Professional Documents
Culture Documents
snuryanah29@gmail.com
rizal.maulana@fst.uinsgd.ac.id
ernasains@gmail.com
Kelompok 2
Jurusan Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. A. H. Nasution 105 Bandung 40614 Tlp. 022-7800525 Faks. 0227803939
Website http://www.uinsgd.ac.id Email: contact@uinsgd.ac.id
ABSTRAK
Potensial osmotik suatu larutan lebih menyatakan status larutan yang
dinyatakan dalam satuan konsentrasi, satuan tekanan atau satuan energi.
Plasmolisis adalah peristiwa terlepasnya membran plasma dari dinding sel pada
sel tumbuhan. Konsentrasi larutan sukrosa yang digunakan pada Solanum
tuberosum yaitu 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1 M dengan memotong berbentuk silinder
ukuran 40 mm. Konsentrasi larutan sukrosa yang digunakan pada Rhoeo discolor
yaitu 0,14 M, 0,16 M, 0,18 M, 0,20 M, 0,22 M, 0,24 M, 0,26 M dengan menyayat
tipis bagian bawahnya. Semakin besar konsentrasi pada umbi kentang maka
semakin kecil hasil panjang potongan silinder kentang tersebut perubahan
panjang potongan silinder umbi kentang yang paling besar terjadi pada larutan
sukrosa dengan konsentrasi 0,2 M yaitu sebesar 4,14 cm. Konsentrasi yang paling
rendah yaitu 0,14 M memiliki jumlah plasmolisis yang rendah pula. Hal ini
dikarena kurang telitinya kami dalam menghitung jumlah terplasmolisis dan tidak
terplasmolisis. Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui nilai PA pada
umbi kentang, menentukan fakta tentang gejala plasmolisis, menunjukan faktor
penyebab plasmolisis, mendeskripsikan peristiwa plasmolisis, menunjukan
hubungan anatara plasmolisis dengan status potensial osmosis antara cairan
selnya dengan larutan di lingkungannya.
Kata kunci: Konsentrasi, Plasmolisis,
Sukrosa.
I.
LATAR BELAKANG
II. Potensial
adalah
osmotik
potensial
yang
negatif.
Potensial
yang
difusi.
disebabkan
tekanan
sel
oleh
hidrostatik
pada
dinding
Sejumlah
besar
isi
sel.
daripada
bilangan
nol,
Penambahan
tekanan
suatu
(terbentuknya
tekanan
jumlah,
turgor)
positif,
mengakibatkan
volume
zat
berat
yang
per
unit
terutama
gram
per
molekul
(energi
disebut
air
terlarut
pada
koloid
protoplasma
dan
bebas
mol)
potensial
kurang
sebanding
lebih
dengan
konsentrasi
Potensial
matriks
yang
pada
cenderung
umumnya
sel-sel
pada
bervakuola,
yang
(Ismail, 2011).
III.
Osmosis
lebih
yang
untuk
dari
daerah
berpotensi
kimia
tinggi
menuju
yang
potensial
daerah
berdifusi
bergerak
zat
kimianya
lebih
kecil
(Morgan, 2012).
IV.
Potensial
menggambarkan
kimia
adalah
energy
molekul
air
untuk
molekul
difusi
(Van,
potensial
2010).
V.
kimia
senyawa
suatu
di
kondisi
bawah
tekanan
dan
temperatur
konstan
tergantung
kepada
jumlah
yang
mol
ada.
substansi
Dalam
hubungan
air
hal
dan
air
sering
dinyatakan
dengan
bila
kimia
dinyatakan
dapat
sebagai
yang
akan
potensial
air
yang
tersediadi
tingkat
molekul-
Potensial
beberapa
dalam
air
akan
tersebut
menurunkan
potensial
sehingga
airnya,
potensial
air
atmosfir.
Apabila
tekanan
di
sekitar
sistem
di
tingkatkan
atau
di
potensial
naik
atau
air
turun
sesuai
dengan
perubahan
tekanan
peristiwa
terlepasnya
membran
sel
tumbuhan.
