You are on page 1of 4

LAPORAN STUDI EKSEKURSI

Distribusi Tumbuhan Amorphophallus Berdasarkan Ketinggian di Kawasan


Hutan Adat Wonosadi , Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Disusunoleh:
Kelompok 6
1.
2.
3.
4.
5.

Setya Ambar Palupi


(13304241)
Anes Devy Anggraeni
(13304241)
Ajeng Narulita Kusumas Tuti
(13304244005)
Dwi Astuti
(1330424401)
Yosi Titriasari Arummadewi (133042440)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum, Amorphophallus termasuk ke dalam family Araceae yang terdiri
dari 170 spesies yang tersebar di area tropis, terutama pada wilayah Asia dan Afrika.
Bunga bangkai (Amorphophallus) merupakan tumbuhan khas dataran rendah yang tumbuh
di daerah beriklim tropis dan subtropis mulai dari kawasan Afrika barat hingga ke
Kepulauan Pasifik termasuk di Indonesia. Sebagian besar, bunga bangkai merupakan
spesies endemik.Kelompok tumbuhan ini tumbuh pada wilayah hutan pada daerah
ternaungi tajuk maupun tepi hutan. Tanaman ini dicirikan dengan daun yang muncul dari
bagian umbi, tangkai daun yang panjang, halus dan kadang bercorak. Amorphophallus
kadang berbunga tanpa memunculkan daun terlebih dahulu.
Ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Ketika kita
membicarakan ketinggian tempat, maka di dalamnya termasuk suhu udara, sinar matahari,
kelembaban udara dan angin. Unsur-unsur ini sangat berpengaruh terhadap proses
pertumbuhan tanaman. Yang dimaksud dengan ketinggian tempat adalah ketinggian dari
permukaan air laut (elevasi). Ketinggian tempat mempengaruhi perubahan suhu udara.
Semakin tinggi suatu tempat, misalnya pegunungan, semakin rendah suhu udaranya atau
udaranya semakin dingin. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah daerahnya semakin
tinggi suhu udaranya atau udaranya semakin panas. Oleh karena itu ketinggian suatu
tempat berpengaruh terhadap pertumbuhan suatu tanaman.
Hutan Wonosadi memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Menurut Ganasari
(2011:140) di hutan Wonosadi terdapat lebih dari 107 pohon, 8 jenis anggrek alam yang
hanya dapat ditemukan di hutan ini, 30 jenis tanaman obat-obatan dan berbagai jenis repti,
burung, primata dan mamalia. Jenis tumbuhan lain yang khas antara lain pohon Asam
Jawa tua yang dengan usia lebih dari 200 tahun , bunga bangkai (Amorphophallus
Titanium) putih serta anggrek tanah. Terdapat spesies hewan khas seperti elang, alap- alap,
ular dan belalang merah. Tingginya keanekaragaman hayati di Hutan Adat Wonosadi
menunjukkan kondisi hutan yang baik. Oleh karena itu perlu adanya penelitian mengenai
distribusi tumbuhan Amorphophallus berdasarkan ketinggian di Kawasan Hutan Adat
Wonosadi , Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka didapatkan beberapa permasalahan yaitu :


1. Belum adanya data mengenai pengaruh ketinggian terhadap distribusi tumbuhan
Amorphophallus di kawasan Hutan Adat Wonosadi, Gunung Kidul, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat disusun berdasarkan batasan masalah di atas adalah sebagai
berikut :
2. Bagaimana pengaruh ketinggian terhadap distribusi tumbuhan Amorphophallus di
kawasan Hutan Adat Wonosadi, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta?.
D. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui :
3. Pengaruh ketinggian terhadap distribusi tumbuhan Amorphophallus di kawasan Hutan
Adat Wonosadi, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
4.

LAMPIRAN

You might also like