Professional Documents
Culture Documents
KONSEP TEORITIS
A. Definisi Metode Tim
Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan
dimana seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kelompok klien melalui
upaya kooperatif dan kolaboratif ( Douglas, 1984). Model tim didasarkan
pada keyakinan bahwa setiap anggota kelompok mempunyai kontribusi dalam
merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan sehingga timbul motivasi
dan rasa tanggung jawab perawat yang tinggi sehingga diharapkan mutu
asuhan keperawatan meningkat.
Metode tim adalah pengorganisasian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan tim yeng terdiri atas kelompok klien dan perawat. Kelompok
ini dipimpin oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman kerja serta
memiliki pengetahuan dibidangnya (registered nurse). Pembagian tugas dalam
kelompok dilakukan oleh pimpinan kelompok atau ketua group dan ketua
group bertanggung jawab dalam mengarahkan anggota group atau tim. Selain
itu ketua group bertugas memberi pengarahan dan menerima laporan
kemajuan pelayanan keperawatan klien serta membantu anggota tim dalam
menyelesaikan tugas apabila menjalani kesulitan dan selanjutnya ketua tim
melaporkan pada kepala ruang tentang kemajuan pelayanan atau asuhan
keperawatan terhadap klien
B. Tujuan Metode Tim
Tujuan pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan adalah :
a. Untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan
objektif
b. Dapat meningkatkan kerja sama dan koordinasi perawat dalam
melaksanakan
tugas, memungkinkan
adanya
transfer
of
pasien
D. Kelebihan dan Kekurangan Metode Tim
Menurut Tappen (1995), ada beberapa elemen penting yang harus
diperhatikan, yaitu:
a. Pemimpin tim didelegasikan atau diberi otoritas untuk membuat
penugasan bagi anggota tim dan mengarahkan pekerjaan timnya
b. Pemimpin diharapkan menggunakan gaya kepemimpinan demokratik atau
partisipatif dalam berinteraksi dengan anggota tim
c. Tim bertanggung jawab terhadap perawatan total yang diberikan kepada
kelompok pasien
d. Komunikasi diantara anggota tim adalah penting agar dapat sukses.
Komunikasi meliputi:
a)
b)
c)
d)
e)
Kelebihan
1. Dapat memfasilitasi pelayanan keperawatan secara komprehensif
2. Memungkinkan pelaksanaan proses keperawatan
3. konflik antar staf dapat dikendalikan melalui rapat dan efektif untuk
belajar
4. Memberikepuasan anggota tim dalam berhubungan interpersonal
5. Memungkinkan meningkatkan kemempuan anggota tim yang berbedabeda secara afektif
6. Peningkatan kerja sama dan komunikasi diantara anggota tim dapat
menghasilkan sikap moral yang tinggi, memperbaiki fungsi staf secara
keseluruhan, memberikan anggota tim perasaan bahwa ia mempunyai
kontribusi terhadap hasil asuhan keperawatan yanvg diberikan
7. Akan menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang
dapat
dipertanggunga jawabkan
8. Metode ini memotivasi perawat untuk selalu bersama klien selama
bertugas
Kelemahan
1. Ketua tim menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi dan supervisi
anggota tim dan harus mempunyai keterampilan yang tinggi baik sebagai
perawat pemimpin maupun perawat klinik
2. Keperawatan tim menimbulkan fragmentasi keperawatan bila konsepnya
tidak diimplementasikan dengan total
3. Rapat tim membutuhkan waktu sehingga pada sitiuasi sibuk rapat tim
ditiadakan, sehingga komunikasi antar anggota tim terganggu
4. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung
staf, berlindung kepada anggota tim yang mampu
5. Akontabilitas dari tim menjadi kabur
keperawatan
Mengorganisir pembagian tim dan pasien
Memberi kesempatan pada ketua tim untuk mengembangkan kepemimpinan
Menjadi narasumber bagi ketua tim
Mengorientasikan tenaga keperawatan yang baru tentang metode atau model
6.
7.
8.
9.
menindak lanjutinya
10. Memotivasi staf untuk meningkatkan kemempuan melalui riset keperawatan
11. Menciptakan iklim komunikasi yang terbuka dengan semua staf
Tanggung Jawab Ketua Tim
1. Mengatur jadwal dinas timnya yang dikoordinasikan denagn kepala ruangan
2. Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan kewenangannya yang
didelegasikan oleh kepala ruanga
3. Melakukan pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan,
evaluasi
asuhan
Kepala Tim
Perawat Pelaksanaan
Perawat Pelaksana
Pasien
Pasien
F. Langkah-Langkah Pelaksanaan
Pelaksanaan metode tim harus berdasarkan konsep berikut:
1. Ketua Tim, sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan
berbagai teknik kepemimpinan. Ketua tim harus dapat membuat keputusan
tentang prioritas perencanaan, supervisi, dan evaluasi asuhan keperawatan.
Pelaksanaan konsep tim sangat tergantung pada filosofi ketua tim, yakni
apakah berorientasi pada tugas atau pada klien. Tanggung jawab ketua tim
adalah:
a. Mengkaji setiap klien dan menetapkan rencana asuhan keperawatan.
tim
untuk
pengembangankepemimpinan
d. Mengorentasikan tenaga yang baru tentang fungsi metode tim
keperaawatan
e. Menjadi narasumber bagi ketua tim
f. Mendorong staf untuk meningkatkan kemampuan melalui riset
keperawatan
g. Menciptakan iklim komunikasi yang terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesionaled.2. Jakarta: Salemba Medika
Rusdi, I. 2008. Model Pemberian Asuhan Keperawatan (nursing care delivery
models),diakses 4 Juni 2016
Somantri, I. Konsep Model Asuhan Keperawatan Profesional, FIK-UNPAD, diakses
pada 4 Juni 2016