Plasmolisis
terjadi
jika
sengaja di laboratorium
di
larutan
garam
terkonsentrasi
(hipertonik),
sel
tumbuhan
akan
untuk
menyebabkan
ekosmosis,
seringkali
menggunakan
tekanan
Elodea
turgor,
menyebabkan
tumbuhan
Tumbuhan
tanaman
atau
sel
sel
lemah.
dengan
sel
sehingga
proses
dapat
dengan
jelas
diamati
(Hendriyani, 2012).
VII.
Tujuan
banyak
akan
menyebabkan terjadinya
plasmolisis
tekanan
sel
menyebabkan
adanya
jarak
antara
dinding
sel
dan
membran.
Plasmolisis
hanya
terjadi
kondisi
ekstrem,
pada
dan
dari
umbi
nilai
PA
kentang,
menentukan
fakta
tentang
gejala
plasmolisis, menunjukan
faktor
penyebab
plasmolisis,
mendeskripsikan
peristiwa
plasmolisis,
menunjukan
anatara
hubungan
plasmolisis
antara
cairan
Langkah kerja 1
lingkungannya.
VIII.
(Larutan
METODE
VIII.1.
Alat
sukrosa)
dan
Bahan
yang
digunakan
pada
yaitu
kedua
pelubang
ini
gabus
botol
vial
besar,
mistar
ditambahkan aquades.
silet,
pipet
yaitu
sukrosa
seri
0,0
sukrosa,
dan
Rhoeo
discolor.
IX.1.
Langkah kerja 2
(Umbi kentang)
dengan
Cara kerja
larutan
dengan
bermulut
digunakan
membuat
sukrosa
penutup,
Sebelum
IX. Alat
praktikum
X.
XI.
yang
Hal pertama
dilakukan
yaitu
dahulu
dan
kemudian memotongnya
menjadi 3 bagian. Lalu
membuat silinder umbi
kentang
dengan
menggunakan pelubang
gabus
dan
membuat
24
buah.
potong
Memasukan
silinder
dalam
kentang
seri
ke
larutan
sukrosa 30 ml : 0,0 ;
bawah
discolor.
1,0
sayatan-sayatan
Molar.
Mengekerjakannya
dngan
cepat
dau
Rhoeo
Memasukan
memperkecil
terjadinya
telah
penguapan
air
sukrosa, masing-masing
permukaan
dari
silinder,
kemudian
menutup
berisi
larutan
kelompok
larutan
Membiarkannya
yang
terakhir
yaitu
mengambil
dan
mengukur
panjang
bawah
selama
mikroskop
potongan-potongan
kentang tadi.
Langkah kerja 3
(Rhoeo discolor)
sayatan
XII.
Menyiapkan
yang
diletakan
telah
pada
kaca
amati
mikroskop.
M ; 0,22 M ; 0,24 M ;
0,26
dan
M,
sebanyak
maing-masing
10
dibawah
sel
Menghitung
yang
tidak
ml.
terplasmolisis pada ke 6
Kemudian
membuat
beberapa
sayatan
epidermis
permukaan
dalam
pandang
satu
saja.
bidang
Lalu
diperoleh
Potensial
dalam
yang
grafik
menunjukan
untuk
antara
dapat
hubungan
konsentrasi
air
penting
diketahui
agar
mengerti
larutan
dalam jaringan
XIII.
HASIL
DAN
PEMBAHASAN
XIV.
praktikum
kedua
dilakukan
sekaligus
bergerak
tinggi
konsentrasi
ini
ke
rendah.
judul
jaringan
yaitu
pengukuran
potensial
cara
osmosis
potensial
potongan
dan
dari
konsentrasi
Pada
akan
tumbuhan
merendam
jaringan
larutan
sukrosa
Yang
larutan
non
air
dimana
potensial
merupakan
suatu
elektrolit
yang
diketahui
konsentrasinya.
plasmolisa
ukuran
peristiwa
daya
menyebabkan
yang
air
atau
Dan
adalah
terlepasnya
membrane
sel
dengan
sistem
mengecil
jaringan
seperti
pada
tumbuhan,
yang
disebabkan
peristiwa
dimana
oleh
osmosis,
air
dalam
sel
berdifusi
akibat
keluar
sel,
konsentrasi
air
dimasukkan
masing
potongan
umbi
sendiri.
