Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
minapadi
adalah
budidaya
terpadu
yang
dapat
meningkatkan
produktivitas lahan sawah, yaitu selain tidak mengurangi hasil padi, juga dapat
menghasilkan ikan. Lahan sawah menjadi subur dengan adanya kotoran ikan yang
mengandung berbagai unsur hara, sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk.
Ikan dapat juga membatasi tumbuhnya tanaman lain yang bersifat kompetitor dengan
padi dalam pemanfaatan unsur hara, sehingga dapat juga mengurangi biaya
penyiangan tanaman liar.
Budidaya minapadi dilakukan dalam 2 (dua) pola tanam, yaitu penyelang dan
tumpang sari. Pola tanam penyelang adalah pemeliharaan ikan di sawah menjelang
penanaman padi, sambil menunggu hasil semaian padi untuk dapat ditanam. Pola
tumpang sari adalah pemeliharaan ikan/udang bersama padi pada satu hamparan
sawah.
II.
PEMBAHASAN
Persiapan lahan
Membabat jerami sampai pangkalnya dan dibenamkan
Perbaikan pematang untuk mencegah kebocoran air.
Saluran
pemasukan
dan
pengeluaran
terletak
pada
sisi
yang
Pemupukan
Pemupukan dengan SP-36 dan urea tahap I sebanyak 6 7 gram/m2
dilakukan setelah persiapan lahan atau 4 5 hari sebelum penebaran
benih.
Pupuk organik diberiakn setelah petakan digenangi air setinggi 15 cm
dengan frekuensi 1 - 2 pekan sekali sebanyak 30 100 gram/m2.
c)
Pemeliharaan
Benih ikan yang ditebar sebanyak 30.000 ekor/ha/MT berukuran 1 3 cm
Pakan tambahan untuk ikan berupa dedak halus sebanyak 4 % dari bobot
total ikan, dengan frekuensi 3 kali sehari.
Pemanenan.
Panen dilakukan 2 3 hari sebelum tanam padi.
Pengeringan petakan secara total dan dipasang saringan pada pipa
pengeluaran untuk mencegah lolosnya benih.
Setelah masa pemeliharaan selama 30 hari dihasilkan benih ikan
berukuran 3 5 cm sebanyak 21.000 ekor setara dengan 105 kg/ha.
Persiapan Lahan.
Sawah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan penanaman padi dan
pemeliharaan ikan
Tanah diolah atau dibajak samapai lumpur mencapai 15 30 cm, de3ngan
perbandingan lumpur dan air, 1:1
Pembuatan parit/caren untk udang galah berukuran lebar 1 m dengan
kedalaman 60 75 cm
Penanaman padi
b)
Pemupukan Padi
Pada pemupukan dasar, pupuk ditaburkan secara merata pada keadaan
sawah masih melumpur. Urea dan SP-36 tidak dianjurkan untuk dicampurkan pada
saat penaburan. Pada pemupukan susulan, air dalam petakan diusahakan dalam
keadaan macak-macak sebelum penebaran (ikan berada pada kemalir auat
diungsikan terlebih dahulu). Pupuk ditaburkan diantara barisn tanaman atau ditebar
secara merata. Benamkan pupuk dengan landak sambil menyiang atau diinjak-injak
khusus agar bisa terbenam pada kedalaman lebih dari 3 cm.
c)
Penebaran ikan
Padat penebaran dan ukuran benih ikan disesuaikan dengan tujuan
Pemeliharaan
Apabila pertumbuhan padi tidak normal (anakan kurang) turunkan
permukaan air sampai 5 cm selama 2 4 hari guna memberi kesempatan
padi untuk bertunas.
Ikan perlu diberi pakan tambahan berupa dedak dengan takaran 4 5 %
dari berat badan ikan. Untuk pakan udang galah diberikan pekan berupa
pellet (protein 30 %) sebnayak 1 % dari berat badan udang/hari dengan
frekuensi 3 kali sehari.
Selama masa pemeliharaan kedalaman air di pelataran 10 15 cm dan
parit 30 40 cm.
Pemasukan dan pengeluaran air dilakukan berdasarkan grafitasi.
Pemanenan ikan
Pemanenan ikan sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari pada
saat suhu udara rendah.
