Professional Documents
Culture Documents
2. Paling tidak timbul satu macam aura secara gradual 5 mnt dan / jenis
aura lainnya 5 mnt.
3.
seperti tadi, apabila ditemukan adanya ketegangan otot perikranial, dan bila
tidak ditemukan adanya ketegangan otot maka disebut sebagai nyeri kepala
tegang otot kronik yang berhubungan dengan gangguan otot perikranial.
6. Tipe yang lain, yaitu semua bentuk nyeri kepala yang mirip dengan
gejala sebagaimana diuraikan diatas, tetapi tidak memenuhi syarat untuk
diagnosis salah satu nyeri kepala tegang otot dan juga tidak memenuhi
kriteria untuk nyeri kepala migren tanpa aura.
CLUSTER HEADACHE
Pada sebagian penderita menimbulkan nyeri tekan di daerah dasar
tengkorak dan leher ipsilateral.
Bentuk-bentuk Cluster Headache :
1. NKK tipe episodik, paling sering (80%) : 1-3 serangan singkat periorbital
seharinya selama 2-12 minggu diikuti masa bebas serangan selama 3 bulan
- 3 tahun.
2. NKK tipe kronik (20%) : tidak ada remisi selama lebih dari 1 tahun atau
remisi singkat kurang dari 14 hari (NKK tipe primer), sedangkan yang
berkembang dari tipe episodik disebut sebagai NKK tipe sekunder.
3. NKK varian :
a. Chronic paroxysmal hemicrania (Sjasteed&Dale) :serangan sering,
singkat, dapat diatasi dengan Indometasin.
b. Cluster headache varian-varian NKK(Medina&Diamond) : serangan
multipel pada nyeri kepala vaskuler tanpa bebas nyeri kepala.
Gejala Klinis :
Nyeri timbul mendadak, eksplosif dan unilateral (mencapai puncak dalam 1015 menit dan berlangsung hingga 2 jam) berupa nyeri seperti dibor disekitar
dan belakang mata, seperti biji mata mau keluar, nyeri seperti dibakar,
menetap tak berdenyut, tanpa disertai gejala aura, frekuensi 4-6 serangan
dalam sehari.
Nyeri menjalar ke daerah supraorbita, pelipis, maksila dan gusi atas (daerah
divisi 1 dan 2 nervus trigeminus ).
Serangan sering terjadi tepat setelah tertidur dan gangguan pernafasan waktu
tidur dapat mencetuskan serangan.
Gejala Penyerta :
Faktor Pencetus :
vasodilator (nitrogloserin )
histamin
menghirup asap
stress
panas
perubahan cuaca
terlambat makan
pernah trauma
operasi di kepala
Tumor primer atau metastatik pada meningen, pembuluh darah, atau otak.
b.
c.
d.
e.
sama. Migren dapat muncul setiap baik siang maupun malam tetapi seringkali
mulai pada pagi hari. Tension headache khas dengan nyeri kepala sepanjang hari
dan seringkali memberat pada siang atau sore hari.
Penderita yang mengalami nyeri kepala kronis dan berulang seringkali dapat
mengenali faktor apa saja yang mendorong terjadinya suatu serangan nyeri kepala.
Migren dapat dicetuskan oleh makanan tertentu, dan minuman obat tertentu. Faktor
emosi dapat mencetuskan serangan migren dan tension headache.
Apabila membungkuk, mengejan, mengangkat sesuatu barang, batuk atau
menjalani
pemeriksaaan
valsava
merasakan
nyeri
kepala,
maka
harus
berdenyut. Migren dapat bersifat berdenyut dan seringkali ditutup oleh perasaan
khas dengan sifat yang berat, nyeri sekali seakan-akan kepala dibor dan terus
menerus, tension headache, dicirikan oleh perasaan penuh, diikat kencang atau
ditekan kuat-kuat dan kadang-kadang ada yang mengeluh bahwa kepalanya
seakan-akan mengenakan topi yang sesak.
h.
penderita migren. Masase atau kompres hangat akan menolong penderita tension
headache. Nyeri pada cluster headache akan berkurang dengan penekanan lokal
penakanan lokal atau pemberian kompres hangat atau dingin.
Nyeri Kepala yang Berkaitan dengan Trauma Kepala dan/ atau Leher
Klasifikasi
Berdasarkan The International of Headache Disorders edisi 2 tahun 2004 (ICHD
- 2), klasifikasi nyeri kepala yang berkaitan dengan trauma kepala dan/ atau leher dibagi
atas:
Nyeri kepala akut pasca trauma
1.Nyeri kepala akut pasca trauma berkaitan dengan trauma kapitis sedang
atau berat
Kriteria diagnostik:
A. Nyeri kepala, tidak khas, memenuhi criteria C dan D.
B. Terdapat trauma kepala dengan sekurang-kurangnya satu keadaan dibawah ini:
1. Hilang kesadaran selama > 30 menit
2. Glasgow Coma Scale (GCS) < 13
3. Amnesia pasca trauma berlangsung > 48 jam
4. Imaging mengambarkan adanya suatu lesi otak traumatic (hematoma serebri,
perdarahan intraselebral dan atau subarachnoid, kontusio serebri dan/ atau
fraktur tulang tengkorak)
C. Nyeri kepala terjadi dalam 7 hari setelah trauma kepala atau sesudah kesadaran
penderita pulih kembali.