XV.
Pada
potensial
jaringan,
bahan
yang
(Solanum
tuberosum). Sebelum
kentang
ini
dimasukkan kedalam
larutan sukrosa, yang
kami
buah
silinder
kentang.
Konsentrasi
pengukuran
umbi
masing-
lakukan
membuat
yaitu
potongan
silinder
umbi
kentangnya
dengan
menggunakan
pelubang
24
buah
yang
berukuran
40
mm
untuk
di
masukkan
sukrosa
yang
sukrosa
berfungsi
sebagai
air
dan
dilihat
dari
perbedaan
panjang
silinder.
Pada
praktikum
ini
yang
membuat
potongan
ada
umbi
sebanyak
larutan
kedalam
membuat
larutan
sukrosa.
Setelah
selesai
membuat
larutan
sukrosa,
dengan
cepat
kami
memasukkan
potongan
umbi
kentang
yang
kedalam
ii
yang
botol
berisi
vial
larutan
di
ukur
dengan
menggunakan
mistar.
memperkecil
sukrosa
yang
ada
terjadinya penguapan
didalam
botol
vial
air
permukaan
dikeluarkan
selama 2 jam.
XVI.
Setelah
dilakukan pengukuran.
dari
untuk
di
XVI.4.
XVI.3.
XVI.6.
XVI.7.
XVI.8.
XVI.9.
XVI.10.
XVI.11.
0,
1,
XVI.12. XVI.13.
XVI.14.
XVI.15.
XVI.16.
XVI.17.
XVI.18.
3,
XVI.19. XVI.20.
XVI.21.
XVI.22.
XVI.23.
XVI.24.
XVI.25.
3,
XVI.26. XVI.27.
XVI.28.
XVI.29.
XVI.30.
XVI.31.
XVI.32.
3,
XVI.33. XVI.34.
XVI.35.
XVI.36.
XVI.37.
XVI.38.
XVI.39.
3,
4,
4,
4,
4,
XVI.40. XVI.41.
XVI.42.
XVI.43.
XVI.44.
XVI.45.
XVI.46.
4,
3,
Pada
data
XVI.47.
larutan air
yang mempunyai
daya
semakin
konsentrasi
kecil
memanjang
maka
besar
semakin
panjang
potongan
kentang
tersebut.
disebabkan
karena
hasil
silinder
Hal
ini
larutan
potensial
tekanan
adanya
yang
masuk
sel
Sedangkan
tinggi
karena
air
melalui
yang
tersebut.
pada
larutan
gula
gula
sehingga
cara
sehingga
rendah
daya
rendah,
tersebut.
berbeda
Grafik
dengan
hubungan
antara
ukuran
panjang
umbi
Pada
grafik
4.14
3.79
3.63
3.45
bukan
dari
larutan
Menurut
Morgan
sukrosa.
diketahui
bahwa
perubahan
panjang
Rata-rata
3.39
melakukan
kentang
besar
yang
paling
terjadi
pada
percobaan
-
di
1.
Memperkecil
kemungkinan
terjadinya
human
larutan
yang
dari
aquades
berupa
error
dapat
ketidaktelitian
terjadinya
pada
penyusutan
saat
melakukan
akibat
pengukuran
penguapan.
2.
Memperkecil
dengan
cara
melakukan
larutan
kerja
tim
dengan
terjadinya
teman
rendaman yang
menguap
pada
sekelompok.
saat percobaan
berlangsung
waktunya untuk
sehingga
mengambil
mempengaruhi
silinder
konsentrasi
bengkoang
tidak
di
dalam
gelas
dapat dilakukan
kimia,
kami
dengan
cara
telah
menutup
gelas
menyiapkan
kimia
yang
plastik
menggunakan
sebagai
alas
dan
plastik
penggaris
kemudian diikat
lentur sehingga
dengan
karet
silinder
gelang
agar
bengkoang
tidak
dapat
penguapan
segera
diukur sebelum
yang
terjadi
akan
berdampak
berbagai
pada
konsentrasi
perubahan
larutan.
