You are on page 1of 12

GERAK DASAR MOTORIK KASAR

ANAK USIA DINI


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata kuliah : Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini
Dosen

: Hj. Komala, M.Pd

Disusun oleh:
Astry Aditya
16070076

PROGRAM STUDI PG-PAUD


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SILIWANGI BANDUNG

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, atas berkat dan karunianya saya bisa menyelesaikan makalah
yang berjudul "Gerak Dasar Motorik Kasar Anak Usia Dini" ini. Tak lupa
saya ucapkan terimakasih pada beberapa pihak dan sumber yang telah
mendukung dan memudahkan saya menyusun makalah ini dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah "Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia
Dini".
Saya sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah
sempurna. Untuk itu kritik dan saran dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.

Bandung, September 2016

Astry aditya

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR I

DAFTAR ISI..... II

BAB I PENDAHULUAN.. 1
BAB II PEMBAHASAN.... 2
A.Perkembangan Motorik ...... 2
B. Kemampuan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini... 2
C. Jenis Aktivitas Motorik Kasar.... 5 I
D. Stimulasi Gerak Dasar untuk Perkembangan Motorik......... 6

BAB III PENUTUP....... 9


DAFTAR PUSTAKA . 10

II

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Perkembangan

motorik

sangat

penting

peranannya

karena

merupakan suatu proses tumbuh kembang gerak seorang anak. Sesuai


dengan yang akan kita bahas pada makalah kali ini yaitu tentang gerak
dasar motorik kasar anak usia dini. Perkembangan motorik kasar sangat
tergantung pada aspek-aspek kebugaran jasmani yang dimiliki oleh anak.
2. Perumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gerak dasar motorik kasar?
2. Bagaimana jenis gerak dasar motorik kasar pada anak?
3. Hal apa saja yang harus dilakukan untuk perkembangannya?
3. Tujuan penulisan
1. Mengetahui tentang gerak dasar motorik kasar AUD
2. Mengetahui jenis-jenis gerak dasar motorik kasar AUD
3. Mengetahui tindakan yang harus dilakukan untuk perkembangan
motorik anak

BAB II
1

PEMBAHASAN
A.Perkembangan Motorik
Kata motorik merupakan terjemahan dari kata motor yang artinya
"dasar mekanika yang menyebabkan terjadinya suatu gerak". Gerak
(movement) adalah suatu aktivitas yang didasari oleh proses motorik.
Proses motorik ini melibatkan sebuah sistem pola gerakan yang
terkoordinasi (otak,saraf,otot, dan rangka) dengan proses mental yang
sangat kompleks, yang disebut sebagai proses cipta gerak.
Dapat dikatakan bahwa motorik merupakan kemampuan yang
bersifat lahiriah yang dimiliki seseorang untuk mengubah beragam posisi
tubuh. Perkembangan motorik merupakan cara tubuh untuk meningkatkan
kemampuan sehingga performanya menjadi lebih kompleks. Perubahan
ini terjadi terus menerus sepanjang siklus kehidupan. Perkembangan
motorik mencakup dua klasifikasi, yaitu kemampuan motorik halus dan
kemampuan motori kasar.
Motorik kasar merupakan kemampuan yang berhubungan dengan
keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan.
Seperti bermain puzzle, menyusun balok, dan memasukan benda ke
dalam lubang sesuai bentuknya. Sedangkan motorik kasar berkaitan
dengan aktivitas fisik atau jasmani dengan menggunkan otot-otot besar,
seperti otot lengan, otot tungkai, otot bahu, otot punggung dan otot perut
yang dipengaruhi oleh usia, berat badan dan kematangan fisik anak.
B. Kemampuan Gerak Motorik Kasar Anak Usia Dini
Terdapat tiga jenis gerak dasar yang dapat dilakukan oleh anak dan
akan berperan sebagai landasan perkembangan keterampilan motorik
kasar anak yang meliputi gerak lokomotor, gerak non lokomotor dan gerak
manipulatif. Ketiga kegiatan ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan
tingkat usianya.
1.Gerak lokomotor
2

Yaitu gerakan yang dilakukan dengan cara memindahkan tubuh


atau berat badan dari satu tempat ke tempat lainnya dan biasanya
membutuhkan ruang yang cukup lebar dan luas seperti jalan, jinjit, lari,
dan loncat serta gerak kombinasi seperti meluncur, menggeser ke kanan
dan ke kiri. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan seperti;
a) Berbaring, yang dapat dilakukan dengan kombinasi menjadi:
1.
2.
3.
4.

