You are on page 1of 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode
fenomenologi. Fenomenologi berarti penelitian tentang
fenomena, uraian tentang fenomena atau sesuatu yang sedang
menampilkan diri, atau sesuatu yang sedang menggejala. Objek
fenomenologi adalah fakta, gejala, keadaan, kejadian, atau
realitas yang sedang terjadi.. Penelitian deskriptif tidak
dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya
menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala
atau keadaan (Arikunto, 2003). Penelitian deskriptif (descriptive
research) ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau
fenomena-fenomena apa adanya (Sukmadinata, 2005).
Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan
manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu
terhadap variabel atau merancang sesuatu yang diharapkan
terjadi pada variabel, tetapi semua kegiatan, keadaan, kejadian,
aspek maupun komponen berjalan sebagaimana adanya.
Penelitian deskriptif tidak berhenti pada pengumpulan data,
pengorganisasian, analisis dan penarikan interpretasi serta

15

16

penyimpulan, tetapi dilanjutkan dengan pembandingan, mencari


kesamaan-perbedaan, dan hubungan kausal dalam berbagai hal
(Sukmadinata, 2005).

Kelompok 1

Kelompok 2

Tes Diagnostik 1

Model mental awal Model mental awal

Proses perkuliahan Proses perkuliahan


Dinamika Model mental

Dinamika Model menta

Tes Diagnostik 2

Wawancara

Model mental

Model mental

Gambar 3.1 Alur penelitian

Wawancara

17

B. Kehadiran Peneliti
Dalam pelaksanaan penelitian kehadiran peneliti bagian
terpenting karena peneliti adalah instrumen utama atau kunci
dalam penelitian kualitatif. Instrumen kunci disini peneliti
sebagai pewawancara, sedangkan sebagai peneliti berarti
peneliti bertindak sebagai perencana, pengamat dan pengumpul
data, penganalisis sekaligus pembuat laporan penelitian.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di FMIPA Universitas Negeri Malang.
Pemilihan tempat didasarkan atas beberapa pertimbangan
diantaranya sebagai berikut.
a.

Keterbukaan pihak Universitas untuk menerima


mahasiswa melakukan penelitian.

b.

Berdasarkan dialog dengan dosen fisika dan tes awal


sebelum pelaksanaan PPL ditemukan masih banyak
mahasiswa yang kurang tepat dalam menjawab tes.
D. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu


mahasiswa semester 5 yang terdiri dari kelas A/C dan kelas
AA/CC FMIPA, UM, tahun akademik 2015-2016. Subjek penelitian
ini dipilih dengan menentukan dasar kategori input awal
mahasiswa pada dua kelas tersebut. Dimana kelas A/C
merupakan kelas yang dipersiapkan untuk program kelas

18

Internasional, sedangkan kelas AA/CC merupakan kelas dari


seleksi mandiri.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes
diagnostik model mental. Tes diberikan untuk mengetahui model
mental siswa. Tes tertulis biasanya bersifat mengukur, hasil
pengukuran berbentuk data angka ordinal. Akan tetapi pada
penelitian ini tes yang diberikan bersifat deskriptif sehingga
mengarah kepada karakteristrik atau kualifikasi tertentu.
Instrumen tes tertulis dibuat dalam bentuk pilihan ganda yang
disertai alasan. Sebelum tes diagnostik digunakan, terlebih
dahulu dilakukan uji validitas dan uji coba.
a. Uji Validitas
Pada penelitian ini, dilakukan validitas isi. Validitas isi adalah
validitas suatu alat ukur dipandang dari segi isi (content)
bahan pelajaran yang dicakup oleh alat ukur tersebut (Firman,
2000). Suatu tes mempunyai validitas isi yang apabila tes itu
mengukur hal-hal yang mewakili keseluruhan isi bahan pelajaran
yang akan diukurnya. Validitas isi dilakukan oleh 3 dosen ahli
sebagai judgement.
b.

Melakukan Uji Coba Butir Soal

Menurut Arikunto (2003), secara umum tujuan uji coba instrumen


dapat dilihat dari segi kualitas instrumen dan dari segi yang

19

berkaitan dengan pengelolaan penggunaan instrumen tersebut.


Uji coba butir soal dilakukan terhadap mahasiswa selain yang
dijadikan sampel dalm penelitian ini.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif (Moleong, 2009) adalah upaya yang
digunakan dengan cara bekerja dengan data, mengorganisasi
data, memilah-milahnya menjadi kesatuan yang dapat dikelola,
mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting
dan apa yang dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain.
Proses analisis dalam penelitian kualitatif dimulai sejak
sebelum peneliti memasuki lapangan. Aktivitas dalam analisis
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh.
Kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya data lagi
data atau informasi baru. Teknik analisis data yang dihgunakan
adalah Constant Comparative (Cresswell, 2007). Aktivitas dalam
analisis meliputi Pengkodingan, reduksi data (data reduction),
penyajian data/pengkategorian (display), serta penarikan
kesimpulan dan verifikasi.
1. Pengkodingan
Koding data dilakukan untuk merangkum ide-ide pokok yang
muncul melalui kesamaan kata pada jawaban responden.

20

2. Reduksi data
Reduksi data adalah proses analisis untuk memilih,
memusatkan perhatian, menyederhanakan, mengabstraksikan
serta mentransformasikan data yang muncul dari catatan
lapangan. Mereduksi data berarti membuat rangkuman, memilih
hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, mencari tema
dan pola, serta membuang yang dianggap tidak perlu. Reduksi
data dilakukan dengan pertimbangan bahwa data yang diperoleh
dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dipilih
dan dipilah sesuai dengan kebutuhan dalam pemecahan masalah
penelitian. Ketika peneliti menemukan sesuatu (data) yang
belum jelas dan belum memiliki pola perlu segera dilakukan
pencermatan melalui reduksi untuk memahami makna yang
terkandung dalam data.
3. Penyajian data / Pengkategorian
Setelah melakukan reduksi data hasil transkrip wawancara,
dan transkrip langkah analisis selanjutnya adalah penyajian
(display) data. Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi
terorganisasikan tersusun dalam pola hubungan, sehingga
mudah dipahami. Penyajian data dilakukan dalam bentuk tabel,
uraian naratif, dan hubungan antar langkah pemecahan. Pada
langkah tersebut, peneliti berusaha menyususn data yang
relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan

21

memiliki makna tertentu. Data yang disajikan cara siswa dalam


memecahkan masalah yang didapatkan dari hasil tes tertulis dan
transkrip rekaman wawancara. Penyajian data yang baik
merupakan satu langkah penting menuju tercapainya analisis
kualitatif yang valid dan handal sehingga akan memberikan
kemudahan bagi peneliti untuk mendapatkan temuan yang dapat
dijadikan landasan dalam mengambil kesimpulan.
4. Kesimpulan dan verifikasi
Langkah berikutnya dalam proses analisis kualitatif adalah
menarik kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan
verifikasi data. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.
Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang
sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah
diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
interaktif, hipotesis atau teori.
Analisis data yang dilakukan peneliti selama dan setelah
pengumpulan data dengan melaksanakan tiga kegiatan di atas
yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi (pengecekan)
data dan penarikan kesimpulan terhadap hasil tes dan
wawancara tentang model mental masalah listrik.

22

You might also like