Professional Documents
Culture Documents
Keuangan
Amazon
Angkatan 42 Sore
Tiara Putri
(041324353007)
Robeth Jabbar
(041324353037)
Arifah Handayani
(041324353033)
Eko Cahyo Wibowo (041324353009)
Pada saat bekerja di perusahaan Shaw & Co., Jeff Bezos sangat
tertarik dengan bisnis buku. Pertama kali yang Jeff lakukan adalah
mengikuti konvensi tahunan American Booksellers Association di
Los Angeles.
Lalu ia memberitahu bosnya, David Shaw, tentang kemungkinan
luar biasa mengenai penjualan buku lewat internet. Tetapi bosnya
menolak. Akhirnya dengan kesepakatan dengan istri Jeff,
MacKensey, Jeff keluar dari pekerjaannya dan melakukan idenya,
yaitu menjual buku lewat internet.
Dengan modal yang diberikan oleh orangtuanya, Mike Bezos,
sebesar 300.000 dolar AS serta uang tabungan yang dimiliki Jeff dan
istrinya, maka mereka memulai ide tersebut. Yang dilakukan Jeff
selanjutnya adalah memberi nama perusahaannya. Filosofi Amazon
adalah sungai terbesar di dunia dan juga memiliki koleksi terbesar di
dunia membuat dirinya menamakan perusahaannya Amazon.com.
Bersama istrinya, MacKensey, dan kedua karyawannya Shel dan
Paul, mereka memulai pekerjaan mereka di garasi rumah yang
disewa oleh Jeff. Selanjutnya Amazon.com berkembang dengan
sangat cepat seperti motto yang dimiliki Jeff, Tumbuh besar dengan
cepat."
Amazon didirikan tahun 1994. Amazon memulai penjualan buku
pada tahun 1995. Amazon go public pada tahun 1997.
Rumusan Masalah :
Berdasarkan strategi bisnis Amazon saat ini, apakah Amazon dapat
terus mempertahankan kelangsungan bisnisnya dalam jangka
panjang?
1. Bagaimanakah Ravi Suria yang berkenaan dengan resiko kredit
dari hutang obligasi milik Amazon?
2. Mengapa market (bond dan stock) bereaksi sangat signifikan
dengan adanya Analisis dari Suria?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Financial Distress adalah kondisi keuangan perusahaan dimana arus
kas operasi perusahaan tidak mencukupi untuk memenuhi
kewajiban-kewajibannya saat itu.
Financial distress dapat menyebabkan perusahaan default pada
kontrak, dan mungkin harus merestrukturisasi keuangannya. Untuk
keluar dari situasi ini ada beberapa cara yg bisa dilakukan
perusahaan antara lain :
Menjual asset
Keterangan:
= Zeta (Z-Skor atau total skor)
1 =
Modal Kerja / Total Aktiva Rasio ini mengukur tingkat
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Rasio ini merefleksikan likuiditas serta karakteristik
ukuran perusahaan, dimana suatu perusahan yang mengalami
kerugian operasional akan terus menerus mendapatkan bahwa
modal kerjanya menyusut secara relatif terhadap total
aktivanya. Modal kerja didefinisikan sebagai total aktiva lancar
dikurangi total kewajiban lancar. Umumnya, bila perusahaan
mengalami kesulitan keuangan, modal kerja akan turun lebih
cepat daripada total aktiva menyebabkan rasio ini turun.
Dengan demikian semakin kecil rasio ini, menunjukkan kondisi
likuiditas perusahaan yang semakin memburuk. Berdasarkan
hal tersebut, Altman memberikan bobot rasio ini sebesar 0,717.
X2 = Laba yang ditahan terhadap total harta (Retained Earnings to
Total Assets). Rasio ini mengukur akumulasi laba selama
perusahaan beroperasi. Umur perusahaan berpengaruh
terhadap rasio ini karena semakin lama perusahaan beroperasi
memungkinkan untuk memperbesar akumulasi laba ditahan.
