Professional Documents
Culture Documents
BAB I: PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B. Tujuan
M e la y a n i s e m u a a n a k u sia se k o la h d e n g a n a m a n a h .
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi yang akan dikaji dalam buku petunjuk ini adalah pengertian
media, jenis-jenis media, manfaat media, prinsip pemilihan media, media pembelajaran
Bahasa Inggris, mengoptimalkan penggunaan media yang sudah dimiliki sekolah, dan
mengembangkan media sederhana. Dalam pelaksanaan kegiatan, akan disertakan panduan
untuk mengoptimalkan media yang telah ada di sekolah, dan merancang pengembangan
media sederhana.
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
M e la y a n i s e m u a a n a k u sia se k o la h d e n g a n a m a n a h .
pembelajaran. Butir terakhir inilah yang menjadi pusat perhatian kita dalam materi pelatihan
B. Media Pembelajaran
ini.
Secara singkat pada bagian rasional telah dinyatakan bahwa ada beberapa hambatan
yang dihadapi guru ketika akan menggunakan media dalam proses pembelajaran. Berbagai
hambatan tersebut muncul dalam bentuk misalnya:
(1) Anggaran sekolah relatif rendah untuk keperluan pembelian media.
(2) Sekolah belum memperoleh sistem kelistrikan dan/atau sambungan internet yang
memadai (untuk kasus sekolah pada daerah terpencil dan terisolasi).
(3) Media sering tidak menjangkau kelokalan sekolah, sekaligus mahal.
(4) Terdapat keterbatasan dari sisi ketersediaan dan kapasitas ruang laboratorium
sekolah.
(5) Terdapat kemungkinan fasilitas sudah dipenuhi oleh sekolah akan tetapi belum
dioptimalkan penggunaannya.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, maka diperlukan kreativitas guru untuk
memproduksi media pembelajaran sederhana (untuk selanjutya disebut media sederhana) atau
mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas yang sudah tersedia di sekolah. Berdasarkan uraian
ICBBA (2011) dan pengklasifikasian media menurut Kusumah (2009), media sederhana
adalah media yang bahannya murah dan mudah diperoleh serta pembuatannya dapat
dilakukan oleh guru. Bahan media sederhana dapat diperoleh di sekitar sekolah. Barangbarang yang tidak terpakai dapat dijadikan pilihan bahan media sederhana. Kain perca,
misalnya, dibentuk menjadi finger puppets dan dapat digunakan untuk media pembelajaran
pada topik pembahasan tentang teks narrative dengan karakter-karakter yang mendukung
alur cerita.
Perlu disadari bahwa media sederhana bukan berarti hanya untuk tujuan
pembelajaran tingkat rendah. Media sederhana dapat dan cocok digunakan untuk kemampuan
berpikir tingkat tinggi, seperti pemecahan masalah. Sebagai contoh, papan permainan ular
tangga yang bernomor dan nomor-nomor tertentu berisi masalah dapat dijadikan media
melatih kelancaran berbicara melalui diskusi untuk mencari solusi atas permasalahan
C. Manfaat Media Pembelajaran
tersebut.
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
Berbagai mata pelajaran memiliki kaitan yang erat dengan objek yang kompleks.
Untuk membawa berbagai objek tersebut ke kelas tentu tidaklah mudah, sementara
penjelasan verbal sering membuat peserta didik kurang cepat memahami konsep yang
dipelajari. Oleh karena itu, media pembelajaran sangat bermanfaat bagi peserta didik dalam
proses pembelajaran. Scott dan Ytreberg (1990) dan Rumampunk (1992) menegaskan
beberapa manfaat media dalam pembelajaran sebagai berikut:
1. Membangkitkan rasa ingin tahu
Tanpa penjelasan guru, gambar-gambar atau kartu bergambar pasti akan
memunculkan rasa penasaran pada diri peserta didik untuk mempertanyakan, misalnya
mengapa ada musim salju di luar negeri. Inilah salah satu manfaat media sebagai sumber
motivasi siswa.
D ire k to ra t P e m b in a a n S M P 2 0 1 2
M e la y a n i s e m u a a n a k u sia se k o la h d e n g a n a m a n a h .
pernah melihat dalam tayangan televisi maupun foto. Dengan media yang ditampilkan,
kemungkinan adanya peserta didik yang belum memiliki pengalaman tersebut dapat teratasi.
