You are on page 1of 4

abusalma.

net

http://abusalma.net/2015/12/20/inilah-hujjah-dalil-kami-akan-bidahnya-maulid/

INILAH HUJJAH (DALIL) KAMI AKAN BIDAHNYA MAULID


Abu Bakar radhiallahu anhu memerintah selama 2 tahun, dan tidak pernah belaiu merayakan Maulid
sedangkan beliau adalah Ash-Shiddiq umat ini, dan yang menemani Rasulullah shallallahu alaihi wasallam di
Gua Tsur.

Umar radhiallahu anhu memerintah selama 10 tahun, dan tidak juga beliau merayakan Maulid, sedangkan
beliau adalah al-Faruq dan panduan umat ini.

Utsman radhiallahu anhu memerintah selama 13 tahun, dan tidak juga beliau merayakan Maulid, sedangkan
beliau adalah suami 2 puteri Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau adalah orang yang melakukan hijrah
sebanyak 2 kali, dan yang paling tinggi sifat malunya dikalangan umat ini.

Ali radhiallahu anhu telah memerintah selama 4 tahun, dan tidak juga beliau merayakan Maulid, sedangkan
beliau adalah sepupu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan suami dari penghulu wanita syurga (puteri
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam).

Al-Hasan radhiallahu anhu telah memerintah selama 6 bulan, dan tidak juga merayakan Maulid sedangkan
beliau ialah cucu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan penghulu pemuda ahli syurga.

Selama pemerintahan Muawiyah radhiallahu anhu, beliau juga tidak pernah merayakan Maulid sedangkan
beliau adalah raja yang terbaik dari kalangan raja-raja Islam.

Kemudian datanglah Kerajaan Umayyah yang di dalamnya terdapat Umar bin Abdul Aziz rahimahullah, serta
Kerajaan Abbasiyyah yang di dalamnya terdapat Harun al-Rashid rahimahullah, dan mereka semua turut tidak
merayakan Maulid.

Mereka semua adalah ulama Islam, para pencinta Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang sebenarnya,
tidak pernah merayakan Maulid Rasulullah sepanjang 3 kurun terbaik umat ini, sedangkan merekalah golongan
yang paling berilmu dan memahami agama dan kitab Allah. Bagaimana tidak, merekalah golongan Hamalatul
Quran (para pembawa al-Quran) dan perawi hadits-hadits Nabi.

Kami berkata, Sekiranya (amalan tersebut itu adalah) baik, maka niscaya mereka telah mendahului kami
(dalam melakukannya).

Dan kami ingin mengungkapkan juga kata-kata Imam Malik, Sesuatu yang tidak menjadi amalan agama

pada zaman Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan para sahabat, maka hari ini ia juga bukan merupakan
amalan agama.

Telah diketahui juga, bahwa tidaklah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam itu berpindah ke alam akhirat
(kematian) melainkan Allah telah menyempurnakan agama ini untuknya, dan nikmat-nikmat Allah baginya.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah memperingatkan kepada kita dalam sunnahnya agar menjauhi
segala perkara baru dalam agama, atau melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh beliau shallallahu alaihi
wasalam maupun para sahabat-sahabatnya.

Ketahuilah olehmu semoga Allah merahmatimu sesungguhnya sepanjang 3 kurun terbaik umat ini,
mereka sama sekali tidak mengenal apa itu perayaan Maulid, dan dengan itu ketahuilah bahwa ia adalah suatu
perbuatan bidah. Ia direkayasa dan dibuat pada masa Kerajaan Fatimiyyah (di Mesir) semasa dipimpin oleh
yang bergelar al-Muiz li dinillah (penolong agama Allah), sedangkan sebenarnya dia adalah al-Mudzil li dinillah
(penghina agama Allah).

