You are on page 1of 16

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS FISIKA
FLUIDITAS

Disusun oleh:
Nama
: Ankeu Delistiani
Dinda Fazri alkausar
Gunawan Muhammad
Lia Yuliani Wirapraja
Prodi
: Farmasi

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)


Holistic Purwakarta

BAB I
PENDAHULUAN
A. Tinjauan Pustaka
Untuk meningkatkan granulasi secara efisien, tujuan granulasi benar-benar
dipahami. Alasan granulasi yang paling umum adalah (1) agar bahan memiliki sifat alir
yang baik sehingga mesin tablet dan alat pengisi kapsul terisi dengan baik dan dapat
dipertahankan bobot tablet atau kapsul yang seragam, (2) agar kepadatan serbuk
meningkat dan (3) agar penyebaran ukuran pertikel berubah, sehingga daya ikat pada
pemampatan dapat diperbaiki.
Alat-alat tertentu ternyata lebih sesuai daripada yang lainnya untuk membantu
mengembangkan sifat-sifat yang diinginkan dari granulasi yang sudah jadi. Menurut
kebiasaan, granulasi basah dilakukan dengan menggunakan mixer pisau sigma atau
berputar dengan kekuatan besar. Mesin produksi Janis ini dilengkapi dengan motor besar
dengan kekuatan 7 sampai 10 tenaga kuda, dan dapat dikerjakan 100 sampai 200 kg
bahan. Mixer yang dapat menggunting dengan kuat seringkali lebih efektif untuk
memampatkan serbuk-serbuk ringan, tetapi memerlukan energy dalam jumlah besar dan
mempunyai ukuran muatan yang terbatas.
Bahan-bahan pengikat digunakan pada formulasi tablet untuk membuat serbukserbuk menjadi lebih mudah ditekan dan membuat tablet yang lebih tahan pecah selama
penanganan. Beberapa ditambahkan dalam keadaan kering dan memberikan sifat-sifat
pengikatnya pada waktu kontak dengan cairan penggranulasi. Lainnya dilarutkan atau
didispersi dalam cairan formulasi. Dalam beberapa hal bahan pengikat memberikan
viskositas yang besar pada larutan penggranulasi, sehingga pemindahan cairan dengan
memompa atau menuang menjadi sulit.
( Lachman, 1989 )
Sifat alir serbuk
Suatu

bulk

serbuk

ada

analoginnya

dengan

cairan

non-Newton

yang

memperlihatkan aliran plastis dan kadang-kadang aliran dilatan, pertikel-partikelnya


dipengaruhi oleh gaya tarik menarik sampai derajat bermacam-macam. Oleh karena itu
serbuk dapat mengalir bebas atau mampat. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat alir

dari serbuk, terutama yang jelas adalah ukuran partikel, bentuk, porositas, kerepatan dan
pola permukaan.
Serbuk-serbuk yang mengalir bebas dikarakteristikkan dengan dustibility kebalikan
dari stickiness. Lycopodium menunjukkan dustibility yang besar, dinyatakan
dustibilitinya 100%, talk mempunyai 37%, amylum solani 27%, arang halus 23%, dan
calomel yang diserbuk halus mempunyai dustibility relative 0,7%. Nilai-nlai ini ada
hubungannya dengan keseragaman penyebaran dari serbuk-serbuk halus ( dusting
powders ) jika digunakan untuk kulit, dan stickness, suatu ukuran kohesi partikel dari
suatu serbuk yang kompak mempunyai sifat yang perlu diperhatikan dalam aliran serbuk
melalui mesin pengisi kapsul otomatik. Serbuk atau granulat yang mengalir lemah
menimbulkan banyak kesukaran pada indusyri farmasi. Unit-unit penabletan diketahui
tergantung dari beberapa sifat granul.
( Moechtar, 1990 )
Sifat alir
Sifat aliran serbuk dapat diperbandingkan dengan cairan bukan Newton, yang
dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran partikel, memalui gaya kohesi antara pertikel dan
oleh pembentukan lapisan tipis permukaan ( misalnya air ) dan faktor-faktor lainnya.
Daya lekat atau daya ikat serbuk didasari atas gaya Van der walls antar permukaan
padat, perbandingan muatan elektrostatik atau gaya diantara lapisan teradsorbsi. Sifat
alir bubuk dan granulat dapat diperbaiki melalui penambahan bahan pelican yang
mampu menurunkan gesekan antar partikel.
Granulasi, artinya pembesaran partikel secara sintetis, yang umumnya menyebabkan
peningkatan daya mengalir atau daya luncur serbuk.
( Voight, 1984 )