5. Menyajikan informasi belajar secara konsisten
Ketika menjelaskan proses terjadinya hujan, proses perubahan angin, atau stratifikasi
sosial melalui ceramah, pasti berbeda dari satu kelas dengan kelas lainnya. Kadang justru ada
hal penting yang lupa tidak tersampaikan. Dengan media pembelajaran, muatan utama satu
kelas dengan kelas lainnya akan lebih imbang.
M e la y a n i s e m u a a n a k u sia se k o la h d e n g a n a m a n a h .
Merupakan benda tiga dimensi tiruan yang menyajikan suatu benda sama dengan
benda asli. Media yang masuk dalam kategori model adalah model irisan, model
memperkecil-memperbesar, maket, dan penyederhanaan objek yang kompleks.
6. Bagian benda asli (Mocks up)
Merupakan jenis model yang berupa bagian tertentu saja dari benda asli.
7. Diorama
Diorama adalah miniatur tiga dimensi untuk menggambarkan model yang
sebenarnya seperti keadaan ruang angkasa, miniatur figur publik, miniatur pesawat terbang,
kejadian sejarah perundingan, perang, dan sebagainya.
8. Outdoor laboratory
Outdoor laboratory atau laboratorium di luar ruangan merupakan media yang
berupa alam, masyarakat, dan hasil kebudayaan yang dimanfaatkan untuk sumber belajar.
Dalam mata pelajaran IPA laboratorium di luar ruangan dapat berupa lahan pertanian, sungai,
dan lain-lain. Sedangkan contoh dalam IPS, studi tentang lingkungan masyarakat yang di
dalamnya terdapat unsur-unsur sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, dan lainlain. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris lingkungan sekitar dapat dimanfaatkan sebagai
sumber inspirasi menulis puisi atau membuat karya tulis.
9. Community study, walking trips, dan field study
Mirip dengan kegiatan outbound, yakni kegiatan pembelajaran di luar kelas dengan
mengunjungi tempat-tempat yang mendukung tujuan pembelajaran seperti situs sejarah,
lingkungan alam (misalnya mengadakan English camp), hasil kebudayaan, dan sebagainya.
10. Ragam bentuk kartu
Ragam bentuk kartu sederhana seperti picture cards, flash cards, flip cards, circular
cards, shuffle cards, pop up cards, word/ sentence cards dan card games dengan berbagai
ukuran dan bentuk disesuaikan dengan fungsi kartu-kartu tersebut dalam proses
pembelajaran.
11. Poster
Poster hampir serupa dengan kartu tetapi ukuran lebih besar dan gambar yang
terpampang lebih banyak dan dapat pula berisi rangkaian gambar suatu situasi/peristiwa.
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
Misalnya poster dengan ukuran 75x55 cm yang menggambarkan 4 (empat) musim- summer,
fall, spring dan winter di suatu negara subtropis.
12. Puppets
Puppets (wayang tokoh) dapat berbentuk stick puppets, finger puppets atau
hand/glove puppets yang terbuat dari bahan plastik, kertas/karton, dan kain. Beberapa contoh
puppets seperti nampak di bawah ini.
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Pemilihan
Media
E. Prinsip-prinsip
Finger Puppets
Glove Puppet
Stick Puppet
Salah satu kompetensi guru adalah kepiawaiaan memilih media pembelajaran yang
digunakan. Tentu tidak semua media yang dimiliki tersebut cocok digunakan dalam proses
pembelajaran. Agar paradigma Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAKEM) diimplentasikan, guru harus memilih media pembelajaran yang paling efektif dan
efisien untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi
dasar (KD) yang akan dicapai. Dalam memilih media pembelajaran, guru harus
memperhatikan prinsip-prinsip berikut.
1. Karakteristik peserta didik
Dalam konteks ini, titik fokus pembicaraan kita adalah pada taraf perkembangan
intelektual peserta didik. Jika mengikuti tahapan perkembangan intelektual menurut Piaget,
peserta didik usia SMP berada dalam tahap peralihan dari perkembangan operasional konkrit
menuju perkembangan operasional formal. Sedangkan penelitian di salah satu SMP swasta
favorit di Jawa Timur, ternyata hanya 15% yang benar-benar berada pada fase operasional
formal (Nur, 2009). Selebihnya berada pada fase konkrit, peralihan, dan formal awal.