Perusahaan yang relatif baru, biasanya belum dapat
mengumpulkan laba, sehingga laba ditahan terhadap total
aktivanya menghasilkan rasio yang relatif kecil, kecuali yang
labanya sangat besar pada awal berdirinya. Bobot yang
diberikan untuk rasio ini adalah 0,847.
X3 = Pendapatan sebelum pajak dan bunga terhadap total harta
(Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets).
X4 = Nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku dari hutang (Market
Value Equity to Book Value of Total Debt).
Klasifikasi perusahaan yang sehat dan bangkrut didasarkan pada
nilai z- score model Altman Modifikasi yaitu : jika nilai Z < 1,1
maka termasuk perusahaan yang bangkrut, jika nilai 1,1 < Z < 2,6
maka termasuk grey area (tidak dapat ditentukan apakah
perusahaan sehat ataupun mengalami kebangkrutan), dan jika
nilai Z > 2,6 maka termasuk perusahaan yang tidak bangkrut.
Rasio
pertama
yang
digunakan
sebagai
alat
diskriminan adalah rasio modal kerja terhadap total aktiva,
ini sering kali dijumpai dalam studi kasus permasalahan
perusahaan, ini adalah ukuran bersih pada aktiva lancar
perusahaan terhadap modal perusahaan.
Modal kerja bersih adalah selisih antara aktiva lancar dikurangi
hutang lancar. Karakteristik likuiditas benar-benar ditentukan
secara jelas biasanya sebuah perusahaan yang rnengalami
kerugian operasi yang
Sejak
keberadaan
pokok
perusahaan
didasarkan
pada kemampuan menghasilkan laba dari aktivaaktivanya, rasio ini muncul menjadi yang paling utama
sesuai untuk studi yang berhubungan dengan kegagalan
perusahaan.
Selanjutuya keadaan bangkrut dalam pengertian
kebangkrutan terjadi
saat
total
kewajiban
melebihi
penilaian wajar perusahaan terhadap aktiva perusahaan
dengan nilai ditentukan oleh kemampuan aktiva
menghasilkan laba
Market Value Of Equity To Book Value Of Debt
Modal diukur melalui gabungan nilai pasar dan keseluruhan
lembar saham preferen dan biasa. Sementara hutang
meliputi
hutang lancar dan hutang jangka panjang. Ukuran tersebut
menunjukan seberapa banyak aktiva perusahaan dapat
menurun nilainya (diukur dari nilai pasar modal
dilambah hutang) sebelum kewajiban (hutang) melebihi
aktiva dan perusahaan menjadi bangkrut.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan dengan nilai pasar
dari modalnya sebesar 1.000 dollar dan hutang 500 dollar
dapat mengalami 2/3 penurunan nilai aktiva sebelum
kebangkrutan, bagaimanapun perusahaan yang sama dengan
modal 250 dollar akan bangkrut jika penurunannya
hanya
1/3
nilainya. Rasio ini menambahkan dimensi nilai
pasar yang tidak ditentukan oleh studi mengenai kebangkrutan
lainnya. Rasio ini juga tampak menjadi penentu kebangkrutan
yang lebih efektif dari pada rasio serupa yang lebih umum
digunakan.
Rasio akhir ini cukup penting, walaupun dalam faktanya
signifikan dari ukuran rasio ini tidak dapat ditampakkan
semuanya tapi
karena relasi yang unik diantara variabel dalam model ini, rasio
penjualan/total aktiva
menjadi
rangking
kedua
dalam
kontribusi keseluruhan ketepatan model diskriminan.
