Professional Documents
Culture Documents
KONDOM
1. Pengertian
Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau penularan
penyakit kelamin pada saat bersanggama. Biasanya dibuat dari karet latex dan dipakaikan pada
alat kelamin pria atau wanita pada keadaan ereksi sebelumbersanggama(bersetubuh)
(berhubungan suami istri), (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
Kondom adalah benda dengan selubung lateks yang sesuai dengan penis ketika terjadi
ereksi, dan yang menangkap cairan di saat ejakulasi. Hal ini untuk mencegah sperma masuk ke
vagina dan cairan tubuh juga berhenti dari pencampuran selama melakukan hubungan intim
dengan segala jenis aktivitas seksual. Ketika digunakan dengan benar, kondom lateks adalah
98% efektif terhadap kehamilan.
Kondom adalah selaput karet yang dipasang pada penis selama berhubungan seksual dan
terbuat dari karet sintetis tipis yang berbentuk silindris dengan muaranya berpinggir tebal serta
di ujungnya terdapat ruangan kecil guna menampung sperma yang keluar ( makalahkesehatan-online.blogspot.com/2009)
ketebalan yang standar dan tipis. Biasanya orang cenderung memilih yang sangat tipis untuk
kenyamanan dalam pemakaian.Permukaannya hem, bergelombang, tidak licin. Sekarang ini
permukaan kondom semakin bervariatif. Para produsen kondom lebih kreatif untuk menarik
konsumen untuk menggunakan kondom. Misalnya saja sekarang banyak beredar kondom
yang bergerigi, berulir dll. Hal ini betujuan untuk menambah sensasi dalam hubungan suami
istri yang menggunakan kondom. Spermicida kondom yang beredar ada yang menggunakan
spermicida, ada juga yang tidak. Spermicida yang digunakan biasanya nonoxyne-9 atau
menfegol. Spermicida berfungsi untuk membunuh sperma. Penggunaan spermicida ini untuk
menambah efektifitas kondom sebagai alat kontrasepsi.
3. Waktu penggunaan kondom
Kondom dapat di gunakan saat:
1. Bila hubungan seksual dilakukan pada saat istri sedang dalam masa subur
2. Bila istri tidak cocok dengan semua jenis alat/metode kontrasepsi
3. Setelah vasektomi kondom perlu dipakai sampai enam minggu
4. Sementara menunggu penggunaan metode/alat kontrasepsi lainnya
5. Bagi calon peserta Pil KB yang sedang menunggu haid
6. Apabila lupa minum pil KB dalam jangka waktu lebih dari 36 jam
7. Apabila salah satu dari pasangan suami istri menderita Penyakit Menular Seksual
termasuk HIV/AIDS
8. Dalam keadaan tidak ada kontrasepsi lain yang tersedia atau yang dipakai pasangan
suami istri
9. Sementara menunggu pencabutan implant/susuk KB/alat ontrasepsi bawah kulit, bila
batas pemakaian implant telah habis.
4. Cara menggunakan kondom
4. Pasang kondom sebelum kontak genital, untuk mencegah masuknya sperma atau bibit
penyakit ke dalam vagina, (atau sebaliknya)
5. Hati-hati dalam memasang dan melepaskan kondom bagi mereka yang memiliki kuku
panjang atau cincin dengan bagian yang tajam
6. Jika pelican yang ada pada kondom dirasa kurang, gunakan lubrikan atau jelly yang
dianjurkan. Jangan gunakan bahan-bahan seperti vaselin, lotion, atau produk minyak
lainnya, karena dapat meningkatkan kemungkinan robeknya kondom.
7. Bila kondom pecah atau robek selama senggama, gunakan segera spermisida (busa atau
gel), dan pertimbangkan menggunakan kontrasepsi darurat, untuk mencegah terjadinya
kehamilan.
8. Simpan persediaan kondom di tempat yang sejuk dan kering. Jauhkan kondom dari sinar
lampu neon, TL dan letakan di tempat yang tidak terkena matahari langsung atau di
tempat yang panas.
9. Sebaiknya tidak meletakan kondom di saku celana, karena suhu tubuh dapat
mempengaruhi kualitas kondom. Jangan gunakan kondom bila terlihat rusak atau lapuk,
karena cenderung robek.
6. Kelebihan kondom
Adapun kelebihan kondom adalah sebagai berikut:
1. Efektif sebagai alat kontrasepsi bila dipakai dengan baik dan benar
2. Murah dan mudah didapat tanpa resep dokter dan dapat didistribusikan oleh dan untuk
masyarakat (community based)
3. Praktis dan dapat dipakai sendiri
4. Tidak ada efek hormonal
5. Dapat mencegah kemungkinan penularan Penyakit Menular Seksual termasuk HIV/AIDS
6. Mudah dibawa
7. Kondom menggunakan pelicin/pelumas sehingga dapat menambah frekuensi hubungan
seksual dan secara psikologis menambah kenikmatan
8. Kondom membantu suami yang mengalami ejakulasi dini.
9. Adanya jaminan pengawasan kualitas produksi bahwa produk layak dipasarkan. Sebelum
dipasarkan kondom harus diuji di laboratorium dan harus memenuhi Standar
Internasional yang ditetapkan oleh ISO (International Organitation Standardization), CEN
(Comitee European de Normalization), dan ASTM (American Socienty for Testing and
Materials).
7. Kelemahan kondom
Adapun kelemahan kondom adalah sebagai berikut(Manuaba,1998):
1. Kadang-kadang ada pasangan yang alergi terhadap karet kondom atau jellinya yang
mengandung spermiside
2. Kondom hanya dapat dipakai satu kali
3. Secara psikologis kemungkinan mengganggu kenyamanan
4. Kondom kadaluarsa mudah sobek dan bocor.
5. Sulit dipasang pada masyarakat yang berpendidikan rendah(Manuaba,1998)
8. Efektifitas kondom dalam mencegah kehamilan
Adapun efektifitas dari kondom adalah sebagai berikut:
1. Efektif sebagai kontrasepsi bila dipakai dengan baik dan benar
2. Angka kegagalan teoritis 3%, praktis 5 -20%
3. Sangat efektif jika digunakan pada waktu istri dalam periode menyusui (Lactation
Amenorrhae Method)
4. Akan lebih efektif bila dikombinasikan dengan sistem kalender atau pantang berkala
(Manuaba,1998)
9. Tempat mendapatkan kondom
Kondom dapat diperoleh di:
1. Apotek
2. Klinik KB
3. PPKBD ( Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa )/sub PPKBD
4. Pos KB Desa
5. Toko Obat
6. Pasar Swalayan
7. Puskesmas/puskesmas pembantu
10.
Diagnosa Keperawatan
1. Risiko Alergi berhubungan dengan bahan kondom atau jellinya yang mengandung
spermiside
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan tingkat pendidikan klien yang kurang
mengenai kondom
DAFTAR PUSTAKA
makalah-kesehatan-online.blogspot.com/2009/11/cara-yang-benar-memakai-kondom
Manuaba.(1998).Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arca
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mengetahui:
NIP
Mahasiswa,
NIM
NIP