanding in a field and that
are presumed to interfere with the acquisition of new knowledge, yang berarti bahwa
miskonsepsi dapat dipandang sebagai suatu konsepsi atau struktur kognitif yang melekat
dengan kuat dan stabil dibenak siswa yang sebenarnya menyimpang dari konsepsi yang
dikemukakan para ahli, yang dapat menyesatkan para siswa dalam memahami fenomena
alamiah dan melakukan eksplanasi ilmiah.
Ross (2003) menyatakan miskonsepsi adalahpemahaman yang berbeda yang
tidak sesuai dengan penjelasan ilmiah.
Xiaobao Li (2006) menyatakan bahwa miskonsepsi merupakan uraian jawaban
anak tentang konsep tertentu yang berbeda dengan konsep yang diajarkan guru, bersifat
stabil dan kuat.
Russel dan Odwyer (2009) menyatakan miskonsepsi terjadi bila anak salah
menerapkan strategi pengetahuan yang dipelajari sebelumnya untuk menyelesaikan
permasalahan baru.
Fowler menyatakan bahwa miskonsepsi sebagai pengertian yang tidak akurat
akan konsep, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah,
kekacauan konsep-konsep yang berbeda, dan hubungan hirarkis konsep-konsep yang tidak
benar.
Berdasarkan teori pemrosesan informasi dan piaget, maka miskonsepsi dapat ditelaah
kembali oleh beberapa tokoh sehingga memberikan suatu tolak ukur untuk dikatakan
miskonsepsi yakni beberapa variable. Ciri-ciri miskonsepsi dapat diuraikan dalam tabel 1.1
dibawah ini
Tabel 1.1 Ciri-ciri Miskonsepsi
N
o
1.
Ciri-ciri Miskonsepsi
Mendefinisikan konsep secara tidak akurat
Deskrispsi
Atribut tidak lengkap, yang berakibat pada
gagalnya mendefinisikan konsep secara
Ciri-ciri Miskonsepsi
Deskrispsi
o
4
hambatan dan
b. Kegagalan dalam melakukan klasifikasi.
Generalisasi yang salah dari suatu konsep,
berakibat pada hilangnya esensi dasar
konsep tersebut. Kehilangan pemahaman
terhadap
esensi
pandangan
5
yang
konsep
tidak
menimbulkan
sesuai
dengan
konsepsi ilmiah.
Hubungan hirarkis konsep-konsep yang Misinterpertasi terhadap suatu objek abstrak
tidak benar.
konsep siswa dan sebab-sebabnya, seperti kelemahan tentang tingkat pemahaman materi
siswa, dimana dengan mengetahui kelemahan dan sebabnya, guru juga akan mudah untuk
mengambil solusi yang tepat.
E. INDIKATOR MISKONSEPSI
N
o
1.
INDIKATOR
Deskrispsi
Pengertian tentang suatu konsep yang tidak Setiap konsep memiliki definisi. Definisi
tepat
yang gagal.
Salah dalam mengklasifikasikan contoh- Setiap konsep memiliki ciri dan non-ciri.
contoh konsep,
Pemahaman
konsep
yang
tepat
Keraguan
tentang
konsep-konsep
berbeda,
esensi
yang
konsep
tidak
menimbulkan
sesuai
dengan
konsepsi ilmiah.
Tidak tepat dalam menghubungkan berbagai Misinterpertasi terhadap suatu objek abstrak
macam konsep dalam susunan hierarkinya dan proses yang berakibat gambaran yang
atau pembuatan generalisasi suatu konsep diberikan tidak sesuai dengan kenyataan
yang berlebihan atau kurang jelas.
INDIKATOR
Deskrispsi
o
dapat terjadi karena penekanan konsep
untuk rumus ini tidak ada.
F. KISI-KISI INSTRUMEN
Satuan Pendidikan/ Mata Pelajaran
Kelas
Materi Pokok
Standar Kompetensi
INDIKATOR
MISKONSEPSI
1.
Pengertian
KD
suatu
konsep nama
Salah
URAIAN
INDIKATOR DARI KD
MATERI
tentang
dalam
mengklasifikasikan
contoh-
contoh konsep.
