You are on page 1of 4

Confession (Pengakuan)

I.

Hubungan vs. Persekutuan

Bagi seorang pengikut Kristus, dosa tidak mengganggu hubungan kita dengan Allah (kita masih berada di
dalam keluarga Tuhan meskipun kita berbuat dosa), namun mengganggu persekutuan kita dengan Allah.
Jadi bagaimanakah kamu akan mengajarkan hal ini?
Aku menemukan bahwa merupakan ide yang baik ketika mendiskusikan isu ini dengan bergantung
sepenuhnya pada metafora hubungan keluarga duniawi kita, karena setiap orang tahu bahwa dosa tidak
memecat-mu dari keluargamu, namun dengan sangat yakin dapat memecahkan keharmonisan keluarga.
Mari kita buka Yohanes 1:12. Di situ dikatakan bahwa dengan percaya, kita menjadi anak-anak Allah.
Sekarang, dengan fondasi ini dan metafora keluargatersebut, kamu mungkin bertanya: Apakah dampak
dosa di dalam keluarga jasmanimu? atau Kapankah waktu ketika kamu membuat orang tuamu sangat
marah? apakah yang kamu lakukan?
Bagaimanapun juga kamu mengatakan itu, kamu ingin membuat perbedaan jelas bahwa dosa mereka
(murid-muridmu) tidak mengubah kenyataan pengangkatan mereka ke dalam keluarga Allah. Namun, hal
itu pasti mempengaruhi persekutuan mereka, sama seperti yang terjadi di sebuah keluarga.

II.

Hasil dari Persekutuan yang Rusak

Sebelum beralih ke pemulihan untuk persekutuan yang rusak (yaitu pengakuan), kamu mungkin ingin
menempatkan beberapa akibat dari persekutuan yang hancur. Mazmur 32, demikian juga Mazmur 66:1720, menunjukkan beberapa akibat. Mazmur 32 mendeskripsikan pergumulan Daud dengan rasa bersalah
(dan insomnia), dan Mazmur 66 menekankan efek dari persekutuan yang rusak pada kehidupan rohani
kita. Perhatikan dengan seksama perikop-perikop Mazmur ini dan lihatlah hal lain yang kamu mungkin
dapat simpulkan sebagai sebuah contoh dari konsekuensi dosa yang belum diakui.
Perikop-perikop Mazmur ini tidak membahas secara menyeluruh efek dari berada di luar persekutuan
dengan Tuhan (ppdT). Ketika kita tidak bersekutu dengan Tuhan, kita mungkin akan mengalami
ketakutan, ke-kebas-an hati, kurangnya rasa percaya diri, keinginan untuk menghindari persekutuan,
dsb. Kamu dapat membagikan beberapa akibat lain yang pernah kamu rasakan, atau menanyakan mereka
apa yang mereka rasakan ketika mereka memiliki dosa yang belum diakui.

III.

Memulihkan Persekutuan

Kembali kepada metafora keluarga duniawi kita, apa yang kamu lakukan untuk memperbaiki persekutuan
dengan keluargamu ketika kamu telah melukai seseorang? Jawabanya adalah mengaku salah. Mengakui
bahwa apa yang telah kau lakukan adalah salah, dan bertanggungjawab atas perbuatanmu. (Kamu
mungkin ingin berbagi, atau menanyakan suatu waktu mereka berbuat hal ini.) Ini juga menunjukkan
bagaimana kita memulihkan persekutuan kita dengan Allah.
*Refleksi Minggu ini
Terdapat dua pengajaran mengenai pengakuan dosa yang bersifat mengubahkan hidup bagi seorang
pengikut Kristus. Yang pertama adalah memahami bahwa bukanlah hubungan mereka dengan Allah yang
dibahayakan ketika mereka berbuat dosa, melainkan persekutuan mereka. Yang kedua adalah memahami
mekanisme dasar dari bagaimana mengaku dosa ketika kita berbuat dosa.
~akhir halaman 1~
1 Yohanes 1:5-9 adalah sebuah bagian yang sangat mendefinisikan pengakuan dosa, jadi akan
sangat baik untuk menuliskannya di sini:
5

Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah

adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. 6Jika kita katakan, bahwa kita beroleh
persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan
kebenaran. 7Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita
beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari
pada segala dosa. 8Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan
kebenaran tidak ada di dalam kita. 9Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga
Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

