You are on page 1of 14

ANALISIS DAN DESAIN MULTIMEDIA

Multimedia Pembelajaran

Oleh:
I Gusti Ngurah Parama Kusuma Yudha
Wayan Eka Santika Putra
Gede Kusuma Yasa

NIM/Kelas: 1311021013/A
NIM/Kelas: 1311021016/A
NIM/Kelas: 1311021018/A

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2016

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga laporan yang
berjudul ANALISIS DAN DESAIN MULTIMEDIA ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini,
itu dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak, akhirnya laporan ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Penulis berharap dengan penulisan laporan ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca umumnya serta semoga
dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kualitas pendidikan di masa yang akan datang

Singaraja, 31 Oktober 2016

Penulis

ii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................i
PRAKATA.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................
BAB II ANALISIS KURIKULUM DAN PENGEMBANGAN MATERI.........
2.1 Analisis Kurikulum................................................................................
2.2 Pengembangan Materi............................................................................
BAB III DESAIN MULTIMEDIA......................................................................
3.1 Desain Flowchart ..................................................................................
3.2 Desain Storyboard..................................................................................
BAB IV PENUTUP.............................................................................................
4.1 Simpulan ................................................................................................
4.2 Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................

iii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Instrumen Penilaian Multimedia............................................................
Tabel 2. Hasil evaluasi multimedia......................................................................
Tabel 3. Penilaian PAP skala 5.............................................................................

iv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah pendidikan sudah tidak asing lagi.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar

dan

proses

mengembangkan

pembelajaran

potensi

dirinya

agar
untuk

peserta
memiliki

didik

secara

kekuatan

aktif

spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta


keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti model
pembelajaran, media pembelajaran, desain pembelajaran, materi ajar, hingga
suasana pembelajaran. Faktor-faktor tersebut saling memengaruhi satu sama
lain dalam menunjang pencapaian pembelajaran.
Menurut Association of Education and Communication Technology (dalam
Sadiman, dkk. 2012: 6) media adalah segala bentuk dan saluran yang
digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Berdasarkan paparan
tersebut, dapat diketahui bahwa media pembelajaran merupakan segala bentuk
benda yang digunakan pendidik untuk menyalurkan pesan atau informasi
kepada peserta didik. Media pembelajaran memiliki peranan yang sangat
penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa guna mencapai tujuan
pembelajaran. Menurut Sadiman, dkk. (2012: 17) kegunaan media dalam
proses pembelajaran yaitu sebagai berikut.
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat
mengatasi sifat pasif anak.
4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan
lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum
dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka
guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus
diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang
lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat
diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya
5

dalam: 1) memberikan perangsang yang sama; 2) mempersamakan


pengalaman; 3) menimbulkan persepsi yang sama.
Secara umum dikenal 3 jenis media yaitu media visual, media audio, dan
media audiovisual. Secara umum dikenal 3 jenis media yaitu media visual,
media audio, dan media audiovisual. Media visual misalnya gambar, sketsa
dan poster. Media audio misalnya rekaman audio. Media audiovisual misalnya
video dan film, Selain itu juga dikenal istilah multimedia. Menurut Putrini
(2014:53), multimedia merupakan perpaduan berbagai jenis media (teks,
warna, grafik, animasi, audio, video) yang dikendalikan oleh komputer. Proses
pengembangan multimedia memiliki banyak tahapan, misalnya menganalisis
kurikulum, mendesain media hingga mengevaluasi media.
Menurut definisi Teknologi Pendidikan tahun 1994 yang dikemukaan oleh
AECT (dalambuku terjemahan Barbara & Rita, hal. 10) dijelaskan bahwa
Teknologi Pembelajaran merupakan teori dan praktek dalam desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber
untuk belajar. Dari definisi tersebut terdapat 2 kata kunci yaitu 5 kawasan
TP dan sumber belajar. Kawasan TP meliputi desain, pengembangan,
pemanfaatan, dan penilaian. Sedangkan sumber belajar yang dimaksud adalah
pesan, orang, bahan, teknik, dan lingkungan. Multimedia termasuk dalam
sumber belajar. Hal ini menyebabkan dalam menciptakan multimedia perlu 5
hendaknya berpedoman pada 5 kawasan TP tersebut.
Oleh karena itu perlu dilakukan analisis dan desain multimedia
pembelajaran, sebelum mengembangkan multimedia pembelajaran. Hal ini
juga berkaitan dengan model-model pengembangan produk seperti model
ADDIE, waterfalls, dan Luther.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam laporan ini yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimana analisis kurikulum dan pemetaan kurikulum yang akan
menjadi acuan membuat multimedia?
2. Bagaimana pengembangan materi pelajaran yang diperoleh dari
analisis dan pemetaan kurikulum?