Keraguan tentang konsep-
Menganalisis
POKOK
Gerak Lurus
Besaran
Beraturan
Fisika
(GLB)
Kecepatan
dan
Percepatan
Konstan
Gerak Lurus
Berubah
LEVEL
R SOAL
KOGNITIF
C2
C2
pada Gerak
dengan
NOMO
Siswa
dapat
menganalisis
percepatan suatu benda
C4
Beraturan
(GLB)
yang
percepatan
C4
C4
dan
waktunya sama
5
Tidak
tepat
dalam
menghubungkan
berbagai
macam
konsep
dalam
INDIKATOR
MISKONSEPSI
KD
URAIAN
MATERI
POKOK
susunan
hierarkinya
atau
INDIKATOR DARI KD
NOMO
LEVEL
R SOAL
KOGNITIF
G.
I.
J.
NO
L.
M. Ninda melakukan perjalanan dari tempat kedudukan A-B-C-D dan kembali lagi ke C
seperti pada gambar di bawah. Apa yang terjadi setelah Ninda berhenti di tempat C?
K.
JAWABAN
V. Jawaban: B
W. (jarak dan perpindahan
N.
Ninda berbeda)
X.
Y. Alasan: Karena Ninda
berjalan
dengan
P.
Alasannya
karena: .......................................................................................................................................
..............
Q.
.........................................................................................................................................
............
Z.
R.
Taraf keyakinan :
S.
Jarak
merupakan
besaran
skalar
besaran
(mempunyai
I.
J.
NO
T.
U.
AA.
a.
b.
c.
d.
e.
Dua orang anak, Rani dan Irma, berada pada jarak s. Pada saat yang sama,
JAWABAN
AH.
Jawaban: A
AJ.
AD. Alasannya
karena: .......................................................................................................................................
..............
AE. .........................................................................................................................................
............
AF. Taraf keyakinan :
AG. Hanya Menebak / Lebih Banyak Menebak / Tidak Yakin / Yakin / Pasti / Sangat Pasti
AN.
AO.
Tetesan oli yang bocor jatuh dari sebuah mobil yang bergerak lurus dilukiskan
3
K.
Hanya Menebak / Lebih Banyak Menebak / Tidak Yakin / Yakin / Pasti / Sangat Pasti
AB.
SOAL
AK.
Alasan:
AL.
Karena kelajuan
AV.Jawaban: B (2 & 3)
AW.
AX.
Alasan:
jauh
I.
J.
NO
a.
b.
c.
d.
e.
SOAL
K.
1 dan 3
2 dan 3
1, 2, 3 dan 4
1, 2 dan 4
1 dan 4
AQ.
JAWABAN
AZ.
(3)
diperlambat
jarak
tetesan
GLBB
karena
oli
dekat
AR. Alasannya
karena: ....................................................................................................................................... BA.
..............
AS.
.............................................................................................................................
........................
AT.
Taraf keyakinan :
AU.
BB.
BC.
Dua buah motor A dan B dari keadaan diam bergerak dengan percepatan
BI. Jawaban: C
4
aA
selama waktu
tA
aA
tA
a.
b.
c.
d.
e.
dan
aB
t B >t A
dan
=
aB
tB
BK.
BL.
BD.
tB
BM.
Alasan:
t B >t A
I.
J.
NO
SOAL
BE. Alasannya
karena: .......................................................................................................................................
..............
BF.
.........................................................................................................................................
............
BG. Taraf keyakinan :
BH. Hanya Menebak / Lebih Banyak Menebak / Tidak Yakin / Yakin / Pasti / Sangat Pasti
BN.
BO.
Jika sebuah koin yang dijatuhkan bebas dari ketinggian h seperti pada
5
gambar di bawah maka kecepatan awal koin sebelum sampai di lantai adalah....
K.
JAWABAN
BV.
Jawaban:
(nol)
BW.
BX.
Alasan:
BY.
Karena
pada
jatuh
bebas,
gerak
kecepatan
v 0 =0
awal
I.
J.
NO
SOAL
K.
JAWABAN
............
BT.
BU.
BZ.
Taraf keyakinan :
Hanya Menebak / Lebih Banyak Menebak / Tidak Yakin / Yakin / Pasti / Sangat Pasti
CA.
CB.
CC.
CD.
RUBRIK PENILAIAN
CE.
NO
CI.
CF.
CJ. Ninda
CG.
SOAL
melakukan
perjalanan
dari
CH.
AN
CL. Jawaba
tempat
JAWAB
CR. Berikut ini indeks taraf keyakinan jawaban siswa terhadap pemahaman
n: B
CM.
CS.
jarak dan
Ind
perpinda
han
CU.
Ninda
C?
berbeda)
0
CW.
CN.
CK.
a.
Jarak
dan
b.
Ninda sama
Jarak dan
perpindahan
CO. Alasan:
CP. Karena
perpindahan
Ninda
RUBRIK PENILAIAN
1
CY.
