You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN
Tercapainya konvergensi standar akuntansi di seluruh dunia
merupakan tujuan utama International Accounting Standard Board
(IASB). Saat ini, standar akuntansi yang paling banyak dijadikan
referensi banyak negara di dunia adalah Standar Akuntansi
Internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS)
yang disusun oleh IASB dan Standar Akuntansi Amerika Serikat (US
GAAP) yang disusun oleh Financial Accounting Standard Board
(FASB) di Amerika Serikat. Dua standar Akuntansi ini memang cukup
berbeda karena IFRS menganut principle based, sementara US
GAAP menganut rule based. Namun demi tercapainya konvergensi
di tingkat Internasional, IASB

dan FASB berkomitmen untuk

mengurangi perbedaan antara IFRS dan US GAAP. Untuk itu IASB


dan FASB berinisiatif mengadakan beberapa joint project jangka
pendek yang berfokus untuk menghasilkan standar yang lebih
konvergen antara IFRS dan US GAAP.
PSAK No. 58 merupakan adopsi dari IFRS 5 tentang Noncurrent Assets Held for Sale and Discontinued Operations. IFRS 5
adalah standar pertama yang dihasilkan dari joint project antara
IASB dan FASB. IFRS 5 ini adalah hasil review Standar FASB SFAS No.
144 Accounting for the Impairment or Disposal of Long-Lived Assets
yang diterbitkan tahun 2001.
Selain karena dihasilkan dari joint project pertama antara
IASB dan FASB, PSAK ini cukup menarik untuk dicermati karena
mengatur klasifikasi aset yang belum pernah ada sebelumnya di
IFRS maupun PSAK. PSAK No. 58 mensyaratkan suatu aset yang

akan dijual dan memenuhi beberapa syarat tertentu diukur pada


nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar neto
(nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual). Aset ini harus disajikan
sebagai kelompok terpisah sebagai Aset Tidak Lancar Dimiliki
untuk Dijual dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca).
Sebelum terbitnya standar ini, tidak ada perbedaan klasifikasi
dalam IFRS atau PSAK, antara aset tidak lancar yang dimiliki untuk
digunakan dengan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual,
kecuali klasifikasi yang berhubungan dengan instrumen keuangan.
Sementara US GAAP mengklasifikasikan aset tidak lancar menjadi
dua kelompok: (1) dimiliki untuk digunakan, dan (2) dimiliki untuk
dijual. IASB berpendapat bahwa penyajian informasi tentang aset
atau kelompok aset yang akan dilepas akan memberikan manfaat
bagi pengguna Laporan Keuangan. Informasi ini dapat membantu
pengguna dalam menilai waktu, jumlah, dan kepastian dari arus kas
masa depan. Dengan adanya suatu klasifikasi aset sebagai aset
tidak lancar dimiliki untuk dijual membuat IFRS (dan tentunya PSAK)
menjadi lebih lengkap dan lebih konvergen dengan standar lain,
dalam hal ini US GAAP. PSAK 58 berisi dua topik yang berkaitan
yaitu: (1) Akuntansi untuk aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki
untuk dijual dan (2) Operasi dihentikan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan dari PSAK 58
1. Kriteria Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual.
2. Pengukuran aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual jumlah
nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar
setelah dikurangi biaya untuk menjual.
3. Penyusutan atas aset tersebut dihentikan.
4. Penyajian terpisah dalam Laporan Posisi Keuangan dan
Laporan Laba Rugi Komprehensif.
5. Pengungkapan
B. Ruang Lingkup PSAK 58
PSAK 58 mengatur
-

Akuntansi untuk aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual


Penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan
Berlaku untuk seluruh aset tidak lancar yang diakuidan
seluruh kelompok lepasan

C. Klasifikasi Aset Tidak Lancar

1. Aset Tidak Lancar Dimiliki Untuk Dijual


Penjualan sangant mungkin terjadi bila :
-

Manajemen berkomitmen terhadap rencana penjualan aset


Memulai suatu program aktif untuk mencari pembeli dan

menyelesaikan rencana tsb


Aset harus dipasarkan secara aktif pada harga yang pantas

sesuai dengan nilai wajar kininya


Penjualan diperkirakan memenuhi ketentuan pengakuan
sebagai penjualan dalam waktu satu tahun dari tanggal

klasifikasi
Tidak mungkin terjadi perubahan signifikan atau pembatalan
atas rencana

Keadaan yang Dapat Memperpanjang Periode Penyelesaian lebih


dari satu tahun
-

Penundaan tersebut disebabkan oleh peristiwa atau keadaan


di luar kendali entitas
Entitas tetap berkomitmen dengan rencana penjualan

2. Aset Tidak Lancar yang Akan Ditinggalkan

Jumlah tercatatnya akan dipulihkan melalui pemakaian

berlanjut
Tidak dipulihkan melalui penjualan
Digunakan sampai akhir masa manfaat atau ditutup
Tidak termasuk aset yang tidak digunakan sementara
Mungkin memenuhi kriteria penyajian dan pengungkapan
sebagai operasi yang dihentikan