B. Tujuan Percobaan
1.
2.

Untuk mengetahui sifat alir (gula,garam,terigu,beras)


Untuk mengetahui waktu alir (gula,garam,terigu,beras)

BAB II
ISI

A. SUDUT DIAM

Sudut diam adalah sudut yang dibentuk oleh tumpukan serbuk


terhadap bidang datar setelah serbuk tersebut mengalir secara bebas
melalui suatu celah sempit. Alat yang biasa digunakan adalah corong.
Semakin kecil sudut diam maka semakin mudah serbuk tersebut
mengalir. Sudut diam dapat diukur dengan mengamati tinggi kerucut
yang terbentuk (h cm) di atas alas dengan diameter tertentu (d cm).
Besar sudut diam dapat dihitung sebagai berikut :
tan = h/D (jari-jari kerucut)
Keterangan:

= sudut diam
h = tinggi kerucut tumpukan serbuk
D = diameter tumpukan serbuk

Umumnya granul dikatakan mengalir baik (free flowing) apabila sudut


diamnya labih kecil dari 50o. Jika sudut diam lebih besar dari 50o,
pada saat pentabletan akan detemui kesulitan.
B. Sifat Aliran Serbuk
Faktor yang mempengaruhi sifat alir, yaitu:

1. Ukuran partikel dan distribusi ukuran partikel.


Ukuran partikel mempengaruhi gaya yang bekerja, partikel halus dengan
ukuran kecil dari 100 m dipengaruhi oleh gaya listrik dan gaya kohesi.
Sedangkan ukuran yang besar dari 1000 m dipengaruhi gaya gravitasi. Partikel
dengan ukuran kecil, laju aliran mungkin tertahan akibat gaya kohesi antar
partikel. Jika ukuran partikel diperbesar, gaya gravitasi besar sehingga serbuk
mudah mengalir.
2. Bentuk dan morfologi permukaan
Semakin tidak teratur bentuk partikel maka daya alirnya makin jelek.
3. Kelembaban
Kelembaban akan mempengaruhi aliran serbuk secara signifikan yang dapat
diamati dengan peningkatan daya rentang (tensil strength) serbuk melalui
pembentukan jembatan cair. Kemampuan mengalir yang berporos dan kohesif
tidak dipengaruhi kelembaban karena akan berpenetrasi kedalam partikel tersebut.
4. Gaya Kohesi
Yaitu gaya tarik menarik antara partikel sejenis. Jika gaya kohesi besar, maka
daya alir makin jelek.
5. Temperatur
Penurunan suhu akan menyebabkan penurunan daya rentang, kecepatan alir
meningkat.
6. Penambahan Glindant
Untuk memperbaiki kemampuan alir serbuk, sering ditambahkan glindant
dalam bentuk fine partikel seperti silika, dioksida koloidal, talcum, dan amylum.
Gaya yang bekerja pada partikel :

1. Gaya friksi
2. Gaya tegangan
3. Gaya mekanik
4. Gaya elektrostatik
5. Gaya kohesi / vander walls.
Metoda penentuan sifat alir :

Kecepatan aliran Hoppler


Dipakai sebagai metoda untuk dapat menetapkan kemampuan mengalir. Aliran
bahan yang keluar dari Hoppler kedalam alat timbangan dipantau terus-menerus.