Semasa dia memimpin, dia memimpin dengan menampakkan segala ciri kekufuran (yang mengeluarkan
pelakunya daripada agama Islam) dan kefasikan yang jelas. Dia menghalalkan arak dan segala kemaluan
(melalui nikah pelacuran mutah), sebagaimana pula ia telah mengumumkan bahwa ia berlepas diri dan keluar
daripada mengikut golongan salaf, mencaci dan mengkafirkan sahabat, serta seluruh tokoh-tokoh Islam. Si
celaka inilah yang juga merupakan orang pertama yang membuat perayaan Maulid. Dia telah menciptakan 6
Maulid: Maulid Nabi shallallahu alaihi wasallam, Maulid Fatimah, Maulid Ali, Maulid Hasan, Maulid Husain, dan
Maulid untuk dirinya sendiri

Kemudian, datanglah golongan jahil (orang-orang bodoh) dari kalangan umat Islam yang meneruskan tradisi
rekaan golongan Fatimiyyah ini secara buta tuli. Ketahuilah, tidak terdapat satu dalil agama pun yang
mendukung golongan penyambut Maulid ini. Apa yang ada hanyalah nas-nas yang mereka salah fahami, atau
atsar yang tidak sahih. Jika ada yang sahih, maka di situ sebenarnya tidaklah ada yang mendukung mereka. Ini
adalah kesalahan besar sebagian orang Islam yang bertentangan dengan fatwa ulama-ulama besar yang telah
memastikan bahwa merayakan Maulid ini adalah bidah.
PERTANYAAN
Kami ingin bertanya kepada golongan penyambut Maulid ini dengan 3 pertanyaan, dan kami benar-benar
berharap agar mereka menjawabnya:

1) Apakah merayakan Maulid ini adalah satu ketaatan kepada Allah atau maksiat kepadaNya?
Sudah tentu mereka akan berkata Ketaatan. Jika mereka mengatakan ia adalah maksiat, maka dengan
mudah semuanya selesai.

2) Baik, jika kamu mengatakan Ia adalah ketaatan dan kamu akan mendapat pahala dengannya, maka adakah
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sendiri mengetahuinya atau tidak?

Jika kamu berkata Tidak, maka sungguh kamu adalah golongan celaka karena kalian telah menuduh
bahwa guru teragung (Nabi shallallahu alaihi wasallam) sebagai jahil, dan ini adalah kesesatan yang nyata.
Jika kamu berkata Beliau shallallahu alaihi wasallam mengetahuinya, maka ketika itu kami ingin berpindah
ke pertanyaan yang ketiga yaitu:

3) Jika kamu mengatakan Ia adalah amalan ketaatan yang diketahui oleh Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam, maka adakah beliau pernah menyampaikannya kepada umatnya?
Jika kamu mengatakan Beliau tidak menyampaikannya, maka ini adalah puncak keburukan karena hal itu
berarti menuduh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyembunyikan sesuatu daripada risalah Allah,
sedangkan Allah telah berfirman, {Wahai Rasul (Muhammad shallallahu alaihi wasallam), sampaikan segala yang
Allah turunkan kepadamu dari Rabbmu. Jika kamu tidak menyampaikannya, siapa lagi yang akan menyampaikan
risalahNya?}.
Jika kamu mengatakan Beliau telah menyampaikannya, maka kami katakan, Datangkanlah dalilnya
Dimana contoh dari para salaf yang mereka melakukannya? Adakah semua dalil-dalil telah hilang dan
tersembunyi dari para sahabat, tabiin dan pengikut tabiin sepanjang kurun-kurun yang mulia ini?
Dan tidaklah ada orang yang meneruskan tradisi ini kecuali mereka para najis-najis Fatimiyyah?!!

Jika hal itu sedemikian rupa, MAKA KAMI DENGAN YAKIN MENGATAKAN BAHWA HAL ITU
(PERAYAAN MAULID) ADALAH MERUPAKAN BIDAH YANG DIREKAYASA. Ini bahkan disertai pula dengan
pelbagai kemungkaran besar dan kecil yang dilakukan didalamnya dengan anggapan untuk merayakan Maulid..?
Semoga Allah memberikan pertolonganNya kepada umat ini..

Manhaj Salaf Ash-shalih adalah manhaj pertengahan antara al-ghulu (berlebihan) dan al-jaaf
(menyepelekan).
Silahkan bagikan kepada saudara-saudara kita kaum muslimin agar mengetahui tentang hakikat bidahnya
Maulid Nabi
Dan orang yang menunjukkan kebaikan akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya.
Kita memohon kepada Allah agar memberikan hidayah dan taufiqNya kepada kita semua untuk mengetahui
kebenaran kemudian mengikuti dan mengamalkannya..
Di terjemahkan dari teks bahasa Arab

Disebarkan oleh: Bc Tgram Islamic Center Unaiza_Indo


Join Channel Tgram kami, klik di: https://telegram.me/jalyat_indo
Atau klik di sini: https://goo.gl/wc1wHC
Posted from WordPress for Android

You might also like