Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kanca kesehatan, etika, profesional, kesopanan, keramahan, keterampilan adalah
modal utama. Tapi selain itu, bidan juga punya penuntun yang dapat digunakan dalam
memberikan asuhan kepada pasiennya, salah satunya adalah Standart Praktek Kebidanan
Permenkes tahun 2002, tentang ruang lingkup Kebidanan dalam pemberian asuhan.
Berdasarkan dengan panduan tersebut maka bidan dapat memberikan asuhan dengan legal
dan tidak perlu adanya pencekalaan. Tugas bidan sendiri tidak saja mandiri, tetapi ada juga
tugas kolaborasi baik dengan teman sejawat atau lintas sektoral maupun dengan dokter obgin.
Jadi dengan demikian bidan yang kita ciptakan memiliki keterampilan dan dedikasi tinggi,
sehingga tidak mengecewakan masyarakat pada umumnya.
Perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan nasional maupun international
terjadi begitu cepat. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan pelayanan dan pendidikan
kebidanan merupakan hal yang penting untuk dipelajari oleh petugas kesehatan khususnya
bidan yang bertugas sebagai bidan pendidik maupun bidan di pelayanan. Salah satu faktor
yang menyebabkan terus berkembangnya pelayanan dan pendidikan kebidanan adalah masih
tingginya mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin, khususnya di negara
berkembang dan di negara miskin yaitu sekitar 25-50%. Mengingat hal di atas, maka penting
bagi bidan untuk mengetahui sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan
karena bidan sebagai tenaga terdepan dan utama dalam pelayanan kesehatan ibu dan bayi di
berbagai catatan pelayanan wajib mengikuti perkembangan IPTEK dan menambah ilmu
pengetahuannya melalui pendidikan formal atau non formal dan bidan berhak atas
kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui pendidikan maupun pelatihan serta
meningkatkan jenjang karir dan jabatan yang susuai.
1.2 Tujuan
1.
2.
-
Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami konsep kebidanan sebagai dasar dalam praktik kebidanan
Tujuan Khusus
Untuk memenuhi tugas kelompok Konsep Kebidanan
Untuk mengetahui lingkup praktik kebidanan
Untuk mengetahui wewenang bidan
Untuk mengetahui pengertian ruang lingkup praktik kebidanana
Untuk mengetahui upayah pelayanan bidan
Untuk mengetahui jenis pelayanan bidan
Untuk mengetahui sasaran praktik kebidanan
Untuk mengetahui pelayanan praktik kebidanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA (ISI)
2.1 Lingkup Praktik Kebidanan
A. Landasan Dasar Pelayanan Kebidanan
1. Pengertian Bidan
Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang
diakui oleh negara serta memperoleh kualifiasi dan diberi ijin untuk menjalankan praktik
kebidanan di negeri itu.
2. Kebidanan
Merupakan bentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu (ilmu kedokteran, keperawatan,
sosial, perilaku, budaya, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu manajemen).
Kebidanan adalah :
a. Suatu pelayanan : dasar ilmu pengetahuan
b. Tanggap terhadap perubahan zaman dan kompleks tim
c. Praktisi yang mandiri
d. Kerjasama dengan tim kesehatan yang lain
e. Saling menghargai peran fungsi : standard pelayanan kesehatan
3. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan Kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi
bidan dalam sistem pelayanan kesehatan.
4. Praktik Kebidanan
Praktik Kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan
terhadap terhadap klien dengan pendekatan manajemen kebidanan.
5. Manajemen Kebidanan
Manajemen Kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam
menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis.
6. Asuhan Kebidanan
Asuhan Kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab
dalam memberikan pelayanan kepada klien.
7. Praktik pelayanan kebidanan
Praktik Pelayanan Kebidanan adalah praktik pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu dalam kurun waktu masa
reproduksi dan BBL.
B. Wewenang Bidan
Memberikan pelayanan yang meliputi :
1. Pelayanan KIA
Pelayanan kebidanan yang diberikan pada ibu dan anak
Ibu : masa pranikah, hamil, persalinan, nifas, menyusui, interval.
Anak : BBL, bayi, anak balita, pra sekolah, sekolah
a. Pelayanan kebidanan pada ibu
Kegiatannya:
1) Penyuluhan dan konseling
2) Pemeriksaan fisik
3) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
4) Pertolongan pada kehamilan abnormal yang mencakup bumil dengan abortus iminens,
hyperemesis gravidarum TM I, PER (Pre Eklamsi Ringan), anemia ringan.
5) Pertolongan persalinan normal
6) Pertolongan persalinan abnormal : letsu (letak sungsang), partus macet kepala didasar
panggul, KPD tanpa infeksi, perdarahan post partum, laserasi jalan lahir, distosia krn inersia
uteri primer, post term dan preterm.
7) Pelayanan ibu nifas normal
8) Pelayanan ibu nifas abnormal : retensio plasenta, infeksi ringan
9) Pelayanan dan pengobatan pada kelainan teknologi yang meliputi keputihan, perdarahan
tidak teratur dan penundaan haid.