berbaring terlentang
berbaring telungkup
Berbaring miring ke kanan
Berbaring miring ke kiri

b) Berjalan, adalah suatu gerakan melangkah ke segala arah yang dapat


dilakukan oleh siapa saja tidak mengenal usia. Namun apabila
perkembangan berjalan seorang anak tidak diperhatikan, dikhawatirkan
akan terjadi kelainan dalam berjalan dikemudian hari. Untuk itu gerak jalan
dan latihan perlu disosialisasikan, bisa dengan cara bermain baik itu
dilakukan sendiri atau dalam kelompok kecil dan kelompok besar. Pola
perkembangan penguasaan gerakan berjalan diantaranya:
1. Irama, dengan kata lain anak mampu melakukan gerakan yang
terkontrol
2. Bentuk gerakan kedua kaki yang melangkah
3. Tidak mengangkang
4. Ayunan langkah menjadi semakin otomatis
c) Berlari, bisa dimanfaatkan sebagai dasar untuk memberi olah tubuh
kepada anak secara teratur. Berbagai kegiatan berlari yang bisa
dilakukan:
1. Lari dengan rintangan
2. Latihan reaksi dengan berlari
3. Dikejar, yang bertujuan untuk meningkatkan kelincahan dan
keberanian mengambil resiko berlari, bukan lari karena takut, tetapi
untuk memperdayakan teman agar tidak tertangkap dari kejaran
2. Gerak non lokomotor
Yaitu gerak yang dilakukan di tempat, tanpa menggunakan ruang yang
lebar dan luas bisa juga disebut dengan keterampilan stabil seperti

membungkuk, menekuk, mengayun, bergoyang, berputar, dan meliuk.


Contoh gerakan:
1. Dodging
2. Stretching dan bending
3. Twisting dan turning
4. Swinging dan swaying
5. Pushing dan puling
3. Gerak manipulative
Yaitu gerak yang dilakukan apabila anak menghadapi berbagai macam
objek dan cenderung mengarah pada koordinasi antara mata dan kaki,
mata dan tangan seperti mendorong, memukul, memantul, melempar,
menendang, berguling, menerima, menangkap, menghentikan dan
menari. Ada dua klasifikasi dari keterampilan manipulatif yaitu reseptif
dan propulsif. Keterampilan reseptif adalah menerima suatu objek seperti
menangkap dan keterampilan propulsif memiliki ciri pengerahan gaya atau
kekuatan terhadap suau objek, seperti memukul, melempar, memantul
dan menendang. Contoh gerakan yang dapat dilakukan seperti:
1. Menggelindingkan bola
2. Melempar
3. Menangkap
4. Pushing dan pulling

C. Jenis Aktivitas Motorik Kasar


Kemampuan atau perkembangan motorik berbeda pada setiap
anak. Dipengaruhi oleh usia, berat badan dan perkembangan anak itu
sendiri secara fisik. Untuk itu jenis gerakan motorik kasar yang dapat
dilakukan diantaranya:
1. Usia 1-2 tahun
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Merangkak
Berdiri dan berjalan beberapa langkah
Berjalan cepat
Cepat-cepat duduk agar tidak terjatuh
Merangkak di tangga
Berdiri di kursi tanpa pegangan

g) Menarik dan mendorong benda-benda berat


h) Melempar bola
2. Usia 2-3 tahun
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Melompat-lompat
Berjalan mundur dan jinjit
Menendang bola
Memanjat meja atau tempat tidur
Naik tangga dan lompat di anak tangga terakhir
Berdiri dengan satu kaki

3. Usia 3-4 tahun


a)
b)
c)
d)

Melompat atau berdiri dengan satu kaki


Berjalan menyusuri papan
Menangkap bola besar
Mengendarai sepeda

4. Usia 4-5 tahun


a)
b)
c)
d)
e)

Menuruni tangga dengan cepat


Seimbang saat berjalan mundur
Melompati rintangan
Melempar dan menangkap bola
Melambungkan bola

D. Stimulasi Gerak Dasar untuk Perkembangan Motorik


Menurut Corbin (1980 : 100), perkembangan kebugaran jasmani
bagi anak-anak sangat penting dan khusus. Perkembangan motorik anak
adalah kebugaran jasmani. Sebagai aspek yang merupakan gerak dasar
dapat mengembangkan kemampuan fisik anak, khususnya berhubungan
dengan pengembangan kebugaran jasmani.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perkembangan motorik
berbeda untuk setiap individunya, selain itu juga dipengaruhi oleh
perbedaan jenis kelamin (gender). Menurut penuturan Sherman(1973),
anak perempuan pada usia middle childhood kelentukan fisiknya 5%-10%

lebih baik dari pada anak laki-laki, tetapi kemampuan fisik atlet seperti
berlari, melompat, dan melempar lebih tinggi pada anak laki-laki dari pada
perempuan.
Kemampuan perkembangan motorik kasar juga tergantung pada
faktor

perkembangan

memungkinkan

sistem

syaraf,

untuk bergerak dan

kemampuan

lingkungan

yang

fisik

yang

mendukung

perkembangan kemampuan motorik.