Peserta didik yang berada pada fase operasional konkrit bukan berarti tidak bisa
berpikir tingkat tinggi (seperti menganalisis, memecahkan masalah, dan penalaran lainnya).
Mereka bisa melakukan hal tersebut, asalkan untuk hal-hal yang berada di sekitar peserta
didik dan dapat mereka bayangkan. Jadi, jika dikaitkan dengan media (dan kerucut
D ire k to ra t P e m b in a a n S M P 2 0 1 2
M e la y a n i s e m u a a n a k u sia se k o la h d e n g a n a m a n a h .
pengalaman), maka situasi sebenarnya dan media benda-benda nyata tampaknya cenderung
cocok untuk peserta didik SMP.
2. Tingkat keabstrakan media
Ahli psikologi Bruner (dalam Nur, 2001) mengemukakan bahwa pengajaran
seharusnya dimulai dari pengalaman langsung (enactive) menuju representasi ikonik
(seperti penggunaan gambar dan film), dan baru kemudian menuju representasi simbolik
(seperti penggunaan kata-kata atau persamaan-persamaan matematis). Bruner lebih jauh
menyatakan bahwa urutan bagaimana peserta didik menerima materi ajar memiliki pengaruh
langsung pada pencapaian ketuntasan belajar tersebut. Pada saat suatu tugas belajar disajikan
pada peserta didik yang tidak memiliki pengalaman yang relevan dengan tugas itu,
pembelajaran akan dipermudah bila pengajaran mengikuti suatu urutan dari pengalaman
konkrit menuju representasi ikonik kemudian menuju representasi abstrak.
Dalam salah satu buku teks tentang penggunaan audiovisual, Hoban, Hoban, dan
Zissman (dalam Nur, 2000) menyatakan bahwa nilai materi ajar merupakan fungsi dari
tingkat kekonkritannya. Dalam konteks media pembelajaran, pernyataan ini berarti: semakin
konkrit media pembelajaran yang digunakan guru, maka media pembelajaran tersebut
semakin bermakna bagi peserta didik.
Dale (1969) pernah mengembangkan kerucut pengalaman yang sampai sekarang
masih relevan untuk dirujuk. Kerucut pengalaman itu dimulai dari peserta didik sebagai
pelaku dalam pengalaman sesungguhnya, menuju peserta didik sebagai pengamat atas suatu
kejadian tak langsung (melalui media), dan akhirnya peserta didik mengamati simbol-simbol
yang mewakili kejadian itu. Beliau juga menyatakan bahwa peserta didik dapat mengambil
manfaat dari kegiatan yang lebih abstrak, asalkan mereka telah membangun sejumlah
pengalaman lebih konkrit untuk memaknai penyajian realitas yang lebih abstrak tersebut.
Abstract
Gambar 1.3. berikut memperlihatkanSimbol
kerucut pengalaman Dale, disertai rumusan Bruner di
Verbal
sampingnya.
Simbol visual
Tape recorder/radio
Film statis
Iconic
Film gerak
Televisi
Pertunjukan
Enactive
Karyawisata
Demonstrasi
Pengalaman
Panduan Membuat dan
Memanfaatkandramatik
Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
10
Pengalaman buatan
Pengalaman langsung
Gambar 4 Kerucut pengalaman Dale (1969) dan kaitannya dengan ide Bruner
Sambil mencermati gambar di atas, mungkin timbul pertanyaan, Jika kata-kata guru
dan tulisan di papan (simbol verbal) hanya memberikan pengalaman belajar yang abstrak
pada diri peserta didik, apakah berarti guru tidak boleh berbicara selama pembelajaran dan
papan tulis tidak perlu dipergunakan untuk menulis? Terhadap pertanyaan ini, jawabannya
sekali lagi kita cermati pernyataan Dale. Asalkan didahului oleh pengalaman-pengalaman
yang lebih konkrit, peserta didik dapat mengambil manfaat dari penyajian realitas yang lebih
abstrak tersebut. Jika demikian, sekiranya guru hanya menggunakan media suara dan tulisan
di papan tulis (tanpa didahului oleh pengalaman belajar yang lebih konkrit), tampaknya
peserta didik tidak terlalu mendapatkan manfaat dari pembelajaran yang dilakukannya.