jumlah
menempatan
konsentrasi
potongan
larutan sukrosa.
bengkoang
3.
pada 2 cawan
Memperkecil
petri
terjadinya
saling
penguapan
ditangkupkan,
cairan
pada
hal
Kami
yang
ini
kami
potongan
lakukan
untuk
silinder
memperkecil
bengkoang,
terjadinya
karena terdapat
penguapan
jeda
waktu
sebelum
yang
terlalu
memasukan
lama
ketika
potongan
kami
melakukan
silinder
pemotongan
bengkoang
dengan
pada
gelas
kita
kimia
yang
memasukkan
kami
gunakan
potongan
untuk
bengkoang
percobaan.
pada
masing
kimia
ketika
masinggelas
dengan
4.
Adanya
homogen
jaringan
pada
bengkoang
terjadi
yang
ketidakhomoge
digunakan.
ini
Hal
nan
sangat
jaringan
bengkoang
berpengaruh
yang
pada
mempengaruhi
hasil
percobaan,
sehingga
hasil
kami
percobaan.
menggunakan 1
5.
Waktu
bengkoang
yang
yang
dalam
besar
lama
untuk
percobaan
mendapatkan
sehingga
silinder
memungkinkan
bengkoang
terjadinya
kesetimbangan
menggunakan 2
antara
bengkoang
dan konsentrasi
yang
berbeda
dalam
maka
akan
larutan
jaringan
tumbuhan.
XVI.48.
Tabel
sel
yang
terplasmolisis
dan
tidak
terplasmolisis
-
Te
68
87
15
84
82
79
86
at
92
ara
ta
- Jika
sel
diletakkan
tumbuhan
dalam
garam
larutan
terkonsentrasi
(hipertonik) ,
sel tumbuhan
terger,
menyebabkan
proses
plasmolisis,
sel
karena
dinding
Pada
pengamatan
sehingga
terjadinya
tekanan
dipotong-potong
mungkin
dimasukkan
petri
menyebabkan
jarak
dan
antara
adanya
dinding
membrane.
Ada
mekanisme
tumbuhan
sel
beberapa
didalam
untuk
kehilangan
sel
mencegah
air
20
dan
setipis
kedalam
cawan
berisi
larutan
yang
menit
pengamatan
mikroskop,
kemudian
dilakukan
dibawah
terlihat
dibawah
secara
dapat
sel
larutan
dibalikkan
diletakkan
di
jika
Tjitrosomo
adalah
proses
protoplasma
pengkerutan
dan
diikuti
(1987),
jika
sel
ditentukan
nilai
oleh
perbedaan
potensial
air
larutan
terplasmolisisnya
konsentrasi
27,
0,16
jumlah
Jika
terplasmolisisnya
potensial
larutan
lebih
konsentrasi
luar
terplasmolisisnya
ke
dalam
sel,
bila
13,
0,18
jumlah
124
dan
tidak
konsentrasi
Apabila
terplasmolisisnya
cukup
kehilangan
besar,
air
maka
itu
ada
terplasmolisisnya
konsentrasi
0,20
55,
jumlah
23,
0,22
jumlah
akan
terplasmolisisnya
menurun
demikian
6,
konsentrasi
dibentuk
terplasmolisisnya
oleh
dinding
sel.
0,24
jumlah
9,
konsentrasi
terlepas
dari
keadaan
dinding
ini
sel,
dinamakan
0,26
jumlah
terplasmolisisnya 12.
dalam
terplasmolisis
larutan
sukrosa
yang
paling
terplasmolisis
tinggi
0,16
yang
terplasmolisis.
konsentrasi
lebih
0,14
Pada
M
jumlah
M.
M,
sedangkan
tidak
terplasmolisis
Menurut Ismail
semakin
jumlah
rendah
(2011),
konsentrasi
eksternalnya,
berplasmolisis.