D. Terdapat satu atau lebih keadaan dibawah ini:
1. Nyeri kepala hilang dalam 3 bulan setelah trauma kepala
2. Nyeri kepala menetap, tetapi tidak lebih dari 3 bulan sejak trauma kepala.
2.Nyeri kepala akut pasca trauma berkiatan dengan trauma kapitis ringan
Kriteria diagnostik:
A. Nyeri kepala tidak khas, memenuhi kriteria C dan D.
B. Trauma kepala dengan semua keadaan dibawah ini:
1. Tidak disertai hilangnya kesadaran, atau kesadaran menurun < 30 menit
2. Glasgow Coma Scale (GCS) 13
3. Gejala dan / atau tanda-tanda diagnostik dari trauma kapitis ringan
(concussion)
C. Nyeri kepala timbul dalam 7 hari setelah trauma kepala.
D. Terdapat satu atau lebih keadaan dibawah ini:
1. Nyeri kepala menghilang dalam 3 bulan setelah trauma kepala.
2. Nyeri kepala menetap, tetapi tidak lebih dari 3 bulan sejak trauma kepala.
Trauma kepala ringan dapat memunculkan gejala kognitif yang kompleks,
gangguan perilaku atau kesadaran dan GCS 13. Hal ini dapat terjadi dengan atau tanpa
abnormalitas dari pemeriksaan neurologis, neuroimaging (CT scan, MRI), EEG,
pemerikaan LCS, tes fungsi vestibular dan test neuropsikologis.5
3.Nyeri kepala kronik pasca trauma
Nyeri kepala kronik pasca trauma biasanya merupakan bagian dari sindrom pasca
trauma yang termasuk berbagai jenis gejala seperti gangguan keseimbangan, konsentrasi
yang lemah, berkurangnya kemampuan bekerja, iritabilitas, mood depresif, gangguan
tidur dan lainnya.5,8
4.Nyeri kepala kronik pasca trauma berkaitan dengan trauma kapitis sedang atau
berat
Kriteria diagnostik:
A. Nyeri kepala, tidak khas, memenuhi kriteria C dan D.
B. Terdapat trauma kepala dengan sekurang-kurangnya satu keadaan dibawah ini:
1. Hilang kesadaran selama > 30 menit
2. Glasgow Coma Scale (GCS) < 13
3. Amnesia pasca trauma berlangsung > 48 jam
4. Imaging mengambarkan adanya suatu lesi otak traumatic (hematoma serebri,
perdarahan intraselebral dan atau subarachnoid, kontusio serebri dan/ atau
fraktur tulang tengkorak)
C. Nyeri kepala terjadi dalam 7 hari setelah trauma kepala atau sesudah kesadaran
penderita pulih kembali.
D. Nyeri kepala berlangsung lebih dari 3 bulan setelah trauma kepala.
6.
deselarasi dari leher (biasanya terjadi pada kebanyakan kasus kecelakaan). Manifestasi
klinis mencakup gejala dan tanda yang berhubungan dengan leher, seperti somatik
ekstraservikal, neurosensoris, perilaku, gangguan kognitif dan afektif yang mana muncul
dala berbagai ekspresi.5,8
7.
Nyeri kepala yang berkaitan dengan trauma kepala dan/ atau leher yang
lainnya.
9.1
Nyeri kepala akut yang berkaitan dengan trauma kepala dan/ atau leher
yang lainnya.
Kriteria diagnostik:
A. Nyeri kepala tidak khas, memenuhi kriteria C dan D.
B. Ada bukti kejadian, trauma kepala dan/ atau leher yang lainnya.
C. Nyeri kepala di temporal berhubungan dengan, dan/ atau adanya bukti kejadian
trauma kepala dan/ atau leher yang lainnya.
D. Terdapat satu atau lebih keadaan di bawah ini:
1. Nyeri kepala menghilang dalam 3 bulan setelah trauma kepala dan/ atau leher
yang lainnya
2. Nyeri kepala menetap, tetapi tidak lebih dari 3 bulan setelah trauma kepala
dan/ atau leher yang lainnya.
9.3 Nyeri kepala kronik yang berkaitan dengan trauma kepala dan/ atau leher yang
lainnya.
Kriteria diagnostik:
A. Nyeri kepala tidak khas, memenuhi kriteria C dan D.
B. Ada bukti kejadian, trauma kepala dan/ atau leher yang lainnya.
C. Nyeri kepala di temporal berhubungan dengan, dan/ atau adanya bukti kejadian
trauma kepala dan/ atau leher yang lainnya.
D. Nyeri kepala menetap lebih dari 3 bulan setelah trauma kepala dan/ atau leher
yang lainnya.
10.
10.1
A. Intensitas nyeri kepala yang bervariasi, dengan lokasi nyeri maksimal di daerah
kraniotomi, memenuhi kriteria C dan D.
B. Kraniotomi dilakukan sebagai alasan trauma kepala dan lainnya.
C. Nyeri kepala timbul dalam 7 hari setelah kraniotomi.
D. Terdapat satu atau lebih keadaan di bawah ini:
1. Nyeri kepala menghilang dalam 3 bulan setelah kraniotomi.
2. Nyeri kepala menetap, tetapi tidak lebih dari 3 bulan, setelah kraniotomi.
10.2
A. Intensitas nyeri kepala yang bervariasi, dengan lokasi nyeri maksimal di daerah
kraniotomi, memenuhi kriteria C dan D.
B. Kraniotomi dilakukan sebagai alasan trauma kepala dan lainnya.
C. Nyeri kepala timbul dalam 7 hari setelah kraniotomi.
Nyeri kepala menetap lebih dari 3 bulan setelah kraniotomi.
1.
2.