3. Integrasi Pendidikan Karakter
Media yang menarik belum tentu tepat digunakan dalam proses pembelajaran di
kelas. Pembelajaran adalah bagian proses pendidikan yang sarat akan nilai-nilai budaya dan
karakter. Untuk itu guru perlu menghindari nilai-nilai negatif yang dapat muncul dalam
media yang digunakan. Nilai-nilai negatif dalam pembelajaran dapat muncul dalam hal (1)
gambar yang tidak sesuai dengan norma dan etika bangsa Indonesia, dan (2) media yang
mengandung bias jender, stereotype, mengandung kekerasan. Dalam media pembelajaran
yang berupa gambar khususnya, dapat diintegrasikan pendidikan karakter dan budaya bangsa
di dalamnya, sejauh guru dapat memilih gambar yang sesuai dengan karakter yang mau
ditanamkan.
4. Ketersediaan Media
Sebaik apapun media yang akan kita gunakan dalam pembelajaran, tetapi sulit atau
tidak mungkin didapatkan, maka lebih baik media tersebut ditinggalkan untuk sementara
waktu. Untuk itulah penting bagi guru menguasai bagaimana membuat dan menggunakan
media sederhana. Dengan kata lain media yang dipilih adalah media yang tersedia atau yang
dapat dibuat sendiri.
D ire k to ra t P e m b in a a n S M P 2 0 1 2
11
M e la y a n i s e m u a a n a k u sia se k o la h d e n g a n a m a n a h .
Alternatif Media
Kelas 7 Semester 1
Listening
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
12
Berbagai wayang
tokoh untuk KD
1.1 dan 1.2
tokoh untuk KD
3.1 dan 3.2
Berbagai
model
kartu untuk KD 2.1
dan 2.2
Berbagai
wayang
Berbagai
model
kartu untuk KD 4.1
dan 4.2
Tape
recorder
/komputer untuk
KD 5.1 dan 5.2
Poster untuk KD
6.1 dan 6.2
Kelas 7 Semester 2
Listening
KD 7.1 Merespon makna dalam percakapan transaksional Real objects and
D ire k to ra t P e m b in a a n S M P 2 0 1 2
13
M e la y a n i s e m u a a n a k u sia se k o la h d e n g a n a m a n a h .
people untuk KD
7.1 dan 7.2
Contoh kartu
untuk KD 8.1
Poster untuk
8.2
Real objects
people untuk
9.1 dan 9.2
asli
KD
and
KD
Gambar
diam
untuk KD 10.1 dan
10.2
Shuffle
card
dengan
papan
tempel dari foam
untuk KD 12.1 dan
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
14
12.2
2.
Kelas 8 Semester 1
Listening
KD 1.1Merespon makna dalam percakapan transaksional
dan interpersonal pada tindak tutur berikut: meminta,
memberi dan menolak jasa, meminta, memberi dan menolak
barang, mengakui dan mengingkari fakta, meminta dan
memberi pendapat.
KD 1.2Merespon makna dalam percakapan transaksional
dan interpersonal pada tindak tutur berikut: mengundang,
menerima, dan menolak ajakan, menyetujui dan tidak
menyetujui, memuji dan memberi selamat.
KD 2.1Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan
fungsional pendek.
KD 2.2Merespon makna yang terdapat dalam monolog
pendek ... dalam teks berbentuk descriptive dan recount.
Speaking
KD
3.1Mengungkapkanmakna
dalam
percakapan
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur berikut:
meminta, memberi dan menolak jasa, meminta, memberi
dan menolak barang, mengakui dan mengingkari fakta,
meminta dan memberi pendapat.
KD
3.2Mengungkapkanmakna
dalam
percakapan
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur berikut:
mengundang, menerima, dan menolak ajakan, menyetujui
dan tidak menyetujui, memuji dan memberi selamat.