LongTerm Solvency Measures
Digunakan untuk mengetahui secara jangka panjang apakah perusahaan
tersebut dapat memenuhi kewajiban obligasinya. Ada tiga rasio yang
digunakan yakni Total Debt Ratio, Times Interest Earned dan Cash
Coverage
Total Debt Ratio : ialah menghitung semua hutang yang jatuh tempo
kepada kreditor. Salah satu yang paling sering digunakan dengan
menggunakan rumus :
Total DebtTotal Equity
Total Debt Ratio :
Total Aset
Debt-Equity Ratio :
Total Debt
Total Equity
Equity multiplier :
Total Asset
Total Equity
EBIT
Interest
BAB III
PEMBAHASAN
1. Dalam menentukan long term viability dari bisnis model Amazon, perlu
menghitung Z score dari teori Altman:
Z
6.56
6.72
1998
31-Dec
$
424.00
$
162.00
$
648.00
1999
31-Dec
$
1,012.00
$
739.00
$
2,471.00
$ (33.00)
$
(162.00)
$
(109.00)
$
(882.00)
$
(606.00)
2000
31-Dec
$
1,361.00
$
975.00
$
2,135.00
$
(2,293.00
)
$
(864.00)
$ 28.00
$ 121.00
$
138.00
$
$
266.00
$
$
(967.00)
$
$ 137.00
$
44.00
$ 149.00
$ (38.00)
Liabilities
Net
working
capital
93.00
510.00
2,205.00
3,102.00
$
262.00
$
273.00
$
(125.00)
$
(720.00)
$
386.00
$
(1.411.00
)
$27.00
$ 84.00
$ 131.00
$ 43.00
$215.00
$ 322.00
EAT
Interest
Pait
Amortizati
on
Depreciati
on
$ (31.00)
$ 3.00
$10.00
$ 37.00
$ 84.00
NWC / TA
ARE / TA
EBIT / TA
BVE / TL
0.62
-0.26
-0.22
0.23
0.40
-0.25
-0.17
0.27
0.11
-0.36
-0.25
0.12
0.18
-1.07
-0.40
-0.31
Z=
4.59
3.48
0.11
-4.84
$ 1,271.00
$
567.00
EBIT
Book Value of
Equity
$ 2,730.00
$
(1,190.00)
$
(198.00)
$
26.00
Total Liabilities
Net working
capital
$ 2,704.00
$
704.00
Accumulated RE
2001
31-Mar
$
856.00
$
604.00
$
1,470.00
$
(2,527.00)
$
(217.00)
$
(1,253.00)
$
2,723.00
$
252.00
NWC / TA
ARE / TA
EBIT / TA
BVE / TL
0.26
-0.44
-0.07
0.01
0.17
-1.72
-0.15
-0.46
Z=
0.26
-7.73
=Z-
Score=6.56(0.62)+3.26(-1.06)+1.05(-0.22)+6.72(0.23)=4.59
2. Untuk menghitung credit risk yang sehubungan dengan Oblgasi yang
dikeluarkan Amazon perlu dihitung terlebih dahulu Long-Term Solvency
Measures, yang terdiri dari Total Debt Ratio, Debt-equity ratio, Times
Interest Earned (TIE) serta cash coverage ratio.
BAB IV
Kesimpulan
3. Market (bond dan stock) bereaksi sangat signifikan dengan adanya ana
lisis dari Suria karena para investor telah menangkap
sinyal bahwa Amazon
sedangpada posisi keuangan ya tidak baik, dilihat dari jumlah hutang y
ang sangatbesar didukung oleh pernyataan Suria
mengenai kondisi keuangan Amazon yang tidak
pernah menyentuh angka positif
(aliran arus kas operasi dan EBITnegatif). Sehingga bagi investor yang
bersikap
rasional akan berfikir bahwaAmazon tidak akan memiliki cukup dana u
ntuk memberikan keuntungan
bagiinvestor, karena sesuai dengan teori APR, yang terlebih dahulu
diutamakanbagi perusahaan yang mengalami
finansial distress adalah dengan membayar
kewajiban dahulu kepada pemberi hutang, yaitu berupa bunga pinjama
n.