10

Jika kita berkata,

bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada
di dalam kita.
Ayat 5
Pertama, kamu mungkin ingin menanyakan apakah arti simbol terang dalam ayat Alkitab tersebut
(kekudusan, momen Tuhan mengungkapkan kebenaran, dsb.). Lalu tanyakan, Apakah artinya berjalan di
dalam terang? Jawaban yang paling umum yang kamu harapkan dari pertanyaan ini adalah sesuatu yang
mengandung frasa menjadi baik, atau mengikut Yesus. Jawaban yang benar bukanlah menjadi baik,
tetapi hidup tanpa tersembunyi dari pengetahuan Allah yang kudus, atau meninggalkan kegelapan dan

membawa dosamu kepada terang. Alkitab menggunakan kata pengakuan untuk mendeskripsikan
keadaan ini.
Ayat 6-7, 8-9
Suatu cara untuk memahami konsep pada ayat 6-7 dengan lebih jelas adalah dengan membaca juga ayat
8-9 dan membandingkan kedua bagian tersebut. Bersama, keduanya membentuk paralelisme. Sebuah
paralelisme adalah sebuah struktur bahasa yang padanya sebuah ide diekspresikan dengan dua cara yang
berbeda. Paralelisme merupakan sebuah alat untuk menyatakan ketegasan atau kejelasan. Kitab Amsal
penuh dengan paralelisme. (Amsal 16 adalah sebuah contoh paralelisme yang baik.) Meskipun tidak
semua ayat memiliki keparalelan secara langsung, korespondesi keseluruhan seharusnya terbentuk, dan
mungkin membantu muridmu untuk melihat bahwa berjalan dalam terang adalah istilah yang Yohanes
untuk memaksudkan pengakuan.
Ayat 8-9
Kata dari bahasa Yunani untuk pengakuan secara harfiah memiliki maksud untuk mengatakan hal yang
sama dengan yang dikatakan dengan orang lain atau untuk menyetujui pernyataan orang lain. Hal ini
membuka hal yang menarik mengenai apa yang terlibat dalam pengakuan:
1. Kita mengaku kepada Allah bahwa kita telah berdosa. Hal ini berlawanan dengan membenarkan
diri atau menyangkal apa yang kita lakukan adalah salah. Kamu mungkin ingin memberikan
sebuah contoh, atau tanyakan mereka apakah mereka bisa memikirkan suatu momen di mana
mereka membenarkan atau menyangkal dosa mereka.
2. Kita percaya bahwa apa yang Yesus lakukan telah membayar dosa kita. Hal ini berlawanan
dengan menyiksa diri kita sendiri karena kesalahan dan dosa kita. Terkadang cukup membantu
untuk menggambarkan sebuah garis waktu (time line), menandai tahun kelahiran mereka, tahun
mereka percaya kepada Kristus, dan perkiraan waktu mengenai kapan mereka akan meninggal
(berbaikhatilah dan berikan mereka hidup yang panjang). Lalu gambarkan
*Langkah Selanjutnya
Aplikasi dari bagian ini adalah muridmu menjajaki langkah-langkah ini ketika mereka melakukan
dosa di sepanjang minggu. Namun, ada aplikasi penting lain. Pastikan mereka mengakui dosa
mereka segera setelah mereka melakukan dosa, tidak menunggu sampai akhir hari untuk
memperbaiki persekutannya dengan Allah.
~akhir halaman 2~
pada time line garis dari ketiga tanggal tersebut kembali kepada momen penyaliban yang agung
dan perjelaslah bahwa Yesus mati untuk seluruh dosa mereka, masa lalu, masa kini, dan masa
yang akan datang.

3. Kita setuju untuk meninggalkan hidup kita yang berdosa dan kembali kepada Allah. Hal ini
adalah pertobatan. Yohanes juga menekankan bahwa Allah adalah setia dan adil. Kedua konsep
ini penting. Dalam pengakuan, terdapat suatu bagian dari iman. Kita percaya bahwa Allah setia
kepada kita sebagai Bapa kita dan akan mengampuni kita. Kita juga percaya bahwa Tuhan adalah
adil, bahwa dosa harus dihadapi, dan bahwa Yesus telah menanganinya untuk kita. Sangatlah
penting bagi muridmu untuk menyadari bahwa ketika mereka menyiksa diri mereka sendiri
karena telah berbuat dosa, mereka tidak sedang bertindak dengan iman, dan, kenyataannya,
mereka malah semakin mendukakan Allah dengan menolak pengampunan yang disediakan oleh
Kristus.
IV.

Langkah-Langkah Pengakuan Dosa


1. Akui bahwa perbuatanmu adalah dosa.
2. Percaya bahwa dosamu telah diampuni.
3. Setuju untuk meninggalkan dosamu dan kembali kepada Tuhan.

V.

Kesimpulan

Untuk seorang yang bukan pengikut Kristus, dosa menghalangi sebuah hubungan dengan Allah.
Pengikut Kristus adalah bagian dari keluarga Allah, dan hubungan tersebut tidak akan pernah
berubah. Persekutuan dengan Allah dapat terganggu ketika kita berbuat dosa. Pengakuan dosa kita
memulihkan persekutuan dengan Allah. Pengakuan melibatkan tiga hal: Mengakui bahwa kita telah
berdosa (bukan merasionalkan atau menyangkal); mengakui bahwa kematian Kristus-lah yang
membayar dosa kita; dan setuju untuk meninggalkan dosa kita dan kembali kepada persekutuan
dengan Allah.
*Sumber lain:
Transferable Concept: How You Can Experience Gods Love and Forgiveness. Bill Bright. New Life
Publications.
Bila ingin memesan, kunjungi campuscrusade.com
~akhir halaman 3~
* : yang di sebelah kanan halaman

You might also like