KD 4.1Mengungkapkan makna yang terdapat dalam teks
lisan fungsional pendek.
KD 4.2Mengungkapkan makna yang terdapat dalam
monolog pendek ... dalam teks berbentuk descriptive dan
recount
Reading
KD 5.1Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan esei
pendek ... descriptive dan recount pendek dan sederhana
dengan ucapan, tekanan dan intonasi yang berterima.
D ire k to ra t P e m b in a a n S M P 2 0 1 2
15
Tape
recorder,komputer
atau
wayang
tokohuntuk KD 1.1
dan 1.2 serta KD
2.1 dan 2.2
M e la y a n i s e m u a a n a k u sia se k o la h d e n g a n a m a n a h .
Papan
tempel
untuk KD 6.1
Poster dan kartu
situasi untuk KD
6.1 dan 6.2
Berbagai bentuk
wayang
tokoh
untuk KD 7.1 dan
7.2
Speaking
KD
9.1Mengungkapkanmakna
dalam
percakapan
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur berikut: Realia/real objects
meminta, memberi dan menolak jasa, meminta, memberi untuk KD 9.1 dan
dan menolak barang, meminta, memberi dan mengingkari 9.2
informasi, meminta, memberi dan menolak pendapat,
menawarkan/menerima/menolak sesuatu.
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
16
KD
9.2Mengungkapkanmakna
dalam
percakapan
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur berikut:
meminta dan memberi persetujuan, merespon pernyataan,
memberi perhatian terhadap pembicara, mengawali,
memperpanjang, dan menutup percakapan, dan mengawali,
memperpanjang, dan menutup percakapan telepon.
KD 10.1Mengungkapkan makna yang terdapat dalam teks
lisan fungsional pendek.
KD 10.2Mengungkapkan makna yang terdapat dalam
monolog pendek ... dalam teks berbentuk narrative dan
recount.
Reading
KD 11.1Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan
esei pendek ... recount dan narrative dengan ucapan,
tekanan dan intonasi yang berterima.
KD 11.2Merespon makna yang terdapat dalam teks tulis
fungsional pendek.
KD 11.3Merespon makna dan langkah retorika yang
terdapat dalam teks berbentuk narrative dan recount.
Writing
KD 12.1Mengungkapkan makna yang terdapat dalam teks
tulis fungsional pendek.
KD 12.2Mengungkapkan makna dan langkah retorika yang
terdapat dalam teks tulis fungsional pendek ... berbentuk
narrative dan recount.
3.
Kelas 9 Semester 1
Listening
KD 1.1Merespon makna dalam percakapan transaksional Komputer untuk
dan interpersonal pada tindak tutur berikut: meminta, dan KD 1.1, 1.2, 2.1
memberi kepastian, mengungkapkan dan menanggapi dan 2.2
keraguan, kepastian.
KD 1.2Merespon makna dalam percakapan transaksional
dan interpersonal pada tindak tutur berikut: meminta
pengulangan, menunjukkan perhatian, dan menyatakan
D ire k to ra t P e m b in a a n S M P 2 0 1 2
17
M e la y a n i s e m u a a n a k u sia se k o la h d e n g a n a m a n a h .
kekaguman.
KD 2.1Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan
fungsional pendek.
KD 2.2Merespon makna yang terdapat dalam monolog
pendek ... dalam teks berbentuk procedure dan report.
Speaking
KD 3.1Mengungkapkan makna dalam percakapan
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur berikut:
meminta, dan memberi kepastian, mengungkapkan dan
menanggapi keraguan, kepastian.
KD 3.2Mengungkapkan makna dalam percakapan
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur berikut:
meminta pengulangan, menunjukkan perhatian, dan
menyatakan kekaguman.
KD 4.1Mengungkapkan makna tindak tutur dalam teks
lisan fungsional pendek.
KD 4.2Mengungkapkan makna yang terdapat dalam
monolog pendek ... dalam teks berbentuk procedure dan
report.
Reading
KD 5.1Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan esei
pendek ... procedure dan report dengan ucapan, tekanan dan
intonasi yang berterima.
KD 5.2Meresponmakna dalam teks tulis fungsional pendek.
KD 5.3Meresponmakna dan langkah retorika dalam esei
pendek ...dalam teks berbentuk procedure dan report.
