You are on page 1of 4

Nilai perusahaan ditentukan oleh nilai modal sendiri dan nilai utang.

Sementara itu
jika diperhatikan model harga saham untuk satu perusahaan yang mengalami pertumbuhan
konstan menunjukkan bahwa pembayaran dividen yang lebih besar cenderung akan
meningkatkan nilai saham. Kemudian meningkatnya harga saham berarti meningkatnya nilai
perusahaan. Namun pembayaran dividen yang semakin besar juga akan mengurangi
kemampuan perusahaan untuk investasi sehingga justru akan menurunkan tingkat
pertumbuhan perusahaan dan selanjutnya akan menurunkan nilai saham. Dengan demikian
penundaan pembayaran dividen kepada pemegang saham untuk keperluan investasi yang
menguntungkan (apabila return lebih besar dari biaya modal) akan menaikkan harga saham
(pada pasar modal yang sempurna). Pada pasar modal yang tidak sempurna, pembayaran
dividen untuk menaikkan nilai saham akan sangat merugikan karena harus membayar biaya
fluktuasi.
Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan
dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba
ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang. Apabila perusahaan memilih untuk
membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya
mengurangi total sumber dana intern atau keuangan internal. Sebaliknya jika perusahaan
memilih untuk menahan laba yang diperoleh, maka kemampuan pembentukan dana intern
akan semakin besar. Dengan demikian kebijakan dividen ini harus dianalisa dalam kaitannya
dengan keputusan pembelanjaan atau penentuan struktur modal secara keseluruhan.
Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang mempersoalkan sebaiknya kapan
(artinya, dalam keadaaan seperti apa) dan berapa bagian dari laba perusahaan yang dicapai
dalam suatu periode, yang didistribusikan kepada para pemegang saham dan yang ditahan
didalam perusahaan, dengan tetap memperhatikan tujuan perusahaan yaitu meningkatkan
nilai perusahaan. Kebijakan dividen ini sangat penting artinya bagi manajer keuangan,

karena seorang manajer harus memperhatikan kepentingan perusahaan, pemegang saham,


masyarakat dan pemerintah.
Permasalahan kadang menjadi nampak rumit karena adanya alternatif pendanaan dari
luar. Sehingga dimungkinkan membagi laba sebagai dividen, dan pada saat yang sama
menerbitkan saham baru. Ataukah lebih baik tidak membagi dividen dan juga tidak
menerbitkan saham baru? Apakah cara semacam ini memang membawa dampak yang
berbeda bagi pemegang saham? Masalah lain adalah bahwa perusahaan bisa membagikan
dividen bukan dalam bentuk uang tunai tetapi dalam bentuk saham (dikenal sebagai stock
dividend). Demikian juga perusahaan bisa membagikan dana ke pemegang saham dengan
cara membeli kembali (sebagian) saham (dikenal sebagai repurchase of stocks).
Untuk memenuhi salah satu tugas kuliah,maka penyusun membuat
makalah ini dengan tema kebijakan deviden. Makalah ini kami beri judul
KEBIJAKAN DEVIDEN.
Alasan mengapa kami memilih kebijakan deviden

dalam tema makalah

ini, karena kami ingin mengetahui lebih dalam tentang kebijakan deviden. Dalam
makalah ini, kami membahas mengenai pengertian kebijakan deviden,factor
yang mempengaruhi kebijakan deviden, pendapat tentang kebijakan deviden,
macam-macam kebijakan deviden, kebijakan stock deviden, kebijakan stock
splits, kebijakan reverse dplits, dan rumus-rumus yang digunakan.
Kebijakan deviden merupakan bagian yang tidak dapat dipisahan dengan
keputusan pendanaan perusahaan. Secara definisi, kebijakan deviden adalah
keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi
kepada pemegang saham dalam bentuk deviden atau akan ditahan untuk
menambah modal guna pembiayaan investasi dimasa yang akan datang.
Kebijakan deviden merupakan salah satu kebijakan dalam

perusahaan

yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama. Dalam kebijakan

deviden ditentukan jumlah alokasi laba yang dapat dibagikan kepada para
pemegang saham (deviden) dan alokasi laba yang dapat ditahan perusahaan.
Semakin besar laba yang ditahan, semakin kecil laba yang akan dibagikan pada
para pemegang saham. Dalam pengalokasian laba tersebut timbul lah berbagai
masalah yang dihadapi.

Keuntungan perusahaan merupakan faktor pertama yang

biasanya

menjadi pertimbangan direksi, walaupun untuk membayar deviden perusahaan


rugipun dapat melaksanakannya, karena adanya cadangan dalam bentuk laba
ditahan. Namun demikian hubungan antara keuntungan perseroan dengan
keputusan deviden masih merupakan suatu hubungan yang vital (Robert, 1997).
Perusahaan

selalu

berusaha

meningkatkan

citranya

dengan

cara

setiap

peningkatan laba akan diikuti dengan peningkatan porsi laba yang dibagi
sebagai deviden dan juga dapat mendorong peningkatan nilai saham
perusahaan.
gaimana dividen dihitung? Jumlah dividen yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham
merupakan selisih antara laba perusahaan dikurangi laba ditahan. Laba ditahan adalah laba yang ditahan
perusahaan untuk membiayai ekspansinya di masa mendatang. Lalu, jika laba ditahan ini akan menghasilkan
laba

di

masa

Dividen
Dividen

depan,

=
per

mana

Laba
saham

yang

lebih

Bersih
=

Dividen

baik

dividen
Laba

Jumlah

saham

kecil.
ditahan
beredar

Bagi pemegang saham, mana yang lebih baik jumlah dividen yang besar atau kecil? Untuk menjawab
pertanyaan ini, kita perlu membagi investor menjadi 2 tipe. Investor jangka pendek tentu mengharapkan dividen
yang besar. Sedangkan investor yang berorientasi jangka panjang tidak keberatan dengan dividen yang lebih
kecil selama perusahaan dapat berekspansi.

Kebijakan deviden merupakan salah satu kebijakan dalam perusahaan yang harus
diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama. Dalam kebijakan deviden ditentukan
jumlah alokasi laba yang dapat dibagikan kepada para pemegang saham (deviden) dan
alokasi laba yang dapat ditahan perusahaan. Semakin besar laba yang ditahan, semakin

kecil laba yang akan dibagikan pada para pemegang saham. Dalam pengalokasian laba
tersebut timbul lah berbagai masalah yang dihadapi.

Dalam dunia ekonomi dividen adalah seluruh laba bersih setelah dikurangi
penyisihan untuk cadangan pajak yang dibagikan kepada pemegang saham
(pemilik modal sendiri) kecuali ditentukan lain dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).

You might also like