3. Bagaimana rancang bangun multimedia pembelajaran yang akan


dikembangkan sesuai kurikulum dan materi yang dikembangkan?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan laporan ini yaitu sebagai berikut.
1. Untuk menjelaskan analisis kurikulum dan pemetaan kurikulum yang
akan menjadi acuan membuat multimedia.
2. Untuk menjelaskan pengembangan materi pelajaran yang diperoleh
dari analisis dan pemetaan kurikulum.
3. Untuk menjelaskan rancang bangun multimedia pembelajaran yang
akan dikembangkan sesuai kurikulum dan materi yang dikembangkan.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan laporan ini yaitu sebagai berikut.
1. Memahami analisis kurikulum dan pemetaan kurikulum yang akan
menjadi acuan membuat multimedia.
2. Memahami pengembangan materi pelajaran yang diperoleh dari
analisis dan pemetaan kurikulum.
3. Memahami rancang bangun multimedia pembelajaran yang akan
dikembangkan sesuai kurikulum dan materi yang dikembangkan.

BAB II

ANALISIS KURIKULUM DAN PENGEMBANGAN MATERI


2.1. Analisis Kurikulum
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Berdasarkan pengertian diatas, maka salah satu bentuk kurikulum adalah
silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pengembangan
multimedia mengacu pada materi pelajaran. Materi pelajaran mengacu pada
kurikulum. Oleh karena itu, sebelum mendesain multimedia, harus dilakukan
analisis kurikulum lebih dulu.
Materi yang akan dikembangkan menjadi multimedia pembelajaran adalah
penggunaan dan perpindahan energi listrik. Materi ini diajarkan pada kelas
satuan pendidikan sekolah dasar kelas VI (enam) semester II. Secara rinci
pemetaan kurikulum materi tersebut yang sudah dikembangkan sesuai
pemanfaatan multimedia nantinya yaitu sebagai berikut:
PEMETAAN SK, KD, INDIKATOR DAN TUJUAN
A. Stamdar Kompetensi
7. Mempraktekkan penggunaan dan perpindahan energi listrik.
B. Kompetensi Dasar
7.1. Melakukan percobaan untuk menyelidiki hubungan antara gaya dan
gerak (model jungkat jungkit, ketapel/model traktor sederhana ,energi
pegas).

C. Indikator
7.1.1. Mengidentifikasi penggunaan alat yang berhubungan dengan gaya
dan gerak.
7.1.2. Membuktikan dengan model untuk membuktikan bahwa gaya
berpengaruh terhadap gerak benda
7.1.3. Menyimpulkan bahwa ada hubungan antara gaya dan gerak benda
D. Tujuan Pembelajaran

7.1.1. Melalui penyajian materi pada multimedia pembelajaran siswa


dapat mengidentifikasi alat-alat yang berhubungan dengan gaya
dan gerak dengan benar.
7.1.2. Melalui simulasi yang terdapat pada multimedia pembelajaran
siswa dapat membuktikan bahwa gaya berpengaruh terhadap gerak
benda dengan tepat.
7.1.3. Melalui percobaan/simulasi

yang

dilakukan

siswa

dapat

menyimpulkan bahwa ada hubungan antara gaya dan gerak suatu


benda dengan benar.
Berdasarkan pemetaan maateri tersebut dijelaskan melalui analisis topik
materi sebagai berikut:
1. Ada sebuah indikator yang bisa ditampilkan melalui presentasi
materi yaitu 7.1.1 Mengidentifikasi penggunaan alat yang
berhubungan dengan gaya dan gerak. Indikator ini dikembangkan
menjadi tujuan pembelajaran yaitu: 7.1.1 Melalui penyajian materi
pada multimedia pembelajaran siswa dapat mengidentifikasi alatalat yang berhubungan dengan gaya dan gerak dengan benar.
2. Terdapat 2 indikator yang bisa disimulasikan melalui multimedia
karena tidak mungkin membawa benda yaitu jungkat-jungkit ke
kelas, sehingga dilakukan simulasi melalui multimedia. Indikator
tersebut

yaitu:

7.1.1.

Membuktikan

dengan

model

untuk

membuktikan bahwa gaya berpengaruh terhadap gerak benda dan


7.1.2 Menyimpulkan bahwa ada hubungan antara gaya dan gerak
benda. Masing-masing indikator ini dikembangkan menjadi tujuan
pembelajaran yaitu: 7.1.1 Melalui simulasi yang terdapat pada
multimedia pembelajaran siswa dapat membuktikan bahwa gaya
berpengaruh terhadap gerak benda dengan tepat serta 7.1.2
Melalui

percobaan/simulasi

yang

dilakukan

siswa

dapat

menyimpulkan bahwa ada hubungan antara gaya dan gerak suatu


benda dengan benar.
2.2. Pengembangan Materi
Setelah dilakukan analisis
pengembangan