Writing
KD 6.1Mengungkapkanmakna gagasan dalam teks tulis
fungsional pendek.
KD 6.2Mengungkapkan makna dan langkah retorika yang
terdapat dalam teks tulis fungsional pendek ... berbentuk
procedure dan report.
Real
objects,
realia, kartu peran
dan orang untuk
KD 3.1, 3.2 dan
4.1
Gambar
diam,
poster,
gambar
seri, papan foam
dengan kartu mini
untuk KD 4.2, 5.1,
5.2 dan 5.3
Shuffle
card,
gambar
seri,
gambar alur untuk
KD 6.1 dan 6.2
Kelas 9 Semester 2
Listening
KD 7.1 Merespon makna dalam percakapan transaksional
dan interpersonal pada tindak tutur yang mengungkapkan Tape
recorder,
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
18
kesantunan.
KD 7.2Merespon makna dalam percakapan transaksional
dan interpersonal pada tindak tutur memberi berita yang
menarik perhatian, dan memberi komentar terhadap berita.
KD 8.1Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan
fungsional pendek.
KD 8.2Merespon makna yang terdapat dalam teks monolog
pendek dalam teks berbentuk narrative dan report.
Speaking
KD 9.1Mengungkapkan makna dalam percakapan
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur yang
mengungkapkan kesantunan.
KD
9.2Mengungkapkanmakna
dalam
percakapan
transaksional dan interpersonal pada tindak tutur memberi
berita yang menarik perhatian, dan memberi komentar
terhadap berita.
KD 10.1Mengungkapkan makna yang terdapat dalam teks
lisan fungsional pendek.
KD 10.2Mengungkapkan makna yang terdapat dalam teks
monolog pendek dalam teks berbentuk narrative dan report.
Reading
KD 11.1Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan
esei pendek ... narrative dan report.dengan ucapan, tekanan
dan intonasi yang berterima.
KD 11.2Meresponmakna dalam teks tulis fungsional
pendek.
KD 11.3Merespon maknadan langkah retorika dalam esei
pendek ...dalam teks berbentuk narrative dan report.
Writing
KD 12.1Mengungkapkan makna yang terdapat dalam teks
lisan fungsional pendek.
KD12.2Mengungkapkan makna dan langkah retorika
monolog pendek dalam teks berbentuk narrative dan report.
D ire k to ra t P e m b in a a n S M P 2 0 1 2
19
laboratorium
bahasa,
video
untuk KD 7.1, 7.2,
8.1 dan 8.2
Kartu
dengan
berbagai ide pokok
atau topik untuk
KD 21.1 dan 12.2
M e la y a n i s e m u a a n a k u sia se k o la h d e n g a n a m a n a h .
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
20
Buatlah jendela dengan bentuk bulat atau bujur sangkar pada salah satu sisi kartu
(Gambar 2);
Letakkan jendela di bagian tengah dan guntinglah (Gambar 2);
Buatlah gambar 4 ekor ikan dengan berbagai warna, dan pastikan seekor ikan terletak
tepat di lubang jendela (Gambar 3);
Pada sisi kartu lainnya gambarlah 3 ekor itik berwarna-warni dan seekor itik juga
diletakkan di tengah jendela (Gambar 4);
Ukuran ikan dan atau itik boleh bervariasi (besar, sedang, kecil)
Berilah habitat binatang tersebut, yaitu air untuk ikan dan rumput untuk itik.
Gambar 1
Gambar 2
D ire k to ra t P e m b in a a n S M P 2 0 1 2
21
M e la y a n i s e m u a a n a k u sia se k o la h d e n g a n a m a n a h .
Gambar 3
Gambar 4
Petunjuk praktis penggunaan Flip Card
Peganglah kartu dalam keadaan tertutup sehingga peserta didik hanya melihat satu
gambar melalui jendela, misalnya seekor ikan.
Perkenalkan gambar tersebut dengan bertanya, dan pertanyaan terkait dengan kosa
kata tentang nama binatang, warna, ukuran, ciri-ciri binatang dan sebagainya.
Modelkan teks deskriptif dengan bercerita menggunakan kalimat deskriptif.
Instruksikan kepada peserta didik untuk menirukan ceritera bapak/ibu guru.