Pengeringan petakan pada waktu panen harus dilakukan perlahan lahan
agar ikan dapat mencapai parit.
Keluarkan air pada bagian kemalir agar ikan berkumpul pada kemalir
tersebut samai ketinggian air mencapai 3 5 cm.
Air yang terkumpul ditangkap dan ditampung dalam hapa yang
ditempatkan pada air mengalir. Setelah petakan kering, air dapat dialiran
kembali agar ikan yang masih tersisa dalam petakan dapat terselamatkan
Setelah masa pemeliharaan selama 90 hari dihasilkan udang ukuran
konsumsi (25 35 g/ekor) sebanyak 15.000 16.000 ekor setara dengan
450 kg.
Penyemprotan dilakukan 1- 2 hari seblum penbaran baenih pada pagi atau sore
hari dan air dallam petakan sawah setinggi 30 40 cm, penyemprotan ulang dilakuakan
seminggu sekali selama masa pemeliharaan.
Hama ikan terdiri dari ulat, belut, ikan gabus, ikan biawak (sero), burumg kuntul,
dan kuang-kuang. Untuk mengendalikan hama ulat digunakan bubu perangkap.
2.4 Keuntungan dan Kelemahan Minapadi
Menurut Efendi (2013), minapadi memiliki beberapa keuntungan yaitu sebagai
berikut:
Meningkatkan pendapatan petani sawah yang mengalami kegagalan
panen akibat serangan hama wereng yang meningkat akibat perubahan
iklim. Karena dengan adanya ikan di sawah akan mengonsumsi hama
wereng yang jatuh ke air akibat gerakan ikan.
Meningkatkan produksi padi yaitu sekitar 10-20% dengan pola minapadi
dan sekaligus peningkatan produksi ikan minimal 1 ton/ha permusim
tanam.
Membantu percepatan perbaikan lingkungan karena dengan pola
minapadi akan mengurangi gas metan yang dibuang dari sisa pemupukan.
Penghematan pengeluaran pemerintah untuk subsidi pupuk karena
dengan minapadi bisa mengurangi penggunaan pupuk 20 30 %.
Peningkatan konsumsi ikan guna perbaikan gizi keluarga karena dari data
konsumsi ikan terlihat pada provinsi utama penghasil beras jumlah
konsumsi ikan perkapita yang terendah (18 23 Kg/kapita sedangkan
rata-rata nasional 30 kg/kapita).
Panen padi dengan kualitas yang bagus dan bisa organik karena bisa
meminimalisir penggunaan obat-obatan kimia dan kotoran ikan bisa
menjadi pupuk organik.
Panen ikan dengan menghemat biaya pakan karena ikan bisa memakan
Azolla dan lumut yang ada disawah sebagai pakan tambahannya.
Meningkatkan produlsi ikan dengan luas kolam dan ketinggian airnya.
Membantu mengurangi serangan hama dan penya.
Bisa memelihara ikan sesuai umur padi diperoleh ikan siap konsumsi pada
saat panen.
pestisida yang berlebihan pada padi, juga dapat mempengaruhi kehidupn ikan dan
mudahnya hama seperti ular, kodok, dan burung masuk kedalam sawah.
III.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Minapadi adalah cara yang digunakan oleh petani dengan menggabungkan
teknik budidaya padi dan pemeliharaan ikan, yang dilakukan secara
bersamaan di lahan sawah.
2. Budidaya minapadi terdapat 2 (tiga) jenis yaitu budidaya ikan sebagai
penyelang tanaman padi dan budidaya secara tumpangsari atau budidaya
ikan bersama padi.
3. Budidaya
minapadi
lebih
banyak
memberikan
keuntungan
daripada
kelemahan.
3.2 Saran
Budidaya minapadi merupakan salah satu sistem budidaya terpadu antara
tanaman padi dengan ikan yang memiliki banyak keuntungan oleh karena itu sebaiknya
budidaya minapadi lebih dikembankan lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2012.
Mengenal
Minapadi.
Diakses
dari
halaman
website:
Mahmud,
2013.
Minapadi
Kolam
Dalam
diakses
dari
website:http://epetani.deptan.go.id/budidaya/mina-padi-kolam-dalam-8111.
halaman
Pada