Pada
juga
dan
sehingga
hasil
pengamatan
konsentrasi
yang
kami
paling
menyusut
volumenya,
semakin
tersebut
jauh
mengakibatkan
jumlah
yang
banyak
yang
dinding
sel.
konsentrasi
menghitung
plasmolisis
jumlah
terplasmolisis
dan
tidak
terplasmolisis.
Semakin
larutan
mengakibatkan
dari
besar
gula
di
semakin
terlepas
adanya
perbedaan
dengan
konsentrasinya,
cairan
konsentrasi
karena
yang
rendah
jumlah
di
paling
yang
tekanan
selnya.
osmotik
Sel
yang
bila
dikembalikan
seharusnya
selama
semakin
konsentrasi
tinggi
larutan
sel
atau
jaringan
%
Tidak
terpl
asm
olisis
yang
Berdasarkan
mengalami
plamolisis
0,14
84,14%,
jumlah
presentase
sel
mengalami
yang
plamolisis
adalah
68,23%,
0,22
adalah
konsentarsi
jumlah
presentase
sel
mengalami
yang
plamolisis
adalah
82,35%,
konsentarsi
0,16
presentase
jumlah
sel
konsentarsi
0,24
mengalami
presentase
jumlah
sel
yang
plamolisis
87,96%,
0,18
jumlah
adalah
yang
mengalami
konsentarsi
plamolisis
presentase
79,54%,
sel
yang
0,26
adalah
konsentarsi
presentase
mengalami
plamolisis
jumlah
adalah
156,96%,
mengalami
konsentarsi
0,20
adalah 86,51%.
presentase
jumlah
sel
XVII.
sel
yang
plamolisis
KESIMPULAN
Semakin
konsentrasi
maka
besar
umbi
semakin
panjang
kentang
kecil
potongan
hasil
potongan
umbi
kentang
besar
terjadi
sukrosa
silinder
yang
pada
dengan
plasmolisis
-
DAFTAR
PUSTAKA
Gomes,
Nielke,
de
H.G.
L.A.
dimasn
pada
larutan
yang
tekanan
agar
terjadi
Leite,
Aquine.
2010.
Photosynthetic
Limitations in
Leaves
Green Dwarf
Coconut
(Cocos
nucifera
nana)
terplasmolisis
under
paling
of
Young Brazilian
A.F.
Almeida,
konsentrasi
F.B.,
paling
larutan
yang
rendah pula.
silinder
jumlah
L.
Palm
Well-
Watered
0,16
Conditions and
M,
sedangkan
jumlah
terplasmolisis
Recovering
from Drought
yang
M.
tidak
Konsentrasi
yang
paling
Stress.
Environmental
and
Tumbuhan.
Jurusan Biologi
Experimental
Universitas
Botany 62
(11):
Negeri
195-
Makassar:
204.
-
Hendriyani, I. S
dan N. Setiari.
Makassar.
-
Adjustment
Kandungan
In The Spikelets
dan
And
Of
Pertumbuhan
Wheat.
of
Panjang
Experimental
(Vigna
sinensis)
Botany.
pada
Agric.
Tingkat
Air
Res.
Cent.,
Penyediaan
yang
Tamworth,N.S.W
Berbeda.
: Australia.
Jurnal
Sains
& Mat. 17(3):
145-150.
Ismail.
Leaves
Journal
Kacang
J.M.
2012. Osmotic
2012.
Klorofil
Morgan,
2011.
Penuntun
Praktikum
Fisiologi
Nio, S. A. 2011.
Biomasa
dan
Kandungan
Klorofil
Daun
Total
Jahe
(Zingiber
officinale L.)
yang
2010.
Mengalami
Chlorophyll
Cekaman
Kekeringan.
Ilmiah
Chlorophyll
SAINS.
11(2):
Content as A
Measure
Tjitrosomo.1987
Drought
. Botani Umum
Tolerance
2. Penerbit
Angkasa:
in
South
Bandung.
-
and
Jurnal
190-195.
-
Fluorescence
Potato.
African
Journal
Van, A., J. A. de
Science.
Ronde,
(12):
F.T.
Rossouw.
412.
of
of
95
407-
LAMPIRAN