Setelah materi terserap, baliklah kartu dengan gambar binatang lainnya (seekor itik).
Fungsi Flip Card
Sebelum peserta didik mampu mendeskripsikan binatang-binatang tersebut dari segi
ukuran, warna, bentuk, dsb., kartu ini difungsikan untuk mengenalkan konsep jenis
binatangdalam bahasa Inggris.
Dapat juga diperkenalkan konsep benda tunggal dan jamak.
Dapat juga diperkenalkan konsep ukuran, warna, bentuk, & habitat
Kartu ini dapat pula digunakan untuk melatih membuat kalimat sederhana yang
mengandung adjective phrase.
b. KD 6.2 Mengungkapkan makna dan langkah retorika yang terdapat dalam esei pendek
dalam teks berbentuk recount.
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, dengan bantuan circular card, peserta didik diharapkan
dapat:
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
22
D ire k to ra t P e m b in a a n S M P 2 0 1 2
23
M e la y a n i s e m u a a n a k u sia se k o la h d e n g a n a m a n a h .
Catatan: 5 (lima) penggalan gambar yang terpampang di circular card untuk pembelajaran
esei berbentuk teks recount dengan judul My Holidayadalah sebagai berikut:
Penggalan gambar 1 adalah situasi pada saat akan berangkat bepergian ke Bali dari
Bandung dengan bus (orientation);
Penggalan gambar 2 adalah situasi pada saat berada di Tanah Lot, Bali (event 1);
Penggalan gambar 3 adalah situasi pada saat berada di Sanur Beach, Bali (event 2);
Penggalan gambar 4 adalah situasi pada saat berada di Kuta Beach, Bali (event 3);
Penggalan gambar 5 adalah situasi pada saat akan pulang dari Bali ke Bandung
dengan pesawat (reorientation).
Petunjuk praktis penggunaan Circular Card
Jika circular card digunakan secara klasikal, letakkan kartu tersebut di atas meja
supaya lebih efisien (Gambar 6).
Putarlah karton berjendela sesuai dengan urutan peristiwa dalam teks recount yang
berjudul Last Holiday.
Sambil memutar alat peraga, guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengacu pada langkah-langkah retorika sebuah teks recount.
Fungsi Circular Card
Memperkenalkan kosa kata yang terkandung dalam teks recount.
Memperkenalkan kalimat bentuk lampau yang terkandung dalam teks recount.
Memperkenalkan langkah-langkah retorika dalam teks recount.
Gambar 1
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
24
Gambar 2
Gambar 3
c. KD 5.1 Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk
procedure dan report dengan ucapan, tekanan dan intonasi yang berterima.
Tujuan Pembelajaran
Diberi contoh teks berbentuk prosedur, peserta didik dapat:
Melafalkan kata-kata sulit, yaitu shallow, hold, edge, floating, propel, dan paddling
dalam teks prosedur dengan judul How to learn to swim dengan benar dan
berterima.
Membaca nyaring tahapan dalam teks tersebut dengan benar dan berterima
Nama media: Foam Board with Shuffle Card
Media ini terdiri dari 2 (dua) perangkat, yaitu sebuah papan terbuat dari foam
(warna putih polos atau warna lain sebagai latar) dan sejumlah kartu mini yang ditempelkan
pada papan foam tersebut.
Alat dan bahan
Sebuah papan foam polos (putih atau warna) berbentuk persegi panjang
Karton dengan ketebalan sedang
Gunting atau cutter
Penggaris
Pensil atau spidol berwarna
Perekat atau double tape
Gambar atau foto aktivitas
D ire k to ra t P e m b in a a n S M P 2 0 1 2
25
M e la y a n i s e m u a a n a k u sia se k o la h d e n g a n a m a n a h .
Catatan: Ukuran papan foam dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Pada papan ini
dicontohkan 8 (delapan) penggalan kalimat yang terpampang di foam board with shuffle card
untuk pembelajaran teks prosedur dengan judul How to Learn to Swimsebagai berikut:
Kartu 1: Stay in the shallow end of the pool
Kartu 2: and put your head under water
Kartu 3: Hold onto the edge of the pool
Kartu 4: and hold your breath as you practice floating
Kartu 5: Practice using your arms
Kartu 6: to propel yourself through water
Kartu 7: Stay close to the edge of the pool
Kartu 8: as you practice floating and paddling
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
26
D ire k to ra t P e m b in a a n S M P 2 0 1 2
27
M e la y a n i s e m u a a n a k u sia se k o la h d e n g a n a m a n a h .