Alatnya sederhana dan hasilnya mudah diinterpretasikan.metoda ini sangat


fragmatis.
C. WAKTU ALIR
a. Metode corong
Mengukur kecepatan aliran 100g granul menggunakan
corong kaca dengan dimensi sesuai.Metode corong dapat
dilakukan dengan 2 cara :
1. cara bebas
2. cara tidak bebas (paksa) digetarkan
Biasanya jika 100 g granul mengalir dalam 10 detik maka aliran baik.
b. Metode sudut diam
Masukkan 100 g granul (tutup bagian bawah corong)
Tampung granul di atas kertas grafik
Hitung x. Jika x = 5-20

sangat mudah

30-40 mudah mengalir


40-45 mengalir
45

kurang mengalir

BAB III
METODE KERJA

A. Alat dan Bahan


Alat
1. Stopwach
2. Penggaris
3. Corong
Bahan
1. .

B. Cara Kerja
1. Timbang (gula,garam,terigu,beras) masing - masing 100,200,300,400
gram bahan.Tuangkan secara perlahan-lahan kedalamcorong
pengukur yang tertutup bagian bawahnya lewat tepi corong.
2.
3.
4.
5.

Pada saat yang bersamaan buka tutup corong dan hidupkan stopwatch.
Pada saat serbuk tepat mengalir semuanya, matikan stopwatch.
Catat waktu yang dibutuhkan serbuk untuk mengalir.
Hitung berapa kecepatan aliran serbuk.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Data pengamatan
1. Gula A : lebih halus berwarna putih
B : agak kasar berbentuk seperti Kristal berwarna kuning

100 gram
diameter
tinggi

: 19,43 detik
: 10 cm
: 3,5 cm

200 gram
diameter
tinggi

: 49,50 detik
: 13,5 cm
: 5 cm

300gram
diameter
tinggi

: 1,15 menit
: 15 cm
: 5.2 cm

400 gram
diameter
tinggi

:1,45 menit
: 17 cm
: 5,8 cm

2. Garam

3.