materi

dan

pemetaan

kurikulum,

berdasarkan SK, KD, indikator

dilakukan
dan tujuan
9

pembelajaran. Materi yang dikembangkan berdasarkan analisis dan pemetaan


kurikulum yaitu sebagai berikut:
GAYA DAN GERAK
Gaya adalah tarikan atau dorongan. Hubungan antara gaya dan gerak
dapat dibuktikan dengan model jungkatjungkit, katapel, dan traktor
pegas.Jungkat-jungkit mempunyai tiga bagian penting, yaitu titik tumpu,
beban,dan kuasa. Jungkat-jungkit dapat memperbesar gaya yang dilakukan
pada kuasa. Gerak jungkat-jungkit dipengaruhi oleh gaya gravitasi atau berat
benda.Katapel menggunakan karet yang lentur untuk melontarkan benda.
Gaya yang bekerja pada katapel adalah gaya pegas.. Traktor pegas bekerja
menggunakan gaya pegas.
Pada permainan jungkat-jungkit, anak yang di atas mempunyai energi.
Potensial gravitasi kerja adalah kemampuan gaya dalam memindahkan
benda.Energi

adalah

kemampuan

sebuah

benda

untuk

melakukan

kerja.Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Energi hanya berubah


dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

1. Jungkat-jungkit
Jungkat-jungkit mempunyai tiga bagian penting yaitu titik tumpu,
kuasa,dan beban. Titik tumpu terletak di bagian tengah. Bagian tengah
tersebut berada di antara beban dan kuasa. Beban terletak di ujung papan
pengungkit.Beban dapat berupa benda atau orang yang akan diangkat.
Adapun kuasa ialah gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban. Gaya
ini terletak diujung yang berlawanan dengan beban.
10

2. Ketapel
Ketapel dapat digunakan untuk melontarkan batu. Katapel dibuat
dengan memanfaatkan sifat karet yang lentur. Saat menarik karet pentil,
berarti kita memberikan gaya pada karetpentil. Akibatnya, karet pentil
menjadi kencang. Setelah tarikan dilepas (gaya dihilangkan), karet pentil
kembali ke keadaan semula. Saat itu, karet pentil mempunyai gaya yang
lebih besar dari gaya tarik. Gaya inilah yang menyebabkan batu kerikil
terlontar dari bantalannya. Semakin jauh kita menarik karet pentil,
semakin besar gaya yang kalian berikan. Ini berarti semakin besar pula
gaya yang dilakukan karet pentil pada batu. Akibatnya,batu akan terlontar
semakin jauh. Gaya yang ditimbulkan karet katapel adalah gaya pegas.
Disebut gaya pegas karena sifat karet seperti sifat pegas.
Karet dan pegas mempunyai sifat yang sama, yaitu bersifat elastis
(lentur).Selain katapel, peralatan lain yang memanfaatkan gaya pegas
adalah busur panah. Saat ditarik, tali busur mendapatkan sebuah gaya.
Ketika tarikan dilepaskan, anak panah akan melesat. Proses melesatnya
anak panah sama de ngan proses terlontarnya batu dari bantalan katapel.
Hal ini menunjukkan bahwa gaya pegas dapat mengakibatkan benda
bergerak. Besarnya gaya tarik pada karet dan tali busur memengaruhi
kecepatan gerak benda. Semakin besar gaya tarik, semakin cepat batu dan
anak panah bergerak. Dengan demikian, jarak yang ditempuh juga
semakin jauh.

3. Traktor Pegas
Seperti ketapel, traktor pegas juga bekerja menggunakan gaya
pegas.Traktor pegas bergerak karena adanya gaya pegas. Traktor dapat
bergerak karena ada gaya pada karet. Saat roda diputar ke arah belakang,
11

karet akan tergulung pada bilah bambu. Akibatnya, karet menjadi kencang.
Saat traktor dilepaskan, gulungan karet juga terlepas. Traktor bergerak
maju bersamaan dengan terlepasnya gulungan karet. Gaya yang bekerja
pada traktor adalah gaya pegas.Karenanya, traktor tersebut biasa disebut
traktor pegas.
Gaya pegas yang bekerja pada traktor dapat menyebabkan traktor
bergerak maju. Traktor pun dapat berpindah dari tempatnya semula.
Semakin lama kalian menggulung karet, semakin besar gaya pegasnya,
semakin jauh pula traktor berjalan. Prinsip kerja traktor pegas juga berlaku
pada mobil-mobilan pegas. Mobil-mobilan tersebut ditarik mundur
kemudian dilepaskan sehingga bergerak maju.

BAB III
DESAIN MULTIMEDIA
3.1 Desain Flowchart

Start

Opening
Menu Utama

SK/KD

Bagian
gaya
dan
gerak

Cara
Mengg
unakan
Alat

Cara
memba
ca
gaya
gerak

Latiha
n
mengg
unakan
Alat

Cara
memba
ca
gaya
gerak

Penutu
p

Tes
Soal

12

>.
85%

Lulus
3.2 Desain Storyboard

Stop

Tidak
Lulus

Desain soryboard yang dikembangkan berdasarkan flowchart yang telah


dibuat yaitu sebagai berikut:
STORYBOARD PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPA
MATERI GAYA DAN GERAK
SCENE
1

VISUAL

KETERANGAN

3
Dst.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran
13

DAFTAR PUSTAKA
Mahadewi, Luh Putu Putrini. Problematika Teknologi Pendidikan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sadiman, dkk. 2012. Media pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

14

You might also like