Wewenang Bidan:
a) Memberikan imunisasi
b) Memberikan suntikan pada penyulit kehamilan, persalinan dan nifas
c) Bimbingan senam hamil dan senam nifas
d) Mengeluarkan plasenta secara manual
e) Pengeluaran sisa jaringan konsepsi
f) Episiotomy
Layanan yang dilakukan bidan sebagai anggota TIM yang kegiatannya dilakukan secara
bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari proses kegiatan pelayanan kesehatan
3. Layanan Kebidanan Rujukan
Layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih
tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas lain
secara horizontal/vertikal atau ke profesi lainnya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Lahan praktik pelayanan kebidanan merupakan tempat dimana bidan menerapkan ilmu
dalam memberikan pelayanan kebidanan/asuhan kebidanan kepada klien dengan pendekatan
manajemen kebidanan.
Tempat tersebut meliputi:
Rumah Sakit
Puskesmas
RB (Rumah Bersalin)
Poliklinik
BPS (Bidan Praktik Swasta)
Polindes
Posyandu
Bidan dalam melaksanakan peran, fungsi dan tugasnya didasarkan pada kemampuan dan
kewenangan yang diberikan. Kewenangan tersebut diatur melalui Peraturan Menteri
Kesehatan (Permenkes). Permenkes yang menyangkut wewenang bidan selalu mengalami
perubahan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat.
Permenkes tersebut dimulai dari:
a. Permenkes No. 5380/IX/1963, wewenang bidan terbatas pada pertolongan persalinan normal
secara mandiri, didampingi tugas lain
b. Permenkes No. 363/IX/1980, yang kemudian diubah menjadi Permenkes 623/1989
wewenang bidan dibagi menjadi dua yaitu wewenang umum dan khusus ditetapkan bila bidan
meklaksanakan tindakan khusus di bawah pengawasan dokter. Pelaksanaan dari Permenkes
ini, bidan dalam melaksanakan praktek perorangan di bawah pengawasan dokter
c. Permenkes No. 572/VI/1996, wewenang ini mengatur tentang registrasi dan praktek bidan.
Bidan dalam melaksanakan prakteknya diberi kewenangan yang mandiri. Kewenangan
tersebut disertai dengan kemampuan dalam melaksanakan tindakan. Dalam wewenang
tersebut mencakup:
1) Pelayanan kebidanan yang meliputi pelayanan ibu dan anak.
2) Pelayanan Keluarga Berencana
3) Pelayanan Kesehatan Masyarakat
d. Kepmenkes No. 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktek bidan revisi dari
Permenkes No. 572/VI/1996. Dalam melaksanakan tugasnya, bidan melakukan kolaborasi,
konsultasi dan merujuk sesuai dengan kondisi pasien, kewenangan dan kemampuannya.
Dalam keadaan darurat bidan juga diberi wewenang pelayanan kebidanan yang ditujukan
untuk penyelamatan jiwa. Dalam aturan tersebut juga ditegaskan bahwa bidan dalam
menjalankan praktek harus sesuai dengan kewenangan, kemampuan, pendidikan, pengalaman
serta berdasarkan standar profesi. Pencapaian kemampuan bidan sesuai dengan Kepmenkes
No. 900/2002 tidaklah mudah, karena kewenangan yang diberikan oleh Departemen
Kesehatan ini mengandung tuntutan akan kemampuan bidan sebagai tenaga profesional dan
mandiri.
Pelayanan Kebidanan
Perawatan zaman dahulu atau sekarang dilakukan oleh dukun pria atau dukun wanita,
dukun menjalankan perawatanya biasanya dirumah penderita atau di rawat di rumah
dukunnya sendiri. Cara-cara mengobati penderita itu sendiri antara lain:
1) Dengan membaca mantra-mantra memohon pertolongan kepada Tuhan YME
2) Dengan cara mengusir setan-setan yang mengganggu dengan menyajikan kurban-kurban di
tempat itu, macamnya kurban ditentukan oleh dukun.
3) Melakukan massage/mengurut penderita.
4) Penderita harus melakukan pantangan atau diet yang oleh dukun itu pula.
5) Kadang-kadang dukun bertapa untuk mendapatkan ilham cara bagaimana menyembuhkan
penderita itu.
6) Memakai obat-obatan banyak dipakai dari tumbuh-tumbuhan yang segar dari daun mudanya,
batang, kembang akarnya.
Perawatan Kebidanan
1) Kehamilan
Semua wanita hamil diadakan pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dukun bayi dan
dukun memberikan nasehat-nasehat seperti:
a. Melakukan pantangan :
Pantangan makanan tertentu
DAFTAR PUSTAKA
a.
b.
c.
d.
e.
f.
http://nadia.kisahku.info/2010/09/standar -profesi-kebidanan-tentang-lahan-praktekpelayanan-kebidanan-info.html.
http://gtyawibowo.blogspot.com/2010/07/lingkup-praktek-kebidanan.html
http://dwiputrinovianita.blogspot.com/2012/03/lingkup-praktik-kebidanan.html:
http://jurnalbidaniah.blogspot.com/2012/06/24-standar-pelayanankebidanan.html#ixzz292H6fMjH
http://merry-creations.blogspot.com/2012/02/ruang-lingkup-praktik-kebidanan.html
http://merry-creations.blogspot.com/2012/02/ruang-lingkup-praktik-kebidanan.html