2
CT. Deskripsi
CV. Tidak tahu konsep sama sekali mengenai jarak dan perpindahan
(jawaban hanya ditebak secara total 100 %)
CX. Tidak tahu konsep atas kebenaran pengetahuan jarak dan
perpindahan yang dipergunakan untuk menjawab soal (tebakan
75% - 99%)
CZ. Tidak memiliki keyakinan atas kebenaran pengetahuan tentang
mengenai jarak dan perpindahan yang dipergunakan untuk
menjawab suatu pertanyaan (soal), jika dalam menjawab soal,
persentase unsur tebakan 50 74%.
CE.
CF.
NO
c.
Ninda berbeda
Jarak dan perpindahan tidak
mempengaruhi
d.
Ninda
Jarak
Ninda
Perpindahan
mempengaruhi
Ninda
perjalanan
saja
mempengaruhi
e.
CG.
SOAL
yang
perjalanan
JAWAB
AN
berjalan
CS.
dengan
Ind
RUBRIK PENILAIAN
CT. Deskripsi
panjang
lintasan
CU.
yang
0
DA.
berbeda,
saja
CH.
yang
ketika
perjalanan
Ninda
DC.
sampai
di tempat
D
dia
kembali
lagi
ke
4
DE.
5
an
untuk menjawab
besaran
saja)
sedangka
n
perpinda
merupak
nyai nilai
C. Jarak
(mempu
tempat
skalar
CV. Tidak tahu konsep sama sekali mengenai jarak dan perpindahan
(jawaban hanya ditebak secara total 100 %)
dipergunakan
CE.
CF.
NO
CG.
SOAL
JAWAB
CH.
RUBRIK PENILAIAN
AN
han
termasuk
besaran
vektor
(mempu
nyai nilai
dah
arah).
CQ.
DH.
DK.Jawaba
saat
mendekat.
n: A
yang sama,
keduanya
Di
mengenai kelajuan
DL. (kelajuan
DR.
saling
yang
Ind
tengah
sama)
DM.
DT.
Pada
DN. Alasan:
0
DV.
saat
berpapasan,
Rani
DO. Karena
mempunyai.........dengan
kelajuan
Irma.
dipengar
a.
b.
c.
d.
e.
berbeda
Kecepatan
berbeda
DJ.
uhi oleh
jarak dan
waktu
DP.
dan
1
DX.
2
DZ.
3
percepatan
EB.
4
DS. Deskripsi
DU. Tidak tahu konsep sama sekali mengenai kelajuan (jawaban hanya
ditebak secara total 100 %)
DW.
Tidak
tahu
konsep atas
kebenaran
pengetahuan
kelajuanyang dipergunakan untuk menjawab soal (tebakan 75% 99%)
DY. Tidak memiliki keyakinan atas kebenaran pengetahuan tentang
mengenai jarak dan perpindahan yang dipergunakan untuk
menjawab suatu pertanyaan (soal), jika dalam menjawab soal,
persentase unsur tebakan 50 74%.
EA. Yakin tanpa keraguan atas kebenaran pengetahuan tentang
kelajuan yang dipergunakan untuk menjawab suatu pertanyaan
(soal), jika dalam menjawab soal, persentase unsur tebakan 25 49
%.
EC. Hampir pasti tanpa keraguan atas kebenaran pengetahuan tentang
mengenai kelajuan yang dipergunakan untuk menjawab suatu
CE.
CF.
NO
CG.
SOAL
JAWAB
CH.
RUBRIK PENILAIAN
AN
ED.
5
EG.
yang
bergerak
n: B
EK. (2 & 3)
ER.
EL.
Ind
EM.
menunjukkan
bergerak
lurus
EJ. Jawaba
mobil
dengan
EN. (2)
GLBB
ET.
0
EV.
dipercep
1
EX.
at karena
tetesan
EZ.
3
oli
semakin
lama
FB.
4
semakin
a.
b.
c.
d.
e.
1 dan 3
2 dan 3
1, 2, 3 dan 4
1, 2 dan 4
1 dan 4
jauh
EO. (3)
GLBB
ES. Deskripsi
lasan:
jarak
suatu pertanyaan
FD.
5
CE.
NO
CF.
CG.
SOAL
JAWAB
AN
diperlam
bat
CH.
ER.
RUBRIK PENILAIAN
ES. Deskripsi
Ind
karena
jarak
tetesan
oli
semakin
lama
semakin
dekat
EP.
FG.