28
Inggris) di sekolah tersebut berupaya untuk mengembangkan bahan ajar yang diperlukan
dalam forum guru secara terjadwal.
1. Identifikasi Media yang Tersedia di Sekolah
No.
Nama Media
Jumlah
Frekuensi
Penggunaan
Kendala
Media
1.
sekali
seminggu
materi
yang
bervariasi
Video Recorder
sekali
seminggu
Language Laboratory
sekali per
minggu
4.
........
........
........
........
5.
........
........
........
........
2.
3.
Pemanfaatan
2 materi
hanya
latihan pelafalan
kurang
untuk
Ya/Tidak
Keterangan
M e la y a n i s e m u a a n a k u sia se k o la h d e n g a n a m a n a h .
Video Recorder
Video merupakan alat teknologi yang dapat membawa dunia luar ke dalam ruang
kelas. Melalui video, guru dapat melakukan langkah-langkah pembelajaran seperti berikut:
memutar video clips yang direkam oleh peserta didik ketika mereka melakukan
liburan atau perjalanan;
pada saat video clips diputar, peserta didik menceritakan serangkaian kejadian yang
dialaminya (recounting);
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
30
peserta didik melakukan kegiatan tanya jawab seputar kejadian yang terekam dalam
video clips;
peserta didik ditugasi untuk menuliskan pengalaman serupa yang pernah dialami
dalam bentuk buku harian atau jurnal.
Dengan kata lain, jika bahan ajar tidak tersedia atau persediaan terbatas, hasil
rekaman peserta didikpun dapat dimanfaatkan.
Language Lab
31
M e la y a n i s e m u a a n a k u sia se k o la h d e n g a n a m a n a h .
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
32
D ire k to ra t P e m b in a a n S M P 2 0 1 2
33
M e la y a n i s e m u a a n a k u sia se k o la h d e n g a n a m a n a h .
DAFTAR PUSTAKA
Dale, E. 1969, Audio Visual Methods in Teaching. Nabu Press.
Gerlach, V. dan Ely, D.P.1992. Teaching and Media a Systematic Approach. New Jersey:
Prentice-Hall Inc.
Heinnich, R.M. Molenda dan Russell. 1982. Instructional Media. Toronto: John Wiley &
Sons, Inc.
IICBA. 2011. Better School: Resource Materials for School Head in Africa. Tersedia:
http://library.unesco-iicba.org. [25 Oktober 2011].
Kemp, Jarrol E. (1994). Proses perancangan pengajaran. (Terjemahan Asril Marjohan).
Bandung : Penerbit ITB. (Buku asli diterbitkan tahun 1985).
Kusuma, W. 2009. Pengertian Media Pembelajaran. Tersedia:
grafika.com/pengertian-media-pembelajaran. [25 Oktober 2011].
http://media-
Nur, Mohamad. 2000. Media Pengajaran dan Teknologi Untuk Pembelajaran. Makalah tidak
diterbitkan. Surabaya: UNESA.
____________, 2001, Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual. Makalah tidak diterbitkan.
____________, 2009, Studi tentang Penalaran Formal Siswa SMP Al-Hikmah Surabaya,
Laporan Penelitian.Tidak Diterbitkan. Surabaya:SMP Al-Hikmah.
Rachmajanti, S. 2007. Media Pembelajaran
Sederhana Bahasa Inggris. Makalah
tidak diterbitkan. Malang: Univerversitas negeri Malang.
Rumampunk, D. B. 1992. Media Instruksional IPS, Jakarta: Depdikbud
Scott, W.A. dan Ytreberg, L.H. 1990. Teaching English to Children. London: Longman.
Supardjo dan Andayani, R.D. 2003. Penggunaan Media dalam PembelajaranBahasa Inggris.
Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
---------------------Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen.
---------------------Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan.
---------------------Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41
Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Panduan Membuat dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
34