Professional Documents
Culture Documents
A. Pendahuluan
Latar Belakang ISO
Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang
terdiri dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang
dari 140 negara. ISO terlahir dari gabungan dua organisasi yaitu ISA
(International Federation of the National Standarizing Associations) yang
berbasis di Switzerland dengan UNSCC (United Nations Standards Coordinating
Committee) yang berbasis di London. ISA yang dijalankan oleh Huber-Ruf,
membekukan (mothballed) organisasi tersebut ketika perang pecah pada tahun
1939. Sekretariatnya ditutup dan pelayanan dari ISA dipercayakan pada
Switzerland. Dilain tempat, perang ternyata melahirkan organisasi standar baru,
The UNSCC. Organisasi ini didirikan oleh United States, Great Britain dan Canada
pada tahun 1944 yang diadministrasikan oleh International Electronical
Commission (IEC), dipimpin oleh Charles Le Maistre.
Pada saat perang berakhir, pada pertemuan di New York 1945, delegasi
dari UNSCC sepakat untuk mendekati ISA untuk membentuk International
Standards Coordinating Association. Yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan ada
konferensi organisasi standarisasi nasional yang terjadi di London dari tanggal
14-26 Oktober 1946. Konferensi yang dihadiri oleh 65 delegasi dari 25 negara.
Hasil dari konferensi ini adalah terbentuknya International Organization for
Standarization (ISO) yang berpusat di Geneva.
Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan standardisasi dan
kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu
perdagangan internasional, dan juga untuk membantu pengembangan
kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan
ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan
internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional.
Hingga saat ini, ISO telah menerbitkan lebih dari 21000 standar
internasional. Standar tersebut menyediakan persyaratan, spefisikasi, panduan
atau karakteristik yang dapat digunakan secara konsisten untuk menjamin
bahwa material, produk, proses dan pelayanan telah dilakukan secara tepat.
B. Standar Sistem Manajemen
Sistem manajemen dapat digambarkan sebagai seperangkat prosedur
dimana sebuah organisasi harus laksanakan untuk dapat mencapai targetnya.
Produk-produk standar sistem manajemen yang dibuat ISO menyediakan model
bagi manajemen untuk membuat dan menjalankan sebuah sistem manajemen.
Standar tersebut antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.
Pahami kebutuhan dan harapan tiap pelanggan pada saat ini dan masa
depan
Kaitkan sasaran organisasi dengan kebutuhan dan harapan pelanggan
Komunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan di seluruh organisasi
Rencanakan, rancang, kembangkan, hasilkan, berikan, dan dukung produk
dan layanan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan
Ukur dan pantau kepuasan pelanggan serta ambil tindakan yang sesuai
Tentukan dan tanggapi kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan
yang relevan, yang dapat memengaruhi kepuasan pelanggan
Kelola hubungan dengan pelanggan untuk mencapai kesuksesan yang
berkesinambungan
D. Proses Sertifikasi
Untuk meningkatkan brand image yang positif dimata konsumen, tentu
sertifikasi ISO 9001 pada perusahaan mutlak diperlukan. Setelah menerapkan
sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 sekurang-kurangnya tiga bulan,
perusahaan dapat mengajukan sertifikasi ISO 9001:2015 kepada badan
sertifikasi ISO. Badan sertifikasi akan meminta dokumen ISO 9001 seperti
pedoman mutu, kebijakan mutu, sasaran mutu, 6 prosedur wajib, prosedur kerja
departemen / bagian serta. mengirimkan bukti pelaksanaan internal audit dan
rapat tinjauan manajemen
Badan sertifikasi akan melaksanakan audit sertifikasi untuk menentukan
apakah seluruh klausul yang ada telah diterapkan secara mencukup. Audit
dilakukan dalam 2 stage; stage 1 untuk memeriksa pemenuhan persyaratan
dokumentasi, stage 2 untuk memeriksa pemenuhan persyaratan implementasi
secara keseluruhan.
Organisasi anda dinyatakan lulus jika tidak ada temuan yang bersifat
majour (fatal). Temuan yang bersifat majour terjadi karena adanya sistem yang
tidak berjalan sama sekali atau ada persyaratan ISO 9001 yang tidak diterapkan
tanpa alasan. Temuan lain disebut minor dan observasi. Temuan minor terjadi
bila organisasi anda hanya tidak konsisten dalam menjalankan sistem atau
hanya sebagian persyaratan yang diterapkan dari yang seharusnya. Adapun
temuan observasi hanya bersifat saran-saran perbaikan. Temuan minor dan
observasi tidak menyebabkan kegagalan melainkan hanya perlu perbaikanperbaikan kecil saja.
Sertifikat ISO 9001 : 2008 berlaku untuk 3 tahun. Setelah 3 tahun, anda
akan diaudit re-sertifikasi. Dalam masa 3 tahun, anda akan diaudit dalam periode
tertentu (6 bulan sekali atau setahun sekali) yang disebut dengan surveilance
audit.
Daftar Pustaka