100 gram
diameter
tinggi

: 8,31 detik
: 10 cm
:4, 5 cm

200 gram
diameter
tinggi

: 20.50 detik
: 12 cm
: 5,5 cm

300 gram
: 29.46 detik

diameter
: 14 cm

tinggi
: 7,5 cm

400 gram
: 36,90 detik

diameter
: 15,5 cm

tinggi
: 7,8 cm

Beras

100 gram
: 12.29 detik

diameter
: 10 cm

tinggi
: 3,2 cm

200 gram
: 17,18 detik

diameter
: 11,2 cm

tinggi
: 3,8 cm

300 gram
: 37,15

diameter
: 14,2cm

tinggi
: 4,8 cm

400 gram
: 47.7 detik

diameter
: 17 cm

tinggi
: 5.7 cm


4. Terigu

100 gram
diameter
tinggi

: 1,4 menit
:12,5 cm
: 7,8 cm

200 gram
:2.40 menit

diameter
: 14,7 cm

tinggi
: 8,2 cm

300 gram
: 3,38 menit

diameter
: 16,5 cm

tinggi
: 9,4 cm

400 gram
: 4,50 menit

diameter
: 18,7 cm

tinggi
: 10,5 cm

B. PERHITUNGAN
1. Gula

100 gram
3,5 cm x 5 cm = 17,5 cm

200
5 cm x 6,75 cm = 33,75 cm

300
5,2 cm x 7,5 cm = 39 cm

400
5,8 cm x 8,5 cm = 49,3 cm

2. Garam

100 gram
4,5 cm x 5 cm = 22,5 cm

200 gram
5,5 cm x 6 cm = 33cm

300 gram
7,5 cm x 7 cm = 52,5 cm
400 gram
7,8 cm x 7,75 cm 60,45 cm

3. Beras

100 gram
3,2 cm x 5 cm = 16 cm

200 gram
3,5cm x 5, 6 cm = 19,6 cm

300 gram
4,8 cm x 7,1 cm = 34,08 cm

400 gram
5,7 cm x 8,5 cm = 48,45 cm

4. Tepung

100 gram
7,8 cm x 6,25 cm = 48,75 cm

200 gram
8,2 cm x 7,35 cm = 60,27 cm

300 gram
9,4 cm x 8,25 cm = 77,55 cm

400 gram

C. Perhitungan laju alir( gram/sekon)

1. Gula
100 gr/19,43 detik = 5,147 g/s
200gr/49,5 detik = 4,040 g/s
300 gr / 75 detik = 4 g/s
400 gr/ 105 detik = 3,805 g/s

2. Garam
100 gr/ 8.31 detik = 12,033 g/s
200 gr/ 20,50 deti = 9,756 g/s
300 gr/ 29.46 detik = 10.183 g/s
400 gr/ 30,96 detik = 10,822 g/s


3. Beras

4. Terigu

100gr/ 12,29 detik = 8,1 g/s


200 gr/ 17,18 detik = 11,64 g/s
300gr/ 37,15 detik = 8,075 g/s
400 gr/ 47,7 detik = 8,386 g/s

100 gr/ 1,4 menit = 1,562 g/s


200 gr/ 2,40 menit = 1,25 g/s
300 gr/ 3,38 menit = 1,376 g/s
400 gr/ 4,50 menit = 1,379 g/s

BAB V
PENUTUP
A. Pembahasan

Sifat aliran serbuk dapat diperbandingkan dengan cairan bukan


Newton, yang dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran partikel, memalui gaya
kohesi antara pertikel dan oleh pembentukan lapisan tipis permukaan ( misalnya
air ) dan faktor-faktor lainnya. Daya lekat atau daya ikat serbuk didasari atas
gaya Van der walls antar permukaan padat, perbandingan muatan elektrostatik
atau gaya diantara lapisan teradsorbsi.

Rumus,

Sudut Istirahat (_) : Arc Tangen _ = Tinggi puncak granul Jari-jari

lingkaran

h = tinggi puncak granul yang terbentuk

r= jari-jari kerucut granul yang terbentuk

Besar sudut
istirahat
< 25
25-30
30-40
> 40

Keterangan

Sangatbaik
Baik
Cukup
Sangat sukar

LajuAlir (g/s) SifatAliran

Besar laju alir


> 10
4-10
1,6-4
< 1,6

B. Kesimpulan
Jadi laju alir nya :
1. Gula = 100gr : baik
200gr : baik
300gr : baik

Keterangan
Sangatbaik
Baik
Sukar
Sangat sukar

400gr : baik
2. Garam = 100gr : sangat baik

200gr : baik

300gr : baik

3. Beras = 100gr : baik

200gr : sangat baik

300gr : baik

400gr : baik
4. Terigu = 100gr : sangat sukar

200gr : sangat sukar

300gr : sangat sukar

400gr : sangat sukar

1.

2.

3.

4.

Susut istirahat nya :


Gula = 100gr : sangat baik
200gr : cukup
300gr : cukup
400gr : sangat sukar
Garam = 100gr : sangat baik

200gr : cukup

300gr : sangat sukar

400gr : sangat sukar


Beras = 100gr : sangat baik

200gr : sangat baik

300gr : cukup

400gr : sangat sukar


Tepung = 100gr : sangat sukar

200gr : sangat sukar

300gr : sangat sukar

400gr : sangat sukar

Daftar Pustaka

400gr : baik

http://ihwanparabola.blogspot.co.id/2015/04/sifat-alir-fluiditas.html
http://anitabintiakhamad.blogspot.co.id/2013/04/sudut-diam-waktu-alir-uji-sifatalir.html

LAMPIRAN

You might also like