Professional Documents
Culture Documents
Abstrak: Adiponektin merupakan adipositokin dengan konsentrasi tinggi dalam sirkulasi perifer
serta memiliki efek antiinflamasi dan antiaterogenik. Konsentrasi adiponektin plasma menurun
pada kondisi obesitas serta berkorelasi dengan indeks massa tubuh (IMT) dan resistensi insulin. Tujuan dari studi ini adalah mengetahui profil adiponektin serta hubungannya dengan
TNF- pada pria Indonesia obes nondiabetes. Metode yang digunakan adalah metode potong
lintang (cross sectional). Populasi penelitian adalah 137 pasien pria Indonesia dengan usia
30-60 tahun dan obesitas sentral non diabetes yang ditandai dengan lingkar pinggang/perut
>90 cm serta konsentrasi glukosa puasa <126 mg/dL. Terdapat hasil korelasi negatif yang
signifikan antara adiponektin dengan TNF- (r = -0,232; p = 0,006) dan korelasi negatif yang
nonsignifikan antara adiponektin dengan glukosa puasa, adiponektin dengan HOMA-IR serta
adiponektin dengan lingkar perut. Studi ini menunjukkan bahwa kondisi obesitas terutama
obesitas sentral akan menurunkan konsentrasi adiponektin serta meningkatkan risiko resistensi
insulin dan inflamasi pada pria Indonesia obes non diabetes.
Kata Kunci: obesitas, Adiponektin, TNF-, Resistensi Insulin, Inflamasi
Abstract: Adiponectin is an adipocytokine, abundant in the peripheral circulation, which has been
shown to have anti-inflammatory and anti-atherogenic properties. Plasma concentration of
adiponectin is decreased in obesity and negatively correlates with body mass index (BMI) and with
insulin resistance. The aim of this study is to know adiponectin profile and its association with
TNF- in Indonesian obese non diabetic males. This is a cross sectional study with 137 Indonesian obese non diabetic males volunteers (age between 30-60 years, waist circumference >90 cm
and fasting blood glucose <126 mg/dL) which was done in Jakarta, Indonesia. There is a significant negative correlation between adiponectin and TNF (r=-0.232; p=0.006) and nonsignificant
negative correlations between adiponectin and fasting plasma glucose, adiponectin and HOMAIR, and adiponectin and waist circumference. This study confirm that central obesity will reduce
adiponectin concentration so that increase insulin resistance and inflammation risk in Indonesian
obese non diabetic men.
Key words: Obesity, Adiponectin, TNF-, Insulin Resistance, Inflammation
Pendahuluan
Beberapa tahun terakhir ini terjadi peningkatan
prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas di seluruh
dunia. Peningkatan asupan makanan dan menurunnya
aktivitas fisik mengakibatkan peningkatan obesitas tiga kali
lipat atau lebih di beberapa area Amerika Utara, Inggris, Eropa
Timur, Timur Tengah, Kepulauan Pasifik, Australia, dan China.
Organisasi kesehatan (World Health Organization/WHO)
memperkirakan sekitar satu milyar pria mengalami kelebihan
berat badan (IMT >25 kg/m2) dan sekitar 300 juta pria
didefinisikan sebagai obes (IMT >30 kg/m2). Hasil riset
terbaru dari Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI)
yang melibatkan lebih dari 6000 orang membuktikan bahwa
prevalensi obesitas semakin meningkat. Dibandingkan data
tahun 1998, angka kejadian obesitas pada pria melonjak
hingga mencapai 9,16% (1998=2,5%) dan wanita 11,02% (1998
= 5,9%). Oleh karena itu, obesitas menjadi masalah epidemik
global, tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga di seluruh
dunia. Obesitas dan komplikasi yang ditimbulkannya
membawa masalah serius bagi kesehatan. Obesitas berkaitan
dengan peningkatan risiko resistensi insulin, diabetes melitus
tipe 2 (T2DM), perlemakan hati, aterosklerosis, penyakit
degeneratif (demensia), gangguan pernafasan dan beberapa
tipe kanker.1,2
10
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
Minimum
Maksimum
30,00
90,00
60,00
91,00
16,00
14,00
74,00
1,33
831,69
66,07
23,88
56,00
150,00
110,00
126,00
60,00
84,00
119,00
46,48
5495,79
239,35
44,08
Rata-Rata
38,49
114,93
76,28
97,30
29,04
37,53
90,08
3,38
3048,44
106,07
28,88
TDS = Tekanan Darah Sistolik; TDD = Tekanan Darah Diastolik; LP = Lingkar Perut; GDP = Glukosa Darah Puasa;
LFG = Laju Filtrasi Glomerulus; BMI = Body Mass Index
11
LP
GDP
TNF-
Adiponektin
BMI
r
p
r
p
r
p
r
p
r
p
GDP
TNF-
Adipo
BMI
LP
0,220**
0,010
-0,144
0,092
-0,017
0,846
0,221**
0,009
-0,149
0,082
-0,144
0,092
-0,232**
0,006
-0,141
0,101
-0,107
0,214
-0,017
0,846
-0,232**
0,006
-0,027
0,754
0,720**
0,000
0,221**
0,009
-0,141
0,101
-0,027
0,754
-
0,220**
0,010
-0,149
0,082
0,107
-0,214
0,720**
0,000
12
6.
7.