D. Pengukuran

Ketika aset tidak lancar memenuhi kriteria untuk


diklasifikasikan sebagai Dimiliki untuk Dijual, aset diukur
pada mana yang terendah antara

Nilai tercatat, dengan


Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
Rugi penurunan nilai diakui
Penyusutan dihentikan
Pada saat terjual (pelepasan akhir): Selisih antara nilai
tercatat kini dengan perolehan (proceed) diakui sebagai
keuntungan/kerugian pelepasan aset, bukan penyesuaian
atas impairment yang diakui sebelumnya

Sebelum diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar dimiliki untuk


dijual, nilai tercatat aset diukur sesuai dengan PSAK terkait.
Misalnya aset tetap, diukur sesuai dengan PSAK No. 16. Sesaat
setelah diklasifikasikan menjadi aset tidak lancar dimiliki untuk
dijual, aset tersebut diukur pada nilai yang lebih rendah antara nilai
tercatat dan nilai wajar neto. Nilai wajar neto adalah nilai wajar
setelah dikurangi dengan biaya untuk menjual. Jika penjualan
diperkirakan akan diselesaikan lebih dari 1 tahun dan telah
memenuhi kondisi kriteria pengakuan, maka entitas harus
mengukur biaya untuk menjual pada nilai kininya. Biaya untuk
menjual contohnya adalah ongkos angkut dan biaya untuk
memasarkan penjualan aset tersebut.
Pengukuran Selanjutnya
Dihentikan pengklasifikasiannya sebagai dimiliki untuk dijual,
dengan pengukuran yang lebih rendah antara:
Nilai tercatat sebelum aset direklasifikasi, disesuaikan dengan
penyusutan, dengan
Nilai terpulihkan pada tanggal keputusan dihentikan
Setelah klasifikasi awal, pada setiap tanggal neraca, aset ini
harus dievaluasi apakah masih memenuhi kriteria sebagai aset

tidak lancar dimiliki untuk dijual. Jika terjadi penurunan nilai wajar
neto, maka penurunan nilai ini diakui sebagai kerugian di laporan
laba rugi. Sedangkan jika di periode selanjutnya terjadi kenaikan
nilai wajar neto, maka pemulihan penurunan nilai tersebut dapat
diakui

sebagai

keuntungan,

maksimum

sebesar

akumulasi

penurunan nilai yang pernah diakui.


Pada saat aset tersebut akhirnya dilepas atau dijual, maka
selisih antara nilai tercatat akhir dengan perolehan penjualan diakui
sebagai keuntungan atau kerugian pelepasan, bukan sebagai
penyesuaian

terhadap

penurunan

nilai

yang

pernah

diakui

sebelumnya.
Kalau

kita

amati,

dengan

diterapkannya

dasar

pengukuran

tersebut, maka entitas akan mengakui rugi yang terjadi tidak hanya
pada saat penjualan, tetapi juga pada saat keputusan menjual
terjadi atau sebelum penjualan terjadi.
Nilai Terpulihkan

Nilai terpulihkan adalah nilai tertinggi antara:


Nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, dengan
Nilai pakai aset. Nilai pakai aset adalah nilai kini dari taksiran
arus kas masa depan yang

diharapkan akan timbul dari penggunaan aset


Operasi Dihentikan
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual mungkin mencakup
Operasi Dihentikan. Tidak semua operasi dihentikan dapat
memenuhi klasifikasi sebagai aset dimiliki untuk dijual Operasi
dihentikan adalah komponen entitas yang telah dilepaskan atau
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, dan:

Mewakili Lini usaha/area geografis


6

Operasi utama yang terpisah


Bagian dan rencana tunggal untuk dilepaskan, atau
Entitas anak yang diperoleh khusus untuk dijual kembali

Penyajian Operasi yang Dihentikan


PSAK 58 mensyaratkan pengungkapan terinci mengenai
pendapatan, beban, laba atau rugi sebelum pajak, secara terpisah
di Laporan Laba Rugi dan di Catatan atas Laporan Keuangan.
Sedangkan pada Laporan Arus Kas, arus kas bersih dari aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan yang terkait dengan Operasi
Dihentikan harus disajikan terpisah. Ini dilakukan agar jelas terlihat,
mana arus kas yang berasal dari Operasi Berlanjut, mana yang
berasal dari Operasi Dihentikan.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa mungkin saja
suatu aset (atau kelompok lepasan) yang memenuhi kriteria
sebagai aset dimiliki untuk dijual dapat juga memenuhi kriteria
sebagai Operasi yang Dihentikan. Aset ini akan disajikan terpisah
baik di Laporan Posisi Keuangan, sebagai Aset tidak lancar dimiliki
untuk dijual dan di Laporan Laba Rugi serta Laporan Arus Kas,
sebagai Operasi Dihentikan. Selain itu mungkin saja kriteria
klasifikasi hanya terpenuhi salah satu.
Kriteria yang

