You are on page 1of 2

MORFOLOGI JAMUR BENANG (KAPANG)

Jamur benang merupakan jamur-jamur berbentuk benang multiseluler (bersel banyak).


Adapun ciri-cirinya antara lain tidak berklorofil, bersifat eukariotik, hidupnya heterotrof baik
secara parasit atau saprofit. Dinding selnya tersusun dari kitin, bentuk tubuhnya bersel banyak
dan menyerupai benang yang disebut dengan hifa. Hifa bercabang-cabang membentuk jaring
yang disebut miselium. Pada praktikum ini, dilakukan pengamatan terhadap berbagai macam
jamur yaitu Rhizopus olygosporus dan Aspergillus sojae.
Rhizopus oligosporus adalah jamur yang memiliki filamen, jamur ini termasuk dalam
jenis kapang yang banyak digunakan dalam proses fermentasi makanan. Rhizopus oligosporus
ini termasuk dalam angguta zygomycetes.

Rhizopus oligosporus memiliki karakteristik, yaitu

miselia berwarna putih, ketika dewasa maka miselia putih akan tertutup oleh sporangium yang
berwarna abu-abu kecoklatan. Hifa kapang terspesialisasi menjadi 3 bentuk, yaitu rhizoid,
sporangiofor, dan sporangium. Rhizoid merupakan bentuk hifa yang menyerupai akar
.Sporangiofor adalah hifa yang menyerupai batang (tumbuh ke atas). Sporangium adalah hifa
pembentuk spora dan berbentuk bulat. Suhu pertumbuhan optimum adalah 30C (Rahmi, 2008).
Koloni tumbuh cepat pada suhu 25C, panjang 5-8 mm, berbentuk seperti kapas putih
awalnya kemudian menjadi abu-abu kecoklatan dan abu-abu kehitaman tergantung pada jumlah
sporulasi. Sporangiospora mencapai panjang hingga 1500 m dan lebar 18 m, berdinding halus,
tidak bersepta, tunggal atau bercabang, tumbuh dari stolon berlawanan dengan rhizoid. Rhizopus
oligosporus ini memiliki enzim glukoamilase yang dapat mengubah pati menjadi glukosa.
Rhizopus oligosporus memproduksi enzim pendegradasi karbohidrat seperti amilase, selulase,
xylanase, glukoamilase dan sebagainya. Selama fermentasi, karbohidrat akan berkurang karena
dirombak menjadi gula-gula sederhana (Nur, 2006).
Rhizopus oligosporus mampu menghasilkan kadar gula pereduksi tertinggi pada substrat pati
jagung dengan kadar 4%.
Rhizopus oligosporus juga mempunyai kemampuan memfermentasi karbohidrat (pati dan
glukosa) menjadi etanol dan asam laktat secara aerob (Purwoko, 2007). Jalur metabolisme yang
digunakan Rhizopus oligosporus untuk menghasilkan etanol adalah dengan menggunakan jalur
HMP (Heksosa Monofosfat). jamur Rhizopus termasuk spesies heterofermentatif yang
menggunakan jalur fosfoketolase sebagai jalur utama dari metabolism glukosa. Pada spesies

heterofermentatif, fermentasi glukosa menghasilkan lebih dari satu produk dalam jumlah relatif
sama, sedangkan pada spesies homofermentatif hanya menghasilkan satu produk fermentasi
yang dominan. Rhizopus oligosporus mampu mengubah glukosa menjadi asam laktat dalam
suasana aerob apabila kadar mineral dalam medium fermentasi terbatas. Asam laktat yang
diproduksi Rhizopus oligosporus bukan merupakan satu-satunya produk metabolisme seperti
pada bakteri-bakteri homofermentatif asam laktat.
Spesies Aspergillus sp umumnya terdapat pada kulit buah, keju, dan bagian tumbuhan
yang mati. Namun pada Aspergillus sojae ini membentuk konidia berwarna hijau kebiruan.
Konidia terletak dibagian luar ujung hifa yang menggelembung. Perkembangbiakan seksualnya
dengan membentuk badan buah yang berbentuk bulat,kecil dan berwarna kuning. Aspergillus
sojae banyak digunakan dalam pembuatan makanan tradisional seperti tauco, kecap dan sake.

You might also like