Untuk itu sangat baik apabila anak diberi stimulasi atau rangsangan
untuk tumbuh kembangnya. Stimulasi sudah dapat dilakukan sejak bayi,
bahkan ketika anak masih di dalam kandungan. Karena stimulasi yang
dilakukan pada tiga tahun pertama (golden age) akan memberikan
pengaruh yang sangat besar pada perkembangan otaknya dan menjadi
dasar pembentuk kehidupan di masa yang akan datang. Semakin banyak
stimulasi dilakukan maka diharapkan tumbuh kembang anak akan
semakin optimal. Contoh stimulasi yang dapat dilakukan:
1. Bayi 0-1 bulan
a)
b)
c)
d)

Ketika bayi rewel diberikan pelukan


Meletakan benda yang bergerak-gerak di atas bayi
Melatih menelungkupkan bayi
Mengajak bayi tersenyum

2. Bayi 1-4 bulan


a)
b)
c)
d)

Bayi dipeluk, dicium, dinyanyikan lagu dan dibuainya


Diajak bicara, menirukan gerak dan mimik bayi,
Melatih bayi membalik badan (ditelungkupkan)
Melatih bayi menggenggam

3. Bayi 4-6 bulan


a) Melatih bayi didudukan
b) Melatih menggunakan kedua tangan untuk memegang benda
c) Menirukan bunyi agar bayi dapat meniru
4. Bayi 6-9 bulan

a)
b)
c)
d)

Melatih mengangkat bayi untuk berdiri


Memasukan atau mengeluarkan benda dari suatu wadah
Memperlihatkan gambar dan menyebutkan namanya
Mengajak bayi dengan cara/bentuk permainan bersama-sama

5. Bayi 9-12 bulan


a)
b)
c)
d)

Berjalan berdiri
Menggelindingkan bola
Corat-coret menggambar
Mengajak bayi makan bersama keluarga

6. Bayi 12-18 bulan


a)
b)
c)
d)

Naik turun tangga


Bermain melempar dan menangkap bola
Menunjuk dan menyebut bagian tubuh
Memberi anak kesempatan untuk melepas baju

7. Bayi 18-24 bulan


a)
b)
c)
d)
e)
f)

Melatih keseimbangan dengan berdiri menggunakan satu kaki


Menggambar bentuk seperi segitiga dan bulatan
Melatih menceritakan apa yang dilihatnya
Melatih kebersihan diri (buang air pada tempatnya)
Bermain bola dan melompatinya
Melatih untuk ikut bernyanyi

8. Bayi 2-3 tahun


a)
b)
c)
d)
e)
f)

Berdiri dengan satu kaki


Berlatih menyusun balok
Mengenal bentuk benda dan warnanya
Melatih kebersihan diri seperti mencuci kaki dan buang air di toilet
Memakai baju sendiri
Sering mengajak anak keluar (tempat bermain, toko, kebun
binatang, dll)

Dari data di atas diketahui bahwa tahapan perkembangan anak


berbeda untuk setiap tahapan usia, maka stimulasi yang dilakukan pun
akan berbeda-beda. Stimulasi sebaiknya dilakukan pada anak setiap ada

kesempatan dan dalam suasana yang menyenangkan dan penuh


kefembiraan, seperti saat memandikan, bermain, dan sebelum tidur.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Gerak dasar motorik kasar yang terdiri dari gerak lokomotor, non
lokomotor dan manipulatif sangat penting perkembangannya bagi anak
untuk kehidupannya di masa yang akan datang. Untuk mengoptimalkan
perkembangannya, tugas orangtua dan pembimbing untuk melakukan
stimulasi / rangsangan dengan tak lupa untuk memperhatikan tingkatan
usia dan perkembangan fisik sang anak.
2. Saran
Sebagai calon pendidik atau pembimbing bagi anak usia dini,
diharapkan kita mampu menguasai materi. Baik yang tercakup dalam
judul makalah ini mapun untuk pembahasan yang lainnya. Khusus untuk
yang terkandung dalam makalah ini, diharapakan kita mampu mengetahui
dan menguasai apa-apa saja yang diperlukan untuk tumbuh kembang
motorik anak, masalah yang harus dihadapi, dan solusi terbaik yang bisa
dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
Delfia, Eva. 2015., Komponen gerak dasar motorik kasar anak

usia dini. http://evadelfia2.blogspot.in/2015/11/komponen-gerakdasar-motorik-kasar-anak.html


Hurlock, Elizabeth B. 1998.Perkembangan Anak Jilid I.Jakarta:
Erlangga
Jateng, Paud. 2015., Kemampuan Gerak Motorik Kasar ANak Usia
Dini

(PAUD).

https://ngelmuku.wordpress.com/2015/02/08/perkembanganmotorik-stimulus-gerak-dasar-motorik/?
_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C5527884709
Patriatama, Asep Hidayat. 2015., PERKEMBANGAN MOTORIKStimulus

Gerak

Dasar

Motorik.

https://ngelmuku.wordpress.com/2015/02/08/perkembanganmotorik-stimulus-gerak-dasarmotorik/?
_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C5527884709
Saputra, yudha M. 2005.Perkembangan Gerak. Jakarta: Ditjen
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

10

You might also like