Kondisi

Penyajian di Laporan

terpenuhi
Aset Tidak Lancar Aset

Keuangan
dihentikan Laporan
Posisi

Dimiliki untuk Dijual penggunaannya

dan

dan

memenuhi Lancar

Dihentikan

Operasi dijual
kriteria

serta
sebagai

Dihentikan

akan Keuangan:

Aset

Dimiliki

Tidak
untuk

Operasi Dijual
Laporan Laba Rugi dan
Laporan

Arus
7

Kas:

Aset

Tidak

Operasi Dihentikan
dihentikan Laporan
Posisi

Lancar Aset

Dimiliki untuk Dijual

penggunaannya,

tidak Keuangan:

memenuhi kriteria sebagai Lancar

Aset

Dimiliki

Tidak
untuk

Operasi Dihentikan karena Dijual


bukan

suatu

operasi/area
terpisah
Operasi Dihentikan Aset

lini Laporan Laba Rugi dan


geografis Laporan

dan

tidak Keuangan:

memenuhi kriteria sebagaiaset

tidak

lancar

Aset

Tidak muncul lagi

Kelompok aset (operasi karena


dihentikan)
dilepas

yang
pada

Lancar/Tidak

dimiliki Lancar atau

untuk dijual
-

Kas:

Operasi Berlanjut
akan Laporan
Posisi

yang

ditinggalkan

Arus

telah

dilepas

telah pada periode berjalan


periode sebelum tanggal neraca

berjalan

Laporan Laba Rugi dan


Laporan

Arus

Operasi Dihentikan

Pengungkapan Operasi yang Dihentikan


Selain penyajian terpisah pada Laporan Laba Rugi dan Laporan
Arus Kas, pengungkapan berikut ini juga harus ditambahkan, yaitu:

Penyesuaian yang dibuat pada periode berjalan terkait

dengan Operasi Dihentikan


Jika entitas menghentikan klasifikasi sebagai komponen aset
tidak lancar dimiliki untuk dijual, maka hasil yang sebelumnya

Kas:

disajikan sebagai Operasi Dihentikan harus direklasifikasi dan


dimasukkan ke dalam Laba dari Operasi Berlanjut.
E. Penyajian dan Pengungkapan

Laporan Laba Rugi Komperensif


Keuntungan/kerugian pelepasan aset disajikan terpisah dan

diungkapkan
Jumlah tunggal laba/rugi setelah pajak operasi yang
dihentikan dan laba/rugi penyesuaian nilai wajar atau

pelepasan aset terkait operasi yang dihentikan


Keuntungan/kerugian pengukuran aset dimiliki untuk dijual,
yang tidak memenuhi kategori operasi dihentikan,
dimasukkan dalam laporan laba rugi dari operasi yang
dilanjutkan

Aset tidak lancar atau kelompok lepasan yang diklasifikasikan


sebagai dimiliki untuk dijual harus disajikan terpisah dari kelompok
aset yang lain yang ada di Laporan Posisi Keuangan.
Yang diungkapkan di Laporan Keuangan adalah:

Deskripsi tentang aset atau kelompok lepasan yang dimiliki

untuk dijual
Deskripsi tentang fakta dan keadaan dari penjualan, atau
yang mengarah kepada pelepasan yang diharapkan, dan cara

serta waktu pelepasan


Kerugian penurunan nilai dan pemulihannya, jika ada
Jika dapat diterapkan yaitu pengungkapan tentang segmen
yang dilaporkan dalam aset lancar dimiliki untuk dijual sesuai
dengan PSAK 5 tentang segmen operasi

Jika kriteria sebagai aset tidak lancar dimiliki untuk dijual baru
terpenuhi setelah tanggal neraca, maka aset tersebut tidak

disajikan sebagai aset tidak lancar dimiliki untuk dijual, namun perlu
diungkapkan dalam catatan laporan keuangan.

BAB III
PENUTUP

10

PSAK 58 (R2009) berlaku efektif untuk periode tahun buku


yang dimulai pada 1 Januari 2011 atau setelahnya. PSAK 58 (R2009)
diterbitkan sekaligus menggantikan PSAK 58 yang lama (R2003)
tentang Operasi Dihentikan.
PSAK ini diterapkan secara prospektif setelah tanggal efektif
berlakunya. Pada PSAK 58, disajikan juga Lampiran yang menjadi
satu kesatuan dengan PSAK 58. Lampiran A berisi definisi istilah
yang diatur dalam PSAK 58, di antaranya adalah pengertian
Kelompok

Lepasan,

kondisi

sangat

mungkin

terjadi

(highly

probable). Selain itu, juga terdapat Lampiran B yang berisi


penjelasan tentang kondisi perpanjangan periode yang diperlukan
untuk menyelesaikan penjualan

11

You might also like