4
keadaan
bergerak
FI. Jawaba
diam
n: C
dengan
percepatan
FJ. (jarak
motor B
aA
dan
a B selama
kedua
waktu
bergerak
t B . Jika
motor
tersebut
dengan
aA =
aB )
dan
mengenai percepatan
FO.
FP. Deskripsi
Ind
lebih
besar
FQ.
dari pada
0
FS.
motor A)
t A dan
FN. Berikut ini indeks taraf keyakinan jawaban siswa terhadap pemahaman
FK.
FL. Alasan:
FM.
Karena
pada saat
1
FU.
2
FW.
3
bergerak, waktu
motor B lebih
besar dari pada
FY.
CE.
CF.
NO
t B lebih besar
waktu
dari
CG.
SOAL
pada
t B >t A )
tA
JAWAB
AN
waktu motor A (
FO.
GA.
5
GD.
5
b.
pada motor B
Jarak motor A sama dengan
c.
motor B
Jarak motor B lebih besar dari
d.
pada motor A
Jarak motor A lebih kecil dari
e.
pada motor B
Jarak motor B lebih kecil dari
pada motor A
GE. Jika sebuah koin yang
FP. Deskripsi
t B >t A )
GG. Jawaba
n:
(nol)
GK.
GH.
GI. Alasan:
GJ. Karena
adalah....
RUBRIK PENILAIAN
Ind
t B >t A )
maka jarak
a.
CH.
GL.
GM.
Deskripsi
Ind
pada
gerak
GN.
0
GP.
jatuh
1
GR.
bebas,
GO. Tidak tahu konsep sama sekali mengenai GJB (jawaban hanya
ditebak secara total 100 %)
GQ. Tidak tahu konsep atas kebenaran pengetahuan GJB yang
dipergunakan untuk menjawab soal (tebakan 75% - 99%)
GS. Tidak memiliki keyakinan atas kebenaran pengetahuan GJB yang
dipergunakan untuk menjawab
suatu pertanyaan (soal), jika
CE.
CF.
NO
SOAL
CG.
JAWAB
CH.
AN
benda
GL.
tidak
Ind
RUBRIK PENILAIAN
GM.
Deskripsi
mempun
yai
kecepata
n awal (
GT.
3
GV.
a.
b.
c.
d.
GF.
Nol
Positif
Negatif
Kecepatan sama dengan
e.
percepatan
Kecepatan konstan
v 0 =0
4
GX.
5
HA.
HB.
HC.
v 0 =0
HD.
KRITERIA PENILAIAN
HG.
NIL
HE.
JAWA
HF.
ALAS
BAN
AN
A
I
HH.
DESKRIPSI
C
R
I
HI. Benar
HM.
Benar
HQ.
Benar
HU.
Benar
HY.
Salah
HJ. Benar
HN.
HR.
Benar
>2,5
HO.
Salah
<2,5
HS.
HV.Salah
HZ.
HK.
Benar
>2,5
HW.
<2,5
IA. >
HL.
Menguasai konsep
dengan benar
HP.Menguasai konsep tapi
HT.
HX.
tidak yakin
Miskonsepsi
Tidak mengetahui
konsep
IB. Miskonsepsi
2,
IC. Salah
ID. Benar
5
IE. <
2,
IG. Salah
IH. Salah
5
II. >
IJ. Miskonsepsi
2,
IK. Salah
IL. Salah
5
IM.<
2,
5
IO.
2012)
IP.
IQ.
IR.
IS.
IT.
IU.
IV.
IW.
IX.
IY.
IZ.
JA.
REFERENSI
JB.
JC.
Byrnes, J.P. (2008). Cognitive development and learning in instructional context. (3rd ed).
New York: Pearson Education, Inc.
JD.
Gagne, R.M. (1973). Some new views of learning and instruction. Dalam F. J.
Crosswhite, J.L. Higgins, A.R. Osborne, & R.J. Shumway (Eds). Teaching
Mathematics:Psychological Foundations, (pp. 107-116). Belmont: Wadsworth Publishing
Company.
JE.
JF.
JG.
Santrock, J.W. (2008). Psikologi pendidikan. (Terjemahan Tri Wibowo). New York:
McGraw-Hill Company. (Buku asli diterbitkan tahun 2004).
JH.
JI.
JJ.
JK.
JL.
Van den Berg, E., (1991), Miskonsepsi Fisika dan Remediasi, UKSW, Salatiga
JM.
Young, R & OShea, T. (1981). Errors in childrens subtraction. Cognitive
Science, 5, 152-177.
JN.
JO.